Anda di halaman 1dari 7

Globalisasi

Merupakan sebuah perubahan sosial yang terjadi secara global dan terus menerus, hingga
menjadi sebuah kesatuan atau menglobal dalam berbagai aspek serta menyebabkan
perubahan sosial. Perubahan sosial tersebut terjadi karena adanya globalisasi dan
perkembangan teknologi yang terjadi di masyarakat. Hal tersebut menimbulkan berbagai
macam dampak di segala aspek kehidupan, mulai dari ekonomi, politik, pendidikan, seni &
budaya serta dalam bidang keagamaan.
Faktor penyebab dari globalisasi ini sendiri beragam salah satunya adalah akibat dari
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat dan munculnya ideologi
serta masuknya agama-agama yang hingga kini dianut oleh masyakarat. Namun hal tersebut
juga memiliki dampak positif dan negatifnya sendiri. Salah satunya adalah :
Dampak positif
Kita mendapatkan kemudahan untuk mengakses semua informasi yang kita butuhkan, selain
itu kita juga dapat selalu mengetahui segala informasi dimanapun dan kapanpun hanya
dengan menatap layar HP kita tidak perlu kemana-mana.
Dampak negative
Dengan adanya percepatan informasi, maka juga akan banyak sekali berita-berita hoax yang
muncul, lalu juga marak terjadi penipuan-penipuan secara online, dll. Selain itu kita juga
akan menjadi kecanduan dan takut untuk ketinggalan informasi.
Adanya kepercayaan akan suatu agama di mulai pada era sejarah, dimana pada era tersebut
tahun masehi dimulai dan manusia mulai membentuk dan membangun sebuah pemukiman,
desa, kota hingga negara, serta mulai membangun suatu pemerintahan yang berbentuk
monarkhi atau kerajaan. Pada era sejarah tersebut satu per satu agama mulai masuk, seperti
misalnya : Agama Budha, Hindu, Tao, Kristen, dan Islam. Kemudian terus berkembang
hingga memasuki era globalisasi atau era post modern.
Agama dan Globalisasi
Globalisasi telah masuk hampir ke seluruh aspek kehidupan kita, mulai dari ekonomi, politik,
pendidikan, seni & budaya serta dalam bidang keagamaan sekalipun. Dalam agama sendiri
globalisasi dapat dikatakan sebagai salah satu cara agar agama tersebut dapat lebih dikenal
luas oleh masyarakat, terlebih ditambah dengan adanya kemajuan teknologi yang semakin
canggih. Perkembangan agama melalui internet terjadi secara lebih cepat karena pengaruh
dari globalisasi itu sendiri. Saat ini banyak sekali website-website yang menyediakan
berbagai konten tentang agama itu sendiri, sehingga membuat semakin banyak orang yang
menjadi tau ajaran agama tersebut, namun terkadang hal tersebut juga dampat menimbulkan
dampak yang negatif karena kemudahan akses yang diberikan maka juga semakin banyak
orang-orang yang tidak bertanggung jawab karena menyebarkan berita-berita hoax yang
dapat menyesatkan bagi orang-orang yang membacanya.
Di sisi lain perkembangan teknologi dalam bidang agama juga memiliki dampak positif
lainnya, contohnya adalah seperti sekarang ini. Di masa pandemi kita bisa dilarang untuk
berpergian dan dilarang untuk bertemu dengan orang lain, kita dihimbau untuk melakukan
segala aktivitas dari rumah. Baik itu bekerja dari rumah, bersekolah dari rumah sampai
ibadah pun harus kita lakukan dari rumah. Di sini lah peran teknologi menjadi sangat penting,
salah satunya adalah untuk beribadah. Dengan adanya kemajuan teknologi kita dapat dengan
mudah untuk melakukan ibadah secara virtual di rumah kita masing-masing. Sehingga tidak
dapat dipungkiri bahwa dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin canggih serta
adanya globalisasi memiliki pengaruh yang cukup besar dalam konteks keagamaan.
Selain itu masih banyak lagi contoh fenomena-fenomena kasus perubahan sosial yang terjadi
akibat adanya kemajuan teknologi dalam konteks keagamaan, antara lain :
Contoh Fenomena Perubahan Sosial Dalam Konteks Keagamaan :
a. Peralihan cara ibadah, dari yang semula dilakukan secara langsung atau tatap muka
kini menjadi secara online.
Di era pandemi seperti sekarang ini memaksa kita untuk melakukan segala aktivitas di
rumah, termasuk dengan ibadah. Jika pada awalnya kita terbiasa untuk melakukan
ibadah dengan menuju tempat ibadah tersebut secara langsung sekarang harus
berubah hanya dengan melalui online. Kita dihimbau untuk melakukan ibadah dari
rumah untuk sementara waktu. Namun dengan adanya perkembangan teknologi yang
semakin canggih masyarakat dapat memanfaatkan teknologi tersebut untuk segala hal,
termasuk untuk beribadah secara online. Ibadah online ini biasanya dilakukan melalui
aplikasi zoom meeting, google meet bahkan melalui youtube streaming.
b. Adanya kontroversi mengenai ibadah haji atau umroh yang dilakukan oleh umat
muslim.
Salah satu dampak dari kemajuan teknologi adalah munculnya fenomena umroh
virtual yang tengah beredar di masyarakat, hanya dengan membayar 175.000 per
paket saja masyarakat dapat melaksanakan ibadah umroh secara virtual melalui
aplikasi zoom meeting. Sungguh harga yang sangat murah jika harus dibandingkan
dengan ibadah haji maupun umroh yang secara offline dengan harga kisaran mulai
dari 20 juta itupun mereka masih harus mengantre beberapa tahun untuk mendapatkan
giliran pergi ke tanah suci tersebut. Sehingga tentu saja adanya umroh virtual ini
menuai banyak protes dari berbagai pihak, dan hal tersebut menimbulkan kontroversi
karena terkait dengan sah atau tidaknya umroh virtual tersebut.
c. Terjadi penyebaran berita hoax melalui ceramah-ceramah agama yang dilakukan
secara online.
Di era serba digital membuat kita dapat dengan mudah untuk mengakses dan
mendapatkan informasi yang ada, akibat adanya percepatan informasi tersebut
membuat kita sering kali mudah percaya dan tidak memilah-milah berita atau
informasi yang beredar di internet tersebut, sehingga seringkali kita termakan dengan
berita-berita hoax yang ada di internet tersebut atau bahkan seringkali hal tersebut
menimbulkan pertengkaran akibat adanya perbedaan pendapat berdasarkan sumber
informasi yang mereka dapatkan di internet tersebut. Untuk itu kita harus bijak dalam
memilih dan memilih sumber informasi yang kita dapatkan serta melihat kredibilitas
dari sumber tersebut.
d. Krisis identitas yang terjadi pada umat beragama.
Akibat adanya kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, sering kali
kita menjadi meniru-niru sesuatu yang ada di dalam internet. Seperti misalnya gaya
hidup, gaya berpakaian, dll yang berasal dari budaya barat yang pada akhirnya kita
cenderung untuk mengikutinya hingga kita tanpa sadar telah melakukan sesuatu yang
menyimpang dari agama kita tersebut baik itu yang termasuk dalam ajaran agama
yang telah diajarkan sebelumnya, sehingga mengakibatkan krisis identitas pada umat
beragama tersebut muncul.
Fenomena Kasus :
Seiring dengan perubahan zaman perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin
canggih dan berkembang dengan pesat, salah satunya adalah perkembangan teknologi di
bidang komunikasi, dengan adanya internet seperti sekarang ini akan semakin memudahkan
kita untuk mendapatkan informasi dan mengakses segala hal.
Termasuk dalam hal keagamaan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga
memiliki dampak tersendiri hal tersebut. Terlebih di era pandemi seperti sekarang ini yang
mengharuskan kita untuk melakukan segala aktivitas dari rumah, termasuk untuk beribadah
dimana kita pada awalnya bisa beribadah secara langsung atau tatap muka dan pergi ke
tempat ibadahnya masing-masing, namun kini pemerintah menghimbau kita untuk tetap
berada di dalam rumah dan melakukan segala aktivitas dari rumah untuk memutus rantai
penyebaran covid-19 tersebut. Akan tetapi hal tersebut tidak mengurangi ketaatan kita
sebagai umat manusia untuk beribadah walau hanya dari rumah.
Di sini teknologi memiliki peranan yang sangat penting untuk keberlangsungan ibadah online
yang kita lakukan, dengan adanya teknologi yang semakin canggih kita dapat dengan mudah
untuk melakukan ibadah online tersebut. Ini merupakan salah satu dampak positif akibat
adanya kemajuan teknologi bidang komunikasi dalam konteks keagamaan.
Ibadah dari rumah dapat kita lakukan dengan berbagai cara. Jika seperti sekarang ini kita
dilarang untuk melakukan ibadah seperti misalnya umat Islam yang dilarang untuk beribadah
di Masjid, begitu juga dengan agama Kristen dan Katolik mereka juga tidak diperbolehkan
pergi ke Gereja untuk sementara waktu, sama halnya dengan mereka yang beragama lain
mereka terpaksa harus melakukan ibadah di rumah masing-masing untuk sementara waktu
untuk menghindari kerumunan sehingga dapat memutus rantai penyebaran virus corona
tersebut. Namun hal tersebut tidak menyurutkan semangat dan iman mereka untuk tetap
beribadah kepada Tuhan-Nya, sehingga meski dalam kondisi yang terbatas ini mereka tetap
bersemangat untuk melaksanakan ibadah meski harus secara online.
Tanpa adanya teknologi kita tidak akan bisa melakukan ibadah online, selain itu kita juga
masih bisa merayakan hari besar, mengobrol dan bertatap muka dengan keluarga walaupun
hanya secara virtual, namun setidaknya dengan hal tersebut dapat sedikit mengobati rasa
rindu kita terhadap keluarga besar, saudara, dan juga teman-teman kita.
Ibadah online dapat dilakukan dengan beberapa cara, misalnya melalui aplikasi zoom
meeting, google meet atau bahkan live streaming dari youtube. Seperti yang dilakukan oleh
beberapa umat beragama di bawah ini :
Gambar 1.1

