DOSEN PEMBIMBING:
DIAN EFYTRA YULIANA, ST ,MT.
DISUSUN OLEH:
Najimudin 21310730057
KELAS B1
FAKULTAS TEKNIK
PRODI TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS ISLAM KADIRI KEDIRI
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Rangkaian Dioda Sebagai Rectifier.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Bu Dian Efytra Yuliana, ST.MT. pada bidang studi Rangkaian Listrik 1.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dian Efytra Yuliana, ST.MT.
selaku dosen kuliah Rangkaian Listrik 1 yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang
studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
2
BAB
PENYEARAH DAYA
KOMPETENSI DASAR
Setelah mengikuti materi ini diharapkan mahasiswa memiliki kompetensi:
Menguasai karakteristik penyearah setengah-gelombang dan
gelombang-penuh satu fasa dan tiga fasa
Menguasai dasar prinsip kerja penyearah setengah-gelombang dan
gelombang-penuh satu fasa dan tiga fasa
Menguasai dasar prinsip kerja penyearah gelombang penuh
STANDAR KOMPETENSI
Mampu menganalisis rangkaian penyearah setengah-gelombang dan
gelombang-penuh satu fasa dan tiga fasa
A. PENDAHULUAN
Penyearah daya merupakan rangkaian elektronika daya yang
berfungsi untuk mengubah tegangan sumber masukan arus bolak-balik
dalam bentuk sinusoida menjadi tegangan luaran dalam bentuk
tegangan searah yang tetap. Jenis sumber tegangan masukan untuk
mencatu rangkaian penyearah daya dapat digunakan tegangan bolak-
balik satu fasa dan tiga fasa. Penyearah satu fasa merupakan rangkaian
penyearah daya dengan sumber masukan tegangan bolak-balik satu
fasa, sedangkan penyearah tiga fasa rangkaian penyearah daya dengan
sumber masukan tegangan bolak-balik tiga fasa. Rangkaian
penyearahan dapat dilakukan dalam bentuk penyearah setengah
gelombang (halfwave) dan penyearah gelombang-penuh (fullwave).
Pembebanan pada rangkaian penyearah daya umumnya dipasang
beban resistif atau beban resistif-induktif. Efek dari pembebanan ini
akan mempengaruhi kualitas tegangan luaran yang dihasilkan dari
rangkaian penyearah.
3
A. PENYEARAH SATU-FASA
1. PENYEARAH SETENGAH-GELOMBANG SATU-FASA
a. Beban Resistif (R)
Gambar 2.1 (a) merupakan rangkaian penyearah setengah-
gelombang satu-fasa dengan beban resistif, sedangkan Gambar 2.1 (b)
menunjukkan bentuk gelombang hasil penyearahan. Proses
penyearahan dapat dijelaskan melalui Gambar 2.1 (a) dan (b), pada
setengah siklus pertama dengan polaritas positif, dioda pada rangkaian
penyearah akan ON karena polaritas tegangan pada anoda lebih positif
dibandingkan pada katoda.
Pada proses ini menghasilkan
tegangan luaran (VL) sebesar
tegangan setengah perioda
pertama (Vm). Selanjutnya, pada
(a) setengah sikluskedua dengan
polaritas negatif, dioda pada
rangkaian penyearah akan OFF
karena polaritas tegangan pada
anoda lebih negatif dibandingkan
pada katoda. Pada proses ini
menghasilkan tegangan luaran
sama dengan nol. Proses ON dan
OFF dioda ini berlangsung secara
cepat berdasarkan frekuensi
(b)
tegangan sumber masukan.
Gambar 2.1 Penyearah Setengah-
Gelombang Satu-fasa
Beban R
4
Di sini, dioda berfungsi sebagai sakelar sekaligus melakukan
pengubahan (converting) dari sumber bolak-balik menjadi tegangan
searah. Ditinjau dari tegangan luaran (VL) yang dihasilkan, terdapat dua
jenis komponen tegangan, yaitu : (1) tegangan searah rerata (V dc) dan
tegangan searah efektif (root mean square-rms), VL. Nilai tegangan
luaran masing-masing adalah :
Tegangan luaran (output) rerata, Vdc dan arus luaran rerata, Idc :
Jika arus efektif sumber masukan (Is) sama dengan arus efektif luaran
(IL), maka faktor daya penyearahan yang diakibatkan proses penyearah ini
sebesar :
VI
cos L L
5
b. Beban Resistif-Induktif (RL)
Gambar 2.2 (a) merupakan rangkaian penyearah setengah-
gelombang satu-fasa dengan beban resistif-induktif (RL), sedangkan
Gambar 2.2 (b) dan (c) menunjukkan bentuk gelombang hasil
penyearahan. Proses penyearahan dapat dijelaskan melalui Gambar 2.2
(a), (b) dan (c), pada setengah siklus pertama dengan polaritas positif,
dioda pada rangkaian penyearah akan ON karena polaritas tegangan
pada anoda lebih positif dibandingkan pada katoda. Tetapi, karena
pengaruh tegangan yang tersimpan pada induktor (L) maka dioda terus
ON sampai waktu tertentu (). Akibatnya, waktu konduksi dioda
menjadi lebih lama ( + ). Selanjutnya, pada setengah siklus kedua
dengan polaritas negatif yang dimulai dari , dioda pada rangkaian
penyearah akan OFF karena polaritas tegangan pada anoda lebih
negatif dibandingkan pada katoda. Pada proses ini menghasilkan
tegangan luaran sama dengan nol.
6
Nilai komponen tegangan luaran (Vdc) dan arus searah (dc)
ditentukan sebagai berikut :
L
dimana : θ = (β – ),dan tan1 R
7
dioda D1 akan OFF. Tegangan luaran
searah dihasilkan ketika dioda D 1 dan
D2 ON yang memiliki nilai tegangan
searah rerata (Vdc) dan tegangan
efektif (VL). Tetapi, ketika dioda D1
dan D2 OFF, nilai tegangan pada dioda
D1 ON D2 ON D ON
D1 dan D2 sebesar – 2 Vm.
Gambar 2.3 (b) merupakan
rangkaian penyearah gelombang-
penuh satu fasa jembatan dengan
beban R. Jumlah dioda dalam
rangkaian penyearah ini sebanyak
empat buah, yaitu: D1, D2, D3, dan D4.
Pada setengah siklus pertama dengan
polaritas positif, dioda D1 dan D2 pada
Gambar 2.3 (a)
rangkaianpenyearah akan ON
Penyearah Gelombang-penuh
Satu Fasa dengan CT sedangkan dioda D3 dan D4 dalam
kondisi OFF.
Selanjutnya, pada setengah siklus kedua dengan polaritas
negatif, dioda D3 dan D4 pada rangkaian penyearah akan ON
sedangkan D1 dan D2 dalam kondisi OFF. Tegangan luaran searah
dihasilkan ketika dioda D1 dan D2, serta D3 dan D4 dalam kondisi ON
yang memiliki nilai tegangan searah rerata dan efektif. Tetapi, ketika
dioda D1 dan D2, serta D3 dan D4 dalam kondisi OFF, nilai tegangan
pada dioda D1 dan D2 sebesar –Vm. Jadi, perbedaan mencolok dari
kedua jenis penyearah ini adalah nilai tegangan pada diode ( Vd ) saat
kondisi “OFF”, yaitu : sebesar -2Vm untuk penyearah CT dan sebesar -
Vm untuk penyearah jembatan.
8
Gambar 2.3 (b) Penyearah Gelombang-penuh
Satu Fasa Jembatan
V
2Vm dc
Vdc 0,637Vm
I
dc R
Selanjutnya, nilai tegangan luaran efektif (VL) dan arus efektif (IL) yang
mengalir adalah:
V V m 0,707V I VL
L 2 m L R
Jadi, daya luaran rerata (Pdc) dan daya luaran efektif (PL) adalah:
S VS.IL
9
Jika rangkaian pada Gambar 2.3 (a) dan (b) dihubungkan
dengan beban resistif-induktif (RL), maka nilai tegangan luaran (V L)
ditentukan berdasarkan deret Fourier yang terdiri dari komponen
tegangan searah (dc) dan tegangan harmonik genap, yaitu :
dio
V Ri L
L o dt
an 0
4Vm 1
bn Vn ; n adalah harmonik genap ke-n
n2,4,.. (n 1)(n 1)
B. PENYEARAH TIGA-FASA
10
dioda D pada fasa Y menjadi ON pada periode 5/6 - , dan terulang
kembali dioda pada fasa R menjadi ON dan seterusnya.
(a)
(b)
11
; dimana: Im = Vm/R
Jika beban R pada rangkaian Gambar 2.4 (a) diganti beban RL,
maka seperti halnya pada penyearah satu fasa beban RL, harmonik
genap juga terjadi pada penyearah tiga fasa beban RL, dimana nilai
tegangan harmonik genap ke-n dapat ditentukan dengan persamaan
berikut:
6V
V m ; dimana n adalah harmonik ke 6, 12, 18, dan n
(n2 1)
seterusnya.
dari dioda D5 dan D2. Sudut konduksi setiap dioda sebesar 2/3,
sehingga urutan kerja dioda adalah 12, 23, 34, 45, 56, dan 61.
(a)
12
ON ON
ON ON ON
ON ON
(b)
dimana : Im = 1,73Vm/R
Jika beban R pada rangkaian Gambar 2.5 (a) diganti beban RL,
maka seperti halnya pada penyearah setengah-gelombang tiga-fasa
13
beban RL, harmonik genap juga terjadi pada penyearah tiga fasa beban RL,
dimana nilai tegangan harmonik genap ke-n dapat ditentukan dengan persamaan
berikut:
6V
V m,line ; dimana n adalah harmonik ke 6, 12, 18, dan
n (n 1)
2
seterusnya.
14