Anda di halaman 1dari 13

PEMUPUKAN TANAH SAWAH

MAKALAH

Oleh Kelompok 1 :

Yaasiin Rahmadhan Y. (181510301031)


Fikriyeh (201510301003)
Arya tri Yudha R. (201510301014)
Nazirotul Ulfa (201510301029)
Sonie Hadi P. (201510301034)
Muhammad Risal (201510301035)
Dikrul Akbar (201510301041)

Dosen Pengampu Mata Kuliah :


Dr.Rer.hort.Ir. Ketut Anom Wijaya

PROGRAM STUDI ILMU TANAH


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemupukan merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam budidaya
untuk meningkatkan produktivitas tanaman. Pemberian pupuk kedalam tanah
bertujuan untuk menambah atau mempertahankan kesuburan tanah, kesuburan
tanah dinilai berdasarkan ketersediaan unsur hara di dalam tanah, baik hara makro
maupun hara mikro secara berkecukupan dan berimbang. Pemberian pupuk ke
dalam tanah akan menambah satu atau lebih unsur hara tanah dan ini akan
mengubah keseimbangan hara lainnya. Hara nitrogen (N), fosfor (P) dan kalium
(K) merupakan unsur utama yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman padi.

Unsur Nitrogen (N) berperan untuk merangsang pertumbuhan vegetatif,


meningkatkan jumlah anakan, meningkatkan jumlah bulir atau rumpun,
kekurangan unsur nitrogen menyebabkan, pertumbuhannya kerdil, daun tampak
kekuning-kuningan, sistem perakaran terbatas dan kelebihan unsur nitrogen
menyebabkan pertumbuhan vegetatif memanjang (lambat panen), mudah rebah,
menurunkan kualitas bulir dan respon terhadap serangan hama atau penyakit.

Unsur Fosfot (P) merupakan unsur hara makro yang diperlukan oleh tanaman,
yang berperan penting dalam berbagai proses kehidupan seperti fotosintesis,
respirasi, transfer dan penyimpanan energi, pembelahan dan pembesaran sel, dan
metabolisme karbohidrat dalam tanaman, fosfor juga berperan sebagai penyusun
metabolit dan senyawa komplek sebagai aktivator dan kofaktor atau penyusun
enzim.

Unsur Kalium (K) membantu perkembangan akar, membantu proses


pembentukan protein, menambah daya tahan tanaman terhadap penyakit dan
merangsang pengisian biji. Kalium berperan penting bagi tanaman dalam proses
metabolisme, mulai dari fotosintesis, translokasi asimilat hingga pembentukan
pati, protein, dan aktivator enzim. Tingginya mobilitas kalium sebagian besar
terdapat di bagian vegetatif tanaman
1.2 Tujuan
1. Mengetahui metode pemupukan tanah yang tepat.
2. Mengetahui manfaat pemupukan tanah dan cara pengaplikasiannya..
BAB II
METODE PEMUPUKAN TANAH

2. 1 Metode

a. Tujuh hari setelah tanam, tebarkan urea 60-75 kg/ha dan Ponska 300-375
kg/ha.

b. Umur 20 hari setelah tanam, berikan lagi urea 80-100 kg/ha.

c. Umur 30 hari setelah tanam, tambahkan urea 60-75 kg/ha dan Ponska 300-
375 kg/ha.

d. Apabila kita menggunakan bagan warna daun (BWD), maka setelah umur
7 hari, kita tidak perlu memberikan urea, tetapi cukup memberikan Ponska
300-375 kg/ha. Selanjutnya setelah satu minggu lakukan pengetesan
dengan BWD dan jangan lupa jika hasil belum maksimal maka tambahkan
urea kira-kira 20-25 kg/ha lagi. Pengetesan dilakukan setiap seminggu
sekali dengan BWD.

e. Umur 30 hari setelah tanam, sebarkan lagi Phonska 300-350 kg/ha sisanya.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengamatan Sistem Penanaman Bibit Padi


PEKERJAAN PEMUPUKAN TANAH SAWAH
1 Tepat Jenis (Macam)
Pertanyaan Urea SP36 Phonska
Unsur hara apa? Nitrogen 46%, P dengan kadar 36% NP, NK, dan NPK
Moisture 0,5%, P2O5
Kadar Biuret 1%
Sifat-sifat pupuk apa? Berbentuk Tidak higroskopis, Memiliki unsur hara
butirkristal putih, mudah larut dalam yang lengkap, lebih
mudah larut dalam air, mempercepat mudah terserap
air, mengandung N panen, sumber unsur tanaman, mudah
berkadar tinggi hara fosfor bagi larut dalam air,
tanaman, memacu berbentuk butiran
pertumbuhan akar berwarna merah
muda
Fungsinya apa? Sebagai sumber Agar tanah lebih Batang tanaman
nitrogen. gembur tapi petani lebih kuat, memacu
yang kami pertumbuhan
wawancarai tidak generatif dan
menggunakannya. vegetatif,
memperlancar
pembentukan pati
sekaligus gula.
2 Tepat Dosis (Takaran)
Pertanyaan Urea SP36 Phonska
Berapa per ha? Pada hasil Pada hasil Petani menggunakan
wawancara petani wawancara petani 1 kuintal per hektar
menggunakan urea 2 tidak menggunakan
kuintal per hektar SP36
Berapa per petak? Dalam wawancara, Dalam wawancara, Dalam wawancara,
petani menggunakan petani tidak petani menggunakan
urea 50 kg per petak menggunakan SP36 phonska 25 kg per
petak
Berapa per tanaman /
kelompok tanaman?
3 Tepat Waktu
Pertanyaan Urea SP36 Phonska
Pagi, siang, atau sore? Menurut petani - Menurut petani
waktunya pada pagi waktunya pada pagi
hari hari
Dasar, vegetatif, atau Untuk urea sendiri Untuk SP36 Untuk phonska
generatif? membantu proses membantu proses membantu proses
vegetatif dasar persiapan lahan generatif
Saat ada atau tidak Untuk pemberian Untuk pemberian Untuk pemberian
ada tanaman? urea saat ada SP36 saat tidak ada phonska saat ada
tanaman tanaman tanaman
4 Tepat Tempat
Pertanyaan Urea SP36 Phonska
Tanah atau tanaman? Berdasarkan Berdasarkan Berdasarkan
wawancara untuk wawancara untuk wawancara untuk
pemberian urea pemberian SP36 pemberian phonska
langsung pada tanah langsung pada tanah langsung pada tanah
Permukaan (oksidasi) Berdasarkan Berdasarkan Berdasarkan
atau dalam tanah (sub wawancara urea wawancara SP36 wawancara phonska
soil atau reduksi)? disebar pada disebar pada disebar pada
permukaan (oksidasi) permukaan (oksidasi) permukaan (oksidasi)
5 Tepat Cara
Pertanyaan Urea SP36 Phonska
Tebar atau tugal? Untuk pemberian - Untuk pemberian
urea menggunakan phonska
cara tebar menggunakan cara
tebar

Sendiri, bersamaan Pemberian urea ini - Pemberian phonska


dengan biji, pestisida? dilakukan dengan ini dilakukan dengan
cara sendiri tanpa cara sendiri tanpa
bersamaan dengan bersamaan dengan
biji/pestisida biji/pestisida
Manual atau semprot? Pemberian urea yang - Pemberian phonska
dilakukan oleh petani yang dilakukan oleh
menggunakan petani menggunakan
manual manual
3.2 Pembahasan

Pupuk adalah suatu bahan yang sangatlah penting keberadaannya untuk


berbagai jenis tanaman, yang mana pupuk membantu dalam proses
pertumbuhan batang, akar daun, bunga juga buah. Banyak sekali jenis – jenis
pupuk yang membantu dalam proses kegiatan di sektor pertanian seperti
pupuk UREA, ZA, TSP, KCl, KNO3 dan sebagainya. Pupuk – pupuk ini
merupakan pupuk bentuk padat yang didalamnya mengandung satu atau dua
nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Demi memenuhi segala
kebutuhan nutrisi tanaman seperti N, P, K, Ca, S dan Mg dilakukannya
pengkombinasian berbagai jenis pupuk, dimana mengakibatkan biaya
produksi semakin besar dan efisien.
Dalam proses pemupukan pastinya terdapat strategi agar terjadi efisiensi
dalam budidaya, dalam proses kesuburan tanah yang baik, terdapat 5 faktor
yang akan mempengaruhi keberhasilan dari keberhasilan pemupukan sendiri.
Dalam istilah pemupukan sendiri hal ini disebut lima tapat pemupukan yaitu
tepat jenis, tepat dosis, tepat waktu, tepat tempat dan tepat cara.
Nutrisi sendiri yang dibutuhkan oleh tanaman mulai dari nutrisi makro
juga nutrisi mikro, seperti :
A. Unsur Makro
 Nutrien N (Nitrogen) dibutuhkan dalam proses penyusunan
protein, klorofil dan berperan pada fotosintesa. Kekurangan
unsur nitrogen ini adalah menyebabkan daun berwarna kuning
dan menghambat pertumbuhan.
 Nutrient P (Phosphate) dibutukan dalam proses merangsang
pertumbuhan akar dan tanaman muda, mempercepat proses
pembungaan juga pemasakan buah, biji serta penyusun lemak
dan protein.
 Nutrien K (Kalium) dibutuhkan dalam mempercepat proses
asimilasi karbohidrat, pertumbuhan bagian akar dan batang,
dengan tanaman kekurangan unsur kalium ini mengakibatkan
bercak-bercak pada daun atau keriput daun dan pada akhirnya
daun pun akan mengering.
 Nutrien Ca (Kalsium) dibutuhkan dalam proses netralisasi
kondisi lahan pertanian.
 Nutrien SO4 (Sulfat) dibutuhkan tanaman dalam proses
meningkatkan rasa atau aroma.
 Nutrien Mg (Magnesium) dibutuhkan oleh semua bagian hijau
dari tanaman karena magnesium sendiri merupakan penyusun
klorofil, unsur magnesium ini diperlukan oleh seluruh jenis
tanaman.
 Nutrien C (Karbon) dibutuhkan untuk membentuk karbohidrat,
lemak dan juga protein yang bermanfaat bagi pertumbuhan
tanaman. Selain itu juga karbon berfungsi untuk membentuk
selulosa yang merupakan dinding sel dan memperkuat bagian
tanaman serta membentuk warna daun dan bunga.
 Nutrisi H (Hidrogen) dibutuhkan dalam proses pembentukan
gula menjadi karbohidrat ataupun sebaliknya juga membentuk
lemak dan protein.
 Nutrisi O2 (Oksigen) dibutuhkan untk membentuk bahan
organik tanaman, juga seluruh bagian dari tanaman sangatlah
memerlukan oksigen. Dalam sel tanaman oksigen membantu
mengubah karbohidrat menjadi energi (oksidasi).

