Anda di halaman 1dari 11

RCA: INSIDEN

Komite Keselamatan Pasien


RS ELISABETH SEMARANG

KELIRU
TRANSFUSI

Ruang Fransiskus
I. TIM ROOT CAUSE ANALYSIS

Ketua : dr Ricky (ketua komite patient safety)

Anggota :

o Dr Monica (wakil ketua komite patient safety)


o Dr Andreas (kepala laboratorium RSE)
o Dr Anna (case manager penanggungjawab ruangan Fransiskus)
o Titi Trepsilo, AMK (Sekretaris komite patient safety)
o Sr Nerita, OSF (kepala ruangan Fransiskus)

Notulen: Titi Trepsilo, AMK

RCA dilakukan dari tanggal 29 Agustus 2013 – 3 September 2013

Apakah semua area sudah terwakili?

YA TIDAK

Apakah macam-macam & tingkat pengetahuan yang berbeda sudah diwakili dalam tim
tersebut?

YA TIDAK
II. DATA INSIDEN

Insiden

1. KNC Salah Golongan Darah (27 Agustus 2013)


2. KNC Salah Pemberian Transfusi (29 Agustus 2013)

Lokasi Insiden

 Ruang Fransiskus RS ST Elisabeth

Jenis data yang digunakan

1. Hasil wawancara:
a. Perawat yang terlibat dalam kejadian
b. Perawat yang ada saat kejadian
c. Analis laboratorium
2. Data rekam medis
Kronologis Kejadian

Waktu/Kejadian 26/8/2013 27/8/2013 27/8/2013 27/8/2013 27/8/2013 27/8/2013


pukul 15.20 pukul 15.20-15.40 pukul 15.45 15.45 – 19.00
Kejadian Pasien Ny L Pasien diprogram Laboratorium menerima Analis 1 mengerjakan Perawat Fransiskus Perawat Fransiskus
masuk RS dirawat untuk transfusi darah permintaan pemeriksaan golongan darah Ny L menelepon menelepon patugas
dokter Prof C 4 PRC (masuk 2 darah atas nama Ny L didapatkan golongan laboratorium untuk PMI untuk
dengan diagnosa unit/hari) dengan parameter yang darah AB rhesus (+). menanyakan hasil permintaan 4 darah
kerja MDS diminta adalah golongan pemeriksaan golongan PRC
darah, LDH, dan GDT darah. Hasil dikatakan
AB, Rhesus (+).
Informasi Tambahan  Golongan darah Darah tersedia di
diminta CITO atas PMI
indikasi pengisian
permintaan
transfusi darah
 Tidak ada
keterangan Hb dari
ruangan dalam
lembar permintaan
Good Practice
Masalah Pelayanan
Waktu/Kejadian 27/8/2013 27/8/2013 27/8/2013 27/8/2013
19.30 19.35 19.35-20.15 20.15-20.30
Kejadian Petugas PMI telpon Perawat Fransiskus menanyakan ke Analis 2 melihat di komputer bahwa pasien tersebut Laboratorium
meminta konfirmasi laboratorium untuk mengkonfirmasi periksa di laboratorium tanggal 26 Agustus 2013 dan melaporkan hasil
golongan darah karena hasil pemeriksaan darah. ternyata sampel darah masih tersimpan di kulkas. pemeriksaan golongan
hasil di PMI Analis 2 melihat kartu golongan darah Analis 2 melakukan pengecekan ulang golongan darah ke ruang F dan
menunjukan bahwa Ny L benar AB rhesus (+). Analis 2 darahnya dan didapatkan hasil AB rhesus (+), namun memberikan hasil
golongan darah Ny L meminta konfirmasi ulang golongan analis 2 melihat bahwa aglutinasinya tampak berbeda cetak golongan darah
adalah A rhesus (+) darah dengan melakukan sampel ulang dari biasanya. bersama dengan LDH.
(sample darah pertama digunakan Analis 1 melakukan pencucian darah 3x dan Perawat ruang F
untuk contoh darah ke PMI) golongan darah dikerjakan dengan metode back menelpon PMI untuk
typing didampingi analis 2 dan didapatkan bahwa memberitahu golongan
hasil golongan darah Ny L adalah A Rhesus (+) darah A, Rhesus (+).
Informasi Tambahan Perawat ruangan Fransiskus meminta Sampel darah tampak autoaglutinasi yang cukup jelas PMI meminta contoh
laborat untuk mencetak hasil tersebut (setelah mengalami penyimpanan di lemari darah yang baru dan
secara tertulis, namun analis 2 tidak pendingin) surat permintaan darah
berani mencetak hasil sebelum baru serta mengambil
dilakukan pengecekan ulang golongan surat permintaan darah
darah yang pertama.
Good Practice Analis tidak mencetak hasil tanpa
pengecekan ulang
Masalah Pelayanan Terjadi kekeliruan
golongan darah.

