Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

Modul Y

Disusun oleh:
Nicholas Chandra (C11220003)
Steven Alexander McGaw (C11220025)

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


UNIVERSITAS KRISTEN PETRA
2022/2023
Modul Y
Momentum Dan Tumbukan

BAB I. TUJUAN

1. Mahasiswa dapat mengenal dan memahami konsep dasar momentum dan


tumbukan secara teori dan kejadian nyatanya
2. Mahasiswa dapat mencari kecepatan benda sebelum dan setelah bertumbukan
menggunakan perhitungan secara teori

BAB II. TEORI DASAR

Momentum adalah suatu kuantitas gerak benda yang bergerak, sehingga


semakin banyak momentum yang dimiliki benda, semakin sulit benda tersebut
untuk berhenti. Contohnya seperti sebuah truk tronton yang melaju dengan
kecepatan tertentu, jika dibandingkan dengan mobil BMW dengan kecepatan yang
sama, truk tronton lebih sulit untuk berhenti ketika direm, karena momentum yang
dimiliki truk tronton lebih besar dari pada mobil BMW .

Faktor - faktor yang mempengaruhi momentum sebuah benda adalah


massa dan kecepatan benda tersebut. Rumus yang paling sering digunakan untuk
mencari momentum adalah :

P = m. v
Keterangan :
P = Momentum (kg. m/s)
m = massa (kg)
v = kecepatan (m/s)

Di dalam momentum terdapat sebuah hukum, yang dikenal dengan


“Hukum Kekekalan Momentum”. Hukum ini berasal dari hukum newton III
dimana menyatakan bahwa :
𝐹aksi = − 𝐹reaksi
Dengan hukum newton III terbentuklah hukum kekekalan momentum
yang berbunyi “Momentum partikel di dalam suatu sistem selalu tetap”. Dengan
ini dihasilkan sebuah rumus baru yaitu :
𝑚1 · 𝑣1 + 𝑚2 · 𝑣2 = 𝑚1 · 𝑣1' + 𝑚2 · 𝑣2'

Keterangan:
𝑚1 = massa benda 1(𝑘𝑔)
𝑚2 = massa benda 2(𝑘𝑔)
𝑣1 = kecepatan benda 1 sebelum menumbuk (𝑚/𝑠)
𝑣2 = kecepatan benda 2 sebelum menumbuk (𝑚/𝑠)
𝑣1' = kecepatan benda 1 setelah menumbuk (𝑚/𝑠)
v2' = kecepatan benda 2 setelah menumbuk (𝑚/𝑠)

BAB III. Alat dan Bahan

1. Bandul
2. Kamera handphone
3. Kertas
4. Alat Tulis
5. Tripod

BAB IV. Prosedur Percobaan

1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan untuk percobaan.


2. Pasang kamera handphone pada tripod.
3. Posisikan kamera sejajar dengan garis milimeter block di bola tersebut, supaya
bisa melihat hasil rekamannya jelas.
4. Angkat bandul ke ketinggian yang diinginkan.
5. Mulailah merekam dengan fitur slow-motion saat bandul dilepaskan.
6. Ulangi langkah - langkah ke-4 dan ke-5 beberapa kali dan ambilah rata -
ratanya untuk mendapatkan data yang lebih akurat.
7. Catatlah hasil percobaan ke tabel pengukuran.
8. Setelah selesai kembalikan alat dan bahan yang disediakan oleh lab.

BAB IV. TABEL PENGUKURAN

Bola 1 (110gr) Bola 2 (110gr)


Percobaan
Tinggi awal (cm) Tinggi akhir (cm) Tinggi awal (cm) Tinggi akhir (cm)

A 5 0 0 (5+4+4)/3 = 4,33

B 7 0 0 (5+5,5+6)/3 = 5,5

(7,2+8+8)/3 =
C 10 0 0
7,73

(0,5+0,5+0,5)/3 = (2,5+2,5+2,5)/3 =
D 3 1
0,5 2,5

(2,5+2,5+3)/3 =
E 3 (2+2,5+3)/3 = 2,5 3
2,66
BAB V. Pengolahan Data

Rumus Gerak Vertikal Atas :


2 2
𝑉𝑡 = 𝑉𝑜 + 2𝑔ℎ

Gerak Vertikal Atas melemparkan benda ke atas, pada titik h puncak,


𝑉𝑡 = 0 dan 𝑔 menjadi negatif karena geraknya ke atas

2
0 = 𝑉𝑜 − 2𝑔ℎ

𝑉𝑜 = 2𝑔ℎ

𝑉𝑜 = 2 · 9. 8 · ℎ

𝑉𝑜 = 19. 6ℎ

Karena dari percobaan ada memperagakan gerak jatuh bebas maka,


𝑉𝑜 = 0 dan 𝑔 menjadi positif karena geraknya ke bawah
2
𝑉𝑡 = 0 + 2𝑔ℎ

𝑉𝑡 = 2𝑔ℎ

𝑉𝑡 = 2 · 𝑔 · ℎ

𝑉𝑡 = 2 · 9. 8 · ℎ

𝑉𝑡 = 19. 6ℎ
Bola 1:

Hasil Perhitungan Bola 1


Percobaan
𝑣1 (𝑚/𝑠) 𝑣1 '(𝑚/𝑠)

A 19. 6 × 0. 05 = 0. 98 19. 6 × 0 = 0

B 19. 6 × 0. 07 = 1. 372 19. 6 × 0 = 0

C 19. 6 × 0. 1 = 1. 96 19. 6 × 0 = 0

D 19. 6 × 0. 03 = 0. 588 19. 6 × 0. 005 = 0. 098

E 19. 6 × 0. 03 = 0. 588 19. 6 × 0. 025 = 0. 49

Bola 2 :

Hasil Perhitungan Bola 2

Percobaan
𝑣2(𝑚/𝑠) 𝑣2 '(𝑚/𝑠)

A 19. 6 × 0 = 0 19. 6 × 0. 0433 = 0. 84868

B 19. 6 × 0 = 0 19. 6 × 0. 055 = 1. 078

C 19. 6 × 0 = 0 19. 6 × 0. 0733 = 1. 436688

D 19. 6 × 0. 01 = 0. 196 19. 6 × 0. 025 = 0. 49

E 19. 6 × 0. 03 = 0. 588 19. 6 × 0. 0266 = 0. 52136


BAB VI. Analisa Data

𝑚1 · 𝑣1 + 𝑚2 · 𝑣2 = 𝑚1 · 𝑣1' + 𝑚2 · 𝑣2'

Perhitungan / Data

Percobaa
𝑚1 𝑚2 𝑣1 𝑣1 ' 𝑣2 𝑣2'
n
(𝑘𝑔) (𝑘𝑔) (𝑚/𝑠) (𝑚/𝑠) (𝑚/𝑠) (𝑚/𝑠)

0. 11 0. 11 0. 98 0 0 0. 84868

0. 11 × 0. 98 + 0. 11 × 0 = 0. 11 × 0 + 0. 11 × 0. 8486
A
0. 11 × 0. 98 = 0. 11 × 0. 84868
0. 11 × 0. 989949 = 0. 11 × 0. 921238
0. 108894 ≠ 0. 101336
(secara teori seharusnya sama)

0.11 0.11 1. 372 0 0 1. 078

0. 11 × 1. 372 + 0. 11 × 0 = 0. 11 × 0 + 0. 11 × 1. 078
B
0. 11 × 1. 372 = 0. 11 × 1. 078
0. 11 × 1. 171324 = 0. 11 × 1, 038267
0. 128845 ≠ 0. 114209
(secara teori seharusnya sama)

0.11 0.11 1. 96 0 0 1. 436688

0. 11 × 1. 96 + 0. 11 × 0 = 0. 11 × 0 + 0. 11 × 1. 4366
C
0. 11 × 1. 96 = 0. 11 × 1. 436688
0. 11 × 1. 4 = 0. 11 × 1, 198619
0. 154 ≠ 0. 131848
(secara teori seharusnya sama)

0.11 0.11 0. 588 0. 098 0. 196 0. 49

D 0. 11 × 0. 588 + 0. 11 × 0. 098 = 0. 11 × 0. 196 + 0. 1


0. 084349 + 0. 034435 = 0. 048699 + 0. 077
0. 118787 ≠ 0. 125699
(secara teori seharusnya sama)
0.11 0.11 0. 588 0. 49 0. 588 0. 52136

E 0. 11 × 0. 588 + 0. 11 × 0. 49 = 0. 11 × 0. 588 + 0. 11
0. 084349 + 0. 077 = 0. 084349 + 0. 0794257
0. 161349 ≠ 0. 163775
(secara teori seharusnya sama)

Hasil percobaan diatas tidak sama dengan apa yang ada di teori, hal ini
bisa terjadi karena beberapa faktor. Salah satunya adalah kurangnya alat ukur yang
lebih teliti dan karena pengulangan percobaan selama 3 kali setiap mencari
ketinggian awal dan akhir, menghasilkan angka yang jauh berbeda, ada pula
beberapa kali cara memegang dan melepaskan bandul percobaan dilakukan
dengan tidak efisien sehingga menyebabkan hasil kecepatan yang lebih kecil dari
seharusnya. Selain itu, waktu melepaskan bandul tidak selalu pada saat yang
bersamaan karena dilakukan oleh tangan manusia. Perbedaan dalam waktu
melepaskan kedua bandul ini juga berkontribusi pada hasil yang kurang akurat.
BAB VII. Kesimpulan

Setelah melakukan percobaan atau eksperimen, dilakukan perhitungan dan


analisa dari hasil percobaan yang didapat. Melalui perhitungan dan analisa yang
telah dilakukan, kelompok kami dapat menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan
dalam perhitungan secara teori dan perhitungan dengan data yang didapat secara
fisik. Menurut hasil dari perhitungan menggunakan Law of conservation of
momentum dapat dilihat bahwa hasilnya berbeda. Perbedaan dalam nilai ini
diakibatkan oleh beberapa faktor yang ada dalam praktikum yang dapat ataupun
tidak dapat dikendalikan. seperti ketidaktepatan dan tidak konsistennya dalam
memposisikan bandul sebelum dilepas ataupun pada penyangga bandul yang bisa
saja penyangga tersebut tidak selalu diam dan menerima sebagian dari
momentumnya. Dalam mempelajari lebih lanjut tentang momentum ini, kita dapat
mengerti bahwa momentum ini tidak hanya terpengaruh oleh massa atau
kecepatan benda, namun momentum sebanding secara langsung dengan massa dan
kecepatan benda. Meskipun pada saat membuktikan hukum kekekalan
momentum, dari hasil percobaan terdapat beberapa ketidaksesuaian. Namun
perbedaan tersebut tidaklah besar dan juga terpengaruh oleh kekurangan alat ukur
yang lebih teliti. Kita bisa mengurangi terjadinya kesalahan - kesalahan diatas
supaya bisa menghasilkan percobaan yang sesuai dengan teori Law of
conservation of momentum
BAB VIII. Lampiran

BAB IX. Sumber

https://fisikazone.com/hukum-kekekalan-momentum/#:~:text=Hukum%20kekekal
an%20momentum%20menyatakan%20bahwa%20%E2%80%9Cjika%20tidak%2
0ada,ini%2C%20kita%20harus%20memerhatikan%20arah%20kecepatan%20tiap
%20benda.

Hukum Kekekalan Momentum dan Tumbukan: Pengertian beserta Contoh


Soalnya - Gesainstech

Pengertian Momentum dalam fisika dan Contoh → (Bacaan ringan dari) –


Blog.usaha tiga dua satu (usaha321.net)

Anda mungkin juga menyukai