Anda di halaman 1dari 10

BAB I

BESARAN DAN SATUAN

Besaran dalam fisika diartikan sebagai sesuatu yang dapat diukur, serta memiliki nilai besaran (besar) dan
satuan. Sementara, satuan digunakan sebagai pembanding dalam pengukuran. Satuan Internasional (SI)
adalah satuan hasil konferensi para ilmuwan di Paris, yang membahas tentang berat dan ukuran.  berdasarkan
satuannya, besaran terdiri dari besaran pokok dan besaran turunan

a. Besaran Pokok

Merupakan besaran yang menjadi dasar untuk menetapkan besaran yang lain. Satuan besaran pokok
disebut satuan pokok dan telah ditetapkan terlebih dahulu berdasarkan kesepakatan para ilmuwan. Besaran
pokok sifatnya bebas, artinya tidak bergantung pada besaran pokok yang lain. Berikut, disajikan besaran
pokok yang telah disepakati oleh para ilmuwan. Ada 7 besaran pokok yaitu

b. Besaran Turunan

Merupakan turunan dari besaran pokok. Satuan besaran turunan disebut satuan turunan dan diperoleh dengan
menggabungkan beberapa satuan besaran pokok. Berikut merupakan beberapa contoh besaran turunan
beserta satuannya

No Besaran Rumus Sat. Metrik (SI) Dimensi

s m
v= −1
1 Kecepatan t dt LT

Δv m
a= −2
2 Percepatan Δt dt 2 LT

kg m
(N ) −2
3 Gaya F=m⋅a dt 2 MLT
2
kg m ( Joule )
2 2 −2
4 Usaha W =F⋅s dt ML T

W kg m 2
P= ( Watt ) 2 −3
5 Daya t dt
3
ML T

1
F kg
P= ( atm ) −1 −2
6 Tekanan A m dt 2 ML T

1 kg m 2
Ek= mv 2 ( Joule ) 2 −2
7 Energi kinetic 2 dt
2
ML T

kg m2
( Joule )
8 Energi potensial Ep=m⋅g⋅h dt
2
ML T
2 −2

kg m
−1
9 Momentum M =m⋅v dt MLT

kg m
10 Impuls i=F⋅t dt MLT
−1

c. Dimensi

Cara besaran tersebut tersusun atas besaran-besaran pokoknya dinamakan dimensi. Pada sistem Satuan
Internasional (SI), ada tujuh besaran pokok yang berdimensi, sedangkan dua besaran pokok tambahan
tidak berdimensi. Contoh dari dimensi ada di table atas. Untuk dua besaran pokok tambahan, radian dan
steradian tidak mempunyai dimensi.

d. Pengertian dan Aturan Angka Penting

Angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran. Angka penting ini terdiri atas
angka pasti dan angka terakhir yang ditaksir (angka taksiran). Aturan penulisan angka penting yaitu:

 Semua angka bukan nol merupakan angka penting. Contoh: 14,54 mempunyai 4 angka penting.
 Semua angka nol yang terletak di antara angka bukan nol adalah angka penting. Contoh: 5700,09
mempunyai 6 angka penting.
 Angka nol di sebelah kanan angka bukan nol tanpa tanda desimal (tanda koma) bukan termasuk
angka penting, kecuali diberi tanda khusus (garis bawah/atas). Contoh: 406.000 mempunyai 3 angka
penting;
 Angka nol di sebelah kanan tanda desimal dan di sebelah kiri angka bukan nol tidaktermasuk angka
penting. Contoh: 0,00045 mempunyai 2 angka penting.
 Semua angka di sebelah kanan tanda desimal dan mengikuti angka bukan nol adalah angka penting.
Contoh: 28,00 mempunyai 4 angka penting; 0,004200 mempunyai 4 angka penting.
 Semua angka sebelum orde (pada notasi ilmiah) termasuk angka penting.

Operasi Angka Penting

 Aturan Angka Penting Dalam Penjumlahan dan Pengurangan

Hasil penjumlahan dan pengurangan angka penting harus memiliki jumlah angka penting yang sama dengan
bilangan yang memiliki angka penting terbanyak dari bilangan-bilangan yang dijumlahkan atau dikurangkan
2
serta hanya boleh mengandung satu angka taksiran (angka taksiran biasanya diberikan garis bawah. Angka
taksiran tidak termasuk angka penting. Jika tidak ada tanda garis bawah, maka yang termasuk angka taksiran
adalah angka terakhir dari bilangan tersebut).

 Aturan Angka Penting Dalam Perkalian dan Pembagian

Penulisan hasil perkalian dan pembagian pada angka penting mengikuti angka penting paling kecil. Atau
Hasil perkalian dan pembagian angka penting harus memiliki angka penting sebanyak angka penting yang
paling sedikit diantara bilangan yang dikalikan.

