001B1-09Z001-P501E
munax@youtube.com bangkinang
www.cybex.deptan.go.id
Diharapkan admin bisa menggunakan secara langsung, untuk BPP kalau mereka
mau upload harus melalui kabupaten.
Menggunakan juga F5
imo i178
billingmpn@pajak.go.id
Ke
saya
Hendra 691657472221000
Surat Setoran Elektronik memungkinkan Anda untuk memasukan data pembayaran pajak.
Silakan klik link di bawah ini untuk segera mengaktifkan akun Anda:
http://ssereg.pajak.go.id/verification.aspx?code=87CDFF90-B60A-7575-3616-A01B57E69F35
Jika URL di atas gagal, copy dan paste alamat tersebut ke dalam browser Anda, atau silakan masukkan
kode aktivasi melalui:
http://ssereg.pajak.go.id/verification.aspx
PENDAHULUAN
Informasi, teknologi dan kebijakan pembangunan pertanian agar sampai dengan baik
dan tepat pada sasaran jika penyuluh mempunyai kemampuan berkomunikasi dengan baik
serta memiliki pengetahuan dan wawasan yang lebih. Oleh karena itu penyuluh harus terus
menerus meningkatkan kompetensinya karena teknologi dibidang pertanian terus berkembang
sejalan dengan berkembangnya iptek sehingga penyuluh memiliki rasa percaya diri yang tinggi
dalam menyampaikan isi pesan/materi penyuluhan kepada sasarannya (pelaku utama dan
pelaku usaha). Dewasa ini Kemajuan teknologi informasi yang canggih seperti jaringan internet
dapat dijadikan sarana untuk memperoleh informasi dan teknologi pertanian sekaligus sebagai
sarana penyampaian informasi dan teknologi pertanian melalui sistem jaringan berbasis
internet (website) yang diberi nama Cyber Extension.
Agar materi maupun informasi penyuluhan baik program, kebijakan, data, maupun
berupa materi penyuluhan, materi spesifik lokalita dan/atau berita penyuluhan nasional/daerah
dapat diakses oleh penyuluh atau pelaku utama di tingkat lapangan maka perangkat keras (hard
ware) dan perangkat lunak (soft ware) Cyber Extension proses pengadaannya oleh pusat dan
akan segera dikirim ke provinsi dan kabupaten/kota.
B. TUJUAN
Tujuan dari pengembangan website Cyber Extension ini oleh pemerintah pusat adalah :
1. Meningkatkan arus informasi dari pusat, provinsi dan kabupaten/Kota sampai tingkat petani;
Cyber Extension adalah sistem informasi penyuluhan pertanian melalui media internet
yang mendukung penyediaan materi dan informasi penyuluhan bagi penyuluh sebagai bahan
untuk memfasilitasi proses pembelajaran petani dan kelompok tani, agar usaha taninya lebih
produktiv dan efisien.
Berisi tentang informasi singkat yang ditampilkan dalam bentuk running text, tentang;
rencana, jadwal dan kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan penyuluhan baik yang
sudah,sedang dan akan dilaksanakan.
2. MAIN MENU
Kebijakan Penyuluhan : berisi tentang Peraturan dan Kebijakan yang berkaitan dengan
penyuluhan (UU,PP, PerPres, Kepres, Permentan,Pedoman, Juklak, Juknis)
Tanaman Pangan ; berisi tentang varietas, teknik budidaya, hama penyakit, sarana
produksi,panen/pasca panen, pengelolaan hasil, pemasaran, dan pembiayaan/permodalan
pada komoditas :
Peternakan ; berisi tentang, Jenis, bibit, kandang, kesehatan, pakan, panen & pasca panen,
pemasaran, sarana dan prasarana pada komoditas :
Sapi potong, sapi perah, kambing, kerbau, ayam pedaging, ayam petelur, itik pedaging, itik
petelur, babi, burung puyuh, domba dan kelinci.
Perkebunan ; berisi tentang teknik budidaya, panen/pasca panen, pemasaran pengelolaan hasil
dan sarana produksi pada komoditas :
Tanaman Rempah dan Penyegar (Aneka tanaman penyegar, Cengkeh, Kakao, Lada, Teh)
Tanaman Tahunan (Jambu Mete, Jambu Pagar, Karet, Kelapa, Kelapa Sawit, Kopi)
Sumber Daya Manusia berisi tentang sumber daya Petani dan Penyuluh
Lahan didalamnya berisi tentang : konservasi, optimalisasi lahan, pengendalian dan reklamasi;
Air didalamnya berisi tentang : rehabilitasi & optimalisasi air, pengelolaan sumber air,
konservasi air.
Iklim berisi tentang: prakiraan hujan bulanan, prakiraan musim, neraca air, iklim ekstrim, dan
rata-rata klimatologi.
Materi Spesifik Lokalita : berisi tentang materi spesifik yang berasal dari masing-masing daerah
baik dari provinsi maupun kabupaten yang terdapat dalam provinsi tersebut. Provinsi yang
sudah masuk dalam website cyber extension.
Sumatra (Aceh, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Bangka
Belitung)
Bali
Materi Penyuluhan : berisi tentang materi subsector, sama seperti yang terdapat Materi
Penyuluhan pada menu utama (main menu).
Kebijakan Sektoral : berisi tentang Kebijakan yang berkaitan dengan sector pertanian
Menu Kiri menyajikan informasi tentang database, penyuluhan meliputi data ketenagaan,
kelembagaan dan sarana prasarana. Pada menu ini juga disajikan link yang terkait dengan
penyuluhan yaitu :
http://database.deptan.go.id/simluh
http://www.bmkg.go.id
http://database.deptan.go.id/feati
Menu Kanan Web, berisi data dan informasi penyuluhan untuk di publikasikan kepada
pengguna (user), yaitu ;
Search ; digunakan sebagai alat bantu bagi user untuk mencari data dan informasi dalam Web
Cyber Extension
Audio ; berisikan materi penyuluhan dalam bentu audio (jingle penyuluh pertanian, siaran
pedesaan)
Video ; berisikan cuplikan materi penyuluhan dalam bentuk video (iklan layanan masyarakat,
saung tani dan dialog interaktif).
Forum Rembug ; digunakan sebagai media diskusi/Tanyajawab antara
user/petani/penyuluh/stakeholder dengan pengelola cyber extension.
Dalam rangka menjamin ketahanan dan kemandirian pangan serta menghadapi era
perdagangan bebas, Kabinet Kerja telah menetapkan target pembangunan pertanian salah
satunya pencapaian berkelanjutan padi, jagung, dan kedelai. Target produksi yang harus dicapai
pada tahun 2015, untuk produksi padi sebesar 73,40 juta ton, jagung sebesar 20,33 juta ton,
dan kedelai sebesar 1,27 juta ton.
Adanya teknologi ini mampu mendorong manusia untuk menciptakan berbagai inovasi-inovasi
teknologi, yang dapat menyampaikan informasi secara cepat, tepat dan akurat sehingga
komunikasi antar personal lebih mudah dilakukan. Salah satu inovasi teknologi yang
berkembang dalam dunia pertanian adalah cyber extension. Program yang dikembangkan
Kementerian Pertanian pada tahun 2009 ini menyediakan informasi pertanian melalui internet.
Cyber extension merupakan terobosan baru dalam sistem penyuluhan pertanian, khususnya
dalam penyediaan materi penyuluhan guna membantu penyuluh, petani, dan pelaku usaha dalam
mengatasi keterbatasan bahan informasi pertanian. Melalui lamannya yaitu
http://cybex.pertanian.go.id/, Kementerian Pertanian menyediakan fasilitas informasi yang berisi
mengenai Kebijakan Penyuluh, Materi Penyuluhan, Materi Spesifik Lokalita, dan Diseminasi
Teknologi Pertanian. Pengembangan cyber extension secara umum bertujuan untuk
mengembangkan sistem informasi pertanian berbasis web terpadu, terintegrasi, tepat guna dan
bermanfaat bagi penyuluh, kelembagaan penyuluhan serta para pelaku agribisnis ataupun
masyarakat pada umumnya.
Secara etimologi, cyber extension terdiri dari dua kata yaitu cyber dan extension. Cyber menurut
Oxford Dictionary berarti yang berhubungan dengan Teknologi Informasi, Internet, dan Virtual
Reality. Sedangkan Extension secara harfiah dapat disebut sebagai “tindakan atau proses
memperluas atau memperpanjang sesuatu”, dapat berupa perluasan area, waktu maupun ruang.
Jadi extension atau penyuluhan adalah sebuah mekanisme sentral dalam proses pembangunan,
baik dari segi transfer teknologi dan pengembangan sumber daya manusia. Dapat disimpulkan
bahwa cyber extension merupakan media komunikasi inovasi baru yang bersifat hybrid dan
konvergen yang memanfaatkan jaringan internet, komunikasi melalui komputer dan multimedia
interaktif digital untuk menjembatani proses transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi baru
di berbagai bidang secara cepat.
Pengertian lain dari Cyber Extension adalah mekanisme pertukaran informasi pertanian melalui
area cyber, suatu ruang imajiner-maya di balik interkoneksi jaringan komputer melalui peralatan
komunikasi. Cyber extension ini memanfaatkan kekuatan jaringan, komunikasi komputer, dan
multimedia interaktif untuk memfasilitasi mekanisme berbagi informasi atau pengetahuan.
