Anda di halaman 1dari 16

Apresiasi Cyber Extension

001B1-09Z001-P501E

PIN BB 22F105B0 IMEI: 354501.04.545253.8


1. terobosan konkrit dari Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan
SDM Pertanian/Pusat Pengembangan Penyuluhan Pertanian yang bertujuan untuk 1.
Memperlancar/meningkatnya arus informasi dari Pusat - Provinsi - Kabupaten/ Kota - BPK -
Pelaku Usaha ataupun sebaliknya. 2. Tersedianya teknologi untuk penyebaran dan mengakses
materi penyuluhan baik oleh penyuluh maupun pelaku utama dan pelaku usaha. 3. Dengan
adanya alat pengolah data tersebut diharapkan meningkatnya SDM Penyuluh dalam bidang
Informasi teknologi
2. Menteri Pertanian dengan keputusan SK Nomor 3797/kpts/SR.120/11/2010 ...
cybex.deptan.go.id/category/bidang/sdm
3. Cyber Extension merupakan sistem informasi penyuluhan pertanian melalui media internet yang
mendukung penyediaan materi dan informasi penyuluhan bagi penyuluh sebagai bahan untuk
memfasilitasi proses pembelajaran petani dan kelompok tani, agar usaha taninya lebih produktif
dan efisien
Nomor anggota tahitian noni : IPC 3416023 password J29NUTW8 CaSE SenSItIve bangk1nang
munax@yahoo.co.id email, bangk1nang facebook
babababa

pu pns 1EEHRD0P bangk1nang

munax@youtube.com bangkinang

www.cybex.deptan.go.id

merupakan jawaban penyuluhan pertanian, bagaimana kita memanfaatkan


kemajuan teknologi. System ada komponen-komponen.

Diharapkan admin bisa menggunakan secara langsung, untuk BPP kalau mereka
mau upload harus melalui kabupaten.

Sisten admin terbagi 4 (admin_kampar, KM701R)

Admin 1 di puncak. Pusat Pengembangan Penyuluhan Pertanian, Badan SDM Pertanian,


Jl. Harsono RM No.3 Pasar Minggu Jakarta Selatan, Telp/Fax. 021-7804386

Menggunakan juga F5

Kalau langsung mengopy dari word sebaiknya dimasukkan dulu ke wordpad


(notepad), baru ke cyber
TULISAN 1 SPASI

Maksiman 2 halaman, jadinya 1,5 halaman

cyberextension@gmail.com Email secretariat

imo i178

email Yendri purnama = Yendripurnama@yahoo.co.id

email Rosmita = henny.nr@gmail.com

email Elmi = elmiamd@yahoo.co.id

email Jamaludin = jamaludin273@gmail.com

email Herlina S = lina_bundanaufal@yahoo.co.id

email perhiptani = dpp_perhiptani@yahoo.co.id

email hendra: hendra_ahmad66@yahoo.co.id paswot Bondin1966

email: Perkebunan: edmarharis79@gmail.com paswot 79edmarharis

verivikasi pajak: 79edmarharis PIN: 875479


Verification Code

billingmpn@pajak.go.id

Ke

saya

Hari Ini pada 11:18 AM

Kepada BADAN PENYULUHAN PERTANIAN&KET, BADAN PELAKSANA PENYULUHAN DAN KETAHANAN


PANGAN Jln. Lingkar Ktr. Bupati Kampar Bangkinang 0762 7320071

Hendra 691657472221000

Selamat bergabung bersama Surat Setoran Elektronik.

Surat Setoran Elektronik memungkinkan Anda untuk memasukan data pembayaran pajak.

Silakan klik link di bawah ini untuk segera mengaktifkan akun Anda:
http://ssereg.pajak.go.id/verification.aspx?code=87CDFF90-B60A-7575-3616-A01B57E69F35

Anda dapat langsung memasukkan data pembayaran pajak.

Jika URL di atas gagal, copy dan paste alamat tersebut ke dalam browser Anda, atau silakan masukkan
kode aktivasi melalui:
http://ssereg.pajak.go.id/verification.aspx

Kode Aktivasi : 87CDFF90-B60A-7575-3616-A01B57E69F35

User ID : Bondin1966 diganti 007835465221000


PIN : 571189
CYBER EXTENSION

PENDAHULUAN

Keberhasilan penyelenggaraan penyuluhan tergantung dari sumberdaya penyuluhan,


proses komunikasi dan komunikan (penyuluh). Sumberdaya penyuluhan antara lain adalah
sarana dan prasarana penyuluhan seperti media penyuluhan, isi pesan/materi penyuluhan dan
komunikan (penyuluh) itu sendiri. Penyuluh sebagai fasilitator yang menjembatani sampainya
informasi dan teknologi kepada pelaku utama dan pelaku usaha mempunyai peran yang
strtegis dalam mencapai keberhasilan pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan.

