Anda di halaman 1dari 13

KRITERIA PEMANDUAN BAKAT LIGA KOMPAS GRAMEDIA.

Dwi Setyanto
Hadi Rahmaddani dan Hendro Wardoyo

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kriteria pemanduan bakat Liga Kompas
Gramedia yang dilakukan oleh tim pemandu bakat sehingga terpilih pemain muda berbakat
untuk berlaga di Gothia Cup. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif dimana peneliti menjelaskan kriteria yang digunakan tim pemandu bakat Liga
Kompas Gramedia dalam melakukan pemilihan pemain untuk mewakili Indonesia pada Gothia
Cup.
Berdasarkan hasil pengolahan data, kriteria penilaian untuk pemain belakang yaitu pressure,
cover, support, concentration, control & restraint, 1v1. Kriteria untuk pemain tengah yaitu
distribusi bola, awareness, support, mobility, disiplin, 1v1, transisi. Kriteria untuk pemain depan
yaitu improvisasi, awareness, support, mobility, penetrasi, 1v1, transisi. Kriteria untuk penjaga
gawang yaitu tangkapan, diving save, skim diving, punching pada ketinggian bola atas, tengah,
dan menyusur tanah, 1v1, intercept, positioning, reaksi, dan teknik melempar javelin dan
bowling dan teknik tendangan volley dan ground ball, komunikasi, dan waktu bermain.

Kata Kunci : Kriteria, Pemanduan Bakat, Pemain Belakang, Sepakbola

PENDAHULUAN dapatkan dari hasil latihan mereka selama


Sepakbola tidak hanya selalu pada ini.
jenjang sepakbola senior, justru titik mula Prestasi tim Indonesia muda yang
keberhasilan sepakbola di usia senior cukup menjanjikan ini tentu tidak dapat
adalah keberhasilan program grassroot dan dilihat dengan sebelah mata, apalagi dengan
pada tahapan sepakbola usia muda. Pada selalu meningkatnya prestasi pada tiap
tahapan inilah merupakan awal tahunnya. Hal yang perlu diperhatikan yaitu
pembentukan dari semua aspek dan adalah tahap persiapan tim yang matang
kebutuhan yang dibutuhkan untuk menjadi yang dilakukan oleh masing-masing tim
pesepakbola professional yang memiliki dengan latihan dan bimbingan dari pelatih-
kesempatan sebagai penerus sepakbola pelatih berpengalaman serta program yang
Indonesia. berkesinambungan. Hal lain yang juga
Liga Kompas Gramedia merupakan penting yaitu peran orangtua dalam
salah satu kompetisi sepakbola usia muda memberikan dorongan dan motivasi yang
yang diikuti oleh Sekolah Sepakbola terbaik positif kepada anak-anak mereka selama
se-Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, proses persiapan tersebut.
Tangerang, dan Bekasi) yang bekerjasama Faktor lain yang juga sangat
dengan Kementrian Pendidikan dan berpengaruh yaitu proses seleksi dan
Kebudayaan, Kompas Gramedia, dan pemilihan pemain yang dilakukan oleh
beberapa sponsor yang mendukung secara pemandu bakat Liga Kompas Gramedia
penuh terselenggaranya acara ini seperti yang bisa dibilang berhasil untuk dapat
Agung Podomoro Land, Allianz, dan SKF mencari dan melihat potensi yang
yang memberikan kesempatan bagi para menjanjikan untuk berlaga pada tahapan
pemain sepakbola usia muda untuk dapat yang lebih tinggi bahkan dunia.
mengembangkan potensi yang dimiliki Bukan hal yang mudah dan
serta dapat beraktualisasi dalam sembarangan untuk menjadi pertimbangan
mengaplikasikan apa yang sudah mereka para pemandu bakat pada Liga Kompas
Gramedia untuk menjatuhkan pilihan,

