Anda di halaman 1dari 4

Kunkun Seftian Gumilang

ILKOM/C (41153030220019)
Modul 3
“KEWARGANEGARAAN”

1. Bagaimana cara kita menyatukan keberagaman setiap daerah? Jelaskan dengan


contohnya.

Cara yang dapat kita lakukan untuk menyatukan keberagaman setiap daerah yaitu dengan
menghargai setiap perbedaan suku, budaya, agama, dan bahasa setiap daerah contohnya dengan:

❖ Tidak meremehkan dan menghina adat istiadat, kebiasaan, dan hasil kesenian suku bangsa lain.
❖ Ikut memelihara, melestarikan, dan mengembangkan tradisi, dan budaya yang ada di dalam
masyarakat.
❖ Tidak menonjolkan suku dan budaya sendiri.
❖ Berteman dengan siapa saja meskipun berbeda suku, agama, ras, dan budaya
❖ Menghargai dan saling menghormati antarsuku banhsa dan budaya dalam masyarakat.
❖ Ikut serta dalam kegiatan pawai budaya dan sebagainya.
❖ Hidup saling berdampingan antara satu sama lain.

2. Apakah dengan saling menghormati antar sesama umat dapat menjaga persatuan dan
kesatuan? Jelaskanlah.

Indonesia membutuhkan sikap toleransi agar persatuan dan kesatuan sebagai suatu bangsa
tetap terjaga. Keberagaman yang dimiliki ini juga hendaknya saling melengkapi dan juga membentuk
sikap toleransi serta persatuan antarmasyarakat. Jangan sampai keberagaman ini mendatangkan
ancaman-ancaman yang dapat menyebabkan perpecahan di negeri ini. Oleh karena itu, sikap
toleransi merupakan hal terpenting untuk dijaga sehingga diperlukan penjagaan yang tepat guna
mencapai persatuan bangsa.

3. Apa saja yang dapat memecahkan keberagaman bhinneka tunggal ika?.Jelaskan.

❖ Adanya budaya asing yang terselubung

Datang dan masuknya budaya asing beserta macam macam ideologi ideologinya tidak disadari
oleh rakyat indonesia yang awalnya rakyat indonesia begitu bangganya dengaan budaya itu lalu
mereka mudah menilai budaya asing adalah buadaya modern yang sangat memukau daaripada seni
yaang ada pada negar sendiri. Budaya asing yang terselubung yang bisa hadir lewat internet, acara
televisi, atau seringnya mondar mandir mengunjungi negara tertentu sedikit banyak bisa
mempengaruhi kecintaan kita terhadap seni budaya yang sebenarnya sangat membanggakan
dinegara orang lain.

Ingaatlah, Sebenarnya bangsaa asing menyukai dan memngagumi seni budaya indonesia hingga
banyak diantara mereka menetap di Indonesia hanya karena ingin pandai menari jawa, menari tarian
bali, pandai memainkan gamelan jawa, pandai memainkan alat musik angklung dan lain lain. Tetapi
mengapa rakyat indonesia cenderung tidak bisa menolak kemegahan budaya asing yang jelas jelas
membawa sebuah ideologi yang sangat bersebrangan dengan ideologi pancasila dan kebhinnekaan
tunggal ika sehingga tidak banyak yang memiliki cara melestarikan budaya di Indonesia.
❖ Karena sumber daya manusia yang tidak tepat sasaran

Indonesia boleh berbangga karena memiliki sumber daya manusia yaang komplek dengan
berbagai macam keterampilan dan kekreatifitasan. Tetapi sayangnya sumber daya manusia yang ada
digunakan dan dikelola berdasarkan tradisi, agama, suku, bahasa atau budaya daerah mereka saja.
Mereka menganggap sumber daya manusia diwilayah lain tidak lebih baik dan tidak mereka hargai,
padahal jika seluruh warga negara Indonesia bersatu memanfaatkan sumber daya manusia untuk
modal kemajuan negara makan perbedaan sosial, politik ekonomi, budaya, pertahanan dan
keamanan didalam negeri akan sangat kuat. Dan makna bhinneka tunggal ika akan terasa telah kita
jalani sesuai dengan falsafah Pancasila.

❖ Rasa patriotisme yang menurun

Rasa patriotisme atau rasa kecintaan pada negara sendiri masih belum terlihat maksimal di
Indonesia bahaakan napak semakin menurun. Kondisi ini bisa kita lihat dari beberapa konflik yang
sebenarnya tidak perlu diperpanjang dan diperdebatkan sehingga hanya melahirkan rasa saling
menyalahkan yang menjadi penyebab terjadinya tindakan penyalahgunaan kewenangan. misalnya
adanya demo rakyat yang menghujat atau menyudutkan agama, suku dan perbedaan budaya orang
lain atau merusak sarana masyarakat umum tanpa mereka sadari sifat tersebut adalah sifat yang
tidak bermatabat dan hanya membuat malu pada bangsa lain yang telah lama menghapus sifat sifat
tersebut.

❖ Rasa kedisiplinan masyrakat yang masih minim

Hal yang mudah ternyata masih terasa berat bagi rakyat indonesia seperti buang sampah padaa
tempatnya, tidak mencoret coret tempat umum atau membuang rokok sembarangan dan
sebagainya. Tindakaan tindakan tersebut sekilas memang tak ada artinya bagi sebagian orang tetapi
jika terus menerus tidak disiplin maka sama artinya kita tidak mencintai negara sendiri dan tidak
mampu menghargai orang lain. sifat sifat inilah yang nantinya bukan tidak mungkin sanggup
melunturkan rasa kebhinnekaan tunggal ika.

❖ Cara musyawarah untuk mencapai mufakat telah lama ditinggalkan

Perbedaan yang ada diwilayah indonesia akan selalu terasa bersatu dan terjalin kata mukafat
jika dilakukan dengan cara berfikir sama dan hati yang dingin, yaitu dengan cara diadakan
musyawarah bersama. Dengan adanya musyawarah diharapkan tidak ada lagi rasa saling
menyalahkan dan mampu menghargai pendapat yang berbeda dari orang lain untuk sama sama
mengambil jalan tengahnya agar tidak ada satu pihakpun yang dirugikan. Tetapi jalan musyawarah
saat ini sudah jarang dilakukan karena mereka hanya mau melakukan sesuatu hanya berdasarkan
satu agama yang sama, satu bahasa propinsi yang sama, satu suku yang sama atau berdasarkan adat
istiadat yang sama. Jika terus menerus kondisi ini dipertahankan maka tak ada manfaatnya lagi
Indonesia memakai falsafah Bhinneka tunggal ika “berbeda beda tetapi tetap satu jua”.

❖ Pendidikan moral pancasila yang tidak maksimal

Diberbagai lembaga pendidikan selalu diajarkan tentang pendidikan moral pancasila tetapi
sayangnya hanya sekedar belajar dan mengetahuinya saja, tanpa dijalankan dalam kehidupan
bermasyrakat. Inilah yang menyebabkan rasa kebhinekaan tunggal ika yang tidak terasa pada
generasi muda. Pendidikan apapun hendaknya dilandasi dengan keseriusan dalam
mempraktekannya dalam kehidupan sehari hari dan bukan hanya sekedar teori saja.
4. tentang Pengertian integrasi nasional

Integrasi Nasional adalah suatu upaya untuk mempersatukan atau menggabungkan berbagai
perbedaan pada kelompok budaya atau kelompok sosial di dalam satu wilayah sehingga membentuk
suatu kesatuan yang harmonis di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan
semboyan Bhineka Tunggal Ika.

5. Sebutkan faktor-faktor pendorong integrasi nasional!

❖ Adanya rasa cinta tanah air Adanya rasa cinta tanah air membuat masyarakat memiliki nilai
kebangsaan yang tinggi. Rasa cinta terhadap tanah air akan menimbulkan rasa ingin berkorban
demi kepentingan negara dan menumbuhkan solidaritas antarwarga negara.
❖ Adanya rasa senasib dan seperjuangan Rasa senasib dan seperjuangan dalam mewujudkan
kemerdekaan bangsa dari penjajahan melandasi integrasi nasional bangsa Indonesia. Rasa
senasib dan seperjuangan akibat adanya sejarahlah yang akan terus mempersatukan bangsa.
❖ Adanya ideologi nasional yang tercermin dalam simbol negara Garuda Pancasila dan semboyan
Bhinneka Tunggal Ika Garuda Pancasila merupakan simbol kelima sila yang mendasari hukum
Indonesia. Hukum tersebut berlaku sama dan adil bagi seluruh rakyat tanpa membeda-bedakan.
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika berarti berbeda-beda tapi tetap satu. Mencerminkan
masyarakat Indonesia yang beragam namun tetap satu bangsa.
❖ Adanya semangat persatuan dan kesatuan Semangat persatuan dan kesatuan demi Indonesia
yang lebih baik juga menjadi faktor pendorong integrasi nasional. Rasa persatuan dan kesatuan
menyatukan selauruh masyarak dalam mewujudkan Indonesia yang maju, aman, dan tentram.
❖ Adanya semangat gotong royong, solidaritas, dan toleransi yang kuat Semangat gotong royong,
solidaritas, dan toleransi adalah nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila. Nilai-nilai
luhur tersebut merupakan faktor pendorong integrasi nasional karena dapat mewujudkan rasa
kekeluargaan dan kesetaraan dalam masyarakat.

6. Jelaskan faktor-faktor penghambat integrasi nasional!

➢ Kurangnya sikap saling bertoleransi dalam masyarakat.


➢ Kurangnya kesadaran diri dalam masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan.
➢ Kurangnya sikap saling menghargai perbedaan di dalam masyarakat.
➢ Adanya sikap tidak puas dan perasaan tidak adil terhadap ketimpangan yang terjadi dalam
masyarakat.
➢ Timbulnya etnosentrisme atau anggapan jika budayanya jauh lebih baik dibanding kebudayaan
lainnya.
➢ Adanya kemungkinan ancaman atau gangguan datang untuk memecah belah persatuan dan
kesatuan bangsa, baik dari dalam maupun luar negeri.
➢ Masyarakat Indonesia yang bersifat heterogen (keberagaman suku bangsa, budaya, agama dan
ras). Wilayah Indonesia yang sangat luas dengan ribuan pulau yang tersebar dari Sabang sampai
Merauke.
➢ Budaya asli mulai tergerus karena dipengaruhi budaya asing yang belum tentu sesuai dengan
kepribadian bangsa.
7. Jelaskan berbagai ancaman yang dapat dijumpai ketika kita membangun dan memelihara
integrasi nasional!

Ancaman militer

Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata yang dapat
membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman
militer terhadap integrasi nasional dapat berasal dari luar dan dalam negeri. Beberapa contoh
ancaman militer terhadap integrasi nasional adalah:

Ancaman dari luar negeri, yaitu:

1.Mata-mata (spionase)

2.Agresi militer Aksi teror dari jaringan internasional

3.Pelanggaran wilayah oleh negara lain

4.Sabotase (perusakan milik pemerintah, dan sebagainya).

Ancaman dari dalam negeri, yaitu:

1.Pemberontakan bersenjata

2.Aksi kekerasan yang berbau SARA

3.Konflik horisontal

4.Gerakan separatis (upaya pemisahan diri untuk membuat negara baru)

5.Aksi teror

6.Sabotase

Ancaman nonmiliter

Ancaman nonmiliter adalah bentuk ancaman yang tidak menggunakan senjata. Namun, jika
dibiarkan, bisa membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, serta keselamatan segenap
bangsa. Pada hakikatnya, ancaman nonmiliter dinilai berpotensi membahayakan kedaulatan negara,
kepribadian bangsa, keutuhan wilayah negara dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman ini salah
satunya disebabkan oleh pengaruh negatif dari globalisasi. Globalisasi menghilangkan sekat atau
batas pergaulan antarbangsa, secara disadari atau tidak telah menimbulkan dampak negatif yang
berpotensi menjadi ancaman bagi keutuhan sebuah negara. Ancaman nonmiliter mencakup dimensi
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan hingga teknologi dan informasi.

Contoh ancaman nonmiliter antara lain:

1. Tidak menggunakan produk dalam negeri


2. Pengaruh gaya hidup kebarat-baratan
3. Tidak mencintai budaya sendiri

Secara garis besar, ancaman nonmiliter punya karakteristik yang berbeda dengan ancaman militer.
Salah satu ciri ancaman nonmiliter adalah tidak bersifat fisik dan bentuknya tidak terlihat. Sedangkan
ancaman militer ditandai dengan penggunaan senjata.

Anda mungkin juga menyukai