Kriminalitas masih sering terjadi dinegara manapun termasuk Indonesia, kebutuhan hidup
merupakan salah satu factor yang menjadi tuntutan seseorang termasuk kondisi lingkungan
juga menjadi pendorong seorang individu atau sekelompok orang untuk melakukan tindakan
kriminalitas. Pada intinya tindak kriminalitas adalah segala sesuatu perbuatan yang
melanggar hukum dan melanggar norma-norma sosial, sehingga masyarakat menentangnya.
(Kartono, 1999, p. 122)
1. Konvensional
2. Transional
Jenis kejahatan ini antara lain : korupsi, illegal logging, illegal fishing, illegal mining,
lingkungan hidup, fiskal, bbm illegal, penyelundupan, cukai, karantina (hewan, ikan,
tumbuhan), Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), kejahatan terhadap benda bersejarah,
kejahatan terhadap kekayaan negara lainnya.
4. Kejahatan Kontinjensi
Jenis kejahatan kontinjensi ialah kejahatan yang menyebabkan konflik SARA (suku,
agama, ras, adat), konflik separatisme, keamanan negara, konflik aparat, konflik
aparat dengan masyarakat, bentrok masa, pemogokan buruh, unjuk rasa anarkis.
Empat jenis Kriminalitas tersebut merupakan jenis tindakan yang tidak terlepas dari kota
besar, Jakarta Pusat salah satunya, kota Jakarta pusat memiliki tindakan kejahatan
tertingginya pada jenis Konvensional terutama pada kecamatan Senen.
Refrensi :
http://repository.untag-sby.ac.id/266/3/BAB%202.pdf
Abdulsyani. (1987). Sosiologi Kriminalitas. Bandung: Remaja Rosda Karya Adioetomo, S.M,
dkk. (2010). Dasar-Dasar Demografi Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat