Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KERAJAAN BERCORAK
HINDU DI ASIA (KUTAI)
(I Gusti Putu Oka Wikan Nanda/16/8A)
Daftar Pustaka
 Sejarah Berdirinya Kerajaan Kutai
 Nama Raja Yang Pernah Memimpin Kerajaan Kutai
 Peninggalan Kerajaan Kutai
 Acara Keagamaan Yang Ada Di Kerajaan Kutai
 Penyebab Runtuhnya Kerajaan Kutai

SEJARAH BERDIRINYA KERAJAAN


KUTAI

Kerajaan Kutai diperkirakan berdiri pada abad ke-4 Masehi, ini


dibuktikan dengan ditemukannya 7 buah Yupa (prasasti berupa tiang
batu) yang ditulis dengan huruf pallawa dan bahasa Sansekerta yang
berasal dari India yang sudah mengenal Hindu. Yupa mempunyai 3
fungsi utama, yaitu sebagai prasasti, tiang pengikat hewan untuk
upacara korban keagamaan, dan lambang kebesaran raja.

Dari tulisan yang tertera pada yupa nama raja Kundungga


diperkirakan merupakan nama asli Indonesia, namun penggantinya
seperti Aswawarman, Mulawarman itu menunjukan nama yang
diambil dari nama India dan upacara yang dilakukannya menujukan
kegiatan upacara agama Hindu. Dari sanalah dapat kita simpulkan
bahwa kebudayaan Hindu telah masuk di Kerajaan Kutai.
NAMA RAJA YANG PERNAH
MEMIMPIN KERAJAAN KUTAI

 Maharaja Kudungga, gelar anumerta Dewawarman


(pendiri)
 Maharaja Aswawarman (anak Kundungga)
 Maharaja Mulawarman (anak Aswawarman)
 Maharaja Marawijaya Warman
 Maharaja Gajayana Warman
 Maharaja Tungga Warman
 Maharaja Jayanaga Warman
 Maharaja Nalasinga Warman
 Maharaja Nala Parana Tungga
 Maharaja Gadingga Warman Dewa
 Maharaja Indra Warman Dewa
 Maharaja Sangga Warman Dewa
 Maharaja Candrawarman
 Maharaja Sri Langka Dewa
 Maharaja Guna Parana Dewa
 Maharaja Wijaya Warman
 Maharaja Sri Aji Dewa
 Maharaja Mulia Putera
 Maharaja Nala Pandita
 Maharaja Indra Paruta Dewa
 Maharaja Dharma Setia
PENINGGALAN KERAJAAN KUTAI

1. Prasasti Yupa Muarakaman I


Prasasti Yupa Muarakaman I tertulis dalam 12 baris pahatan yang menceritakan
tentang silsilah Kerajaan Kutai. Prasasti yang diperkirakan dibuat pada abad ke-
4 ini menyebutkan bahwa Raja Mulawarman merupakan anak dari
Aswawarman dan merupakan cucu dari Kudungga. Isi Prasasti tersebut yakni
sebagai berikut:

Srimatah srinarendrasya,
Kundunggasya mahatmanah,
Putro svavarmmo vikhyatah,
Vansakartta yathangsuman,
Tasya putra mahatmanah,
Trayas traya ivagnayah,
Tesan trayanam pravarah,
Tapo bala damanvitah,
Sri mulavarmma rajendro,
Yastva bahusuvarnnakam,
Tasya yajñasya yupo ‘yam,
Dvijendrais samprakalpitah.

Artinya:
Sang Maharaja Kudungga, yang amat mulia, mempunyai putra yang mashur,
Sang Aswawarman namanya, yang seperti Sang Ansuman (dewa Matahari)
menumbuhkan keluarga yang sangat mulia. Sang Aswawarman mempunyai
putra tiga, seperti api (yang suci) tiga. Yang terkemuka dari ketiga putra itu
ialah Sang Mulawarman, Raja yang berperadaban baik, kuat dan kuasa. Sang
Mulawarman telah mengadakan kenduri (selamatan yang dinamakan) emas
amat banyak. Buat peringatan kenduri (selamatan) itulah tugu batu ini didirikan
oleh para brahmana.

2. Yupa Muarakaman II
Jika Prasasti Yupa Muarakaman I terdiri dari 12 baris, maka berbeda dengan
Prasasti Yupa Muarakaman II yang hanya terdiri dari 8 baris tulisan nih, guys!
Prasasti ini menceritakan tentang Raja Mulawarman yang menyumbangkan
20.000 ekor sapi kepada para kaum Brahmana. Isi prasasti tersebut yakni
sebagai berikut:

Srimato nrpamukhyasya
Rajñah sri mulavarmmanah
Danam punyatame ksetre
Yad dattam vaprakesvare
Dvijatibhyo ‘gnikalpebhyah
Vinsatir ggosahasrikam
Tasya punyasya yupo ‘yam
Krto viprair=ihagataih

Artinya:
Dengarkanlah oleh kamu sekalian, Brahmana yang terkemuka, dan sekalian
orang baik lain-lainnya, tentang kebaikan budi Sang Mulawarman, Raja besar
yang sangat mulia. Kebaikan budi ini ialah berwujud sedekah banyak sekali,
seolah-olah sedekah kehidupan atau semata-mata pohon kalpa (yang memberi
segala keinginan), dengan sedekah tanah (yang dihadiahkan). Berhubung
dengan kebaikan itulah maka tugu ini didirikan oleh para Brahmana (buat
peringatan)

3. Prasasti Yupa Muarakaman III


Prasasti Yupa Muarakaman III menceritakan tentang kebaikan budi dan
kebesaran Raja Mulawarman. Isi Prasasti tersebut yakni sebagai berikut:

Sri-mulavarmmano rajnah yad dattan tilla-parvvatam sadipa-malaya sarddham


yupo, yam likhitas tayoh.

Artinya:
Tugu ini ditulis buat (peringatan) dua (perkara) yang telah disedekahkan oleh
Raja Mulawarman, yakni segunung minyak (kental), dengan lampu serta malai
bunga.

4. Prasasti Yupa Muarakaman IV


Selanjutnya ada Prasasti Yupa Muarakaman IV yang terdiri dari 11 baris
tulisan, Sayangnya, hurufnya sudah tidak terbaca lagi dikarenakan telah aus.

5. Prasasti Yupa Muarakaman V


Prasasti Yupa Muarakaman V terdiri dari 4 baris tulisan yang berisi tentang
peringatan sedekah yang telah diberikan oleh Raja Mulawarman. Isi Prasasti
tersebut yakni sebagai berikut:

Sri mulavarmmana rajña


Yad dattan tilaparvvatam
Sadipa malaya sarddham
Yupo yam likhitas tayoh

6. Prasasti Yupa Muarakaman VI


Selanjutnya, Prasasti Yupa Muarakaman VI terdiri dari 8 baris tulisan. Prasasti
ini menceritakan tentang Raja Mulawarman yang memberikan persembahan
kepada para kaum Brahmana berupa air, keju, minyak wijen, dan sapi. Isi
Prasasti tersebut yakni sebagai berikut:

Jayaty=atiba[lah]
Sriman=sri mulavarmma nr[pah]
Yasya likhitani
Danany=asmin=mahati [sthale]
Jaladhenung ghrtadhe[num]
Kapiladanan=tath=aiva ti[ladanam]
Vrsabh=aikadasam=api yo
Datva vipresu rajendra[h]

7. Prasasti Yupa Muarakaman VII


Prasasti Yupa Muarakaman VII ini terdiri dari 8 baris tulisan yang menceritakan
tentang puncak kejayaan Kutai pada periode Raja Mulawarman yang telah
mengalahkan raja-raja saat itu. Isi Prasasti tersebut yakni sebagai berikut:
sri mulavarmma rajendra[h] sama[re]jitya partthi[van]
karadam nrpatimsa cakre yatha raja yudhistirah
catvarimsat=sahasrani sa dadu vaprakesvare
ba........trimsat=saharani punar=ddadau
.........sa punar=jivadanam prithagvidham
akasadipam dharmmatma partthivendra[h] svake pure
..... ..... ..... ..... ..... ..... ..... mahatmana
yupo yam sth[apito] viprair=nnana....ih=a[gataih]

ACARA KEAGAMAAN YANG ADA


DIKUTAI

Upacara vratyastoma
Upacara vratyastoma adalah upacara yang digunakan oleh masyarakat
Kutai untuk masuk ke dalam salah satu sistem kasta di agama
Hindu(Kasta Ksatria dan Kasta Brahmana)

SEJARAH RUNTUHNYA KERAJAAN KUTAI


Kerajaan Kutai berakhir saat Raja Kutai yang bernama Maharaja
Dharma Setia tewas dalam peperangan di tangan Raja Kutai
Kartanegara ke-13, Aji Pangeran Anum Panji Mendapa. Perlu diingat
bahwa Kutai ini (Kutai Martadipura) berbeda dengan Kerajaan Kutai
Kartanegara yang ibukotanya pertama kali berada di Kutai Lama
(Tanjung Kute). Kutai Kartanegara inilah, di tahun 1365, yang
disebutkan dalam sastra Jawa Negarakertagama. Kutai Kartanegara
selanjutnya menjadi kerajaan Islam yang disebut Kesultanan Kutai
Kartanegara.Kerajaan.
Sejak tahun 1735 kerajaan Kutai Kartanegara yang semula rajanya
bergelar Pangeran berubah menjadi bergelar Sultan (Sultan Aji
Muhammad Idris) dan hingga sekarang disebut Kesultanan Kutai
Kartanegara

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai