Anda di halaman 1dari 9

Contoh studikasus tipologi bangunan SPA7 DT

PERPUSTAKAAN
SPA 7 DT

SOEMAN H.S.
Lokasi: Jl. Jend. Sudirman No.462, Jadirejo, Kec.
Sukajadi, Kota Pekanbaru, Riau.
Ulasan perpustakaan
Soeman H.S PERPUSTAKAAN SOEMAN H.S.
Dimas Rizaldi D.I Perpustakaan Soeman H.S. merupakan
NIM : 19.A1.0127 perpustakaan serta sebagai tempat penyimpanan data
arsip nasional yang mempunyai status perpustakaan
provinsi, Perpustakaan ini merupakan perpustakaan
yang terbesar di Indonesia. Perpustakan Soeman H.S
terletak di Jalan Sudirman, atau lebih tepatnya di
tengah kota (Lokasi: Jl. Jend. Sudirman No.462, Jadirejo,
Kec. Sukajadi, Kota Pekanbaru, Riau). Hal ini menjadi
penting sebagai akses literasi bagi masyarakat Kota
Pekanbaru. Pustaka ini ramai dikunjungi oleh pelajar
dan mahasiswa setiap harinya. Pustaka ini juga sering
mengadakan gelaran literasi di akhir pekan.

Perpustakaan ini terdiri dari 6 lantai yang digunakan untuk memenuhi fasilitas publik
berupa perpustakaan daerah, yang pada saat itu di Riau belum memiliki gedung yang
representatif. Perpustakaan ini mempunyai sejumlah fasilitas, antara lain:
Perpustakaan berdiri auditorium atrium ruang Internet kantin
pada tanggal 24 Juni
Bilik budaya melayu ruang pertemuan Musholla Energy Corner (Chevron
2008.
Library)
BENTUK BANGUNAN

Analogi Metafora

SPA 7 DT
Atap menggunakan bentuk Rehal Al-Quran atau dudukan yang biasa
digunakan orang untuk meletakkan Al-Quran sambil dibuka ketika
sedang membacanya.
TOPIC
Mengapa mengambil bentuk Rehal
Al-Quran?

Apakah hubungannya dengan


bentuk bangunan ?

Mengapa ?
FAKTOR PENGARUH DESAIN :
Penduduk Islam di Melayu
Mayoritas penduduk di kepulauan Agama Islam pertama kali masuk ke kawasan Melayu,
riau adalah beragama islam dengan sejak abad ke-7 sampai abad ke-9 Masehi yang dibawa
kitab suci mereka al-quran. oleh para pedagang dari Tanah Arab. Pada perjalananya
menuju tanah Melayu dari Selat Malaka, para pedagang itu
Kepercayaan singgah di Malabar, Cambay, dan Gujarat (India).
Dalam kepercayaan muslim sebuah
Kitab
kitab suci dianggap sangat suci,
Karena anggapan suci ini kitab tidak Al quran memiliki bobot yang berat sehingga ketika
boleh disentuh atau diletakkan membacanya akan sangat membebani tangan, sehingga
dengan sembarangan. dibuatlah papan khusus yang difungsikan untuk
meletakkan al quran ketika sedang dibaca.
Arsitektur Tradisional Melayu
Arsitektur tradisional merupakan suatu bangunan dan lingkungannya, yang bentuk, struktur, fungsi,
ornamen, dan cara pembuatannya diwariskan secara turun temurun. Pada bangunan Melayu
terdapat beberapa komponen. Komponen terdiri dari: nama, bentuk bagian-bagian bangunan,
tipologi, massa bangunan, struktur, susunan dan fungsi ruang,ornamen, serta cara pembuatan yang
diwariskan secara turun temurun.
ORNAMEN BANGUNAN
KOLOM BERCABANG RELIEF PADA DINDING DESKRIPSI MOTIF ORNAMEN
Motif dasar dari ornamen Arsitektur
Tradisional Melayu Riau pada umumnya
bersumber dari alam.Motif tersebut kemudian
diubah menjadi bentuk-bentuk tertentu, baik
menurut bentuk asalnya seperti bunga-
bungaan, maupun dalam bentuk yang telah
dimodifikasi.
diadopsi dari atap
selembayung

MOTIF ORNAMEN TUMBUHAN MOTIF ORNAMEN HEWAN


Selembayung mengandung beberapa makna, antara lain:
Motif hewan yang dipilih umumnya
(1) Tajuk Bangunan
yang mengandung sifat tertentu.
(2) Pekasih Bangunan
Contohnya motif semut, walaupun tidak

SPA 7 DT
(3) Pasak Atap
dalam bentuk sesungguhnya, disebut
(4) Tangga Dewa
dengan motif semut beriring.
(5) Rumah Beradat
Sedangkan benda-benda lain, seperti
6) Tuah Rumah
bulan, bintang, matahari, dan awan.
7) Lambang keperkasaan dan wibawa
(8) Lambang kasih sayang.
KONSEP ADAPTASI RUANG

TATA RUANG
ARSITEKTUR MELAYU PADA
BANGUNAN
KONSEP RUANG
ARSITEKTUR MELAYU Konsep keruangan pada
arsitektur melayu memiliki tiga
pokok penting yaitu: segregasi
gender, tingkat sosial antar
gender, dan multi entrance.
Segregasi gender dalam
arsitektur melayu terasa
Konsep atap ini digunakan untuk
pada organisasi ruang yang
menyatukan 3 elemen gedung bangunan
memisahkan antara denah lama menjadi satu kesatuan dan saling
aktivitas pria dan wanita. 2. terhubung satu sama lain yaitu:
Tingkat social antar gender 1. Bangunan Administrasi, ruang Kepala,
terefleksi dari ketinggian aula Ismail Suko;
level lantai tiap-tiap ruang. 2. Bangunan perpustakaan baru 6 (enam)
lantai;
Konsep multientrance
3. Bangunan referensi, aula Wan Ghalib.
merupakan dampak dari
Ketiga unsur bangunan tersebut
kedua konsep sebelumnya. terpanyungi menjadi satu kesatuan
dengan atap yang membumbung terbuka
ke atas, seperti pada gambar berikut:
PERKEMBANGAN
TEKNOLOGI INDUSTRI
alumunium, baja,
beton, dan kaca,
menandakan
adanya
perkembangan dan
kemajuan teknologi
industri.

Arsitek dapat mengeksplor material-material baru baik alam,


maupun sintesis. Jenis-jenis material semakin beragam sesuai
dengan fungsi, kekuatan/ketahanan, dan bentuk
(desan&estetika). Serta memperhatikan aspek ekologis dan
keberlangsungan ketahanan material/sustainable/efesiensinya.
Ditandai dengan adanya perkembangan aspek kehidupan manusia
Contohnya ada kaca, beton, besi, plastik, panel surya, dsb.
dengan skala besar, dimana terdapat perubahan teknologi dalam
proses produksi.

Faktor yang mempengaruhi kemajuan teknologi/revolusi adalah


munculnya penemuan-penemuan teknologi baru yang memudahkan
pekerjaan manusia dan meningkatkan hasil produksi yang akhirnya
temuan teknologi tersebut mendapat perlindungan hukum dari
pemerintah. Disamping itu, arus urbanisasi yang signifikan juga
mempengaruhi kemajuan teknologi industri.
MATERIAL Material kaca
Digunakan untuk mendapatkan

BANGUNAN pencahayaan alami

Material kaca sangat mendominasi bangunan ini.


Penggunaan Membuat seolah-olah bangunan mengambang.
Memberikan kesan transparan agar dapat menarik
material perhatian orang-orang yang melewati bangunan ini.
alumunium, baja, Pencahayaan alami dimanfaatkan semaksimal mungkin.
Panas yang diakibatkan oleh sinar matahari dapat
beton, dan kaca
dikurangi dengan overstek atap.
pada bangunan Memanfaatkan cahaya matahari dari bagian selatan
perpustakaan ini (maupun utara) bangunan.
Bagian barat dan timur area ini tidak terkena cahaya
menandakan karena terhalang oleh ruang-ruang lainnya.
adanya PENCAHAYAAN PADA
AREA DIGITAL LIBRARY
perkembangan PENGGUNAAN AREA ORIENTASI
TENTANG AREA INI POSISI DUDUK
dan kemajuan Pengunjung lebih memilih tempat
Area ini bukan yang menyediakan stop kontak
teknologi merupakan ruangan demi kenyamanan mereka dalam
Menghadap ke
Selatan dan Utara,
industri. khusus yang dirancang mengerjakan tugas. Kualitas bagian serta
sesuai dengan kebutuhan area membaca ini hampir sama, Menghadap ke arah
pencahayaan pada area yang membedakan hanyalah pada Timur dan Barat
digital (komputer). orientasi posisi duduk pengunjung.

Anda mungkin juga menyukai