Pengguna dapat memanfaatkannya untuk kegiatan pelayanan data dan informasi penyuluhan
yang memadai sehingga dapat memfasilitasi proses pembelajaran penyuluh. Selain itu, melalui
cyber extension, penyuluh dapat berinteraksi dengan penyuluh lain, pelaku utama, dan pelaku
usaha lainnya sehingga komunikasi lebih praktis.
Cyber extension dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pelayanan data dan informasi penyuluhan,
khususnya membantu memperlancar dan mempermudah fasilitasi kepada pelaku penyuluhan
terutama para penyuluh pertanian, baik penyuluh pertanian PNS, swasta maupun swadaya.
Dalam hal ini, petani akan mudah mendapat informasi baik melalui penyuluh yang mendampingi
maupun langsung mengakses website cyber extension.
Pengembangan sistem kerja cyber extension merupakan salah satu mekanisme pengembangan
jaringan komunikasi inovasi pertanian yang terprogram secara efektif. Cyber extension perlu
diimplementasikan untuk mempertemukan lembaga penelitian, pengembangan, dan pengkajian
dengan diseminator inovasi (penyuluh), pendidik, petani, dan kelompok stakeholders lainnya
yang masing-masing memiliki kebutuhan dengan jenis dan bentuk informasi yang berbeda
sehingga dapat berperan secara sinergis dan saling melengkapi.
Tujuan pengembangan cyber extension secara umum, ialah untuk mengembangkan sistem
informasi pertanian berbasis web yang terpadu, terintegrasi, tepat guna dan bermanfaat bagi
penyuluh, kelembagaan penyuluhan serta para pelaku agribisnis atau pun para pihak lainnya.
Cyber extension dapat menyediakan informasi yang dibutuhkan para penyuluh, pelaku utama,
pelaku usaha dan masyarakat pertanian sesuai kebutuhan spesifik lokasi sehingga mempercepat
peningkatan penyediaan materi penyuluhan pertanian bagi penyuluh dan pelaku usaha.
Tidak hanya itu, berkembangnya cyber extension juga dapat mempercepat arus informasi
pertanian dari pusat sampai ke daerah, dan dapat meningkatkan akses petani terhadap informasi
yang dibutuhkan. Cyber extension dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pelayanan data dan
informasi penyuluhan, khususnya membantu memperlancar dan memudahkan fasilitas kepada
pelaku penyuluhan terutama para penyuluh pertanian. Dalam hal ini cyber extension berperan
dalam mendukung penyediaan informasi, yang memadai sebagai bahan dalam memfasilitasi
proses pembelajaran tersebut.
Visi dibuatnya Cyber Extension bagi para penyuluh adalah untuk menjadikan Pusat Penyuluhan
Pertanian handal dalam mewujudkan pelaku utama dan pelaku usaha yang profesional, kreatif,
inovatif dan berwawasan global. Misinya untuk mengembangkan program dan informasi
penyuluhan pertanian sesuai dengan kebutuhan pelaku utama dan usaha, mengembangkan
kelembagaan penyuluhan pertanian yang handal serta ketenagaan penyuluhan pertanian yang
profesional, dan memberdayakan kelembagaan petani serta usaha tani yang kuat, mandiri, dan
berdaya saing.
Di dalam Cyber Extention pertanian, terdapat beberapa informasi. Dari mulai kebijakan
penyuluhan, materi penyuluhan, materi spesifik lokasi, diseminasi teknologi pertanian dari
berbagai seluruh daerah yang ada di Indonesia.
Salah satu contohnya di rubrik Diseminasi Teknologi Pertanian ada kiriman berita dari penyuluh
BPTP Kep. Bangka Belitung, Feriadi, yang memberikan informasi mengenai hama ulat
penggulung daun (L. indicate) pada tanaman kedelai dan strategi pengendaliannya. Di dalamnya
dideskripsikan apa itu ulat penggulung daun, pada umur berapa tanaman kedelai dapat terserang
hama, dan bagaimana ciri-ciri tanaman kedelai yang terserang hama ulat ini.
Bahkan teknik pengendalian yang menggunakan pestisida ditekankan pada penggunaan pestida
nabati (alami). Meski masih ada yang menggunakan pestisida kimia, tapi disesuaikan dengan
dosis yang seharusnya, tidak berlebihan.
Tidak hanya memuat artikel mengenai diseminasi teknologi pertanian, di dalam Cyber Extention
pun dimuat mengenai berita dari berbagai daerah binaan. Misalnya, pada rubrik Materi Spesifik
Lokalita terdapat beberapa tulisan yang memuat kegiatan apa saja yang dilakukan para penyuluh
dari berbagai daerah.
Dengan adanya Simluhtan ini laporan, rekapitulasi dan distribusi menurut Satuan Administasi
Pusat (Satminkal) baik pusat maupun Bakorluh tingkat provinsi dan Bapeluh kapubaten/kota
dapat dimonitori dengan baik
Penyediaan informasi dengan menggunakan media on-line yang dilakukan Kementrian Pertanian
terus mengalami perbaikan. Layanan informasi yang semula diberi
nama http://www.cyberextension.web.id telah direvisi menjadi http://cybex.deptan.go.id Revisi
tersebut tentunya bukan hanya bertujuan agar layanan tersebut mudah diingat, tapi justru memberi
ruang gerak yang lebih leluasa terhadap program cyber extension yang digagas kementrian pertanian.
Cyber extension tidak lagi dimaknai sebagai nama sebuah website, tapi lebih difahami sebagai suatu
program terobosan dalam penyediaan informasi pertanian melalui media on-line dan
http://cybex.deptan.go.id menjadi salah satu bagian penting dari cyber extension.
Bagi sebagian besar petani (khususnya di Kabupaten Sumedang), layanan informasi melalui media
0n-line nampaknya masih memerlukan proses panjang, karena akses petani terhadap internet masih
sangat terbatas. Tanpa upaya terobosan, pemanfaatan layanan tersebut oleh para petani akan berjalan
lamban.
Khusus mengenai peralatan koneksi internet, saat ini di pasaran banyak ditawarkan berbagai
modem (GSM dan CDMA) dan berbagai kartu telepon (HP) yang memudahkan pengguna dalam
mengakses internet, persoalannya adalah setting profil koneksi berbagai modem dan kartu telepon (HP)
berbeda-beda. Bagi penyuluh pertanian yang ingin menggunakan modem sebagai peralatan koneksi
sebagai masukan dapat saya sarankan hal-hal sebagai berikut:
a) Inventarisasi jenis sinyal (GPRS, EDGE, 3 G) dan kekuatan sinyal HP yang ada disekitar kita
b) Cari informasi tarif dan layanan internet pada tiap kartu HP dan pilih layanan yang sesuai dengan
keinginan
c) Kenali program windows yang terpasang di computer (XP, Vista, Windows 7, linux dll)
d) Cari modem yang support dengan program windows yang terpasang di komputer kita (Modem support
XP kadang sulit diinstal di windows 7)
f) Cari informasi cara setting profil koneksi kartu HP yang akan digunakan dan lakukan penyetingan
(parameter koneksi dan profil network)
Layanan informasi yang disediakan melalui cibec.go.id bukan satu-satunya upaya Kementrian
Pertanian yang diselenggarakan dalam rangka cyber extension. Tahun sebelumnya Kementrian
Pertanian juga menyelenggarakan lomba/penilaian terhadap website yang dikelola instansi lingkup
pertanian. Bukan hal yang mustahil di masa yang akan datang Kementrian Pertanian juga
menyelenggarakan loba karya tulis melalui media on-line bagi penyuluh pertanian atau lomba
website/blog yang dikelola oleh Penyuluh Pertanian. Untuk penyuluh pertanian dituntut menguasai
keterampilan dalam menulis di media on-line dan membuat serta mengelola website/blog. Di sisi lain
keterampilan menulis dan mengelola web/blog bukan merupakan keterampilan yang berdiri sendiri, tapi
juga menuntut keterampilan lain diantaranya:
a. Keterampilan dalam mengunduh dan mengunggah file pada berbagai penyedia layanan
b. Keterampilan dalam melalukan editing file gambar (cropping, resizing dll)
c. Keterampilan dalam membuat dan dan mengedit file video (cropping, converting dll)
d. Keterampilan dalam membuat dan mengedit file animasi
e. Dll.
Pemanfaatan media on-line oleh pengguna sangat ditentukan oleh kemanfaatan materi, kualitas
tulisan, dan daya tarik desain website/bog. Ini berarti penyuluh pertanian juga dituntut untuk mampu
mengidentifikasi kebutuhan materi yang akan disajikan, keterampilan menyajikan materi (menulis untuk
pembaca) dan keterampilan lain sesuai dengan tuntutan pembaca.
Pelatihan bagi penyuluh pertanian seringkali difasilitasi oleh pemerintah, namun demikian
berbagai keterbatasan yang dimiliki pemerintah menuntut penyuluh pertanian untuk melakukan
peningkatan pengetahuan dan keterampilan secara swadaya. Selain itu materi pelatihan tidak selalu
mampu memenuhi kebutuhan penyuluh pertanian (termasuk pelatihan pembuatan blog/web yang
masih harus menunggu waktu). Kuncinya adalah bagaimana kita mampu menggunakan internet dan
memanfaatkan mesin pencari (layanan perambahan seperti google, mozilla dll) dengan baik.