Anda di halaman 1dari 20

Teknik Printing/ Cetak yang Penting Dipahami SDM Packaging

Berbicara tentang packaging, mau tidak mau harus berkenalan


dengan printing. Packaging dan printing tidak bisa dipisahkan. Hampir
semua sektor packaging akan membutuhkan printing untuk melengkapi
fungsi kemasannya. Bahkan kantong plastik yang awalnya polos pun akan
ada cetakannya juga, misalnya diberikan stiker barcode atau harga.
Jadi... printing bagi dunia packaging itu penting. Bahkan kontribusi
terbesar dari seluruh masalah reject atau waste di
perusahaan packaging seperti rotogravure, offset atau flexo berasal
dari printing ini. Kalau anda mengenal cerita 1001 malam, maka
di printing ada cerita 1001 masalah.
Apabila diamati teknik cetak yang sekarang dipakai, boleh dibilang
ada banyak macam teknik cetak. Tapi secara umum ada 5 (lima) teknik yang
akan dijelaskan, yaitu:
1. Flexo
2. Letterpress
3. Offset
4. Gravure
5. Digital Print

Berikut tabel perbandingan kelebihan dan kekurangan masing-masing teknik


cetak tersebut:
Letter Press- Flexography Gravure Offset Digital Print
flatbed
Aplikasi Label Label/Karton Flexible Label/Karton Label/Banner/PoP/Flyer/
Box/Display Box packaging spt Box/Display Brochure/Karton
kemasan Box/Flyer/Brochure box/Display box/Flexible
permen, snack, packaging
alufoil
Kualitas Biasa Baik-Sangat baik Excellent Sangat baik Baik-Sangat Baik
cetakan
Jumlah Untuk order Untuk order Untuk order Untuk order dengan Untuk order dengan
order dengan jumlah dengan jumlah dengan jumlah jumlah sedang s/d jumlah sangat sedikit s/d
sedikit sedang dan banyak banyak sedikit dan banyak varias
banyak variasi SKU
SKU
Kelebihan -Biaya -Kualitas -Kualitas cetak -Kualitas cetak yang -Kualitas cetak yang sudah
prepress yang cetaknya sudah yang excellent sangat baik terutama mendekati offset
murah mendekati offset untuk gradasi, garis tipis
atau font yang kecil.
-Biaya cutter -Satu-satunya -Sangat efisien -Sangat praktis untuk
yang murah mesin yang untuk order yang -Praktis untuk order order-order yang memiliki
memiliki panjang meter kecil s/d sedang banyak variasi
-Baik untuk kombinasi larinya
mencetak -Sangat baik -Setup mesin yang cepat
mencetak di
dipermukaan printing paling -Speednya paling material dengan
yang tidak rata banyak tinggi, bisa permukaan yang -Proses prepress yang
mencapai kasar atau tidak rata. cepat karena tidak
300m/mnt menggunakan plate.
-Biaya plate yang
-Efisien untuk -Sangat baik -Cylinder murah
order-order mencetak di platenya sangat
kecil material dengan kuat dan tahan
permukaan yang lama karena
kasar atau tidak dilapisi chrome
rata
-Change over
yang lebih praktis
dan cepat
Kekurangan -Registrasi -Untuk raster -Biayanya yang -Susah menjaga -Masih terbatas hanya bisa
yang tidak halus tinta suka mahal untuk konsistensi warna dicetak di material-
konsisten. bermasalah order dengan dikarenakan emulsi material tertentu.
terutama yang jumlah kecil. antara air dan tinta
gradasi. yang sifatnya -Kesulitan mengikuti
berminyak. warna-warna special
-Warna -Lubang di plate -Kualitas kurang
dengan solid suka kemasukan bagus untuk -Keterbatasan dalam -Daya tahan tinta belum
block suka kotran/debu. artwork dengan hal penyesuaian sekuat yang lain
tidak rata. garis tipis-tipis warna-warna special
-Speed mesin -Plate tidak tahan dan ukuran font -Cost tinta per sqm masih
sangat rendah. lama yang kecil tinggi
-Untuk order-order
-Untuk cetak -Tidak praktis -Menggunakan panjang plate tidak -Speed yang sangat lambat
material melakukan toluene untuk tahan lama
berbahan penyesuaian mixing tinta -Kombinasi printingnya
plastik/vynil warna di mesin terbatas
harus dikarenakan -Biaya cylinder
digantung tergantung pada plate yang mahal
untuk annilox.
pengeringan.
FLEXO

Teknik cetak flexo dipakai di dunia self adhesive label. Flexo


merupakan teknik cetak yang sangat menarik untuk dibahas. Terlepas dari
beberapa kekurangan yang dimiliki oleh flexo, tetapi apabila bisa memahami
potensi yang dimiliki dan dipadukan dengan trend marketsekarang, sebuah
perusahaan packaging sebenarnya bisa menciptakan sebuah ceruk pasar
baru.
Dulu teknik cetak flexo atau flexography ini disebut “aniline printing”,
karena pada saat itu dyes tinta yang digunakan berasal dari minyak aniline
yang di-extract dari batubara dan tanaman indigo. Di Indonesia tanaman
indigo ini dikenal dengan tanaman nila, sampai saat ini masih digunakan
sebagai salah satu bahan pewarna batik.
Pada saat itu muncul kekhawatiran mengenai “food safety” untuk
minyak aniline yang terbuat dari tar batubara tersebut karena ada unsur
“benzene” dan itu dianggap sebagai toxic. Setelah dilakukan perbaikan dan
mendapat approval dari FDA maka untuk menghilangkan image yang kurang
baik tersebut itu dilakukanlah perubahan nama menjadi flexography.
Flexo adalah sebuah teknik cetak rotary yang menggunakan plate
yang terbuat dari karet atau photopolymer. Boleh dibilang flexo ini bisa
mencetak hampir ke semua jenis material, tidak seperti rotogravure yang
terbatas pada material-material khusus flexible packaging atau offset yang
terbatas pada material berbahan dasar kertas.

Ditinjau dari segi lebar bahan yang digunakan, biasanya


dibagi dalam 2 jenis mesin, yaitu:
a. Narrow web, mesin dengan lebar kurang dari 60cm. Biasanya digunakan
untuk cetak label, tapi ada juga yang menggunakan untuk cetak display
box atau brochure. Mesin narrow webini terkenal dengan kualitas printing
yang cukup bagus dan bahkan sudah mendekati
rotogravure. Competitive advantage yang dimiliki mesin ini
adalah kombinasi printingnya. Bisa cetak sekaligus laminasi, bisa cetak
membentuk buku dengan beberapa halaman dalam satu kali proses,
cetak depan belakang, tinta screen, foil stamping, dll.

b. Wide web, mesin dengan lebar lebih dari 60 cm. Biasanya digunakan
untuk cetak flexible packaging dan material berbahan kertas. Mesin wide
web ini terkenal dengan cost efficient-nya dan registrasi printing yang
sangat bagus. Banyak yang menggunakan mesin ini untuk cetak di
material PE yang terkenal sangat susah untuk menjaga registrasi nya.

Dari segi susunan unit printing, ada 3 jenis mesin:

1. In line press. Masing-masing unit printing diletakkan secara terpisah


dengan posisi memanjang secara horizontal. Mesin ini banyak
digunakan untuk cetak label.
2. Stack press. Masing-masing unit printing diletakkan secara terpisah
dengan posisi vertikal. Mesin ini banyak untuk digunakan cetak flexible
packaging atau paper base material.
3. CI atau CIC. Masing-masing stasiun unit printing diletakkan
mengitari drum cylinderimpresi. Beda dengan in line dan stack yang
cylinder impresinya sesuai dengan jumlah unit yang ada, kalau CI atau
CIC, cylinder impresi cuma satu. Makanya posisi unit printingnya
mengitari drum cylinder impresi tersebut. Mesin ini juga banyak
digunakan untuk cetak flexible packaging.

Plate flexo ada 2 jenis bentuknya:

1. Berbentuk plate datar. Image dibentuk dalam bentuk plate persegi dan
kemudian ditempelkan ke cylinder plate dengan sticky back. Sticky
back ini seperti double tape yang kita kenal sehari-hari. Sticky back ini
agak tebal dan bahannya bisa yang tipenya lembut, medium atau
keras. Peranannya sangat penting. Salah satu faktor yang membuat
flexo bisa mencetak di segala macam permukaan karena sticky
back ini. Baik itu cetak di permukaan yang halus ataupun permukaan
yang kasar bisa diantisipasi karena sticky back ini. Beda dengan
rotogravure, pengalaman saya dulu waktu cetak dengan material art
paper hasilnya selalu bermasalah karena di beberepa area tinta tidak
solid kelihatannya.
2. Berbentuk plate selongsong/sleeve. Saat ini lagi trend
penggunaan plate sleeve. Karena salah satu kendala dengan plate
datar adalah masalah distorsi dan lifting yang suka terjadi. Dengan
plate bulat ini hal tersebut tidak ada lagi dan kualitas cetaknya pun
lebih bagus dan lebih tahan lama.
Ada 4 jenis tinta yang bisa digunakan:
1. Solvent base, tinta berbahan dasar solvent
2. Water base, tinta berbahan dasar air
3. Tinta UV, tinta yang akan kering kalau terkena sinar UV
4. Tinta EB, tinta yang akan kering setelah terkena pancaran sinar
electron.
Khusus untuk tinta UV dan EB, kendala utama saat ini adalah belum adanya
tinta yang mendapat FDA approval untuk direct food contact. Meskipun
sebenarnya sangat jarang packaging yang langsung direct food
contact karena rata-rata kemasan yang ada tintanya tertutup dengan lapisan
material kemasan yang lain, tapi sedikit banyak hal ini bisa menjadi kendala
untuk penetrasi pasar.

Trend di flexo
Apabila diperhatikan, mesin cetak yang mengalami banyak perbaikan
atau inovasi adalah flexo, terutama yang berkecimpung di dunia stiker. Saat
ini sudah ada mesin flexo dikombinasikan dengan cylinder gravure untuk
mendapatkan efek-efek tinta tertentu.
Plate flexonya pun mengalami improvement melalui plate High
Definition (HD) yang diarahkan untuk mendapatkan hasil cetak seperti
rotogravure. Meskipun daya tahan platenya masih untuk order-order short-
medium, tetapi dengan kualitas cetak yang semakin bagus akan membuat
flexo semakin menarik perhatian para pemain industry packaging.
Penggunaan unwind dan rewind yang otomatis pada saat penggantian
roll tanpa harus berhenti mesinnya. Ini dipelopori oleh martin system.
Teknologi servo yang serba otomatis menggantikan teknologi gear
box yang konvensional sehingga meningkatkan control register,
penggantian roll/change over yang lebih cepat. Bahkan ada mesin yang
ketika berhenti di tengah jalan dan dijalankan kembali registernya masih
tetap terjaga.
Beberapa pembuat mesin sudah mulai membuat mesin narrow
web yang sangat flexible, bisa mencetak hampir di semua material
termasuk flexible packaging. Bisa dibayangkan untuk mencetak flexible
packaging di rotogravure minimal membutuhkan 8000m2, tetapi
dengan narrow web sudah bisa mencetak dengan minimal 700m2.
Bayangkan ada mesin yang bisa mencetak dengan material
700m2, two layer materialdengan sekali jalan, bisa memberikan feature spot
foil, varnish, dll. Well..with this one, you can create your own market!!!..
LETTERPRESS (FLATBED)

Kenapa dalam kurung “flatbed” karena ada jenis letterpress yang


lain yaitu rotary. Berhubung rotary letterpress lebih banyak kemiripan atau
mendekati ke flexo maka dipilih untuk menjelaskan Lettrepress Flatbed.
Perbedaannya cukup mendasar sehingga agak enak untuk dibandingkan.

Dulu.. dunia percetakan sticker hanya flexo, rotary letterpress, sablon dan
digital. Teknik cetak letterpress flatbedboleh dibilang masih asing.Ketika
pertama kali melihat bagaimana mesin flatbed letterpress ini bekerja, boleh
dibilang sedikit bingung melihat prosesnya dan bahkan perlu beberapa
waktu untuk memahami lebih baik mengenai cara kerjanya. Karena memang
agak unik dan berbeda dengan mesin cetak yang lain.

Biasanya mesin percetakan itu konsep dasarnya adalah roll/cylinder seperti


roll penjilat tinta, nip roll akan berputar dan bergerak searah dengan
pergerakan material, mengikuti machine direction. Jadi kalau material itu
bergerak dari arah kiri (unwind) menuju ke kanan (rewind)
maka roll/cylinder juga akan bergerak dari arah kiri kanan.

Tetapi di mesin letterpress flatbed ini, proses yang biasa disebutkan di atas
itu tidak berlaku. Roll/cylinder itu bergerak/berputar melintasi/menyeberangi
material yang bergerak dari arah kiri ke kanan tersebut. Bingung gak
tuh?...Supaya gak bingung bisa melihat gambar di bawah ini:

Kalau ditanya kenapa layoutnya seperti itu, saya sendiri kurang tahu. Tapi
yang jelas dengan layout itu saya lihat memiliki keuntungan dalam hal layout
mesin yang “compact”.

Sekarang mari kita lihat kelebihan dan kekurangan mesin ini:


Kelebihan:
1. Keunggulan utama dari mesin ini adalah skala ekonomisnya. Order-
order pendek yang hanya memakan material dengan panjang 20m pun
bisa dikerjakan. Makanya sticker-sticker yang skala UKM banyak
dikerjakan di mesin letterpress flatbed ini atau sticker-sticker barcode
yang sering kita lihat ditempelin di kemasan-kemasan packaging yang
lain. Bahkan material-material sisa dari mesin flexo yang biasanya
dibuang pun bisa digunakan oleh mesin ini untuk dijadikan order.
2. Keunggulan lainnya adalah kemampuan mesin ini untuk mencetak
garis atau teks yang kecil-kecil, hasilnya sangat bagus dan tajam. Teks
dengan font 3 pt bisa dicetak dan terbaca dengan jelas dengan mesin
ini. Bandingkan kalau mencetak teks 3 pt di rotogravure, yang anda
lihat hanyalah dot-dot kecil membentuk teks. Makanya sticker-sticker
yang banyak digunakan di pharmacy untuk obat-obatan atau ampul
sangat cocok dicetak di mesin ini. Selain ekonomis tetapi sangat baik
mencetak teks-teks berukuran kecil.

3. Biaya prepress yang murah adalah keunggulan lain dari mesin ini.
Biaya platenya murah dan pisaunya juga murah. Untuk pisaunya itu
seperti cutter yang biasa dipakai umum dan dibentuk mengikuti bentuk
sticker. Bisa beralaskan kayu atau pvc.

Kekurangan:

1. Untuk mencetak material berbahan dasar plastik atau yang umum


dikenal vynil, harus digantung untuk pengeringan kemudian digulung
ulang setelah benar-benar kering. Hal ini dikarenakan tintanya yang
bersifat pasta berminyak, sehingga ketika mengenai plastik tidak
langsung mengering. Memerlukan waktu lebih kurang 12 jam proses
pengeringan dalam suhu ruangan.

2. Sangat tidak cocok untuk bahan vynil transparant yang menggunakan


dasar tinta putih. Karena harus diproses naik dua kali cetak. Pertama
dicetak dulu tinta putih dan ditunggu kering, dan besok harinya baru
dicetak lagi warna separasi.

3. Untuk warna-warna blok yang cukup besar kadang-kadang warnanya


tidak solid atau tidak rata.Hal ini bisa saja dikarenakan oleh karakter
plate yang keras dan permukaan sticker yang tidak rata.

4. Register control yang masih terbatas karena tidak adanya tension


control di mesin. Mesin ini akan sangat kesulitan untuk mencetak
material berbahan PE, oleh karena itu biasanya diakali dengan
memberikan overlapping yang cukup tebal untuk mengatasi
misregister.
5. Tintanya yang bersifat “waterbase” ini tidak sekuat tinta uv flexo.
Biasanya suka diberikan laminasi sebagai extra proteksi.

Trend ke Depan
Sampai saat ini belum terlihat ada mesin cetak stiker yang bisa
mengimbangi skala ekonomis mesin cetakletterpress flatbed, tentu saja
dengan asumsi memiliki kemampuan cetak yang sama. Meskipun
teknologinya sudah cukup “jadul”, sepertinya masih akan tetap dibutuhkan
oleh industri percetakan. Tetapi tidak menutup kemungkinan seiring dengan
perkembangan digital print yang semakin “massive” maka beberapa tahun
ke depan fungsiletterpress flatbed akan pelan-pelan diambil oleh digital
print.
Kendala utama digital print saat ini adalah variable cost-nya yang
masih cukup tinggi, plus biaya maintenance-nya. Things you can not
compete with flatbed letterpress.

Offset

Berbicara tentang teknik cetak offset maka akan kita dapatkan bahwa
offset ini agak unit karena konsep utamanya agak berbeda dibandingkan
dengan teknik cetak yang lain. Kalau diperhatikan teknik cetak
sepertirotogravure, flexo, letterpress atau inkjet digital print, semuanya
memiliki kesamaan yaitu tinta yang ada di permukaan plate cetak langsung
ditransferkan ke bahan cetak tanpa melalui media lain. Namun tidak
demikian halnya dengan offset.
Prosesnya bermula dari pembuatan image pada plate metal yang
photosensitive. Plate tersebut kemudian di-treatment secara kimiawi supaya
tinta nya yang berminyak tersebut menempel di area image pada plate
tersebut, sedangkan area non image akan menarik air sehingga tinta tidak
akan menempel karena prinsip dasarnya “oil and water do not mix”. Air itu
sebenarnya tidak 100% air, tapi dicampur lagi dengan bahan-bahan kimia
lainnya seperti alcohol supaya lebih tahan lama fungsinya sebagai ink
repellent.
Jadi kalau dikenal yang namanya water repellent maka di offset juga
dikenal dengan ink repellent. Plate akan mengalami contact pertamanya
dengan roller yang mengandung air untuk membuat non image area anti
tinta kemudian setelah itu plate itu akan berputar mengenai roller yang
sudah diberi tinta. Area image yang kena tinta tersebut ditransfer ke blanket
karet dan dari blanket karet ditransfer ke bahan cetak. Inilah kenapa teknik
cetak ini disebut “Offset”.
Dulu, pada saat mendevelop kemasan flexible packaging cetak
rotogravure, bagian prepress akan ngelus dada setiap kali mendapatkan
acuan sample dari hasil cetakan offset. Karena perlu kerja extra untuk
melakukan “touch up” supaya keterbatasan di rotogravure bisa diminimalisir
sehingga memberikan hasil yang terbaik dan mendekati sedekat mungkin
dengan acuan sample customer. Hal ini kalau tidak dikomunikasikan dengan
baik ke customer dikhawatirkan nanti pada saat barang sudah jadi yang
terjadi adalah barang tersebut di-reject karena tidak sesuai dengan harapan.

Trend di Offset

Meskipun teknik cetak offset saat ini trend development-nya tidak


sehingar bingar seperti flexo atau digital print, tapi sampai saat ini
keberadaannya masih cukup diperhitungkan. Beberapa pembuat mesin
mencoba menawarkan mesin printing hybrid dengan mengkombinasikan
antara flexo/offset/screen atau offset/inkjet sehingga bisa saling menutupi
kekurangan yang dimiliki dan keuntungannya adalah memberikan
kemampuan untuk mencetak di berbagai jenis bahan.
Selain trend mengkombinasikan berbagai teknik cetak dalam satu
unit mesin, di offset juga sedang berkembang dengan konsep waterless. Jadi
banyaknya permasalahan yang ditimbulkan oleh air pada proses dicetak di
offset memberikan ide kepada para pembuat mesin untuk mengembangkan
teknik cetak offset tanpa ada media air. Konsep ini sebenarnya sudah lama
ditemukan, antara tahun 1930 atau 1960 an, tapi dulu kurang begitu dilirik
karena masih banyak kekurangannya.
Seiring semakin majunya teknologi kelemahan waterless ini mulai
ditutupi dengan kelebihan yang ditawarkannya. Konsekuensi negative dari
konsep waterless adalah plate yang digunakan menjadi lebih mahal karena
ada penambahan material tertentu seperti silicone, tinta juga menjadi
khusus dan mahal pula plus durabilitas plate menjadi berkurang. Namun
keuntungan dari konsep ini adalah memberikan ruang kepada para pembuat
mesin untuk menciptakan mesin yang “all in one”.
Maksudnya all in one adalah hampir semua material bisa dicetak. Kalau
selama ini offset sangat diragukan kemampuannya untuk mencetak
kemasan yang flexible, tetapi tidak demikian halnya dengan yang konsep
waterless.
Salah satu contohnya adalah pabrikan mesin offset yaitu Muller Martini
yang melakukan sebuah inovasi yang disebut VSOP (Variable Size Offset
Printing), sebuah mesin offset yang memiliki kemampuan untuk mencetak
di material packaging baik itu yang flexible sampai corrugated. Mesin ini juga
sangat cocok untuk item-item yang memiliki banyak variasi SKU nya
sehingga harus melakukan banyak “change over” plate pada saat jalan
cetak.
Ada banyak mesin-mesin offset waterless yang sudah dikembangkan
selain punya Muller Martini tersebut. Hal ini akan membuat persaingan mesin
printing semakin ketat. Karena semuanya mengejar kepada satu titik,
fleksibilitas untuk mencetak di berbagai macam bahan yang sifatnya user
friendly dan cost effiecient.

ROTOGRAVURE

Bisa diasosiakan gravure dengan proses grafir yang dikenal selama ini.
Meskipun tidak 100% sama tapi kira-kira mirip seperti itulah salah satu
proses pembuatan image di cylinder besi. Tapi sesungguhya cylinder itu
tidak “pure” besi karena harus dilapisi dulu dengan tembaga sebagai
“dagingnya”. Jadi yang diukir itu sebenarnya adalah bagian tembaga
(copper).
Secara definisi, bisa dikatakan bahwa rotogravure adalah sebuah
proses cetak yang menggunakan cylinder yang terbuat dari besi yang dilapisi
tembaga (copper) dan diatas permukaan cylinder tersebut ditransfer image
artwork dari komputer melalui proses grafir, atau bahasa inggrisnya di
“engrave” baik itu melalui proses etching/chemical engraving, mechanical
engraving atau laser engraving.
Permukaan cylinder yang tadinya mulus, setelah di “engrave” akan
menjadi kasar dan kalau dilihat pakai mikroskop akan berlubang-lubang
seperti gambar berikut:

Jadi fungsi lubang-lubang tersebut adalah sebagai pori-pori atau


mangkok tempat menampung tinta. Sebenarnya proses cetak rotogravure
apabila dibandingkan dengan teknik cetak yang lain boleh dibilang simple,
karena proses pengambilan tinta dari bak tinta langsung oleh cylinder cetak
tanpa melalui rol atau cylinder perantara. Jadi cylinder yang sudah
di”engrave” tersebut dibenamkan ke dalam bak tinta dan pada saat
terbenam itu, pori-pori hasil engrave akan terisi tinta, dan kemudian cylinder
berotasi/berputar sehingga tinta menutupi seluruh permukaan cylinder dan
kemudian akan diratakan oleh pisau (doctor blade) supaya tinta hanya
tertinggal di dalam mangkok itu dan bagian lain yang tidak ada pori-porinya
akan bersih tersapu oleh pisau.
Setelah diratakan oleh doctor blade tadi kemudian berputar mengenai
material cetak maka pada saat itulah terjadi proses cetak karena tinta yang
di pori-pori cylinder tadi berpindah ke material cetak. Seperti tempurung
kelapa yang diisi cat terus ditumpahkan ke dinding. Kemudian pori-pori
cylinder menjadi kosong dan kemudian masuk lagi ke dalam bak tinta untuk
diisi lagi dan demikian seterusnya.
Bandingkan dengan flexo atau letterpress yang memerlukan roll
penjilat atau roll-roll perantara lainnya untuk mentransfer tinta dari baknya
ke cylinder cetakan. Dengan simplenya proses transfer tinta ke media cetak
ini maka kecepatan proses mencetak di rotogravure bisa sangat tinggi,
mencapai lebih dari 300m per menit, tercepat di antara proses cetak yang
lainnya. Di sinilah salah satu kunci efisiensi rotogravure yang belum bisa
dikalahkan teknik cetak yang lain.
Pada umumnya rotogravure menggunakan tinta berbahan dasar
solvent. Meskipun ada yang menggunakan waterbase tapi tidak sebanyak
yang menggunakan solvent. Nah solvent ini mengandung toluene yang
merupakan unsur dari VOC (volatile organic compound), merupakan bahan
kimia organik yang bisa membahayakan kesehatan dalam jangka panjang.
Oleh karena itu untuk menjaga keamanan dari tinta ini, para pemain
rotogravure harus memenuhi standard yang telah ditentukan oleh customer
mengenai batas maksimal toluene yang dibolehkan terdapat pada kemasan
tersebut. Terutama untuk packaging yang diekspor ke Jepang, persyaratan
batas maksimal toluene ini sangat diperhatikan dan sangat ketat !!
Pada dasarnya tinta yang digunakan juga tidak direct contact ke
makanan karena dilindungi oleh layer plastik yang lain. Tapi perlu dicek juga
apakah Indonesia sudah memiliki standarisasi batas maksimal toluene pada
kemasan???
Kenapa sampai saat ini tinta yang paling baik dalam performance
adalah solvent base dikarenakan salah satunya adalah berhubungan dengan
pori-pori di cylinder yang sangat kecil tersebut. Kalau terlalu kental seperti
tinta uv flexo biasanya tinta tidak akan bisa masuk secara optimal ke pori-
pori tersebut. Tapi kalau menggunakan waterbase kendala yang dihadapi
adalah keterbatasan material yang bisa dicetak dan kekuatan tintanya tidak
sebagus solvent base.
Alasan lainnya adalah berhubungan dengan surface energy dari
material. Berhubung rotogravure banyak mencetak material berbahan dasar
polymer/plastik, maka dibutuhkan tinta yang memiliki surface energi di
bawah surface energy material yang akan dicetak supaya bisa menyerap.
Kalau surface energy tinta lebih tinggi seperti yang waterbase misalnya, akan
membutuhkan waktu yang lama untuk proses pengeringan karena tinta tidak
menyerap ke material. Kalau cetak stiker berbahan dasar vynil/plastik
dengan tinta waterbase memerlukan waktu minimal 8 jam proses
pengeringannya dengan di gantung di ruangan.
Meskipun tinta solvent yang digunakan gampang menyerap, tapi tetap
pada saat proses printing diperlukan hawa panas untuk mengeringkan tinta
tersebut supaya lebih kuat menempel ke material. Jadi setelah tinta
menempel ke material nanti akan melewati chamber yang berisi udara panas
untuk pengeringan, kemudian masuk lagi ke station printing berikutnya
untuk diberi tinta dan demikian seterusnya.
Dari sini sebenarnya sudah bisa dianalisa apabila terjadi masalah pada
tinta pada kemasan. Bisa dari material atau tinta yang berkaitan
dengan surface energy, bisa dari proses pengeringan yang tidak bagus
karena masalah speed atau udara panas di chamber tidak optimal dan lain
sebagainya. Kalau kata orang permasalahan paling banyak dari packaging
adalah dari proses printing ini.

Kelebihan dan Kekurangan Rotogravure


Kelebihan:

1. Sangat efisien untuk order-order yang panjang.


Biaya per m2 untuk rotogravure sampai saat ini belum ada yang bisa
mengalahkan apabila mengerjakan order-order panjang. Untuk teknik cetak
lain kalau jalan panjang biasanya akan terkendala pada daya tahan plate
dan speed machine.
2. Kecepatan printing cukup tinggi.
Kecepatan printing yang tinggi dikombinasikan dengan lebar bahan yang di
atas 1m, membuat proses mencetak bahan dengan panjang 200.000m bisa
dikerjakan dalam satu hari. Bayangkan kalau itu dicetak di mesin offset atau
flexo, apalagi digital printing, gak akan selesai kali..
3. Kualitas printing yang tajam.
Kualitas cetaknya seperti foto

4. Cylinder cetak tahan lama.


Cylinder bisa tahan lama karena lapisan tembaga yang sudah di “engrave”
diberikan lapisan pelindung yang disebut chrome. Kalau tidak dilapisi
chrome, pada saat terkena pisau (doctor blade) maka tembagannya akan
cepat terkikis habis. Hebatnya apabila chromenya sudah mulai menipis
tinggal di-chrome ulang sehingga design awet terus. Berbeda dengan offset
atau flexo, apabila plate sudah rusak maka harus dibuat ulang lagi. Apabila
designnya sudah tidak dipakai lagi maka cylinder bisa digunakan kembali
buat design yang lain dengan mengupas lapisan tembaga tersebut dan
mengisinya dengan lapisan tembaga baru.

5. Kualitas warnanya lebih konsisten untuk order-order


panjang.
Salah satu faktor yang menentukan konsistensi kualitas sebuah warna
berasal dari plate atau cylinder. Berhubung cylinder rotogravure prosesnya
langsung dalam mengambil tinta dan kekuatannya bisa tahan lama maka
konsistensi warna lebih terjaga. Beda dengan flexo konsistensi warna bisa
terganggu oleh sticky back yang kurang bagus kualitas, salah pemilihan
jenis sticky back atau proses penempelannya tidak benar, atau juga karena
plate yang tidak sekuat cylinder gravure sehingga mudah rontok pada saat
proses cetak.

Kekurangan:
1. Sangat tidak cocok untuk order-order pendek karena dari proses setup
sampai register membutuhkan banyak material.
2. Proses change-over yang lama, apalagi kalau sampai harus mengganti
tinta.
3. Proses pembuatan cylinder yang lama dan harganya mahal. Tidak
seperti flexo yang bisa dikerjakan dalam hitungan menit.
4. Untuk teks atau line yang kecil kurang bagus.
5. Tinta solvent base yang digunakan mengandung toluene.
Trend Rotogravure
Dari segi teknologi mesin tidak ada perkembangan yang significant,
konsepnya masih sama. Agak berbeda dengan flexo atau offset yang cukup
gencar memberikan inovasi-inovasi dalam hal optimalisasi proses printing.
Dari laporan konference asosiasi Gravure Eropa yang dilihat hanya
mengenai perkembangan teknologi engraving yang semakin cepat dan
semakin tajam melalui teknologi extreme engraving atau direct laser
engraving. Salah satu perusahaan pembuat mesin engraving yaitu GRT dari
Jerman berhasil meng-engrave karakter yang sangat kecil sekali, terkecil di
dunia katanya.
Untuk order-order panjang memang belum ada yang bisa menandingi
rotogravure. Tapi seiring dengan permintaan dari customer yang semakin
segmented sehingga membuat order menjadi banyak variant/sku dan tentu
saja running meter semakin pendek maka ini akan menjadi tantangan bagi
rotogravure untuk bisa bersaing dengan teknik cetak lain seperti flexo dan
offset. Kecuali dari pabrikan pembuat mesin rotogravure mulai
menggencarkan pemasaran mesin printing narrow web juga..Maka peta
persaingan akan semakin ramai.

DIGITAL PRINT
Untuk memahami teknik cetak digital print sebenarnya tidak terlalu
sulit karena di dalam kehidupan sehari-hari sudah berinteraksi dengan digital
print itu sendiri. Bagi masyarakat umum biasanya sudah memiliki
mesin printer inkjet atau laser jet untuk keperluan sehari-hari apakah itu
untuk tugas sekolah anak-anak atau tugas kantor yang dikerjakan di rumah,
atau mereka-mereka yang berada dilingkungan industri biasanya memiliki
mesin printing inkjet atau laser untuk keperluan “coding” atau “barcoding”
di kemasan produk.
Mesin-mesin printer itu sudah memberikan gambaran sekilas tentang
mesin cetak digital yang akan dibahas.
Ada sebuah mesin cetak digital print yang bentuknya kira-kira sama
seperti mesin laser printer di kantor tapi ukurannya dibuat dalam skala besar.
Kalau mesin printer di kantor lebarnya 4cm, maka yang dipakai buat
percetakan itu bisa mencapai lebar 2m. Nah yang membedakan mesin cetak
digital tersebut dengan printer laser atau inkjet adalah kemampuan mesin
cetak digital ini lebih fleksible dengan pengertian bisa mencetak di berbagai
jenis material.
Kalau mesin laser printer dipaksakan untuk cetak stiker vynil maka
yang terjadi adalah sticker tersebut mengkerut karena kena panas berlebih.
Sebaliknya bila dipaksakan cetak stiker vynil itu di mesin inkjet maka tintanya
akan blobor karena tidak mau menempel. Jadi tinta sangat berperan penting
di digital print ini.
Sekitar tahun 2007, saat itu lagi trend di kalangan printer mengenai
mesin digital print. Makanya pada saat pameran packaging yang biasanya
dilakukan di PRJ Kemayoran, banyak mesin-mesin digital print yang
dipamerkan. Mulai dari skala kecil sampai skala besar. Tapi trend pada saat
itu masih terbatas pada mesin-mesin cetak untuk banner, spanduk atau
pembuatan brosur dan leaflet.
Untuk cetak sticker sendiri, gemanya baru mulai terasa dalam kurun
3-4 tahun terakhir ini. Terlepas dari teknologi yang masih baru dan perlu
diuji konsistensinya, kalau para owner rotogravure berani untuk curi start
dan keluar dari price competition yang semakin ketat, bisa memanfaatkan
teknologi ini untuk memberikan value added tersendiri bagi perusahaan dan
tentu saja memiliki ceruk pasar sendiri yang tidak dimiliki oleh perusahaan
rotogravure lain.

Proses Cetak Digital Print


Secara umum yang membedakan proses cetak digital dengan proses
cetak konvensional adalah tidak lagi menggunakan plate sebagai media
cetak. Seperti yang telah disampaikan, letterpress, offset, flexo,
gravure semuanya menggunakan plate untuk mentrasfer image ke bahan
cetak.
Tapi kalau dibedah lebih dalam lagi, teknologi untuk menghasilkan
gambar dalam digital printboleh dibilang agak rumit. Seperti
yang inkjet misalnya, mulai dari konsep continuous ink-jet, drop-on-demand
piezoelectric liquid, dan drop-on-demand thermal liquid/bubble jet. Tapi
kalau dilihat dari tinta yang digunakan pada dasarnya ada tiga konsep dasar
yang bisa disampaikan:

1. Proses cetak dengan konsep dry toner. Ini sudah sangat awam dan
banyak digunakan di dunia laser printer desktop. Tapi kalau di dunia
percetakan share-nya tidak terlalu banyak.
2. Proses cetak dengan konsep liquid toner. Yang pertama kali
menggunakan liquid toner ini adalah HP Indigo. Kenapa
digunakan liquid toner ini karena selain masalah speed yang bisa
kencang tapi juga kualitas cetak yang sangat bagus. Namun sekarang
sudah ada pembuat mesin digital print lain yang masuk ke liquid toner
ini seperti Oce dan Xeikon.
3. Proses cetak dengan konsep inkjet. Proses cetak inkjet ini pun sudah
banyak dan umum digunakan. Bisa dilihat pada printer desktop yang
biasa dipakai dan printer untuk banner atau baliho. Hanya saja untuk
penggunaan di dunia percetakan stiker dan rotogravure,
konsep inkjet ini termasuk sangat baru dan sedang naik daun karena
ramai dibicarakan di kalangan printer. Apalagi sejak dikenalkannya
konsepnanographic technology.

