RINGKASAN MATERI
OLEH
MELANI PUTERI DEWITA SARI
2101026
S1-3A
DOSEN PENGAMPU
Apt.MIRA FEBRINA, M.Sc
A. ANATOMI GINJAL
Ginjal (Renin) berjumlah 2 buah,
berat gr (125 – 170 gr pada Laki-
laki, 115 – 155 gr pada
perempuan); panjang 5 – 7,5 cm;
tebal 2,5 – 3 cm.
Letak : sebelah dorsal cavum
abdominale, ginjal kiri bagian atas
V.Lumbal I, bagian bawah
V.Lumbal IV pada posisi berdiri
letak ginjal kanan lebih rendah
Lapisan Ginjal :
- Luar : Capsula Adiposa
- Dalam : Capsula Renalis
Struktur /bagian Ginjal :
Cortex : Tampak agak pucat,didalamnya terdapat :
- Corpusculi Renalis
- Tubuli Contorti
- Permulaan Tubulus Collectus
Medulla :
- Ada nefron (untuk menyaring darah)
NEFRON
Terdiri dari :
a) Renal korpuskula ada badan malpighi, menghasilkan Glomerolus, dimana
terjadi proses filtrasi
b) Renal Tubulus ada
- tubulus kontortus proksimal
- tubulus kontortus distal
- tubulus kontortus kolektivus
GLOMERULUS
Letak : diantara arteriol afferent (sebagai jalur masuknya darah ke dalam
glomerulus) dan arteriol efferent( untuk membawa keluar darah dari glomerulus
menuju kapiler peritubular)
Terdiri atas tiga sel intrinsic :
a) sel endotel glomerulus
b) membran basal glomerulus
c) sel epitel viseral (podosit)
TUBULUS GINJAL
B. FISIOLOGI GINJAL
Fungsi Ginjal yaitu
1) Menyaring darah dari jantung yang banyak mengandung oksigen (O2)
2) Mengendalikan keseimbangan dengan cara :
Mengatur keseimbangan air dalam tubuh
Mengatur keseimbangan elektrolit
Mengatur keseimbangan asam basa
Turut mengatur tekanan darah
Sebagai Eritrhopoetic System
Mekanisme dasar fungsi ginjal:
a) Filtrasi
- Terjadi di glomerulus
- Menghasilkan urin primer
b) Reabsorbsi
- Terjadi di tubulus kontortus proksimal ( loop of henle)
- Menghasilkan urin sekunder
c) Augmentasi
- Terjadi di tubulus distal
- Menghasilkan urin sesungguhnya
Dikumpulkan di tubulus kolektivus menuju pelvis menuju kandung kemih
menuju ureter.
Vesika urinaria
Korteks
terisi penuh (170-
serebri
230 ml)
dirangsang
Tidak
berkemih
Vesika urinaria
berkontraksi
Sfingter uretra
terbuka
Berkemih
PERTEMUAN 2 : SISTEM URINARI
1. Ginjal
Unit fungsi : nefron ( > satu juta/ginjal normal dewasa)
Nefron berfungsi sebagai regulator air dan zat terlarut dalam tubuh dengan cara
menyaring darah, kemudian mengreabsorpsi cairan dan molekul yang masi diperlukan
tubuh. Hasil akhir yang kemudian diekresikan yang disebut dengan urin.
2. Ureter
Merupakan perpanjangan tubular berpasangan
dan berotot dari pelvis ginjal yang merentang
sampai kandung kemih.
Pada tubuh manusia terdapat sepasang ureter
yaitu 2 pipa yang masing-masing bersambung
dari ginjal ke kandung kemih.
Panjang ureter sekitar 2-30 cm/10-12 inchi dan
diameter 4-6 mm.
Memiliki dinding yang terdiri dari 3 lapisan yaitu
- lapisan terluar: lapisan fibrosa
- lapisan tengah: muskularis
longitudinal kearah dalam dan otot
polos sikular ke arah luar
- lapisan terdalam: epithelium
3. Kandung Kemih
Kandung Kemih : satu kantong berotot yang dapat
mengempis, terletak di belakang simfisis pubis.
Fungsi kandung kemih adalah sebagai tempat
penyimpanan urin sementara yang diproduksi ginjal
sebelum meninggalkan tubuh dan mendorong urin
keluar tubuh dengan dibantu uretra.
Sebelum dikeluarkan dari dalam tubuh, cairan urin yang diproduksi oleh ginjal akan
bermuara terlebih dulu di kandung kemih..
Kandung kemih dapat menampung urin sebanyak 400–600 ml.
4. Uretra
saluran kecil yang dapat mengembang, berjalan dari kandung kemih sampai keluar
tubuh.
Muara uretra keluar tubuh di sebut meatus urinarius.
Uretra pada laki-laki terdiri dari :
- uretra prostatia
- uretra membranosa
- uretra kavernosa.
Uretra pada wanita terdiri dari 3 lapisan yaitu
- tunina muskularis (lapisan sebelah luar)
- lapisan spongeosa merupakan pleksus dari vena-vena
- lapisan mukosa (lapisan sebelah dalam).
Pada wanita hanya dilalui urin saja, sedangkan pada pria selain dilalui urin juga
dilalui sel kelamin jantan.
Uretra berfungsi sebagai saluran pembuang baik pada sistem kemih atau ekskresi dan
sistem seksual. Pada pria, berfungsi juga dalam sistem reproduksi sebagai saluran
pengeluaran sperma.
5. Tahapan Pembentukan Urin
a) Proses Filtrasi
Terjadi di Glomerulus, proses ini terjadi karena permukaan aferen lebih besar dari
permukaan eferen maka terjadi penyerapan darah. Sedangkan yang tersaring adalah
bagian cairan darah kecuali protein. Cairan yang tersaring tertampung oleh kapsula
Bowman yang terdiri dari glukosa, air, natrium, klorida, sulfat, bikarbonat, dan lain-
lain yang diteruskan ke tubulus ginjal. Terbentuk filtrat primer di tubulus proksimal.
b) Reabsorpsi
Terjadi penyerapan kembali sebagian besar glukosa, natrium, klorida, fosfat, dan ion
bikarbonat di sepanjang Tubulus Proksimal, Lengkung Henle, dan Tubulus Distal.
Prosesnya terjadi secara pasif yang dikenal dengan obligator reabsorpsi terjadi pada
tubulus atas. Sedangkan pada tubulus ginjal bagian bawah terjadi kembali penyerapan
natrium dan ion bikarbonat. Bila diperlukan kembali akan diserap kembali ke dalam
tubulus bagian bawah. Penyerapannya terjadi secara aktif dikenal dengan reabsorpsi
fakultatif dan sisanya dialirkan pada papila renalis.
c) Proses Sekresi
Sisanya penyerapan urin kembali yang terjadi pada tubulus dan diteruskan kepada
ginjal selanjutnya diteruskan ke ureter masuk ke viska urinaria.
Hati
Penurunan
Ginjal Renin angiostensin
volume darah
Angiostensi
Enzim ACE
nI
Angiostensi
Reseptor
Merangsang
saraf
Homeostatis
simpatis
tubuh
Otak/
pituitary
ADH
1. Kulit
Ada 3 lapisan : Epidermis (5 lapisan dan 4 sel), Dermis (cutan), Endodermis (Sub
kutan)
Epidermis : lapisan terluar yang mempunyai kemampuan regenerasi yang cepat
Ada 4 sel :
a) Sel protein (keratinosit) menghasilkan keratin (sejenis protein)
b) Sel sel Langerhans dari sumsum tulang belakang, menghasilkan antigen
c) Sel melanosit menghasilkan pigmen melanin (pigmen yang mewarnai
kulit), dan menghasilkan keratin yag juga membantu mewarnai kulit, dan
darah juga dapat membantu pewarnaan kulit.
Meningatnya kadar co2, warna kulit makin gelap.
Proses melanogenesit :
Tirosin Enzim
3,4
Granul
DOPA-
Granul
transformasi
Pada orang afrika, sel melanositnya aktif untuk memproduksi melanin sehingga
kulitnya menjadi lebih gelap.
Dan juga ada faktor lingkungan yaitu iklim, seperti orang pada iklim tropis kulitnya
lebih gelap dibandingkan yang tinggal di subtropics
Resiko kanker kulit yang paling besar adalah pada orang yang berkulit putih, karena
pigmen melaninnya sedikit.
Ada 5 lapisan epidermis :
a) Stratum korneum lapisan paling luar, tidak berinti,
terdiri dari sel sel gepeng yang mati.
b) Stratum lusidum dibawah lapisan korneum, lapisan sel
terang, tidak berinti, hanya ada pada kulit yang tebal
(telapak kaki)
c) Stratum granulosum tampak jelas pada tangan dan kaki
d) Stratum spinosum / stratum malphigi
e) Stratum basale lapisan paling dalam, kontak langsung
dengan dermis, terdiri dari sel pembentuk melanin yang
mengandung pigmen
Rambut dan kuku : tidak mempunyai pembuluh darah dan saraf, sehingga tidak sakit
saat dipotong.
PERTEMUAN 5 : ANATOMI DAN FISIOLOGI PANCA INDERA
RESEPTOR :
1) Fotoreseptor : menerima rangsangan dari cahaya (melihat)
2) Kemoreseptor : menerima rangsangan dari bahan kimia (pembau, perasa, peraba)
3) Mekanoreseptor : menerima rangsangan mekanik ( contoh : suara yang dikeluarkan
akan diterima oleh telinga, atau pada kulit yang menyebabkan nyeri)
1. MATA
a) Alis mempercantik wajah, melindungi wajah dari keringat yang jatuh ke mata,
melindungi dari sinar yang terik
b) Kelopak mata : ada 2 bagian atas dan bawah. Berfungsi melindungi bola mata
Ada 5 lapisan :
- Konjungtiva
- Kelenjar meibomian
- Lapisan tarsal
- Otot orbicularis
- Jaringan ikat
c) Bulu mata : melindungi bola mata dari debu yang masuk, ada kelenjar minyak
(kelenjar zeis)
d) Kelenjar air mata : menghasilkan air mata ( ada kelenjar lakrimal)
e) Kornea : selaput yang tranparan, berfungsi untuk memfokuskan cahaya yang masuk
ke mata
f) Iris : dikenal sebagai selaput pelangi dan berperan mengatur banyak sedikitnya
cahaya yang masuk ke dalam bola mata, memberi warna pada mata
g) Pupil : mengatur seberapa banyak cahaya yang masuk ke mata
h) Retina : menangkap bayangan benda yang ditangkap
i) Lensa mata : untuk mengfokuskan objek
j) Sklera : mengatur bola mata
k) Saraf optic : meneruskan informasi yang ditangkap dan meneruskannya kelensa dan
akan diterima di otak
2. TELINGA
• Ada 3 bagian : luar, tengah dan dalam
a) Luar
- Daun telinga : membantu menangkap gelombang mekanik
- Saluran telinga luar : menghasilkan serumen : berupa minyak, mengatur range
penangkapan/ sensitifitas telinga untuk menangkap gelombang pada region
3000/4000 Hz
- Kelenjar lilin : berperan menjaga agar permukaan saluran telinga luar dan
gendang telinga tidak kering
b) Tengah
- Terdiri dari tulang tulang tulang telinga adalah tulang paling kecil daris
eluruh tulang
- Gendang telinga
c) Dalam
- Jendela oval : untuk menerima bunyi.
- Koklea atau rumah siput berupa tabung yang melingkar seperti spiral dan
berisi cairan limfa.
- Di telinga dalam terdapat bagian yang berfungsi untuk mengendalikan
keseimbangan tubuh dan untuk mendeteksi posisi tubuh.
3. HIDUNG
1. SISTEM OTOT
Terdiri atas otot polos, otot jantung dan otot rangka.
Sifat keja otot :
1) Otot antagonis : dua otot atau lebih yang bekerja pada suatu sendi dan saling
berlawanan arahnya sehingga gerakannya saling menghambat.
Contoh : saat otot bisep berkontraksi, maka otot trisep akan relaksasi sehingga
lengan bawah terangkat. Jika otot trisep berkontraksi maka otot bisep akan
relaksasi sehingga lengan bawah turun dan lurus kembali
2) Otot sinergis : dua otot atau lebih yang bekerja pada satu sendi dan saling
membantu sehingga memberikan gerakan searah.
