Tujuan Pembelajaran ;
1. Menjelaskan pengertian keragaman bangsa Indonesia.
2. Menyebutkan bentuk-bentuk dan kegiatan yang menggambarkan keragaman
bangsa Indonesia.
3. Menjelaskan makna Bhinneka Tunggal Ika.
4. Mendeskripsikan kebanggaan terhadap bangsa Indonesia dengan keragamannya.
5. Menjelaskan manfaat dan pentingnya gotong royong dalam keragaman.
6. Memberi contoh kegiatan gotong royong dalam kehidupan bangsa yang beraneka
ragam.
7. Menjelaskan nilai-nilai dalam kegiatan gotong royong.
8. Menampilkan kegiatan gotong royong di lingkungan sekolah.
PETA KONSEP
Membiasakan bersahabat dan saling membantu dengan sesama warga yang ada di
lingkungan kita, seperti gotong royong akan dapat memudahkan tercapainya
persatuan dan kesatuan bangsa. Bangsa Indonesia harus merasa satu, senasib
sepenanggungan, sebangsa, dan sehati dalam kekuatan wilayah nasional dengan
segala isi dan kekayaannya merupakan satu kesatuan wilayah.
Sikap dan keadaan seperti tersebut di atas harus dijunjung tinggi serta dilestarikan.
Untuk lebih memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, kita dapat
melaksanakan pertukaran kesenian daerah dari seluruh pelosok tanah air. Dengan
adanya kegiatan pertukaran kesenian daerah tersebut dan memberikan manfaat
bagi bangsa Indonesia, antara lain:
a. dapat saling pengertiaan antarsuku bangsa
b. dapat lebih mudah mencapai persatuan dan kesatuan
c. dapat mengurangi prasangka antar suku
d. dapat menimbulkan rasa kecintaan terhadap tanah air dan bangsa
Kebudayaan dapat diartikan sebagai hasil cita, rasa, dan karya manusia dalam
suatu masyarakat dan diteruskan dari generasi ke generasi melalui belajar. Jika kita
telusuri, kebudayaan itu meliputi adat kebiasaan, upacara ritual, bahasa, kesenian,
alat-alat, mata pencaharian, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Dalam arti sempit
kebudayaan diartikan sebagai kesenian atau adat istiadat saja.
Sikap saling menghormati budaya perlu dikembangkan agar kebudayaan kita yang
terkenal tinggi nilainya itu tetap lestari, tidak terkena arus yang datang dari luar.
Melestarikan kebudayaan nasional harus didasari engan rasa kesadaran yang tingi
tanpa adanya paksaan dari siapapun.
Dalam rangka pembinaan kebudayaan nasional, kebudayaan daerah perlu juga kita
kembangkan, karena kebudayaan daerah mempunyai kedudukan yang sangat
penting. Pembinaan kebudayaan daerah dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
a. pertukaran kesenian daerah
b. pembentukan organisasi kesenian daerah
c. penyebarluasan seni budaya, antara lain melalui radio, TV, surat kabar serta majalah
d. penyelenggaraan seminar mengenai seni budaya daerah
e. membentuk sanggar tari daerah
f. mengadakan pentas kebudayaan
Sejak seseorang sudah diajarkan untuk meyakini dan melaksanakan ajaran agama
yang kita anut. Dalam kehidupan berbangsa, kita mengetahui keberagaman dalam
agama. Agama tersebut tidak mengajarkan untuk memaksakan kepercayaan kita
kepada orang lain. Kita harus menghormati dan menghargai agama dan keyakinan
orang lain, dengan begitu tidak akan ada pertengkaran. Seperti semboyan “Bhineka
Tunggal Ika” yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
Sering kali kita menjumpai seseorang memperlakukan orang lain secara berbeda
karena perbedaan jenis kelamin. Misalkan saat tugas piket kelas, maka anak laki-
laki mengangkat meja dan perempuan menyapu. Kemudian yang menjadi sekretaris
dan bendahara kelas adalah anak perempuan. Keadaan inilah yang dinamakan
gender, yang dapat diartikan sebagai perilaku atau sikap yang disebabkan
perbedaan jenis kelamin. Perilaku dan sikap ini bukan karena jenis kelamin
seseorang sehingga dia menjadi ketua kelas. Namun disebabkan oleh pandangan
atau pendapat dalam masyarakat yang memberikan tugas-tugas tertentu
berdasarkan jenis kelamin.
Bagaimana kita bisa bersikap menghormati keragaman ras yang ada di tanah air?
Kita bisa mengembangkan sikap berikut ini.
Bagaimana kita bisa bersikap menghormati golongan atau kelompok lain yang ada
di tanah air? Sama halnya dengan sikap kita dalam menghormati keraghaman ras.
Berikut beberapa sikap yang di kembangan dalam menghormati kelompok atau
golongan yang lain.
1. Menerima golongan atau orang lain dalam pergaulan sehari-hari. Dalam pergaulan
di masyarakat, kita tidak membedakan antara golongan yang satu dengan golongan
dengan yang lainnya
2. Tidak menjelek-jelekkan, menghina, dan merendahkan golongan atau kelompok
yang lain. Kita, manusia yang diciptakan Tuhan dengan harkat dan martabat yang
sama.