Tidak menutup kemungkinan beberapa tahun kemudian konsep inkjet


ini akan bisa berakselerasi dan melampaui kemampuan konsep dry
atau liquid toner yang sudah ada sejak awal. Satu hal yang pasti untuk
masalah kecepatan saat ini sudah ada mesin cetak inkjet yang bisa
memberikan kecepatan mencapai 200m/menit untuk warna CMYK, yaitu
mesin jetstream dari OCE(Canon). Cukup impressive untuk kategori Digital
Print.
Secara skema proses, tidak banyak yang bisa saya share. Tapi kalau
melihat diagram proses di HP Indigo, bisa kita lihat bahwa image artwork itu
tidak langsung ditransfer dari tinta ke bahan cetak. Yang menempelkan tinta
ke media cetak adalah blanket cylinder, dan blanket cylinder ini
mendapatkan image dari photo imaging cylinder. Makanya ada yang bilang
konsep ini mirip seperti offset punya.

Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan

1. Tidak memerlukan plate


2. Set up mesin yang cepat karena registrasi langsung didapat.
3. Jumlah minimal order yang kecil.
4. Bisa memproses order dengan jumlah yang sama. Karena biasanya
di dunia packaging ada kebijakan +/- 10% untuk toleransi jumlah
order.
5. Bisa memperkenalkan produk ke market dengan cepat.
Seperti kita ketahui biasanya untuk produk-produk yang akan
launching ke market memerlukan waktu development yang lama di end user.
Tapi begitu sudah final, perusahaan packaging akan diburu-buru oleh
enduser untuk memproses secepat mungkin. Disinilah keunggulan digital
print. Dalam hitungan hari barang sudah bisa jadi.

Kekurangan
1. Masih ada keterbatasan untuk mencetak di material tertentu. Untuk
sticker, hanya material yang sudah mendapat sertifikasi yang dijamin
akan bisa dicetak dengan baik dengan digital print. Jadi disini masalah
surface energi sangat berperan penting dan menentukan.

2. Untuk inkjet, jarak antara mata inkjet dengan material sangat


berpengaruh. Kenapa bisa begitu, karena kalau material cetak terlalu
tipis maka jarak tembak tinta menjadi jauh sehingga akan
mempengaruhi terbentuknya dot di material. Jadi ketebalan sebuah
material juga sangat menentukan kualitas dan konsistensi hasil cetak.

3. Tidak efisien untuk order dengan quantitiy besar

Salah satu kendala yang membuat digital print tidak untuk quantity
besar adalah masalah kecepatan dan juga masalah variable cost yang
lain yang akan meningkat seiring dengan banyaknya order. Tidak
seperti rotogravure semakin panjang ordernya semakin efisien mesin
tersebut.

4. Kekuatan Tinta
Ini terkait dengan pemilihan material diatas tadi. Kekuatan tinta untuk
digital print belum sebagus yang menggunakan plate. Bahkan di
beberapa kasus agak kurang bagus ketika dilaminasi.

5. Akurasi Warna
Masalah akurasi warna ini terkait dengan proses cleaning dan kalibrasi.
Coba anda perhatikan mesin printer laser anda ketika setelah
mencetak beberapa halaman. Biasanya akan ada jeda beberapa saat
karena pada saat itu mesin printer sedang melakukan pembersihan.
Dan pada saat penggantian tinta biasanya selalu dianjurkan untuk
melakukan kalibrasi.
Demikian halnya dengan digital print, harus rutin melakukan
maintenance dan kalibrasi ulang untuk menjaga akurasi warna.

Trend ke Depan

Trend ke depan teknologi digital ini popularitasnya akan naik terus.


Yang susah diprediksi adalah platform yang akan digunakan. Apakah HP
dengan liquid tonernya atau Landa dengan konsep ink jet nano nya atau
pembuat mesin lain dengan konsep MemJet yang sangat cepat itu yang akan
menjadi trendsetter. Karena dengan dimasukkannya parameter printing
yang dulu analog menjadi digital membuat inovasi apa saja bisa terjadi di
kemudian hari.
Bermunculannya teknologi digital print ini tidak berarti teknologi
konvensional akan hilang dan digantikan perannya. Saya rasa hal itu masih
terlalu jauh. Seperti halnya mesin offset yang mungkin akan diprediksi akan
menghilang tapi sampai sekarang masih ada dan bahkan berevolusi dengan
konsep baru VSOP Web Offset yang membuat mesin cetak offset semakin
bisa bersaing dengan teknologi cetak yang lain.
Yang jelas dengan teknologi digital print ini, perusahaan percetakan
memiliki opsi yang terbuka lebar untuk mengantisipasi permintaan pasar
yang semakin segmented, quantity order yang semakin kecil dan terbatas
plus proses produksi yang cepat dan tepat waktu. Makanya jangan berharap
harga kemasan yang murah dari teknologi digital print, karena saat ini bukan
untuk itu mesin ini dibuat.

Anda mungkin juga menyukai