OLEH :
NURMAWADDAH RAHMA JANI
1801107
S1-3C
B. Struktur ginjal
Bagian
Bagian luar
dalam
(eksternal)
(internal)
korteks
medulla
Struktur
Ginjal
Korteks
Ginjal
Bagian Medula
Ginjal Ginjal
Pelvis Ginjal
Nefron
Tubulus Tubulus
Lengkung Duktus
Kontortus Kontortus
Henle Koligentes.
Proximal Distal
1. Badan Malpighi adalah bagian dari nefron ginjal yang tersusun atas Glomerulus
dan Kapsula Bowman. Badan Malphigi berfungsi untuk :
Sebagai tempat penyaringan darah yang akan menghasilkan urin Primer
(terjadi di Glomerulus)
Untuk mengumpulkan cairan dari darah yang telah disaring tersebut (terjadi di
Kapsula Bowman)
2. Glomerulus adalah bagian ginjal yang merupakan anyaman pembuluh darah
kapiler khusus yang dindingnya bertaut menjadi satu dengan dinding kapsula
bowman.Glomerulus ginjal berfungsi untuk menyaring darah, hasil saringan
glomerulus adalah urin primer yang mengandung air, garam, asam amino, glukosa,
urea, dan zat – zat lain.
3. Kapsula bowman adalah bagian ginjal yang berbentuk seperti kantong / kapsul
yang mengelilingi dan membungkus glomerulus. Berfungsi untuk mengumpulkan
cairan dari darah yang telah disaring oleh glomerulus.
4. Tubulus Kontortus Proksimal adalah Bagian nefron di dalam ginjal yang
merupakan saluran berkelok-kelok, berhubungan langsung dengan kapsula
bowman, dan berakhir sebagai saluran yang lurus di medula ginjal (Ansa henle
Desenden).
5. Lengkung (Ansa) Henle
berfungsi untuk membuat cairan di medula ginjal dalam konsentrasi asam,
karena pada Lengkung Henle terdapat NaCl (Garam) dalam konsentrasi tinggi,
sehingga cairan dalam lengkung henle selalu dalam keadaan hipertonik.
Lengkung Henle terbagi menjadi 2 bagian, yaitu :
1) Asenden (Melengkung ke atas)
Bagian dinding Ansa Henle Asenden (Naik) permeabel terhadap Natrium
dan Klorida, namun Impermeabel terhadap air.
2) Desenden (Melengkung Ke bawah)
Bagian dinding Ansa Henle desenden (turun) permeabel terhadap air dan
ion-ion namun impermeabel terhadap Natrium dan Klorida.
6. Tubulus Kontortus Distal
Tempat untuk melepaskan zat-zat yang tidak berguna lagi atau berlebihan ke
dalam urin sekunder (disebut proses augmentasi)
7. Tubulus Kolektivus
Berfungsi untuk menampung urin dari nefron untuk disalurkan ke pelvis ginjal
menuju kandung kemih.
C. Fungsi ginjal
Mengatur keseimbangan
osmotic dan mempertahankan
Fungsi Regulasi keseimbangan ion yang
optimal dalam plasma
(keseimbangan elektrolit).
Ginjal menyekresikan
eritropoietin, Fungsi ini berperan
dalam homeostatis dengan
membantu mempertahankan
kandungan O2 yang optimal di
dalam darah.
Fungsi Hormonal
Ginjal menyekresikan renin,
hormone yang mengawali jalur
renin-angiostensin-aldosteron
untuk mengontrol reabsorpsi Na+
oleh tubulus,
filtrasi
(penyaring
an)
reabsorpsi
(penyerapa
n kembali)
Augmentas
i
1. Filtrasi (penyaringan)
Pembentukan urin diawali dengan Filtrasi darah di glomelurus.Filtrasi
merupakan perpindahan cairan dari glomerulus menuju ke ruang kapsula Bowman
dengan menembus membran filtrasi. Disini akan menghasilkan urin primer.
2. Reabsorpsi (penyaringan kembali)
Reabsorpsi merupakan proses perpindahan cairan dari tubulus renalis menuju
ke pembuluh darah yang mengelilinginya, yaitu kapiler peritubuler. Sel-sel tubulus
renalis secara selektif mereabsorpsi zat-zat yang terdapat dalam urin primer. Hasil
dari proses ini menghasilkan primer sekunder.
3. Augmentasi
Augmentasi adalah proses penambahan zat-zat yang tidak diperlukan oleh
tubuh ke dalam tubulus kontortus distal. Peristiwa ini disebut juga sekresi
tubular.Sel-sel tubulus mengeluarkan zat-zat tertentu yang mengandung ion
hidrogen dan ion kalium kemudian menyatu dengan urin sekunder. Proses ini
menghasilkan urin sesungguhnya yang siap dikeluarkan melalui ureter dan masuk
ke kandung kemih dan dikeluarkan melalui uretra
1.
2. Klirens
Kreatinin 3. Urea
Kreatinin
Serum
1. Kreatinin Serum
Perubahan secara cepat pada fungsi ginjal tidak segera diikuti dengan
peningkatan pada kadar kreatinin
Kreatinin serum tidak akan meningkat secara bermakna sampai terjadi
kerusakan ginjal serius sehingga menyebabkan penyakit ginjal tahap awal
sering tidak terpantau bila perhitungan kreatinin serum diterapkan
Kreatinin serum meningkat pada gagal ginjal. Namun ada beberapa faktor yang
mempengaruhi kadar kreatinin serum : diet, usia penderita, jenis kelamin, berat
badan, latihan fisik, keadaan pasien, obat (cimetidin dan trimetoprim)
2. Klirens Kreatinin
Ekskresi utama kreatinin oleh filtrasi glomerulus sehingga LFG dapat
diperkirakan melalui penentuan laju klirens kreatinin endogen
Nilai klirens kreatinin berbeda menurut usia, jenis kelamin, dan luas
permukaan tubuh.
LFG berkurang sesuai peningkatan usia (terutama pada pria)
Pengukuran klirens kreatinin :
Pengumpulan urin selama 24 jam dan
menggunakan rumus Cockroft dan Gault
3. Urea
o Urea disintesa dalam hati dan eliminasi dalam urin yang disaring oleh
glomerulus dan sebagian direabsorbsi oleh tubulus
o Pada orang sehat, kadar urea dalam darah berfluktuasi sesuai asupan protein
o Kadar urea darah meningkat : perdarahan, shock, muntah yang berlebihan,
kekurangan air dan garam, perdarahan saluran cerna, infeksi berat, terapi
steroid dan tetrasiklin dosis tinggi.
o Kadar >10mmol/Liter mencerminkan gangguan ginjal
SISTEM URINARIA
A. Pengertian sistem urinaria
Sistem Urinaria merupakan suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan
darah sehingga darah terbebas dari zat-zat yang yang tidak dipergunakan oleh tubuh
dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh.
Ureter
Yang Menyalurkan Urin Dari Ginjal Ke Vesika Urinaria
Vesika Urinaria
Sebagai Penampung Urin
Uretra
Yang Menyalurkan Urin Dari Kandung Kemih
1. Ginjal
Ginjal adalah suatu kelenjar yang terletak di bagian belakang kavum
abdominalis di belakang peritoneum pada kedua sisi vertebra lumbalis III, melekat
langsung pada dinding belakang abdomen.
Fungsi ginjal
Mengatur volume air (cairan dalam tubuh).
Mengatur keseimbangan osmitik dan mempertahankan keseimbangan
ion yang optimal dalam plasma (keseimbangan elektrolit).
Mengatur keseimbangan asam-basa cairan tubuh bergantung pada apa
yang dimakan, campuran makanan menghasilkan urine yang bersifat
agak asam, pH kurang dari 6 ini disebabkan hasil akhir metabolism
protein
Ekskresi sisa hasil metabolism (ureum, asam urat, kreatinin) zat-zat
toksik, obat-obatan, hasil metabolism hemoglobin dan bahan kimia
asing (pestisida).
Fungsi hormonal dan metabolisme. Di samping itu ginjal juga
membentuk hormone dihidroksi kolekalsiferol (vitamin D aktif) yang
diperlukan untuk absorsi ion kalsium di usus.
2. Ureter
Ureter merupakan organ berbentuk tabung kecil untuk mengalirkan urine dari
ginjal ke dalam vesika urinaria.Tiap ureter panjangnya ± 25-30 cm, diameter 4-6
mm. Dindingnya Terdiri atas 3 lapisan jaringan.Lapisan fibrosa (luar), muskularis
longitudinal dan otot polos sirkuler (bagian tengah), epitelium mukosa (bag
dalam).Lapisan otot memiliki aktivitas peristatik.Gelombang peristaltic
mengalirkan urine dari kandung kemih keluar tubuh.setiap ureter akan masuk ke
kandung kemih melalui sfingter.sfingter adalah suatu struktur muskuler (berotot)
yang bisa membuka (sehingga air kemih bisa lewat) dan menutup.
Kapasitas maksimal 300-450 ml.Lokasipada laki2 terletak tepat di belakang
simphisis pubis dan di depan rektal. Padaperempuan, terletak agak di bawah uterus
di depan vagina. Jika penuh mampu mencapai umbilikus di rongga
abdominopelvis.
3. Uretra
Pada pria
uretra membawa cairan semen dan urine. Panjang sekitar 20 cm,
melalui kelenjar prostat dan penis.Uretra prostatik, dikelilingi oleh kel prostat.
Menerima 2 duktus ejakulator yang terbentuk dari penyatuan duktus deferens
dan duktus kel vesikel seminal.Uretra membranosa, bag terpendek (1 cm-
2cm).Dikelilingi sfingter uretra eksterna.Uretra kavernosa (berspons), bag
terpanjang
Pada wanita
ukuran pendek (3,75 cm), membuka keluar tubuh mll orifisium uretra
eksterna yg terletak antara klitoris dan mulut vagina.
C. Proses pembentukan urin
filtrasi
(penyaringan)
reabsorpsi
(penyerapan
kembali)
Augmentasi
Filtrasi (penyaringan)
Pembentukan urin diawali dengan Filtrasi darah di glomelurus.Filtrasi
merupakan perpindahan cairan dari glomerulus menuju ke ruang kapsula Bowman
dengan menembus membran filtrasi. Disini akan menghasilkan urin primer.
Reabsorpsi (penyaringan kembali)
Reabsorpsi merupakan proses perpindahan cairan dari tubulus renalis menuju
ke pembuluh darah yang mengelilinginya, yaitu kapiler peritubuler. Sel-sel tubulus
renalis secara selektif mereabsorpsi zat-zat yang terdapat dalam urin primer.
Reabsorpsi tergantung dari kebutuhan akan zat-zat yang terdapat di dalam urin
primer. Hasil dari proses ini menghasilkan primer sekunder.
Augmentasi
Augmentasi adalah proses penambahan zat-zat yang tidak diperlukan oleh
tubuh ke dalam tubulus kontortus distal. Peristiwa ini disebut juga sekresi
tubular.Sel-sel tubulus mengeluarkan zat-zat tertentu yang mengandung ion
hidrogen dan ion kalium kemudian menyatu dengan urin sekunder. Proses ini
menghasilkan urin sesungguhnya yang siap dikeluarkan melalui ureter dan masuk
ke kandung kemih dan dikeluarkan melalui uretra
D. Sifat Fisis dan Komposisi Urin
Sifat fisis urin
Jumlah ekskresi dalam 24 jam ± 1.500 cc tergantung dari pemasukan (intake)
cairan dan faktor lainnya.
Warna, bening kuning muda dan bila dibiarkan akan menjadi keruh.
Warna, kuning tergantung dari kepekatan, diet obat-obatan dan sebagainya.
Bau, bau khas air kemih bila dibiarkan lama akan berbau amoniak.
Berat jenis 1,015-1,020.
Reaksi asam, bila lama-lama menjadi alkalis, juga tergantung dari pada diet
(sayur menyebabkan reaksi alkalis dan protein memberi reaksi asam).
Komposisi urin
Air terdiri dari kira-kira 95% air.
Zat-zat sisa nitrogen dari hasil metabolisme ureum, asam urat, kretin, elektrolit
atau garam
Pagmen (bilirubin dan urobilin).
Toksin.
E. Defenisi Miksi
Miksi adalah proses pengosongan vesica urinaria (kandung kemih) bila vesica
urinaria tersebut terisi. Proses ini dimulai dari pengisian vesica urinaria sehingga
menyebabkan tegangan di dindingnya meningkat. Hal tersebut mengakibatkan
timbulnya reflex saraf yang berusaha untuk mengosongkan vesica urinaria.
Proses ini terdiri dari dua langkah utama:
Kandung kemih secara progresif terisi sampai tegangan di dindingnya
meningkat di atas nilai ambang batas.
Timbul refleks saraf yang disebut refleks miksi (refleks berkemih) yang
berusaha mengosongkan kandung kemih atau jika ini gagal, setidaktidaknya
menimbulkan kesadaran akan keinginan untuk berkemih.
Mekanisme miksi
1. Pembentukan Urin
Urin yang dikeluarkan pada proses miksi adalah hasil dari filtrasi darah
yang masuk ke ginjal yakni Arteri renalis.
Darah datang dari Aorta Pars abdominalis melalui arteri renalis selanjutnya
ke arteri arkuata dan terus ke glomerulus. Terdapat Capsula Bowman yang
berperan sebagai unit penyaring. Darah akan disaring dan kemudian
diteruskan ke arteriol efferent, untuk selanjutnya bersatu dengan pangkal
vena arkuata kembali ke vena renalis.
Arteri renal mengangkut 1,2 liter darah per menit ke ginjal pada manusia
normal, suatu jumlah yang ekuivalen dengan sekitar seperempat dari output
jantung.
2. Transpor Urin dari Ginjal ke Vesica Urinaria melalui Ureter
Urin mengalir melalui ductus koligentes masuk ke kaliks renalis,
meregangkan kaliks renalis dan meningkatkan pacemakernya, yang
kemudian mencetuskan kontraksi peristaltic yang menyebar ke pelvis
renalis dan kemudian turun sepanjang ureter, dengan demikian mendorong
urin dari pelvis renalis ke arah kandung kemih.
Dinding ureter terdiri dari otot polos dan dipersyarafi oleh saraf simpatis
dan parasimpatis seperti juga neuron-neuron pada pleksus intramural dan
serat saraf yang meluas di seluruh panjang ureter. Seperti halnya vescera
yang lain, kontraksi peristaltic pada ureter ditingkatkan oleh perangsangan
parasimpatis dan dihambat oleh perangsangan simpatis.
3. Pengisian vesica urinaria dan Tonus Dinding Kandung Kemih.
Penambahan urin 20 sampai 300 ml dapat terkumpul dengan hanya
meningkat sedikit tekanan; tingkat tekanan yang konstan ini ditimbulkan
oleh tonus intrinsic dari dinding vesica urinaria itu sendiri. Namun,
pengumpulan urin selebihnya, melebihi 300 sampai 400 ml, menyebabkan
tekanan meningkat secara cepat.
Bersama dengan perubahan tekanan tonik selama pengisian vesica urinaria
adalah peningkatan periodic akut pada tekanan yang berlangsung hanya
beberapa detik sampai lebih dari semenit. Puncak tekanan dapat meningkat
hanya beberapa sentimeter air atau dapat sampai melebihi 100 sentimeter
air. Puncak – puncak tekanan ini disebut gelombang kemih pada
sistometrogram yang di timbulkan pada reflex berkemih.
4. Refleks Berkemih
selama vesica urinaria terisi, menyertai kontraksi berkemih. Keadaan ini
disebabkan oleh reflex peregangan yang dimulai oleh receptor regang
sensorik pada dinding vesica urinaria, khususnya oleh reseptor pada urethra
posterior ketika daerah ini mulai terisi urin pada tekanan vesica urinaria
yang lebih tinggi.
Sinyal sensoris dari reseptor regang vesica urinaria dihantarkan ke segmen
sacral medulla spinalis melalui nervus pelvicus dan kemudian secara reflex
kembali lagi ke kandung kemih melalui serat saraf parasimpatis melalui
saraf yang sama.
F. Definisi Eliminasi Urin
Eliminasi urin adalah pengeluaran cairan sebagai hasil filtrasi dari plasma darah di
glomerulus.Dari 180 liter darah yang masuk ke ginjal untuk difiltrasi, hanya 1-2 (1,5)
liter saja yang dapat berupa urin. Sebagian besar hasil filtrasi akan diserap kembali di
tubulus ginjal untuk dimanfaatkan oleh tubuh
Faktor yang Mempengaruhi Eliminasi Urine:
Psikologis
Tonus Otot
Kondisi Penyakit
Pembedahan
Pengobatan
Pemeriksaan Diagnostik
Pada retensi urin kronik, terdapat masalah khusus akibat peningkatan tekanan
intravesikal yang menyebabkan refluks uretra, infeksi saluran kemih atas dan penurunan
fungsi ginja.
INTEGRASI GINJAL DENGAN ORGAN LAIN DAN KESEIMBANGAN
ELEKROLIT TUBUH
A. Pengertian ginjal
Ginjal adalah organ ekskresi dalam vetebrata yang berbentuk mirip
kacang.Sebagai bagian dari system urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (tertama
urea) dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin.
B. Anatomi ginjal
ginjal terletak di sepanjang dinding otot bagian belakang (otot posterior)
rongga perut. Bentuk ginjal menyerupai kacang yang berukuran sekepalan
tangan.Ginjal di lengkapi dengan sepasang ureter sebuah kandung kemih dan uretra
yang membawa urin keluar.
Secara umum anatomi ginjal mansia dibagi menjadi tiga bagian dari yang
paling luar ke paling dalam, yaitu korteks ginjal, medula ginjal dan pelvis ginjal.
Bagian
Ginjal
Korteks
Ginjal
Medula
Ginjal
Pelvis
Ginjal
Korteks
Korteks ginjal adalah bagian ginjal paling luar.Tepi luar korteks ginjal
dikelilingi oleh kapsul ginjal dan jaringan lemak untk melindngi bagian
dalam ginjal.
Medula
Medula ginjal adalah jaringan ginjal yang halus dan dalam.Medula
berisi lengkung Henle serta Piramida ginjal yaitu struktur kecil yang
terdapat nefron dan tubulus.Tubulus ini mengerut cairan ke ginjal yang
kemdian bergerak menjauh dari nefron menuju bagian yang
mengumpulkan dan mengangkut urin keluar dari ginjal
Pelvis Ginjal (Renal Pelvis)
Pelvis ginjal adalah ruang berbentuk corong di bagian paling dalam
dari ginjal.Ini berfungsi sebagai jalur untuk cairan dalam perjalanan ke
kandung kemih.Bagian pertama dari pelvis ginjal mengandung calyces.Ini
adalah ruang berbentuk cangkir kecil yang mengumpulkan cairan sebelum
bergerak ke kandung kemih.
Volume Darah
Pengaturan Volume
Cairan Eksternal
Hormon
Tulang
Hati
Kulit
Jantung
SISTEM INTEGUMEN
1. Kulit
Anatomi Fisiologi
Kulit merupakan organ tubuh yang paling luas yang berkontribusi
terhadap total berat tubuh sebanyak 7 %.Keberadaan kulit memegang peranan
penting dalam mencegah terjadinya kehilangan cairan yang berlebihan, dan
mencegah masuknya agen-agen yang ada di lingkungan seperti bakteri, kimia
dan radiasi ultraviolet. Kulit juga akan menahan bila terjadi kekuatan-kekuatan
mekanik seperti gesekan (friction), getaran (vibration) dan mendeteksi
perubahan-perubahan fisik di lingkungan luar, sehingga memungkinkan
seseorang untuk menghindari stimuli-stimuli yang tidak nyaman.
Bagian-bagian kulit
Epidermis Dermis
• Melanosit • Stratum Subkutan
• Sel papilare
atau
Langerhans • Stratum
• Sel Merkel retikulare Hipodermis
• Keratinosit
1) Epidermis
Epidermis merupakan lapisan teratas pada kulit manusia dan memiliki
tebal yang berbeda-beda: 400-600 μm untuk kulit tebal (kulit pada telapak
tangan dan kaki) dan 75-150 μm untuk kulit tipis (kulit selain telapak
tangan dan kaki, memiliki rambut).
Melanosit
Melanosit, yaitu sel yang menghasilkan melanin melalui proses
melanogenesis. Melanosit (sel pigmen) terdapat di bagian dasar
epidermis.Melanosit menyintesis dan mengeluarkan melanin sebagai
respons terhadap rangsangan hormon hipofisis anterior, hormon
perangsang melanosit (melanocyte stimulating hormone, MSH).
Sel Langerhans
Sel Langerhans, yaitu sel yang merupakan makrofag turunan
sumsum tulang, yang merangsang sel Limfosit T, mengikat, mengolah,
dan merepresentasikan antigen kepada sel Limfosit T.
Sel Merker
Sel Merkel, yaitu sel yang berfungsi sebagai mekanoreseptor
sensoris dan berhubungan fungsi dengan sistem neuroendokrin difus.
Keratinosit
lapisan eksternal kulit tersusun atas keratinosit (zat tanduk) dan
lapisan ini akan berganti setiap 3-4 minggu sekali. Keratinosit yang
secara bersusun dari lapisan paling luar hingga paling dalam sebagai
berikut:
Stratum Korneum, terdiri atas 15-20 lapis sel gepeng, tanpa inti
dengan sitoplasma yang dipenuhi keratin. Lapisan ini merupakan
lapisan terluar dimana eleidin berubah menjadi keratin yang
tersusun tidak teratur sedangkan serabut elastis dan retikulernya
lebih sedikit sel-sel saling melekat erat.
Stratum Lucidum, tidak jelas terlihat dan bila terlihat berupa
lapisan tipis yang homogen, terang jernih, inti dan batas sel tak
terlihat.Merupakan lapisan sel gepeng yang tidak berinti dan
lapisan ini banyak terdapat pada telapak tangan & kaki.
Stratum Granulosum, terdiri atas 2-4lapis sel poligonal gepeng
yang sitoplasmanya berisikan granul keratohialin.
Stratum Spinosum,tersusun dari beberapa lapis sel di atas stratum
basale. Sel pada lapisan ini berbentuk polihedris dengan inti
bulat/lonjong.
Stratum Basal/Germinativum, merupakan lapisan paling bawah
pada epidermis, tersusun dari selapis sel-sel pigmen basal,
berbentuk silindris dan dalam sitoplasmanya terdapat melanin.Pada
lapisan basile ini terdapat sel-sel mitosis.
2) Dermis
Merupakan bagian yang paling penting di kulit yang sering dianggap
sebagai “True Skin” karena 95% dermis membentuk
ketebalankulit.Terdiri atas jaringan ikat yang menyokong epidermis dan
menghubungkannya dengan jaringan subkutis. Tebalnya bervariasi, yang
paling tebal pada telapak kaki sekitar 3 mm.
Stratum papilare
yang merupakan bagian utama dari papila dermis, terdiri atas
jaringan ikat longgar. Pada stratum ini didapati fibroblast, sel mast,
makrofag, dan leukosit yang keluar dari pembuluh (ekstravasasi).
Stratum retikulare
yang lebih tebal dari stratum papilare dan tersusun atas jaringan
ikat padat tak teratur. Terdiri atas serabut-serabut penunjang (kolagen,
elastin, retikulin), matiks (cairan kental asam hialuronat dan kondroitin
sulfat serta fibroblas).
3) Subkutan atau Hipodermis
Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh darah dan
limfe, saraf-saraf yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit.Cabang-
cabang dari pembuluh-pembuluh dan saraf-saraf menuju lapisan kulit
jangat.Jaringan ikat bawah kulit berfungsi sebagai bantalan atau penyangga
benturan bagi organ-organ tubuh bagian dalam, membentuk kontur tubuh
dan sebagai cadangan makanan.
Fungsi kulit:
Proteksi
(melindungi)
Absorbsi
Keratinisasi
(menyerap)
Fungsi
Kulit Regulasi
Pembentukan
(Pengatur
Pigmen
Panas
Persepsi /
Ekskresi
Reseptor
2. Rambut (Peraba)
(Pengeluaran)
Rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit hewan, terutama
mamalia.Rambut muncul dari epidermis (kulit luar).Rambut terdapat di seluruh
kulit kecuali telapak tangan/kaki dan bagian dorsal dari falang distal seperti jari
tangan/ kaki, penis, labia minora dan bibir.Rambut terdiri dari akar (sel tanpa
keratin) dan batang (terdiri sel keratin).
Rambut terminal
(dapat panjang dan
pendek)
Jenis Rambut
Rambut velus
(pendek, halus dan
lembut)
Fungsi rambut:
Pengatur suhu
Pendorong penguapan keringat
Indera peraba yang sensitive
Bagian-bagian rambut
Korteks Kutikula
Rambut Rambut
1) Batang rambut
struktur keratin keras yang dihasilkan oleh bangunan epitelial
berbentuk kantung yaitu folikel rambut.Pada ujung basal folikel melebar
melingkari papila pili terdiri atas jaringan ikat, pembuluh darah dan saraf
yang penting bagi kelangsungan hidup folikel rambut bagian yang melebar
disebut bulbus pili.
2) Folikel rambut
Folikel rambut dikelilingi pemadatan komponen fibrosa dermis.Di
antara komponen tersebut dengan epitel folikel terdapat membran vitrea
non-seluler, yang merupakan membran basal sangat tebal dari lapis luar
epitel folikel, yang disebut sarung akar rambut luar.Lapis-lapis konsentris
berikut dari folikel adalah sarung akar rambut dalam, yang memiliki tiga
komponen:
lapis Henle, selapis sel gepeng yang melekat erat pada sel-sel paling
dalam dari sarung akar rambut luar,
lapis Huxley, terdiri atas dua atau tiga baris sel-sel gepeng,
kutikula sarung akar rambut dalam, terdiri atas sel-sel pipih mirip sisik
tersusun mirip genteng dengan tepi bebasnya mengarah kebawah.
