Anda di halaman 1dari 41

RESUME

ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA II


DOSEN PENGAMPU:
Mira Febrina, M.Sc, Apt

OLEH :
NURMAWADDAH RAHMA JANI
1801107
S1-3C

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU
YAYASAN UNIV RIAU
PEKANBARU
2020
GINJAL

A. Anatomi dan fisiologi ginjal


Ginjal teletak dalam rongga abdomen, retroperitoneal primer kiri dan kanan
kolumna vertebralis, dikelilingi oleh lemak dan jaringan ikat dibelakang peritoneum.
Tiap-tiap ginjal mempunyai panjang 11,25 cm; lebar 5-7 cm; tebal 2,5 cm. Berat ginjal
pada laki-laki dewasa 150-170 gram, wanita dewasa 115-155 gram. Bentuk ginjal
seperti kacang merah.

B. Struktur ginjal

Bagian
Bagian luar
dalam
(eksternal)
(internal)
korteks
medulla

Struktur
Ginjal

1. Bagian dalam (internal) medulla. Substansia medularis terdiri dari pyramid


renalis yang berjumlah 8-16 buah dengan basis sepanjang ginjal, sedangkan
apeksnya menghadap ke sinus renalis
2. Bagian luar (eksternal) korteks. Substansia kortekalis berwarna merah,
konsistensi lunak dan memiliki granula. Substansia ini berada tepat di bawah
tunika fibrosa dan melengkung sepanjang basis pyramid
Secara umum anatomi ginjal mansia dibagi menjadi tiga bagian dari yang
paling luar ke paling dalam, yaitu korteks ginjal, medula ginjal dan pelvis ginjal.

Korteks
Ginjal
Bagian Medula
Ginjal Ginjal

Pelvis Ginjal

1. Kulit Ginjal (Korteks)


Pada kulit ginjal terdapat bagian yang bertugas melaksanakan penyaringan
darah yang disebut Nefron. Pada tempat penyaringan darah ini banyak
mengandung kapiler-kapiler darah yang tersusun bergumpal-gumpal disebut
Glomerolus.
2. Sumsum Ginjal (Medula)
Sumsum ginjal terdiri beberapa badan berbentuk kerucut yang disebut
Piramid renal. Dengan dasarnya menghadap korteks dan puncaknya disebut
apeks atau papila renis, mengarah ke bagian dalam ginjal.
3. Rongga Ginjal (Pelvis Renalis)
Pelvis Renalis adalah ujung ureter yang berpangkal di ginjal, berbentuk corong
lebar. Sabelum berbatasan dengan jaringan ginjal, pelvis renalis bercabang dua
atau tiga disebut kaliks mayor, yang masing – masing bercabang membentuk
beberapa kaliks minor yang langsung menutupi papila renis dari piramid.
4. Nefron
Nefron adalah unit fungsional terkecil dari ginjal yang terdiri atas tubulus
kontortus proximal, tubulus kontortus distal dan duktus koligentes.Nefron
merupakan bagian terpenting ginjal karena disinilah tempat penyaringan darah
terjadi dan merupakan bagian dari sistem ekskresi pada manusia karena
mengeluarkan urin.Nefron terletak di dalam korteks..

Nefron
Tubulus Tubulus
Lengkung Duktus
Kontortus Kontortus
Henle Koligentes.
Proximal Distal

1. Badan Malpighi adalah bagian dari nefron ginjal yang tersusun atas Glomerulus
dan Kapsula Bowman. Badan Malphigi berfungsi untuk :
 Sebagai tempat penyaringan darah yang akan menghasilkan urin Primer
(terjadi di Glomerulus)
 Untuk mengumpulkan cairan dari darah yang telah disaring tersebut (terjadi di
Kapsula Bowman)
2. Glomerulus adalah bagian ginjal yang merupakan anyaman pembuluh darah
kapiler khusus yang dindingnya bertaut menjadi satu dengan dinding kapsula
bowman.Glomerulus ginjal berfungsi untuk menyaring darah, hasil saringan
glomerulus adalah urin primer yang mengandung air, garam, asam amino, glukosa,
urea, dan zat – zat lain.
3. Kapsula bowman adalah bagian ginjal yang berbentuk seperti kantong / kapsul
yang mengelilingi dan membungkus glomerulus. Berfungsi untuk mengumpulkan
cairan dari darah yang telah disaring oleh glomerulus.
4. Tubulus Kontortus Proksimal adalah Bagian nefron di dalam ginjal yang
merupakan saluran berkelok-kelok, berhubungan langsung dengan kapsula
bowman, dan berakhir sebagai saluran yang lurus di medula ginjal (Ansa henle
Desenden).
5. Lengkung (Ansa) Henle
berfungsi untuk membuat cairan di medula ginjal dalam konsentrasi asam,
karena pada Lengkung Henle terdapat NaCl (Garam) dalam konsentrasi tinggi,
sehingga cairan dalam lengkung henle selalu dalam keadaan hipertonik.
Lengkung Henle terbagi menjadi 2 bagian, yaitu :
1) Asenden (Melengkung ke atas)
Bagian dinding Ansa Henle Asenden (Naik) permeabel terhadap Natrium
dan Klorida, namun Impermeabel terhadap air.
2) Desenden (Melengkung Ke bawah)
Bagian dinding Ansa Henle desenden (turun) permeabel terhadap air dan
ion-ion namun impermeabel terhadap Natrium dan Klorida.
6. Tubulus Kontortus Distal
Tempat untuk melepaskan zat-zat yang tidak berguna lagi atau berlebihan ke
dalam urin sekunder (disebut proses augmentasi)
7. Tubulus Kolektivus
Berfungsi untuk menampung urin dari nefron untuk disalurkan ke pelvis ginjal
menuju kandung kemih.
C. Fungsi ginjal

Mengatur volume air (cairan) dalam


tubuh.

Mengatur keseimbangan
osmotic dan mempertahankan
Fungsi Regulasi keseimbangan ion yang
optimal dalam plasma
(keseimbangan elektrolit).

Mengatur keseimbangan asam basa


cairan tubuh, bergantung pda apa
yang dimakan.

Zat-zat sisa ini bersifat


toksik bagi tubuh
apabila tertimbun
Fungsi Ekskresi
Ginjal juga
mengekskresi banyak
senyawa asing yang
masuk ke dalam tubuh

Ginjal menyekresikan
eritropoietin, Fungsi ini berperan
dalam homeostatis dengan
membantu mempertahankan
kandungan O2 yang optimal di
dalam darah.
Fungsi Hormonal
Ginjal menyekresikan renin,
hormone yang mengawali jalur
renin-angiostensin-aldosteron
untuk mengontrol reabsorpsi Na+
oleh tubulus,

D. Peredaran Darah Ginjal


Ginjal mendapat darah dari arteri renalis yang merupakan cabang dari aorta
abdominalis sebelum masuk ke dalam ginjal.Arteri renalis mempunyai dua cabang,
yaitu arteri renalis anterior (cabang besar) dan arteri renalis posterior (cabang kecil).
Cabang anterior bertugas memberikan darah untuk ginjal anterior dan ventral,
sedangkan cabang posterior bertugas memberikan darah untuk ginjal posterior dan
dorsal. Antara kedua cabang ini terdapat suatu garis yang terletak di sepanjang margo
lateral dan ginjal.
Dari glomerulus keluar pembuluh darah aferen dan selanjutnya terdapat suatu
anyaman yang mengelilingi tubuli kontorti.Selain itu ada cabang yang lurus menuju ke
pelvis renalis dan memberikan darah untuk ansa henle serta duktus koligen, yang
dinamakan arteri rektal.Dari pembuluh rambut ini, darah kemudian berkumpul dalam
pembuluh kapiler vena, lalu berjalan ke vena inter-lumbalis.

E. Proses pembentukan urin

filtrasi
(penyaring
an)

reabsorpsi
(penyerapa
n kembali)

Augmentas
i

1. Filtrasi (penyaringan)
Pembentukan urin diawali dengan Filtrasi darah di glomelurus.Filtrasi
merupakan perpindahan cairan dari glomerulus menuju ke ruang kapsula Bowman
dengan menembus membran filtrasi. Disini akan menghasilkan urin primer.
2. Reabsorpsi (penyaringan kembali)
Reabsorpsi merupakan proses perpindahan cairan dari tubulus renalis menuju
ke pembuluh darah yang mengelilinginya, yaitu kapiler peritubuler. Sel-sel tubulus
renalis secara selektif mereabsorpsi zat-zat yang terdapat dalam urin primer. Hasil
dari proses ini menghasilkan primer sekunder.

3. Augmentasi
Augmentasi adalah proses penambahan zat-zat yang tidak diperlukan oleh
tubuh ke dalam tubulus kontortus distal. Peristiwa ini disebut juga sekresi
tubular.Sel-sel tubulus mengeluarkan zat-zat tertentu yang mengandung ion
hidrogen dan ion kalium kemudian menyatu dengan urin sekunder. Proses ini
menghasilkan urin sesungguhnya yang siap dikeluarkan melalui ureter dan masuk
ke kandung kemih dan dikeluarkan melalui uretra

F. Penilaian terhadap fungsi ginjal

1.
2. Klirens
Kreatinin 3. Urea
Kreatinin
Serum
1. Kreatinin Serum
 Perubahan secara cepat pada fungsi ginjal tidak segera diikuti dengan
peningkatan pada kadar kreatinin
 Kreatinin serum tidak akan meningkat secara bermakna sampai terjadi
kerusakan ginjal serius sehingga menyebabkan penyakit ginjal tahap awal
sering tidak terpantau bila perhitungan kreatinin serum diterapkan
 Kreatinin serum meningkat pada gagal ginjal. Namun ada beberapa faktor yang
mempengaruhi kadar kreatinin serum : diet, usia penderita, jenis kelamin, berat
badan, latihan fisik, keadaan pasien, obat (cimetidin dan trimetoprim)
2. Klirens Kreatinin
 Ekskresi utama kreatinin oleh filtrasi glomerulus sehingga LFG dapat
diperkirakan melalui penentuan laju klirens kreatinin endogen
 Nilai klirens kreatinin berbeda menurut usia, jenis kelamin, dan luas
permukaan tubuh.
 LFG berkurang sesuai peningkatan usia (terutama pada pria)
 Pengukuran klirens kreatinin :
 Pengumpulan urin selama 24 jam dan
 menggunakan rumus Cockroft dan Gault
3. Urea
o Urea disintesa dalam hati dan eliminasi dalam urin yang disaring oleh
glomerulus dan sebagian direabsorbsi oleh tubulus
o Pada orang sehat, kadar urea dalam darah berfluktuasi sesuai asupan protein
o Kadar urea darah meningkat : perdarahan, shock, muntah yang berlebihan,
kekurangan air dan garam, perdarahan saluran cerna, infeksi berat, terapi
steroid dan tetrasiklin dosis tinggi.
o Kadar >10mmol/Liter mencerminkan gangguan ginjal

SISTEM URINARIA
A. Pengertian sistem urinaria
Sistem Urinaria merupakan suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan
darah sehingga darah terbebas dari zat-zat yang yang tidak dipergunakan oleh tubuh
dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh.

B. Anatomi Sistem Urinaria


Sistem urinaria terdiri atas:
Ginjal
Yang Mengeluarkan Sekret Urin

Ureter
Yang Menyalurkan Urin Dari Ginjal Ke Vesika Urinaria

Vesika Urinaria
Sebagai Penampung Urin

Uretra
Yang Menyalurkan Urin Dari Kandung Kemih

1. Ginjal
Ginjal adalah suatu kelenjar yang terletak di bagian belakang kavum
abdominalis di belakang peritoneum pada kedua sisi vertebra lumbalis III, melekat
langsung pada dinding belakang abdomen.
 Fungsi ginjal
 Mengatur volume air (cairan dalam tubuh).
 Mengatur keseimbangan osmitik dan mempertahankan keseimbangan
ion yang optimal dalam plasma (keseimbangan elektrolit).
 Mengatur keseimbangan asam-basa cairan tubuh bergantung pada apa
yang dimakan, campuran makanan menghasilkan urine yang bersifat
agak asam, pH kurang dari 6 ini disebabkan hasil akhir metabolism
protein
 Ekskresi sisa hasil metabolism (ureum, asam urat, kreatinin) zat-zat
toksik, obat-obatan, hasil metabolism hemoglobin dan bahan kimia
asing (pestisida).
 Fungsi hormonal dan metabolisme. Di samping itu ginjal juga
membentuk hormone dihidroksi kolekalsiferol (vitamin D aktif) yang
diperlukan untuk absorsi ion kalsium di usus.
2. Ureter
Ureter merupakan organ berbentuk tabung kecil untuk mengalirkan urine dari
ginjal ke dalam vesika urinaria.Tiap ureter panjangnya ± 25-30 cm, diameter 4-6
mm. Dindingnya Terdiri atas 3 lapisan jaringan.Lapisan fibrosa (luar), muskularis
longitudinal dan otot polos sirkuler (bagian tengah), epitelium mukosa (bag
dalam).Lapisan otot memiliki aktivitas peristatik.Gelombang peristaltic
mengalirkan urine dari kandung kemih keluar tubuh.setiap ureter akan masuk ke
kandung kemih melalui sfingter.sfingter adalah suatu struktur muskuler (berotot)
yang bisa membuka (sehingga air kemih bisa lewat) dan menutup.
Kapasitas maksimal 300-450 ml.Lokasipada laki2 terletak tepat di belakang
simphisis pubis dan di depan rektal. Padaperempuan, terletak agak di bawah uterus
di depan vagina. Jika penuh mampu mencapai umbilikus di rongga
abdominopelvis.
3. Uretra
 Pada pria
uretra membawa cairan semen dan urine. Panjang sekitar 20 cm,
melalui kelenjar prostat dan penis.Uretra prostatik, dikelilingi oleh kel prostat.
Menerima 2 duktus ejakulator yang terbentuk dari penyatuan duktus deferens
dan duktus kel vesikel seminal.Uretra membranosa, bag terpendek (1 cm-
2cm).Dikelilingi sfingter uretra eksterna.Uretra kavernosa (berspons), bag
terpanjang
 Pada wanita
ukuran pendek (3,75 cm), membuka keluar tubuh mll orifisium uretra
eksterna yg terletak antara klitoris dan mulut vagina.
C. Proses pembentukan urin

filtrasi
(penyaringan)

reabsorpsi
(penyerapan
kembali)

Augmentasi

Filtrasi (penyaringan)
Pembentukan urin diawali dengan Filtrasi darah di glomelurus.Filtrasi
merupakan perpindahan cairan dari glomerulus menuju ke ruang kapsula Bowman
dengan menembus membran filtrasi. Disini akan menghasilkan urin primer.
Reabsorpsi (penyaringan kembali)
Reabsorpsi merupakan proses perpindahan cairan dari tubulus renalis menuju
ke pembuluh darah yang mengelilinginya, yaitu kapiler peritubuler. Sel-sel tubulus
renalis secara selektif mereabsorpsi zat-zat yang terdapat dalam urin primer.
Reabsorpsi tergantung dari kebutuhan akan zat-zat yang terdapat di dalam urin
primer. Hasil dari proses ini menghasilkan primer sekunder.
Augmentasi
Augmentasi adalah proses penambahan zat-zat yang tidak diperlukan oleh
tubuh ke dalam tubulus kontortus distal. Peristiwa ini disebut juga sekresi
tubular.Sel-sel tubulus mengeluarkan zat-zat tertentu yang mengandung ion
hidrogen dan ion kalium kemudian menyatu dengan urin sekunder. Proses ini
menghasilkan urin sesungguhnya yang siap dikeluarkan melalui ureter dan masuk
ke kandung kemih dan dikeluarkan melalui uretra
D. Sifat Fisis dan Komposisi Urin
Sifat fisis urin
 Jumlah ekskresi dalam 24 jam ± 1.500 cc tergantung dari pemasukan (intake)
cairan dan faktor lainnya.
 Warna, bening kuning muda dan bila dibiarkan akan menjadi keruh.
 Warna, kuning tergantung dari kepekatan, diet obat-obatan dan sebagainya.
 Bau, bau khas air kemih bila dibiarkan lama akan berbau amoniak.
 Berat jenis 1,015-1,020.
 Reaksi asam, bila lama-lama menjadi alkalis, juga tergantung dari pada diet
(sayur menyebabkan reaksi alkalis dan protein memberi reaksi asam).
Komposisi urin
 Air terdiri dari kira-kira 95% air.
 Zat-zat sisa nitrogen dari hasil metabolisme ureum, asam urat, kretin, elektrolit
atau garam
 Pagmen (bilirubin dan urobilin).
 Toksin.
E. Defenisi Miksi
Miksi adalah proses pengosongan vesica urinaria (kandung kemih) bila vesica
urinaria tersebut terisi. Proses ini dimulai dari pengisian vesica urinaria sehingga
menyebabkan tegangan di dindingnya meningkat. Hal tersebut mengakibatkan
timbulnya reflex saraf yang berusaha untuk mengosongkan vesica urinaria.
Proses ini terdiri dari dua langkah utama:
 Kandung kemih secara progresif terisi sampai tegangan di dindingnya
meningkat di atas nilai ambang batas.
 Timbul refleks saraf yang disebut refleks miksi (refleks berkemih) yang
berusaha mengosongkan kandung kemih atau jika ini gagal, setidaktidaknya
menimbulkan kesadaran akan keinginan untuk berkemih.