6) Bhinneka Tunggal Ika Sebagai Alat Pemersatu Bangsa
Bhinneka Tunggal Ika merupakan alat pemersatu bangsa. Untuk itu kita
harus benar-benar memahami maknanya. Negara kita juga memiliki
alat-alat pemersatu bangsa yang lain yakni:
Keberagaman ini merupakan anugerah yang luar biasa. Anugerah yang tidak dimiliki oleh
semua negara di dunia ini. Seharusnya semua elemen masyarakat Indonesia pandai-pandai
mensyukurinya sehingga keberagaman yang tinggi ini bisa menjadi sebuah modal yang luar
biasa dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil, makmur dan sejahtera.
Untuk saat ini mimpi sebagai masyarakat Indonesia yang adil dan makmur sejahtera masih belum
sepenuhnya tercapai karena kenyataan menunjukkan bahwa masih banyak penduduk negeri ini yang
masih berada di bawah garis kemiskinan misalnya, masih terdapat masyarakat yang memiliki sikap
terlalu fanatik kepada budayanya sendiri serta kurang terbuka kepada kebudayaan lainnya. Masih
banyak orang-orang di negeri ini yang belum memanfaatkan kekayaan alam Indonesia dengan baik.
Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan atau motto bangsa Indonesia yang terdapat dalam lambang
Negara “Burung Garuda”. Bhineka Tunggal Ika menunjukan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa
yang heterogen, yaitu bangsa yang mempunyai keanekaragaman, baik dalam aspek agama, budaya,
maupun ras dan suku bangsa.
Menurut Setiawan (2013) keanekaragaman budaya atau “cultural diversity” adalah keniscayaan yang
ada di bumi Indonesia. Keragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri
keberadaannya. Dalam konteks pemahaman masyarakat majemuk, selain kebudayaan kelompok suku
bangsa, masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan daerah bersifat kewilayahan
yang merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan kelompok suku bangsa yang ada di daerah
tersebut. Dengan jumlah penduduk kurang lebih 250 juta orang di mana mereka tinggal tersebar di
pulau-pulau di Indonesia. Mereka juga mendiami dalam wilayah dengan kondisi geografis yang
bervariasi. Mulai dari pegunungan, tepian hutan, pesisir, dataran rendah, pedesaan, hingga
perkotaan. Hal ini juga berkaitan dengan tingkat peradaban kelompok-kelompok suku bangsa dan
masyarakat di Indonesia yang berbeda. Pertemuan-pertemuan dengan kebudayaan luar juga
mempengaruhi proses asimilasi kebudayaan yang ada di Indonesia sehingga menambah ragam dan
jenis kebudayaan yang ada di Indonesia.
Kemudian juga berkembang dan meluasnya agama-agama besar di Indonesia turut mendukung
perkembangan kebudayaan Indonesia sehingga memcerminkan kebudayaan agama tertentu. Bisa
dikatakan bahwa Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat keanekaragaman budaya atau
tingkat heterogenitasnya yang sangat tinggi. Tidak saja keanekaragaman budaya kelompok suku
bangsa namun juga keanekaragaman budaya dalam konteks peradaban, tradisional hingga ke
modern, dan kewilayahan.
Kebhinnekaan yang ada pada diri bangsa Indonesia merupakan potensi sekaligus tantangan.
Kebhinnekaan sebagai potensi dalam arti telah terbukti secara nyata dapat menjadi perekat atau patri
bagi bangsa Indonesia sejak awal-awal kemerdekaan bahkan sejak tumbuhnya kesadaran kehidupan
berbangsa dan bernegara. Kebhinnekaan telah menjadi kekayaan khusus bagi bangsa Indonesia yang
amat menarik, bagi bangsa Indonesia sendiri ataupun bagi bangsa-bangsa lain di dunia, sehingga
dapat menarik devisa melalui kunjungan wisata atau kunjungan lainnya.
Kebhinnekaan merupakan kekuatan dan kekayaan sekaligus juga merupakan tantangan bagi bangsa
Indonesia. Tantangan itu sangat terasa terutama ketika bangsa Indonesia membutuhkan
kebersamaan dan persatuan dalam rangka menghadapi dinamika kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar negeri. Seperti dewasa ini
kita sedang menghadapi dan berupaya memecahkan serta mengakhiri krisis multi dimensional dan
krisis ekonomi yang sudah berlangsung cukup lama. Tanpa adanya persatuan dan kesatuan visi dan
misi dari seluruh bangsa Indonesia mustahil kita dapat keluar dari krisis tersebut.
Kebhinnekaan adalah sifat nyata bangsa Indonesia yang sering kita banggakan namun sekaligus juga
sering kita prihatinkan. Hal ini dikarenakan mengatur masyarakat yang heterogen jauh lebih sulit
dibandingkan dengan mengatur masyarakat homogen. Masyarakat yang heterogen sudah barang
tentu mempunyai cita-cita, keinginan dan harapan yang jauh lebih bervariasi dibandingkan dengan
masyarakat homogen.
Kebhinnekaan dapat menjadi tantangan atau ancaman, karena dengan adanya kebhinnekaan
tersebut mudah membuat orang untuk berbeda pendapat yang lepas Kendali, mudah tumbuhnya
perasaan kedaerahan, atau kesukuan atau kekerasan yang sewaktu-waktu bisa menjadi ledakan yang
akan mengancam integrasi atau persatuan dan kesatuan bangsa. (Takiddin)