 Aturan Pembulatan Angka Penting

Angka lebih dari 5 dibulatkan ke atas dan angka kurang dari 5 dihilangkan.

e. Notasi Ilmiah

Untuk bilangan yang lebih dari 10, pindahkan tanda desimalnya kekiri sampai hanya ada satu angka
disebelah kiri tanda koma dan angka itu tidak boleh angka nol, kemudian hitung berapa kali tanda koma
digeser kekiri. Jumlah penggeseran tanda koma merupakan pangkat eksponensial dan pangkat itu selalu
bertanda positif.

Contoh.

1. 16000000 = 1,6 x 107


2. 0,0000067 = 6,7 x 10-6

3
Alat Ukur Fisika

Amperemeter / Ampere Meter

Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik. Umumnya alat ini dipakai oleh
teknisi elektronik dalam alat multi tester listrik yangdisebut avometer gabungan dari fungsi amperemeter,
voltmeter dan ohmmeter.

Amper meter dapat dibuat atas susunan mikroamperemeter dan shunt yang berfungsi untuk deteksi arca pada
rangkaian baik arus yang kecil, sedangkan untuk arus yang besar ditambhan dengan hambatan shunt.
Amperemeter bekerja sesuai dengan gaya lorentz gaya magnetis. Arus yangmengalir pada kumparan yang
selimuti melon magnet akan menimbulkan gayalorentz yang dapat menggerakkan jarum amperemeter.
Semakin besar arus yangmengalir maka semakin besar pula simpangannya.

2. Voltmeter / Volt Meter 

Voltmeter adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengukur tegangan listrik. Dengan ditambah alat
multiplier akan dapat meningkatkan kemampuan pengukuranalat voltmeter berkali-kali lipat.
Gaya magnetik akan timbul dari interaksi antar medan magnet dan kuat arus.
Gaya magnetic tersebut akan mampu membuat jarum alat pengukur voltmeter  bergerak saat ada arus listrik.
Semakin besar arus listrik yang mengelir makasemakin besar penyimpangan jarum yang terjadi.

3. Ohmmeter / Ohm Meter 

Ohm meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur hambatan listrik yang merupakan suatu daya yang
mampu menahan aliran listrik pada konduktor.Alat tersebut menggunakan galvanometer untuk melihat
besarnya arus listrik yangkemudian dikalibrasi ke satuan ohm

4
4. Termometer
Termometer adalah alat pengukur suhu, baik suhu udara maupun suhu air. Satuan yang digunakan adalah
celcius.

5. Jangka Sorong

Jangka sorong adalah suatu alat ukur  panjang yang dapat dipergunakan untuk mengukur panjang


suatu benda dengan ketelitian hingga 0,1 mm.keuntungan penggunaan jangka sorong adalah dapat
dipergunakan untuk mengukur diameter sebuah kelereng, diameter dalam sebuah tabung atau cincin, maupun
kedalam sebuah tabung.Kegunaan jangka sorong adalah:

– Untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit;
– Untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa, maupun lainnya) dengan
cara diulur;
– Untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan

6. Barometer

Barometer merupakan alat pengukur tekanan dalam satuan mb.Barometer ada dua jenis yaitu barometer raks
a dan barometer aneroid.Tetapi kegunaan mereka tetap sama yaitu mengukur tekanan udara,
Barometer termasuk peralatan meteorologi golongan non recording yang pada waktutertentu harus dibaca
agar mendapat data yang diinginkan.
Barometer baik raksa maupun anaeroid dipengaruhi oleh ketinggian,mengingat tekanan udara akan
berkurang seiring pertambahan ketinggian. sehingga perlu selalu pensettingan awal. Barometer raksa ada dua
jenis yaitu wheel barometer dan stick barometer.

 Alat Ukur Besaran Fisika

Fisika tidak bisa dilepaskan dari proses pengukuran berbagai besaran fisika dan alat ukur yang digunakan


dalam fisika sedikit berbeda dengan alat ukur yang digunakan dalam kehidupan sehari-
hari. Hal ini dikarenakan dalam fisika membutuhkan tingkat ketelitian yang sangat tinggi.
Berikut adalah beberapa alat ukur yang digunakan dalam proses pengukuran besaran fisika

1. Alat ukur panjang


5
Alat ukur panjang terdiri dari beberapa jenis seperti
meteran lipat (pita), mistar, jangka sorong, dan mikrometer dan masing-masing mempunyai tingkat ketelitian
yang berbeda.
Mistar 
– Untuk mengukur benda yang panjangnya kurang dari 50 cm atau 100 cm.
– Tingkat ketelitiannya 0,5 mm
– Satuan yang tercantum dalam mistar adalah cm, mm, serta inchi.Untuk mendapatkan basil
pengukuran yang tepat, maka sudut pengamatan harus tegak lurus dengan obyek dan mistar.
Contoh pengukuran dengan mistar:

Meteran Pita

Digunakan untuk megukur suatu obyek yang tidak bisadilakukan dengan mistar, misalnya karena ukurannya 
terlalu panjang atau bentuknya tidak lurus. Mempunyai tingkat ketelitian sampai dengan 1 mm.

Mikrometer Sekrup

– Digunakan untuk mengetahui ukuran panjang yang sangat kecil


– Mempunyai tingkat ketelitian sampai dengan 0,01 mm
2. Alat Ukur Massa

Neraca Pasar, yaitu neraca yang biasa digunakan di pasar-pasar tradisional, bentuknya seperti pada gambar
di samping. Cara pemakaian neraca ini yaitu dengan meletakkan benda yang akan ditimbang di bagian yang
berbentuk mirip baskom, lalu di bagian sebelahnya yang datar diletakkan bandul neraca yang hampir

6
seimbang dengan bobot benda, selanjutnya lengan neraca akan bergerak dan hasil pengukuran dapat
diketahui.

Neraca Dua Lengan, yaitu neraca yang biasanya terdapat di laboratorium, bentuknya seperti pada gambar di
diatas. Cara pemakaian neraca ini hampir sama dengan cara pemakaian neraca pasar, bedanya bandul neraca
yang terdapat pada neraca pasar dapat digantikan dengan barang lain.

Neraca Tiga Lengan,

yaitu neraca yang juga biasanya terdapat di laboratorium, bentuknya seperti pada gambar di atas. Cara
pemakaian neraca ini yaitu dengan cara menggeser ketiga penunjuk ke sisi paling kiri (skalanya menjadi
nol), kemudian letakkan benda yang akan diukur pada bagian kiri yang terdapat tempat untuk benda yang
akan diukur, lalu geser ketiga penunjuk ke kanan hingga muncul keseimbangan, dan hasil pengukuran dapat
diketahui

7
Evaluasi BAB I

1. Besaran-besaran berikut yang merupakan besaran pokok adalah:

A) Panjang, lebar, luas, volume


B) Kecepatan, waktu, jarak, energi
C) Panjang, massa, suhu, waktu
D) Panjang, lebar, tinggi, tebal
E) Kelajuan, perlajuan, energi, daya

2. Kecepatan/Kelajuan merupakan besaran turunan yang diturunkan dari besaran pokok


A) Panjang dan waktu
B) Massa dan panjang
C) Massa dan waktu
D) Panjang dan kuat arus
D) Massa dan volume

 3. Sebuah pipa berbentuk silinder berongga dengan diameter dalam  1,6  mm dan diameter luar 2,1 mm. Alat
yang tepat untuk mengukur diameter dalam pipa tersebut adalah:

A) Mistar
B) Altimeter
C) Mikrometer
D) Jangka Sorong
E) Amperemeter

4. Hasil pengukuran panjang rusuk sebuah kubus adalah 4,20 cm. Maka volume kubus menurut aturan angka
penting adalah … cm3

A) 74,088
B) 74,09
C) 74,1
D) 74,0
E) 74

5. Istilah yang menunjukkan banyaknya suatu besaran disebut ….

A. besaran pokok
B. pengukuran
C. satuan
d. besaran turunan
e. dimensi

6. Di antara besaran-besaran berikut, yang termasuk ke dalam kelompok besaran pokok adalah ….

A. panjang, massa, dan tekanan


B. panjang, waktu, dan suhu
C. berat, kecepatan, dan gaya
D. waktu, suhu, dan volume

8
E. Kuat Cahaya, kecepatan dan luas

7. Alat pengukur waktu yang paling teliti adalah ….


A. jam tangan
B. jam dinding
C. jam pasir
D. stopwatch
E Jam gantung.

8. Nilai yang sama dengan sembilan milimeter (9 mm) adalah ….

A. 90 cm
B. 9 cm
C. 0,9 cm
D. 0,09 cm
E, 0,09 cm

9. Besaran-besaran berikut ini yang termasuk ke dalam besaran turunan adalah ….

A. panjang, suhu, dan volume


B. luas, volume, dan waktu
C. massa, luas, dan panjang
D. massa jenis, luas, dan volume
E. Massa. , luas, kecepatan

10. Angka 236, 50 mempunyai jumlah angka penting…


A. 2
B. 3
C 4
D. 5
E . 6.
Essey.
1. Hitung luas bidang kertas dengan menggunakan aturan angka penting bila :
a. Panjang 8,4 cm dan lebar 6,6 cm
b. Panjang 8,40 cm dan lebar 6,6 cm
2. Hitung volume balok dengan menggunakan aturan angka penting bila di ketahui panjang 3,40 cm, lebar
6,40 cm dan tinggi 1,0 cm

9
10

Anda mungkin juga menyukai