Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH SENI BUDAYA

BATIK ECOPRINT

KELOMPOK 1
XI MIPA 4

 Alifa Aidya D (03)


 Gina Ghassani (15)
 M. Fadhil (21)
 Natasha Yuliawati (27)
 Wahyu Rahmawan (36)

SMA NEGERI 10 SURABAYA


Jl. Jemursari I no. 28 Jemur Wonosari, Kec. Wonocolo, Kota SBY, Jawa
Timur 60237

2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi


maha Penyayang, kami panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rohmat, taufiq serta hidayah dan inayahnya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “BATIK ECOPRINT ”.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapat


bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini.

Untuk itu kami menyampaikanbanyak terima kasih kepada semua pihak


yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini, Terutama pada guru
pembimbing kita, Ibu Dwi Shinta Wulandari, M.Pd. Terlepas dari semua itu, kami
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasanya.

Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran para pembaca atau
penikmat karya sebagai bahan evaluasi kami dalam pembuatan makalah
selanjutnya. Kami sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam rangka
menambah pengetahuan juga wawasan menyangkut cara bagaimana menciptakan
sampah anorganik menjadi barang yang dapat bermanfaat. Semoga makalah
sederhana ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya

Surabaya, 7 januari 2023


Daftar isi

Kata pengantar....................................................................................................................................

Daftar isi....................................................................................................................................................

BAB II PENDAHULUAN...................................................................................................................

1. Latar belakang..............................................................................................................
2. Rumusan masalah......................................................................................................
3. Tujuan...............................................................................................................................

BAB II ISI......................................................................................................................................................

1. Definisi...............................................................................................................................
2. Alat dan bahan..............................................................................................................
3. Teknik pembuatan......................................................................................................
4. Hasil karya........................................................................................................................

BAB III PENUTUP....................................................................................................................................

1. Kesimpulan.....................................................................................................................
2. Saran..................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Batik adalah hasil karya bangsa Indonesia yang merupakan perpaduan antara


seni dan teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia. Batik Indonesia dapat berkembang
hingga sampai pada suatu tingkatan yang tak ada bandingannya baik dalam
desain/motif maupun prosesnya. Batik berasal dari kata amba dan tik yang
merupakan bahasa jawa, yang artinya adalah menulis titik.

Teknik batik sendiri telah diketahui lebih dari 1.000 tahun, kemungkinan


berasal dari Mesir kuno atau Sumeria. Teknik batik meluas di beberapa negara di
Afrika Barat seperti Nigeria, Kamerun, dan Mali, serta di Asia, seperti India, Sri
Lanka, Bangladesh, Iran, Thailand, Malaysia dan Indonesia. Pada masa kini, terdapat
perkembangan teknik pembuatan batik yang lebih mudah dan efisien, seperti teknik
ecoprinting.

Ecoprinting adalah sebuah teknik cetak dengan pewarnaan kain alami yang


cukup sederhana namun dapat menghasilkan motif yang unik dan otentik. Prinsip
pembuatannya adalah, melalui kontak langsung antara daun, bunga, batang atau
bagian tubuh lain yang mengandung pigmen warna dengan media kain tertentu. Tidak
hanya karena itu yang melatarbelakangi kita mendaur ulang daun-daun yang tidak
dimanfaatkan adalah tugas praktek dari mata pelajaran seni budaya. Kita diajari dan
dipahamkan bagaimana pentignya mengurangi sampah di lingkungan sekitar dengan
cara memanfaatkannya seerti mendaur ulang sampah se kreatif mungkin menjadi
barang yang mempunyai nilai ekonomis dan bermanfaat.

Berdasarkan hal tersebut, kami berinisiatif untuk mendaur ulang daun daun
yang sudaj tidak dipakai dengan media kain. Kain yang dapat digunakan sebagai
“Batik Ecoprint”.
1.2 rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan batik ecoprint ?
2. Mengapa batik Ecoprint merupakan batik yang sangat ramah lingkungan?
3. Siapa pencetus batik ecoprint pertama kali?
4. Kapan batik ecoprint mulai dikenal oleh kalangan masyarakat?
5. Apa saja alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan batik ecoprint?
6. Bagaimana cara pembuatan batik ecoprint ?

1.3 Tujuan
1. mengetahui teknik baru dalam pembuatan batik
2. mengetahui cara mendaur ulang sampah organik yang dapat
menghasilkan sebuah kerajinan tangan bernilai jual tinggi
3. mengetahui cara pembuatan batik ecoprint
BAB II
ISI

2.1. Definisi batik ecoprint

Ecoprinting adalah sebuah teknik cetak dengan pewarnaan kain alami yang cukup
sederhana namun dapat menghasilkan motif yang unik dan otentik. Prinsip
pembuatannya adalah, melalui kontak langsung antara daun, bunga, batang atau bagian tubuh
lain yang mengandung pigmen warna dengan media kain tertentu.

Pemanfaatan bahan alami untuk pembuatan ecoprint merupakan usaha yang sangat


mudah dikerjakakanan.

karena ecoprint memiliki keunggulan diantaranya yaitu ramah lingkungan, tidak


menggunakan bahan kimia, proses pembuatannya mudah, bahannya mudah diperoleh karena
berasal dari dedaunan, bunga maupun ranting tumbuhan.

Batik ecoprint merupakan salah satu jenis batik yang metode pembuatannya


memanfaatkan pewarna alami sehingga ramah lingkungan. Bahan-bahan pewarna tersebut
berasal dari daun, bunga, batang, akar maupun bagian tumbuhan lainnya yang bisa
menghasilkan pigmen warna.

Tetapi tentu ada kekurangan dari teknik pembuatan ini, seperti hasilnya kemungkinan
besar tidak seragam. Belum terstandar,Meski pasarnya ada, namun tidak banyak. Daftar daun
dan bunga untuk ecoprint belum diteliti. Dan hasilnya kadang tidak bisa terprediksi sama
sekali.

2.2. Batik ecoprint merupakan batik ramah lingkungan

Batik ecoprint terbuat dari bahan alami, yakni daun dan bunga dari tumbuhan yang ada
di sekitar yang di replika baik motif maupun warnanya. Berbeda dengan batik tulis dan cap
yang menggunakan bahan kimia, batik ecoprint aman bagi alam dan ramah lingkungan
karena tidak menimbulkan pencemaran.

2.3 Asal mula batik ecoprint


Yogayakarta adalah pencetus pertama ecoprint. Kesadaran masyarakat Yogyakarta
menjaga kelestarian alam menjadikan tren dan gaya hidup yang ramah lingkungan. Sesuai
Namanya ecoprint dari kata eco asal kata ecositem (alam) dan Print artinya mencetak.
2.4 Tahun di kenal nya batik ecoprint
Menurut Gayatri, ecoprint yang berasal dari Turki ini mulai diperkenalkan di Indonesia
sejak tahun 2016 lalu.

2.5. Alat dan Bahan

* Alat

 palu
 ember
 tali
 tongkat

* Bahan

 kain perimis 3m
 daun dan bunga
 air cuka
 bubuk tawas

2.6. Cara pembuatan

1.) MORDATING
Cara ini yaitu cara awal dengan pembersihan kain dengan merendam kain
menggunakan tawas.cara ini diakukan agar warna dari daun yang akan digunakan
lebih mudah menempel. Penggunaannya cukup dengan mencampurkan air
sebanyk 1 liter air dengan 3 gram tawas (tergantung dengan ukuran kain) lalu
rendam kain pada air yang sudah dicamupur tawas selama jam. Setelah itu jemur
kain tanpa memerasnya tunggu sampai kain mengering.

2.) TREATMEN HERBAL ATAU DAUN


Cara tersebut dilakukan untuk mengeluarkan warna-warna dari daun yang
akan digunakan supaya warnanya dlebih pekat dan lebih jelas. Caranya yaitu
dengan merendam daun-daun yang sudah di pilih dengan 1 liter air di campur
dengan air cuka sebanyak 3 sdm selama 2 jam.
3.) PENATAAN ATAU PENATURAN DAUN DI ATAS KAIN
Daun-daun yang sudah melewati tahap treatment tersebut kemudian di tata di
atas kain sesuai dengan keinginan namun tidak boleh asal, agar menimbulkan
kesan artistik dan agar motif yang di buat dapat terlihat sangat indah dan baik.

4.) PENCETAKAN DAUN DI ATAS KAIN


Daun yang sudah di tata di atas kain kemudian ditutup menggunakan plastik
bening dengan perlahan agar daun tidak berpindah posisi, kemudian pukul-pukul
daun dengan perlahan agar daun tidak hancur, kemudian setelah itu plastik di buka
perlahan dan daun-daun di ambil perlahan dari atas kain.

5.) PEMBILASAN TAHAP AKHIR


Setelah daun di ambil dari atas kain siapkan 1 liter air guna membilas sisa sisa
daun yang ada di atas kain, lakukan dengan perlahan sampai sisa-sisa daun benar-
benar hilang, kemudian lakukan pembilasan kedua untuk memastikan kain benar-
benar bersih, setelah itu jemur hingga kering, kemudian kain siap untuk di perjual
belikan untuk bahan pembuatan tas dan lain-lainnya.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Daun-daun yang ada di sekitar kita yang sering kita anggap sebelah mata ternyata bisa
di manfaatkaan dengan di olah menjadi barang bernilai jual tinggi. Ini dapat menjadikan
sebagian masyarakat sebagai pekerja sampingan ataupun pekerjaan tetap sehingga bisa
mengurangi tingkat pengangguran yang ada di Indonesia.

3.2. Saran
Penulis sadar bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kesalahan yang dapat
mengingat penulis hanya manusia biasa yang tak luput dari salah. Maka dari itu, penulis
memohon kritik & saran yang bersifat membangun dari pembaca agar dapat menjadi motivasi
bgi penulis untuk lebih baik lagi

Anda mungkin juga menyukai