3) Medula rambut
Medula rambut terletak paling tengah, biasanya terlihat lebih terang
daripada bagian lain. Sel-selnya berbentuk poligobal, tersusun jarang satu
sama lain.
4) Korteks rambut
Korteks rambut merupakan bagian terbesar rambut, mengandung
beberapa lapisan konsentris yang terdiri atas sel panjang terkeratinisasi.
5) Kutikula Rambut
bagian paling luar akar dan batang rambut mengandung sel-sel paling
tipis, mirip sisik, dengan ujung bebas kearah ujung distal.
3. Kuku
Kuku adalah bagian tubuh yang terdapat atau tumbuh di ujung jari. Kuku
tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan kemudian terbentuk
saat mulai tumbuh dari ujung jari. Kulit ari pada pangkal kuku berfungsi
melindungi dari kotoran. Fungsi utama kuku adalah melindungi ujung jari yang
lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi daya sentuh.Pada kulit di bawah
kuku terdapat banyak pembuluh kapiler yang memiliki suplai darah kuat sehingga
menimbulkan warna kemerah-merahan.Pertumbuhan kuku berlangsung sepanjang
hidup dengan pertumbuhan rata-rata 0,1 mm/ hari. Bagiandari kuku terdiri dari
ujung kuku atas, ujung batas,dan badan kuku yang merupakan bagian yang besar
dan akar kuku (radiks) .
PANCA INDRA
Cairan Badan
Lensa Mata
Aqueous Vitreus
SKLERA
LAPISAN
LUAR
(FIBROSA)
KORNEA
Sklera dan Retina
Sklera sebagai dinding bola mata merupakan jaringan yang kuat tidak
bening, tidak kenyal dan tebalnya kira-kira 1 mm. Dibagian anterior, sklera
bersambung dengan membrane epitelium yang jernih , yaitu kornea. Sklera,
adalah bagian pelindung mata yang berwarna putih di bagian luar bola mata.
Kornea, adalah bagian paling depan dari fungsi melihat kita. Kornea tidak ada
pembuluh darah dan mempunyai kekuatan yang besar untuk membiaskan sinar
yang masuk ke mata
BADAN
SILIARIS
KOROID IRIS
LAPISAN
TENGAH
(VASKULER
DAN
TRAKTUS
UVEAL)
Koroid
Selaput hitam (koroid) merupakan lapisan tengah dari bola mata yang
banyak mengandung pembuluh darah. Fungsi dari selaput ini adalah memberi
nutrisi dan oksigen ke mata serta menyerap cahaya dan mengurangi cahaya
yang memantul di sekitar mata. Cahaya masuk melalui pupil, menstimulasi
reseptor di retina dan kemudian di absorbs oleh koroid
Badan Siliaris
Badan siliaris merupakan bagian lanjutan dari koroid yang terdiri atas
otot siliaris (serat otot polos) dan sel epitelium sekretorik. Badan siliaris
melekat pada ligament suspensori , yang bagian ujung lainnya, melekat pada
kapsul yang membungkus lensa.
Iris
Iris merupakan bagian mata yang terlihat berwarna dan memanjang
secara anterior dari badan siliaris, berada di belakang kornea dan di depan
lensa mata. Iris membagi bagian anterior mata menjadi bilik anterior dan
posterior yang mengandung cairan aqueous yang di sekresi oleh badan siliaris.
Lapisan Dalam
Retina
Retina adalah lapisan paling dalam pada mata yang peka terhadap
cahaya. Retina ini memiliki sel-sel saraf. Pada retina terdapat bintik kuning dan
bintik buta. Bintik kuning adalah bagian retina yang paling peka terhadap
cahaya karena merupakan tempat perkumpulan sel-sel saraf yang berbentuk
kerucut dan batang. Kita bisa melihat apabila bayangan jatuh pada titik ini.
Pada bintik kuning terdapat sel kerucut dan sel batang.
• Sel kerucut berfungsi untuk melihat di tempat yang terang. Sel ini
memerlukan protein iodopsin.
• Sel batang berfungsi untuk melihat di tempat yang gelap. Sel ini
memerlukan protein mata yang disebut rodopsin. Rodopsin dapat di bentuk
apabila terjadi penggabungan iodopsin dan vitamin A.
Lensa Mata
Adalah lensa bikonkaf bening dari serat protein. Daya akomodasi adalah
kemampuan lensa mata untuk mengubah kecembungan sehingga bayangan jatuh
tepat pada retina. Saat otot siliaris berkontraksi otot bergerak kedepan melepaskan
tarikannya pada lensa dan lensa meningkatkan ketebalannya
Cairan Aqueous
Bagian anterior mata yakni ruang antara kornea dan lensa di bagi menjadi dua
bilik yakni bilik anterior dan bilik posterior oleh iris. Kedua bilik mengandung
cairan bening yaitu suatu cairan aqueous bening yang disekresikan ke bilik
posterior.
Badan vitreus
Badan vitreus terletak dibelakang lensa dan bagian posterior (rongga) bola
mata,badan vitreus merupakan substansi bening ,halus tidak berwarna dan
menyerupai jelly yang terdiri atas 99% air, beberapa garam dan mukoprotein. Mata
mempertahankan bentuknya karena tekanan intraocular yang diberikan oleh badan
vitreus dan cairan aqueous.
Kelopak Mata
Konjungtiva
Apparatus Lakrimaris
Alis dan bulu mata, berfungsi menghindari mata dari air, benda asing dan kotoran.
Kelopak mata, terdiri dari lapisan konjungtiva dan otot orbikularis okuli, berfungsi
untuk melindungi mata dan memejamkan mata.
Konjungtiva merupakan membrane bening yang halus dan melapisi kelopak mata
serta bagian depan bola mata
Aparatus lakrimalis, terletak di sudut mata, terdiri dari kelenjar lakrimal (air mata)
dan saluran air mata. Kelenjar lakrimal menghasilkan air mata yang berfungsi
sebagai penjaga kelembapan mata, pembunuh benda asing (enzim lisozim), dan
membersihkan mata saat berkedip.
Tepi kelopak mata Disepanjang tepi kelopak mata terdapat banyak kelenjar
sebasea, sebagian disertai duktus yang mengandung folikel rambut bulu mata dan
sebagian bersambung ke tepi kelopak mata di antara rambut.
1) Anatomi lidah
Papila
Papila filiformis, merupakan papila yang berada di dorsum linguae (punggung
lidah) dan bentuknya serupa benang halus (fili berarti benang)
Papila sirkumvalata, yaitu papila yang berbentuk bulat (sirkum berarti bulat)
dan tersusun membentuk huruf V terbalik di bagian belakang lidah
Papila fungiformis, sesuai dengan namanya, berbentuk seperti
jamur dan berada di bagian depan lidah.
Sulcus Terminalis
Sulcus terminal memiliki bentuk seperti huruf V dan merupakan bagian
lidah yang memisahkan anterior dan posterior lidah. Permukaan anterior terdiri
atas puncak dan ujung lidah, sedangkan posterior terdiri atas akar lidah yang
berkaitan dengan tulang hyoid dan saraf saraf glossopharyngeal
Tonsil
Tonsil merupakan kumpulan dari jaringan getah bening (limfoid) yang
terletak di dalam rongga mulut.Tonsil Palatina, merupakan tonsil yang sering
disebut sebagai amandel dan terletak di kiri dan kanan rongga mulut.Tonsil
faringers, disebut juga sebagai adenoid dan terletak di bagian dinding belakang
nesofaring.Tonsil lingulis, merupakan tonsil yang terletak pada daerah pintu
masuk saluran nafas dan saluran pencernaan
Frenulum Lingua
Frenulum linguae atau frenulum lidah adalah selaput lendir yang
letaknya memanjang dari lantai mulut hingga ke garis tengah sisi bawah lidah.
Fungsi utama dari frenulum lidah adalah untuk menghubungkan lidah dengan
lantai mulut dan menjaga agar lidah tetap pada tempatnya di dalam mulut.
2) Otot-Otot lidah
Otot Ekstrinsik – Otot Ekstrinsik memiliki fungsi utama untuk mengubah
posisi lidah sehingga memungkinkan untuk menjulur, melakukan gerak dari
sisi ke sisi dan gerakan retraksi.
Otot Genioglossus – muncul dari mandibula dan membuat lidah dapat
menjulur. Otot genioglossus juga dikenal sebagai otot keselamatan (safety
muscle) karena merupakan satu-satunya otot lidah yang memiliki gerakan ke
depan.
Otot Hyoglossus – muncul dari tulang hyoid memiliki fungsi menekan dan
meretraksi lidah sehingga punggung lidah lebih cekung.
Otot Styloglossus – timbul dari proses styloid tulang temporal. Membuat kita
bisa memanjangkan dan menarik lidah ke belakang lidah. Styloglossus
menarik sisi lidah ke atas sehingga membuat cekungan untuk menelan
Otot Palatoglossus – muncul dari aponeurosis palatina, menekan langit-langit
lunak. Fungsi palatoglossus adalah untuk mengangkat lidah posterior dan
membantu proses inisiasi menelan. Otot ini juga mencegah mengalirnya air
liur dari ruang depan orofaring dengan membentuk lengkungan palatoglossal.
3) Peta Lidah
Rasa Manis dirasakan pada puncak atau ujung lidah.
Rasa Asin dirasakan pada bagian tepi lidah (samping kiri dan kanan).
Rasa Asam dirasakan pada bagian tepi lidah (samping kiri dan kanan)
Rasa Pahit dirasakan pada pangkal lidah.
Anatomi Hidung
Hidung luar
Hidung luar berbentuk piramida dengan bagian-bagiannya yaitu
pangkal hidung (bridge), dorsum nasi, puncak hidung, ala nasi, kolumela dan
lubang hidung (nares anterior). Hidung luar dibentuk oleh kerangka tulang dan
tulang rawan yang dilapisi oleh kulit, jaringan ikat dan beberapa otot kecil
yang berfungsi untuk melebarkan dan menyempitkan lubang hidung
Hidung dalam
Membrane Mukosa Olfaktorius
Sel reseptor olfaktorius terletak dibagian mukosa hidung yang khusus,
yaitu membrane mukosa olfaktorius yang berpigmen kekuningan.
Bulbus Olfaktorius
Pada bulbus olfaktorius, akson reseptor bersinap dengan dendrite
primer sel mitral dan tufted cells untuk membentuk sinap globular
kompleks yang disebut glomerolus olfaktorius. Tuftedcell (sel berumbai)
lebih kecil dari pada sel mitral dan memilki akson yang tipis, tetapi kedua
jenis sel mengirim aksonnya menuju korteks penghidu serta bagian otak
lain.
Korteks Olfaktorius
Akson sel mitral dan sel tufted berjalan ke posterior melalui stria
olfaktorius intermedia dan stria olfaktorius lateral ke korteks olfaktorius.
Akson sel mitral berakhirdi dendrite apical sel pyramid di korteks
olfaktorius.
Fisiologi Indera Penciuman
sebagai jalan nafas
pengatur kondisi udara
penyaring dan pelindung
respnansi suara
proses bicara
refleks nasal
• telinga luar
Bagian
• telinga tengah
Telinga
• telinga dalam
Telinga luar
Telinga luar terdiri dari pinna (daun telinga), meatus auditorius
eksternus (saluran telinga), dan membran timpani (gendang telinga).
Pinna, lipatan menonjol tulang rawan berlapis kulit mengumpulkan
gelombang suara dan menyalurkannya ke telinga luar. Pintu masuk saluran
telinga dijaga oleh rambut-rambut halus. Kulit yang melapisi saluran
mengandung kelenjar keringat modifikasi yang menghasilkan serumen
(tahi kuping), suatu sekresi lenket yang menjebak partiket-partikel kecil
asing.
Membran timpani, yang membentang merintangi pintu masuk ke telinga
tengah, bergetar ketika terkena gelombang suara.
Bagian dalam gendang telinga yang menghadap ke rongga telinga tengah
juga terpajan ke tekanan atmosfer melalui tuba eustachius(auditorius), yang
menghubungkan telinga tengah ke faring.
Telinga tengah
Telinga tengah merupakan suatu rongga kecil dalam tulang pelipis
(tulang temporalis) yang berisi tiga tulang pendengaran (osikula), yaitu maleus
(tulang martil), inkus (tulang landasan), dan stapes (tulang sanggurdi).
Ketiganya saling berhubungan melalui persendian . Tangkai maleus melekat
pada permukaan dalam membran tympani. berfungsi untuk menjaga
keseimbangan tekanan antara kedua sisi membrane tympani
Telinga dalam
Telinga dalam disebut juga sebagai labirin. Labirin tulang telinga
dalam terbagi menjadi 3 yaitu :
Koklea (Rumah Siput), berbentuk seperti tabung bengkok ke belakang lalu
berlilit mengelilingi tulang dan membentuk seperti kerucut di ujungnya.
Koklea berfungsi sebagai reseptor karena memiliki sel–sel saraf di
dalamnya.
Vestibuli,adalah bagian yang terdiri dari sakula dan utrikula.
Kanalis Semisirkularis (Saluran Setengah Lingkaran), merupakan saluran
setengah lingkaran yang terdiri dari 3 saluran semisirkularis yang tersusun
menjadi satu kesatuan dengan posisi yang berbeda.
Jalannya rangsangan berupa suara ke otak:
Getaran suara dari luar masuk melalui daun telinga, saluran telinga, membran
timpani,dan tulang pendengaran (martil, landasan, sanggurdi).
Getaran kemudian diterima tingkap oval dan masuk ke skala vestibular dan
kemudianmelingkari koklea sampai menuju skala timpani dan ke luar melalui
tingkap bulat.
Gerakan di atas menyebabkan membran basiler bergetar dan menyebabkan sel
rambut pada organ korti bersentuhan dengan membran tektorial.
Sel-sel reseptor kemudian mengirim impuls ke saraf auditori (VIII), lalu ke
lobus temporalis otak untuk diinterpretasikan sebagai suara.
SISTEM MUSKULOSKELETAL
jaringan
Fascia Bursae Persendian
penyambung
otot
1. Tulang
Tulang adalah jaringan yang paling keras diantara jaringan ikat lainnya yang
terdiri atas hampir 50 % air dan bagian padat, selebihnya terdiri dari bahan mineral
terutama calsium kurang lebih 67 % dan bahan seluler 33%.
Melindungi
organ tubuh
(jantung, otak,
paru-paru, dan
jaringan
lunak).
Menyimpan Memberikan
garam-garam pergerakan
mineral (otot
(kalsium, berhubungan
fosfor, dengan
magnesium kontraksi dan
dan fluor). Fungsi Tulang pergerakan).
Membentuk
Mendukung sel-sel darah
jaringan tubuh merah di
dan dalam sumsum
memberikan tulang
bentuk tubuh. (hematopoesis
).
•Persendian yang bergerak bebas dan banyak ragamnya. Berbagai jenis sendi
sinovial yaitu sendi datar / sendi geser, sendi putar, sendi engsel, sendi kondiloid,
sendi berporos, dan sendi pelana / sendi timbal balik.
sendi •Gerak pada sendi ada 3 kelompok utama yaitu gerakan meluncur, gerkan bersudut
diarthroses / anguler, dan gerakan rotasi.