Anda di halaman 1dari 25

KAPITA SELEKTA PENDIDIKAN

KEJURUAN
Pengertian Pendidikan Kejuruan

• Education for employment (pendidikan untuk


pekerjaan)
• Education for self-employment (pendidikan
untuk mempekerjakan diri sendiri
Pengertian Pendidikan Kejuruan
• Pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang
diarahkan untuk mempelajari bidang khusus,
agar para lulusan memiliki keahlian tertentu
seperti bisnis, pabrikasi, pertanian,
kerumahtanggaan, otomotif, telekomunikasi,
listrik, bangunan, dan sebagainya (Snedden,
1917:8)
• Pendidikan teknologi dan kejuruan adalah
bagian dari pendidikan yang mencetak
individu agar dia dapat bekerja pada
kelompok tertentu (Evan, 1978).
• Pendidikan teknologi dan kejuruan adalah
suatu program yang berada di bawah
organisasi pendidikan tinggi yang
diorganisasikan untuk mempersiapkan peserta
didik memasuki dunia kerja (Good, 1959)
Pengertian Pendidikan Kejuruan
• “education designed to develop skills, abilities,
understandings, attitudes, work habits, and
appreciations needed by workers to enter and
make progress in employment on useful and
productive basis” (American Vocational
Association dalam Thomson, 1972:iii).
Pengertian Pendidikan Kejuruan
• “vocational education as organized
educational programs which are directly
related to the prepararation of individuals for
paid or unpaid employment, of for additional
preparation for career requiring other than a
baccalaureate or advanced degree” (Calhoun
dan Finch, 1982).
Pengertian Pendidikan Kejuruan
• Technical and vocational education is used as a comprehensive
term refering to those aspects of the educational process
involving, in addition to general education, the study of
technologies and related science, and the acquisition of practical
skill, attitudes, understanding and knowledge relating to
occupations in various sectors of economic and social life.
Technical and vocational education is further understood to be:
(a) an intregral part of general education; (b) a means of
preparing for occupational fields and for effective participation in
the world of work; (c) an aspect of lifelong learning and a
preparation for responsible citizenship; (d) an instrument for
promoting environmentally sound sustainable development; (e) a
method of facilitating poverty alleviation (UNESCO, 2005:7).
Karakteristik Pendidikan Kejuruan
• Kriteria yang harus dimiliki pendidikan kejuruan
adalah: (1) orientasi pada kinerja individu dalam
dunia kerja; (2) jastifikasi khusus pada kebutuhan
nyata di lapangan; (3) fokus kurikulum pada
aspek-aspek psikomotorik, afektif, dan kognitif;
(4) tolok ukur keberhasilannya tidak hanya di
kampus (sekolah, pen.); (5) kepekaan terhadap
perkembangan dunia kerja; (6) memerlukan
sarana dan prasarana yang memadai; dan (7)
adanya dukungan masyarakat. Finch dan
Crunkilton (1989)
Karakteristik Pendidikan Kejuruan
• … kriteria lulusan pendidikan kejuruan harus
memiliki: (1) kecakapan minimal pengetahuan
dan keterampilan khusus untuk jabatannya; (2)
kecakapan minimal pengetahuan dan
keterampilan sosial, emosional, dan fisik dalam
kehidupan sosial; (3) kecakapan minimal
pengetahuan dan keterampilan khusus dasar;
dan (4) kcakapan maksimal kejuruan umum,
sosial, pengetahuan, dan keterampilan akademik,
untuk jabatan, individu, dan masa depannya
(Butler, 1979).
Karakteristik Pendidikan Kejuruan
• Pendidikan kejuruan akan efektif jika: (1) peserta didik
diajar dengan materi, alat, mesin dan tugas-tugas yang
sama atau tiruan di mana kelak akan bekerja; (2)
diperkenalkan dengan situasi nyata untuk berfikir,
berperasaan, berperilaku seperti halnya pekerja di industri,
sebagai tempat bekerja setelah lulus; (3) pengalaman
latihan yang dilakukan akan membentuk kebiasaan bekerja
dan berfikir secara teratur dan betul-betul diperlukan
untuk meningkatkan prestasi kerja; dan (4) menumbuhkan
kebiasaan kerja yang efektif kepada peserta didik hanya
akan terjadi apabila training yang diberikan berupa
pekerjaan nyata, dan bukan merupakan latihan semata
(Froser, dalam Zahrial, 2007).
Tujuan Pendidikan Kejuruan
Tujuan Umum
• menyiapkan peserta didik agar dapat menjalani
kehidupan secara layak;
• meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik;
• menyiapkan peserta didik agar menjadi warga negara
yang mandiri dan bertanggung jawab;
• menyiapkan peserta didik agar memahami dan
menghargai keanekaragaman budaya bangsa
Indonesia;
• menyiapkan peserta didik agar dapat menerapkan dan
memelihara hidup sehat, memiliki wawasan
lingkungan, pengetahuan dan seni.
Tujuan Pendidikan Kej
Tujuan Khusus
• menyiapkan peserta didik agar dapat bekerja, baik
secara mandiri atau meng­isi lowongan pekerjaan yang
ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga
kerja tingkat menengah, sesuai dengan bidang dan
program keahlian yang diminati;
• membekali peserta didik agar mampu memilih karir,
ulet dan gigih dalam berkompetisi, dan mampu
mengembangkan sikap profesional dalam bidang
keahlian yang diminatinya;
• membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi agar mampu mengembangkan diri melalui
jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
16 butir dalil sebagai falsafah
pendidikan kejuruan
Charles Prosser dalam Vocational Education in Democracy (1949) yang
dikutip oleh William G. Camp dan John H. Hillison (1984, 15-16)

1. Pendidikan kejuruan akan efisien apabila


disediakan lingkungan yang sesuai dengan
kondisi nyata dimana lulusan akan bekerja.
2. Latihan kejuruan akan efektif apabila diberikan
tugas atau program sesuai dengan apa yang
dikerjakan kelak. Demikian pula fasilitas atau
peralatan beserta proses kerja dan
operasionalnya dibuat sama dengan kondisi
nyata nantinya.
16 butir dalil sebagai falsafah
pendidikan kejuruan
3. Pendidikan kejuruan akan efektif bilamana
latihan dan tugas yang diberikan secara
langsung dan spesifik (dalam arti mengerjakan
benda kerja sesungguhnya, bukan sekedar
tiruan).
4. Pendidikan kejuruan akan efektif bilamana
dalam latihan kerja atau dalam pengerjaan
tugas sudah dibiasakan pada kondisi nyata
nantinya.
16 butir dalil sebagai falsafah
pendidikan kejuruan
5. Pendidikan kejuran akan efektif bilamana
program-program yang disediakan adalah
banyak dan bervariasi meliputi semua profesi
serta mampu dimanfaatkan atau ditempuh oleh
peserta didik.
6. Latihan kejuruan akan efektif apabila diberikan
secara berulang kali hingga diperoleh
penguasaan yang memadai bagi peserta didik.
7. Pendidikan kejuruan akan efektif bila para guru
dan instrukturnya berpengalaman dan mampu
mentransfer kepada peserta didik.
16 butir dalil sebagai falsafah
pendidikan kejuruan
8. Pendidikan kejuruan akan efektif bilamana
mampu memberikan bekal kemampuan minimal
yang dibutuhkan dunia kerja (sebagai standar
minimal profesi), sehingga mudah adaptif dan
mudah pengembangannya.
9. Pendidikan kejuruan akan efektif apabila
memperhatikan kondisi pasar kerja.
10.Proses pemantapan belajar dan latihan peserta
didik dalam pendidikan kejuruan akan efektif
apabila diberikan secara proporsional.
16 butir dalil sebagai falsafah
pendidikan kejuruan
11.Sumber data yang dipergunakan untuk
menentukan program pendidikan didasarkan
atas pengalaman nyata pekerjaan di lapangan.
12.Pendidikan kejuruan membeikan program
tertentu yang mendasar sebagai dasar
kejuruannya serta program lain sebagai
pengayaan atau pengembangannnya.
13.Pendidikan kejuruan akan efisien apabila
sebagai lembaga pendidikan yang menyiapkan
SDM untuk memenuhi kebutuhan dunia kerja
tertentu dan dalam waktu tertentu.
16 butir dalil sebagai falsafah
pendidikan kejuruan
14. Pendidikan kejuruan dapat dirasakan manfaatnya
secara sosial kemasyarakatan termasuk
memperhatikan hubungan kemanusiaan dan
hubungan dengan masyarakat luar dunia pendidikan.
15. Administrasi pendidikan kejuruan akan efisien apabila
bersifat fleksibel dan tidak bersifat kaku.
16. Walaupun pendidikan kejuruan telah diusahakan
dengan biaya investasi semaksimal mungkin, nmaun
apabila sampai dalam batas minimal tersebut tidak
efektif, maka lebih baik penyelenggaraan pendidikan
kejuruan dibatalkan.
16 butir kriteria ideal pendidikan
kejuruan
(1) lingkungan belajar; (2) program dan
fasilitas/peralatan; (3) praktek langsung; (4) budaya
kerja; (5) kualitas input; (6) praktek yang
berulangkali; (7) tenaga pendidik yang
berpengalaman; (8) kemampuan minimal lulusan;
(9) sesuai pasar kerja; (10) proporsi praktek; (11)
sumber data program dari pengalaman; (12)
program dasar kejuruan dan lanjut; (13) kebutuhan
tertentu dan waktu tertentu; (14) hubungan
dengan masyarakat; (15) administrasi fleksibel; (16)
biaya pendidikan.
Falsafah Pendidikan Kejuruan
(Oemar Hamalik, 1990)
1. Pekerjaan yang dipilih individu harus
berdasarkan pada orientasi individu itu
sendiri, misalnya bakat, minat, kemapuan,
dan sebagainya.
2. Beberapa pekerjaan yang ditawarkan
meliputi semua aspek kehidupan.
3. Setiap individu harus mendapatkan
kesepatan untuk memilih jenis pekerjaan
yang cocok dengan orientasi dan kesempatan
kerja yang sama.
4. Individu perlu mendapat dorongan membangun
masyarakartnya, berdasarkan pengetahuan,
sklill, dan kesempatan kerja yang ada.
5. Sumber-sumber pendidikan harus dapat
mengembangkan sumber daya manusia,
menjadi individu yang mampu membantu
inidividu lainnya, sebagai pemimpin dan
pembangun.
6. Alokasi sumber-sumber harus merefleksi
kebutuhan manusia.
Landasan Yuridis Pendidikan
Teknologi Kejuruan
• UUD 1945  mengamanatkan kepada pemerintah
melalui usaha penyelenggaraan sistem pendidikan
nasional untuk meningkatkan keimanan dan
ketaqwaan serta akhlak mulia dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bagnsa yang diatur dengan
Undang-Undang.
• UU Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003
pasal 15, menjelaskan bahwa SMK merupakan
“pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta
didik terutama dalam bidang pekerjaan tertentu”. Dan
Pasal 38 yang menyatakan bahwa kerangka dasar dan
struktur kurikulum pendidikan dasar dan menengah
ditetapkan pemerintah melalui BSNP.
Landasan Yuridis Pendidikan
Teknologi Kejuruan
• Kepmendikbud No. 323/U/1997 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda di
SMK.
• PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
• Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar
dan Menengah.
• Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi
Pendidikan Dasar dan Menengah.
• Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah.
• Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 70 Tahun 2013 tentang Kerangka dasar
dan Struktur Kurikulum SMK.
Landasan Yuridis Pendidikan
Teknologi Kejuruan
• Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 81a Tahun 2013
Tentang Implementasi Kurikulum.
• Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan lainnya yang terkait.

Anda mungkin juga menyukai