0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan25 halaman
Pendidikan kejuruan bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik agar memiliki keterampilan tertentu sesuai bidangnya, sehingga dapat bekerja atau menjalankan usaha sendiri. Pendidikan kejuruan harus memenuhi 16 kriteria ideal antara lain lingkungan belajar yang sesuai dunia kerja, program dan fasilitas yang sama dengan dunia kerja, serta mampu memenuhi kebutuhan tenaga kerja tertentu.
Pendidikan kejuruan bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik agar memiliki keterampilan tertentu sesuai bidangnya, sehingga dapat bekerja atau menjalankan usaha sendiri. Pendidikan kejuruan harus memenuhi 16 kriteria ideal antara lain lingkungan belajar yang sesuai dunia kerja, program dan fasilitas yang sama dengan dunia kerja, serta mampu memenuhi kebutuhan tenaga kerja tertentu.
Pendidikan kejuruan bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik agar memiliki keterampilan tertentu sesuai bidangnya, sehingga dapat bekerja atau menjalankan usaha sendiri. Pendidikan kejuruan harus memenuhi 16 kriteria ideal antara lain lingkungan belajar yang sesuai dunia kerja, program dan fasilitas yang sama dengan dunia kerja, serta mampu memenuhi kebutuhan tenaga kerja tertentu.
pekerjaan) • Education for self-employment (pendidikan untuk mempekerjakan diri sendiri Pengertian Pendidikan Kejuruan • Pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang diarahkan untuk mempelajari bidang khusus, agar para lulusan memiliki keahlian tertentu seperti bisnis, pabrikasi, pertanian, kerumahtanggaan, otomotif, telekomunikasi, listrik, bangunan, dan sebagainya (Snedden, 1917:8) • Pendidikan teknologi dan kejuruan adalah bagian dari pendidikan yang mencetak individu agar dia dapat bekerja pada kelompok tertentu (Evan, 1978). • Pendidikan teknologi dan kejuruan adalah suatu program yang berada di bawah organisasi pendidikan tinggi yang diorganisasikan untuk mempersiapkan peserta didik memasuki dunia kerja (Good, 1959) Pengertian Pendidikan Kejuruan • “education designed to develop skills, abilities, understandings, attitudes, work habits, and appreciations needed by workers to enter and make progress in employment on useful and productive basis” (American Vocational Association dalam Thomson, 1972:iii). Pengertian Pendidikan Kejuruan • “vocational education as organized educational programs which are directly related to the prepararation of individuals for paid or unpaid employment, of for additional preparation for career requiring other than a baccalaureate or advanced degree” (Calhoun dan Finch, 1982). Pengertian Pendidikan Kejuruan • Technical and vocational education is used as a comprehensive term refering to those aspects of the educational process involving, in addition to general education, the study of technologies and related science, and the acquisition of practical skill, attitudes, understanding and knowledge relating to occupations in various sectors of economic and social life. Technical and vocational education is further understood to be: (a) an intregral part of general education; (b) a means of preparing for occupational fields and for effective participation in the world of work; (c) an aspect of lifelong learning and a preparation for responsible citizenship; (d) an instrument for promoting environmentally sound sustainable development; (e) a method of facilitating poverty alleviation (UNESCO, 2005:7). Karakteristik Pendidikan Kejuruan • Kriteria yang harus dimiliki pendidikan kejuruan adalah: (1) orientasi pada kinerja individu dalam dunia kerja; (2) jastifikasi khusus pada kebutuhan nyata di lapangan; (3) fokus kurikulum pada aspek-aspek psikomotorik, afektif, dan kognitif; (4) tolok ukur keberhasilannya tidak hanya di kampus (sekolah, pen.); (5) kepekaan terhadap perkembangan dunia kerja; (6) memerlukan sarana dan prasarana yang memadai; dan (7) adanya dukungan masyarakat. Finch dan Crunkilton (1989) Karakteristik Pendidikan Kejuruan • … kriteria lulusan pendidikan kejuruan harus memiliki: (1) kecakapan minimal pengetahuan dan keterampilan khusus untuk jabatannya; (2) kecakapan minimal pengetahuan dan keterampilan sosial, emosional, dan fisik dalam kehidupan sosial; (3) kecakapan minimal pengetahuan dan keterampilan khusus dasar; dan (4) kcakapan maksimal kejuruan umum, sosial, pengetahuan, dan keterampilan akademik, untuk jabatan, individu, dan masa depannya (Butler, 1979). Karakteristik Pendidikan Kejuruan • Pendidikan kejuruan akan efektif jika: (1) peserta didik diajar dengan materi, alat, mesin dan tugas-tugas yang sama atau tiruan di mana kelak akan bekerja; (2) diperkenalkan dengan situasi nyata untuk berfikir, berperasaan, berperilaku seperti halnya pekerja di industri, sebagai tempat bekerja setelah lulus; (3) pengalaman latihan yang dilakukan akan membentuk kebiasaan bekerja dan berfikir secara teratur dan betul-betul diperlukan untuk meningkatkan prestasi kerja; dan (4) menumbuhkan kebiasaan kerja yang efektif kepada peserta didik hanya akan terjadi apabila training yang diberikan berupa pekerjaan nyata, dan bukan merupakan latihan semata (Froser, dalam Zahrial, 2007). Tujuan Pendidikan Kejuruan Tujuan Umum • menyiapkan peserta didik agar dapat menjalani kehidupan secara layak; • meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik; • menyiapkan peserta didik agar menjadi warga negara yang mandiri dan bertanggung jawab; • menyiapkan peserta didik agar memahami dan menghargai keanekaragaman budaya bangsa Indonesia; • menyiapkan peserta didik agar dapat menerapkan dan memelihara hidup sehat, memiliki wawasan lingkungan, pengetahuan dan seni. Tujuan Pendidikan Kej Tujuan Khusus • menyiapkan peserta didik agar dapat bekerja, baik secara mandiri atau mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah, sesuai dengan bidang dan program keahlian yang diminati; • membekali peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetisi, dan mampu mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya; • membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan teknologi agar mampu mengembangkan diri melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi. 16 butir dalil sebagai falsafah pendidikan kejuruan Charles Prosser dalam Vocational Education in Democracy (1949) yang dikutip oleh William G. Camp dan John H. Hillison (1984, 15-16)
1. Pendidikan kejuruan akan efisien apabila
disediakan lingkungan yang sesuai dengan kondisi nyata dimana lulusan akan bekerja. 2. Latihan kejuruan akan efektif apabila diberikan tugas atau program sesuai dengan apa yang dikerjakan kelak. Demikian pula fasilitas atau peralatan beserta proses kerja dan operasionalnya dibuat sama dengan kondisi nyata nantinya. 16 butir dalil sebagai falsafah pendidikan kejuruan 3. Pendidikan kejuruan akan efektif bilamana latihan dan tugas yang diberikan secara langsung dan spesifik (dalam arti mengerjakan benda kerja sesungguhnya, bukan sekedar tiruan). 4. Pendidikan kejuruan akan efektif bilamana dalam latihan kerja atau dalam pengerjaan tugas sudah dibiasakan pada kondisi nyata nantinya. 16 butir dalil sebagai falsafah pendidikan kejuruan 5. Pendidikan kejuran akan efektif bilamana program-program yang disediakan adalah banyak dan bervariasi meliputi semua profesi serta mampu dimanfaatkan atau ditempuh oleh peserta didik. 6. Latihan kejuruan akan efektif apabila diberikan secara berulang kali hingga diperoleh penguasaan yang memadai bagi peserta didik. 7. Pendidikan kejuruan akan efektif bila para guru dan instrukturnya berpengalaman dan mampu mentransfer kepada peserta didik. 16 butir dalil sebagai falsafah pendidikan kejuruan 8. Pendidikan kejuruan akan efektif bilamana mampu memberikan bekal kemampuan minimal yang dibutuhkan dunia kerja (sebagai standar minimal profesi), sehingga mudah adaptif dan mudah pengembangannya. 9. Pendidikan kejuruan akan efektif apabila memperhatikan kondisi pasar kerja. 10.Proses pemantapan belajar dan latihan peserta didik dalam pendidikan kejuruan akan efektif apabila diberikan secara proporsional. 16 butir dalil sebagai falsafah pendidikan kejuruan 11.Sumber data yang dipergunakan untuk menentukan program pendidikan didasarkan atas pengalaman nyata pekerjaan di lapangan. 12.Pendidikan kejuruan membeikan program tertentu yang mendasar sebagai dasar kejuruannya serta program lain sebagai pengayaan atau pengembangannnya. 13.Pendidikan kejuruan akan efisien apabila sebagai lembaga pendidikan yang menyiapkan SDM untuk memenuhi kebutuhan dunia kerja tertentu dan dalam waktu tertentu. 16 butir dalil sebagai falsafah pendidikan kejuruan 14. Pendidikan kejuruan dapat dirasakan manfaatnya secara sosial kemasyarakatan termasuk memperhatikan hubungan kemanusiaan dan hubungan dengan masyarakat luar dunia pendidikan. 15. Administrasi pendidikan kejuruan akan efisien apabila bersifat fleksibel dan tidak bersifat kaku. 16. Walaupun pendidikan kejuruan telah diusahakan dengan biaya investasi semaksimal mungkin, nmaun apabila sampai dalam batas minimal tersebut tidak efektif, maka lebih baik penyelenggaraan pendidikan kejuruan dibatalkan. 16 butir kriteria ideal pendidikan kejuruan (1) lingkungan belajar; (2) program dan fasilitas/peralatan; (3) praktek langsung; (4) budaya kerja; (5) kualitas input; (6) praktek yang berulangkali; (7) tenaga pendidik yang berpengalaman; (8) kemampuan minimal lulusan; (9) sesuai pasar kerja; (10) proporsi praktek; (11) sumber data program dari pengalaman; (12) program dasar kejuruan dan lanjut; (13) kebutuhan tertentu dan waktu tertentu; (14) hubungan dengan masyarakat; (15) administrasi fleksibel; (16) biaya pendidikan. Falsafah Pendidikan Kejuruan (Oemar Hamalik, 1990) 1. Pekerjaan yang dipilih individu harus berdasarkan pada orientasi individu itu sendiri, misalnya bakat, minat, kemapuan, dan sebagainya. 2. Beberapa pekerjaan yang ditawarkan meliputi semua aspek kehidupan. 3. Setiap individu harus mendapatkan kesepatan untuk memilih jenis pekerjaan yang cocok dengan orientasi dan kesempatan kerja yang sama. 4. Individu perlu mendapat dorongan membangun masyarakartnya, berdasarkan pengetahuan, sklill, dan kesempatan kerja yang ada. 5. Sumber-sumber pendidikan harus dapat mengembangkan sumber daya manusia, menjadi individu yang mampu membantu inidividu lainnya, sebagai pemimpin dan pembangun. 6. Alokasi sumber-sumber harus merefleksi kebutuhan manusia. Landasan Yuridis Pendidikan Teknologi Kejuruan • UUD 1945 mengamanatkan kepada pemerintah melalui usaha penyelenggaraan sistem pendidikan nasional untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bagnsa yang diatur dengan Undang-Undang. • UU Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 15, menjelaskan bahwa SMK merupakan “pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama dalam bidang pekerjaan tertentu”. Dan Pasal 38 yang menyatakan bahwa kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan dasar dan menengah ditetapkan pemerintah melalui BSNP. Landasan Yuridis Pendidikan Teknologi Kejuruan • Kepmendikbud No. 323/U/1997 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda di SMK. • PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. • Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah. • Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah. • Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. • Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 70 Tahun 2013 tentang Kerangka dasar dan Struktur Kurikulum SMK. Landasan Yuridis Pendidikan Teknologi Kejuruan • Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81a Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum. • Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan lainnya yang terkait.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional