Anda di halaman 1dari 12

SEJARAH, TEKNIK, PERATURAN,

EVENT
M Arief Fadhillah, M.Pd

OLAHRAGA SQUASH
Tenis Dinding
DAFTAR ISI

Olahraga Squash 2

A. Sejarah 2

B. Definisi Olahraga Squash 5

C. Teknik Dasar 7

D. Perlengkapan Squash 8

E. Peraturan 11

1
Olahraga Squash

Olahraga squash dimainkan hampir sama dengan olahraga tenis, memukul bola dengan

menggunakan sebuah raket. Perbedaannya adalah jika tenis memantulkan dari pemukul bola

satu yang berada di depan pemukul lainnya, sedangkan pada olahraga squash bola

dipantulkan dengan cara dipukulkan ke arah tembok. Pantulan dari tembok ini akan diterima

oleh lawan lainnya yang berdiri di sampingnya.

Permainan ini dimainkan oleh dua orang yang berlawanan dalam sebuah ruangan

tertutup. Pemberian skor ditentukan oleh seorang pemain yang gagal mengembalikan bola

dari lawannya atau melakukan kesalahan. Salah satunya memukul bola hingga keluar atau out

dan menerima bola yang sudah memantul sebanyak dua kali atau lebih. Olahraga ini terdiri

dari lima set, kecuali jika salah seorang pemain telah memenangkan 3 set secara terus-

menerus, maka dialah pemenangnya.

A. Sejarah

Sejarah mengatakan olahraga Squash pertamakali pada abad ke 19th Pada saat itu

popularitas olahraga permainan yang melibatkan raket dan bola mengarah pada penciptaan

permainan raket di penjara Armada, London Inggris. Para tahanan melakukan pukulan sulit

pada sebuah bola diantara dinding sebuah ruangan yang besar. Saat itu seorang murid sekolah

mengadopsi permainan tennis dengan gerakan memantul-mantulkan bola ke dinding.

Awalnya gerakan tersebut merupakan warming up atau pemanasan sebelum bermain tenis

lapangan. Mahasiswa menunggu untuk kemudian bermain bola karet lembut di area yang

lebih kecil. Mereka menemukan bahwa dengan bermain menggunakan bola lembut akan

menemukan berbagai jenis pukulan dan membutuhkan usaha yang besar untuk bermain.

Nama permainan berasal dari bola "squashiness"seperti memukul dinding. Namun, ironisnya

pertandingan ini menjadi popular di Sekolah Inggris. Salahsatu sekolah di London yaitu

2
Harrow School, meyakini bahwa permainan ini berasal pada tahun 1830. Meskipun terlahir

dan berkembang di Inggris, namun justru Amerika Serikat lah yang pertama kali mendirikan

asosiasi squash pada tahun 1907 dengan nama United States Squash Racquets Association.

Asosiasi squash di Inggris sendiri baru berdiri pada tahun 1928 dengan nama Squash

Racquets Association. Inggris lah yang paling berjasa dalam mempopulerkan olahraga squash

ke pelosok dunia, khususnya ke negara jajahannya yang tergabung dalam negara

persemakmuran seperti Malaysia, India, Pakistan, Egypt, Afrika Selatan dan Australia.

Makannya tidak heran apabila negara jajahannya lebih dulu mengenal olahraga squash

dibandingkan dengan negara kita yaitu Indonesia.

Di Indonesia sendiri, olahraga squash sebenarnya sudah mulai masuk sejak Perang

Dunia II berakhir, tepatnya pada tahun 1948. Tentara Inggris lah yang pertama kali

membangun lapangan squash di Indonesia yang terletak di Embong Malang Surabaya Jawa

Timur. Namun saat itu, hanya Perwira berpangkat Jenderal saja yang boleh memainkan

olahraga tersebut. Bahkan sampai tahun 1979 hanya orang asing yang memainkan olahraga

squash di Indonesia. Padahal saat itu lapangan squash sudah merupakan syarat mutlak untuk

hotel – hotel berbintang di Indonesia. Indonesia memiliki seorang atlet squash. Atlet squash

pertama dari Indonesia ini bernama Bambang Gatot Subroto.

Bambang Gatot Subroto awalnya hanya gemar melihat pertandingan squash. Rasa

tertariknya ini membuat ia diberi kesempatan untuk mendalami olahraga squash di Pakistan.

Setelah itu, Bambang menularkan ilmunya bermain squash ke beberapa pemuda. Pemuda-

pemuda inilah yang kemudian berkiprah menjadi pelatih squash dan atlet squash.

Hasilnya beberapa dari anak didik Bambang, kini ada yang menjadi juara nasional dan

menjadi pelatih squash di beberapa klub.Bambang pula yang pertama kali menggelar

kejuaraan nasional squash tahun1981. Kala itu hanya diikuti empat pengda yang tergabung

dalam PSRSI (Persatuan Squash Raket Seluruh Indonesia) yang merupakan cikal bakal PSI.

