0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
13 tayangan2 halaman
I Putu Widiasa bersekolah di kelas X PH1. Dokumen ini membahas sejarah Grand Inna Bali Beach yang awalnya bernama Bali Beach dan dibangun atas inisiatif Presiden Sukarno untuk mempromosikan pariwisata Indonesia. Hotel ini didanai dari dana pampasan perang Jepang dan diresmikan pada 1966 meskipun Sukarno belum pernah menginap di sana.
I Putu Widiasa bersekolah di kelas X PH1. Dokumen ini membahas sejarah Grand Inna Bali Beach yang awalnya bernama Bali Beach dan dibangun atas inisiatif Presiden Sukarno untuk mempromosikan pariwisata Indonesia. Hotel ini didanai dari dana pampasan perang Jepang dan diresmikan pada 1966 meskipun Sukarno belum pernah menginap di sana.
I Putu Widiasa bersekolah di kelas X PH1. Dokumen ini membahas sejarah Grand Inna Bali Beach yang awalnya bernama Bali Beach dan dibangun atas inisiatif Presiden Sukarno untuk mempromosikan pariwisata Indonesia. Hotel ini didanai dari dana pampasan perang Jepang dan diresmikan pada 1966 meskipun Sukarno belum pernah menginap di sana.
Hotel Bali Beach, nama asal Inna Grand Bali Beach, dibangun bersama tiga hotel berbintang di tiga kota lainnya, sebuah visi pariwisata yang dirintis Presiden Sukarno dengan tujuan mengedepankan Indonesia di dunia pariwisata internasional. Empat hotel itu dibangun dari dana pampasan perang pemerintah Jepang. Yuke Ardhiati dalam buku Bung Karno Sang Arsitek (2004) menuliskan, sebelum munculnya peristiwa Dekrit Presiden 1959, di tahun 1958 Sukarno telah berhasil merintis lobi dengan pemerintah Jepang dalam upaya pengembalian dana pampasan perang. Akhirnya terwujud Pakta Perjanjian bahwa Jepang akan membayar US$223 juta selama 12 tahun, akan menghapuskan utang niaga Indonesia sebesar hampir US$177 juta, dan akan memberikan bantuan ekonomi sebesar US$400 juta. Saat itu, pantai Sanur bukanlah lokasi wisata, melainkan pantai yang disakralkan masyarakat dan digunakan untuk melarung. Bung Karno-lah yang melihat potensi pariwisata pantai ini sehingga membangun Bali Beach. Lokasi hotel bertetangga dengan kediaman sahabatnya, pelukis Le Mayeur dan sang istri, Ni Pollok, yang memang sering dia kunjungi. Hotel diresmikan pada 1 November 1966 saat Bung Karno sedang dalam tahanan rumah di Wisma Yaso, Jakarta sehingga peresmiannya dilakukan Menteri Koordinator Ekonomi, Keuangan, dan Industri Sultan Hamengku Buwono IX. Menjadi ironi, sejak dikonsep Presiden Sukarno pada 1963, rampung pembangunannya pada 1966, hingga sang konseptor wafat pada 1970, dia belum pernah sekali pun menginap di Hotel Bali Beach.
-Fasilitas Grand Inna Bali Beach
Fasilitas dan Layanan Hotel • Akses internet wifi gatis disemua area • Kolam renang outdoor, Taman, Pijat, Spa • Lapangan tenis, Tenis Meja, Dartboard, Lapangan golf di properti • Bar, Restoran, kedai kopi, Fasilitas BBQ • Layanan kamar 24 jam, Laundry, Layanan kebersihan harian, Layanan penitipan anak • Kolam renang anak, Taman bermain, Tempat main anak • Ruang keluarga, ruang kesehatan, Area merokok • Kotak penyimpanan barang berharga, Penitipan barang • Akses kursi roda, Fasilitas untuk tamu disabilitas • Layanan shuttle, Penyewaan sepeda, Tempat parkir mobil gratis, Penyewaan mobil, Shuttle bandara b. Fasilitas Kamar Hotel • AC, TV satelit/kabel, Telepon, Film sesuai permintaan, wifi gratis • Minuman selamat datang, Air mineral kemasan • Mesin pembuat teh/kopi, Bar Mini, Kulkas • Pengering rambut, Pengering pakaian • Meja, brankas, sofa, lemari pakaian • Linen, Handuk, sandal, cermin, jubah mandi dan perlengkapan mandi