Informasi, teknologi dan kebijakan pembangunan pertanian agar sampai dengan baik
dan tepat pada sasaran jika penyuluh mempunyai kemampuan berkomunikasi dengan baik
serta memiliki pengetahuan dan wawasan yang lebih. Oleh karena itu penyuluh harus terus
menerus meningkatkan kompetensinya karena teknologi dibidang pertanian terus berkembang
sejalan dengan berkembangnya iptek sehingga penyuluh memiliki rasa percaya diri yang tinggi
dalam menyampaikan isi pesan/materi penyuluhan kepada sasarannya (pelaku utama dan
pelaku usaha). Dewasa ini Kemajuan teknologi informasi yang canggih seperti jaringan internet
dapat dijadikan sarana untuk memperoleh informasi dan teknologi pertanian sekaligus sebagai
sarana penyampaian informasi dan teknologi pertanian melalui sistem jaringan berbasis
internet (website) yang diberi nama Cyber Extension.

Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Departemen


Pertanian, pada tahun 2010-2014 menetapkan visi : “Terwujudnya sumber daya manusia
pertanian yang profesional, kreatif, inovatif dan berwawasan global dalam rangka
meningkatkan kemandirian pangan, nilai tambah, ekspor, dan kesejahteraan petani.”

 Dalam rangka meningkatkan kompetensi penyuluh dan produktivitas sumberdaya


penyuluhan maka BPPSDMP Departemen Pertanian pada tahun 2009 mengembangkan Cyber
Extension yang dikelola dari pusat sampai ke Kabupaten/Kota bahkan sampai ke tingkat BPP
Model. Struktur kepengurusan Cyber Extension terdiri dari : Admin Puncak (Level 1) yang
berkedudukan di Sekretariat Pengelola Cyber Extension Pusbangluhtan, Admin Bidang (Level 2)
yang berkedudukan di masing-masing bidang lingkup Pusbangluhtan, Admin Provinsi (Level 3)
dan Admin Kabupaten/Kota (Level 4).

Agar materi maupun informasi penyuluhan baik program, kebijakan, data, maupun
berupa materi penyuluhan, materi spesifik lokalita dan/atau berita penyuluhan nasional/daerah
dapat diakses oleh penyuluh atau pelaku utama di tingkat lapangan maka perangkat keras (hard
ware) dan perangkat lunak (soft ware) Cyber Extension proses pengadaannya oleh pusat dan
akan segera dikirim ke provinsi dan kabupaten/kota.

 B.   TUJUAN

Tujuan dari pengembangan website Cyber Extension ini oleh pemerintah pusat adalah :

1.      Meningkatkan arus informasi dari pusat, provinsi dan kabupaten/Kota sampai tingkat petani;

2.      Meningkatkan penyediaan materi penyuluhan pertanian bagi penyuluh;

3.      Meningkatkan akses petani dalam mendapatkan informasi.

C.   MENU CYBER EXTENSION

Cyber Extension adalah sistem informasi penyuluhan pertanian melalui media internet
yang mendukung penyediaan materi dan informasi penyuluhan bagi penyuluh sebagai bahan
untuk memfasilitasi proses pembelajaran petani dan kelompok tani, agar usaha taninya lebih
produktiv dan efisien.

 Menu yang disajikan dalam Cyber Extension terdiri dari :

1.     NEW FLASH

Berisi tentang informasi singkat yang ditampilkan dalam bentuk running text, tentang;
rencana, jadwal dan kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan penyuluhan baik yang
sudah,sedang dan akan dilaksanakan.
2.     MAIN MENU

Main Menu berisi informasi yang terdiri dari menu :

  Home : berisi tentang Profil Organisasi Badan Penyuluhan

  Kebijakan Penyuluhan : berisi tentang Peraturan dan Kebijakan yang berkaitan dengan
penyuluhan (UU,PP, PerPres, Kepres, Permentan,Pedoman, Juklak, Juknis)

  Materi Penyuluhan : berisi tentang Materi penyuluhan sub sektor

  Tanaman Pangan ; berisi tentang varietas, teknik budidaya, hama penyakit, sarana
produksi,panen/pasca panen, pengelolaan hasil, pemasaran, dan pembiayaan/permodalan
pada komoditas :

  Padi (padi sawah, padi pasang surut dan padi gogo)

  Serealia (Jagung, kedelai, kacang tanah dan kacang hijau, lainnya)

  Umbi-umbian (ubi kayu, ubi jalar, talas, garut, lainnya)

  Hortikultura ; berisi tentang, penanaman, pemupukan, penyiraman, pengendalian hama


penyakit, panen/pasca panen dan pemasaran pada tanaman :

  Tanaman Hias (Anggrek, Krisan, Melati, Palem dan Sedap Malam)

  Buah-buahan (Durian, Jeruk Keprok/Siam,Mangga, Manggis, Melon, Nanas, Pisang, Rambutan,


Salak, Semangka

  Biofarmaka (Dringo, Jahe, Kencur, Kunyit, Lempuyang, Lengkuas, Temuireng, Temukunci,


Temulawak)

  Peternakan ; berisi tentang, Jenis, bibit, kandang, kesehatan, pakan, panen & pasca panen,
pemasaran, sarana dan prasarana pada komoditas :

  Sapi potong, sapi perah, kambing, kerbau, ayam pedaging, ayam petelur, itik pedaging, itik
petelur, babi, burung puyuh, domba dan kelinci.

  Perkebunan ; berisi tentang teknik budidaya, panen/pasca panen, pemasaran pengelolaan hasil
dan sarana produksi pada komoditas :
  Tanaman Rempah dan Penyegar (Aneka tanaman penyegar, Cengkeh, Kakao, Lada, Teh)

  Tanaman Semusim (Aneka tanaman semusim, Atsiri, Serat, Tebu)

  Tanaman Tahunan (Jambu Mete, Jambu Pagar, Karet, Kelapa, Kelapa Sawit, Kopi)

  Sumber Daya Manusia berisi tentang sumber daya Petani dan Penyuluh

  Pengelolaan Lahan dan Air (PLA) berisi tentang ;

  Lahan didalamnya berisi tentang : konservasi, optimalisasi lahan, pengendalian dan reklamasi;

  Air didalamnya berisi tentang : rehabilitasi & optimalisasi air, pengelolaan sumber air,
konservasi air.

  Perluasan Areal : tanaman pangan, tanaman perkebunan, tanaman hortikultura, kelembagaan


peternakan

  Iklim berisi tentang: prakiraan hujan bulanan, prakiraan musim, neraca air, iklim ekstrim, dan
rata-rata klimatologi.

  Geofisika : berisi tentang gempa bumi. Tsunami.

  Materi Spesifik Lokalita : berisi tentang materi spesifik yang berasal dari masing-masing daerah
baik dari provinsi maupun kabupaten yang terdapat dalam provinsi tersebut. Provinsi yang
sudah masuk dalam website cyber extension.

  Sumatra (Aceh, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Bangka
Belitung)

  Jawa (Banten, Jawa Barat, DI Yogya, Jawa Tengah, Jawa Timur)

  Bali

  Kalimantan (Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur)

  Sulawesi (Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara)

  Papua (Papua Barat, Papua)

  Maluku (Maluku Utara, Maluku)

  Nusa Tenggara (NTB, NTT)


3.     CONTENT

Pada content disajikan informasi yang terdiri dari :

  Materi Penyuluhan : berisi tentang materi subsector, sama seperti yang terdapat Materi
Penyuluhan pada menu utama (main menu).

  Kebijakan Sektoral : berisi tentang Kebijakan yang berkaitan dengan sector pertanian

  Gerbang Nasional : berisi tentang berita kegiatan penyuluhan ditingkat nasional.

  Gerbang Daerah : berisi tentang berita kegiatan penyuluhan ditingkat daerah

4.     MENU KIRI

Menu Kiri menyajikan informasi tentang database, penyuluhan meliputi data ketenagaan,
kelembagaan dan sarana prasarana. Pada menu ini juga disajikan link yang terkait dengan
penyuluhan yaitu :

  http://database.deptan.go.id/simluh

  http://www.bmkg.go.id

  http://database.deptan.go.id/feati

  Dan layanan SMS Center Kementrian pertanian

5.     MENU KANAN

Menu Kanan Web, berisi data dan informasi penyuluhan untuk di publikasikan kepada
pengguna (user), yaitu ;

 Search ; digunakan sebagai alat bantu bagi user untuk mencari data dan informasi dalam Web
Cyber Extension

 Gallery Event ; berisi dokumentasi kegiatan penyuluhan dalam bentuk foto

 Audio ; berisikan materi penyuluhan dalam bentu audio (jingle penyuluh pertanian, siaran
pedesaan)

 Video ; berisikan cuplikan materi penyuluhan dalam bentuk video (iklan layanan masyarakat,
saung tani dan dialog interaktif).
 Forum Rembug ; digunakan sebagai media diskusi/Tanyajawab antara
user/petani/penyuluh/stakeholder dengan pengelola cyber extension.

Dalam rangka menjamin ketahanan dan kemandirian pangan serta menghadapi era
perdagangan bebas, Kabinet Kerja telah menetapkan target pembangunan pertanian salah
satunya pencapaian berkelanjutan padi, jagung, dan kedelai. Target produksi yang harus dicapai
pada tahun 2015, untuk produksi padi sebesar 73,40 juta ton, jagung sebesar 20,33 juta ton,
dan kedelai sebesar 1,27 juta ton.

Untuk menjamin ketahanan dan kemandirian pangan, Kementerian Pertanian telah


menindaklanjuti melalui Upaya Khusus (UPSUS) peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai
(Pajale). Target tersebut dapat dicapai salah satunya dengan meningkatkan efektivitas peran
Penyuluh Pertanian. Indonesia sebagai bangsa yang besar mempunyai kebutuhan pangan
pokok yang besar sehingga ketahanan pangan perlu dibangun sebagai wujud kemandirian
bangsa, pemahaman tersebut harus ditanamkan oleh Penyuluh Pertanian kepada petani.
Penyuluh Pertanian selain melaksanakan tugas dan fungsinya, dalam mendukung program
tersebut diharapkan juga sebagai motivator dan pendamping bagi petani/kelompoktani
(poktan) dan gabungan kelompoktani (gapoktan) dalam melaksanakan usaha tani. Untuk itu
perlunya para Penyuluh Pertanian juga harus menguasai dan memahami ilmu budidaya, ilmu
tanah dan pemupukan, pemasaran, manajemen, pasca panen dan ilmu pemberdayaan bagi
masyarakat petani. Para Penyuluh Pertanian juga terus melaksanakan kegiatannya dengan cara
antara lain melakukan kursus tani, rembug tani, Demplot, Dem area, Demfarm, dan Display
Varietas unggul baru yang bekerja sama dengan peneliti BPTP RiauPenyuluh Pertanian harus
mampu mempengaruhi petani secara persuasif agar petani mau menerima inovasi teknologi
yang telah direkomendasikan supaya dapat meningkatkan produksi dengan cara penggunaan
bibit unggul bersertifikat, melakukan pemupukan berimbang, menngelola pengairan dengan
teratur, melakukan pengamatan OPT, mengoptimalisasi lahan dan meningkatan IP, mencatat
dan mengatur musim tanam agar dapat melakukan efisiensi. Dengan pengawalan dan
pendampingan yang terus menerus secara kontinue diharapkan petani semakin termotivasi
dalam berusahatani khususnya komoditas padi, jagung, dan kedelai. Karena komoditas pangan
tersebut merupakan kebutuhan pangan pokok di Indonesia sekaligus target utama yang harus
dicapai Kementerian Pertanian sd. 2017.
KOMUNIKA, Jakarta - Perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi dewasa ini terus
mengalami kemajuan yang sangat pesat. Melalui perkembangan dan pemanfaatan teknologi
seperti internet dan peralatan komunikasi lainnya, kita dapat mengetahui apa yang terjadi di
belahan dunia lain dalam hitungan detik. Selain itu, kita juga dapat berkomunikasi dan mengenal
orang dari segala penjuru dunia tanpa harus bertatap muka secara langsung. 

Adanya teknologi ini mampu mendorong manusia untuk menciptakan berbagai inovasi-inovasi
teknologi, yang dapat menyampaikan informasi secara cepat, tepat dan akurat sehingga
komunikasi antar personal lebih mudah dilakukan. Salah satu inovasi teknologi yang
berkembang dalam dunia pertanian adalah cyber extension. Program yang dikembangkan
Kementerian Pertanian pada tahun 2009 ini menyediakan informasi pertanian melalui internet. 

Cyber extension merupakan terobosan baru dalam sistem penyuluhan pertanian, khususnya
dalam penyediaan materi penyuluhan guna membantu penyuluh, petani, dan pelaku usaha dalam
mengatasi keterbatasan bahan informasi pertanian. Melalui lamannya yaitu
http://cybex.pertanian.go.id/, Kementerian Pertanian menyediakan fasilitas informasi yang berisi
mengenai Kebijakan Penyuluh, Materi Penyuluhan, Materi Spesifik Lokalita, dan Diseminasi
Teknologi Pertanian. Pengembangan cyber extension secara umum bertujuan untuk
mengembangkan sistem informasi pertanian berbasis web terpadu, terintegrasi, tepat guna dan
bermanfaat bagi penyuluh, kelembagaan penyuluhan serta para pelaku agribisnis ataupun
masyarakat pada umumnya.

Secara etimologi, cyber extension terdiri dari dua kata yaitu cyber dan extension. Cyber menurut
Oxford Dictionary berarti yang berhubungan dengan Teknologi Informasi, Internet, dan Virtual
Reality. Sedangkan Extension secara harfiah dapat disebut sebagai “tindakan atau proses
memperluas atau memperpanjang sesuatu”, dapat berupa perluasan area, waktu maupun ruang.
Jadi extension atau penyuluhan adalah sebuah mekanisme sentral dalam proses pembangunan,
baik dari segi transfer teknologi dan pengembangan sumber daya manusia. Dapat disimpulkan
bahwa cyber extension merupakan media komunikasi inovasi baru yang bersifat hybrid dan
konvergen yang memanfaatkan jaringan internet, komunikasi melalui komputer dan multimedia
interaktif digital untuk menjembatani proses transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi baru
di berbagai bidang secara cepat.
Pengertian lain dari Cyber Extension adalah mekanisme pertukaran informasi pertanian melalui
area cyber, suatu ruang imajiner-maya di balik interkoneksi jaringan komputer melalui peralatan
komunikasi. Cyber extension ini memanfaatkan kekuatan jaringan, komunikasi komputer, dan
multimedia interaktif untuk memfasilitasi mekanisme berbagi informasi atau pengetahuan.
Pengguna dapat memanfaatkannya untuk kegiatan pelayanan data dan informasi penyuluhan
yang memadai sehingga dapat memfasilitasi proses pembelajaran penyuluh. Selain itu, melalui
cyber extension, penyuluh dapat berinteraksi dengan penyuluh lain, pelaku utama, dan pelaku
usaha lainnya sehingga komunikasi lebih praktis.

Menurut Peraturan Menteri Pertanian No.16/Permentan/OT.140/2/2013 tentang pedoman sistem


manajemen informasi penyuluhan pertanian di lingkungan kementerian pertanian bahwa cyber
extension merupakan sistem informasi penyuluhan pertanian melalui media internet, yang
dibangun untuk mendukung penyediaan materi penyuluhan dan informasi pertanian bagi
penyuluh, dalam memfasilitasi proses pembelajaran agribisnis pelaku utama dan pelaku usaha. 

Cyber extension dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pelayanan data dan informasi penyuluhan,
khususnya membantu memperlancar dan mempermudah fasilitasi kepada pelaku penyuluhan
terutama para penyuluh pertanian, baik penyuluh pertanian PNS, swasta maupun swadaya.
Dalam hal ini, petani akan mudah mendapat informasi baik melalui penyuluh yang mendampingi
maupun langsung mengakses website cyber extension.

Pengembangan sistem kerja cyber extension merupakan salah satu mekanisme pengembangan
jaringan komunikasi inovasi pertanian yang terprogram secara efektif. Cyber extension perlu
diimplementasikan untuk mempertemukan lembaga penelitian, pengembangan, dan pengkajian
dengan diseminator inovasi (penyuluh), pendidik, petani, dan kelompok stakeholders lainnya
yang masing-masing memiliki kebutuhan dengan jenis dan bentuk informasi yang berbeda
sehingga dapat berperan secara sinergis dan saling melengkapi.

Tujuan pengembangan cyber extension secara umum, ialah untuk mengembangkan sistem
informasi pertanian berbasis web yang terpadu, terintegrasi, tepat guna dan bermanfaat bagi
penyuluh, kelembagaan penyuluhan serta para pelaku agribisnis atau pun para pihak lainnya.
Cyber extension dapat menyediakan informasi yang dibutuhkan para penyuluh, pelaku utama,
pelaku usaha dan masyarakat pertanian sesuai kebutuhan spesifik lokasi sehingga mempercepat
peningkatan penyediaan materi penyuluhan pertanian bagi penyuluh dan pelaku usaha.

Tidak hanya itu, berkembangnya cyber extension juga dapat mempercepat arus informasi
pertanian dari pusat sampai ke daerah, dan dapat meningkatkan akses petani terhadap informasi
yang dibutuhkan. Cyber extension dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pelayanan data dan
informasi penyuluhan, khususnya membantu memperlancar dan memudahkan fasilitas kepada
pelaku penyuluhan terutama para penyuluh pertanian. Dalam hal ini cyber extension berperan
dalam mendukung penyediaan informasi, yang memadai sebagai bahan dalam memfasilitasi
proses pembelajaran tersebut.

Pada akhirnya, cyber extension dianggap perlu diimplementasikan untuk mempertemukan


lembaga penelitian, pengembangan, dan pengkajian dengan diseminator inovasi (penyuluh),
pendidik, petani, dan kelompok stakeholders lainnya yang masing-masing memiliki kebutuhan
dengan jenis dan bentuk informasi yang berbeda sehingga dapat berperan secara sinergis dan
saling melengkapi. Aplikasi Cyber extension diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada
peningkatan pengetahuan dan keterampilan penyuluh pertanian, dalam memberikan materi
penyuluhan kepada pelaku utama dan pelaku usaha pertanian. 

Cyber Extention (cybex.pertanian.go.id) adalah media komunikasi antar penyuluh


pertanian di seluruh Indonesia yang bersifat hybrid dan konvergen dalam memanfaatkan
jaringan internet. Melalui media komputer, laptop, dan handphone pintar untuk
menjembatani proses transfer ilmu pengetahuan dan teknologi baru di bidang pertanian
secara tepat dan menyeluruh.

Visi dibuatnya Cyber Extension bagi para penyuluh adalah untuk menjadikan Pusat Penyuluhan
Pertanian handal dalam mewujudkan pelaku utama dan pelaku usaha yang profesional, kreatif,
inovatif dan berwawasan global. Misinya untuk mengembangkan program dan informasi
penyuluhan pertanian sesuai dengan kebutuhan pelaku utama dan usaha, mengembangkan
kelembagaan penyuluhan pertanian yang handal serta ketenagaan penyuluhan pertanian yang
profesional, dan memberdayakan kelembagaan petani serta usaha tani yang kuat, mandiri, dan
berdaya saing.

Di dalam Cyber Extention pertanian, terdapat beberapa informasi. Dari mulai kebijakan
penyuluhan, materi penyuluhan, materi spesifik lokasi, diseminasi teknologi pertanian dari
berbagai seluruh daerah yang ada di Indonesia.

Salah satu contohnya di rubrik Diseminasi Teknologi Pertanian ada kiriman berita dari penyuluh
BPTP Kep. Bangka Belitung, Feriadi, yang memberikan informasi mengenai hama ulat
penggulung daun (L. indicate) pada tanaman kedelai dan strategi pengendaliannya. Di dalamnya
dideskripsikan apa itu ulat penggulung daun, pada umur berapa tanaman kedelai dapat terserang
hama, dan bagaimana ciri-ciri tanaman kedelai yang terserang hama ulat ini.

Setelah dideskripsikan, dijelaskanlah cara pengendaliannya. Cara pengendaliannya mengacu


kepada prinsip pengendalian hama terpadu (PHT). Dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu,
teknik budidaya, penggunaan musuh alami dan pestisida.

Bahkan teknik pengendalian yang menggunakan pestisida ditekankan pada penggunaan pestida
nabati (alami). Meski masih ada yang menggunakan pestisida kimia, tapi disesuaikan dengan
dosis yang seharusnya, tidak berlebihan.

Tidak hanya memuat artikel mengenai diseminasi teknologi pertanian, di dalam Cyber Extention
pun dimuat mengenai berita dari berbagai daerah binaan. Misalnya, pada rubrik Materi Spesifik
Lokalita terdapat beberapa tulisan yang memuat kegiatan apa saja yang dilakukan para penyuluh
dari berbagai daerah.

Simluhtan (database.deptan.go.id/simluh) merupakan kependekan dari Sistem Informasi


Penyuluhan Pertanian. Tujuan dibuatnya Simluhtan ini adalah untuk meningkatkan kinerja
manajemen Pusat Pengembangan Penyuluhan Pertanian, BPSDMP dalam menyajikan data dan
informasi penyuluh pertanian.

Dengan adanya Simluhtan ini laporan, rekapitulasi dan distribusi menurut Satuan Administasi
Pusat (Satminkal) baik pusat maupun Bakorluh tingkat provinsi dan Bapeluh kapubaten/kota
dapat dimonitori dengan baik

Pengembangan Cyber Extension dalam Penyuluhan


Pertanian
Peranan dan fungsi penyuluhan pertanian dewasa ini memerlukan berbagai
penyesuaian selaras dengan berbagai perubahan yang terjadi dalam perkembangan
teknologi. Penyebaran berbagai nformasi penyuluhan pertanian yang selama ini
dilakukan dengan media cetak maupun media elektronik dirasa masih belum optimal.
Media cetak yang selama ini menjadi media utama dalam proses penyampaian
informasi pertanian yang didistribusikan melalui fasilitas pos udara, seringkali terlambat
sampai di tempat tujuan apalagi di daerah-daerah yang sangat jauh, terpencil dan
sarana transportasinya yang masih belum bagus.
Berbagai materi penyuluhan yang selama ini disdistribusikan melalui media cetak
seperti koran, majalah, tabloid, brosur, leaflet,dan media cetak lainya bukan hanya
mengalami kendala keterbatasan distribusi saja, juga jumlahnya relatif terbatas, dan
memerlukan biaya pencetakan serta biaya transportasi yang besar.
Sedangkan dukungan yang diperankan oleh media elektronik seperti televisi dan radio,
kadangkala penayanganya nasih belum tepat waktu dan tepat tempat. Distribusi materi
penyuluhan melalui media elektronik seperti televisi dan radio bukan hanya
memerlukan biaya yang sangat besar, namun juga waktu tayangnya sangat terbatas
dan belum tentu dapat diterima oleh para petani sampai ke pelosok-pelosok
Berkaitan dengan hal ini Kementrian Pertanian melalui Pusat Pengembangan
Penyuluhan (PUSBANGLUH) melakukan modifikasi penyusunan dan penyebaran
informasi penyuluhan pertanian melalui jaringan yang terkoneksi dengan internet yang
disebut dengan cyber extension.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa cyber exstension merupakan sistem informasi
penyuluhan pertanian melalui media internet yang dibangun untuk mendukung
penyediaan materi penyuluhan dan informasi pertanian bagi penyuluh dalam
memfasilitasi proses pembelajaran agribisnis pelaku utama dan pelaku usaha.
Pengembangan cyber extension secara umum bertujuan untuk mengembangkan
sistem informasi pertanian berbasis web yang terpadu, terintegrasi, tepat guna dan
bermanfaat bagi penyuluh, kelembagaan penyuluhan serta para pelakuk agribisnis
ataupun para pihak lainya. Dengan cyber extension ini dapat menyediakan informasi
yang dibutuhkan para penyuluh, pelaku utama, pelaku usaha dan masyarakat pertanian
sesuai kebutuhan spesifik lokasi sehingga mempercepat peningkatan penyediaan
materi penyuluhan pertanian bagi penyuluh dan pelaku usaha. Berkembangnya cyber
extension juga dapat mempercepat arus informasi pertanian dari pusat sampai ke
daerah dan dapat meningkatkan akses petani dalam mendapatkan informasi yang
dibutuhkan.
Cyber extension dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pelayanan data dan informasi
penyuluhan khususnya membantu memperlancar dan mempermudah fasilitasi kepada
pelaku penyuluhan terutama para penyuluh pertanian baik penyuluh pertanian PNS,
Swasta maupun Swadaya, Dalam hal ini cyber extension berperan dalam mendukung
penyediaan informasi yang memadai sebagai bahan dalam memfasilitasi proses
pembelajaran tersebut.
Kebijakan yang diambil oleh Kementrian Pertanian dalam hal ini Pusat Pengembangan
Penyuluhan (PUSBANGLUH) untuk membangun dan mengembangkan cyber extension
sudah selayaknya harus didukung semua pihak baik di pusat maupun di daerah. Kita
semua berharap pengembangan cyber extension ini dapat memacu peningkatan
kinerrja penyuluh pertanian dan selanjutnya berpengaruh positif terhadap
perkembangan serta kemajuan petani dalam mengembangkan usahataninya.

Penyediaan informasi dengan menggunakan media on-line yang dilakukan Kementrian Pertanian
terus mengalami perbaikan. Layanan informasi yang semula diberi
nama http://www.cyberextension.web.id telah direvisi menjadi http://cybex.deptan.go.id  Revisi
tersebut  tentunya bukan hanya bertujuan agar layanan tersebut mudah diingat, tapi justru memberi
ruang gerak yang lebih leluasa terhadap program cyber extension  yang digagas kementrian pertanian.
Cyber extension tidak lagi dimaknai sebagai nama sebuah website, tapi lebih difahami sebagai suatu
program terobosan dalam penyediaan informasi pertanian melalui media on-line dan
http://cybex.deptan.go.id  menjadi salah satu  bagian penting dari cyber extension.

Bagi sebagian besar petani (khususnya di Kabupaten Sumedang), layanan informasi melalui media
0n-line nampaknya masih memerlukan proses panjang, karena akses petani terhadap internet masih
sangat terbatas. Tanpa upaya terobosan, pemanfaatan layanan tersebut oleh para petani akan berjalan
lamban.

 Penyuluh pertanian sebagai ujung tombak pembangunan pertanian seyogyanya mampu


menjembatani  antara layanan informasi melalui media on-line yang dikembangkan oleh kementrian
pertanian dengan petani sebagai pengguna telnologi, dengan demikian kehadiran Cybec.go.id,
semestinya disikapi sebagai tantangan baru bagi penyuluh pertanian untuk menguasai keterampilan
computer dan  memanfaatkan internet. Sangat ironis apabila sampai terjadi pelaku utama dan pelaku
usaha sebagai sasaran penyuluhan sudah memanfaatkan dan bahkan mengelola layanan on-line,
sedangkan  penyuluh pertaniannya masih asing dengan dunia internet.

