Anda di halaman 1dari 2

Rilis Audiensi Ikatan Istri Dokter Indonesia

Disiapkan oleh FX Danarto SY (DSY) dan Widhita

KEMITRAAN MAKIN SOLID, IKATAN ISTRI DOKTER INDONESIA (IIDI) TURUN


LANGSUNG SOSIALISASI ELSIMIL DI KUA SE-DIY

Yogyakarta, 14 Oktober 2022 --


Ketua Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI) DIY Drg.Hj. Henny Priyo beserta jajaran
melakukan audiensi dengan Kepala BKKBN DIY, Jumat (15/10/22). Dalam kesempatan
tersebut, Henny menyampaikan maksud kedatangannya yaitu untuk mengkoordinasikan
agenda sosialisasi ELSIMIL di beberapa KUA di Yogyakarta serta komitmen kuat IIDI dalam
mendukung Program Percepatan Penurunan Stunting yang saat ini pelaksanaannya berada
di bawah koordinasi BKKBN. Henny menuturkan, IIDI dan BKKBN memiliki banyak
kesamaan visi dan misi utamanya di bidang sosial medis. IIDI sebagai mitra setara Ikatan
Dokter Indonesia (IDI) banyak bergerak pada program-program kemasyarakatan, salah
satunya yang menjadi perhatian saat ini adalah isu stunting.
“Jika IDI fokus dari sisi medis, maka kami di IIDI berusaha menjadi garda terdepan di sisi
preventif” tegasnya.

Sebelumnya, IIDI telah bekerjasama dengan Kanwil Kemenag DIY turun langsung ke
beberapa KUA di Yogyakarta untuk memberikan sosialisasi ELSIMIL dan untuk ke
depannya berharap dapat berkontribusi lebih banyak dalam Program Percepatan
Penurunan Stunting.
Kunjungan ini bagai gayung bersambut. Kepala Perwakilan BKKBN DIY, Shodiqin, SH, MM
menyambut baik dan berterimakasih atas dukungan IIDI karena dapat menambah
semangat dan mempererat kerja sama antara BKKBN dan IIDI. Kedua pihak sepakat akan
menidaklanjuti kesepakatan hari ini dalam bentuk MoU agar dapat langsung bergerak di
lapangan. Shodiqin menyampaikan meskipun pemanfaatan ELSIMIL sudah tersebar luas di
banyak KUA di Yogyakarta, tetapi dari data yang ada saat ini pencapaiannya baru 16,4%
(Data Kemenag DIY) dengan presentase tertinggi di Kecamatan Girimulyo (99,0%) dan
terendah di Kecamatan Tegalrejo (2,7%). Beragam kendala ditemui di lapangan mulai
masalah teknis hingga belum wajibnya penggunaan ELSIMIL di seluruh KUA di Yogyakarta.

“Padahal ELSIMIL penting sebagai instrumen awal (skrining) kondisi calon pengantin
sebelum melangkah ke jenjang pernikahan. Calon pengantin ini calon orangtua, idealnya
keduanya harus sehat supaya melahirkan anak yang sehat juga,” jelas Shodiqin.

Rencananya, BKKBN dan Kanwil Kemenag DIY akan mewajibkan calon pengantin untuk
melampirkan sertifikat ELSIMIL saat mendaftarkan pernikahannya. Hal ini tentu menjadi
PR besar sekaligus motivasi untuk terus mengoptimalkan program penurunan stunting
yang saat ini sedang berjalan.
Hadir dalam acara tersebut antara lain Drg. Hj. Henny Priyo (ketua), Hj. Dhanny Harsono
(Wakil Ketua 1), Hj.Syahrini Sumardi, DPL.S.Sos (Wakil Ketua 2), Hj.Lies Pandit
(Bendahara), Ibu Prof. Ir. Hj. Puji Hastuti Pargiono (Sie pendidikan), Hj.Indarti Bambang
Subroto (Sie pendidikan), Tiara Edy, SE (Sie penerangan), Hj. Swisyana Prajatmo, AM.Keb
(Sie Kesos), Hj. Herawati Jufri (Sie Kesos), Hj. Puji Rahayu Simamora, S.Sos (Sie organisasi),
dari jajaran BKKBN DIY diikuti oleh Jajaran Bidang Adpin, Bidang KB/KR, dan Humas.
(DSY)

Anda mungkin juga menyukai