Contoh: gerak otot Pronator Teres dan Kuadratus yang menimbulkan gerakan
menelungkup dan menengadah pada telapak tangan.
2. SISTEM RANGKA
Terdiri dari tulang, sendi, dan tulang rawan (kartilago) sebagai tempat
menempelnya otot dan memungkinkan tubuh untuk mempertahankan sikap dan
posisi.
Alat gerak pasif
a) Tulang
- Untuk membentuk postur tubuh
- Tempat penyimpanan mineral mineral dalam tubuh
- Memproduksi sel darah merah
- Berperan pada system imun memproduksi sel darah putih
Struktur tulang:
Selaput luar tulang yang tipis
Periosteum Mengandung osteoblas (sel pembentuk jaringan
tulang), jaringan ikat dan pembuluh darah.
memiliki sedikit rongga dan lebih banyak
Tulang kompak (compact bone) mengandung kapur sehingga tulang menjadi
padat dan kuat.
Memiliki banyak rongga.
Tulang spongiosa (spongy bone) Rongga tersebut di isi oleh sumsum tulang
merah yang dapat memproduksi sel-sel darah
Sumsum tulang (bone marrow) Berfungsi memproduksi sel-sel darah yang ada
di dalam tubuh
4 kelompok tulang :
1) Tulang Panjang
- bekerja bersama otot rangka untuk menghasilkan gerakan tubuh.
- Yang termasuk tulang panjang meliputi, humerus, radius dan ulna, metacarpal
dan phalanges tangan, femur, tibia dan fibula kaki, dan metatarsal dan
phalanges kaki.
2) Tulang pendek
Tulang-tulang yang termasuk tulang seperti, tulang karpal (pergelangan
tangan) dan tarsal (pergelangan kaki).
3) Tulang pipih
Tulang pipih berfungsi untuk melindungi organ-organ tubuh dan memberikan
permukaan yang luas untuk melekatnya otot
4) Tulang tidak teratur
Tulang yang termasuk tulang tidak teratur ialah tulang belakang dan beberapa
bagian tulang tengkorak, seperti sphenoid dan ethmoid.
Jenis tulang Contoh
1. Tulang Rawan (kartilago) ada ditelinga, trakea
- Tulang rawan hialin (pada sendi ruas ruas
Berdasarkan jaringan jari)
penyusun dan sifat-sifat - Tulang rawan fibrosa (pada ruas ruas tulang
fisiknya belakang)
2. Tulang Sejati (osteon)
1. Tulang kompak, yaitu tulang dengan matriks yang padat
Berdasarkan matriksnya dan rapat.
(tulang keras) 2. Tulang Spons, yaitu tulang dengan matriksnya
berongga
1. Ossa longa (tulang pipa/panjang)
2. Ossa brevia (tulang pendek)
Berdasarkan bentuknya 3. Ossa plana (tulang pipih)
4. Ossa irregular (tulang tak beraturan)
5. Ossa pneumatica (tulang berongga udara)
3. SENDI
dua tempat dua tulang atau lebih saling berhubungan baik terjadi pergerakan atau
tidak.
Klasifikasi sendiri berdasarkan strukturnya:
a) Persendian fibrosa (sendi mati), yaitu persendian yang tidak dapat digerakkan,
dimana letak tulang-tulangnya sangat berdekatan dan hanya dipisahkan oleh
selapis jaringan ikat fibrosa.
Contohnya : sutura diantara tulang-tulang tengkorak.
b) Persendian kartilago (sendi yang bergerak sedikit), yaitu persendian yang tidak
memiliki rongga sendi dan diperkokoh dengan jaringan kartilago. Pergerakan dari
sendi ini terbatas, dimana tulang-tulangnya dihubungkan oleh tulang rawan hialin,
Contohnya tulang iga.
c) Persendian sinovial (sendi yang bergerak bebas), yaitu persendian yang memiliki
rongga sendi dan diperkokoh dengan kapsul dan ligamen artikular yang
membungkusnya. Pergerakannya bebas,
Contohnya sendi bahu dan panggul, siku dan lutut, sendi pada tulang-tulang jari
tangan dan kaki, pergelangan tangan dan kaki.
Di sendi ada cairan yang melumasi tulang sehingga tidak terasa sakit saat digerakkan