(Sumber : Kompas.com)
Pada gambar tersebut dapat dilihat ketika seorang umat beragama sedang berdoa di rumahnya
secara virtual, meskipun hanya dilakukan secara virtual namun tidak mengurangi rasa taat
umat kepada Tuhannya, hal ini dilakukan karena wadah virus covid-19 ini belumlah berakhir
maka pemerintah tetap menghimbau masyarakat untuk melakukan segala aktivitasnya di
dalam rumah saja, mulai dari bekerja, bersekolah, hingga beribadah. Tentu saja hal tersebut
dilakukan untuk kebaikan kita bersama, agar dapat memutus rantai penyebaran covid-19
tersebut, sehingga kita bisa kembali untuk beribadah ke Gereja lagi.
Hamba Tuhan tersebut perlu secara sadar juga menerima bahwa pemerintah adalah juga
berasal dari Allah. Kita diminta taat kepada pemerintah kita karena mereka ditetapkan oleh
Allah (Roma 13:1-4).
Bahkan tidak hanya saat ibadah saja yang dilakukan secara online, namun perayaan hari besar
juga turut melalui virtual via zoom meeting. Hal ini karena pada saat hari raya tersebut kasus
covid-19 belum juga menurun, sehingga untuk memutus rantai penyebaran tersebut
pemerintah masih tetap menghimbau masyarakat untuk melakukan segala aktivitas dari
rumah termasuk merayakan hari besar agama sekalipun. Namun hal tersebut tidak
mengurangi saya besyukur mereka, meski hanya dapat menyapa dan mengobrol melalui
aplikasi zoom meeting, akan tetapi mereka tetap bahagia karena dengan adanya teknologi
tersebut dapat mengobati sedikit rasa rindu mereka kepada keluarga besar, saudara, dan juga
teman-teman mereka.
Gambar 1.2

(Sumber : DetikNews.com)
Gambar di atas tersebut menunjukkan ketika umat Islam sedang merayakan hari raya mereka
yaitu Hari Raya Idul Fitri secara online atau virtual dengan menggunakan zoom meeting. Hal
tersebut mereka lakukan karena masih dalam masa pandemic covid-19. Namun berkat adanya
kemajuan teknologi di bidang komunikasi mereka tetap bisa berkumpul dengan keluarga dan
teman-teman mereka walaupun hanya dengan mengobrol dan bertatap muka secara online
melalui aplikasi zoom meeting, akan tetapi mereka terlihat sangat bahagia karena bisa saling
menyapa dan mengobrol dengan keluarga dan juga teman-teman mereka meskipun hanya
secara virtual.
Tak jauh beda dengan umat Islam, umat Kristen juga tetap melakukan ibadah rutin setiap
minggunya secara virtual di rumah masing-masing melalui aplikasi zoom meeting. Hal
tersebut juga dilakukan atas himbauan pemerintah untuk melakukan ibadah online di rumah
masing-masing demi kebaikan bersama dan agar dapat memutus rantai penyebaran covid-19
yang terjadi.
Gambar 1.3
(Sumber : https://bimaskristen.kemenag.go.id/)
Terlihat dari gambar tersebut mereka tetap antusias untuk melakukan ibadah minggu pagi
bersama para jemaat yang lain meskipun hanya dilakukan secara online melalui aplikasi
zoom meeting. Hal tersebut tentu saja tidak mengurangi iman mereka untuk tetap taat dan
patuh dalam beribadah. Dalam ibadah tersebut mereka juga berdoa melalui ayat Alkitab 2
Tesalonika 2:13-17 dan tema renungan “Kesaksian Memenangkan Perjuangan dan
Pergumulan”, Pdt. Belandina memberikan kesaksian tentang kebaikan Tuhan dalam hidupnya
melalui kesembuhan yang beliau alami pasca terpapar Covid-19. Dalam surat Rasul Paulus
kali ini (2 Tes. 2:13-17), Rasul Paulus mau mengucap syukur dan memuji iman jemaat yang
tumbuh secara luar biasa dalam situasi yang tidak terlalu baik dan tidak terlalu
menguntungkan, mereka tabah menghadapi tantangan, berkesusahan, penindasan dan
penganiayaan.
Selain itu melalui zoom meeting, ibadah online juga dapat dilakukan melalui live streaming
di youtube. Kegiatan kebaktian ibadah online ini difasilitasi oleh pihak Gereja agar para
jemaat tetap bisa mengikuti dan mengakses kegiatan kebaktian ibadah online melalui
streaming di youtube. Dengan begitu ibadah online tersebut dapat diakses dengan mudah
sepanjang hari di Hari Minggu.
Gambar 1.4

(Sumber : http://zonasurabayaraya.pikiran-rakyat.com/)

Anda mungkin juga menyukai