Waktu/Kejadian 28/8/2013 29/8.2013


14.00
Kejadian Hasil laboratorium dari PMI Kantung WRC 1 hari ini sudah dimasukkan
menunjukan hasil bahwa ditemukan perawat dan perawat D akan memasukan WRC
imun antibody C3 yang menyelimuti kedua. Perawat D mengambil darah dari lemari
sel darah merah pasien, Dalam serum pendingin tanpa melihat identitas dari kantung
ditemukan antibodi ireguler yang darah tersebut. Perawat D sudah memasang
bereaksi kuat pada suhu yang dingin. kantung tersebut ke transfusi set pasien dan melihat
Dicurigai bahwa pasien menderita bahwa identitas pada kantung darah ternyata milik
AIHA tipe dingin. Berdasarkan hasil pasien lain dan cepat-cepat perawat D mengklem/
tersebut PRC diganti menjadi WRC. menutup jalur infus pada discofix.
Ny L mendapatkan transfusi WRC 2
kantung.
Informasi Tambahan Tidak terjadi reaksi transfusi. Saat insiden terjadi hanya terdapat 2 perawat yang
berdinas, 1 perawat D dan 1 perawat lain yang
sedang operan.

Good Practice Perawat D melaporkan kejadian tersebut kepada


rekan-rekan perawat lain yang bertugas dan
menulis laporan insiden.
Masalah Pelayanan Prosedur identifikasi sampel tidak dilakukan
Hanya 2 perawat yang berdinas
III. ANALISA MASALAH

No Masalah Pelayanan Instrumen


1 Keliru golongan darah 5 why
2 Prosedur identifikasi tidak dilakukan Fish bone analysis

MASALAH 1: KELIRU GOLONGAN DARAH

Masalah Golongan darah keliru


Mengapa keliru golongan darah? Terdapat aglutinasi pada kolom A, B, dan
AB
Mengapa terjadi aglutinasi demikian? Pasien merupakan pasien AIHA, sehingga
terdapat autoaglutinasi

Kesimpulan

Akar masalah pada Masalah 1 adalah karena pasien merupakan pasien AIHA yang memang
terjadi autoagglutinasi pada darah pasien, sehingga merancukan pemeriksaan golongan darah
dengan metode biasa.
MASALAH 2: IDENTIFIKASI TIDAK DILAKUKAN

Penelusuran akar masalah dari identifikasi tidak dilakukan dikerjakan dengan menggunakan
bone fish analysis.

Faktor Kontributor Masalah


Faktor pasien -
Faktor individual Terburu-buru dalam melakukan tugasnya
Faktor tugas Perawat dibebankan beban tugas yang berat dengan mengurus
14 pasien sendirian ketika 1 perawat lainnya sedang operan
Faktor komunikasi Tidak dikomunikasikan bahwa akan ada 2 pasien yang
menjalani transfusi darah pada shift tersebut
Faktor tim -
Faktor kondisi kerja Tidak ada sistem pengantian dinas perawat yang belajar.
Belum ada pemetaan terhadap jam fungsional dinas perawat.
Faktor organisasi -

Kesimpulan

Akar masalah pada Masalah 2 adalah belum adanya pemetaan jam dinas fungsional perawat
dan belum ada sistem penggantian perawat yang tugas belajar.
REKOMENDASI & RENCANA TINDAKAN

Masalah Tindakan Tingkat PJ Waktu Bukti Paraf


rekomendasi penyelesaian
SDM ruangan Usulan pemetaan jam fungsional Komite Sr Nerita, OSF& 1 bulan Notulensi rapat
kurang tenaga kerja terhadap kebutuhkan Keperawatan Titi Trepsilo AMK komite
Jika diperlukan perlu keperawatan
penambahan perawat Pemetaan jam
fungsional

Transfusi darah Usulan bahwa program transfusi Komite Titi Trepsilo, 1 bulan Sosialisasi dalam
tidak dilaporkan dalam operan perawat keperawatan AMK notulen rapat
dikomunikasikan keperawatan
dalam operan
Terdapat  Seluruh pasien Hb < 7 atau Direktur Dr Andreas, SpPK 1 bulan Perubahan SPO
autoagglutinasi kecurigaan ke arah AIHA, Penunjang Medis
pada darah pasien dilakukan pemeriksaan
AIHA yang dapat golongan darah secara
mengaburkan hasil backtyping.
pemeriksaan Hb  Screen golongan darah
sebaiknya rutin dilakukan saat
pasien masuk ke RS.

Anda mungkin juga menyukai