3
Barulah pada tahun 1995, squash diakui keberadaanya oleh KONI Pusat dengan nama PSI

(Persatuan Squash Indonesia). Sampai sekarang Kejuaran Nasional Squash selalu diadakan

tiap tahunnya dan pemain baru dan potensial pun bermunculan silih berganti Squash di

Indonesia Jawa Barat.

Selain melatih para pemuda untuk bermain squash, Bambang Gatot Subroto pula yang

menggagas kejuaraan squash tingkat nasional untuk yang pertama kali. Di ajang inilah,

pemuda-pemuda yang dilatih Bambang meraih gelar juara.

Perkembangan dan sejarah squash di Indonesia berpusat di Jawa Barat. Selain di Jawa Barat

juga squash berkembang di DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Timur,

Sumatra Selatan, Sumatra Utara dan Bali. Di provinsi ini terdapat dua buah gedung olahraga

yang khusus disediakan untuk olahraga squash, yakni gedung olahraga Bandung Squash Club

(BSC) dan gedung olahraga Lodaya. Tidak hanya gedung olahraga saja, di Jawa Barat juga

terdapat sekolah squash yang pertama di Indonesia.

Sekolah squash ini didirikan oleh H. Amar Maryana dan diberi nama Sekolah Squash

Bastaman Lodaya. Berkat sekolah inilah ada begitu banyak atlet-atlet squash yang muncul.

Tidak tanggung-tanggung, sekolah squash ini kerap mengundang atlet squash mancanegara

dan menghadirkan pelatih dari negara-negara tempat squash berkembang seperti Singapura

dan Inggris.

Secara Nasional, pembinaan olahraga squash sudah berlangsung cukup lama. Hal itu

dapat dilihat dari agenda pertandingan Pekan Olahraga Nasional (PON). Cabang olahraga ini

sudah diselenggarakan selama lima kali dalam PON, yaitu PON XIV tahun 1996 di Jakarta,

PON XV tahun 2000 di Surabaya, PON XVI tahun 2004 di Sumatera Selatan, PON XVII

tahun 2008 di Kalimantan Timur, PON XVIII tahun 2012 di Pekanbaru Riau dan terakhir

PON XIX yang diselenggarakan di Jawabarat pada tahun 2016.

4
Perkembangan olahraga squash sendiri di Jawa Barat ditandai dengan munculnya

pengcab-pengcab squash yang tersebar di berbagai daerah di Jawa Barat. Kemudian, adanya

PORDA (Pekan Olahraga Daerah), yang dimulai pada PORDA IX di Indramayu tahun 2002,

PORDA 2006 Karawang, PORDA 2010 Kota Bandung, PORDA 2014 Kabupaten Bekasi,

PORDA 2018 Kabupaten Bogor, menjadi salah satu bukti bahwa olahraga ini mulai populer

di Indonesia dan berkembang hingga saat ini di lingkungan masyarakat Jawa Barat.

Perkembangan squash di Pekan Olahraga Nasional PON Palembang 2004, PON

Kalimantan Timur 2008, PON Riau 2012 PON Jawa Barat 2016. Selain di nasional squash

Indonesia bekembang di kancah internasional seperti Seagames XIX Singapore mendapatkan

Medali Perak dari Nomor Jumbo Double, ASIAN Gamas 2018 Jakarta Palembang Indonesia,

Seagames XXX Manila Filiphina 2019 Tim Indonesia mendapatkan 2 medali Perunggu dari

nomor beregu putra dan beregu putri,

B. Definisi Olahraga Squash

Olahraga squash merupakan olahraga permainan yang dilakukan oleh dua orang dalam

satu ruangan dengan menggunakan raket dan bola kecil berwarna hitam. Olahraga ini sangat

unik karena tembok dijadikan sebagai media dalam permainan. Lapangan squash memiliki

ukuran panjang 9.7 Meter, lebar 6.4 Meter, tinggi dinding depan 4.572 Meter dan belakang

adalah 2.1 Meter.

5
Lapangan Squash Single (Sumber:World Squash Federation)

Dalam bermain, kedua pemain berada dalam satu lapangan, bergiliran menunggu

pantulan bola dari dinding depan (frontwall) yang telah dipukul oleh lawan. Untuk itu,

pemain harus selalu; siaga untuk menerima pukulan dari lawan, pemain harus bergerak

majumundur, melompat, lari, dan mengontrol diri, agar tidak terjadi benturan dengan lawan.

Pemain dikatakan memenangkan rally atau mendapatkan skor, jika lawan tidak dapat

mengembalikan bola secara syah, seperti; bola memantul dua kali di lantai atau bola jatuh ke

luar garis atas dinding lapangan permainan.

Pemain yang dianggap memenangkan game permainan adalah pemain yang lebih

dahulu mencapai poin 11, kecuali terjadi skor 10-10, maka akan terhadi penambahan poin

sampai dengan selisih dua poin seperti 12-10, 13-11 dst

Sistem penskoran yang digunakan dalam permainan squash adalah dengan

menggunakan sistem rally point. Dalam satu match, banyaknya game yang harus dimainkan

oleh seorang pemain dapat dilakukan dengan dua cara : the best of three games/two winning

sets dan the best of five games/theree winning sets.

C. Teknik Dasar

Dalam permainan squash dikenal lima macam pukulan dasar, yaitu : drive, volley, drop

shot, lob, dan boast, Berikut beberapa teknik dasar yang digunakan dalam olahraga ini.

1. Service, Pukulan service adalah suatu pukulan yang dilakukan oleh pemain dari

kotak servis (servicebox) Sebelah kanan atau kiri secara langsung ke dinding

6
depan (frontwall) di atas garis service yang memotong dinding depan tengah

lapangan (cutline) dengan tujuan untuk penyajian bola pertama yang ditujukan ke

daerah lapangan lawan (servicearea).

2. Drive, merupakan jenis pukulan yang sering digunakan oleh seorang pemain

dalam bermain squash. Dalam permainan squash, pukulan drive merupakan

pukulan dasar sama halnya dengan service. Pukulan Drive adalah “pukulan yang

dibuat terus ke dinding depan dan mengembalikan bola searas dan berhampiran

sisi untuk mendarat di sudut belakang gelanggang”. Pukulan drive yang baik

apabila pukulan yang dihasilkan tersebut berada tipis di pinggir dinding samping

(side wall).

3. Volley, pukulan volley memiliki karakteristik yang sama dengan pukulan drive

yang ada dalam olahraga permainan bulutangkis, sebab dalam hal ini pukulan

dilakukan ketika bola belum menyentuh ke lantai atau lapangan. Jenis pukulan ini

merupakan salahsatu jenis pukulan menyerang dalam olahraga squash

4. Drop atau lebih dikenal dengan pukulan halus, merupakan salahsatu jenis pukulan

yang digunakan dalam strategi menyerang. Sama halnya dengan drop shot dalam

olahraga bulutangkis, di dalam olahraga squash, pukulan drop memiliki arti

sebagai pukulan pendek, sebab pukulan tersebut menuntut lawan untuk berlari ke

depan. Dalam pukulan ini terdapat dua jenis : yang pertama drop one wall dan

yang kedua drop two wall. Pukulan drop harus memiliki tingkat konsentrasi dan

akurasi yang tinggi dalam melakukannya. Dalam arti, pukulan ini tidak

memerlukan tenaga atau energi yang besar. Sebab pukulan drop lebih

menekankan seorang pemain dalam menggunakan perasaan dan akurasi yang kuat

untuk menempatkan bola serendah mungkin pada bagian dinding depan, tetapi

terlepas menyentuh dari tin (batas bawah lapangan bagian depan yang biasanya

7
terbuat dari kaleng atau semacam bahan yang berbeda dengan tembok lainnya

sehingga apabila mengenai tin tersebut maka akan menimbulkan suara yang

berbeda dan bola dinyatakan out ).

5. Lob. Selanjutnya pukulan lob merupakan jenis pukulan yang memiliki arah bola

melambung ke atas. Pukulan lob dilakukan apabila seorang pemain merasa

tertekan oleh serangan lawan, lebih tepatnya jenis pukulan ini digunakan saat

bertahan (defendsif). Pukulan lob bisa dilakukan di depan, tengah, maupun

belakang, tergantung dimana seorang pemain merasa tertekan. Tentunya, dalam

pukulan ini pun seorang pemain harus memiliki perasaan dan akurasi yang kuat

seperti pukulan drop, karena apabila tidak, maka bola yang dihasilkan akan keluar

garis bahkan keluar lapangan sekaligus bisa menjadi bumerang atau kesempatan

bagi lawan untuk balik menyerang.

6. Boast, sedikit berbeda dengan jenis pukulan yang lain, pukulan boast

memanfaatkan dinding samping sebelum bola mencapai dinding depan.

D. Peralatan dan Perlengkapan

Peralatan yang digunakan dalam olahraga ini adalah kostum yang nyaman dikenakan,

hampir sama dengan olahraga tenis lapangan pada umumnya. Sepatu yang dikenakan adalah

sepatu yang khusus digunakan dalam ruangan tertutup atau indoor. Kemudian, bola yang

digunakan pun berbeda dengan yang digunakan pada olahraga tenis lapangan. Peralatan

lainnya adalah raket yang terbuat dari bahan titanium.

8
Bola Squash

Raket Squash

9
Lapangan Kaca

10
Peraturan Permainan Squash

11

Anda mungkin juga menyukai