KELOMPOK 6
DISUSUN OLEH:
⮚ SUSI SARAH I. SINAGA (202401058)
⮚ TABITHA AGNESTASYA PUTRI TARIGAN (202401027)
⮚ SUDIRMAN MANURUNG (202401008)
⮚ SUPRIANTO SITUMORANG (202401073)
⮚ TESSALONICA MARGARETH HASIBUAN (202401079)
⮚ VALENTINA KIDRE SIANIPAR (202401047)
⮚ YOSUA HENDRAWAN SIANTURI (202401009)
⮚ VALENTIN SUGIH BORU GINTING (20240100
(202401003)
3)
FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI
KATA PENGATAR ……………………………………….i
BAB I PENDAHULUAN
1.1
1.1 La
Lata
tarr be
bela
laka
kang
ng…………………………
…………
…………
…………
…………
…….1
.1
1.2
1.2 Tu
Tuju
juan
an pe
penu
nuli
lisa
san…
n………
…………
…………
…………
…………
…………
…….1
.1
1.3
1.3 Ma
Manfnfaa
aatt pe
penu
nulilisa
san…
n………
…………
…………
…………
…………
…………
……22
1.4
1.4 Ru
Rumu
musasannmmas
asal
alah
ah……
…………
…………
…………
…………
…………
………2
…2
BAB II PEMBAHASA
PEMBAHASAN
N
2.4 Keberlangsung
Keberlangsungan
an hidup semesta ciptaan…………………..4
3.1
Kesimpulan…………………………………………………8
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
dampak kerusakan alam sangat berpengaruh nyata bagi seluruh ciptaan kerusakan
alam pun pada
kepedulian.
akan diakhiri dengan tanggung jawab umat Kristen sebagai penjaga ciptaan Allah
BAB I
PENDAHULUAN
dalam perspektif hubungan yang tidak saling mematikan antara dunia bisnis, manu
sia dan alamlingkunga.Dewan Gereja-Gereja se-Dunia (WCC), yang pada bulan
Februari 1992menyelenggarakan Sidang Raya yang ke-8 di Canberra-Australia,
menyerukan agar upayakita tidak berorientasi lagi kepada manusia
(man oriented ) tetapi kepada kehidupan (lifeoriented
(lifeoriented ).
). Manusia diserukan supay
sadar bahwa dia bukanlah tujuan penciptaan. Upaya-upaya untuk mengeksploitasi
bumi bagi kepentingannya
kepentingannya sendiri harus diga
diganti
nti oleh sikapdasar bahw
bahwaa manusia
pada hakikatnya tidak
tidak mempunyai arti apa-apa b bila
ila dilepaskan darimak
darimakhluk-
hluk-
makhluk lainnya dalam suatu lingkaran ekologis yang tidak putus-putusnya
1. Untuk memenuhi tugas mata kulah umum wajib Pendidikan Agama Kristen
Protestanyang telah diberikan oleh pengajar mata kuliah Pendidikan Agama
Kristen Protestan
Manfaat dari tulisan ini adalah agar materi penjaga ciptaan allah
dapat dimenger dan dipahami mahasiswa
4. apa
5. apa tang
hubun
hubungan
ganjawa
tanggung
gung keberlang
kebebrlangsunga
jawab umatsungan n hidup
Kristen seb semest
semesta
sebagai
agai pena ciptaan
penjaga
jaga ciptaan
ciptaan alla
allah
h
BAB II
PEMBAHASAN
dan keseluruhan ekosistem dapat demikian krisis lingkungan dewasa ini sangat
mungkin dipulihkan dengan cara melakukan perubahan paradigma dan perilaku
manusia dalam berinteraksi baik dengan alam maupun dengan manusia lain
dalam keseluruhan ekosistem dan kajian selanjutnya akan diulas tentang berbagai
Perkembangan Paradigma manusia terhadap lingkungan hidup.
Secara emologi
emologi eka berasal dari bahas
bahasa
a yunani yaitu Ethas yg berar
adar isadat atau kebiasaan. Eka sering dipahami sebagai ajaran yg berisikan
aturan tetang bagaimana manusia harus hidup baik di dalam masyarakat.
Eka Lingkungan berasal dari dua kata, yaitu Eka dan Lingkungan. Eka berasal
dari bahasa yunani yaitu “Ethos” > adat isadat atau kebiasaan. Ada ga teori
pengeran eka : – Eka Deontologi : suatu ndakan dinilai baik atau buruk
berdasarkan apakah ndakan itu sesuai atau dak dengan kewajiban. – Eka
Teologi : baik buruknya suatu ndakan berdasarkan tujuan atau akibaT suatu
ndakan. – Eka Keutamaan : mengutamakan pengembangan karakter moral
pada diri seap orang.
Secara umu, Eka lingkungan adalah disiplin ilmu yang membahas norma moral
tetang perilaku manusia dalam berhubungan dengan alam. Oleh karena itu, eka
lingkungan dak hanya berbicara tetang perilaku manusia terhadap alam tetapi
juga relasi manusia terhadap
terhadap seluruh alam sem
semesta.
esta.
1. Antroposentrisme
Menurut paradigma ini manusia adalah pusat & sistem alam semesta yang dapat
dipahami bahwa manusialah penguasa atas alam semesta.
2. Biosentrisme
Adalah sebuah pendekatan yang berpusat pada kehidupan dimana daj bebar
hanya manusia yang mempunyai nilak.Namun semua makhluk hidup memiliki
nilai.
3.Ekosentrisme
Dimana seap anggota komunitas tersebut memiliki kepenngan masing- masing
dan memiliki keterkaitan yang saling menguntungkan.
khususnya orang Kristen yang memiliki tanggung jawab dalam melakukan tugas
penatalayanan seluruh ciptaan.
2.4 KEBERLANGSUN
KEBERLANGSUNGAN
GAN HIDUP SEME
SEMESTA
STA CIPTAAN: ALLAH – MA
MANUSIA
NUSIA –
CIPTAAN LAINNYA
Kolese 1:15 "Ia adalah gambar Allah yang dak kelihatan, yang sulung, lebih
utama dari segala yang diciptakan".
Pihak Unitarian & Saksi Yehuwah memahami kata "sulung" (prototokos) dalam
ar urutan waktu penciptaan atau Yesus adalah ciptaan pertama. Jika kita melihat
ar tekstual kata prototokos terdapat dua pengeran: harah (literal) dan
guraf (simbolis). Mereka memilih ar pertama yaitu ar literal.
Dari kedua ar kata Prototokos ini, manakah ar/makna yang tepat dalam
Kol 1:15? kunci jawaban terletak pada KONTEKS. Ar kedua (guraf) menunjuk
pada makna KEUTAMAAN, Efraim walaupun bungsu tetapi dia lebih utama
u tama dari
Manasye demikian pula Daud. Untuk itu mari kita melihat ayat berikut (ay 16).
"..karena di dalam Dialah (YESUS) telah diciptakan SEGALA SESUATU, yang ada di
sorga dan yang ada di bumi, yang KELIHATAN dan yang TIDAK KELIHATAN, baik
singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala
sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia..". Jelas dalam ayat ini dibedakan
antara Yesus dengan Ciptaan (Segala Sesuatu), hal ini menunjukan Yesus adalah
PENCIPTA. Sehingga makna yg tepat kata Prototokos adalah ar kedua (guraf)
yang bermakna KEUTAMAAN.
alam semesta. Hal ini bertentangan dengan ayat Alkitab lainnya yang sangat tegas
menyatakan hanya Allah sendiri pencipta
p encipta alam semesta. Yes 44:24 "Beginilah
rman TUHAN, Penebusmu, yang membentuk engkau sejak dari kandungan;
"Akulah TUHAN, yang menjadikan SEGALA SESUATU, yang seorang diri
membentangkan langit, yang menghamparkan bumi--siapakah yang
MENDAMPINGI
MENDAMPINGI Aku?".
tertulis dalam Kejadian (pasal 1 dan 2). Ditunjukan bahwa alam semesta dan
dunia segala isinya adalah ciptaan Allah kerena segala ciptaan adalah milik Allah.
Dunia ini diciptakan menjadi buk bahwa Allah itu ada dan berkuasa. Jadi
keberadaan dunia menunjukkan kemahakuasaan Allah. Karena alam semesta
dapat memperhakan gerak gerik menunjukkan kemahakuasaan Tuhan itu dan
yang dak dapat dikontrol atau dikuasai oleh manusia, seper gempa bumi dan
gunung meletus. Maksud lain dari penciptaan itu tentu adalah bagi kepenngan
ciptaan itu sendiri, yaitu alam lingkungan, tumbuhan, makhluk dan manusia. Alam
semesta yang diciptakan Tuhan terdiri dari berbagai unsur, seper bumi, tanah,
Tuhan itu dan yang dak dapat dikontrol atau dikuasai oleh manusia, seper
gempa bumi dan gunung meletus. Maksud lain dari penciptaan itu tentu adalah
bagi kepenngan ciptaan itu sendiri, yaitu alam lingkungan, tumbuhan, makhluk
dan manusia. Alam semesta yang diciptakan Tuhan terdiri dari berbagai unsur,
seper bumi, tanah, air, udara/angin, tumbuhan, hewan dan manusia. Manusia
ditugaskan untuk memelihara alam semesta ini (Kej. 2:15). Disinilah letak tugas
utama manusia dalam alam ini yaitu untuk merawat dan serta menjaga
keberlangsungan hidupnya yang tentunya diharapkan selalu baik adanya
sebagaimana pada awal ia diciptakan
Manusia berasal dari Allah.Allah dalam bentuk manusia dari debu tanah.
● Di satu pihak digambarkan kepada manusia karena berasal dari debu tanah.
Ini menggambarkan hakikat manusia yang unik sebagai ciptaan Allah Allah
meniupkan nafas kepada manusia jelaslah bahwa apa yang diciptakan Allah ke
dalam manusia adalah nafas kehidupan hal ini mengandung ar bahwa alam
Pencipta adalah Allah yang hidup Karena ia memiliki nikmat kaim yang
ditransfer kepada manusia sebagai gambarnya dengan demikian manusia
memiliki sebagian karakter yang Allah miliki dan manusia itu mencerminkan
karakter tersebut pencerminan karakter Allah dalam hidup manusia
menandakan bahwa manusia memiliki hubungan yang erat dengan Allah
manusia dak pernah dapat melepaskan diri dari Allah manusia hidup karena
Allah dan Allah hidup juga dalam manusia sekalipun manusia seringkali
memberontak kepada Allah Allah dak melupakan manusia karena Allah
mengasihi manusia.
Dalam narasi Kitab Suci, manusia diciptakan setelah semua benda dan makhluk
diciptakan terlebih dahulu oleh Allah.Dengan demikian manusia sebenarnya
makhluk ciptaan yang bungsu.Dan memang, selanjutnya manusia bisa hidup
dengan baik berkat adanya ciptaan-ciptaan sebelumnya, sebutlah beberapa di
2.4.3. MANU
MANUSIA
SIA DAN CI
CIPTAAN
PTAAN LAINNYA
LAINNYA..
Manusia dan alam memiliki hubungan yang dak dapat dipisahkan, dimana
manusia membutuhkan alam sebagai tempat mereka hidup.Namun saat ini
kondisi alam semakin memprihankan, banyak kerusakan yang terjadi karena
ulah manusia yang memiliki kecenderungan untuk menguasai alam yang sifatnya
eksploitaf. Terjadinya kekeringan, tanah-tanah tandus, erosi tanah, hilangnya
pohon pelindung, banjir, tanah longsor, pencemaran atmosr, air, tanah, dan
merosotnya kesuburan serta struktur tanah, degradasi tanah (penurunan kualitas
tanah), perubahan iklim, semua itu semesnya menyadarkan kita bahwa alam
atau lingkungan hidup di mana kita nggal ini terancam kelestariannya. Semua
ulah manusia yang hanya mengeksploitasi alam demi keuntungan (ekonomis)
semata, tanpa mempedulikan kesehatan alam ciptaan dan kelestaria
kelestarian
n serta
keberlangsungannya untuk jangka panjang di masa depan, akan berakibat
b erakibat negaf
bahkan bisa fatal, yaitu merusak tatanan ekosistem. Alam menjadi dak ramah
dan bersahabat dengan manusia.Alam dak menjadi tempat yang memberikan
kenyamanan dan ketentraman untuk manusia menyelenggaraka
menyelenggarakan
n hidup.Manusia
lupa diri, bahwa mereka adalah mahluk yang diberi kepercayaan oleh Allah, untuk
menjaga maupun merawat alam semesta ini.Arnya manusia seharusnya
bertanggungjawab atas keberlangsungan yang ada di alam semesta ini. Kondisi
alam yang baik tentunya akan mendukung segala aspek kehidupan manusia,
sehingga menciptakan kedamaian,
kedamaian, dan kenyamanan bagi seluruh mahluk hidup di
muka bumi ini.
Melihat dari keprihanan inilah, tema yang diusung dalam memperinga hari
perdamaian internasional
internasional adalah Climate Aco
Acon
n For Peace. Dima
Dimana
na pada
kesempatan ini kita diajak untuk bereeksi dan melakukan sebuah aksi nyata,
untuk melawan kerusakan
kerusakan dan menjag
menjaga
a bumi sebagai bentuk ttanggungjawab
anggungjawab
kita. Dalam kitab Mazmur pasal
p asal 104 kita diingatkan posisi kita sebagai manusia,
dimana dalam pasal ini mengemukakan bahwa manusia sebagai bagian dari alam
ciptaan Allah, manusia dan alam ditempatkan setara dan sama-sama berada di
bawah kuasa Allah. Dalam nyanyian Mazmur ini kita dapat menyaksikan
bagaimana Allah diagungkan sebagai pencipta yang sungguh besar, bahwa
kehidupan dalam alam semesta adalah bersumber dari Dia saja, dengan
kekuasaanNya segala sesuatunya hidup.
Di Mazmur 104, manusia disebut dalam urutan yang sama dengan makhluk yang
lain dan habitatnya. Manusia mempunyai kedudukan yang setara dengan
makhluk hidup yang lain. Manusia memang merupakan penguasa alam, tetapi
manusia itu juga ciptaan Allah, arnya ia rapuh dan bergantung kepada Allah.
Mazmur 8 lebih sering digambarkan sebagai doa syukur pemazmur kepada Tuhan
yang telah membuat manusia menjadi ciptaan yang bermartabat karena
dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat serta diberi kuasa atas buatan tangan
Dengan demikian, kita sebagai ciptaan yang diberi mandat Allah, untuk menjaga
alam hendaknya berkomitmen untuk merawat alam ciptaan-Nya, untuk
menciptakan kedamaian dan menjaga generasi masa mendatang.Kekuasaan yang
diberikan Allah kepada manusia adalah kuasa sebagai penatalayan yang
bertanggungjawab, termasuk penggunaan atau pemanfaatan sumber daya yang
ada.Suatu hal yang mustahil jika Allah menciptakan bumi dan
d an menyerahkan
kepada manusia hanya untuk dihancurkan atau dieksploitasi untuk memenuhi
kebutuhan sekarang dengan mengorbankan kesejahteraan atau “mengkhiana
dan melestarikan ciptaan sebagai wujud tanggung jawab manusia kepada Allah
atas alam ciptaannya tanggung jawab manusia terhadap alam dapat dikatakan
juga sebagai bentuk wujud solidaritas
solidaritas manusia te
terhadap
rhadap alam manusia didoro
didorong
ng
untuk mengambil sebuah kebijakan yang pro terhadap lingkungan sehingga
manusia dapat menjaga lahan dengan benar secara khusus Sungai Kristen juga
bertanggung jawab dalam menjaga seluruh ciptaan Allah tanggung jawab yang
diberikan kepada umat Kristen dalam narasi penciptaan tersebut berlanjut sampai
sekarang tugas dan tanggung jawab tersebut dapat diwujudkan dalam ndakan
ekologis yaitu ndakan yang menghargai alam.
Pemazmur mengatakan
mengatakan bahwa Allahlah pemilik alam semesta ini. “Tuhanlah
“Tuh anlah yang
empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam
d iam di dalamnya”
(Mazmur. 24:1). Tuhan telah menciptakan segala sesuatu dari keadaan, creao
ex nihilo. Jika manusia ingin mencipta sesuatu, harus menggunakan apa yang
Alkitab berbicara tentang ciptaan yang baru dan bumi yang baru (Wahyu. 21:1), di
mana bumi yang baru tersebut adalah bebas dari polusi (pencemaran), destruksi
(pengrusakan). Manusia ditugasi oleh Allah dalam rangka menggalang
keharmonisan manusia dan alam. Menurut ( Kejadian 1:28 ), ciptaan terakhir
yakni manusia, mendapatkan mandat untuk bertanggung jawab atas seluruh
ciptaan. Tanggung jawab terhadap alam sebagai ciptaan Allah, juga telah
dipertegar lewat kehadiran Kristus Yesus.
Tetapi seiring berjalannya waktu, alam berubah wujud dari tampilan sebelumnya.
Pengembangan aspek kehidupan, dak terlepas dari kemajuan pola pikir manusia
yang dikberatkan kepada keadaan sekarang, usaha mempermudah kehidupan
manusia karena kebutuhan hidup. Penyebab dari lingkungan hidup yang kian
menjadi rusak adalah mungkin dikarenakan cara pandang dan sikap manusia yang
telah salah terhadap alam. Karena memang benar pemahaman dan cara pandang
orang terkait lingkungan hidup akan mempengaruhi sikap mereka, dan bagaimana
mereka akan memperlakukan alam.
Pemikiran bahwa manusia yang paling memiliki kepenngan yang dianggap akan
paling menentukan tatanan ekosistem. Banyak yang berpandangan bahwa alam
dapat dilihat sebagai objek, alat, dan sarana untuk memenuhi kebutuhan dan
kepenngan manusia. Adanya pemikiran seper itu akan memicu munculnya
sikap yang dak bersahabat dengan alam, dan dak menghargai adanya
lingkungan hidup untuk kepenngan banyak orang.
Krisis lingkungan hidup yang dialami manusia pada masa sekarang merupakan
akibat langsung dari kurang pedulinya manusia terhadap pengelolaan lingkungan
Secara teologis dapat dikatakan bahwa manusia dan alam adalah ciptaan,
proper dan bait Allah, semuanya itu berada
b erada dalam suatu hubungan perjanjian
dengan Allah. Barangsiapa yang merusak alam, maka ia merusak hubungan
perjanjian itu. Di samping itu, segala kegiatan pengrusakan alam akan
mendatangkan kerusakan pada hidup umat manusia. Alam merupakan pemberian
Allah untuk manusia untuk memelihara dan dipergunakan
d ipergunakan (Kejadian 1). Oleh
karena itu, eka lingkungan dak berpusat pada manusia atau alam, melainkan
berpusat kepada Allah.
Sebagai Pencipta, Allah sesuai rencana-Nya yang agung telah menciptakan segala
sesuatu sesuai dengan maksud dan fungsinya masing-masing dalam hubungan
harmonis yang terintegrasi dan saling memengaruhi antara yang satu dengan
yang lainnya. Sebab semua ciptaan berharga di mata Tuhan.
Tuh an. Jadi, sikap
eksploitaf terhadap alam merupakan bentuk penodaan dan perusakan terhadap
karya Allah yang agung itu.
Di akhir kata, menjadi Kristen, berar menjadi bagian dari karya Allah untuk
menata kehidupan yang harmonis.
h armonis. Keikutsertaa
Keikutsertaan
n dalam melestarika
melestarikan
n alam, bukan
lagi harus dilakukan sebagai bentuk formalitas taat negara, atau ikut-ikutan
masyarakat sekitar. Tetapi dilaksanakan sebagai bentuk kesadaran dan tanggung
jawab umat Kristen sebagai
sebagai umat ciptaan All
Allah.
ah. Yang bisa dimulai dari
menyadarkan diri sendiri, berlanjut ke lingkungan sekitar dan lalu masyarakat
luas. Semua itu tentu saja,
saja, diperbuat untuk memuliakan Allah Sa
Sang
ng Pencipta.
BAB III
KESIMPULAN
Persoalan ekologi dewasa ini menjadi sebuah wacana aktual yang
mendapat sorotan hangat dari berbagai kalangan sebab dak dapat dipungkiri
teknologi yang terjadi mengakibatkan keberlangsungan seluruh ciptaan terganggu
bukan saja manusia seluruh ciptaan mengalami penderitaan akibat krisis yang
terjadi berkaitan dengan itu maka berbagai upaya dalam mengatasi dan
mengansipasi nya pun terus digalakkan sebagai sebuah keprihanan, kepedulian
dan juga pertanggung-jawaban iman kepada Allah.
Tidak dapat dipungkiri bahwa upaya untuk mencari asal muasal berbagai
persoalan ekologi juga terkait dengan pelayanan atau pemaknaan terhadap
ajaran-ajaran agama yang berkaitan dengan hal tersebut berar bahwa seap
orang Kristen khususnya mahasiswa Kristen memiliki tugas dan tanggung jawab
dalam memelihara semesta ciptaan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang
diberikan oleh Allah kepada manusia diwujudnyatakan melalui sikap manusia
untuk mengusahakan dan memelihara segala ciptaan bukan untuk menggunakan
sumber daya alam secara obral-obralan atau mengeksploita
mengeksploitasi
si alam manusia diberi
hak untuk mempergunakan sumber daya alam dan menikma seluruh ciptaan
tuhan secara bertanggung jawab dalam ar bahwa manusia sebaiknya
menggunakannya sesuai dengan kebutuhan dan bertanggungjawab dalam
DAFTAR PUSTAKA
hps://binus.ac.id/charac
hps://binus.ac.id/character-building/2020/0
ter-building/2020/04/manusia-dan-al
4/manusia-dan-alam-semest
am-semesta-dari-
a-dari-
pandangan-agama-kristen/
hp://apologiakristen.blogspot.com/2
hp://apologiakristen.blogspot.com/2012/10/ye
012/10/yesus-pencipta-ata
sus-pencipta-atau-ciptaan-studi-
u-ciptaan-studi-
ayat.html?m=1
hps://www.researchgate.net/publicaon/3
hps://www.researchgate.net/publicaon/33899463
38994631_ALLAH_DA
1_ALLAH_DAN_ALAM
N_ALAM
hps://www.researchgate.net/publicaon/3
hps://www.researchgate.net/publicaon/33901889
39018899_MENGHIDU
9_MENGHIDUPI_CIPTAAN_
PI_CIPTAAN_
ALLAH_Tanggung_Jawab_Manusia_a
ALLAH_Tanggung_Jawab_Manusia_atas_Ciptaan_Alla
tas_Ciptaan_Allah_Berdasarkan_Maz
h_Berdasarkan_Mazmur_8
mur_8
hps://www.scribd.com/presentaon/430508348/
hps://www.scribd.com/presentaon/430508348/Manusia-Sebagai-
Manusia-Sebagai-Penjaga-
Penjaga-
Ciptaan-Allah