Anda di halaman 1dari 1

Di awal tahun 2020, Indonesia seperti halnya negara-negara lain di dunia

akan menghadapinya. Pandemi COVID-19. Kondisi ini menyebabkan perubahan


penting di berbagai bidang sektor termasuk pendidikan. (M Daniel Hasibuan &
Mendrofa, 2020). Untuk memenuhi syarat tersebut, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan menyampaikan petisi kepada lembaga tersebut pelatihan untuk
melaksanakan proses belajar mengajar secara tidak langsung atau jarak jauh jauh
(Kemendikbud, 2020). Perubahan situasi dan kebijakan menurut PBB juga
merubah model pembelajaran yang awalnya dilakukan secara offline. Mendukung
guru atau instruktur yang membuat bahan pembelajaran Siswa dan langsung
mengevaluasi hasil yang menjadi persyaratan Pembelajaran jarak jauh, di mana
dosen harus membuat materi pembelajaran menanggapi pembelajaran virtual
melalui alat digital jarak jauh. (Fitriyani, Fauzi dan Sari, 2020).

Perubahan ini juga mempengaruhi dosen-dosen sebelumnya sudah mampu


menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dalam diskusi pribadi tahu
bagaimana membuat siswa tetap termotivasi saat belajar Pembelajaran wajah,
perlu untuk beradaptasi dengan spesifik Pembelajaran jarak jauh pada dasarnya
berbeda dengan pembelajaran tatap muka. Pembelajaran jarak jauh memberi guru
berbagai tantangan dan topik. Kesulitan mengatur dan mempertahankan suasana
belajar karena terbatas maya. pertumbuhan motivasi belajar siswa meningkat atau
menurun meningkat ketika pembelajaran tatap muka diterapkan dibandingkan
dengan pembelajaran online. Dalam proses pembelajaran online, motivasi belajar
siswa menurun pembelajaran yang tidak dilakukan secara langsung tetapi secara
virtual, sehingga banyak siswa yang ketinggalan tertarik untuk belajar. Melalui
pembelajaran tatap muka yang dilakukan secara rutin menghormati praktik sehat,
yang meningkatkan motivasi untuk belajar melalui penerapannya pembelajaran
visual untuk menghadapi. Peningkatan motivasi ini karena adanya interaksi saat
belajar di kelas atau di dalam ruangan.

Anda mungkin juga menyukai