Anda di halaman 1dari 1

Wadon Ora Didol

Wadon ora didol (perempuan tidak dijual). Fenomena pernikahan anak akibat faktor ekonomi di
daerah Indramayu. Daerah Indramayu yang merupakan penghasil padi terbesar di Jawa Barat, tidak
diimbangi oleh pemerataan kesejahteraan para petani. Sebab dari 100 petani di suatu kecamatan,
hanya 10 petani yang menjadi pemilik lahan dan sisanya ialah buruh tani. Ketimpangan inilah yang
menyebabkan tidak meratanya ekonomi para petani di Indramayu. Hal ini seringkali menjadi celah
bagi para buruh tani yang mempunyai anak perempuan untuk menikahkan anaknya dengan anak
laki-laki pemilik lahan sawah ataupun pemilik lahan sawah itu sendiri. Parahnya hal demikian
dilakukan utk mengatasi masalah kesulitan ekonomi para buruh tani dengan cara menikahkan anak
perempuan mereka dengan org yang status sosialnya lebih tinggi seperti pemilik lahan sawah.

Fenomena inilah yang menciptakan pernikahan anak di daerah Indramayu. Pernikahan anak tidak
seharusnya terjadi karena secara emosi anak-anak belumlah matang, demikian juga secara materi.
Secara demografi dan geografi penduduk, tentu saja akan berdampak pada piramida penduduk dan
angka perceraian yang kemungkinan tinggi.

Anak-anak yang seharusnya dipersiapkan menjadi SDM yang berkuliatas secara IPTEK,
keterampilan juga kesehatan melalui bidang pendidikan, nyatanya harus bernasib lain karena
adanya pernikahan anak. Dan ini tentu mengacaukan piramida penduduk dalam rangka menyiapkan
SDM produktif yang unggul dan berkualitas. Disisi lain, angka perceraian kemungkinan akan
semakin tinggi karena ketidaksiapan anak-anak secara mental, emosi, dan materi dalam menjalani
biduk rumah tangga.

Anda mungkin juga menyukai