Mekanisme miksi
1. Pembentukan Urin
 Urin yang dikeluarkan pada proses miksi adalah hasil dari filtrasi darah
yang masuk ke ginjal yakni Arteri renalis.
 Darah datang dari Aorta Pars abdominalis melalui arteri renalis selanjutnya
ke arteri arkuata dan terus ke glomerulus. Terdapat Capsula Bowman yang
berperan sebagai unit penyaring. Darah akan disaring dan kemudian
diteruskan ke arteriol efferent, untuk selanjutnya bersatu dengan pangkal
vena arkuata kembali ke vena renalis.
 Arteri renal mengangkut 1,2 liter darah per menit ke ginjal pada manusia
normal, suatu jumlah yang ekuivalen dengan sekitar seperempat dari output
jantung.
2. Transpor Urin dari Ginjal ke Vesica Urinaria melalui Ureter
 Urin mengalir melalui ductus koligentes masuk ke kaliks renalis,
meregangkan kaliks renalis dan meningkatkan pacemakernya, yang
kemudian mencetuskan kontraksi peristaltic yang menyebar ke pelvis
renalis dan kemudian turun sepanjang ureter, dengan demikian mendorong
urin dari pelvis renalis ke arah kandung kemih.
 Dinding ureter terdiri dari otot polos dan dipersyarafi oleh saraf simpatis
dan parasimpatis seperti juga neuron-neuron pada pleksus intramural dan
serat saraf yang meluas di seluruh panjang ureter. Seperti halnya vescera
yang lain, kontraksi peristaltic pada ureter ditingkatkan oleh perangsangan
parasimpatis dan dihambat oleh perangsangan simpatis.
3. Pengisian vesica urinaria dan Tonus Dinding Kandung Kemih.
 Penambahan urin 20 sampai 300 ml dapat terkumpul dengan hanya
meningkat sedikit tekanan; tingkat tekanan yang konstan ini ditimbulkan
oleh tonus intrinsic dari dinding vesica urinaria itu sendiri. Namun,
pengumpulan urin selebihnya, melebihi 300 sampai 400 ml, menyebabkan
tekanan meningkat secara cepat.
 Bersama dengan perubahan tekanan tonik selama pengisian vesica urinaria
adalah peningkatan periodic akut pada tekanan yang berlangsung hanya
beberapa detik sampai lebih dari semenit. Puncak tekanan dapat meningkat
hanya beberapa sentimeter air atau dapat sampai melebihi 100 sentimeter
air. Puncak – puncak tekanan ini disebut gelombang kemih pada
sistometrogram yang di timbulkan pada reflex berkemih.
4. Refleks Berkemih
 selama vesica urinaria terisi, menyertai kontraksi berkemih. Keadaan ini
disebabkan oleh reflex peregangan yang dimulai oleh receptor regang
sensorik pada dinding vesica urinaria, khususnya oleh reseptor pada urethra
posterior ketika daerah ini mulai terisi urin pada tekanan vesica urinaria
yang lebih tinggi.
 Sinyal sensoris dari reseptor regang vesica urinaria dihantarkan ke segmen
sacral medulla spinalis melalui nervus pelvicus dan kemudian secara reflex
kembali lagi ke kandung kemih melalui serat saraf parasimpatis melalui
saraf yang sama.
F. Definisi Eliminasi Urin
Eliminasi urin adalah pengeluaran cairan sebagai hasil filtrasi dari plasma darah di
glomerulus.Dari 180 liter darah yang masuk ke ginjal untuk difiltrasi, hanya 1-2 (1,5)
liter saja yang dapat berupa urin. Sebagian besar hasil filtrasi akan diserap kembali di
tubulus ginjal untuk dimanfaatkan oleh tubuh
Faktor yang Mempengaruhi Eliminasi Urine:

Pertumbuhan Dan Perkembangan

Psikologis

Tonus Otot

Kondisi Penyakit

Pembedahan

Pengobatan

Pemeriksaan Diagnostik

G. Definisi Retensi Urin


Retensi urin adalah kesulitan miksi (berkemih) karena kegagalanmengeluarkan
urin dari vesika urinaria.Retensi urin adalah disfungsi pengosongan kandung kemih
termasukuntuk memulai buang air kecil, pancaran lemah, pelan atau aliran terputus
putus,perasaan tidak tuntas berkemih dan perlu usaha keras atau denganpenekanan
pada suprapubik untuk mengosongkannya.
Klasifikasi retensi urin
 Retensi urin akut
Pada retensi urin akut penderita seakan-seakan tidak dapat
berkemih(miksi).Kandung kemih perut disertai rasa sakit yang hebat
didaerahsuprapubic. Seringkali urin keluar menetes atau sedikit-sedikit
 Retensi urin kronis

Pada retensi urin kronik, terdapat masalah khusus akibat peningkatan tekanan
intravesikal yang menyebabkan refluks uretra, infeksi saluran kemih atas dan penurunan
fungsi ginja.
INTEGRASI GINJAL DENGAN ORGAN LAIN DAN KESEIMBANGAN
ELEKROLIT TUBUH
A. Pengertian ginjal
Ginjal adalah organ ekskresi dalam vetebrata yang berbentuk mirip
kacang.Sebagai bagian dari system urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (tertama
urea) dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin.

B. Anatomi ginjal
ginjal terletak di sepanjang dinding otot bagian belakang (otot posterior)
rongga perut. Bentuk ginjal menyerupai kacang yang berukuran sekepalan
tangan.Ginjal di lengkapi dengan sepasang ureter sebuah kandung kemih dan uretra
yang membawa urin keluar.
Secara umum anatomi ginjal mansia dibagi menjadi tiga bagian dari yang
paling luar ke paling dalam, yaitu korteks ginjal, medula ginjal dan pelvis ginjal.
Bagian
Ginjal

Korteks
Ginjal

Medula
Ginjal

Pelvis
Ginjal
 Korteks
Korteks ginjal adalah bagian ginjal paling luar.Tepi luar korteks ginjal
dikelilingi oleh kapsul ginjal dan jaringan lemak untk melindngi bagian
dalam ginjal.
 Medula
Medula ginjal adalah jaringan ginjal yang halus dan dalam.Medula
berisi lengkung Henle serta Piramida ginjal yaitu struktur kecil yang
terdapat nefron dan tubulus.Tubulus ini mengerut cairan ke ginjal yang
kemdian bergerak menjauh dari nefron menuju bagian yang
mengumpulkan dan mengangkut urin keluar dari ginjal
 Pelvis Ginjal (Renal Pelvis)
Pelvis ginjal adalah ruang berbentuk corong di bagian paling dalam
dari ginjal.Ini berfungsi sebagai jalur untuk cairan dalam perjalanan ke
kandung kemih.Bagian pertama dari pelvis ginjal mengandung calyces.Ini
adalah ruang berbentuk cangkir kecil yang mengumpulkan cairan sebelum
bergerak ke kandung kemih.

C. Integrasi ginjal dengan organ lain

Volume Darah
Pengaturan Volume
Cairan Eksternal
Hormon

Tulang

Hati

Kulit

Jantung

1. Intergasi Ginjal Dan Volume Darah


 Hormon-hormon yang mempengaruhi reabsorpsi air, yaitu:
 Hormon Aldosteron, sbg respon terhadap kadar Kalium darah yang
tinggi dan Natrium darah yg rendah atau terhadap penurunan tekanan
darah. Merangsang reasorbsi ion Na+ dan air → tekanan darah normal
 Hormon Natriuetic hormon (ANH), Antagonis dari aldosteron yg
disekresikan oleh atrium jantung saat dinding atrium teregang oleh
tekanan darah yg tinggi, menurunkan reasorbsi ion Na+ dan air oleh
ginjal
 Mekanisme Ginjal untuk Pengaturan Volume Darah
 Jika tekanan darah meningkat, ginjal akan menambah pengeluaran
garam dan air → berkurangnya volume darah dan mengembalikan
tekanan darah normal
 Jika tekanan darah menurun, ginjal akan mengurangi pembuangan
garam dan air → volume darah bertamabah dan tekanan darah kembali
normal..
 Ginjal juga bisa meningkatkan tekanan darah dengan menghasilkan
enzim yang disebut renin → hormon angiotensin→ pelepasan hormon
aldosteron.
 ginjal mengontrol jumlah garam yang dieksresi
 Mengontrol jumlah garam (natrium) yang difiltrasi dengan pengaturan
Laju Filtrasi Glomerulus (LFG)/ Glomerulus Filtration Rate
 Mengontrol jumlah yang direabsorbsi di tubulus ginjal
Jumlah Na+ yang direasorbsi juga bergantung pada sistem yang
berperan mengontrol tekanan darah
 Sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron mengatur reabsorbsi Na+ dan
retensi Na+ di tubulus distal dan collecting

2. Integrasi Ginjal DalamPengaturan Volume Cairan Eksternal


Penurunan volume cairan ekstrasel menyebabkan penurunan tekanan darah
arteri dengan menurunkan volume plasma.Sebaliknya, peningkatan volume cairan
ekstrasel dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah arteri dengan
memperbanyak volume plasma
 Mekanisme Ginjal dalam Pengaturan Volume Cairan Ekstrasel
1) Pengeluaran air dari tubuh diatur oleh ginjal dan otak. Hipotalamus
mengatur konsentrasi garam didalam darah, dengan merangsang
kelenjar pituitari mengeluarkan hormon antidiuretika (ADH)
2) ADH dikelurkan bila volume darah atau tekanan darah terlalu rendah.
ADH merangsang ginjal untuk menahan atau menyerap kembali air dan
mengeluarkannya kembali kedalam tubuh.
3) Bila cairan ekstrasel menjadi terlalu pekat, cairan akan ditarik dengan
cara osmosis keluar dari sel osmoreseptor, sehingga ukurannya
berkurang dan menimbulkan sinyal saraf yang tepat di dalam
hipotalamus agar menghasilkan sekresi ADH tambahan
4) Sebaliknya, bila cairan ekstrasel menjadi terlalu encer, air bergerak
dengan cara osmosis ke arah yang berlawanan, yaitu masuk ke dalam
sel, dan menurunkan sinyal untuk sekresi ADH.
5) Kerja ADH ginjal yang paling penting adalah meningkatkan
permeabilitas air pada tubulus distal, tubulus koligentes, dan epitel
duktus koligentes. Hal ini membantu tubuh untuk menyimpan air dalam
keadaan seperti dehidrasi.
6) Bila tidak ada ADH, permeabilitas tubulus distal dan duktus koligentes
terhadap air menjadi rendah, menyebabkan ginjal mengeksrkresi
sejumlah besar urin yang encer
3. Integrasi Ginjal Dengan Hormon Eritripoetin
Salah fungsi endokrin ginjal adalah mengeluarkan hormon
eritropoetin.Eritropoetin adalah suatu hormone glikoprotein yang terdapat dalam
darah pada keadaan hipoksia,yang selanjutnya bekerja pada sumsum tulang
untumeningkatkan kecepatan pembentukan sel darah merah.Pada orang normal
kira-kira 90% dari seluruh eritropeitin dibentuk di ginjal, sisanya dibentuk di
hati.ia bekerja pada sumsum tulang dengan menyebabkan eritropoesis (proses
pembentukan sel darah merah).
4. Integrasi Ginjal Dengan Tulang
Terganggunya fungsi ginjal mempengaruhi produksi vitamin D3. Hal ini
berdampak pula terhadap proses absorbsi kalsium dari makanan. Pada tingkat
absorbsi tidak normal, lambat laun terjadi pengkeroposan tulang.98% kalsium
tubuh disimpan di dalam tulang.Kalsium bersifat dinamis, prosespembongkaranya
terus-menerus terjadi.
5. Integrasi Ginjal Dengan Hati
Ginjal dan hati sama-sama berfungsi mengolah darah, Hati bekerja untuk
merombak darah., hasil dari perombakan darah tersebut berupa empedu yang akan
disalurkan menuju ginjal yang selanjutnya dibuang bersama uringinjal bekerja
untuk menyaring darah danmembuang hasil penyaringan.
Apabila seseorang menderita penyakit hati menahun (seperti penyakit hepatitis
maupun alkoholisme) sel-sel jaringan hati rusak dan akan digantikan dengan sel
fibrosis yang lebih kaku dibandingkan dengan sel-sel hati yang sehat.
6. Integrasi Ginjal Dengan Kulit
Hubungan antara kulit dan ginjal dalam mengatur proses pengeluaran air dari
dalam tubuh terjadi sebagai berikut:
 saat cuaca panas
 Pada saat cuaca panas
 pembuluh darah di sekitar kulit akan mengembang yang
menyebabkan pori-pori kulit ikut mengembang.
 Menyebabkan keringat keluar melalui pori-pori.
 Dengan begitu ginjal yang tugasnya mengeluarkan urin, digantikan
oleh kulit yang mengeluarkan keringat (tentu saja komposisi
keringat dan urin berbeda)
 saat cuaca dingin
 Pada saat cuaca dingin
 pembuluh darah akan menyusut
 sehingga keringat yang seharusnya dikeluarkan oleh kulit,
digantikan oleh pengeluaran urin oleh ginjal.
 Hal ini menyebabkan kita selalu ingin buang air kecil pada saat
cuaca dingin
7. Integrasi Ginjal Dan jantung
Ginjal bekerja membersihkan darah, mengekresikan zat-zat sisa, dan cairan
berlebih dari dalam tubuh.Jika seseorang menderita gagal ginjal kronis, dimana
pengeluaran cairan tubuh terganggu, maka volume urin yang keluarakansedikit
sehingga terjadi penimbunan cairan dalam tubuh. Hal ini akan menyebabkan
terjadinya penyempitan dini pembuluh koroner, otot jantung akan mengalami
gangguan akibat volume cairan tubuh yang tinggi, dan menyebabkan tekanan
darah juga meningkat.Jadi, gagal ginjal akan mengakibatkan terjadinya penyakit
jantung koroner lebih dini, aritmia (gangguan irama jantung), bahkan gagal
jantung

SISTEM INTEGUMEN

A. Pengertian sistem integumen


Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan,
melindungi, dan menginformasikan manusia terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem
ini seringkali merupakan bagian sistem organ yang terbesar yan mencakup kulit,
rambut, bulu, kuku, kelenjar keringat dan produknya (keringat atau lendir).

B. Fungsi sistem integumen


 Pelindung atau proteksi terhadap mikroorganisme, penarikan atau kehilangan
cairan dan zat iritan kimia maupun mekanik.
 Eksterosepsi atau penerimaan stimuli dari lingkungan luar, misalnya rasa sakit,
atal, panas,dingin.
 Eksreksi atau pembuangan sisa metabolisme melalui kelenjar, misalnya
kelenjar keringat pada mamalia.
 Thermoregulasi atau pengatur suhu panas tubuh dibantu oleh adanya rambut
dan bulu.
 Homeostatis atau mengatur kadar garam dan cairan tubuh (osmoregulasi).
 Tempat menyimpan cadangan makanan seperti lemak dibawah kulit.
 Tempat sintesis vitamin D

C. Bagian-bagian sistem integumen


• KULIT
SISTEM INTEGUMEN • KUKU
• RAMBUT

1. Kulit
Anatomi Fisiologi
Kulit merupakan organ tubuh yang paling luas yang berkontribusi
terhadap total berat tubuh sebanyak 7 %.Keberadaan kulit memegang peranan
penting dalam mencegah terjadinya kehilangan cairan yang berlebihan, dan
mencegah masuknya agen-agen yang ada di lingkungan seperti bakteri, kimia
dan radiasi ultraviolet. Kulit juga akan menahan bila terjadi kekuatan-kekuatan
mekanik seperti gesekan (friction), getaran (vibration) dan mendeteksi
perubahan-perubahan fisik di lingkungan luar, sehingga memungkinkan
seseorang untuk menghindari stimuli-stimuli yang tidak nyaman.
Bagian-bagian kulit

Epidermis Dermis
• Melanosit • Stratum Subkutan
• Sel papilare
atau
Langerhans • Stratum
• Sel Merkel retikulare Hipodermis
• Keratinosit

1) Epidermis
Epidermis merupakan lapisan teratas pada kulit manusia dan memiliki
tebal yang berbeda-beda: 400-600 μm untuk kulit tebal (kulit pada telapak
tangan dan kaki) dan 75-150 μm untuk kulit tipis (kulit selain telapak
tangan dan kaki, memiliki rambut).
 Melanosit
Melanosit, yaitu sel yang menghasilkan melanin melalui proses
melanogenesis. Melanosit (sel pigmen) terdapat di bagian dasar
epidermis.Melanosit menyintesis dan mengeluarkan melanin sebagai
respons terhadap rangsangan hormon hipofisis anterior, hormon
perangsang melanosit (melanocyte stimulating hormone, MSH).
 Sel Langerhans
Sel Langerhans, yaitu sel yang merupakan makrofag turunan
sumsum tulang, yang merangsang sel Limfosit T, mengikat, mengolah,
dan merepresentasikan antigen kepada sel Limfosit T.
 Sel Merker
Sel Merkel, yaitu sel yang berfungsi sebagai mekanoreseptor
sensoris dan berhubungan fungsi dengan sistem neuroendokrin difus.
 Keratinosit
lapisan eksternal kulit tersusun atas keratinosit (zat tanduk) dan
lapisan ini akan berganti setiap 3-4 minggu sekali. Keratinosit yang
secara bersusun dari lapisan paling luar hingga paling dalam sebagai
berikut:
Stratum Korneum, terdiri atas 15-20 lapis sel gepeng, tanpa inti
dengan sitoplasma yang dipenuhi keratin. Lapisan ini merupakan
lapisan terluar dimana eleidin berubah menjadi keratin yang
tersusun tidak teratur sedangkan serabut elastis dan retikulernya
lebih sedikit sel-sel saling melekat erat.
Stratum Lucidum, tidak jelas terlihat dan bila terlihat berupa
lapisan tipis yang homogen, terang jernih, inti dan batas sel tak
terlihat.Merupakan lapisan sel gepeng yang tidak berinti dan
lapisan ini banyak terdapat pada telapak tangan & kaki.
Stratum Granulosum, terdiri atas 2-4lapis sel poligonal gepeng
yang sitoplasmanya berisikan granul keratohialin.
Stratum Spinosum,tersusun dari beberapa lapis sel di atas stratum
basale. Sel pada lapisan ini berbentuk polihedris dengan inti
bulat/lonjong.
Stratum Basal/Germinativum, merupakan lapisan paling bawah
pada epidermis, tersusun dari selapis sel-sel pigmen basal,
berbentuk silindris dan dalam sitoplasmanya terdapat melanin.Pada
lapisan basile ini terdapat sel-sel mitosis.
2) Dermis
Merupakan bagian yang paling penting di kulit yang sering dianggap
sebagai “True Skin” karena 95% dermis membentuk
ketebalankulit.Terdiri atas jaringan ikat yang menyokong epidermis dan
menghubungkannya dengan jaringan subkutis. Tebalnya bervariasi, yang
paling tebal pada telapak kaki sekitar 3 mm.
 Stratum papilare
yang merupakan bagian utama dari papila dermis, terdiri atas
jaringan ikat longgar. Pada stratum ini didapati fibroblast, sel mast,
makrofag, dan leukosit yang keluar dari pembuluh (ekstravasasi).
 Stratum retikulare
yang lebih tebal dari stratum papilare dan tersusun atas jaringan
ikat padat tak teratur. Terdiri atas serabut-serabut penunjang (kolagen,
elastin, retikulin), matiks (cairan kental asam hialuronat dan kondroitin
sulfat serta fibroblas).
3) Subkutan atau Hipodermis
Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh darah dan
limfe, saraf-saraf yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit.Cabang-
cabang dari pembuluh-pembuluh dan saraf-saraf menuju lapisan kulit
jangat.Jaringan ikat bawah kulit berfungsi sebagai bantalan atau penyangga
benturan bagi organ-organ tubuh bagian dalam, membentuk kontur tubuh
dan sebagai cadangan makanan.
Fungsi kulit:

Proteksi
(melindungi)

Absorbsi
Keratinisasi
(menyerap)

Fungsi
Kulit Regulasi
Pembentukan
(Pengatur
Pigmen
Panas

Persepsi /
Ekskresi
Reseptor
2. Rambut (Peraba)
(Pengeluaran)
Rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit hewan, terutama
mamalia.Rambut muncul dari epidermis (kulit luar).Rambut terdapat di seluruh
kulit kecuali telapak tangan/kaki dan bagian dorsal dari falang distal seperti jari
tangan/ kaki, penis, labia minora dan bibir.Rambut terdiri dari akar (sel tanpa
keratin) dan batang (terdiri sel keratin).

Rambut terminal
(dapat panjang dan
pendek)
Jenis Rambut
Rambut velus
(pendek, halus dan
lembut)

Fungsi rambut:
 Pengatur suhu
 Pendorong penguapan keringat
 Indera peraba yang sensitive
Bagian-bagian rambut

Batang Folikel Medula


Rambut Rambut Rambut

Korteks Kutikula
Rambut Rambut
1) Batang rambut
struktur keratin keras yang dihasilkan oleh bangunan epitelial
berbentuk kantung yaitu folikel rambut.Pada ujung basal folikel melebar
melingkari papila pili terdiri atas jaringan ikat, pembuluh darah dan saraf
yang penting bagi kelangsungan hidup folikel rambut bagian yang melebar
disebut bulbus pili.
2) Folikel rambut
Folikel rambut dikelilingi pemadatan komponen fibrosa dermis.Di
antara komponen tersebut dengan epitel folikel terdapat membran vitrea
non-seluler, yang merupakan membran basal sangat tebal dari lapis luar
epitel folikel, yang disebut sarung akar rambut luar.Lapis-lapis konsentris
berikut dari folikel adalah sarung akar rambut dalam, yang memiliki tiga
komponen:
 lapis Henle, selapis sel gepeng yang melekat erat pada sel-sel paling
dalam dari sarung akar rambut luar,
 lapis Huxley, terdiri atas dua atau tiga baris sel-sel gepeng,
 kutikula sarung akar rambut dalam, terdiri atas sel-sel pipih mirip sisik
tersusun mirip genteng dengan tepi bebasnya mengarah kebawah.
3) Medula rambut
Medula rambut terletak paling tengah, biasanya terlihat lebih terang
daripada bagian lain. Sel-selnya berbentuk poligobal, tersusun jarang satu
sama lain.
4) Korteks rambut
Korteks rambut merupakan bagian terbesar rambut, mengandung
beberapa lapisan konsentris yang terdiri atas sel panjang terkeratinisasi.
5) Kutikula Rambut
bagian paling luar akar dan batang rambut mengandung sel-sel paling
tipis, mirip sisik, dengan ujung bebas kearah ujung distal.
3. Kuku
Kuku adalah bagian tubuh yang terdapat atau tumbuh di ujung jari. Kuku
tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan kemudian terbentuk
saat mulai tumbuh dari ujung jari. Kulit ari pada pangkal kuku berfungsi
melindungi dari kotoran. Fungsi utama kuku adalah melindungi ujung jari yang
lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi daya sentuh.Pada kulit di bawah
kuku terdapat banyak pembuluh kapiler yang memiliki suplai darah kuat sehingga
menimbulkan warna kemerah-merahan.Pertumbuhan kuku berlangsung sepanjang
hidup dengan pertumbuhan rata-rata 0,1 mm/ hari. Bagiandari kuku terdiri dari
ujung kuku atas, ujung batas,dan badan kuku yang merupakan bagian yang besar
dan akar kuku (radiks) .
PANCA INDRA

A. Pengertian panca indra


Indera manusia terdiri atas organ-organ tubuh yang sangat peka terhadap
rangsangan tertentu. Ada lima macam indera pada manusia, yaitu mata, telinga,
hidung, lidah, dan kulit. Alat indera manusia akan berfungsi dengan baik jika:
1. Saraf-saraf yang berfungsi membawa rangsangan bekerja dengan baik
2. Otak sebagai pengolah informasi bekerja dengan baik
3. Alat-alat indera tidak mempunyai kelainan bentuk dan fungsinya
Indera luar (eksternal) yang berupa indera penglihat, pendengar, perasa,
pengecap dan pencium digunakan manusia untuk memperoleh informasi dari luar.
Indera dalam (internal) bertugas menyampaikan informasi yang berasal dari dalam
tubuh, misalnya rasa pegal atau sakit. Semua informasi yang diperoleh dianalisis di
otak untuk menghasilkan tanggapan (respon).

1. Indra Penglihatan (Mata)


Mata adalah organ penglihatan yang menerima rangsangan berupa cahaya
(fotoreseptor). Reseptor mata adalah fovea centralis pada retina, yang merupakan
lapisan mata terdalam yang peka terhadap cahaya. Yang diatur oleh lobus oksipetalis.

1) Bagian-bagian bola mata

Lapisan Lapisan Lapisan


Luar Tengah Dalam

Cairan Badan
Lensa Mata
Aqueous Vitreus

SKLERA

LAPISAN
LUAR
(FIBROSA)

KORNEA
Sklera dan Retina
Sklera sebagai dinding bola mata merupakan jaringan yang kuat tidak
bening, tidak kenyal dan tebalnya kira-kira 1 mm. Dibagian anterior, sklera
bersambung dengan membrane epitelium yang jernih , yaitu kornea. Sklera,
adalah bagian pelindung mata yang berwarna putih di bagian luar bola mata.
Kornea, adalah bagian paling depan dari fungsi melihat kita. Kornea tidak ada
pembuluh darah dan mempunyai kekuatan yang besar untuk membiaskan sinar
yang masuk ke mata

BADAN
SILIARIS

KOROID IRIS

LAPISAN
TENGAH
(VASKULER
DAN
TRAKTUS
UVEAL)

Koroid
Selaput hitam (koroid) merupakan lapisan tengah dari bola mata yang
banyak mengandung pembuluh darah. Fungsi dari selaput ini adalah memberi
nutrisi dan oksigen ke mata serta menyerap cahaya dan mengurangi cahaya
yang memantul di sekitar mata. Cahaya masuk melalui pupil, menstimulasi
reseptor di retina dan kemudian di absorbs oleh koroid
Badan Siliaris
Badan siliaris merupakan bagian lanjutan dari koroid yang terdiri atas
otot siliaris (serat otot polos) dan sel epitelium sekretorik. Badan siliaris
melekat pada ligament suspensori , yang bagian ujung lainnya, melekat pada
kapsul yang membungkus lensa.
Iris
Iris merupakan bagian mata yang terlihat berwarna dan memanjang
secara anterior dari badan siliaris, berada di belakang kornea dan di depan
lensa mata. Iris membagi bagian anterior mata menjadi bilik anterior dan
posterior yang mengandung cairan aqueous yang di sekresi oleh badan siliaris.
Lapisan Dalam
Retina
Retina adalah lapisan paling dalam pada mata yang peka terhadap
cahaya. Retina ini memiliki sel-sel saraf. Pada retina terdapat bintik kuning dan
bintik buta. Bintik kuning adalah bagian retina yang paling peka terhadap
cahaya karena merupakan tempat perkumpulan sel-sel saraf yang berbentuk
kerucut dan batang. Kita bisa melihat apabila bayangan jatuh pada titik ini.
Pada bintik kuning terdapat sel kerucut dan sel batang.
• Sel kerucut berfungsi untuk melihat di tempat yang terang. Sel ini
memerlukan protein iodopsin.
• Sel batang berfungsi untuk melihat di tempat yang gelap. Sel ini
memerlukan protein mata yang disebut rodopsin. Rodopsin dapat di bentuk
apabila terjadi penggabungan iodopsin dan vitamin A.
Lensa Mata
Adalah lensa bikonkaf bening dari serat protein. Daya akomodasi adalah
kemampuan lensa mata untuk mengubah kecembungan sehingga bayangan jatuh
tepat pada retina. Saat otot siliaris berkontraksi otot bergerak kedepan melepaskan
tarikannya pada lensa dan lensa meningkatkan ketebalannya
Cairan Aqueous
Bagian anterior mata yakni ruang antara kornea dan lensa di bagi menjadi dua
bilik yakni bilik anterior dan bilik posterior oleh iris. Kedua bilik mengandung
cairan bening yaitu suatu cairan aqueous bening yang disekresikan ke bilik
posterior.
Badan vitreus
Badan vitreus terletak dibelakang lensa dan bagian posterior (rongga) bola
mata,badan vitreus merupakan substansi bening ,halus tidak berwarna dan
menyerupai jelly yang terdiri atas 99% air, beberapa garam dan mukoprotein. Mata
mempertahankan bentuknya karena tekanan intraocular yang diberikan oleh badan
vitreus dan cairan aqueous.

2) Organ aksesoris mata


Alis Mata

Kelopak Mata

Konjungtiva

Tepi Kelpoak Mata

Apparatus Lakrimaris

Alis dan bulu mata, berfungsi menghindari mata dari air, benda asing dan kotoran.
Kelopak mata, terdiri dari lapisan konjungtiva dan otot orbikularis okuli, berfungsi
untuk melindungi mata dan memejamkan mata.
Konjungtiva merupakan membrane bening yang halus dan melapisi kelopak mata
serta bagian depan bola mata
Aparatus lakrimalis, terletak di sudut mata, terdiri dari kelenjar lakrimal (air mata)
dan saluran air mata. Kelenjar lakrimal menghasilkan air mata yang berfungsi
sebagai penjaga kelembapan mata, pembunuh benda asing (enzim lisozim), dan
membersihkan mata saat berkedip.
Tepi kelopak mata Disepanjang tepi kelopak mata terdapat banyak kelenjar
sebasea, sebagian disertai duktus yang mengandung folikel rambut bulu mata dan
sebagian bersambung ke tepi kelopak mata di antara rambut.

3) Pembuluh darah yg memperdarahi mata


Mata diperdarahi oleh darah arteri yang berasal dari arteri siliaris dan arteri
retina yang merupakan cabang dari arteri optalmik,salah satu cabang dari arteri
karotis internus. Vena yang memperdarahi mata adalah vena retina sentral yang
akhirnya bermuara ke sinus vena profunda. Arteri dan vena terbungkus di dalam
saraf optic yang masuk ke mata pada diskus optic.
4) Saraf optik
Serat saraf optic berasal dari retina dan serat ini berkumpul untuk membentuk
saraf optic sekitar 0.5 cm dari sisi makula lutea.Traktus optikus merupakan jaras
saraf optic posterior ke kiasma optic.Saraf optik mentransmisikan impuls cahaya
yang di tangkap retina menuju otak .menghubungkan kebagian belakang mata dekat
makula. Bagian terlihat dari saraf optik disebut disk optik
5) Otot-otot bola mata

6) Fisiologi Indra Penglihatan


 Cahaya yang dipantulkan oleh benda ditangkap oleh mata, menembus
kornea dan diteruskan melalui pupil.
 Intensitas cahaya yang telah diatur oleh pupil diteruskan menembus lensa
mata.
 Daya akomodasi pada lensa mata mengatur cahaya supaya jatuh tepat
dibintik kuning.
 Pada bintik kuning, cahaya diterima oleh sel kerucut dan sel batang,
kemudian disampaikkan ke otak.
 Cahaya yang disampaikan ke otak akan diterjemahkan oleh otak sehingga
manusia bisa mengetahui apa yang mereka lihat

2. Indra Pengecap (Lidah)


Lidah berfungsi sebagai indra pengecap (kemoreseptor cair). Reseptor lidah
adalah papilla (tonjolan) yang terletak di permukaan lidah dan di dalamnyaterdapat
tunas pengecap yang peka terhadap molekul yang dapat larut dalam air liur.
Lidah manusia terdiri atas dua bagian-bagian yaitu bagian anterior dan bagian
posterior.
 Bagian anterior adalah bagian yang terlihat dan terletak di depan. Dua pertiga
bagian dari panjang lidah kita merupakan bagian anterior. Puncak anterior lidah
berciri sempit dan tipis dan mengarah kedepan.
 Bagian posterior merupakan bagian lidah yang paling dekat dengan tenggorokan.
Mengisi sepertiga bagian dari panjang keseluruhan lidah kita.

1) Anatomi lidah
Papila
Papila filiformis, merupakan papila yang berada di dorsum linguae (punggung
lidah) dan bentuknya serupa benang halus (fili berarti benang)
Papila sirkumvalata, yaitu papila yang berbentuk bulat (sirkum berarti bulat)
dan tersusun membentuk huruf V terbalik di bagian belakang lidah
Papila fungiformis, sesuai dengan namanya, berbentuk seperti
jamur dan berada di bagian depan lidah.
Sulcus Terminalis
Sulcus terminal memiliki bentuk seperti huruf V dan merupakan bagian
lidah yang memisahkan anterior dan posterior lidah. Permukaan anterior terdiri
atas puncak dan ujung lidah, sedangkan posterior terdiri atas akar lidah yang
berkaitan dengan tulang hyoid dan saraf saraf glossopharyngeal
Tonsil
Tonsil merupakan kumpulan dari jaringan getah bening (limfoid) yang
terletak di dalam rongga mulut.Tonsil Palatina, merupakan tonsil yang sering
disebut sebagai amandel dan terletak di kiri dan kanan rongga mulut.Tonsil
faringers, disebut juga sebagai adenoid dan terletak di bagian dinding belakang
nesofaring.Tonsil lingulis, merupakan tonsil yang terletak pada daerah pintu
masuk saluran nafas dan saluran pencernaan
Frenulum Lingua
Frenulum linguae atau frenulum lidah adalah selaput lendir yang
letaknya memanjang dari lantai mulut hingga ke garis tengah sisi bawah lidah.
Fungsi utama dari frenulum lidah adalah untuk menghubungkan lidah dengan
lantai mulut dan menjaga agar lidah tetap pada tempatnya di dalam mulut.

2) Otot-Otot lidah
 Otot Ekstrinsik – Otot Ekstrinsik memiliki fungsi utama untuk mengubah
posisi lidah sehingga memungkinkan untuk menjulur, melakukan gerak dari
sisi ke sisi dan gerakan retraksi.
 Otot Genioglossus – muncul dari mandibula dan membuat lidah dapat
menjulur. Otot genioglossus juga dikenal sebagai otot keselamatan (safety
muscle) karena merupakan satu-satunya otot lidah yang memiliki gerakan ke
depan.
 Otot Hyoglossus – muncul dari tulang hyoid memiliki fungsi menekan dan
meretraksi lidah sehingga punggung lidah lebih cekung.
 Otot Styloglossus – timbul dari proses styloid tulang temporal. Membuat kita
bisa memanjangkan dan menarik lidah ke belakang lidah. Styloglossus
menarik sisi lidah ke atas sehingga membuat cekungan untuk menelan
 Otot Palatoglossus – muncul dari aponeurosis palatina, menekan langit-langit
lunak. Fungsi palatoglossus adalah untuk mengangkat lidah posterior dan
membantu proses inisiasi menelan. Otot ini juga mencegah mengalirnya air
liur dari ruang depan orofaring dengan membentuk lengkungan palatoglossal.
3) Peta Lidah
 Rasa Manis dirasakan pada puncak atau ujung lidah.
 Rasa Asin dirasakan pada bagian tepi lidah (samping kiri dan kanan).
 Rasa Asam dirasakan pada bagian tepi lidah (samping kiri dan kanan)
 Rasa Pahit dirasakan pada pangkal lidah.

3. Indra Penciuman (Hidung)


Hidung merupakan organ tubuh yang berfungsi sebagai alat pernapasan dan
indra penciuman. Udara masuk ke dalam sistem pernapasan melalui rongga hidung.
Rongga hidung berisi serabut-serabut halus yang berfungsi untuk mencegah masuknya
benda-benda asing yang menggangu proses pernapasan. Udara yang dihirup
akanmasuk rongga hidung (kavum nasi). Ujung hidung ditunjang oleh tulang rawan
dan pangkal hidung ditunjang oleh tulang nasalis.Oleh septum nasalis rongga hidung
dibagi menjadi dua, kanan dan kiri.Hidung berfungsi sebagai indra
pembau(kemoreseptor gas).Reseptor hidung adalah saraf olfaktori yangterletak pada
langit-langit rongga hidung yangpeka terhadap molekul bau (odoran).
Membrane Mukosa
Olfaktorius

Hidung Dalam Bulbus Olfaktorius

Anatomi Hidung

Hidung Luar Korteks Olfaktorius

Hidung luar
Hidung luar berbentuk piramida dengan bagian-bagiannya yaitu
pangkal hidung (bridge), dorsum nasi, puncak hidung, ala nasi, kolumela dan
lubang hidung (nares anterior). Hidung luar dibentuk oleh kerangka tulang dan
tulang rawan yang dilapisi oleh kulit, jaringan ikat dan beberapa otot kecil
yang berfungsi untuk melebarkan dan menyempitkan lubang hidung
Hidung dalam
 Membrane Mukosa Olfaktorius
Sel reseptor olfaktorius terletak dibagian mukosa hidung yang khusus,
yaitu membrane mukosa olfaktorius yang berpigmen kekuningan.
 Bulbus Olfaktorius
Pada bulbus olfaktorius, akson reseptor bersinap dengan dendrite
primer sel mitral dan tufted cells untuk membentuk sinap globular
kompleks yang disebut glomerolus olfaktorius. Tuftedcell (sel berumbai)
lebih kecil dari pada sel mitral dan memilki akson yang tipis, tetapi kedua
jenis sel mengirim aksonnya menuju korteks penghidu serta bagian otak
lain.
 Korteks Olfaktorius
Akson sel mitral dan sel tufted berjalan ke posterior melalui stria
olfaktorius intermedia dan stria olfaktorius lateral ke korteks olfaktorius.
Akson sel mitral berakhirdi dendrite apical sel pyramid di korteks
olfaktorius.
 Fisiologi Indera Penciuman
sebagai jalan nafas
pengatur kondisi udara
penyaring dan pelindung
respnansi suara
proses bicara
refleks nasal

4. Indra Pendengaran (Telinga)


Masing-masing telinga terdiri dari tiga bagian:

• telinga luar
Bagian
• telinga tengah
Telinga
• telinga dalam

Telinga luar
Telinga luar terdiri dari pinna (daun telinga), meatus auditorius
eksternus (saluran telinga), dan membran timpani (gendang telinga).
 Pinna, lipatan menonjol tulang rawan berlapis kulit mengumpulkan
gelombang suara dan menyalurkannya ke telinga luar. Pintu masuk saluran
telinga dijaga oleh rambut-rambut halus. Kulit yang melapisi saluran
mengandung kelenjar keringat modifikasi yang menghasilkan serumen
(tahi kuping), suatu sekresi lenket yang menjebak partiket-partikel kecil
asing.
 Membran timpani, yang membentang merintangi pintu masuk ke telinga
tengah, bergetar ketika terkena gelombang suara.
 Bagian dalam gendang telinga yang menghadap ke rongga telinga tengah
juga terpajan ke tekanan atmosfer melalui tuba eustachius(auditorius), yang
menghubungkan telinga tengah ke faring.

Telinga tengah
Telinga tengah merupakan suatu rongga kecil dalam tulang pelipis
(tulang temporalis) yang berisi tiga tulang pendengaran (osikula), yaitu maleus
(tulang martil), inkus (tulang landasan), dan stapes (tulang sanggurdi).
Ketiganya saling berhubungan melalui persendian . Tangkai maleus melekat
pada permukaan dalam membran tympani. berfungsi untuk menjaga
keseimbangan tekanan antara kedua sisi membrane tympani
Telinga dalam
Telinga dalam disebut juga sebagai labirin. Labirin tulang telinga
dalam terbagi menjadi 3 yaitu :
 Koklea (Rumah Siput), berbentuk seperti tabung bengkok ke belakang lalu
berlilit mengelilingi tulang dan membentuk seperti kerucut di ujungnya.
Koklea berfungsi sebagai reseptor karena memiliki sel–sel saraf di
dalamnya.
 Vestibuli,adalah bagian yang terdiri dari sakula dan utrikula.
 Kanalis Semisirkularis (Saluran Setengah Lingkaran), merupakan saluran
setengah lingkaran yang terdiri dari 3 saluran semisirkularis yang tersusun
menjadi satu kesatuan dengan posisi yang berbeda.
 Jalannya rangsangan berupa suara ke otak:
 Getaran suara dari luar masuk melalui daun telinga, saluran telinga, membran
timpani,dan tulang pendengaran (martil, landasan, sanggurdi).
 Getaran kemudian diterima tingkap oval dan masuk ke skala vestibular dan
kemudianmelingkari koklea sampai menuju skala timpani dan ke luar melalui
tingkap bulat.
 Gerakan di atas menyebabkan membran basiler bergetar dan menyebabkan sel
rambut pada organ korti bersentuhan dengan membran tektorial.
 Sel-sel reseptor kemudian mengirim impuls ke saraf auditori (VIII), lalu ke
lobus temporalis otak untuk diinterpretasikan sebagai suara.
SISTEM MUSKULOSKELETAL

A. Pengertian Sistem Muskuloskeletal


Sistem muskuloskeletal merupakan penunjang bentuk tubuh dan mengurus
pergerakan. Komponen utama dari sistem muskuloskeletal adalah tulang dan jaringan
ikat yang menyusun kurang lebih 25 % berat badan dan otot menyusun kurang lebih
50%. Sistem ini terdiri dari tulang, sendi, otot rangka, tendon, ligament, dan jaringan-
jaringan khusus yang menghubungkan struktur-struktur ini.

B. Anatami Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

Tulang rawan Ligamen


Tulang Tendon
( cartilago) (Simply)

jaringan
Fascia Bursae Persendian
penyambung

otot

1. Tulang
Tulang adalah jaringan yang paling keras diantara jaringan ikat lainnya yang
terdiri atas hampir 50 % air dan bagian padat, selebihnya terdiri dari bahan mineral
terutama calsium kurang lebih 67 % dan bahan seluler 33%.

Melindungi
organ tubuh
(jantung, otak,
paru-paru, dan
jaringan
lunak).

Menyimpan Memberikan
garam-garam pergerakan
mineral (otot
(kalsium, berhubungan
fosfor, dengan
magnesium kontraksi dan
dan fluor). Fungsi Tulang pergerakan).

Membentuk
Mendukung sel-sel darah
jaringan tubuh merah di
dan dalam sumsum
memberikan tulang
bentuk tubuh. (hematopoesis
).

Tulang tersusun dari 3 jenis sel, yaitu:


1) Osteoblas
Osteoblas berfungsi dalam pembentukan tulang dengan mensekresikan
matrik tulang. Matrik tulang tersusun atas 98% kolagen dan 2% substansi
dasar (glukosaminoglikan/ asam polisakarida dan proteoglikan).
2) Osteosit
Osteosit adalah sel-sel tulang dewasa yang bertindak sebagai
pemeliharaan fungsi tulang dan terletak pada osteon (unit matrik tulang).
3) Osteoklast
Osteoklas adalah sel-sel besar berinti banyak memungkinkan mineral
dan matriks tulang dapat diabsorpsi, penghancuran dan remodeling tulang.
Tidak seperti osteoblas dan osteosit, osteoklas mengikis tulang.

Berdasarkan bentuknya tulang dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

•Tulang ini sering terdapat dalam anggota gerak.


Tulang Panjang/ Tulang Pipa Fungsinya sebagai alat ungkit dari tubuh dan
memungkinkan untuk bergerak

• Tulang ini sering terdapat di tengkorak, panggul / koxa,


sternum, dan iga-iga, serta scapula (tulang belikat).
Tulang Pipih Fungsinya sebagai pelindung organ vital dan
menyediakan permukaan luas untuk kaitan otot-otot,
merupakan tempat penting untuk hematopoesis.

•Tulang ini sering didapat pada tulang-tulang


karpalia di tangan dan tarsalia di kaki. Fungsinya
Tulang Pendek pendukung seperti tampak pada pergelangan
tangan. Bentuknya tidak teratur dan inti dari
konselus (spongi) dengan suatu lapisan luar dari
tulang yang padat.

•Berbentuk unik sesuai dengan fungsinya. Struktur


Tulang Tak Beraturan tulang tidak teratur, terdiri dari tulang kanselous di
antara tulang kortikal. Contoh : tulang vertebra, dan
tulang wajah.

•Merupakan tulang kecil disekitar tulang yang


berdekatan dengan persendian dan didukung oleh
Tulang Sesamoid tendon dan jaringan fasial. Contoh : tulang patella
(Kap lutut). Bentuk dan kontruksi tulang
ditentukan fungsi dan gaya yang bekerja padanya.

2. Tulang rawan ( cartilago)


Tulang rawan terdiri dari serat-serat yang dilekatkan pada gelatin kuat, tetapi
fleksible dan tidak bervasculer.
3. Ligamen (simplay)
Ligamen adalah suatu susunan serabut yang terdiri dari jaringan ikat
keadaannya kenyal dan fleksibel.Ligament mempertemukan kedua ujung tulang
dan mempertahankan stabilitas.
4. Tendon
Tendon adalah ikatan jaringan fibrous yang padat yang merupakan ujung dari
otot yang menempel pada tulang. Tendon merupakan ujung dari otot dan
menempel kepada tulang
5. Fascia
Fascia adalah suatu permukan jaringan penyambung longgar yang didapatkan
langsung di bawah kulit, sebagai fascia superficial atau sebagai pembungkus tebal,
jaringan penyambung fibrous yang membungkus otot, saraf dan pembuluh darah.
6. Bursae
Bursae adalah kantong kecil dari jaringna ikat di suatu tempat dimana
digunakan di atas bagian yang bergerak.Misalnya antara tulang dan kulit, tulang
dan tendon, otot-otot.
7. Persendian
Sendi adalah tempat pertemuan dua atau lebih tulang. Tulang-tulang ini
dipadukan dengan berbagai cara misalnya dengan kapsul sendi, pita fibrosa,
ligamen, tendon, fasia atau otot.
Secara structural sendi dibagi menjadi: Sendi Fibrosa, Kartilaginosa,
Sinovial. Dan berdasarkan fungsionalnya sendi dibagi menjadi: Sendi Sinartrosis,
Amfiartrosis, Diarthroses.
•Sendi yang tidak dapat bergerak atau merekat ikat, maka tidak mungkin gerakan
antara tulang-tulangnya
sendi •contohnya sutura pada tulang tengkorak, sendi kaitan dan sendi kantong (gigi), dan
sinartrosis sindesmosis (permukaan sendi dihubungkan oleh membran).

•Sendi dengan gerakan sedikit, dan permukaan persendian- persendiannya


dipisahkan oleh bahan antara dan hanya mungkin sedikit gerakan. Sendi tersebut
ujung-ujung tulangnya dibungkus tulang rawan hyalin, disokong oleh ligament dan
sendi hanya dapat sedikit bergerak
amfiartrosis

•Persendian yang bergerak bebas dan banyak ragamnya. Berbagai jenis sendi
sinovial yaitu sendi datar / sendi geser, sendi putar, sendi engsel, sendi kondiloid,
sendi berporos, dan sendi pelana / sendi timbal balik.
sendi •Gerak pada sendi ada 3 kelompok utama yaitu gerakan meluncur, gerkan bersudut
diarthroses / anguler, dan gerakan rotasi.

Sendi Fibrosa/ sinartrosis

Sendi Kartilaginosa/ amfiartrosis


Ada dua tipe kartilago :
 Sinkondrosis
Sendi yang seluruh persendianyan diliputi oleh tulang rawan
hialin.
 Simfisis
Sendi yang tulangnya memiliki hubungan fibrokartilago dan
selapis tipis tulang rawan hialin yang menyelimuti permukaan
sendi. Contohnya :simfisis pubis (bantalan tulang rawan yang
mempersatukan kedua tulang pubis), sendi antara manubrium dan
badan sternum, dan sendi temporer / sendi tulang rawan primer
yang dijumpai antara diafisis dan epifisis.
Sendi Sinovial/ diarthroses
Sendi diartrosis terdiri dari:
 Sendi peluru
persendian yang memungkinkan gerakan yang lebih bebas.
Sendi ini terjadi apabila ujung tulang yang satu berbentuk bonggol,
seperti peluru masuk ke ujung tulang lain yang berbentuk
cekungan.
Contoh sendi peluru adalah hubungan tulang panggul dengan
tulang paha, dan tulang belikat dengan tulang atas.
 Sendi engsel
Memungkinkan gerakan melipat hanya satu arah, Persendian
yang menyebabkan gerakan satu arah karena berporos satu disebut
sendi engsel. Contoh sendi engsel ialah hubungan tulang pada siku,
lutut, dan jari-jari.
 Sendi pelana
persendian yang membentuk sendi, seperti pelana, dan berporos
dua.Contohnya, terdapat pada ibu jari dan pergelangan tangan
Memungkinkan gerakan 2 bidang yang saling tegak lurus. misal
persendian dasar ibu jari yang merupakan sendi pelana 2 sumbu.
 Sendi pivot
Memungkinkan rotasi untuk melakukan aktivitas untuk
memutar pegangan pintu, misal persendian antara radius dan ulna.
 Sendi peluncur
Memungkinkan gerakan terbatas kesemua arah.Contoh adalah
sendi-sendi tulang karpalia di pergelangan tangan.
8. Jaringan penyambung
Jaringan yang ditemukan pada sendi dan daerah-daerah yang berdekatan
terutama adalah jaringan penyambung, yang tersususn dari sel-sel dan subtansi
dasar.
Dua macam sel yang ditemukan pada jaringan penyambung sel-sel yang tidak
dibuat dan tetap berada pada jaringan penyambung, seperti sel mast, sel plasma,
limfosit, monosit, leukosit polimorfonuklear.Jenis sel yang kedua dalam sel
penyambung ini adalah sel yang tetap berada dalam jaringan seperti fibroblast,
kondrosit, osteoblas.
9. Otot
Otot yang melekat pada tulang memungkinkan tubuh bergerak. Jaringan otot
terdiri atas semua jaringan kontraktil. Menurut fungsi kontraksi dan hasil gerakan dari
seluruh bagian tubuh otot dikelompokkan dalam :

Otot rangka (striadted / otot lurik).


Terdapat pada system skelet, memberikan pengontrolan pergerakan,
mempertahankan postur tubuh dan menghasilkan panas.
Otot polos (otot visceral).
Terdapat pada saluran pencernaan, perkemihan, pembuluh darah. Otot
ini mendapat rangsang dari saraf otonom yang berkontraksi di luar kesadaran
otot jantung.

Anda mungkin juga menyukai