KELOMPOK 5:
ANISAH SEPTIA RAHMI
DEVIA SAHGITA
FARHAN YUSRA
ISMI RAHMITA ZAHRA
NICHIA AMIZENTIKA
SINTHIA DWI JAYANTI (17033157)
SRI ANDRA YUFA
VINNA NATASYA PUTRI
Penyearah Gelombang Penuh Sistem Jembatan Polaritas Tunggal
(a) Rangkaian
pelipat tegangan
(dioda) dua kali
setengah
gelombang.
(b) Kondisi pada
saat siklus positif
(c) Kondisi pada
saat siklus negatif
Rangkaian pelipat tegangan (dioda) dua kali
setengah gelombang,Dimana Disaat tegangan
sekunder trafo berpolarisasi positif (setengah siklus
positif), maka dioda D1 akan menghantarkan
tegangan sedangkan dioda D2 tidak menghantarkan
tegangan. Oleh karena itu C1 diisi dengan tegangan
melalui D1 hingga mencapai Vm dengan polaritas
seperti gambar (b) Pada saat setengah siklus
berikutnya yaitu siklus negatif, maka dioda D1
tidak menghantarkan tegangan dan D2
menghantarkan tegangan. Oleh karena itu kapasitor
C2 diisi tegangan dari sekunder trafo sebesar Vm
dan dari C1 sebesar Vm, sehingga tegangan total
sebesar 2Vm.
Rangkaian pelipat tegangan dua kali
gelombang penuh
Rangkaian yang ditunjukkan pada gambar (a) merupakan
rangkaian pelipat tegangan dua kali gelombang penuh. Selama
siklus positif dari sekunder trafo dioda D1 menghantarkan
tegangan dan C1 mengisi tegangan hingga Vm, sedangkan dioda
D2 tidak menghantarkan tegangan seperti pada gambar (b).
Selama siklus negatif dioda D2 menghantar dan C2 mengisi
tegangan hingga Vm, sedangkan dioda D1 tidak menghantarkan
tegangan seperti pada gambar (c). tegangan puncak inverse (PIV)
untuk setiap dioda adalah 2Vm.
Jika terdapat beban, maka tegangan pada ujung C1 dan C2 adalah
2Vm. Jika beban dipasang pada output, maka bentuk gelombang
ujung C1 dan C2 adalah seperti halnya pada kapasitor yang
diumpamakan dari penyearah gelombang penuh. Perbedaannya
adalah pada rangkaian pelipat tegangan ini C1 dan C2 terhubung
secara seri, sehingga nilainya lebih kecil dari masing-masing C.
Contoh soal dan pembahasan