Anda di halaman 1dari 32

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Sekolah menengah kejuruan SMK

Sekolah menengah kejuruan SMK merupakan salah satu lembaga

pendidikan yang bertanggung jawab menciptakan sumber daya manusia yang

memiliki kemampuan, keterampilan, dan keahlian sehingga lulusannya dapat

mengembangkan kinerja apabila terjun dalam dunia kerja. dalam undang-

undang nomor 20 pasal 3 menjelaskan bahwa sekolah menengah kejuruan

dalam kurung SMK adalah satu tingkat pendidikan menengah untuk

mempersiapkan peserta didik untuk bekerja pada bidang tertentu. SMK

adalah suatu pendidikan menengah dan jalur pendidikan formal dari sistem

satuan pendidikan Indonesia.

formal pendidikan kejuruan di Indonesia diselenggarakan di SMK

dan Mak sejalan dengan otonomi daerah pembinaan penyelenggaraan

pendidikan SMK dan Mak diselenggarakan oleh pemerintah Kabupaten atau

kota dengan memperhatikan keunggulan potensi lokal baik dalam sektor

ekonomi, sosial dan budaya daerah. tujuan Penyelenggaraan pendidikan

kejuruan adalah untuk mengatasi kemiskinan peningkatan Pendapatan asli

daerah peningkatan kualitas tenaga kerja peningkatan kesejahteraan

penguatan dan konservasi budaya dan tata nilai.


prinsip-prinsip pokok penyelenggaraan pendidikan kejuruan

diletakkan oleh Charles prosser Pada tahun 1925 sebagai teori pendidikan

kejuruan/lokasi yang paling banyak digunakan teori prosser dikenal dengan

"proses sixteen theorem balas "teori ini menyatakan 6 hal pokok dalam

penyelenggaraan pendidikan vokasi sebagai pendidikan dunia kerja sebagai

berikut:

a. pendidikan kejuruan akan efektif jika peserta didik diajar dengan materi,

alat, mesin, Dan tugas-tugas yang sama atau tiruan dimana peserta didik

akan bekerja. lebih efektif dan efisien lagi apabila disediakan lingkungan

belajar yang sesuai dengan aslinya misalnya replica dari lingkungan

Dimana mereka kelak akan bekerja.

b. Pelatihan kejuruan yang efektif jika tugas-tugas yang di dalam latihan

memiliki kesamaan operasional dengan peralatan dan dengan mesin-

mesin yang sama dengan yang akan dipergunakan di dalam kerjanya

nanti, atau jika tugas-tugas yang diberikan didalam latihan memiliki

kesamaan operasional dengan peralatan mesin mesin yang sama, yang

akan dipergunakan di dalam kerjanya kelat.

c. pendidikan kejuruan akan efektif bila latihan diberikan secara langsung

dan spesifik di dalam pemikiran perhatian, minat, dan intelegensi

intrinsik dengan kemungkinan pengembangan agar potensi yang ada ada

dapat lebih aktual, atau jika melatih seseorang dalam kebiasaan berpikir

dan bekerja seperti yang diperlukan dalam pekerjaan itu sendiri.


d. pendidikan kejuruan jika sejak latihan sudah dibiasakan dengan perilaku

yang akan ditunjukkan dalam pekerjaannya selat atau dapat mengarahkan

minat setiap individu, pengetahuannya dan keterampilannya pada tingkat

yang lebih tinggi.

e. Latihan kejuruan yang efektif untuk semua profesi, perdagangan,

pekerjaan, hanya dapat diberikan kepada kelompok terpilih yang

memerlukan, menginginkan dan Sanggup memanfaatkannya, atau

pekerjaan hanya dapat diberikan kepada seseorang yang memerlukannya,

yang menginginkannya dan yang mendapatkan manfaat dari pelatihan

tersebut.

f. pelatihan pendidikan kejuruan akan efektif apabila pemberian latihan

yang berupa pengalaman khusus dapat terwujud dalam kebiasaan-

kebiasaan yang benar dalam bertindak dan berpikir, secara berulang-

ulang hingga diperoleh penguasaan yang tepat dalam pengerjaannya, atau

jika pengalaman latihan untuk membentuk kebiasaan kerja dan kegiatan

berpikir yang benar diulang kan sehingga seperti yang diperlukan dalam

pekerjaannya nanti.

g. pendidikan kejuruan akan efektif apabila pelatihnya Cukup

berpengalaman dan menerapkan kemampuan dan keterampilannya di

dalam hubungan masyarakat, atau jika pelatihnya telah mempunyai

pengalaman yang sukses dalam penerapan keterampilan dan pengetahuan

pada operasi dan proses kerja yang akan dilaksanakan


h. Pekerjaan selalu ada batas minimum kemampuan yang harus dimiliki

oleh individu agar bisa menjabat pekerjaan itu. jika pendidikan Tidak

diarahkan pada pencapaian masyarakat minimal tersebut maka tentu akan

merasakan kerugian, demikian pula masyarakat atau pada ada setiap

jabatan ada kemampuan minimum yang harus dipunyai oleh seseorang

agar dia dapat bekerja pada jabatan tersebut.

i. pendidikan kejuruan harus mengenal kondisi kerja dan harus memenuhi

harapan "pasar" atau harus memperhatikan permintaan pasar

(memperhatikan tanda-tanda pasar kerja).

j. Proses pemanfaatan yang efektif tentang kebiasaan bagi setiap peserta

didik akan bergantung dari proporsi sebagaimana latihan memberikan

kesempatan untuk mengenal pekerjaan yang sesungguhnya dan bukan

hanya tiruan nya atau proses pembinaan, kebiasaan yang efektif pada

peserta latihan akan tercapai jika pelatihan diberikan kepada pekerjaan

yang nyata ( pengalaman sarat nilai)

k. yang paling tepat untuk menentukan materi pendidikan kejuruan tidak

ada lain kecuali pengalaman langsung yang erat kaitannya dengan

pekerjaan. dengan kata lain sumber yang dapat dipercaya untuk

mengetahui isi pelatihan pada suatu okupasi tertentu adalah dari

pengalaman para ahli pada observasi tersebut.

l. Setiap jabatan tentu ada bagian inti yang merupakan bagian yang sangat

penting dan ada bagian lain yang cocok dengan pekerjaan/jabatan lain
atau setiap observasi mempunyai ciri-ciri isi ( body of content) yang

berbeda ada satu dengan yang lainnya.

m. pendidikan kejuruan efisien sebagai penyiapan pelayanan bagi

masyarakat untuk kebutuhan tertentu pada waktu tertentu atau akad

merupakan layanan sosial yang efisien jika sesuai dengan kebutuhan

seseorang yang memerlukan dan memang paling efektif jika dilakukan

lewat pengajaran kejuruan.

n. di dirasa bermanfaat secara sosial apa hubung manusia diperhatikan

diperhatikan, atau jika metode pengajaran yang digunakan dan hubungan

pribadi dengan peserta pelatihan mempertimbangkan sifat-sifat peserta

tersebut.

o. administrasi pendidikan kejuruan akan dikatakan efisien apabila ia

bersifat lentur( fleksibel) dibandingkan dengan yang kaku atau luas dan

mengalir daripada kaku dan terstandar.

p. walaupun untuk sesuatu jenis pendidikan kejuruan telah banyak

diusahakan agar biaya/unit itu diperkecil,bila sudah sampai pada batas

minimal tetapi ternyata hasilnya tidak efektif maka sebaiknya

penyelenggaraan pendidikan kejuruan tersebut disebut atau memerlukan

biaya tertentu dan jika tidak terpenuhi maka tidak boleh dipaksakan harus

dibuka atau beroperasi.

Dari teori proses adalah membutuhkan lingkungan pembelajaran yang

menyerupai dunia usaha/industri dan peralatan/permesinan yang memadai

dengan menyesuaikan kebutuhan-kebutuhan pelaksanaan pekerjaan di dunia


usaha atau dunia industri sehingga segala tujuan yang diharapkan oleh

lulusan SMK dapat tercapai dengan menyeluruh.

2. Employability skill

a. Defenisi Employability skill

Bahasa Indonesia Employability skill sering disebut kecakapan

kemampuan kerja yang merupakan kecakapan kecakapan generik yang

dituntut penerapannya lintas pariasi pekerjaan dan persiapannya di

lingkungan kerja. Employability skill berkaitan erat dengan berbagai

kecakapan yang diperlukan seseorang termasuk urusan sekolah menengah

kejuruan menjadi lebih siap dalam memasuki atau mendapat pekerjaan,

lebih mudah mencapai kemajuan dalam bekerja, dan akhirnya kesuksesan

dalam pekerjaannya

penyiapan peserta didik agar memiliki keterampilan teknis dan

keterampilan yang bersifat generik (Employability skill) berpangkal pada

kualitas pelaksanaan program pembelajaran. dalam program pembelajaran

terjadi interaksi berbagai faktor, baik faktor Raw input ( siswa) masukkan

instrumentalia.

Keterampilan Employability dinilai sangat penting karena

karakteristik pekerjaan saat ini menuntut adanya inisiatif, fleksibilitas, dan

kemampuan seseorang untuk menangani tugas-tugas yang berbeda. hal itu

berarti keterampilan yang dimiliki oleh seseorang tenaga kerja tidak harus

spesifik, Tetapi lebih berorientasi pada layanan yang lebih penting lagi

memiliki keterampilan sosial yang tinggi. keterampilan Employability


Termasuk (1) keterampilan dasar yang meliputi membaca, menulis dan

berhitung; (2) keterampilan interpersonal termasuk berkomunikasi dan

bekerja dalam tim; (3) Atribut diri, di antaranya belajar dan Bagaimana

menghadapi perubahan yang selalu terjadi di masyarakat ( Sunardi dkk,

2016)

penelitian Sumarno ( 2008) menjelaskan bahwa Employability

skill merupakan suatu keharusan yang harus ditanamkan pada peserta

didik SMK untuk menghadapi perubahan tuntutan pasar sehingga mampu

melakukan pekerjaannya dengan sukses. Secara sederhana Employability

skill adalah keterampilan yang dapat digunakan untuk bekerja atau istilah

populernya adalah kebekerjaan.

Employability skill diperoleh pada saat seseorang mengikuti

pembelajaran ini keterampilan non teknik ( non-technical skills) Bukan

hanya keterampilan yang berhubungan dengan kemampuan bekerja secara

langsung tetapi kemampuan yang secara luas yang berhubungan dengan

masyarakat seperti kewarganegaraan dan etika berperilaku. definisi lain

dari Employability skill keterampilan dasar yang diperlukan untuk

mendapatkan, mempertahankan, kemampuan berinteraksi, kemampuan

komputer, kemampuan bersosialisasi, etika, dan manajemen diri ( buntat et

al., 2013). Employability dan skill Dijadikan sebuah definisi baru dari

Employability skill, dalam penelitian ini Employability skill dimaknai

sebagai skill seseorang untuk berada dalam pekerjaan (ability to be

employed)
Menurut Goodwin (2013) Employability skill meliputi: Non-

technical skill, including generic skills, essential skill, soft skill, key

competencies, transferable skills, enterprise skill and general capabilities.

Untuk menjawab tantangan kebutuhan tenaga kerja terampil diperlukan

profil kelulusan pendidikan kejuruan yang memiliki keterampilan kerja

(employability Skill) yaitu kemampuan bekerja yang meliputi: (1)

memiliki karakter yang mencerminkan sikap orang yang beriman

berakhlak mulia, berilmu, percaya diri dan bertanggung jawab dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia, (2)

memiliki kompetensi kerja, (3) menguasai ICT, (4) mampu

berkomunikasi dengan bahasa Inggris, (5) sehat jasmani dan rohani(6)

memiliki kemampuan literasi, (7) memiliki cara berpikir kritis kreatif

inovatif dan berorientasi pada pemecahan masalah, (8) memiliki cara yang

kerja komunikatif dan bisa bekerjasama, (9) mampu melakukan

pengumpulan informasi/data serta menggunakan perangkat teknologi

informasi dan media, (10) memiliki integritas dan kedisiplinan dalam

melaksanakan tugas-tugas dan mengembangkan kewajiban terkait

profesinya (Tri Kuat, 2017).

Menurut sudirwan dan Pangestu (aulia 2018), employability Skill

Iyalah suatu keahlian yang menjadi dasar perlu untuk mendapatkan,

melindungi, serta mengerjakan dengan apik suatu pekerjaannya. Menurut

Rothwell & arnold (aulia, 2018) employability Skill meliputi Pengetahuan,


keahlian, serta kompetensi yang menambah kecakapan yang dimiliki

seseorang untuk memperoleh serta dapat bertahan dalam suatu pekerjaan

bisa menghadapi perubahan dalam bekerja serta dapat berkembang di

tempat kerja ( Rasul, Mansyur, & Pupanasvaram, 2021 ), Mampu dengan

mudah dapat pekerjaan yang lain seandainya ia hendak berhenti atau

diberhentikan dan mampu kembali ke dunia kerja dengan mudah di waktu

yang berbeda di dalam siklus hidupnya (Fugate,Dkk,2004).

Keterampilan "employability" adalah kemampuan non-teknis

dan merupakan salah satu aspek keterampilan kerja yang sama pentingnya

dengan aspek keterampilan teknis. aspek keterampilan employability

merupakan hal yang sangat penting dan harus dimiliki oleh siswa untuk

memastikan bahwa siswa benar-benar terampil dalam pekerjaannya. dalam

rangka mempersiapkan tamatan yang siap bekerja mengisi lowongan

pekerjaan yang ada baik lokal, global, dan internasional Al atau untuk

Mandiri dengan menciptakan lapangan kerja sendiri maka employability

Skill atau keterampilan untuk bekerja perlu didorong ketercapaiannya

pada level yang tertinggi.

employability Skill merupakan suatu keterampilan yang

memungkinkan seseorang untuk mendapatkan pekerjaan atau dapat tetap

bekerja, meliputi keterampilan personal, keterampilan interpersonal, sikap,

kebiasaan, dan perilaku (lankard, 1990). selanjutnya Overtoom

mendefinisikan keterampilan kerja sebagai "kelompok keterampilan inti

yang dapat ditransfer yang mewakili pengetahuan keterampilan dan sikap


yang memungkinkan dan fungsional yang dibutuhkan oleh tempat kerja

abad ke-21 yang diperlukan untuk kesuksesan karir di semua tingkat

pekerjaan yang untuk semua tingkat pendidikan" ( Sumardi, 2008).

menurut sudjimat, (2013). employability Skill merupakan

kecakapan kemampuan kerja yang meliputi kecakapan- kecakapan generik

yang dituntut penerapannya lintas variasi pekerjaan dan kesiapannya di

lingkungan kerja. employability Skill berkaitan erat dengan berbagai

kecepatan diperlukan seseorang, Termasuk lulusan SMK menjadi lebih

siap dalam memasuki atau mendapatkan pekerjaan, lebih mudah mencapai

kemajuan dalam bekerja dan akhirnya kesuksesan dalam pekerjaannya.

employability Skill Keterampilan yang dibutuhkan untuk

mengamankan mempertahankan pekerjaan dan Penggunaan istilah baru

yang sering digunakan untuk menggambarkan pelatihan atau keterampilan

dasar diatas di mana seseorang harus mengembangkan keterampilan

khusus pekerjaan titik keterampilan kerja adalah yang penting

keterampilan yang diperlukan untuk memperoleh mempertahankan dan

melakukan pekerjaan yang baik ( usahaina, Dkk, 2019). keterampilan

tersebut termasuk mengelola sumber daya komunikasi dan keterampilan

interpersonal kerja tim dan pemecahan masalah serta memperoleh dan

mempertahankan pekerjaan pengusaha hari ini dapat mendapatkan

pekerjaan yang baik dan tidak hanya memiliki Keterampilan akademik

dasar seperti membaca menulis, sains, matematika komunikasi Lisan dan

mendengarkan, Tetapi juga urutan yang lebih tinggi keterampilan berpikir


seperti belajar menalar berpikir kreatif, pengambilan keputusan dan

masalah pemecahan.

b. Indikator- indikator employability Skill

Untuk menjawab tantangan kebutuhan tenaga kerja terampil

diperlukan profil lulusan pendidikan kejuruan yang memiliki

employability Skill yaitu kemampuan bekerja meliputi:

1) memiliki karakter yang mencerminkan sikap orang yang beriman

berakhlak mulia, berilmu, percaya diri dan bertanggung jawab dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta

dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan

dunia.

2) memiliki kompetensi bekerja.

3) Menguasai ICT (information and command technology)

4) Mampu berkomunikasi dengan bahasa Inggris

5) sehat jasmani dan rohani

6) memiliki kemampuan literasi

7) memiliki cara berpikir kritis, kreatif , inovatif dan berorientasi pada

pemecahan masalah.

8) memiliki cara kerja komunikatif dan bisa bekerja sama

9) melakukan pengumpulan informasi atau data serta menggunakan

perangkat teknologi dan media.

10) memiliki integritas dan kedisiplinan dalam melaksanakan tugas-tugas

dan mengembang kewajiban terkait profesinya


11) Mampu menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja.

sekolah menengah kejuruan dalam memberikan keterampilan

untuk bekerja salah satunya mengacu pada standar kompetensi kerja

Nasional Indonesia (SKKNI) Ada 7 kompetensi kunci yang harus dimiliki

oleh seorang teknisi agar yang bersangkutan competent yaitu keterampilan

umum yang diperlukan agar kriteria untuk kerja tercapai pada tingkatan

kinerja yang dipersyaratkan untuk Peran atau fungsi pada suatu pekerjaan.

kompetensi kunci tersebut meliputi:

a. Mengumpulkan mengorganisir dan menganalisis informasi

b. mengkomunikasikan ide-ide dan informasi

c. merencanakan dan mengorganisir aktifitas-aktifitas

d. bekerja dengan orang lain dan kelompok

e. menggunakan ide-ide dan teknik matematika

f. memecahkan masalah

g. menggunakan teknologi

sementara itu 7 kompetensi kunci versi SKKNI dibagi dalam tiga

level atau tingkatan yaitu: (1) Tingkat 1 harus mampu;(a) Melaksanakan

proses yang telah ditentukan dan(b) menilai mutu berdasarkan kriteria

yang telah ditentukan, (2) tingkat 2 harus mampu:(a) mengelola proses

dan(b) menentukan kriteria untuk mengevaluasi proses (3) tingkat 3 harus

mampu: (a) menentukan prinsip-prinsip dan proses, (b) mengevaluasi dan


mengubah bentuk proses (c) menentukan kriteria dan pengevaluasian

proses

ketercapaian masing-masing kompetensi kunci dalam

implementasinya di sekolah sangat bergantung sumber daya yang berada

di sekolah mulai dari kepala sekolah wakil kepala sekolah guru produktif

dan peserta didik di samping itu ketersediaan sarana dan prasarana sangat

berpengaruh juga terhadap Seberapa jauh tingkat ketercapaian kompetensi

inti tersebut.