B. Unsur Mikro
 Nutrisi Fe (Besi) dibutuhkan dalam proses pernapasan serta
pembentukan klorofil. Kekurangan zat besi akan menyebabkan
daun berwarna kuning dan daun pun berguguran. Juga tanaman
akan mati dari pucuknya.
 Nutrisi Cl (Klor) dibutuhkan dalam membantu meningkatkan
atau memperbaiki kualitas dan kuantitas produksi tanaman,
terutama untuk tanaman – tanaman tertentu. Kekurangan unsur
ini menyebabkan produktivitas tanaman rendah. Selain itu,
proses pematangan buah akan menjadi lambat dan daun pun
keriput.
 Nutrisi Mn (Mangan) dibutuhkan dalam proses asimilasi dan
berfungsi sebagai komponen utama dalam pembentukan enzim
yang terdapat di tanaman. Kekurangan unsur ini menyebabkan
pertumbuhan tanaman menjadi kerdil, terutama hortikultura
juga proses pematangan buah akan lambat dan daun keriput.
 Nutrisi Cu (Tembaga) dibutuhkan dalam pembentukan klorofil
dan komponen utama pembentukan enzin tanaman.
Kekurangan tembaga menyebabkan ujung daun secara tidak
merata sering layu. Kekurangannya unsur tembaga yang parah
akan menyebabkan klorosis.
 Nutrisi Zn (Seng) dibutuhkan dalam proses pembentukan
hormon tanaman yang berguna untuk pertumbuhan dari
tanaman. Kekurangan seng menyebabkan daun berwarna
kuning atau kemerahan, daun berlubang, mengering, bahkan
bisa mati.
 Nutrisi Bo (Boron) dibutuhkan dalam proses penyebaran
kalium dan berperan dalam pertumbuhan tanaman, khususnya
bagian – bagian aktif., selain itu, berfungsi juga dalam
meningkatkan kualitas produksi. Kekurangan boron yaitu
menyebabkan daun klorosis yang dimulai dari bagian bawah
daun, dimana daun mengering dan mati, pertumbuhan daun
juga kerdil, kuncup mati dan berwarna hitam. Kekurangan
boron dapat menyebabkan penyebabkan penyakit fisiologis.
 Nutrisi Mo (Molibdenum) dibutuhkan dalam proses mengikat
nitrogen bebas dari udara. Selain itu berfungsi sebagai
komponen pembentukan enzim pada bakteri akar tanaman
tertentu. Kekurangan unsur ini akan menyebabkan perubahan
warna daun, disusul daun mengerut dan mengering serta yang
parah akan menyebabkan tanaman mati.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Pupuk adalah suatu bahan yang sangatlah penting keberadaannya untuk
berbagai jenis tanaman, yang mana pupuk membantu dalam proses
pertumbuhan batang, akar daun, bunga juga buah.Jenis pupuk juga
beragam,ada yang berbentuk padat juga ada yang cair.
Jenis pupuk yang berbentuk padat didalamnya mengandung satu atau dua
nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh tanaman.Selain membutuhkan
pupuk,tanaman juga membutuhkan nutrisi,nutrisi tersebut sudah terkandung
didalam pupuk.Nutrisi-nutrisi tersebut terdiri dari unsur makro dan mikro.
4.2 Saran
Dalam proses pemupukan agar mendapatkan hasil yang maksimal,maka
perlu adanya strategi yang tepat agar didapatkan efisiensi dalam budidaya,dan
didalam proses kesuburan tanah yang baik, terdapat 5 faktor yang akan
mempengaruhi keberhasilan dari keberhasilan pemupukan itu sendiri. Dalam
istilah pemupukan hal ini disebut lima tapat pemupukan yaitu tepat jenis,
tepat dosis, tepat waktu, tepat tempat dan tepat cara.
DAFTAR PUSTAKA

Firmansyah, I., Sayuran, B. P. T., Syakir, M., Sayuran, B. P. T., Lukman, L., &
Sayuran, B. P. T. (2019). Pengaruh Kombinasi Dosis Pupuk N, P,
dan K Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Terung (Solanum
melongena L.)[The Influence of Dose Combination Fertilizer N, P,
and K on Growth and Yield of Eggplant Crops (Solanum melongena
L.)].
Fitriani, H. P., & Haryanti, S. (2016). Pengaruh penggunaan pupuk nanosilika
terhadap pertumbuhan tanaman tomat (Solanum lycopersicum) var.
Bulat. BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA, 24(1),
34-41.

Darwis, V., & Nurmanaf, A. R. (2016). Kebijakan distribusi, tingkat harga dan
penggunaan pupuk di tingkat petani.
Hapsari, N., & Welasi, T. (2013). Pemanfaatan limbah ikan menjadi pupuk
organik. Jurnal Teknik Lingkungan, 2(1), 1-6.
Wahid, A. S. (2003). Peningkatan efisiensi pupuk nitrogen pada padi sawah
dengan metode bagan warna daun. Jurnal Litbang Pertanian, 22(4),
156-161.
Pranata, A. S. (2010). Meningkatkan hasil panen dengan pupuk organik.
AgroMedia.
Bustami, Sufardi Dan Bakhtiar. 2012. Serapan Hara Dan Efisiensi Pemupukan
Phosfat Serta Pertumbuhan Padi Varietas Lokal. Jurnal Manajemen
Sumberdaya Lahan. Vol. 1, No. 2, Hal. 159-170
Edi Tando. 2018. Upaya Efisiensi Dan Peningkatan Ketersediaan Nitrogen Dalam
Tanah Serta Serapan Nitrogen Pada Tanaman Padi Sawah (Oryza
Sativa L.). Buana Sains. Vol. 18, No. 2, Hal : 171-180
Sukarjo , Anik Hidayah Dan Ina Zulaehah. 2017. Keseimbangan Dan
Ketersediaan Kalium Dalam Tanah Dengan Berbagai Input Pupuk
Pada Sistem Sawah Tadah Hujan. Hal : 317-321
Lampiran

( pupuk urea ) ( pupuk phonska )

Anda mungkin juga menyukai