1) Kebijakan Kurikulum Pendidikan Sejarah Massa Reformasi di SMA
Oleh: Zulkarnain Jurnal ISTORIA, September 2018, Vol. 14, No. 2 a. Kelebihan 1. Dalam penelitian jurnal ini, peneliti lebih menekankan kepada kehidupan berbangsa dan bernegara. 2. Menekankan pada jaminan mutu serta kepada aspek pembiyaan pendidikan. 3. Penelitian ini berimplementasi kepada mentri dan kepres serta dua lembaga Negara yaitu eksekutuf dan legislative 4. Tujuan dari dibuatnya kurikulum pendidikan adalah untuk membangun insan yang cerdas spiritual, sosial, dan emosional. 5. Pada kurikulum 1994 terdapat 2 tahap yaitu tahap penyempurnaan jangka pendek dan jangka panjang. 6. Perubahan system kurikulum menjadi (KBK), perubahan system ini menjadi kurikulum lebih terorganisir atau tertata dengan rapi dengan memiliki tujan yang jelas untuk siswa dan pendidikan. 7. Menekankan kepada mengeksplorasi kemampuan siswa secara optimal, dan penerapanya dalam kehidupan sehari-hari. b. Kekurangan 1. Kurikulum dicampur adukkan dengan politik. 2. Dominannya pengaruh politik terhadap perubahan kurikulum di Indonesia. 3. Perubahan kurikulum 1994 termasuk salah satu contoh permasalahan dalam penguasaan materi. 4. Kurikulum 1994 masih bersifat sentralistik. 5. Penerapan KBK masih seperti kurikulum yang masih menekankan kepada kemampuan guru dalam mengajar. 6. Kurangnya SDM guru dalam mengajar. Salah satu penyebabnya dalah guru yang mengajar tidak sesuai dengan basis ilmu yang dimiliki. 7. Sarana dan prasarana yang belum merata disetiap daerahnya. 8. Penyusunan kurikulum masih ditetapkan oleh pemerintah/dibuatkan padahal gurulah yang paling mengerti keadaan siswanya.
2) Analisis Filosofi Kurikulum Dalam Kurun Waktu 1947-1964 Oleh:
Endah Nur Iswanti Artikel Jurnal September 2015 a. Kelebihan 1. Menanamkan semangat patriotism dan peningkatan kesadaran nasional, dengan demikina kemerdekaan dapat dipertahankan. 2. Tujuan dari pendidijan tahun 1947 adalah sesuai dengan UUD 1945 yang berbunyi “mencerdaskan kehidupan bangsa”. 3. Tujuan dalam pendidikan 1947 adalah kecerdasan spasial, bahasa, musik, natural, raga, dan intelektual. 4. Lebih tersetrukturnya system pembelajaran pada kurun waktu 1951-1965 dengan telah adanya TK. 5. Pancasila sebagai pedoman dalam menentukan tujuan dalam pendidikan. b. Kekurangan 1. Terpecah belahnya bangsa Indonesia pada saat itu karena menghadapi agresi militer Belanda yang ke II. 2. Sulitnya dan rumitnya system pembelajaran pada kurun waktu 1947-1964. 3. Susunan mata pelajaran yang disusun secara sederhana. 4. Terlalu banyaknya aliran pendidikan yang digunakan dan di tetapkan pada kurunwaktu 1947-1964 seperti contoh menggunakan aliran Esensialisme dan Perennialisme