Anda di halaman 1dari 36

Bahan Kuliah 4:

Kebijakan Kemkes 2015-2019

Agus Suwandono
Sekolah Pasca Sarjana DIKK Undip, 2021

Diambil dari Arahan dan Presentasi Menkes RI pada


Rakerkesnas 2015 Regional Barat, Tengah dan Timur;
serta hasil-hasil sidang kelompok dan pleno.
PEMBANGUNAN KESEHATAN MENUJU
INDONESIA SEHAT
Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K)
MENTERI KESEHATAN

disampaikan pada
RAPAT KERJA KESEHATAN NASIONAL REGIONAL BARAT
Batam , 4 Maret 2015
2
PROYEKSI PENDUDUK
INDONESIA 2010 – 2035
BERTAMBAH
1971 •Mencapai 305 juta di
2035
•Proporsi remaja besar
•Proporsi lanjut usia naik

1980
MASUK PADA ERA DIGITAL
DAN TEKNOLOGI

TANTANGAN
• Ketahanan Pangan dan
Energi
• Penyediaan lapangan
2010 Usia kerja.
produktif
adalah • Pergeseran pola penyakit
Kelompo dan komposisi penduduk
k • Pelestarian Lingkungan
‘rentan’ 3
MDGS YANG TANTANGAN: AGENDA
BELUM TERCAPAI PEMBANGUNAN PASCA-2015

1 Mengakhiri Kemiskinan
Memberdayakan Anak Perempuan, Kaum
2
Perempuan dan Pencapaian Kesetaraan Gender
Meningkatkan Mutu Pendidikan dan Penerapan
3
Belajar Seumur Hidup

4 Menjamin Hidup Sehat

+
Menjamin Ketahanan Pangan dan Gizi
5
Baik
Menjamin Tersedianya Akses Air
6
Bersih dan Sanitasi
7 Membangun Ketahanan Energi Berkelanjutan

Menciptakan Lapangan Kerja, Penghidupan


8
Berkelanjutan, dan Pertumbuhan Berkeadilan
Mengelola Aset Sumber Daya Alam secara
9
Berkelanjutan
Meningkatkan Penyelenggaraan Pemerintahan
10
yang baik dan efektif
Menjamin Kehidupan Bermasyarakat yang Aman
11
dan Damai

Menciptakan Lingkungan Global yang Kondusif


12 4
sebagai Katalisator Pembiayaan Jangka panjang
SITUASI KONDISI INDONESIA

5
Menkes utk Rakerkeswil Barat
PENYAKIT
1990, 2010 DAN 2015 DI
INDONESIA
BEBAN PENYAKIT DI INDONESIA

1990 2000 2010

Cedera Penyakit Penyakit


Cedera Cedera menular
menular Penyakit
menular

7% 9%
8%

33
37% 43% %
56%
49%
58%

Penyakit tidak
menular Penyakit tidak Penyakit tidak
menular menular

Sumber IHME: 2010


TANTANGAN PEMBANGUNAN
KESEHATAN
Pencapaian • ↙ angka kematian
MDGs dan Post • ↙ angka kemiskinan
2015 • ↙ angka kesakitan

Derajat kesehatan
rakyat yg setinggi-
tingginya

• ↗ akses pelayanan
Implementasi • Pelayanan yang
JKN terstruktur
• Pelayanan yang
efisien & efektif

8
RAKERKESNAS WILAYAH
BARAT 14 PROVINSI Sumatera,

Banten, DKI, Jabar, dan Jateng
Populasi: hampir 65%
• Nakes secara
kuantitatif memadai,
penduduk Indonesia namun pemerataan &
• Mobilitas penduduk pendayagunaan belum
tinggi optimal
• Akses & informasi lebih • Masih terdapat
baik disparitas akses antar
• Tingkat pendidikan baik provinsi terhadap
pelayanan kesehatan

Alamat website gis : http://gis.depkes.go.id


IPKM Nasional Tahun 2013
0.0000 0.1000 0.2000 0.3000 0.4000 0.5000 0.6000 0.7000
0.0000 0.1000 0.2000 0.3000 0.4000 0.5000 0.6000 0.7000
Bali 0.6503
DKI 0.6085
Kepri 0.6081
DKI 0.6085
Kaltim 0.5757
DIY 0.5733 Kepri 0.6081
Banten 0.5682
Jateng 0.5631 Banten 0.5682
Riau 0.5535
Sumbar 0.5462 Jateng 0.5631
Jabar 0.5458
Lampung 0.5449 Riau 0.5535
Sulut 0.5427
Sumut 0.5415
Jatim 0.5411
Sumbar 0.5462
Indonesia 0.5404
Babel 0.5363 Jabar 0.5458
Jambi 0.5343
Bengkulu 0.5328 Lampung 0.5449
Sumsel 0.5301
Sulsel 0.5244 Sumut 0.5415
NTB 0.5236
Sultra 0.5161 Babel 0.5363
Kalbar 0.5145
Gorontalo 0.5108
Kalteng 0.5053
Jambi 0.5343

Aceh 0.5051
Sulbar 0.4985 Bengkulu 0.5328
Papua Barat 0.4966
Maluku Utara 0.4960 Sumsel 0.5301
Maluku 0.4937
Sulteng 0.4889 Aceh 0.5051
Kalsel 0.4857
NTT
Papua
0.4622
0.4387
Indonesia 0.5404
10
IPKM Nasional Tahun 2013
0.0000 0.1000 0.2000 0.3000 0.4000 0.5000 0.6000 0.7000

Bali 0.6503 0.0000 0.1000 0.2000 0.3000 0.4000 0.5000 0.6000


DKI 0.6085
Kepri 0.6081
Kaltim 0.5757
SULUT 0.5427
DIY 0.5733
Banten 0.5682 SULSEL 0.5244
Jateng 0.5631
Riau 0.5535
NTB 0.5236
Sumbar 0.5462
Jabar 0.5458
Lampung 0.5449 SULTRA 0.5161
Sulut 0.5427
Sumut 0.5415
Jatim 0.5411 SULBAR 0.4985
Indonesia 0.5404
Babel 0.5363 PAPUA BARAT 0.4966
Jambi 0.5343
Bengkulu 0.5328
Sumsel 0.5301 MALUT 0.4960
Sulsel 0.5244
NTB 0.5236 MALUKU 0.4937
Sultra 0.5161
Kalbar 0.5145
Gorontalo 0.5108 SULTENG 0.4889
Kalteng 0.5053
Aceh 0.5051
NTT 0.4622
Sulbar 0.4985
Papua Barat 0.4966
Maluku Utara 0.4960 PAPUA 0.4387
Maluku 0.4937
Sulteng 0.4889
Kalsel 0.4857
INDONESIA 0.5404
NTT 0.4622
Papua 0.4387 11
POSISI INDIKATOR PROVINSI
Peringkat 2 Peringkat 1 Terbawah Peringkat 9

KELOMPOK DKI SUMATER NASIONA


KEP.RIAU ACEH
INDIKATOR JAKARTA A UTARA L
Kesehatan
0.6952 0,7170 0,6037 0,6040 0,6114
Balita
Kesehatan
0.4885 0,5127 0,4327 0,4728 0,4756
Reproduksi
Pelayanan
0.5190 0,5187 0,4333 0,3416 0,3808
Kesehatan
Perilaku
0.3859 0,4062 0,3225 0,3493 0,3652
Kesehatan
Penyakit
Tidak 0.6798 0,5616 0,6259 0,6478 0,6267
Menular
Penyakit
0.8030 0,7109 0,6973 0,7961 0,7507
Menular
Kesehatan
0.6850 0,8328 0,4200 0,6011 0,5430
Lingkungan 12
PROGRAM INDONESIA SEHAT

13
VISI DAN MISI
PRESIDEN
TRISAKTI:
Mandiri di bidang ekonomi; Berdaulat di
MANUSIA, SEKTOR UNGGULAN, PEMERATAAN DAN

bidang politik; Berkepribadian dlm budaya


3 DIMENSI PEMBANGUNAN: PEMBANGUNAN

NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA


9 AGENDA PRIORITAS (NAWA
CITA)
Agenda ke 5: Meningkatkan
KEWILAYAHAN

kualitas Hidup Manusia Indonesia

PROGRAM PROGRAM PROGRAM INDONESIA


INDONESIA INDONESIA KERJA
PINTAR PROGRAM INDONESIA
SEHAT
SEJAHTERA

PARADIGMA PENGUATAN
JKN
SEHAT YANKES

DTPK
PENGUATAN PELAYANAN
KESEHATAN

Paradigma Penguatan JKN


Sehat Yankes
Program
Program • Benefit
Program • Peningkatan • Sistem
Akses terutama pembiayaan:
• Pengarusutamaa pd FKTP
n kesehatan asuransi – azas
• Optimalisasi
dalam Sistem Rujukan gotong royong
• Peningkatan Mutu • Kendali Mutu &
pembangunan
Kendali Biaya
• Promotif - Penerapan • Sasaran: PBI &
Preventif pendekatan Non PBI
sebagai pilar Tanda
continuum of care kepesertaan
utama upaya
Intervensi berbasis →KIS
kesehatan
risiko kesehatan
• Pemberdayaan (health risk)
masyarakat 15
PEMBANGUNAN KESEHATAN 2015-2019

Target
No Indikator Status Awal
2019
1 Meningkatnya Status Kesehatan dan Gizi Masyarakat
a. Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup 346 (SP 2010) 306

b. Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup 32 (2012/2013) 24

c. Prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada anak balita 19,6 (2013 17,0
(persen)
d. Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak 32,9 (2013) 28,0
baduta (bawah dua tahun) (persen)

2 Meningkatnya Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular


a. Prevalensi Tuberkulosis (TB) per 100.000 penduduk 297 (2013) 245

b. Prevalensi HIV (persen) 0,46 (2014) <0,50

c. Jumlah kabupaten/kota mencapai eliminasi malaria 212 (2013) 300

d. tekanan darah tinggi (persen) 25,8 (2013) 23,4

e. Prevalensi obesitas pada penduduk usia 18+ tahun (persen) 15,4 (2013) 15,4

f. Prevalensi merokok penduduk usia < 18 tahun 7,2 (2013) 5,4


PEMBANGUNAN KESEHATAN 2015-2019
Target
No Indikator Status Awal
2019
3 Meningkatnya Pemerataan dan Mutu Pelayanan Kesehatan
a. Jumlah kecamatan yang memiliki minimal satu Puskesmas 0 (2014) 5.600
yang tersertifikasi akreditasi
b. Jumlah kabupaten/kota yang memiliki minimal satu RSUD yang 10 (2014) 481
tersertifikasi akreditasi nasional
c. Presentase kabupaten/kota yang mencapai 80 persen 71,2 (2013) 95
imunisasi dasar lengkap pada bayi
4 Meningkatnya Perlindungan Finansial, Ketersediaan, Penyebaran dan Mutu Obat Serta Sumber
Daya Kesehatan
a. Persentase kepesertaan SJSN kesehatan (persen) 51,8 (Oktober Min 95
2014)
b. Jumlah Puskesmas yang minimal memiliki lima jenis tenaga 1.015 (2013) 5.600
kesehatan
c. Persentase RSU kabupaten/kota kelas C yang memiliki tujuh 25 (2013) 60
dokter spesialis
d. Persentase ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas 75,5 (2014) 90,0

e. Persentase obat yang memenuhi syarat 92 (2014) 94


PARADIGMA SEHAT

18
SASARAN PERUBAHAN
PARADIGMA SEHAT (1)
SASARA BENTUK PERUBAHAN YG
NO DAMPAK
N DIHARAPKAN

1 Penentu Pemangku Kepentingan 1.Menjadikan kesehatan sbg


Kebijaka memperhatikan segi/ dampak arus utama pembangunan di
n→ kesehatan dari kebijakan yg Indonesia
Lintas diambil baik di hulu maupun di 2.Meningkatkan peran lintas
Sektor hilir sektor dalam pembangunan
kesehatan

2 Tenaga Terlaksanakan paradigma 1.Promotif preventif


kesehata sehat disetiap lini pelayanan merupakan aspek utama dlm
n kesehatan & mengupayakan setiap upaya kesehatan
agar : (program PHBS, Kesling,
• Orang sehat tetap sehat/ tdk Promkes, KIA, gizi & lainnya)
menjadi sakit 2.Meningkatnya kemampuan
• Orang sakit menjadi sehat nakes dlm hal promosi &
• Orang sakit tdk menjadi prevensi
19
lebih sakit
SASARAN PERUBAHAN
PARADIGMA SEHAT (2)
BENTUK PERUBAHAN YG
NO SASARAN DAMPAK
DIHARAPKAN

3 Institusi Penerapan standar mutu & 1. Peningkatan mutu


Kesehatan standar tarif dlm pelayanan kesehatan
pelayanan kpd masyarakat 2. Berkompetisi lebih “fair”
dlm soal mutu & tarif di
dalam memberikan
pelayanan yg terbaik
bagi masyarakat

4 Masyarak Masyarakat harus merasa 1.Terlaksananya PHBS di


at bahwa kesehatan adalah keluarga & masyarakat
harta berharga yg harus 2.Masyarakat aktif sbg
dijaga kader & terlaksananya
Kegiatan pemberdayaan
masyarakat (Posyandu, 20
Poskesdes, Posbindu, Desa
PENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN

21
PENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN

PENGUATA
DUKUNGAN
PENINGKATA PENINGKATA REGIONALISAS N DINKES
LINTAS
N AKSES N MUTU I RUJUKAN KAB/KOTA,
SEKTOR
PROVINSI

a) Pemenuhan a) Penyediaan a) Sistem a) Sosialisa a) Dukungan


tenaga NSPK/SOP Rujukan si Regulasi
b)Peningkata b) Peningkata Regional b)Dukungan
n sarana n dan Provinsi b) Advokasi
Infrastruktur
pelayanan kemampuan c) Capacity (transportas
b) Sistem
primer nakes Building i, listrik, air,
Rujukan
c) Pemenuhan c) Program komunikasi)
Nasional
prasarana Dokter
pendukung Layanan c) Dukungan
d)Inovasi Primer pendanaan
pelayanan d) Program
di terpencil Akreditasi
& sangat FKTP
Terpencil
22
LOKASI 149 KAB/KOTA TERPILIH
PENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN DASAR

Jumlah Provinsi : 27
Jumlah kab/kota DTPK : 99 Jumlah Puskesmas di 149 Kab/Kota terpilih : 3.525
Jumlah Kab/Kota Prioritas Perbatasan : 48 - Puskesmas Rawat Inap : 1.150,
Jumlah Kab/Kota Prioritas MDG's : 64
- Puskesmas Non Rawat Inap : 2.375 :
- Jumlah Puskesmas di daerah prioritas : 124
Jumlah Kab/Kota dengan IPKM Rendah (SD -
: 51 yang berbatasan dengan negara tetangga
1) Menkes utk Rakerkeswil Barat 23
“Nusantara Sehat”
Terpencil,
• Intervensi berbasis-
perbatasan
dan tim di layanan
kepulauan kesehatan primer
• 44 Kabupaten, 120
Puskesmas 24
RENCANA PENEMPATAN NAKES
DENGAN TEAM BASED TAHUN 2015 – 2019
NUSANTARA SEHAT

Jml Jml Kab/ Jml Puskes- Jml Nakes


Tahun
Prov Kota mas (K)

2015 16 44 120 960

2016 17 54 130 1040

2017 18 59 140 1120

2018 19 64 150 1200

2019 20 69 160 1280 25


110 RS RUJUKAN REGIONAL

RS RUJUKAN REGIONAL (= 110


RS)
RS KELAS A 3 RS
RS KELAS B 48 RS
RS KELAS C 52 RS
26
RS KELAS D 7 RS
14 RS RUJUKAN NASIONAL DAN
20 RS RUJUKAN PROVINSI

27
PEMANTAPAN JKN

Menkes utk Rakerkeswil Barat 28


INTEGRASI DARI BEBERAPA SKEMA JAMINAN KESEHATAN
MENJADI JKN (1 JANUARI 2014)

Askes
(PNS, Pens PNS) 16,3
Juta
Jamsostek 8,1
Juta
(Pekerja sektor formal)
Jamkesmas
(penduduk miskin) 86,4 Juta
Jamkesda
4,5
4,2 Jut
TNI/Polri Jut a
a

Pool tunggal, Pembayar tunggal:


Jaminan Kesehatan Nasional (JKN),
dikelola oleh BPJS Kesehatan

Semua masyarakat Indonesia berhak mendapat JKN untuk mencapai


tujuan Pelayanan Universal pada 2019. Program JKN merupakan
loncatan besar untuk penyatuan (pooling) dana
KARTU TANDA PESERTA JKN

*) Sambil proses penggantian kartu


berlangsung,
Kartu identitas kepesertaan JKN tetap 30
PERLUASAN PESERTA 2015 &
PROYEKSI KEPESERTAAN 2014-2019
N
RINCIAN KEGIATAN JUMLAH Proyeksi Jumlah Penduduk dan Target Peserta JKN 2014-2019
O

TAMBAHAN PBI JKN


1. 1.831.816 jiwa
KIS 2015

a. Bayi baru lahir dari


orang tua peserta 950.400 jiwa
PBI

b. Narapidana/tahanan
32.409 jiwa Tahun %-peserta
miskin
2014 51%
2015 60%
c. PMKS 849.007 jiwa 2016 70%
2017 80%
BESARAN PREMI/ Supply Side 2018 90%
2. Rp. 19.225,-
IURAN PER ORANG Readiness 2019 95%

ALOKASI ANGGARAN 2014 2015 2016 2017 2018 2019


PBI JKN KIS DARI Penduduk (Jiwa) 252,164,800 255,461,700 258,705,000 261,890,900 265,015,300 268,074,600
3. Rp. 422.6 milyar
APBN-P 2015 (point 1 x Peserta JKN(Jiwa) 128,000,000 153,277,020 181,093,500 209,512,720 238,513,770 254,670,870
point 2 x 12 bln) 31
POTENSI FRAUD DALAM JKN &
UPAYA PENCEGAHAN SERTA PENINDAKAN

BPJS Kesehatan BPJSK: Evaluasi PKS


Aparat hukum

Pemetaan Membangun Deteksi,


Potensi Program Pengawasan Penindakan
Pencegahan dan Evaluasi

Kemenkes, Dinkes
(BUK, Itjen, P2JK)
Kemenkes: Itjen
ARAHAN

Menkes utk Rakerkeswil Barat 33


FAKTOR DETERMINAN SOSIAL KESEHATAN

Perumahan
Pangan Air (air bersih, Energi (fosil,
dan lingkung-
( laut,darat) sanitasi, irigasi) terbarukan)
an sehat
34
SINERGI DAN HARMONISASI
DALAM PEMBANGUNAN KESEHATAN

Pemerintah
Prov – Kab/Kota

Nilai Sosial
Bersama
komunitas

Masyarakat Madani
Sektor Swasta

35
• Promosi Djamoe
• Perlindungan produk makanan 1. sosialisasi JKN
import 2. Team Base
• Pengaturan bahan berbahaya untuk 3. Puskesmas bergerak
makanan dan minuman 4. Pembangunan puskesmas di 50
• Koordinasi perdagangan barang wilayah
dan jasa → MEA 5. PP yg terkait SPM bid kesehatan
KEMENDAGRI
6. Integrasi data adm
kependudukan

1. SIK dgn
KEMKOMINFO pemanfaatan
Nusantara Internet
eXchange (NIX)
2. Sistem
1. Materi PHBS untuk
KEMENDAG Penanggulangan
2.
guru
Revitalisasi UKS
KEMITRAAN Gawat Darurat
Terpadu (nomor
3. GERAKAN PMT-AS Pengarusutaman panggil 119)
4. Paket kegiatan rutin
anak sekolah Kesehatan dalam 3. Tenaga IT di Kemkes
4. Assessment
5. Regulasi pendirian
SMK
Pembangunan aplikasi pendukung
pelayanan publik

KEM DESA,PDT
KEMENDIKDASMEN
1. Infrastruktur pendukung
1. Akses ke fasyankes Primer (bangunan fisik, jalan, air bersih,
2. Saran air bersih dan sarpras komunikasi)
sanitasi 2. Sistem keamanan secara khusus
3. Perumahan untuk Nakes KEMEN PU & PR untuk wilayah perbatasan
4. Pembangunan kawasan 3. Bidang usaha kecil yg terjamin &
kumuh dengan program sehat untuk wilayah transmigrasi
Kesehatan baru.

Anda mungkin juga menyukai