3. Kompetensi produktif

a. pengertian kompetensi

kompetensi menurut mushaf (2011) “kemampuan seseorang yang

meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat diwujudkan

dalam hasil kerja nyata yang bermanfaat bagi diri dan lingkungannya”.

pengetahuan, keterampilan dan sikap diperoleh melalui pendidikan

sebagai bekal memasuki dunia kerja.

” Kompetensi secara umum dapat didefinisikan sebagai suatu

uraian keterampilan pengetahuan dan sikap utama diperlukan untuk

mencapai kinerja yang efektif dalam pekerjaan” ( Bukit, 2014). pendapat

tersebut mengandung makna bahwa kompetensi diperlukan untuk

seseorang dapat melakukan pekerjaan tertentu sesuai dengan keahlian

yang dimiliki. seseorang yang kompeten dalam bidang tertentu akan

dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan memperoleh hasil yang


baik pula, karena mereka tahu bagaimana cara yang efisien untuk

menyelesaikan tugas-tugasnya.

. mulyasa( 2013) menggolongkan beberapa aspek yang

terkandung dalam konsep kompetensi meliputi: 1. Pengetahuan

(knowledge), 2 . pemahaman (understanding), 3. Kemampuan (skill), 4.

Nilai (value), 5. Sikap (attitude), dann 6. Minat (interest). Pernyataan

tersebut menegaskan bahwa technical skill merupakan satu kesatuan dari

beberapa aspek yang akhirnya dirumuskan menjadi kompetensi.

Kompetensi dapat diartikan sebagai karakter individu yang dapat

diukur dan ditentukan untuk menunjukkan perilaku yang dapat diukur

dan ditentukan untuk menunjukkan perilaku dan performa kerja tertentu

pada diri seseorang (Dewa. Dkk 2020) Berkaitan dengan sikap ( apa yang

dikatakan dan dilakukan seseorang) yang menunjukkan performa

seseorang baik atau buruk

Kompetensi dijelaskan pula oleh Wirawan dengan melukiskan

karakteristik pengetahuan keterampilan perilaku dan pengalaman untuk

melakukan sesuatu (reni, 2019). Pendapat tersebut menunjukkan bahwa

kompetensi merupakan kemampuan seseorang yang mencakup

pengetahuan, keterampilan dan sikap seseorang untuk dapat

mengerjakan dan menyelesaikan tugas-tugas tertentu. kemampuan

tersebut dapat diperoleh dari lembaga pendidikan yang disesuaikan

dengan kemampuan yang dibutuhkan oleh dunia kerja. kompetensi dapat


diperoleh melalui pendidikan maupun pelatihan melalui pendidikan

seseorang dapat mengembangkan kemampuan yang dimiliki, sedangkan

pelatihan dapat memberikan kesempatan seseorang mempelajari

keterampilan tertentu sesuai dengan bakat dan minatnya. seseorang dapat

dikatakan kompeten di bidangnya jika memiliki pengetahuan,

keterampilan dan sikap serta hasil kerjanya Sesuai dengan standar yang

berlaku

“Seseorang disebut kompeten dalam bidangnya jika pengetahuan

keterampilan dan sikap serta hasil kerjanya sesuai standar (ukuran) yang

ditetapkan dan diakui oleh lembaganya/pemerintah ( musfah, 2011).

kompetensi merupakan jantung dari suatu standar kualifikasi yang

menggambarkan keterampilan melakukan sesuatu (action skill).

keterampilan tersebut merupakan keterampilan seseorang di bidang

pekerjaan tertentu.

keterampilan adalah kemampuan untuk mengoperasikan

pekerjaan secara mudah dan cermatitik pengertian ini biasanya

cenderung pada aktivitas psikomotor titik keterampilan juga dapat

diartikan sebagai kegiatan yang memerlukan praktek atau dapat diartikan

sebagai implikasi dari aktivitas.

Menurut Robbins pada dasarnya keterampilan dapat

dikategorikan menjadi 4, yaitu: (1) Basic literacy Skill, keahlian dasar

merupakan keahlian seseorang yang pasti dan wajib dimiliki oleh

Kebanyakan orang. seperti membaca, menulis, dan mendengar. (2)


technical skill keahlian teknik merupakan keahlian seseorang dalam

mengembangkan teknik yang dimiliki, seperti menghitung secara tepat

mengoperasikan komputer. (3) interpersonal skill keahlian interpersonal

merupakan kemampuan seseorang secara efektif untuk berinteraksi

dengan orang lain maupun dengan rekan kerja, seperti pendengar yang

baik menyampaikan pendapat secara jelas dan bekerja dalam satu tim. (4)

problem solving, menyelesaikan masalah adalah proses aktivitas untuk

menajamkan logika berargumentasi dan menyelesaikan masalah serta

kemampuan untuk mengimplementasikan suatu strategi bisnis (Neni,

2018).

menurut Maman technical skill merupakan kecakapan menangani

atau memecahkan suatu masalah Melalui penggunaan peralatan,

prosedur, metode, dan teknik dalam proses operasional terutama

menyangkut dengan pekerjaan yang berhubungan dengan alat-alat yang

harus digunakan dalam menyelesaikan pekerjaan.( Fernando, 2015)

Berdasarkan pernyataan tersebut menjelaskan bahwa technical skill yang

mumpuni menjadi nilai tambah siswa SMK jika memasuki dunia industri

setelah lulus. keterampilan yaitu kemampuan untuk menggunakan akal,

pikiran, ide dan kreativitas dalam mengerjakan, mengubah ataupun

membuat sesuatu menjadi lebih bermakna sehingga menghasilkan sebuah

nilai dari hasil pekerjaan tersebut titik keterampilan/kemampuan tersebut

pada dasarnya akan lebih baik bila terus diasah dan dilatih untuk
menaikkan kemampuan sehingga akan menjadi ahli atau menguasai dari

salah satu bidang keterampilan yang ada.

Lian menyatakan keterampilan adalah merupakan kemampuan

seseorang untuk melakukan suatu aktivitas atau pekerjaan ( toto, 2016).

lebih lanjut tentang keterampilan dunnet menyatakan skill adalah

sebagai kapasitas yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu rangkaian

tugas yang berkembang dari hasil pelatihan dan pengalaman. keahlian

seseorang tercermin dengan seberapa baik seseorang dalam

melaksanakan suatu kegiatan yang spesifik, seperti mengoperasikan

suatu peralatan berkomunikasi efektif atau mengimplementasikan suatu

strategi bisnis. (lian Archynthia, 2013).

Keterampilan kerja sebagai kecakapan atau keahlian untuk

melakukan sesuatu pekerjaan yang hanya diperoleh oleh praktek. dilanjut

dengan menurut Irianto menyatakan keterampilan tidak hanya berkaitan

dengan keahlian seseorang untuk mengerjakan sesuatu yang bersifat

tangible, selain physical, Makna skill juga mengacu pada persoalan

mental, manual, motorik, perseptual dan bahkan sosial ability.(Toto

2016)

Menurut Hasibuan Kerja merupakan kemampuan seseorang

dalam menyelesaikan tugas yang ditugaskan kepadanya (Indra dan

Aryana ,2021). Menurut Wahyudi Indra dan Aryana (2021),

Keterampilan kerja yaitu percakapan atau kemahiran untuk melakukan


sesuatu pekerjaan yang hanya diperoleh dari praktek, baik yang melalui

latihan praktik maupun melalui pengalaman.

menurut dunette Bahwa pengertian keterampilan adalah kapasitas

yang dibutuhkan untuk melaksanakan beberapa tugas yang merupakan

pengembangan dari hasil training dan pengalaman yang didapat titik

Selain training yang diperlukan untuk mengembangkan kemampuan

keterampilan juga membutuhkan kemampuan dasar( basic ability) untuk

melakukan pekerjaan secara mudah dan tepat. ( Neni, 2018)

menurut Yuki menyatakan bahwa keterampilan teknik (-teknical

skill) adalah pengetahuan tentang metode, proses, prosedur dan teknik

untuk melakukan sebuah kegiatan khusus, dan kemampuan untuk

menggunakan alat-alat yang relevan bagi kegiatan tersebut. lebih lanjut

dijelaskan oleh Yuki dalam keterampilan teknis termasuk pengetahuan

mengenai metode, proses, prosedur, serta teknik untuk melakukan

kegiatan yang khusus dari satuan organisasi. (adrianto 2017 ).

Rena, Freeman dan Gilbert Jr bahwa keterampilan teknis adalah

kemampuan manusia untuk menggunakan prosedur, teknik, dan

pengetahuan mengenai bidang khusus. (Adrian, 2017). berdasarkan

beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa keterampilan

kerja merupakan kecakapan atau kemahiran kerja untuk menyelesaikan

aktivitas atau tugas yang telah diberikan yang diperoleh dari hasil kerja

atau praktik.
kemampuan ini pastilah tidak diperoleh dengan cara instan, siswa

diwajibkan menggali potensi yang dimiliki. adanya potensi diri siswa

yang harus diimbangi dengan ilmu yang dipelajari di sekolah atau dari

lingkungan dan kegiatan pengalaman dunia kerja. jangka panjang

technical skill yang dimiliki SMK tidak hanya dapat dirasakan siswa

sendiri namun juga negara titik Sebab, di samping melanjutkan

pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi lulusan SMK memang di desain

sebagai tenaga kerja.

jika dihubungkan dengan pembelajaran yang ada di SMK maka

kompetensi keahlian sangatlah besar kaitannya. siswa inputan sejak awal

sudah harus menentukan kompetensi apa yang harus mereka pelajari

selama bersekolah di SMK. tujuannya agar siswa SMK dituntut

memahami dan menguasai kompetensi yang mereka pilih sejak awal

dimaksudkan pula agar siswa dapat terfokus dalam menerima ilmu sesuai

bidang keahliannya

b. kompetensi kejuruan teknik komputer jaringan

rancangan pembelajaran di SMK mengacu kepada penguasaan

kompetensi tertentu di industri titik kompetensi tersebut dikenal dengan

kompetensi kejuruan titik kompetensi kejuruan atau disebut pula Job

skill: kemampuan seseorang dalam mengerjakan pekerjaan tertentu”

kompetensi kerja diperlukan oleh tenaga kerja atau karyawan untuk

dapat mengerjakan pekerjaan tertentu. kompetensi kejuruan berisi

materi-materi akademik materi teknikal berdasarkan kebutuhan industri,


materi-materi keahlian kerja secara umum berdasarkan bidangnya

masing-masing.

kompetensi kejuruan atau dapat disebut “ hard skill yang dapat

diartikan sebagai keterampilan seseorang dalam hal pengetahuan

teknologi, dan keterampilan teknis yang berhubungan dengan bidan

ilmunya. ( dan Arifin, 2012) kompetensi kejuruan berkaitan dengan

penguasaan teori dan keterampilan yang berhubungan dengan program

keahlian yang diminati.

kompetensi kejuruan untuk peserta didik program keahlian

teknik komputer jaringan merupakan seperangkat pengetahuan dan

keterampilan yang berkaitan dengan program keahlian teknik komputer

jaringan serta sikap yang harus dimiliki peserta didik untuk dapat Siap

bekerja di bidang teknik komputer jaringan titik materi yang diberikan

di SMK meliputi materi yang dinilai penting dan diperlukan oleh

peserta didik agar mampu memenuhi industri titik standar kompetensi

kejuruan yang telah ditetapkan sekolah mengacu kepada kompetensi

kerja di industri sesuai dengan bidang pekerjaan tertentu.

Penyusunan mata pelajaran kurikulum 2013 untuk smk/mak

atau sederajat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu mata pelajaran wajib

kelompok ah mata pelajaran wajib kelompok B dan mata pelajaran

kelompok C yang merupakan mata pelajaran peminatan titik mata

pelajaran kelompok A dan C adalah kelompok mata pelajaran yang

substansinya dikembangkan oleh pusat, sedangkan mata pelajaran B


adalah mata pelajaran yang dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi

dengan muatan lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah

setempat.

kelompok mata pelajaran wajib A terdiri dari pendidikan agama

dan budi pekerti pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan bahasa

Indonesia, matematika, sejarah Indonesia, bahasa Inggris. mata

pelajaran wajib kelompok B terdiri dari seni budaya pendidikan jasmani

olahraga dan kesehatan, prakarya dan kewirausahaan. mata pelajaran

kelompok C terbagi atas kelompok C1 ( dasar bidang keahlian).

kelompok C2 ( dasar program keahlian) dan kelompok C3( paket

keahlian) dimana C1 terdiri dari mata pelajaran simulasi dan

komunikasi digital, fisika dan kimia. kemudian C2 terdiri dari mata

pelajaran sistem operasi jaringan dasar perakitan komputer

pemrograman web pemrograman dasar dan C3 terdiri dari mata

pelajaran sistem operasi jaringan, rancang bangun jaringan, administrasi

server komunikasi data, komputer terapan, karya Project TKJ jaringan

nirkabel, keamanan dan jaringan, dan trouble shooting jaringan

4. kesiapan kerja

Kesiapan menurut kamus psikologi adalah tingkat pengembangan

dari kematangan atau kedewasaan yang menguntungkan untuk

mempraktikkan sesuatu. selama itu mendefinisikan kesiapan sebagai

berikut “ kesiapan adalah keseluruhan kondisi yang membuatnya siap

untuk memberi respon/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu


kecenderungan untuk memberi respons.( isnani Lestari, 2015)” kondisi

mencakup setidaknya tidaknya tiga aspek yaitu (a) kondisi fisik, mental

dan emosional, (b) Kebutuhan-kebutuhan, motif dan tujuan, (c)

keterampilan pengetahuan dan pengertian lain yang telah dipelajari.

kesiapan kerja terdiri atas dua kata, yaitu kesiapan dan kerja.

berdasarkan pembahasan di atas kata kesiapan dapat diartikan sebagai

suatu kondisi seseorang untuk menanggapi dan mempraktekkan suatu

kegiatan yang mana sikap tersebut memuat mental, keterampilan dan sikap

yang harus dimiliki dan dipersiapkan selama melakukan kegiatan tertentu.

sedangkan kerja memiliki arti suatu kegiatan yang dilakukan seseorang

dengan menggunakan tenaga dalam usaha untuk menyelesaikan atau

mengerjakan sesuatu dan memperoleh bayaran atau upah.

menurut Kartono dan Kartini kesiapan kerja merupakan kemampuan

seseorang untuk melaksanakan pekerjaan baik di dalam maupun di luar

hubungan kerja guna menghasilkan barang atau jasa ( Nunung, 2019).

menurut Dewa Ketut Sukardi kesiapan kerja adalah kemampuan

keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan tuntutan masyarakat serta

sesuai dengan potensi potensi siswa dalam berbagai jenis pekerjaan

tertentu yang secara langsung dapat diterapkan. ( Nunung, 2019).

Menurut Miller kerja diartikan sebagai setiap himpunan dari

aktivitas yang terjadi pada waktu relatif rutin, dan memiliki tujuan serta

hasil tertentu. kesiapan kerja bagi lulusan dalam sejauh mana lulusan

tersebut dianggap memiliki keterampilan dan atribut yang membuat


mereka siap dan sukses di tempat kerja dan semakin diakui potensinya

dalam menunjang kinerja dan kemampuan karir ( Lestari 2015).

menurut kamus psikologi kesiapan kerja mengandung dua

pengertian yaitu (a) keadaan siap siaga untuk mereaksi atau menanggapi,

(b) tingkat perkembangan dari kematangan atau kedewasaan yang

menguntungkan untuk mempraktekkan sesuatu. Sebagaimana

didefinisikan oleh hersey dan Black card merujuk pada tingkat sampai

mana orang memiliki kemampuan dan kesediaan untuk menyelesaikan

tugas tertentu. Yudi dan Hudaniah (2013)

Persiapan kerja menggambarkan kesediaan dan kematangan yang

berasal dari diri sendiri untuk dapat melaksanakan pekerjaan tertentu,

seperti dijelaskan oleh slameto ( 2010). “ kesiapan adalah kesediaan untuk

memberi respon atau bereaksi titik kesediaan timbul dari dalam diri

seseorang dan menjaga berhubungan dengan kematangan, karena

kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan”

kematangan merupakan suatu fase di mana Alat tubuh seseorang telah siap

untuk melaksanakan suatu kecakapan titik kematangan ditimbulkan

perubahan tingkah laku sebagai akibat dari pertumbuhan dan

perkembangan tubuh dan jiwa seseorang. kondisi seseorang juga turut

mempengaruhi kesiapan kerja seseorang.”

Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya

siap untuk memberi respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap

suatu situasi” ( setelah metokoma 2010). kondisi seseorang berpengaruh


terhadap Respon yang akan diberikan titik kondisi tersebut meliputi

kondisi fisik mental dan emosional kebutuhan-kebutuhan motif dan tujuan,

keterampilan dan pengetahuan dan pengertian yang telah dipelajari. Finch

dan Crunkilton Mengklasifikasikan beberapa kelompok keterampilan dari

yang harus dimiliki oleh siswa SMK, yakni: (a) Keefektifan organisasi

/kepemimpinan; (b) kerja sama secara tim/negosiasi/interpersonal; (c)

Pengembangan diri/motivasi untuk menentukan tujuan/kepribadian dan

pengembangan Karir (d) Berpikir kreatif/penyelesaian masalah; (e)

Mampu berkomunikasi: mendengar dan lisan; (f) Mampu membaca,

menulis, dan menghitung; (g) Motivasi/ keinginan untuk selalu belajar.

(isnani lestari, 2015).

Kuswana menyebutkan bahwa ciri-ciri seseorang yang memiliki

kesiapan kerja kejuruan adalah mencakup: (a) mengetahui dan memahami

apa yang akan dilakukan dalam pekerjaannya sesuai jabatan yang

diembannya; (b) berpengetahuan mengenai prasyarat kerja berdasarkan

dimensi, pengetahuan faktual pengetahuan konseptual, pengetahuan

prosedural, dan pengetahuan yang saling terkait: (c) berpengetahuan

bagaimana Harus berperilaku sebagai tenaga yang kompeten: (d)

mempunyai perspektif yang positif minat dan motivasi terhadap Setiap

aturan yang diberlakukan dalam lingkungan pekerjaannya: (e) bersikap

positif dan menerima resiko sebagai akibat pekerjaan dan lingkungannya;

(f) memahami dan dapat mengatasi masalah akibat


kesiapan kerja bagi siswa SMK yang memang diperlukan yaitu

sehubungan dengan kompetensi dasar yang dibutuhkan untuk bekerja,

dengan demikian kesiapan kerja memiliki manfaat-manfaat tertentu titik

kesiapan kerja siswa SMK dalam bentuk penguasaan kompetensi yang

meliputi pengetahuan keterampilan maupun sikap kerja yang dimiliki oleh

para siswa merupakan suatu cerminan keberhasilan dari proses

pembelajaran di SMK.

Tingkat kesiapan kerja SMK dipengaruhi oleh banyak faktor Sofyan

mengemukakan bahwa faktor yang dapat mempengaruhi kesiapan kerja

antara lain motivasi belajar, pengalaman praktek luar bimbingan

vokasional, latar belakang ekonomi orang tua, prestasi belajar sebelumnya

informasi pekerjaan, dan ekspektasi masuk dunia kerja. (husnita, Suparno

2020)

Kesiapan kerja siswa juga dipengaruhi oleh faktor eksternal salah

satunya adalah konfirmasi dunia kerja menurut Sukardi pada dasarnya

informasi karir terdiri dari faktor-faktor mengenai pekerjaan jabatan atau

karir dan bertujuan untuk membantu individu memperoleh pandangan,

pengertian dan pemahaman tentang dunia kerja dan aspek-aspek dunia

kerja ( Yuyun dan Martono, 2016). informasi tentang dunia kerja yang

mencakup semua data mengenai jenis-jenis pekerjaan yang ada di

masyarakat mengenai tahap dan jenis jabatan sistem klasifikasi jabatan dan

prospek masa depan berkaitan dengan kebutuhan riil masyarakat akan

jenis/corak pekerjaan tertentu.


a. ciri-ciri kesiapan kerja

mempersiapkan diri dalam memasuki dunia kerja diperlukan suatu

kesiapan yang matang dalam diri seseorang itu sendiri, terutama

menyangkut ciri-ciri yang berhubungan dengan diri seseorang

menurut anoraga Panji ( handaru, 2012). Berikut merupakan ciri-ciri

kesiapan kerja sebagai berikut:

1) memiliki motivasi dalam pengertian umum motivasi dikatakan

sebagai kebutuhan yang mendorong perbuatan ke arah suatu

tujuan tertentu. jadi motivasi kerja adalah suatu yang

menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Kuat lemahnya

motivasi kerja seseorang Tenaga Kerja ikut menentukan besar

kecilnya prestasi.

2) memiliki kesungguhan atau keseriusan dalam bekerja turut

menentukan keberhasilan kerja jadi sebab tanpa adanya itu

semua suatu pekerjaan tidak akan berjalan sesuai dengan yang

diinginkan TV jadi untuk memasuki suatu pekerjaan dibutuhkan

adanya kesungguhan, supaya pekerjaannya berjalan dengan

sesuai target yang diinginkan.

3) memiliki keterampilan yang cukup diartikan cakap atau cekatan

dalam mengerjakan sesuatu atau penguasaan individu terhadap

suatu perbuatan titik jadi untuk memasuki pekerjaan sangat

dibutuhkan suatu keterampilan sesuai dengan pekerjaan yang

dipilihnya yaitu keterampilan dalam mengambil keputusan


sendiri tanpa pengaruh dari orang lain dengan alternatif

alternatif.

4) Memiliki kedisiplinan, Disiplin adalah suatu sikap, perbuatan

untuk selalu tertib terhadap suatu tata tertib. jadi untuk

memasuki suatu pekerjaan sikap disiplin akan sangat diperlukan

demi meningkatkan prestasi kerja. sikap seseorang pekerja yang

disiplin tinggi, memasuki kerja tepat pada waktunya, demikian

juga pulang pada waktunya dan selalu taat pada tata tertib.

B. penelitian relevan

1. penelitian yang dilakukan Yuli Atika ( 2020) yang berjudul ”pengaruh

employability skill terhadap kesiapan kerja siswa sekolah menengah

kejuruan Nurul Falah kota Pekanbaru” mengemukakan bahwa ada beberapa

faktor yang mempengaruhi kesiapan kerja diantaranya adalah kurangnya

mengenal diri sendiri kurangnya mahirnya dalam komunikasi, rendahnya

pengetahuan tentang informasi pekerjaan, tidak jelas arah tujuan untuk

bekerja, belum bisa membuat perencanaan karir masa depan, belum bisa

menyelesaikan masalah tentang karir Apa yang perlu dipilih untuk masa

depan titik Dalam penelitian ini terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan terhadap persiapan kerja siswa di sekolah menengah kejuruan

Nurul Falah Kota Pekanbaru titik adapun Besarnya pengaruh employ kecil

terhadap kesehatan kerja siswa adalah sebesar 43,7% selebihnya

dipengaruhi faktor-faktor lain.


2. Penelitian yang dilakukan Amanda Pratama, ( 2018) dengan judul”

kontribusi employability skill dan iklim kelas terhadap minat kerja serta

dampaknya pada kesiapan kerja siswa SMK kompetensi keahlian

multimedia di kota dan kabupaten Malang” mengemukakan bahwa

berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa: (1) employability skill tidak

memiliki pengaruh signifikan terhadap minat kerja; (2) iklim kelas

berkontribusi terhadap minat kerja; (3) Employability skill dan iklim kelas

secara simultan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap minat

kerja; (4) employability skill memberikan kontribusi terhadap kesiapan

kerja; (5) iklim kelas memberikan kontribusi terhadap kesiapan kerja; *6)

minat kerja memberikan kontribusi terhadap kesiapan kerja; dan(7)

employability skill, iklim kelas dan minat kerja secara simultan memberikan

kontribusi terhadap kesiapan kerja.

3. Penelitian yang dilakukan Maulidya, aviatul,( 2021) dalam judul”

pengaruh employability skill dan status sosial ekonomi terhadap kesiapan

kerja peserta didik Lembaga Kursus dan pelatihan Kota Malang/aviatul

Maulidia”. mengemukakan bahwa hasil penelitian secara keseluruhan

menunjukkan bahwa a. pada variabel mendapat presentasi 73,13% dengan

kategori afektif atau baik. pada variabel status sosial ekonomi mendapatkan

presentasi 65,62% dengan kategori cukup efektif atau cukup baik titik c.

pada variabel kesiapan kerja mendapatkan persentase 76,11% dengan

kategori afektif atau baik titik D. pengaruh yang memiliki skill terhadap

kesiapan kerja sebesar 10% dan signifikan 0,0000 artinya pengaruh yang
ditimbulkan kecil dan positif. pengaruh sosial ekonomi terhadap kesiapan

kerja sebesar 6,5% dan signifikan 0,001 artinya pengaruh yang ditimbulkan

kecil dan positif. F. pengaruh status sosial ekonomi secara simultan sebesar

9,346 dan signifikan sebesar 0,000

4. Penelitian yang dilakukan oleh Dewi Novianti, rediana Septiani ( 2019) ,

dengan judul “ kesiapan kerja siswa: studi empiris tentang pengaruh mediasi

employability skill: mengemukakan bahwa konsep diri, praktik kerja

industri dan employability skill berpengaruh positif dan signifikan terhadap

persiapan kerja. konsep diri, praktik kerja industri ( prakerin) dan

bimbingan karir berpengaruh positif terhadap employability skill. konsep

diri, praktik kerja industri dan bimbingan karir berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kesiapan kerja melalui employability skill. peran

employability skill dalam mediasi variabel konsep diri, praktek kerja

industri dan bimbingan karir terhadap kesiapan kerja bersifat partial

mediation. kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa konsep diri

praktik industri dan bimbingan karir berpengaruh terhadap kesiapan kerja

baik secara langsung maupun tidak langsung.

C. kerangka pikir

pendidikan kejuruan dirancang khusus untuk memfasilitasi peserta

didik agar dapat menguasai suatu bidang keahlian baik dalam aspek soft skill

maupun hard skill dengan menjadi sumber daya manusia yang siap

memasuki dunia kerja dan terjun dalam kehidupan bermasyarakat, serta

memiliki sikap yang baik sesuai norma yang berlaku di masyarakat.


penelitian ini dilatarbelakangi oleh dasar pemikiran bahwa SMK

merupakan tempat untuk mencetak tenaga terampil tingkat menengah untuk

bekerja di industri. keterampilan employability adalah keterampilan atau skill

yang sangat dibutuhkan di hampir setiap pekerjaan titik keterampilan

employability merupakan kemampuan mendasar yang sangat diperlukan

untuk mendapatkan dan mempertahankan pekerjaan, serta mengerjakan tugas

dalam pekerjaan dengan baik titik di dalam dunia industri siswa dituntut

untuk mampu membangun komunikasi yang baik mampu bekerja sama

dengan baik dalam sebuah tim dapat berpikir kritis yang mengacu pada

kemampuan seseorang untuk memahami, menganalisis dan menafsirkan

informasi sebelum memecahkan suatu masalah, serta mampu manajemen diri

yaitu mampu mengelola waktu dengan baik tentunya produktivitas akan

semakin meningkat karena pekerjaan bisa selesai sesuai dengan tingkat waktu

yang diberikan.

Sehingga kita dapat melihat keterampilan siswa sangat dibutuhkan baik

itu keterampilan hard skill maupun employability skill sehingga dapat dilihat

bahwa peserta didik lulusan SMK akan mampu memberikan dorongan dari

dalam diri untuk siap dalam menghadapi dunia kerja saat ini titik maka dapat

diduga bahwa kemampuan employability skill dapat mempengaruhi tingkat

kesiapan kerja siswa SMK Telkom Makassar.

kompetensi produktif dalam hal ini pembelajaran produktif yang

dilakukan di sekolah merupakan kemampuan pemahaman siswa dalam mata

pelajaran produktif sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan yang akan


datang titik pembekalan keterampilan pembelajaran produktif memberikan

kesempatan pada anak didik untuk lebih konsen pada peningkatan kualitas

diri menuju persiapan diri menghadapi dunia kerja

Pengaruh kompetensi produktif terhadap kesiapan kerja adalah dalam

pembelajaran produktif yang diterima oleh siswa pada saat proses

pembelajaran produktif maupun pada saat melakukan praktek yang dilakukan

di lingkungan sekolah maupun luar sekolah dapat sangat memberikan

pengaruh untuk membangun kualitas diri dalam mempersiapkan diri untuk

menghadapi dunia industri pada saat telah menyelesaikan studi Titik maka

dapat diduga bahwa kompetensi produktif dalam hal ini hasil dari mata

pelajaran produktif dapat memberikan pengaruh terhadap persiapan siswa

dalam memasuki dunia industri.

pengaruh dan kompetensi produktif siswa terhadap kesiapan kerja dapat

diukur dari pendapat responden tentang indikator-indikator berikut ini: (a)

keterampilan, (b) berpikir inovatif, (c) mampu bekerja sama, (d)

Kepemimpinan (e) komunikatif,(f) mampu menerapkan kesehatan dan

keselamatan kerja.
peserta didik SMK Telkom Makassar

Employability skill (X1) Kompetensi Produktif (X2)


1. berfikir inovatif 1. sistem operasi jaringan
2. menerapkan kesehatan dan 2. rancang bangun jaringan
keselamatan kerja
3. administrasi server
3. mampu bekerja sama
4. komunikasi data
4. komunikatif
5. komputer terapan grafis
5. kepemimpinan

Kesiapan kerja
(y)

Anda mungkin juga menyukai