Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

KENAKALAN REMAJA

Disusun oleh:

1.Rahma Putri Aryuningtyas

2.Mei Asti Pratiwi

3.Nawang Nur Safit Tri

Kelas : X Mipa 4

MAN 1 MAGELANG
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah karena atas berkah, rahmat,
dan hidayahNyasehingga makalah ini dapat selesai sebagaimana yang kami
harapkan. Tugas makalah yang diberi judul “ Kenakalan Remaja ” ini ialah suatu
karya tulisyang terbentuk dari hasilkerja sama kelompok dimana tugas ini
merupakan tugas dari aspek penilaian matapelajaran Bahasa Indonesia.

Kemudian dengan selesainya makalah ini, kami menghaturkan rasa


terimakasih kepada GuruBahasa Indonesia kami yang telah membimbing dalam
mengajarkan langkah-langkah pembuatanmakalah sehingga makalah ini dapat
tersusun meski banyak kekurangan didalamnya. Harapan penulissemoga malakah
yang telah kami susun ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat


kekurangandan kesalahan. Kritik serta saran yang membangun dari pembaca
penulis harapkan agar kedepannya makalah ini dapat jauh lebih baik lagi,
Terimakasih.

Magelang, 22 Januari 2023

Penyusun

Kelompok IV

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang..............................................................................1
B.Rumusan Masalah.............................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
Masa Remaja...............................................................................................2
Dimensi Biologis...............................................................................3
Dimensi Kognitif.................................................................................3
Dimensi Moral.....................................................................................4
Dimensi Psikologis...............................................................................4
Pergaulan Remaja Secara Islami................................................................5
Percintaan Remaja......................................................................................6
Realita Remaja : Hamil Di Luar Nikah (Free Sex)....................................7
Kriminalitas Remaja...................................................................................8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................................15
B. Saran.............................................................................................................15

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan individu (remaja) berlangsungterus menerus dant idak dapat


diulang kembali. Masa remaja merupakan masayang rentanterhadap perbuatan-
perbuatanyang kurang baik diakibatkan sikap merekayang suka mencoba-coba
pada halyang baru. Pada perkembanganf isik remaja mulai nampakterutama pada
bagian organ-organ seksualnya secaraf isik, pada masa remaja pula mulai
pembentukan hormon-hormon seksual sudah mulai terbentuk ehingga perilaku
atau tingkah lakunya banyak dipengaruhi oleh hormintersebut.

Namun yang menjadi perhatian kita adalah pergaulan remaja pada


zaman sekarangini sudah sampai padataraf mengkhawatirkan. Media massa
baik elektronik maupun cetak dengan leluasa menampilkan hal-halyang menjadi
salah satufaktor penyebab kerusakan akhlak generasi muda pada masa
sekarangini. Bukan masalah akhlak saja, akibat dari itu juga menimbulkan
rendahnya kualitas belajar siswa ketika mengalami gangguan pada masa- masa
remaja.

Untuk itu bimbingan orang tua terhadap anak pada seusia remaja sangatlah
dibutuhkan agar mereka dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat
perkembangannya. Agar orang tua dapat memberikan bimbingan kepada putra-
putrinya hendaknya mengetahui perkembanganf isik remaja. Selain orangtua
terdapat beberapafaktor yang dapat membantu untuk memecahkan promatika
remaja.

4
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang permasalahan di atas, dapat diambil rumusan masalah sebagai
berikut :

1. Apa saja permasalahan pada dunia pergaulan remaja pada masa sekarang
ini
2. Apa pengertian dari pengertian kenakalan remaja
3. Apa yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja
4. Bagaimana cara penanggulangan kenakalan remaja

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma


hokum pidana yang dilakukan oleh remaja.Perilaku tersebut akan merugikan
dirinya sendiri dan orang-orang disekitarnya.

Definisi kenakalan remaja menurut para ahli:

2.1.1 Kartono, ilmuan Sosiologi

Kenakalan remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal sebagai istilah Juvenile
Delinquency merupakan gejala patologis pada remaja disebabkan oleh satu bentuk
pengabaian social.

2.1.2 Santrock

Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak
dapat diterima secara social sehingga terjadi tindakan criminal.

2.2 Jenis-jenis kenakalan remaja

2.2.1 Kenakalan remaja di sekolah,misalnya:

5
a.Tidak masuk sekolah tanpa keterangan
b.Meninggalkan sekolah pada saat jam pelajaran
c.Membawa senjata tajam ke sekolah
2.2.2 Kenakalan remaja di luar sekolah (Masyarakat), misalnya:

a.Ikut balapan liar antar geng


b.Ikut tawuran antar geng
c.Minum-minuman keras
d.Mengkonsumsi obat-obatan terlarang seperti narkoba
2.2.3 Kenakalan remaja di lingkungan keluarga, misalnya:

a.Tidak mendengarkan nasehat orangtua.


b. Tidak mentaati perintah orang tua.
c. Melanggar norma yang telah disepakati bersama keluarga.

2.3 Penyebab terjadinya kenakalan remaja

Perilaku kenakalan remaja bisa disebabkan oleh factor dari remaja itu
sendiri(internal) maupun dari luar(eksternal)

2.3.1 Faktor Internal


a.Krisis identitas
Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja
memungkinkan terjadinya 2 bentuk integrasi:
1. Terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam
kehidupannya.
2. Tercapainya identitas peran.Kenakalan remaja
terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi
ke dua.
b.Kontrol diri lemah
Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan
tingkah laku yang baik dan buruk akan terseret pada
perilaku nakal.

6
2.3.4 Faktor eksternal
a. Perceraian orang tua
Tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau
perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku
negative pada remaja.Pendidikan yang salah dari keluarga
juga bisa mempengaruhi seperti terlalu memanjakan
anak,tidak memberikan pendidikan agama,atau penolakan
terhadap eksistensi anak.
b. Teman sebaya yang kurang baik
c.Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik.

2.4 Macam-macam kenakalan Remaja

A. Masa Remaja

Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami


peralihan dari satu tahap ketahap berikutnya dan mengalami perubahan baik
emosi,tubuh, minat, pola perilaku, dan juga penuh dengan masalah-
masalah (Hurlock, 1998).

Dalam berbagai buku psikologi terdapat perbedaan pendapat tentang


remaja namun padaintinya mempunyai pengertianyang hampir sama.
Penggunaan istilah untuk menyebutkan masa peralihan masa anak dengan
dewasa, ada yang menggunakan istilah puberty (Inggris) puberteit (Belanda),
pubertasi (Latin), yang berarti kedewasaan yang dilandasi sifat dan tanda-
tanda kelaki- lakian dan keperempuanan. Ada pula yang menyebutkan istilah
adolescent (Latin) yaitu masa muda. Istilah pubercense yang berasal dari kata
pubis yang dimaksud dengan pubis hair atau mulai tumbuhnya rambut di sekitar
kemaluan. Istilah yang dipakai di Indonesia para ahli psikologi juga bermacam-
macam pendapat tentang definisi remaja. D i sini dapat diajukan batasan remana
adalah masa peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami
perkembangan semua aspek/fungsiu ntuk memasuki masa dewasa Oleh
karenanya, remaja sangatr entan sekali mengala mimasalah psikososial,yakni
masalah psikis atau kejiwaanyangt imbul sebagai akibat terjadinya perubahan
sosial.

Memang banyak perubahan pada diri seseorang sebagai tanda keremajaan,


namun seringkali perubahanitu hanya merupakan suatutanda-tandaf isik dan

7
bukan sebagai pengesahan akan keremajaan seseorang. Namun satu hal yang
pasti, konflik yang dihadapi oleh remaja semakin kompleks seiring dengan
perubahan pada berbagai dimensi kehidupan dalam diri mereka. Untuk dapat
memahami remaja, maka perlu dilihat berdasarkan perubahan pada dimensi -
dimensi tersebut.

1.Dimensi Biologis
Pada saat seorang anak memasuki masa pubertasyang ditandai dengan
menstruasi pertama pada remaja putri atau pun perubahan suara pada remaja
putra, secara biologis dia mengalami perubahanyang sangat besar.
Pubertas menjadikan seorang anak tiba-tiba memiliki kemampuan untuk ber-
reproduksi. Pada masa pubertas, hormon seseorang menjadi aktif dalam
memproduksi dua jenis hormone (gonadotrophins atau gonadotrophic
hormones)yang berhubungan dengan pertumbuhan,yaitu:
a. Follicle-Stimulating Hormone (FSH )
b. Luteinizing Hormone (LH)
Pada anak perempuan, kedua hormontersebut merangsang pertumbuhan
estrogen dan progesterone: dua jenis hormon kewanitaan. Pada anak lelaki,
Luteinizing Hormone yang juga dinamakan Interstitial-Cell Stimulating
Hormone (ICSH) merangsang pertumbuhan testosterone.
Pertumbuhan secara cepat dari hormon-hormontersebut di atas merubah
sistem biologis seorang anak. Anak perempuan akan mendapat menstruasi,
sebagai pertanda bahwa sistem reproduksinya sudah aktif. Selain itu terjadi
juga perubahan fisik seperti payudara mulai berkembang, dll. Anak lelaki
mulai memperlihatkan perubahan dalam suara, otot, dan fisik lainnya yang
berhubungan dengan tumbuhnya hormontestosterone. Bentuk fisik mereka akan
berubah secara cepat sejak awal pubertas dan akan membawa mereka pada dunia
remaja.
2. Dimensi Kognitif
Perkembangan kognitif remaja, dalam pandanganJean Piaget (seorang ahli
perkembangan kognitif) merupakan periodeterakhir dantertinggi dalam
tahap pertumbuhan operasi formal (period of formal operations). Pada

8
periodeini,idealnya para remaja sudah memiliki pola pikir sendiri dalam
usaha memecahkan masalah-masalahyang kompleks dan abstrak. Kemampuan
berpikir para remaja berkembang sedemikian rupa sehingga mereka dengan
mudah dapat membayangkan banyak alternatif pemecahan masalah beserta
kemungkinan akibat atau hasilnya.
Kapasitas berpikir secara logis dan abstrak mereka berkembang sehingga
mereka mampu berpikir multi-dimensi seperti ilmuwan. Para remajat idak lagi
menerima informasi apa adanya, tetapi mereka akan memproses informasi itu
serta mengadaptasikannya dengan pemikiran mereka sendiri.
3. Dimensi Moral
Masa remaja adalah periode dimana seseorang mulaib e rtanya-tanya
mengenai berbagai fenomenayangterjadi di lingkungan sekitarnya sebagai
dasarbagi pembentukan nilai diri mereka. Elliot Turiel( 1 9 7 8) menyatakan
bahwa para remaja mulai membuat penilaiantersendiri dalam menghadapi
masalah-masalah populeryang berkenaan dengan lingkungan mereka, misalnya:
politik, kemanusiaan, perang, keadaan sosial, dsb. Remaja tidak lagi menerima
hasil pemikiran yang kaku, sederhana, dan absolut yang diberikan pada mereka
selama ini tanpa bantahan. Remaja mulaim e m p ertanyakan keabsahan
pemikiran yang ada dan mempertimbangan lebih banyak alternatiflainnya.
Secara kritis, remaja akan lebih banyak melakukan pengamatan keluar dan
membandingkannya dengan hal-halyang selamaini diajarkan dan ditanamkan
kepadanya. Sebagian besar para remaja mulai melihat adanya kenyataan´ lain di
luar dari yang selama inidiketahui dan dipercayainya
4. Dimensi Psikologis
Masa remaja merupakan masa yang penuh gejolak. Pada masa ini mood
(suasana hati) isa berubah dengan sangatcepat. Hasil penelitian di Chicago
oleh Mihalyi Csikszentmihalyi danReedLarson( 1984) menemukan bahwa remaja
rata-rata memerlukan hanya 4 5 menit untuk berubah dari mood³senang luar biasa
´ ke³sedih luar biasa´, sementara orang dewasa memerlukan beberapa jam untuk
halyang sama. Perubahan mood (swing) yang drastis pada para remaja ini
seringkali dikarenakan beban pekerjaan rumah, pekerjaan sekolah, atau kegiatan

9
sehari-hari di rumah. M eski mood remajayang mudah berubah- ubah dengan
cepat, haltersebut belumtentu merupakan gejala atau masalah psikologis.

Pada usia 16 tahun ke atas, keeksentrikan remaja akan berkurang dengan


sendirinya jikaia sering dihadapkan dengan dunia nyata. Pada saat itu, Remaja
akan mulai sadar bahwa orang lain tenyata memiliki dunia tersendiri dan tidak
selalu sama dengan yang dihadapiatau pun dipikirkannya. Anggapan remaja
bahwa mereka selalu diperhatikan oleh orang lain kemudian menjadi tidak
berdasar. Pada saat inilah, remaja
mulai dihadapkan dengan realita dantantangan untuk menyesuaikan impian dan
angan-angan mereka dengan kenyataan. Para remaja juga sering menganggap diri
mereka serba mampu, sehingga seringkali mereka terlihat tidak memikirkan
akibat´ dari perbuatan mereka. Tindakanimpulsif sering dilakukan; sebagian
karena mereka tidak sadar dan belum biasa memperhitungkan akibat jangka
pendek atau jangka panjang. Remajayang diberi kesempatan untuk
mempertangung- jawabkan perbuatanmereka, akantumbuh menjadi orang
dewasayang lebih berhati-hati, lebih percaya-diri, dan mampu bertanggung-
jawab. Dari beberapa dimensi perubahanyangterjadi pada remaja seperti yang
telah dijelaskan diatas maka terdapat kemungkinan-kemungkinan perilaku
yang bisa terjadi pada masa ini.D iantaranya adalah perilaku yang
mengundang resiko dan berdampak negative pada remaja. Perilakuyang
mengundang resiko pada masa remaja misalnya seperti penggunaan
alcohol,tembakau danzat lainnya; aktivitas socialyang berganti ± ganti pasangan
dan perilaku menentang bahaya seperti balapan, selancar udara, dan layang
gantung( Kaplan danSadock,1 9 9 7).
Alasan perilaku yang mengundang resiko adalah bermacam ± macam dan
berhubungan dengan dinamikafobia balik( conterphobic dynamic ), rasa
takutdianggap tidak cakap, perlu untuk menegaskan identitas maskulin dan
dinamika kelompok seperti tekananteman sebaya.
A. Percintaan Remaja
Pengertiannya di zaman sekarang banyak anak remaja yang memulai
kebiasaannya dengan berpacaran. Karena di jaman sekarangtermasuk jaman yang

10
modern yang kebanyakan anak remaja sedang suka-sukanya berpacaran karena
kalau merekat idak melakukan hal -halyang seperti itu mereka disebut anak
kuperyang ketinggalan jaman. Sebab masa sekarang seringterjadi anak yang lagia
syik berpacaran biasanya mereka selalu senang dengan sendirinya tidak
merugikan orang lain karena itu mereka selalu berkata percintaan itu indah dan
yang lain ngontrak, itu yang sering diucapkan pada anak remaja yang sedang
bercinta.
Terkadang anak remaja sekarang banyak yang kecewa karena bercinta
merugikan mereka. Banyak anakyang rela mati demi sang kekasihnya. Oleh
karenaitu agama menyarankan bahwa anak-anakyang masih kecil beranjak
dewasa nganlah terlalu tergiur oleh hal semacam itu. Karena sanga merugikan,
bukan merugikan diri sendiri saja melainkan orang lainyang dekat dengan kita.
Dan agama menyarankan bahwa bukan tidak diperbolehkan
bercinta/berpacaran,tapi berdasarkan norma-normayang berlaku. Contoh
bercintayang didasari norma-norma agamaIslam:
a. Tidak diperbolehkan berpegangantangan.
b. Tidak diperbolehkan berdekatan/ saling berdekatan.
c. Tidak diperbolehkan berciuman.
d. Tidak diperbolehkan berboncengan mesra
Dani tu diperbolehkan bila orangitu sudah sah menjadi suami isteri. Anak remaja
sekarang banyak yang tergoda dan tergiur, karena hawa nafsunya anak remaja
sangat besar. Oleh karenaitu banyak remajayang senang bercinta karenaingin
mendapatkan hakyangt idak diperbolehkan kecuali kalau mereka sudah menikah.
Contoh masalah remajayang seringterjadi di zaman sekarang:
1. Banyak anak yang masih usia sekolah hamil diluar nikah.
2. Banyak anak yang mencoba melakukan bunuh diri karena putus cinta.
Dan lain sebagainya
Dan masih dalam masalah remaja. Banyak anakyang masih dalamtahap
sekolahia berpacaran dengan sangat keterlaluan akhirnyaia hamil dan
anaknya/janinnya digugurkan/dibunuh karena sang pacar/orangyang menghamili
tidak mau bertanggung-jawab, dan masih ada pula masalah karenaia sudah
bertekad dan mempunyai keinginan untuk menikah atau melangsungkan hidupnya

11
dengan berkeluarga, maka mayoritas anak sekolah banyak yang memutuskan
sekolahnya dan keinginannya.
Oleh sebab itu masalah itu sangatdiperhatikan oleh negara karena
merugikan diri sendiri dan orang lain,serta masalah kemiskinan, pengangguran
adalah ulah orangyangt idak bertanggung-jawab karenaia memilih berkeluarga
dibandingkan dengan bersekolah.

B. Realita Remaja : Hamil Di Luar Nikah (Free Sex)


Hamil di luar nikah terjadia kibat pergaulan bebas yang telah melampaui
batasyang banyak dilakukan oleh pasangan-pasanganyang belum mempunyai
ikatan resmi.D alam hal pernikahan biasanya oleh pasangan muda-mudi usia
sekolah atau yang masih remaja.
Dua sejoli yang saling mencintai dan melakukan hubungan
intim(hubungan suami isteri)yang belum saatnya disebabkan oleh:
1. Kurangnya pengawasan orangtua.
2. Gampang terpengaruh.
3. Tidak dapat menjaga diri & kepercayaan orangtua yang telah diberikan
Akibat free sex :
1. Hamil di luar nikah.
2. Membuat malu sanak keluarga.
3. Bunuh diri karena tidak tahan menanggung malu.
4. Menggugurkan janin hasil free sex karena tidak ingin menanggung
malu
5. Terjadinya pembunuhan karena pihak lelaki tidak mau bebertanggung-
jawab.
C. Kriminalitas Remaja
Kriminalitas merupakan masalah yang sangat serius yang dihadapi oleh
semua negara di dunia. Karena dapat merugikan dan mempengaruhi
perkembangan gaya hidup para remaja. Tingginya angka kriminalitast idak hanya

12
disebabkan oleh orang-orang usia dewasa,tetapi juga oleh remajayang semakin
hari semakin meningkat.
Dari kenyataan menunjukkan bahwa remaja pada eraini banyak sekali
yang terlibat dengan hal-hal yang termasuk kriminalitas seperti :
1.Penggunaan dan mengedarkan narkoba
Penggunaan dan peredaran narkoba saat ini semakin meluas,t idak hanya
dari kalangan dewasa saja tetapi anak-anak dan juga remaja. Kenyataan
menunjukkan bahwa saat ini banyak sekali siswa-siswi usia sekolah yang
menggunakan narkoba dari SMA, mahasiswi bahkan siswa-siswi Sekolah Dasar.
Adapun tata cara pengedar narkoba untuk meracunia fikiran para remaja
sebagai berikut :
a. Datang dari temanyang mula-mula menawarkan narkoba dengan alasan
menjernihkanf ikiranyang sedang kacau sehinggaterpengaruh.
b. Para pengedar yang mendatangi sekolah-sekolah atau kampus yang
semula menghasut para siswa-siswi untuk mencoba dan kemudian
mereka merasa ketagihan. Datang dari rasaingintahu dan ingin
mencoba.
c. Pada dasarnya narkoba sendiri i alahzat y ang bersifat adiktif
yaituzat y ang dapat mempengaruhi atau membuat ketagihanyang
dapat merusak sistem syaraf motorik dan jaringan pertahanan tubuh.
Macam-macam narkoba contohnya ganja, heroin, sabu-sabu, putaw, morfin,
dll. Ciri-ciri pengguna narkoba:
a. mata lelap
b. Pupil mengecil
c. Badan kurus
d. Bibir berwarna kebiru-biruan
e. Pandangan kosong
f. Jarang mandi
Akibat dari narkoba :
a.D apat menyebabkan H I V danA ID S .
b. Overdosis bagi yang terlalu banyak menggunakannya.
c. Akanterasa sakit di seluruh tubuh jika telat mengkonsumsinya

13
d.Akan melakukan hal-hal yang membahayakan dirinya
e. Kematian.
2. Pencurian barang dan kendaraan bermotor
Pencurian barang-barang elektronik dan kendaraan bermotor sekarangini
sedang marakterjadi. Kepolisian menyatakant ingkat kriminalitas dalam halini
banyak dilakukan oleh orang-orang karenafaktor ekonomi. Pencurian tidak hanya
dilakukan oleh orang dewasa saja tetapi juga para remaja. Faktor-faktoryang
mempengaruhi para remaja untuk melakukan pencurian:
a. K emiskinan
b. Keinginan untuk memiliki barangtersebut
c. Ejekan dari teman-teman deka
d. Ingin mempunyai sesuatutetapi tidak kesempatan karenafaktor
ekonomi .
3 . Pemerkosaan
Banyak anak-anak di bawah umur yang menjadi korban pemerkosaan
karena kurangnya pengawasan dari pihak orangtua. Dan kesalahan bagi pihak
pemerkosa. Pemerkosaan terjadi karena tersangka melihat tubuh korban yang
sangat molek dan rasaingin menikmati.
Faktor-faktor terjadinya pemerkosaan :
a. Kurangnya pengawasan dari orangtua.
b. Korbanyangterlalu membuka aurat.
c. Tidak dapat menahan nafsu.
d. Adapun juga karenafaktor balas dendam.
e. Kurangnya jatah biologis dari i steri.
f . Pergaulan Remaja
Pergaulan remaja di identikkan dengan sekumpulan anakyang membentuk
suatu kelompok(geng) dengan peraturan-peraturantertentuyang beragam
tidak sedikit dari remaja yang salah dalam memilih pergaulan.
Macam-macam pergaulan
1.Pergaulan Bebas
Kenyataan menunjukkan bahwa banyak darir e m a ja yang salah
dalam memilih pergaulan seperti :

14
a. Bergaul dengan anak-anakyang jauh dari pengawasan orangtua
b. Bergaul dengan anak-anak pengguna barang-barangterlarang
c. Bergaul dengan anak-anak geng motor dan sebagainya.
Adapun akibat dari salah memilih pergaulan :
a. Tidak memperdulikan perkataan orangtua
b. Perlakuannya semakin hari semakin brutal
c. Ikut turut serta menggunakan barang-barangterlarang
d. M elakukan hal-halyang kurang baik
e. Semakin jauh dari orangtua
f. Sering membolos saat sekolah
g. Masa depan hancur karena hamil diluar nikah

2.Penyebab pergaulan bebas antara lain :


a. Gara-gara kurang perhatian atau pengawasan dari orangtua sehingga
anaknya mudahterpengaruh oleh orang lain seperti : anak berandalan, anak
punk, anak jalanan, dan anak-anak nakal, dsb.
b. Keluarga yang tidakteraturyang biasanya mementingkan pekerjaan sendiri
dan tidak peduli terhadap anak-anaknya sehingga anaknya jarang
berkumpul dengan orangtuanya.
Penyebab pergaulan bebas bisa juga dari kurangnya kasih sayang dari
orangtua kepada anaknya. Maka jangan sampai kita kurang pengawasan dari
orangtua. Karena orangtua bisa menjadi semangat hidup kita.Dan janganlah kita
menjadi anak yang tidak tahu sopan santun.
Akibat pergaulan bebas dan saling bermusuhan termasuk akhlaq yang
tidak baik, karena bisa merusak masyarakat yang lain, dan merugikan
orang lain. Dan membuat kita selalu bermusuhan dan di penuhi rasa saling
membenci yang menimbulkan pertengkaran. Karena denganitu manusia akan lupa
diri dan melakukan hal -halyangt idak baik. Oleh karenaitu berusahalah untuk
melawan kejahatan agar tidak terjerumus dalam lembah kegelapan.Menanggu
langi m as alah yang terjadi pada rem aja Selain ketiga masalah psikososial yang
sering terjadi pada remaja seperti yang disebutkan dan dibahas diatas terdapat

15
pula masalah masalah lain pada remaja seperti tawuran, kenakalan remaja,
kecemasan, menarik diri, kesulitan
belajar, depresi dll. Semua masalah tersebut perlu mendapat perhatian dari berbag
aipihak mengingat remaja merupakan calon penerus generasi bangsa.Di tangan
remajalah masa depan bangsaini digantungkan.
2.5 Cara menanggulangi kenakalan remaja
Terdapat beberapa carayang dapat dilakukan dalam upaya untuk mencegah
semakin meningkatnya masalah yang terjadi pada remaja,yaitu antara lain:
1. Peran Orang tua
Adapun peran-peran yang harus dilakukan dalam menaggulangim asalah
remaja adalah:
a. Menanamkan pola asuhyang baik pada anak sejak prenatal dan balita
b. Membekali anak dengan dasar moral dan agama
c. Mengerti komunikasi yang baik dan efektif antara orangtua± anak
d. Menjalin kerjasamayang baik dengan guru
e. Menjai tokoh panutan bagi anak baik. Menjaga lingkungan yang sehat
f. Menerapkan disiplin yang konsisten pada anak
g. Hindarkan anak dari NAPZA
2.Peran Guru
a. Bersahabat dengan siswa
b. Menciptakan kondisi sekolahyang nyaman
c. Memberikan keleluasaan siswa untuk mengekspresikan diri pada
kegiatan ekstrakurikuler.
d. Menyediakan sarana dan prasarana bermain dan olahraga.
e. Meningkatkan peran dan pemberdayaan guruBP
f. Meningkatkan disiplin sekolah dan sangsi yang tegas
g. Meningkatkan kerjasama dengan orangtua, sesama guru dan sekolah
lain
h. Meningkatkan keamanan terpadu sekolah bekerjasama dengan Polsek
setempat.
i. Mewaspadaia daya provokator
j. Mengadakan kompetisi sehat, seni budaya dan olahraga antar sekolah

16
k. Menciptakan kondisi sekolahyang memungkinkan anak berkembang
secara sehat dalah half isik, mental, spiritual dan sosial
l. Meningkatkan deteksi dini penyalahgunaanN APZA
3.Peran Pemerintah dan masyarakat
a. M enghidupkan kembali kurikulum budi pekerti
b. Menyediakan sarana/prasaranayang dapat menampung agresifitas
anak melalui olahraga dan bermain
c. M enegakkan hukum, sangsi dan disiplinyangtegas
d. Memberikan keteladanan
e. Menanggulangi NAPZA, dengan menerapkan peraturan dan
hukumnya secarategas
f. Lokasi sekolah dijauhkan darip u s at perbelanjaan dan
pusathiburan