Mengacu pada PERMENPAN NOMOR: PER/02/MENPAN/2/2008, Pasal 8, penyuluhan pertanian


melalui website, merupakan salah satu tugas penyuluh pertanian terutama bagi penyuluh pertanian
yang telah menyandang jabatan fungsional sebagai Penyuluh Pertanian Ahli. Jadi dalam hal
pemanfaatan media on-line tugas penyuluh adalah mengelola informasi melalui media on line bukan
hanya sekedar memanfaatkan informasi dari media on line.
Selain keterampilan dasar computer, pengelolaan informasi melalui media on-line membutuhkan
keterampilan yang memadai diantaranya pengetahuan tentang peralatan koneksi internet, cara
membuat website/blog, cara posting, editing, cara mempercantik tampilan website/bog dan
keterampilan-keterampilan lain yang berdasar pada preferensi pembuat dan terutama preferensi
pemanfaat layanan. Sepintas  keterampilan yang diperlukan seperti sulit dipelajari, kenyataanya semua
dapat dipelajari sendiri.

Khusus mengenai peralatan koneksi internet, saat ini di pasaran banyak ditawarkan berbagai
modem (GSM dan CDMA) dan berbagai kartu telepon (HP) yang memudahkan pengguna dalam
mengakses internet, persoalannya adalah setting profil koneksi berbagai modem dan kartu telepon (HP)
berbeda-beda. Bagi penyuluh pertanian yang ingin menggunakan modem sebagai peralatan koneksi
sebagai masukan dapat saya sarankan hal-hal sebagai berikut:

a)      Inventarisasi jenis sinyal (GPRS, EDGE, 3 G) dan kekuatan sinyal HP yang ada disekitar kita

b)      Cari informasi tarif dan layanan internet pada tiap kartu HP dan pilih layanan yang sesuai dengan
keinginan

c)      Kenali program windows yang terpasang di computer (XP, Vista, Windows 7, linux dll)

d)     Cari modem  yang support  dengan program windows yang terpasang di komputer kita (Modem support
XP kadang sulit diinstal di windows 7)

e)      Baca petunjuk instalasi modem dan lakukan penginstalan ke computer

f)       Cari informasi cara setting profil koneksi kartu HP yang akan digunakan dan lakukan penyetingan
(parameter koneksi dan profil network)

Layanan informasi yang disediakan melalui cibec.go.id bukan satu-satunya upaya Kementrian
Pertanian yang diselenggarakan dalam rangka cyber extension. Tahun sebelumnya Kementrian
Pertanian juga menyelenggarakan lomba/penilaian terhadap website yang dikelola instansi lingkup
pertanian. Bukan hal yang mustahil di masa yang akan datang Kementrian Pertanian juga
menyelenggarakan loba karya tulis melalui media on-line bagi penyuluh pertanian atau lomba
website/blog yang dikelola oleh Penyuluh Pertanian. Untuk penyuluh pertanian dituntut menguasai
keterampilan dalam  menulis di media on-line dan membuat serta mengelola website/blog. Di sisi lain
keterampilan menulis dan mengelola web/blog bukan merupakan keterampilan yang berdiri sendiri, tapi
juga menuntut keterampilan lain diantaranya:

a.              Keterampilan dalam mengunduh dan mengunggah file pada berbagai penyedia layanan

b.             Keterampilan dalam melalukan editing file gambar (cropping, resizing dll)

c.              Keterampilan dalam membuat dan dan mengedit file video (cropping, converting  dll)
d.             Keterampilan dalam membuat dan  mengedit file animasi

e.              Dll.

Pemanfaatan media on-line oleh pengguna sangat ditentukan oleh kemanfaatan materi, kualitas
tulisan, dan daya tarik desain website/bog. Ini berarti penyuluh pertanian juga dituntut untuk mampu
mengidentifikasi kebutuhan materi yang akan disajikan, keterampilan menyajikan materi (menulis untuk
pembaca)  dan  keterampilan lain sesuai dengan tuntutan pembaca.

Pelatihan bagi penyuluh pertanian seringkali difasilitasi oleh pemerintah, namun demikian
berbagai keterbatasan yang dimiliki  pemerintah menuntut penyuluh pertanian untuk melakukan
peningkatan pengetahuan dan keterampilan secara swadaya. Selain itu materi pelatihan tidak selalu
mampu memenuhi kebutuhan penyuluh pertanian (termasuk pelatihan pembuatan blog/web  yang
masih harus menunggu waktu). Kuncinya adalah bagaimana kita mampu menggunakan internet dan
memanfaatkan mesin pencari (layanan perambahan seperti google, mozilla dll) dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai