Laporan Acara 5 - Kelompok 1 - PTP E PDF
Laporan Acara 5 - Kelompok 1 - PTP E PDF
MAKALAH
Oleh Kelompok 1 :
PENDAHULUAN
Unsur Fosfot (P) merupakan unsur hara makro yang diperlukan oleh tanaman,
yang berperan penting dalam berbagai proses kehidupan seperti fotosintesis,
respirasi, transfer dan penyimpanan energi, pembelahan dan pembesaran sel, dan
metabolisme karbohidrat dalam tanaman, fosfor juga berperan sebagai penyusun
metabolit dan senyawa komplek sebagai aktivator dan kofaktor atau penyusun
enzim.
2. 1 Metode
a. Tujuh hari setelah tanam, tebarkan urea 60-75 kg/ha dan Ponska 300-375
kg/ha.
c. Umur 30 hari setelah tanam, tambahkan urea 60-75 kg/ha dan Ponska 300-
375 kg/ha.
d. Apabila kita menggunakan bagan warna daun (BWD), maka setelah umur
7 hari, kita tidak perlu memberikan urea, tetapi cukup memberikan Ponska
300-375 kg/ha. Selanjutnya setelah satu minggu lakukan pengetesan
dengan BWD dan jangan lupa jika hasil belum maksimal maka tambahkan
urea kira-kira 20-25 kg/ha lagi. Pengetesan dilakukan setiap seminggu
sekali dengan BWD.
e. Umur 30 hari setelah tanam, sebarkan lagi Phonska 300-350 kg/ha sisanya.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
B. Unsur Mikro
Nutrisi Fe (Besi) dibutuhkan dalam proses pernapasan serta
pembentukan klorofil. Kekurangan zat besi akan menyebabkan
daun berwarna kuning dan daun pun berguguran. Juga tanaman
akan mati dari pucuknya.
Nutrisi Cl (Klor) dibutuhkan dalam membantu meningkatkan
atau memperbaiki kualitas dan kuantitas produksi tanaman,
terutama untuk tanaman – tanaman tertentu. Kekurangan unsur
ini menyebabkan produktivitas tanaman rendah. Selain itu,
proses pematangan buah akan menjadi lambat dan daun pun
keriput.
Nutrisi Mn (Mangan) dibutuhkan dalam proses asimilasi dan
berfungsi sebagai komponen utama dalam pembentukan enzim
yang terdapat di tanaman. Kekurangan unsur ini menyebabkan
pertumbuhan tanaman menjadi kerdil, terutama hortikultura
juga proses pematangan buah akan lambat dan daun keriput.
Nutrisi Cu (Tembaga) dibutuhkan dalam pembentukan klorofil
dan komponen utama pembentukan enzin tanaman.
Kekurangan tembaga menyebabkan ujung daun secara tidak
merata sering layu. Kekurangannya unsur tembaga yang parah
akan menyebabkan klorosis.
Nutrisi Zn (Seng) dibutuhkan dalam proses pembentukan
hormon tanaman yang berguna untuk pertumbuhan dari
tanaman. Kekurangan seng menyebabkan daun berwarna
kuning atau kemerahan, daun berlubang, mengering, bahkan
bisa mati.
Nutrisi Bo (Boron) dibutuhkan dalam proses penyebaran
kalium dan berperan dalam pertumbuhan tanaman, khususnya
bagian – bagian aktif., selain itu, berfungsi juga dalam
meningkatkan kualitas produksi. Kekurangan boron yaitu
menyebabkan daun klorosis yang dimulai dari bagian bawah
daun, dimana daun mengering dan mati, pertumbuhan daun
juga kerdil, kuncup mati dan berwarna hitam. Kekurangan
boron dapat menyebabkan penyebabkan penyakit fisiologis.
Nutrisi Mo (Molibdenum) dibutuhkan dalam proses mengikat
nitrogen bebas dari udara. Selain itu berfungsi sebagai
komponen pembentukan enzim pada bakteri akar tanaman
tertentu. Kekurangan unsur ini akan menyebabkan perubahan
warna daun, disusul daun mengerut dan mengering serta yang
parah akan menyebabkan tanaman mati.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pupuk adalah suatu bahan yang sangatlah penting keberadaannya untuk
berbagai jenis tanaman, yang mana pupuk membantu dalam proses
pertumbuhan batang, akar daun, bunga juga buah.Jenis pupuk juga
beragam,ada yang berbentuk padat juga ada yang cair.
Jenis pupuk yang berbentuk padat didalamnya mengandung satu atau dua
nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh tanaman.Selain membutuhkan
pupuk,tanaman juga membutuhkan nutrisi,nutrisi tersebut sudah terkandung
didalam pupuk.Nutrisi-nutrisi tersebut terdiri dari unsur makro dan mikro.
4.2 Saran
Dalam proses pemupukan agar mendapatkan hasil yang maksimal,maka
perlu adanya strategi yang tepat agar didapatkan efisiensi dalam budidaya,dan
didalam proses kesuburan tanah yang baik, terdapat 5 faktor yang akan
mempengaruhi keberhasilan dari keberhasilan pemupukan itu sendiri. Dalam
istilah pemupukan hal ini disebut lima tapat pemupukan yaitu tepat jenis,
tepat dosis, tepat waktu, tepat tempat dan tepat cara.
DAFTAR PUSTAKA
Firmansyah, I., Sayuran, B. P. T., Syakir, M., Sayuran, B. P. T., Lukman, L., &
Sayuran, B. P. T. (2019). Pengaruh Kombinasi Dosis Pupuk N, P,
dan K Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Terung (Solanum
melongena L.)[The Influence of Dose Combination Fertilizer N, P,
and K on Growth and Yield of Eggplant Crops (Solanum melongena
L.)].
Fitriani, H. P., & Haryanti, S. (2016). Pengaruh penggunaan pupuk nanosilika
terhadap pertumbuhan tanaman tomat (Solanum lycopersicum) var.
Bulat. BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA, 24(1),
34-41.
Darwis, V., & Nurmanaf, A. R. (2016). Kebijakan distribusi, tingkat harga dan
penggunaan pupuk di tingkat petani.
Hapsari, N., & Welasi, T. (2013). Pemanfaatan limbah ikan menjadi pupuk
organik. Jurnal Teknik Lingkungan, 2(1), 1-6.
Wahid, A. S. (2003). Peningkatan efisiensi pupuk nitrogen pada padi sawah
dengan metode bagan warna daun. Jurnal Litbang Pertanian, 22(4),
156-161.
Pranata, A. S. (2010). Meningkatkan hasil panen dengan pupuk organik.
AgroMedia.
Bustami, Sufardi Dan Bakhtiar. 2012. Serapan Hara Dan Efisiensi Pemupukan
Phosfat Serta Pertumbuhan Padi Varietas Lokal. Jurnal Manajemen
Sumberdaya Lahan. Vol. 1, No. 2, Hal. 159-170
Edi Tando. 2018. Upaya Efisiensi Dan Peningkatan Ketersediaan Nitrogen Dalam
Tanah Serta Serapan Nitrogen Pada Tanaman Padi Sawah (Oryza
Sativa L.). Buana Sains. Vol. 18, No. 2, Hal : 171-180
Sukarjo , Anik Hidayah Dan Ina Zulaehah. 2017. Keseimbangan Dan
Ketersediaan Kalium Dalam Tanah Dengan Berbagai Input Pupuk
Pada Sistem Sawah Tadah Hujan. Hal : 317-321
Lampiran