Lampiran 3 Leaflet.................................................................................................78
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
mengikatkan perjanjian yang suci atas nama Allah, kedua mempelai berjanji
untuk membangun rumah tangga yang sakinah (Mubarak dan Wahid Iqbal,
2012). Dalam memilih pasangan hidup wajib untuk menyelidiki dan mengenal
calon pasangan juga menjadi faktor yang perlu dipertimbangkan baik tentang
2011).
Agenda 2030 yaitu Pembangunan Berkelanjutan (the 2030 Agenda for Sustainable
prinsip universal, terpadu dan komprehensif dalam memastikan tidak ada yang
tertinggal dengan arti lain "tidak ada yang tertinggal". Agenda Pembangunan
Berkelanjutan terdiri dari 17 tujuan dan 169 target untuk melanjutkan upaya dan
hasil dari Tujuan Pembangunan Milenium Development Goals (MDGs) yang berakhir
pada tahun 2015. Target yang harus dicapai tahun 2030 adalah mengurangi kematian
ibu menjadi kurang dari 70 per 100.000 kelahiran hidup, mengakhiri kematian bayi
baru lahir dan anak dibawah lima tahun (Balita). Semua negara berusaha
menurunkan tingkat kematian bayi baru lahir hingga 12 per 1.000 KH (kelahiran
hidup) dan angka kematian anak dibawah lima tahun (Balita) 25 per 1.000.
Angka Kematian Ibu (AKI) atau lebih dikenal dengan istilah maternal
kematian ibu di Indonesia. Pada tahun 2019 kematian ibu terbanyak disebab
penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) yaitu Pelayanan kesehatan ibu hamil,
Pelayanan imunisasi tetanus toksoid (TT) bagi wanita usia subur dan ibu hamil,
kesehatan ibu nifas, Puskesmas melaksanakan kelas ibu hamil dan Program
B.
berjumlah 29.322 kematian balita terdapat 20.244 kematian terjadi pada masa
kematian terjadi pada periode enam hari pertama kehidupan. Sementara angka
kematian 2 pada usia 29 hari-11 bulan yaitu 6.151 kematian dan angka
kematian pada usia 12-59 bulan yaitu 2.927 kematian. Penyebab dari kematian
pemerintah yaitu imunisasi tetanus toksoid (TT) pada calon pengantin wanita.
upaya mengendalikan infeksi tetanus yang merupakan salah satu faktor resiko
usia subur dan ibu hamil merupakan salah satu kelompok populasi yang
usia perlindungan. Wanita usia subur yang menjadi sasaran imunisasi tetanus
toksoid (TT) pada kelompok usia 15-39 tahun yang terdiri dari wanita usia
subur (WUS) dan ibu hamil (Kemenkes RI, 2019). World Health Organization
menyebabkan kematian pada ibu dan bayi. Maternal and Neonatal Tetanus
pemerataan mereka yang paling tidak beruntung, kesulitan dalam ekonomi, dan
tidak memiliki akses yang kurang memadai pada pelayanan kesehatan. Kasus
praktik kelahiran yang aman. Tetanus disebakan oleh bakteri yang tumbuh
tanpa adanya oksigen, misalnya, pada luka yang kotor atau tali pusat jika tidak
kematian. Kasus maternal dan neonatal tetanus (MTE) dapat dapat di cegah
melalui imunisasi aktif universal anak, ibu hamil, dan wanita usia 3 subur
pada praktik kelahiran dan perawatan tali pusat yang higienis. Tetanus ibu dan
melakukan imunisasi tetanus toxoid (TT) pada ibu hamil dan wanita usia subur
(TT) calon pengantin wanita di Provinsi DIY tahun 2018 sebanyak 12.328
orang. Data telah melakukan imunisasi tetanus toksoid (TT) calon pengantin
tertinggi adalah di Kota Yogyakarta sebanyak 7.901 orang dan yang telah
Sleman sebanyak 4.427 orang, yang terdiri dari 25 puskesmas (Data Profil
(TT) calon pengantin wanita di Kabupaten Sleman tahun 2019, Jumlah yang
orang yang melakukan imunisasi tetanus toksoid (TT) calon pengantin. Dari
data Dinkes Kabupaten Sleman Tahun 2019 diketahui jumlah yang melakukan
sebanyak 1.148 orang, dan TT4 sebanyak 640 orang, kemudian TT5 sebanyak
calon pengantin wanita masih sangat rendah, angka ini masih di bawah standar
nasional target yang di harapkan yaitu 100% dari seluruh calon pengantin
maupun ibu hamil yang ada di Indonesia (Dinkes Sleman Yogyakarta, 2019).
(TT) pada calon pengantin yaitu faktor pengetahuan, sikap calon pengantin,
program imunisasi tetanus toksoid (TT) Tidak hanya tenaga kesehatan dan
kasus tersebut namun peran dari seluruh lapisan masyarakat sangat diperlukan
terutama calon pengantin yang akan menikah dan ibu hamil untuk
Amirus, 2012), (Suhartik & Rusni M, 2015) Hasil penelitian yang dilakukan
oleh Sawitri (2011) di KUA Kecamatan Ciputat diperoleh data dari 543 calon
pengantin yang telah mendaftarkan diri di KUA Kecamatan Ciputat hanya 40%
yang melampirkan kartu imunisasi tetanus toksoid (TT) dan berkas tersebut
tercatat para calon pengantin yang melakukan imunisasi tetanus toksoid (TT) 1
dan manfaat imunisasi tetanus toksoid (TT). Berdasarkan Data rekam medis
tanggal 11 November 2020 di dapat data bahwa imunisasi tetanus toksoid (TT)
wanita yang telah 5 melakukan imunisasi tetanus toksoid (TT). Dari hasil studi
calon pengantin dan hanya 2 calon pengantin wanita yang melampirkan berkas
tetanus toksoid (TT) dan menyatakan pengertian tetanus toksoid (TT) dengan
tepat dan mengetahui bahwa imunisasi tetanus toksoid (TT) yang dilakukan
terhadap diri sendiri maupun janin yang nantinya akan dikandung. Pada 7 calon
wanita dari 33 pasangan catin real yang mendaftar di KUA sehingga membantu
B. RUMUSAN MASALAH
tahun 2022?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
masa tersebut.
2. Manfaat Praktis
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti dalam penerapan
TINJAUAN PUSTAKA
bermula dari kondisi-kondisi aktual dari individu yang belajar, tertuju pada
dari:
masyarakat dari perilaku tidak sehat menjadi perilaku sehat. Seperti kita
ketahui bila perilaku tidak sesuai dengan prinsip kesehatan maka dapat
jajaran, sebab istilah sehat, bukan sekedar apa yang terlihat oleh mata
tidak stabil, tingkah laku dan sikapnya. Untuk menapai sehat seperti
menjadi sehat.
b. Mengubah perilaku kaitannya dengan budaya Sikap dan perilaku adalah
bagian dari budaya. Kebiasaan, adat istiadat, tata nilai atau norma, adalah
segampang itu untuk mengubahnya. Hal itu melalui proses yang sangat
panjang karena kebudayaan adalah suatu sikap dan perilaku serta cara
besar atau kecil, karena metodenya akan lain. Efektifitas metodenya pun
1) Kelompok besar
maupun rendah.
presentasi dari seorang ahli atau beberapa orang ahli dengan topik
tertentu.
2) Kelompok kecil
atau masyarakat.
pengetahuan yang baik. Oleh karena itu penggunaan panca indra dalam
bantu atau alat peraga yang digunakan oleh pendidik kesehatan dalam
a. Media visual : grafik, bagan, diagram, poster, kartun, komik, dan lain-
lain;
Berikut ini adalah media dan alat peraga yang dapat digunakan dalam
promosi kesehatan menurut (Efendi, 2009 dalam Dyah dwi djyanti apriliani,
cetak tentang suatu masalah khusus untuk sasaran yang dapat membaca.
Leaflet terdiri atas 200-400 kata dan kadang-kadang berseling dengan
b. Flyer (selembaran).
atau dilihat oleh pemakai jalan. Tulisan dalam billboard harus cukup
besar agar dapat dibaca oleh pengendara yang berkecepatan tinggi tanpa
poster tidak terlalu banyak, sedapat-dapatnya hanya ada satu tema dalam
satu poster. Tata letak kata dan warna dalam poster hendaknya menarik.
Kata-kata dalam poster tidak lebih dari tujuh kata dan hurufnya dapat
buku di mana pada setiap lembar berisi gambar, pada setiap lembar
balik yang berukuran lebih kecil (21 x 28 cm) disebut flip book atau flip
chart meja.
yang disampaikan oleh tokoh dalam komik tersebut dan kadang disertai
informasi.
1. Defenisi Pengetahuan
sensoris, terutama pada mata dan telinga terhadap objek tertentu. Pengetahuan
diperoleh dari pendidikan formal saja, tetapi juga dapat diperoleh dari
aspek yaitu aspek positif dan aspek negatif. Kedua aspek ini akan
menentukan sikap seseorang. Semakin banyak aspek positif dan objek yang
orang juga, jadi orang adalah faktor utama dalam penerapan keberhasilan
pengaturan dan deretan dari strategi, prinsip, nilai serta praktik untuk
alat yang cukup beragam untuk dapat ikut terlibat di sepanjang siklus
3. Tingkatan Pengetahuan
yang telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu yang spesifik dan
seluruh bahan yang telah dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
Tahu disisni merupakan tingkatan yang paling rendah. Kata kerja yang
digunakan untuk mengukur orang yang tahu tentang apa yang dipelajari
dan sebagainya.
lain.
objek tersebut.
ada sebelumnya.
b. Interest atau merasa tertarik yakni individu mulai tertarik pada stimulus
tersebut.
berikut:
a. Pendidikan
b. Pekerjaan
c. Umur
d. Faktor Lingkungan
atau kelompok.
e. Sosial Budaya Sistem sosial budaya pada masyarakat dapat memberikan
b. Pengetahuan Cukup : 56 % - 75 %
1. Defenisi Kehamilan
adalah 280 hari (40 minggu) dihitung dari hari pertama haid terakhir
wanita yang sudah menikah bisa merasakan kehamilan. Akan ada perubahan
memiliki arti sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum
dan sperma di dalam atau di luar rahim dan berakhir dengan keluarnya bayi
adalah suatu proses yang diawali dengan penyatuan spermatozoa dan ovum
dihasikan oleh corpus luteum. Berat Uterus naik secara luar biasa dari
30−50 gram menjadi ±1000 gram pada akhir kehamilan. Pada akhir
menyentuh hati.
dinding vagina.
4) Perubahan pada mamae ibu hamil yaitu payudara menjadi lebih besar,
anemia fisiologis.
c. Sistem Respirasi
dada daripada pernafasan perut, hal ini disebabkan oleh tekanan ke arah
d. Sistem Pencernaan
e. Sistem Perkemihan
f. Sistem Integumen
aksila dan garis tengah perut serta pada pipi, hidung, dan dahi disebabkan
BMR selama hamil. Ibu hamil normal menyerap 20% zat besi yang
antara satu ibu dengan lainnya. Faktor utama yang menjadi pertimbangan
(BMI) atau Indeks Masa Tubuh (IMT) yaitu kesesuain berat badan
sebelum hamil terhadap tinggi badan, yaitu apakah ibu tergolong kurus,
normal atau gemuk. Untuk itu sangatlah penting mengetahui berat badan
ibu selama hamil. Laju kenaikan berat badan optimal tergantung pada
terjadi terutama pada jaingan ibu dan pada trimester III pertumbuhan
terutama pada fetus. Selama trimester I rata−rata 1 sampai 2,5 kg. Setelah
adalah ± 0,4kg /minggu untuk ibu dengan IMT normal, untuk ibu dengan
berat badan yang diharapkan selama kehailan bervariasi antara ibu yang
sebelum hamil dengan tinggi badan. Kenaikan berat badan selama hail
i. Sistem Endokrin
insulin bertambah ukuran dan jumlahnya. Oleh karena itu, ibu akan lebih
(hipoglikemi).
j. Sistem Muskuloskeletal
yang sudah berusia lebih tua atau ibu dengan masalah tulang belakang.
k. Sistem Neurologik
Pada awal kehamian sering muncul perasaan ambivalen dimana ibu hamil
Pada trimester I ini dapat terjadi labilitas emosiona, yaitu perasaan yang
mudah berubah dalam waktu singkat dan tak dapat diperkirakan. Dapat
ibu mulai terbiasa dengan perubahan fisik tubuhnya, janin belum terlalu
perubahan gambaran diri yaitu ibu merasa dirinya aneh dan jelek
perhatian kusus yang diterima selama hamil. Pada trimester inilah ibu
dan bidan. Trimester ini adalah saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi
badan yang kurang dari 9 kilo selama kehamilan atau kurang dari 1 kilo
menapis adanya faktor resiko pada ibu hamil. Tinggi badan ibu hamil
Disproportion)
gizi dan telah berlangsung lama (beberapa bulan atau tahun) dimana LILA
kurang dari 23,5 cm. Ibu hamil dengan akan dapat melahirkan bayi berat
Pengukuran tinggi fundus uteri pada setiap kali kunjungan antenatal untuk
Jika fundus uteri tidak sesuai degan umur kehamilan, kemungkinan ada
untuk mngetahui letak janin. Jika pada trimester III bagian bawah janin
bukan kepala, atau keapala janin belum masuk ke panggul berarti ada
kelainan letak, panggul sempit, atau ada masalah lain. Penilaian DJJ
antenatal. DJJ lambat kurang dari 120x/menit atau DJJ cepat lebih dari
mendapat imunisasi TT. Pada saat kontak pertama, ibu hamil diskrining
dengan status imunisasi T ibu saat ini. Ibu hamil minimal memiliki status
hamil dengan status imunisasi T5 (TT long life) tidak prlu diberikan
imunisasi TT lagi.
Untuk mencegah anemia zat besi, setiap ibu hamil hamil harus mendapat
tablet tambah darah ( tablet zat besi) dan asam folat minimal 90 tablet
sekali pada trimester I dan sekali pada trimester III. Pemeriksaan ini
mengetahui adanya protein uria pada ibu hamil. Protein uria merupakan
Pemeriksaan tes sifilis dilakukan didaerah dengan resiko tinggi dan ibu
7) Pemeriksaan HIV
Tes HIV wajib ditawarkan oleh tenaga kesehatan kesemua ibu hamil
penawaran tes HIV oleh tenaga kesehatan diprioritaskan pada ibu hamil
dengan IMS dan TB. Teknik penawaran ini disebut Provider Initiated
Testing And Counselling (PITC) atau tes HIV atas Inisiatif Pemberi
8) Pemeriksaan BTA
kasus yang tidak dapat ditangani dirujuk sesuai dengan sistem rujukan.
meliputi : kesehatan ibu, perilaku hidup bersih dan sehat, peran suami /
penawaran untuk melakukan tes HIV, inisiasi menyusui dini dan pemberian
kehamilan.
1. Definisi Hemoglobin
Darah terdiri dari dua komponen, yakni komponen cair yang disebut
plasma dan komponen padat yaitu sel-sel darah. Sel darah terdiri atas tiga
jenis yaitu eritrosit, leukosit dan trombosit. Eritrosit memiliki fungsi yang
2016).
mengikat molekul bukan protein, yaitu senyawa porfirin besi yang disebut
oksigen ke seluruh jaringan tubuh juga akan menurun dan tubuh menjadi
konjugat protein. Inti Fe dan rangka protoperphyrin dan globin (tetra phirin)
(zat besi) dan rantai polipeptida globin (alfa, beta, gama, dan delta). Heme
adalah gugus prostetik yang terdiri dari atom besi, sedangkan globin adalah
protein yang dipecah menjadi asam amino. Hemoglobin terdapat dalam sel-
sel darah merah dan merupakan pigmen pemberi warna merah sekaligus
pembawa oksigen dari paruparu keseluruh sel-sel tubuh. Setiap orang harus
memiliki sekitar 15 gram hemoglobin per 100 ml darah dan jumlah darah
sekitar lima juta sel darah merah permillimeter darah (Maretdiyani, 2013)
yang terdiri dari globin dan heme terdiri dari cincin porfirin dengan satu atom
besi (ferro). Globin terdiri atas 4 rantai polipeptida yaitu 2 rantai polipeptida
alfa dan 2 rantai polipeptida beta. Rantai polipeptida alfa terdiri dari 141 asam
amino dan rantai polipeptida beta terdiri dari 146 asam amino (Norsiah,
2015).
2. Struktur hemoglobin
terdiri dari globin, apoprotein, dan empat gugus heme suatu molekul organik
dengan satu atom besi. Mutasi pada gen protein hemoglobin mengakibatkan
yang paling sering ditemui adalah anemia sel sabit dan talasemia (Hasanan,
2018)
yang terhubung satu sama lain. Hemoglobin normal orang dewasa (HbA)
dikenal dengan porfirin yang menahan satu atom besi, atom besi ini
molekul heme inilah zat besi melekat dan menghantarkan oksigen serta
berwarna merah. Gugus heme terdiri dari komponen anorganik dan pusat
cincin tetrapirol. Empat gugus mitral dan gugus vinil dan dua sisi rantai
Struktur Hb terdiri atas empat grup heme dan empat rantai polipeptida
dengan total asam amino sebanyak 574 buah. Rantai polipeptidanya terdiri
atas dua rantai α dan dua rantai β dengan masing-masing rantai berikatan
dengan satu grup heme. Pada setiap rantai α terdapat 141 asam amino dan
setiap rantai β terdapat 146 asam amino. Pada pusat molekul terdapat cincin
heterosiklik yang dikenal dengan nama porfirin. Porfirin terbentuk dari empat
cincin pirol yang 4 dihubungkan oleh suatu jembatan untuk membentuk
cincin tetrapirol. Pada cincin ini terdapat empat gugus mitral dan gugus vinil
serta dua sisi rantai propionol. Porfirin yang menahan satu atom Fe disebut
dengan nama heme. Pada molekul heme inilah Fe dapat melekat dan
3. Fungsi hemoglobin
diantaranya:
molekul alosterik yang terdiri atas empat subunit polipeptida dan bekerja
untuk dipakai sebagai bahan bakar. Hemoglobin adalah suatu protein yang
sel darah merah yang bikonkaf, jika terjadi gangguan pada bentuk sel
darah ini, maka keluwesan sel darah merah dalam melewati kapiler
4. Kadar hemoglobin
butiran darah merah. Jumlah hemoglobin dalam darah normal adalah kira-kira
15 gram setiap 100 ml darah dan jumlah ini biasanya disebut “100 persen”.
Sumber: (Estridge dan Reynolds, Basic Medical Laboratory Techniques, 2012) dalam Wiwit Dwi
Nurbadriyah. 2019
menurun, yang ditandai dengan gejala kelelahan, sesak napas, pucat dan
Nurbadriyah. 2019).
ini yang dirangsang oleh eritropoetin dan dihambat oleh hem. Akhirnya
yaitu hidroksi metil bilana yang dikatalisis oleh enzim PBG deaminase.
b. Jenis kelamin
menstruasi banyak terjadi kehilangan zat besi, oleh karena itu kebutuhan
c. Logam berat
masuk ke dalam tubuh dapat berasal dari pencemaran udara dan rokok.
Timbal yang telah masuk kedalam tubuh akan didistribusi ke dalam darah
sebesar 95% yang terikat pada sel darah merah dan sisanya terikat pada
timbal dalam darah. Hampir 50% aktivitas enzim ini dihambat pada kadar
d. Merokok
oleh tubuh, oleh karena itu tubuh merespon keadaan ini dengan
e. Lama kerja
memiliki waktu paruh di dalam darah kurang dari 25 hari, pada jaringan
lunak 40 hari sedangkan pada tulang 25 tahun. Ekskresi yang lambat ini
menyebabkan timbal mudah terakumulasi dalam tubuh, baik pada pajanan
cuma kepada pekerja maupun orang lain yang memasuki tempat kerja.
a. Sering pusing, merupakan respon dari sistem saraf pusat akibat otak sering
sel darah menjadi merah akan tampak pucat karena kekurangan yang
ekstrim.
Ayu Okta Riny Hubungan Tingkat Menggunakan desain Terdapat hubungan antara
(2014) Pengetahuan Ibu cross sectional dengan tingkat pengetahuan tentang
Hamil tentang pengambilan sampel anemia dengan kejadian
Anemia dengan menggunakan anemia pada ibu hamil
Kejadian Anemia Ibu accidental sampling. (p=0,007)
Hamil di Puskesmas Melibatkan 30 ibu
Ngampilan hamil di Puskesmas
Yogyakarta Ngampilan
Yogyakarta
BAB III
A. KERANGKA KONSEPTUAL
Keterangan
: Variabel independen
: Variabel dependen
B. HIPOTESIS
2022.
Tahun 2022.
BAB IV
METODE PENELITIAN
rancangan one group pre test and post test. Penelitian ini dilakukan untuk
01 X 02
Keterangan:
X : Pendidikan kesehatan
B. POPULASI
ibu hamil yang datang periksa di wilayah Puskesmas Benawa Kab. Yalimo.
C. SAMPEL
Menurut Sugiyono (2019:127) sampel adalah bagian dari jumlah dan
populasinya. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah seluruh ibu
berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja pasien yang secara kebetulan bertemu
dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang
E. VARIABEL PENELITIAN
F. DEFENISI OPERASIONAL
Dependen
Pengetahuan
Yang dimaksud dengan Kuesioner Jawaban Rasio
tentang
pengetahuan dalam Mengisi kuesioner jika Baik:76
hemoglobin
penelitian ini adalah kuesioner benar diberi – 100 %
segala sesuatu yang dengan 20 skor 5, jika
Cukup:
diketahui responden pertanyaan jawaban salah
56 – 75
tentang kebutuhan tertutup diberi skor 0.
%
hemoglobin pada masa
kehamilan yang meliputi Kurang:
pengertian, patofisiologi, 55%
kadar kebutuhan,
manfaat, gejala/gangguan
dan aturan minum untuk
ibu hamil
G. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN
1. Jenis Data
Data primer pada penelitian ini adalah berupa hasil isian kuesioner
responden yang sudah divalidasi. Data sekunder pada penelitian ini adalah
2. Leaflet (terlampir)
3. Alat tulis
yaitu :
Tahap I:
Tahap II :
kelengkapannya
2. Ceramah diberikan kepada ibu hamil setelah pre test dalam bentuk tatap
jumlah sampel.
1. Pengolahan Data
a. Editing
terisi dengan baik dan dapat terbaca sewaktu kuesioner diberikan oleh
b. Coding
c. Entry
d. Cleaning
2. Analisa Data
a. Univariat
b. Bivariat
uji parametrik (Paired Sample T-Test) aplikasi SPSS, jika tidak normal
maka menggunakan uji non parametrik (Wilcoxon). Jika nilai p-value < α
K. ETIKA PENELITIAN
2. Informed concent
persetujuan tersebut.
Data penelitian yang berasal dari responden tidak disertai dengan identitas
responden tetapi hanya dengan kode responden. Data yang diperoleh dari
responden hanya diketahui oleh peneliti dan responden yang bersangkutan.
BAB V
A. HASIL PENELITIAN
1. Karakteristik responden
yang berumur antara 20-30 tahun sebanyak 15 ibu (50%), umur antara 31-40
tahun sebanyak 14 ibu (47%) dan 1 ibu (3%) pada usia <20 tahun.
<11 gr% dalam kehamilannya sebanyak 25 ibu (83%) dan Hb ≥11 gr%
cukup yaitu 21 orang (70%), kategori kurang 8 orang (29%) dan kategori
baik yaitu 19 orang (63%), kategori cukup 11 orang (37%) dan tidak ada
orang (3%).
Hasil uji Wilcoxon singed rank test diperoleh nilai p value 0,000 < α=
B. PEMBAHASAN
cukup yaitu 21 orang (70%), kategori kurang 8 orang (29%) dan kategori
kejadian anemia pada ibu hamil dengan p value sebesar 0,006 (<0,05).
Anemia dalam kehamilan dapat diartikan ibu hamil yang defisiensi zat
besi dalam darah. Selain itu aenmia dalam kehamilan dapat dikatakan juga
sebagai suatu kondisi ibu dengan kadar hemoglobin (Hb) trimester II kadar
hemoglobin.
menunjang kesehatannya.
normal. Anemia terjadi saat kadar eritrosit dalam tubuh rendah. Hal ini
baik yaitu 19 orang (63%), kategori cukup 11 orang (37%) dan tidak ada
baik. Dengan demikian, diharapkan hal tersebut akan merubah perilaku yang
hamil akan memengaruhi perilaku gizi yang berdampak pada pola kebiasaan
pengetahuan yang kurang tentang defisiensi zat besi akan berpengaruh pada
ibu hamil dalam perilaku kesehatan dan berakibat pada kurangnya konsumsi
informasi mengenai anemia ini sangat dibutuhkan oleh ibu hamil. Informasi
ini bisa diperoleh ibu dengan adanya pendidikan kesehatan yang diberikan
oleh tenaga kesehatan. Adapun tujuan dari pendidikan kesehatan ini adalah
secara berkelompok pada kelas ibu hamil yaitu sebanyak 8-13 responden
kelompok kecil jika peserta kurang dari 20 orang. Metode yang bisa
oleh Sianipar, Aziz dan Prilia (2016) tentang pengaruh pendidikan kesehatan
orang (3%).
Hasil uji Wilcoxon singed rank test diperoleh nilai p value 0,000 < α=
yaitu faktor informasi. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Maisyaroh, dkk
pengetahuan dengan p value 0,024 (< 0,05). Semakin banyak informasi yang
positif terhadap pengetahuan dan sikap ibu hamil dalam mengonsumsi tablet
Fe.
buku KIA yang salah satu fungsinya untuk memonitor status nutrisi
ibu hamil. Anemia atau kekurangan kadar hemoglobin adalah salah satu
keprihatinan serius, selain banyak efek disamping lain pada ibu dan
kegiatan semua peserta ibu hamil yang ikut sangat antusias dan aktif selama
PENUTUP
A. KESIMPULAN
orang (70%), kategori kurang 8 orang (29%) dan kategori baik hanya 1
orang (4%).
orang (63%), kategori cukup 11 orang (37%) dan tidak ada lagi responden
3. Hasil uji Wilcoxon singed rank test diperoleh nilai p value 0,000 < α= 0,05
Tahun 2022.
B. SARAN
kehamilan. Untuk itu peningkatan pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap
ibu (AKI).
Astutik, R. Y & Ertiana, D. (2018). Anemia Dalam Kehamilan. Jawa Timur: CV.
Pustaka Abadi.
No Responden : ……………………………………
1. Isilah identitas anda secara lengkap pada tempat yang sudah disediakan.
2. Baca setiap pertanyaan secara seksama.
3. Pilih salah satu jawaban yang menurut anda paling tepat.
4. Demi kelancaran penelitian ini. Dimohon untuk menjawab semua
pertanyaan yang tersedia dan jangan ada yang terlewatkan.
5. Terima kasih atas kesediaan anda untuk mengisi kuesioner ini.
Identitas Responden
1. Nama :
2. Tempat dan tanggal lahir :
3. Umur :
4. Pendidikan terakhir :
Tamat S2 Tamat S3
5. Pekerjaan :
Karyawan PNS
Pedagang Buruh
Lain-lain, sebutkan……….
6. Pekerjaan suami :
Petani Buruh
PNS Pedagang
Lain-lain, sebutkan………………..
No Pernyataan B S
D. Evaluasi
Ibu dapat menjelaskan kembali tentang :
1. Pengertian dari Anemia pada ibu hamil
2. Penyebab anemia pada ibu hamil
3. Tanda dan gejala pada ibu hamil
4. dampak anemia terhadap kehamilan
5. Cara pencegahan anemia pada ibu hamil
Lampiran 3 Leaflet
Lampiran 4. Master data
Parit
Umur pendidikan Hb (gr%) Pengetahuan Pra edukasi Pengetahuan Post edukasi
as
ko ko Ges Ko Kod
No. Nama kod ko jlh % JLH %
n d n d tas n n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 de 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 e
e de
e e
1 Ny. Arni 32 3 3 2 29 SMA 3 12 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 4 25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 15 94 3
2 Ny. Marliana 30 2 1 1 34 SMA 3 11.8 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 9 56 2 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 14 88 3
3 Ny. Marta 34 3 3 2 30 SD 1 12 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 4 25 2 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 12 75 2
4 Ny. Sindi 24 2 1 1 38 SMA 3 11 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 8 50 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 15 94 3
5 Ny. Marlina 27 2 2 2 37 SMA 3 11.2 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 7 44 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 14 88 3
6 Ny. Dina 22 2 1 1 29 SMP 2 11.5 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 6 38 2 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 13 81 3
7 Ny. Febri 25 2 1 1 35 SMP 2 10 2 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 8 50 2 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 12 75 2
8 Ny. Grace 33 3 3 2 37 SMP 2 12.2 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 8 50 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 14 88 3
9 Ny. Destri 33 3 2 2 33 SMP 2 11.6 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 7 44 2 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14 88 3
10 Ny. Kiki 24 2 2 2 30 SMP 2 11 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 8 50 3 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 13 81 3
11 Ny. Norma 25 2 3 2 29 SMP 2 12.5 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11 69 2 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 11 69 2
12 Ny. Katarina 25 2 1 1 36 SMP 2 10.5 2 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 5 31 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 11 69 2
13 Ny. Kristina 28 2 3 2 35 SMA 2 11 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 10 63 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 12 75 2
14 Ny. Berliana 22 2 0 1 28 SMA 2 10.3 2 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 8 50 2 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 94 3
15 Ny. Rosa 22 2 0 1 36 SMA 2 12 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 7 44 2 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 12 75 2
16 Ny. Maria 30 2 3 2 37 SMP 2 11.5 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 5 31 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 13 81 3
17 Ny. Hesli 31 3 3 2 38 SMP 2 12.5 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 6 38 2 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 14 88 3
18 Ny. Ruby 21 2 0 1 32 SMP 2 13 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 6 38 2 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 13 81 3
19 Ny. Desak 37 3 5 2 40 SD 1 11 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 6 38 2 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 14 88 3
20 Ny. Martha 33 3 3 2 36 SD 1 11.2 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 6 38 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 15 94 3
21 Ny. Agustina 36 3 4 2 33 SMP 2 10.7 2 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 8 50 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 15 94 3
22 Ny. Bertha 32 3 2 2 37 SMP 2 11.8 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 7 44 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 15 94 3
23 Ny. Deva 20 2 0 1 35 SMP 2 9.8 2 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 5 31 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 14 88 3
24 Ny. Amaris 19 1 0 1 37 SMP 2 13 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 6 38 2 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 12 75 2
25 Ny. Rusmiati 33 3 4 2 35 SMP 2 12 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 6 38 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 11 69 2
26 Ny. Yospin 35 3 4 2 32 SMP 2 11.5 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 4 25 2 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 12 75 2
27 Ny. Sintia 31 3 3 2 29 SMP 2 12.5 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 5 31 2 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 13 81 3
28 Ny. Netty 30 2 3 2 29 SD 1 12.5 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 5 31 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 11 69 2
29 Ny. Merry 34 3 3 2 29 SMA 3 12.5 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 4 25 2 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 12 75 2
30 Ny. Orpa 31 3 3 2 29 SD 1 12.5 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 5 31 2 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 14 88 3
umur Paritas Hb (gr%) Pengetahuan PENDIDIKAN
1 = <20 tahun 1 = paritas 1 1 = tidak anemia 3 = Baik:76 – 100 % 1 = SD
2 = 20-30 tahun 2 = paritas ≥2 2= anemia 2 = Cukup: 56 – 75 % 2 = SMP
3 = 31-40 tahun 1 = Kurang: ≤55% 3 = SMA
Lampiran 5. Data SPSS
Statistics
N Valid 30 30 30 30 30 30
Missing 0 0 0 0 0 0
Frequency Table
UMUR
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
PENDIDIKAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
PARITAS
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
HB
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
PRETEST
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
POSTTEST
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
NPar Tests
Ranks
Ties 9c
Total 30
c. POSTTEST = PRETEST
Test Statisticsa
POSTTEST -
PRETEST
Z -4.245b
Data Pribadi
1. Nama : Abigael Lalanlangi’
2. Tempat/Tanggal lahir : Rantepao, 07 Oktober 1990
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Suku Bangsa : Totaja / Indonesia
6. Alamat : Benawa
7. Kota/Propinsi : Yalimo, Papua Kode Pos: 919551
8. Nomer HP : 0812-4384-5377
9. E-mail : lalanlangiabigael@gmail.com
Wamena, 2022
( ABIGAEL LALANLANGI’ )
Lampiran 7. Dokumentasi penelitian
Lampiran 8. Izin penelitian