1
mengingat perlu sebuah keahlian untuk mempunyai bakat terpilih mampu untuk
dapat mengenali potensi pemain usia muda diberikan latihan yang sistematik. Para
baik dari segi antropometri, fisik, teknik, pemain muda terpilih melalui berbagai
dan ketrampilan serta kepribadian dan spesialisasi dengan pandangan bahwa
psikologi, sehingga perlu suatu panduan mereka mampu :
untuk pemilihan pemain berbakat bagi para • Sehat dan terbebas dari keluhan
talent scout. Atas dasar itulah peneliti ingin medis.
meneliti bagaimana penyusunan kriteria • Mampu menerima latihan dengan
untuk pemanduan bakat pada Liga Kompas beban atau porsi yang berat.
Gramedia. • Mempunyai psikologi yang sehat
dalam menjalani latihan.
PEMANDUAN BAKAT • Menjaga pencapaian akademik
Talenta atau potensi merupakan yang bagus.
suatu yang secara umum diwariskan Thomas Reilly dalam jurnalnya
melalui garis keturunan. Namun potensi Jurnal of Sport and Science Talent
tidak selalu dapat terlihat pada usia dini. Identification and Development in Soccer
Akan tetapi bagi para orang yang terlatih menggambarkan dalam sebuah bagan
pada bidangnya masing-masing mereka tentang melakukan prediksi tentang bakat
mampu melihat dan mengidentifikasi dalam sepakbola. Ia membagi 4 faktor
melalui beberapa tanda-tanda yang rasional dalam melakukan prediksi tentang bakat
dan logis atau parameter sebagai upaya dan pengembangannya dalam sepakbola
prediksi untuk mengembangkan potensi yaitu (1) prediksi dari segi fisik, (2)
tersebut agar menjadi sukses dan matang prediksi dari segi sosiologi, (3) prediksi dari
pada tahapan yang selanjutnya. psikologi dan perseptual kognitif dan
Ajax mengidentifikasi beberapa kepribadian, dan (4) prediksi fisiologi.
parameter untuk menilai bibit-bibit pemain Banyak klub-klub sepakbola yang
muda mereka yaitu dengan akronim yang besar juga menggunakan parameter dalam
disingkat menjadi TIPS : pencarian pemain muda berbakat pada
• Technique (teknik) akademi sepakbola usia muda mereka.
• Intelegence (kecerdasan) Indikator dalam pengenalan potensi tersebut
• Personality (personaliti atau jika disingkat menjadi TABS yang dapat
watak karakter) dirinci yaitu :
• Speed (kecepatan) • Technical ( teknik )
Russel dan Borms dalam buku • Attitude ( perilaku )
Science and Soccer yang ditulis oleh • Balance ( keseimbangan )
Thomas Reilly membagi beberapa tahapan • Speed ( kecepatan )
kunci dalam mengidentifikasi bakat dan Pemanduan bakat yang baik
potensi sebagaimana dapat dilihat dalam bukanlah kegiatan dimana hanya melihat
tahapan di bawah ini yaitu : satu pertandingan dan langsung
• Deteksi memberikan penilaian atas pemain tersebut.
• Identifikasi Mereka harus dapat melakukan pengamatan
• Seleksi dari berbagai situasi yang terjadi baik di
• Pengembangan dalam ataupun di luar lapangan, pada saat
Proses penyeleksian yang melihat sesi latihan, pada saat berinteraksi terhadap
dari beberapa parameter tersebut pelatih, interaksi terhadap teman-teman,
diharapkan cukup mampu untuk bahkan interaksi kepada orangtua.
mendapatkan potensi yang ingin dicapai
dan diharapkan. Menurut sistem yang ada
di Jerman, tidak semua individu yang

2
Berikut adalah beberapa kriteria 2. Kriteria penilaian kemampuan fisik
FIFA dalam melakukan penilaian terhadap terdiri dari strength, speed,
pemain muda berbakat : endurance, suppleness, dan lain-lain.
3. Kriteria penilaian terhadap taktik
yaitu kemampuan dalam membaca
permainan, attacking play, defensive
play, dan lain-lain.
4. Kriteria penilaian terhadap
koordinasi yaitu orientation, rhytim,
differentiation, reaction, dan
balance.
5. Kriteria penilaian kondisi mental
yaitu konsentrasi, kemauan, percaya
diri, keberanian dalam mengambil
resiko, dan kreatifitas.
6. Kriteria penilaian kemampuan social
yaitu komunikasi, perilaku,
kepribadian, konsistensi, dan
semangat tim.
7. kriteria dari kondisi fisik secara
umum.

Hal tersebut juga dilakukan oleh tim


Pemandu Bakat Liga Kompas Gramedia
dalam melakukan pemilihan pemain
berbakat mempunyai kriteria untuk
menentukan kelayakan atas kualitas yang
dimiliki pemain tersebut. Dalam proses
menentukan pemain tersebut tim pemandu
Gambar 1 : Kriteria Penilaian Pemain Muda bakat menggunakan format penilaian
Sumber : FIFA Player Of Tomorrow hal.21
pemain pada tiap posisi dengan kriteria
yang berbeda-beda sesuai dengan
Dari format penilaian pemain muda
ketrampilan yang harus dimiliki pemain
berbakat oleh FIFA kita dapat melihat
tersebut.
bahwa FIFA pertama-tama membagi
Kriteria yang dibuat tersebut
pemain berdasarkan posisi masing-masing.
mengacu kepada Buku C License Coaching
Selanjutnya terdapat kriteria penilaian
Course FIFA yang diterbitkan oleh Bidang
dengan skala 1-4 atas 7 kriteria penilaian
Teknik Persatuan Sepakbola Seluruh
pemain muda berbakat yaitu teknik,
Indonesia yang kemudian disesuaikan
kemampuan fisik, taktik, koordinasi,
dengan kondisi di lapangan yang terjadi
kondisi mental, kemampuan sosial, dan
selama berlangsungnya kompetisi Liga
kondisi fisik.
Kompas Gramedia.
1. Kriteria penilaian kemampuan teknik Kriteria tersebut antara lain yaitu :
terdiri dari kemampuan bermain Pressure adalah memberikan tekanan
dengan kedua kaki, passing, control pada pemain yang sedang menguasai bola
and release the ball, feinting and dengan maksud agar pemain tersebut tidak
dribbling, shooting, heading, leluasa dalam menguasai bola.
tackling, dan lain-lain.

3
Cover adalah usaha pemain belakang sebaliknya juga bagi pemain menyerang
untuk membantu temannya yang yang berusaha melewati pemain bertahan.
merupakan kelanjutan dari support dan Distribusi bola merupakan suatu
yang harus diperhatikan adalah sudut dan kemampuan yang wajib dimiliki pemain
jarak bola tetapi tetap mengawasi lawan tengah untuk melakukan suplai bola baik
yang berada disekitar bola lalu jarak pemain dengan terobosan langsung ke striker atau
dengan bola dan kawan tidak terlalu jauh bola daerah yang melebar ke winger.
dan terlalu dekat agar tidak memberikan Distribusi bola yang bagus akan membuat
ruang diantara pemain atau di belakang tim dapat menguasai dan mengatur jalannya
pemain. ritme pertandingan serta memperbanyak
Support atau posisi bantu adalah kemungkinan untuk dapat menciptakan
sebuah tindakan yang dilakukan oleh peluang dan mencetak gol.
pemain bertahan kedua yang terdekat Awareness yaitu suatu keadaan
dengan bola saat dikuasai lawan, dimana seorang pemain melihat keadaan
mendukung pemain bertahan pertama sekitar sehingga bisa mengetahui posisi
dalam menekan lawan. Support dapat bola, teman, dan pemain lawan agar dapat
dilakukan dalam situasi menguasai bola mengambil keputusan tentang tindakan
ataupun bola dalam penguasaan lawan. selanjutnya yang akan dilakukan.
Concentration adalah sebuah Mobility atau movement merupakan
tindakan yang dilakukan secara spesifik di suatu pergerakan yang dilakukan dengan
daerah sentral pertahanan dengan cara cara berpindah posisi yang positif atau
mengumpulkan pemain bertahan di sekitar menguntungkan dengan tujuan menciptakan
bola dengan menghubungkan dengan cover, ruang bagi diri sendiri ataupun pemain lain
balance, support untuk melakukannya sehingga memaksa pemain bertahan
dengan benar. Dalam hal ini pemain juga bergerak ke posisi yang buruk.
dituntut harus bisa membaca situasi kapan Transisi dari kehilangan bola menjadi
waktu yang tepat untuk memulihkan menguasai bola yaitu dengan cara pemain
kondisi disaat pertandingan sedang berjalan yang berhasil melakukan intercept atau
agar konsentrasi tetap terjaga sepanjang merebut bola berusaha untuk melakukan
permainan berlangsung. direct pass ke depan dan mengambil
Control dan restraint adalah keuntungan dari pemain bertahan yang
memperhatikan situasi pertandingan belum kembali ke posisi bertahan dengan
sehingga dapat mengontrol dan memilih tujuan mencetak gol. Maka dari itu
tindakan apa yang hendak diambil. Hal ini kemampuan transisi dan kualitas passing
perlu dilakukan agar pemain belakang dapat yang memadai adalah kemampuan yang
mengambil keputusan yang tepat dengan dibutuhkan untuk menjadi pemain tengah
memperhatikan situasi pertandingan untuk yang baik. Sebaliknya transisi juga bisa
mempunyai peluang yang lebih besar untuk dilakukan dari menguasai bola menjadi
menang dalam perebutan bola tersebut. kehilangan bola.
Duel 1 v 1 merupakan situasi Improvisasi yaitu suatu kemampuan
dimana duel satu lawan satu secara teknik untuk mengambil keputusan dengan
langsung. Dalam situasi ini biasanya tindakan tidak terduga yang berhubungan
pemain menyerang melakukan sebuah dengan imajinasi dan kreatifitas pemain
penetrasi atau aksi individual untuk dapat tersebut. Seringkali dalam sebuah
melewati pemain bertahan. Pemain pertandingan terjadi perubahan situasi
bertahan berusaha untuk memenangkan karena sepakbola merupakan olahraga yang
duel dengan cara merebut bola atau paling dikategorikan sebagai ketrampilan terbuka
tidak membuat pemain menyerang yang selalu berubah-ubah. Hal itu yang
kehilangan penguasaan bola. Hal dibutuhkan seorang pemain untuk

4
melakukan aksi dan tindakan yang tidak akan berlangsung di Gothenburg, Swedia
terduga agar pemain bertahan lawan tidak bulan Juli mendatang.
dapat memperkirakan gerakan selanjutnya
dari pemain tersebut.
Penetrasi adalah suatu kemampuan
yang bisa dilakukan baik dengan atau tanpa
bola dengan cara menusuk pertahanan
lawan dengan cepat dan tepat. Penetrasi
bertujuan untuk menciptakan situasi posisi
support yang tepat baik untuk melakukan Gambar 3 : Perubahan Logo Liga Kompas
dribbling atau bisa juga untuk melakukan Gramedia
passing kepada teman satu tim agar dapat Liga Kompas Gramedia merupakan
melakukan shooting. suatu ajang kompetisi sepakbola usia 14
tahun. Kompetisi Liga Kompas Gramedia
LIGA KOMPAS GRAMEDIA sendiri memiliki tujuan, yaitu:
Liga Kompas Gramedia merupakan 1. Untuk meningkatkan keterampilan
kompetisi anak usia 14 tahun yang dari para pemain muda usia 14
bertujuan untuk tahun
meningkatkan 2. Untuk menjadikan pemain yang
keterampilan pemain memiliki mental bertanding yang
muda dan menjadikan baik.
pemain memiliki 3. Untuk mempersiapkan calon-calon
mental bertanding pemain muda yang berbakat dalam
yang baik. Diikuti bidang sepakbola.
oleh 16 tim yang
berasal dari SSB se-Jabodetabek. Kompetisi Tabel 1 : Jenjang perkembangan anak usia
sepak bola untuk mencetak bibit-bibit muda dinimber : Pedoman Kurikulum dan Silabus
ini berlangsung di Lapangan Gelanggang Kursus Pelatih Lisensi “D” Terjemahan
Olah Raga Ciracas Jakarta Timur. AFC Handbook Coaching Guide.Usia 13 –
Kompetisi akan berlangsung dalam 240
pertandingan dalam sistem kompetisi TAHAP- TAHAP PERKEMBANGAN PEMAIN
penuh.
Kompetisi ini digagas oleh harian
AKAR RUMPUT REMAJA
Kompas dan Warta Kota dan merangkul tim
scouting talent yang berasal dari Tahap Senang Tahap Tahap
Tahap

Universitas Negeri Jakarta ( UNJ ) yaitu


Akhir Remaja
Bermain Dasar Pembentukan

Hadi Rahmaddani, Nursaelan S, Bambang


Warsito, Irfan Permana, Dwi Hadi, dan U6 s/d U10 U11 s/d U13 U14 s/d U16 U17 s/d U20

Andri Ramawi.
15 tahun (2006:98)
Tim scouting talent mengamati dan
memilih dengan berbagai pertimbangan
Dari tabel di atas dapat dilihat pada
dibantu oleh tim statistik untuk
usia 14 tahun merupakan sebuah tahapan
mendapatkan 66 pemain yang selanjutnya
pembentukan untuk menjadi pemain yang
dikerucutkan menjadi 44 pemain terbaik
matang. Perkembangan dari segi teknik,
yang melakukan adu tanding dalam laga
fisik, dan mental sangat penting dalam
Bintang Muda yang juga menjadi proses
tahapan pembentukan untuk membentuk
seleksi untuk memilih 18 pemain yang akan
karakter pemain yang bagus baik di dalam
mewakili Indonesia pada Gothia Cup yang
maupun di luar lapangan.

5
The Royal Netherland Football Pada masa ini perkembangan
Association dalam Dutch Youth multilateral berjalan kompleks dari
Development menerangkan bahwa untuk perkembangan fisik, teknik, dan taktik,
mengembangkan pemain usia muda perlu bahkan psikologi dapat menjadi penentu
setidaknya 10.000 jam bermain atau sekitar terhadap kualitas pemain sepakbola di masa
10 tahun untuk menjadi pemain sepakbola selanjutnya.
professional. Proses pengembangan pemain Tidak hanya itu, disaat mereka
muda tersebut bisa dilakukan dengan cara sudah mendapatkan pelatihan yang bagus,
memberi banyak kesempatan bermain, fasilitas memadai, dukungan dari orangtua
banyak sesi latihan, dan jika perlu diadakan yang luar biasa tentunya mereka butuh
tugas tambahan di rumah diluar jam latihan suatu wadah kompetisi untuk memfasilitasi
regular. Pemain tersebut membutuhkan mereka untuk menyalurkan bakat dan
sekitar 6 sesi latihan tiap minggunya dan potensi yang mereka miliki dimana dalam
setidaknya satu atau dua pertandingan di hal ini Liga Kompas Gramedia dapat
tiap minggunya. memberikan itu yang mereka butuhkan
Dutch Youth Development menulis sebagai tempat untuk aktualisasi diri dan
bahwa usia 14 tahun adalah sebuah tahapan sosialisasi terhadap diri dan lingkungan
kompetisi peralihan sebelum masuk ke sepakbola.
kompetisi sebenarnya. Pada tahap ini juga Liga Kompas Gramedia
menggarisbawahi agar mereka diberikan berlangsung selama 30 pekan di setiap hari
banyaknya kesamaan waktu bermain, minggu yang berarti setiap tim melakukan
bahwa setiap anak mempunyai hak yang 30 pertandingan sepanjang musim. Hal ini
sama dalam olahraga dengan anak-anak berbeda dengan kebanyakan kompetisi
lainnya di usia mereka dan berada pada lainnya dimana pada sebuah kejuaraan
tingkatan yang sama dengan klub dimana hanya berlangsung satu atau dua minggu.
mereka bermain. Waktu kompetisi yang panjang ini
Tim pemandu bakat Liga Kompas mempunyai keuntungan dimana
Gramedia melakukan pemantauan kepada kekurangan dan kesalahan yang dilakukan
para pemain di tiap pertandingannya dan para pemain tersebut dapat dievaluasi dan
kemudian memberikan laporan yang diperbaiki pada sesi latihan selama satu
selanjutnya didiskusikan sesama pemandu minggu ke depan sehingga akan selalu
bakat untuk membicarakan tujuan dan terjadi perbaikan dan kemajuan sepanjang
persepsi dan pertimbangan pemilihan musim. Proses kemajuan yang ajeg dan
pemain berbakat tersebut. konsisten ini yang diharapkan untuk
menjadikan para pemain muda ini tumbuh
KERANGKA BERFIKIR menjadi pemain yang bagus.
Keterampilan sepakbola yang Keberadaan tim pemandu bakat
dimiliki seorang pemain tidak didapat pada Liga Kompas Gramedia mempunyai
secara instan, akan tetapi melalui sebuah tanggung jawab yang besar terhadap
proses panjang yang memerlukan adanya pengenalan dan pengembangan bakat dan
program latihan yang sistematis dan potensi pemain muda. Mereka harus benar-
kemauan serta kerja keras pantang benar mampu melihat dan memahami
menyerah secara terus-menerus. Hal ini bisa gejala dan tanda-tanda baik secara fisik,
dimulai pada tahap awal pembentukan usia teknik, taktik, dan kepribadian dari setiap
muda yaitu pada usia 14 tahun. Pada usia pemain agar dapat memberikan prediksi
14 tahun pertumbuhan berjalan sangat baik tentang pemain ini di waktu yang akan
dan merupakan waktu yang tepat untuk datang.
membangun seorang pemain sepakbola
yang hebat.

6
Pemain yang nantinya terpilih mengembangkan dan sebagai pembentukan
melalui proses penyeleksian Liga Kompas karakter yang lebih matang untuk keperluan
Gramedia nantinya akan mewakili masa datang menjadi pemain sepakbola
Indonesia pada Gothia Cup yang professional yang akan menjunjung tinggi
diselenggarakan di Swedia. Gothia Cup nama Indonesia di dunia persepakbolaan
merupakan ajang tahunan sepakbola yang kelak.
diikuti oleh anak-anak muda dari seluruh
dunia. Hal ini juga yang menjadi PENYUSUNAN KRITERIA
pertimbangan oleh tim pemandu bakat agar Dalam melakukan penyusunan
pemain yang terpilih dapat bersaing dengan kriteria pemanduan bakat pada Liga
pemain-pemain usia muda dari seluruh Kompas Gramedia peneliti melakukan
dunia untuk mengharumkan nama beberapa tahapan yaitu :
Indonesia di dunia. 1. Studi literatur terhadap sumber-sumber
Penyeleksian tersebut dapat dilihat referensi atau data apapun yang
dari segi antropometri pemain seperti tinggi dibutuhkan untuk menyusun
dan berat badan serta ukuran postur tubuh, pemanduan bakat pemain muda dari
kondisi fisik pemain seperti daya tahan, berbagai sumber, diantaranya dari
kecepatan, kelincahan, kemampuan buku Talent Identification and
mengambil keputusan yang cepat dan tepat, Development in Soccer ( 2000,
dan visi dalam bermain sepakbola. Hal ini Thomas Reilly ), Player Of Tomorrow
sangat penting melihat bahwa mereka akan ( 2010, FIFA ), buku AFC C Licence
bermain dalam level dunia dimana yang Coaching Manual ( 1997, AFC ), dan
banyak kita tahu rata-rata orang Eropa dan Bahan Teori Pelatihan Pelatih Lisensi
Amerika memiliki keunggulan dari segi C ( 2009, PSSI ).
antropometri dan kemampuan fisik. 2. Dalam buku Teori Pelatihan Pelatih
Faktor lain yang tidak kalah Lisensi C yang diterbitkan oleh PSSI
penting yaitu attitude atau kepribadian dari terdapat prinsip-prinsip bermain
pemain itu sendiri. Pemain yang memiliki sepakbola baik dalam prinsip bertahan
kemampuan yang lengkap dari segi fisik maupun menyerang. Prinsip bertahan
maupun teknik tidak berarti jika tidak dan menyerang tersebut adalah yang
dilengkapi dengan kepribadian yang bagus. menjadi dasar bagi metode permainan
Kepribadian yang bagus akan membuat kita untuk berbagai posisi dalam sepakbola
mampu menghargai pelatih, orangtua, seperti pemain bertahan, pemain
lawan, teman satu tim, suporter, dan semua tengah, maupun pemain depan, dan
yang terlibat dalam sepakbola baik dalam penjaga gawang.
proses latihan maupun dalam pertandingan. 3. Seorang pemain bertahan
Kepribadian yang baik akan membutuhkan ketrampilan dalam
memudahkan jalannya proses pertukaran delay untuk membaca situasi kapan
informasi dan timbal balik antara pemain waktu yang tepat untuk merebut bola.
dan pelatih ataupun sebaliknya. Disamping Hal ini dilakukan dengan maksud
itu dengan memiliki kepribadian yang baik melihat keadaan ketika lawan sedang
pemain akan selalu dapat mengontrol emosi dalam posisi lemah atau unbalance
baik di dalam ataupun di luar lapangan sehingga bola dapat lebih mudah
sehingga menjauhkan dari masalah baik direbut untuk kemudian membalikkan
yang berhubungan dengan pertandingan keadaan.
ataupun yang tidak. 4. Support dibutuhkan di sekitar bola
Kompetisi yang terencana dengan untuk membantu pemain bertahan
matang dan berjenjang tentu akan menjadi lainnya. Dalam melakukan support
hal yang sangat membantu mereka untuk sebaiknya tidak terlalu jauh karena

7
dapat memberikan ruang kepada lawan passing ke teman satu tim yang
untuk melakukan throughpass ataupun berpeluang lebih besar.
running with the ball, dan tidak terlalu 9. Seorang penjaga gawang
dalam karena dengan melakukan membutuhkan ketrampilan untuk
terlalu dalam itu berarti posisi lawan mengamankan gawang dari berbagai
berada semakin dekat dengan gawang. ketinggian dan reaksi dan kemampuan
5. Concentration yaitu mengumpulkan dalam mengambil keputusan yang
pemain bertahan untuk menutup cepat dan tepat. Selain itu juga mampu
daerah gawang. Hal ini dilakukan untuk melakukan komunikasi dengan
dengan prinsip bola-pemain belakang- baik karena seorang penjaga gawang
gawang dengan tujuan menutup ruang yang mengingatkan dalam organisasi
gerak pemain dan bola secara langsung pertahanan untuk menjaga gawang
ke gawang. Dalam melakukan tidak kebobolan.
concentration selalu dikaitkan dengan 10. Teknik tangkapan merupakan
cover dan support. kemampuan yang dikuasai sebagai
6. Seorang pemain tengah bertugas untuk seorang penjaga gawang, tangkapan
memberikan suplai bola ke depan tersebut terdiri dari diving save atau
sehingga membutuhkan kemampuan melakukan tangkapan sambil seolah-
dalam melakukan distribusi bola dan olah terbang, skim diving, dan
awareness yang baik agar dapat melakukan punching atau tinju pada
melihat ruang kosong yang dapat bola apabila bola yang bergulir susah
dimanfaatkan dan mobilitas untuk dikendalikan.
mengacaukan organisasi pertahanan 11. Kemampuan dalam melakukan
lawan. Selain itu pemain tengah juga tangkapan dari berbagai variasi
mampu melakukan ketrampilan ketinggian juga wajib dimiliki kiper
bertahan karena mereka yang pertama antara lain bola menyusur tanah atau
kali melakukan pertahanan sehingga ground ball, bola ketinggian sedang
membutuhkan ketrampilan bertahan atau medium ball, dan bola atas atau
seperti support, disiplin, dan transisi high ball.
yang baik. 12. Penjaga gawang juga mempunyai
7. Awareness dapat diartikan dengan peranan dalam membantu membangun
melihat situasi sekitar dimana bola, serangan dari lini bertahan yang bisa
dimana teman, dimana lawan. Dengan dilakukan dengan lemparan ataupun
kemampuan awareness yang baik tendangan langsung ke depan yang
seorang pemain dapat bermain dengan mengarah ke pemain depan.
melakukan passing kepada teman yang 13. Lemparan dapat dilakukan dengan
tidak dijaga oleh lawan, ke ruang yang melakukan lemparan seperti javelin
kosong, ataupun bisa juga dengan throw dengan bola cepat yang biasanya
melakukan dribbling sendiri melewati langsung dilakukan ke arah sayap atau
lawan. zona tengah permainan. Atau bisa juga
8. Improvisasi dibutuhkan seorang dengan bowling throw yaitu bola
pemain depan dalam usaha mencetak menyusur tanah yang biasanya
gol, ketrampilan penetrasi juga diarahkan ke 2 pemain belakang atau
dibutuhkan untuk menusuk pertahanan biasa disebut fullback.
lawan sehingga dapat masuk ke daerah 14. Tendangan dapat dilakukan dengan
pertahanan lawan dan lebih dekat volley ball yang ditujukan langsung ke
dengan gawang untuk melakukan depan yang biasanya dilakukan dalam
shooting untuk mencetak gol ataupun serangan balik atau counter attack, hal
ini dilakukan dengan melihat bahwa

8
pemain bertahan lawan belum kembali berhadapan dalam laga bintang
ke posisi dan organisasi pertahanan muda yang menguatkan tim
masih kacau. Selain itu tendangan pemandu bakat dalam
menyusur tanah atau ground ball yang melakukan penetapan 18 pemain
biasanya dilakukan kepada fullback yang selanjutnya akan dipilih
untuk membangun serangan dari mewakili Indonesia bertanding
bawah. pada Gothia Cup 2013 di
15. Selanjutnya peneliti melihat kondisi Swedia.
sebenarnya yang terjadi dalam d. Tahapan selanjutnya yaitu tahap
pelaksanaan Liga Kompas Gramedia di pemantauan yang lebih
lapangan dan kemudian membakukan mendalam berlangsung pada
kriteria yang dinilai cocok untuk pekan ke-17 sampai pekan ke-27
digunakan dalam pemanduan pemain mengenai 18 pemain yang
muda berbakat pada Liga Kompas terpilih dengan menggunakan
Gramedia. bantuan video yang diambil
16. Dalam melakukan pemanduan bakat menggunakan handycam oleh
pada Liga Kompas Gramedia, tim tim pendukung pemandu bakat
pemandu bakat melakukan 5 proses mengenai skill individual tiap
tahapan pemanduan dengan tujuan pemain tersebut.
yang berbeda. e. Tahapan terakhir yaitu tahap
evaluasi dan penyusunan
a. Tahapan pertama yaitu tahap laporan. Pada tahapan ini tim
pengidentifikasian pemain. pemandu bakat melakukan
Tahapan ini berlangsung pada evaluasi berkaitan dengan
pekan ke-1 sampai pekan ke-7 pemilihan pemain dan
pelaksanaan Liga Kompas menyusun laporan untuk
Gramedia dengan tujuan kemudian diserahkan kepada
mengidentifikasi bakat dari komite Liga Kompas Gramedia
seluruh peserta Liga Kompas
Gramedia sehingga HASIL KRITERIA PEMANDUAN
mendapatkan 72 pemain yang BAKAT
ditandai. Berdasarkan pengambilan data
b. Tahapan kedua yaitu tahap maka dapat disimpulkan dalam melakukan
pendataan pemain yang pemanduan bakat pada Liga Kompas
berlangsung mulai pekan ke-8 Gramedia para pemandu bakat
sampai pekan ke-12. Pemain mengidentifikasi dan memantau
yang sudah ditandai dari tahapan perkembangan para pemain berbakat
pertama dipantau dan dipilih dengan menggunakan kriteria tertentu yang
sehingga semakin mengerucut berbeda bagi setiap posisi dalam setiap
dan didapat sebanyak 44 pertandingan selama 30 pekan. Kriteria
pemain. tersebut didapat dari hasil penyesuaian dari
c. Tahapan ketiga yaitu tahap beberapa sumber referensi yang dinilai
pemantapan dan penetapan cocok untuk digunakan dalam penilaian
pemain yang berlangsung 5 pemain berbakat Liga Kompas Gramedia.
pekan sampai pekan ke-17. Pemanduan bakat tersebut terbagi
Sebanyak 44 pemain tersebut menjadi beberapa tahapan kegiatan dari
selanjutnya tergabung dalam tim setiap pekan yang menjadi dasar dalam
Bintang Muda dan dibagi pemanduan pemain berbakat pada Liga
menjadi 4 tim yang saling Kompas Gramedia untuk masuk ke dalam

9
tim Indonesia yang akan bertanding pada yang berlangsung selama 5 pekan sampai
kejuaraan sepakbola dunia tahunan Gothia pekan ke-12 sehingga jumlah pemain
Cup yang berlangsung di Gothenburg, menjadi semakin mengerucut yaitu
Swedia. sebanyak 44 pemain yang tersisa.
Seperti yang telah dijelaskan pada Selanjutnya 44 pemain inilah yang
deskripsi data diatas bahwa dalam tergabung dalam tim Bintang Muda yang
melakukan pemanduan bakat pada Liga kemudian dibagi menjadi 4 pemain yang
Kompas Gramedia untuk memilih pemain kemudian berlanjut ke tahapan selanjutnya
yang akan mewakili tim Indonesia pada yaitu tahap pemantapan dan penetapan
kejuaraan sepakbola tahunan Gothia Cup pemain yang diseleksi melalui
yang berlangsung di Swedia, tim pemandu pertandingan.
bakat melakukan pengamatan pada seluruh Hasil dari seleksi pada pertandingan tim
pemain tim peserta Liga Kompas Gramedia Bintang Muda tersebut yaitu terpilih 18
dan membagi menjadi 5 tahapan kegiatan pemain yang nantinya akan berangkat
dimana pada setiap tahapan tersebut terbagi mewakili tim Indonesia pada Gothia Cup
dalam beberapa pekan yang mempunyai di Swedia bersama dengan pelatih dari
tujuan berbeda sebagaimana terlihat dalam Sekolah Sepakbola ASIOP Apacinti yang
tabel di bawah ini : menjadi Juara Paruh Musim pada Liga
Kompas Gramedia 2013.
Tabel 2
Pada putaran musim kedua tim
Proses Tahapan Pemanduan Bakat Liga
pemandu bakat Liga Kompas Gramedia
Kompas Gramedia
melakukan pemantauan yang lebih
Kegiatan Pekan mendalam terhadap para pemain berbakat
yang sudah terpilih melalui bantuan video
Pengidentifikasian individual yang diambil dengan handycam
7
pemain oleh tim pendukung statistik agar lebih
mengenal karakteristik, tipikal, dan
Pendataan pemain 5 kelebihan serta kekurangan pemain
tersebut.
Pemantauan dan Tahapan terakhir yaitu pada pekan ke-28
5
penetapan pemain
sampai pekan ke-30 adalah tahap evaluasi
Pemantauan lebih dan laporan tim pemandu bakat kepada
10
mendalam (video) Komite Liga Kompas Gramedia.

Evaluasi dan laporan 3 1. Kriteria Pemanduan Bakat Liga


Kompas Gramedia
Tim Pemandu Bakat Liga Kompas
Proses pengamatan yang dilakukan
Gramedia dalam melakukan pemilihan
oleh tim pemandu bakat Liga Kompas
Gramedia diawali dengan mengamati para pemain berbakat mempunyai kriteria untuk
pemain berbakat lewat format daftar menentukan kelayakan atas kualitas yang
susunan pemain dalam setiap pertandingan dimiliki pemain tersebut. Dalam proses
setiap pekannya. Melalui format daftar menentukan pemain tersebut tim pemandu
susunan pemain tersebut tim pemandu bakat menggunakan format penilaian
bakat melakukan identifikasi pemain pemain pada tiap posisi dengan kriteria
berbakat yang berlangsung dari pekan ke-1 yang berbeda-beda sesuai dengan
sampai pekan ke-7 sehingga mendapatkan ketrampilan yang harus dimiliki pemain
72 pemain dari total 400 pemain. tersebut.
Setelah itu masuk ke tahapan kedua Kriteria yang dibuat tersebut
yaitu tahap pendataan pemain berbakat mengacu kepada Buku C License Coaching

10
Course FIFA yang diterbitkan oleh Bidang
Teknik Persatuan Sepakbola Seluruh 4. Kriteria Penilaian Pemain Depan
Indonesia yang kemudian disesuaikan Liga Kompas Gramedia
dengan kondisi di lapangan yang terjadi Berikut ini adalah format yang digunakan
selama berlangsungnya kompetisi Liga dalam penilaian pemain depan pada Liga
Kompas Gramedia. Kompas Gramedia :

2. Kriteria Penilaian Pemain Belakang Tabel 5 :


Liga Kompas Gramedia Format Penilaian Pemain Depan Liga
Kompas Gramedia
Tabel 3
Format Penilaian Pemain Belakang
Liga Kompas Gramedia

Keterangan :
( v ) : Baik
(-) : Kurang baik
Keterangan :
( v ) : Baik 5. Kriteria Penilaian Penjaga Gawang
(-) : Kurang baik Liga Kompas Gramedia
Berikut ini adalah format yang digunakan
3. Kriteria Penilaian Pemain Tengah dalam penilaian penjaga gawang
Liga Kompas Gramedia
Berikut ini adalah format yang digunakan Tabel 6
dalam penilaian pemain tengah pada Liga Format Penilaian Penjaga Gawang Deffense
Kompas Gramedia : Liga Kompas Gramedia

Tabel 4
Format Penilaian Pemain Tengah Liga
Kompas Gramedia

Keterangan :
( v ) : Baik
(-) : Kurang baik

11
27
4. Kriteria pemilihan kiper yang dilakukan DAFTAR PUSTAKA
tim pemandu bakat Liga Kompas
Gramedia yaitu teknik tangkapan, diving AFC. Asian Football Confederation “C”
save, skim diving, dan punching pada 3 Licence Coaching Manual, 1997
ketinggian bola yaitu ground ball, “D” Licence Coaching Manual,
medium ball, dan high ball, ditambah 1994
decision making yang terdiri atas 1v1 Arie Sutopo, Buku Praktik Faal Kerja,
dan intercept, positioning, reaksi, 2006
lemparan bola yang terdiri atas bowling Badudu, Kamus Umum Bahasa Indonesia,
throw dan javelin throw, menendang Jakarta : Sinar Harapan, 1996
bola yang terdiri atas volley ball dan Bidang Teknik, Bahan Teori Pelatihan
ground ball, waktu bermain, dan Pelatih Lisensi C, Jakarta : PSSI,
komunikasi. 2009
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa
Indonesia Edisi Kedua. Jakarta :
SARAN Balai Pustaka, 1997
Berdasarkan kesimpulan di atas, Dutch Youth Development, Talent
maka peneliti mengajukan saran sebagai Development In Netherland
berikut : Handbook. KNVB, 2010
1. Bagi Liga Kompas Gramedia, agar Mielke, Danny, Dasar-dasar Sepakbola.
kriteria pemanduan bakat pemain muda Pakar Raya, 2003
ini dapat menjadi acuan dalam FIFA, The Player Of Tomorrow handbook,
pemilihan pemain pada Kompetisi Liga 2010
Kompas Gramedia selanjutnya. Reilly, Thomas, Jurnal of Sport and
2. Bagi PSSI, kriteria ini bisa digunakan Science Talent Identification and
untuk melakukan seleksi pemain muda Development in Soccer. John
berbakat yang berkualitas berdasarkan Morres University. Liverpool, 2000
data dan fakta yang diambil secara , Science and Soccer Second
obyektif. Edition. New York : Routledge,
3. Bagi para pelatih, dapat melihat potensi 2003
pemain muda berbakat dengan acuan Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan
panduan ini dan kemudian Kompetensi dan Praktiknya .
meningkatkan ketrampilan para pemain Yogyakarta : Bumi Aksara, 2003
sesuai dengan karakteristik posisi yang
dibutuhkan.
4. Bagi para pelatih, kriteria ini dapat
menjadi acuan dalam penyusunan
program latihan.
5. Bagi para pemain, agar dapat memahami
ketrampilan yang dibutuhkan sesuai
posisi untuk menjadi pemain sepakbola
yang baik.
6. Bagi para orang tua, agar dapat
memahami proses pemanduan bakat
pemain muda sehingga diharapkan
mampu melihat kegiatan pemain
semacam ini secara obyektif
7. Bagi para mahasiswa yang tertarik untuk
membahas mengenai penelitian ini lebih
lanjut dapat melakukan penelitian yang
lebih mendalam lagi.

28

Anda mungkin juga menyukai