Nim :2141211002
Reza, Syah. "Konsep Nafs Menurut Ibnu Sina." Kalimah: Jurnal Studi Agama
dan Pemikiran Islam 12.2 (2014): 263-280. Ibnu Sina adalah salah satu filosof Islam
yang menjelaskan hakikat nafs secara luas dan detail. Dijelaskan kemungkinan nafs
(quwwah al-nafs) yang terjalin dan nafs berhubungan erat dengan tubuh. Mengenai
hubungan antara nafis dan tubuh, Ibnu Sina mengatakan bahwa nafis tanpa tubuh
tidak pernah mencapai tahap fenomenal. Ketika tahap ini tercapai, itu menjadi sumber
tubuh, pengatur dan kekuatan hidup.
Dari sudut pandang ini dia menyimpulkan bahwa keabadian jiwa bukanlah
keabadian esensial sebagaimana keabadian dan keabadian Tuhan. Penjelasan
Avicenna tentang nafs cukup luas, meskipun memiliki kesamaan dengan teori jiwa
filsuf Yunani seperti Aristoteles. Namun, pandangannya tentang nafs pada umumnya
disesuaikan dengan pandangan hidup Islam.
Ilmu-ilmu lain seperti filsafat, fikih dan kalam berkembang pesat. Saat itu, Al-
Razi dan Al-Farabi memberikan ilmu di bidang kedokteran dan filsafat. Saat itu, Ibnu
Sina berkesempatan belajar di perpustakaan-perpustakaan besar di wilayah Balkh,
Khwarezmia, Gorgan, Ray, Esfahan, dan Hamedan. Selain perpustakaan besar
dengan koleksi buku yang banyak, juga terdapat beberapa ilmuwan pada masa itu,
seperti Abu Raihan Al-Biruni, astronom terkenal, Aruzi Samarqandi, Abu Nasr
Mansur, Abu ahli matematika terkenal dan sangat teliti. al-Khayr Khammar,
fisikawan dan ilmuwan terkenal, lainnya.