0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan20 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mendorong dan menghambat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Faktor-faktor pendorongnya meliputi Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, Sumpah Pemuda, semangat kebersamaan, nasionalisme, dan toleransi. Sedangkan faktor penghambatnya adalah pembangunan yang tidak merata, keberagaman masyarakat, etnosentrisme, dan pengaruh budaya asing. Untuk men
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mendorong dan menghambat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Faktor-faktor pendorongnya meliputi Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, Sumpah Pemuda, semangat kebersamaan, nasionalisme, dan toleransi. Sedangkan faktor penghambatnya adalah pembangunan yang tidak merata, keberagaman masyarakat, etnosentrisme, dan pengaruh budaya asing. Untuk men
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mendorong dan menghambat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Faktor-faktor pendorongnya meliputi Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, Sumpah Pemuda, semangat kebersamaan, nasionalisme, dan toleransi. Sedangkan faktor penghambatnya adalah pembangunan yang tidak merata, keberagaman masyarakat, etnosentrisme, dan pengaruh budaya asing. Untuk men
Indonesia Junita panggabean Xi mipa 1 Persatuan dan kesatuan sendiri merupakan salah satu hal yang wajib dipertahankan agar negara kita selalu terjaga keberagamannya. Memiliki berbagai macam suku, ras, agama dan budaya, sudah sepantasnya kita menjaga dan selalu rukun antar sesama warga negara Indonesia. Di dalam penerapannya sendiri ada beberapa faktor pendorong dan penghambat dalam mempertahankan persatuan dan kesatuan, dan juga gimana caranya kita menerapkan sikap-sikap yang mampu mempereratkan persatuan dan kesatuan bangsa 01 Faktor Pendorong 02 Faktor Penghambat
03 Sikap Menjaga Persatuan dan Kesatuan Faktor pendorong
01 Ada enam faktor yang dapat memperkuat persatuan dan
kesatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, Sumpah Pemuda, Semangat Kebersamaan, Nasionalisme dan Patriotisme, dan Rasa Toleransi. Keenam faktor tersebut merupakan pemersatu seluruh bangsa Indonesia. a. Pancasila Pancasila dapat memperkukuh persatuan dan kesatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal itu dikarenakan nilai-nilai Pancasila bersifat universal atau menyeluruh. Artinya, nilai-nilai Pancasila tidak diciptakan hanya untuk satu suku bangsa saja. Nilai-nilai Pancasila juga tidak hanya diperuntukkan bagi penganut agama tertentu saja, akan tetapi nilai-nilai Pancasila berlaku dan menjadi pedoman hidup rakyat Indonesia tanpa memandang perbedaan suku bangsa, agama, budaya, bahasa, dan sebagainya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Pancasila dimiliki dan digunakan oleh semua unsur bangsa Indonesia. b. Bhinneka Tunggal Ika Bhinneka Tunggal Ika artinya walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Inti dari semboyan Bhinneka Tunggal Ika adalah adanya persatuan dalam berbagai perbedaan. Kondisi bangsa Indonesia yang diliputi oleh berbagai perbedaan dapat dipersatukan salah satunya dengan melaksanakan makna semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia akan senantiasa terjaga jika nilai-nilai dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika selalu dilaksanakan oleh rakyat Indonesia dalam pergaulan sehari-hari. c. Sumpah Pemuda Sumpah Pemuda merupakan sumpah yang menunjukkan kebulatan tekad seluruh pemuda Indonesia yang merupakan unsur utama perjuangan bangsa dalam melawan penjajah untuk mempersatukan seluruh rakyat Indonesia dalam perjuangan meraih kemerdekaan. Dalam isi rumusan Sumpah Pemuda tersebut terkandung nilai utama yaitu satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa yaitu Indonesia. Ikrar satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa telah menjadi penyemangat bangsa Indonesia untuk bersatu. Ikrar ini juga telah memberikan manfaat-manfaat lainnya seperti mempererat hubungan kekeluargaan dan persaudaraan di antara bangsa Indonesia; membina kerukunan hidup dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara; dan menumbuhkan kesadaran bahwa ancaman terhadap satu pulau atau daerah berarti ancaman bagi seluruh tanah air Indonesia. d. Semangat Kebersamaan Indonesia terkenal dengan budaya gotong royong. Tiap-tiap daerah mengenal gotong royong meskipun dengan istilah yang berbeda. Di Sulawesi Selatan gotong royong dikenal dengan mappalette bola, di Aceh gotong royong dikenal dengan alang tulung, dan di Maluku gotong royong dikenal dengan masohi. Dalam kegiatan gotong royong terdapat semangat kebersamaan. Gotong royong dilaksanakan untuk kepentingan bersama dan dengan tujuan yang sama. Oleh karena itu, perbedaan lebur jadi satu dalam semangat kebersamaan. e. Nasionalisme dan Patriotisme Nasionalisme adalah perasaan cinta yang tinggi atau bangga terhadap tanah air dan tidak memandang rendah bangsa lain. Nasionalisme juga disebut rasa cinta terhadap tanah air. Jika bangsa Indonesia memiliki rasa cinta terhadap tanah air, perpecahan tidak akan terjadi. Jiwa nasionalisme akan menjadi rem untuk menoleransi keberagaman dan perbedaan di Indonesia. Nasionalisme akan mendorong sikap rela berkorban atau patriotisme. Melalui sikap nasionalisme dan patriotisme keberagaman dengan berbagai perbedaan yang ditimbulkan tidak akan tumbuh menjadi konflik yang membahayakan keutuhan NKRI. f. Rasa Toleransi Toleransi dapat diartikan sebagai suatu sikap saling menghormati dan menghargai antarkelompok atau antarindividu dalam masyarakat atau dalam lingkup lainnya. Sikap toleransi mencakup sikap menghargai pendapat atau pemikiran orang lain yang berbeda dengan kita, serta saling tolong-menolong antarsesama atau hidup berdampingan tanpa memandang suku, ras, agama, dan antargolongan. Sikap toleran membuat ikatan persatuan menjadi kukuh. 02 Faktor Penghambat Dalam usaha menerapkan persatuan dan kesatuan bangsa, selain terdapat faktor pendorong juga terdapat faktor penghambat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Adapun faktor-faktor penghambat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia sebagai berikut. a. Pembangunan yang Tidak Merata Akibat Faktor Geografis
Proses pembangunan yang terpusat di
wilayah-wilayah tertentu dapat menimbulkan kesenjangan. dalam berbagai bidang. Hal tersebut apabila tidak diselesaikan dapat memperlemah persatuan dan kesatuan bangsa. b. Permasalahan dalam Keberagaman Masyarakat Indonesia Akulah Aku yang Kondisi ini dapat menjadi penghambat persatuan dan paling yang paling kesatuan bangsa apabila tidak diiringi dengan sikap saling hebat hebat menghargai, menghormati, serta adanya toleransi yang telah menjadi karakter khas masyarakat Indonesia. Keberagaman tersebut dapat mengakibatkan munculnya perbedaan pendapat yang memicu lepas kendali, tumbuhnya perasaan kedaerahan yang berlebihan yang dapat memicu terjadinya konflik antardaerah atau antarsuku bangsa. c. Munculnya Gejala Etnosentrisme Etnosentrisme adalah penilaian terhadap kebudayaanlain atas dasar nilai sosial dan standar budaya sendiri disertai dengan sikap merendahkan budayalain. etnosentrisme bisa terjadi ketika sebuah kalangan dari suku atau bangsa menerapkanpandangan subjektif (tidak kritis) terhadap kelompok lain, bahkan menganggap bahwa dirinyadengan segala yang dianutnya memiliki keunggulan (superioritas). Jika gejala etnosentrismetidak disikapi dengan benar, akan timbul konflik yang mengancam persatuan dan kesatuan. d. Pengaruh Negatif Globalisasi dan Budaya Asing Globalisasi membawa budaya asing masuk ke Indonesia. Tidak semua budaya yang datang dari luar itu buruk, dan tidak semua baik. Oleh karena itu, budaya yang masuk ke Indonesia harus disaring dengan nilai-nilai Pancasila. Pengaruh budaya asing dapat menyebabkan lunturnya budaya bangsa. Masuknya budaya asing ke Indonesia sebenarnya merupakan hal yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai kepribadian bangsa Indonesia. Akan tetapi, kita harus tetap menjaga agar budaya kita tidak luntur. Jika masuknya budaya asing tidak diantisipasi dengan baik, dapat memperlemah persatuan dan kesatuan bangsa. 03Sikap Menjaga Persatuan dan Kesatuan
Terakhir adalah bagaimana caranya kita menyikapi untuk menjaga persatuan
dan kesatuan bagi bangsa Indonesia a. Lingkungan Keluarga 1) Menjaga kerukunan di antara anggota keluarga. 2) Saling menghormati dan menyayangi dengan anggota keluarga yang lain. 3) Tidak memaksakan kehendak kepada anggota keluarga yang lain. 4) Menghargai perbedaan pendapat. 5) Menjaga nama baik keluarga ketika bergaul dengan orang lain. b. Lingkungan Sekolah 1) Mengikuti upacara bendera dengan khidmat. 2) Saling menolong dan berbagi dengan teman. 3) Menghargai dan menghormati pendapat teman. 4) Tidak membeda-bedakan teman dalam bergaul. 5) Menghormati guru dan karyawan. c. Lingkungan Masyarakat 1) Tolong-menolong dan saling menjaga perasaan. 2) Saling menghormati dan menghargai hak orang lain. 3) Tidak membeda-bedakan suku, agama, dan daerah. 4) Bersikap arif dan mau bekerja sama dengan orang. 5) Aktif mengikuti kegiatan kemasyarakatan. Terima kasih!