4.Peran Teman
 Pergaulan Secara Sehat
Pergaulan secara sehat sangat bagus dan tidak merugikan siapa pun
terutama diri kita sendiri. Pergaulan sehat sangatlah penting bagi remaja agar
tidak salah pilih terhadap pergaulan.
Keuntungan dari pergaulan yang secara sehata ntara lain :
a. Tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.
b. Tidak membuat kekecewaanterhadap orangtua.
c. Orang-orang makin senangterhadap perlakuannya.
d.patut dicontoh untuk mencari pergaulanyang secara sehat/fisik.

5.Peran Media
1. Sajikan berita tanpa kekerasan(jam tayang sesauiu sia)
2. Sampaikan berita dengan kalimat benar dan tepat (tidak provokatif)
3. Adanya rubrik khusus dalam media masa (cetak, elektronik) yang
bebas biaya khusus untuk remaja dan Peri laku Hidup Sehat
Remaja yang bersikap hidup sehat adalah remaja:
1. Mengerti tujuan hidup

17
2. Memahami faktor penghambat maupun pendukung perkembangan
kematangannya.
3. Bergaul dengan bijaksana
4. Terus menerus memperbaikidiri
Dengan demikian remaja dapat diharapkan menjaga remajayang handal
dan sehat. Remaja harus mengetahui dirinya memiliki kekhawatiran dan harapan,
dengan kata lain remaja harus mengerti dirinya sendiri. Faktor yang berkembang
pada setiap remaja antara lain fisik, intelektual, emosional, spiritual. Kecepatan
perkembangantersebut adalah sebagai berikut:
1. Fisik35%
3. Intelektual 20%
4. Emosional 30%
5. Spiritual 1 5%
Faktor fisik berkembang secara tepat sedangkan faktor lainnya
berkembang tidak sama besar. Perkembangan yang tidak seimbang inilah yang
menimbulkan kejanggalan dan berpengaruhterhadap perilaku remaja. Bagaimana
seseorang remaja melihatdirinya sendiri, orang lain serta hubungannya dengan
orang laintermasuk orangtua dan pembina?
Kadangkadang ia ingin dianggap sebagai anak-anak, orang dewasa, orang
lain dianggap sebagai orangtua,teman. Hubungan dirinya dengan orang lain
dianggap bersifat:
1. Otoriter demokratis
2. Tertutup terbuka
3. Formal informal
Semua tersebutdiatas dalam keadaan "dalam perjalanan menuju" Sehingga
dapat dilihat segalanya masih dalam proses dant idak berada dalam kutub atau
masa anak-anak ataupun kutub atau masa dewasa. "Dalam perjalanan menuju" ini
yang menonjol adalah:
a. Fisik yang kuat
b. Emosi yang cepat tersinggung
c. Sering mengambil keputusan tanpa berfikir panjang

18
Pertimbangan agama, falsafah, ataupun tatakrama hanya kadang-kadang
saja dipakai. Dan"Dalam perjalanan menuju" yang paling penting diketahui oleh
remaja dalahbagaimana remaja dapat berproses
a . Menuju fisik yang ideal
b . Menuju emosi kelakian ataupun kewanitaan yang utuh
c . Menuju cara berfikir dewasa
d . Menuju mempercayai hal- hal yang agamais, bersifat falsafah dan
bersifat tatakrama

19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari isi makalah ini, saya mengambil beberapa kesimpulan bahwa:
a. Kenakalan remaja terjadi karena berbagai faktor baik darik on disiremaja
itu sendiri maupun dari faktor lingkungan yang tidak sehat.
b. Akibat yang di timbulkan dari tindakan remaja yang tidak baik dapaat
merugikan diri sendiri dan orang lain di sekitarnya.
c. Perilaku remaja yang sering kalim dengan akibatkan kehamilan di luar
nikah, di sebabkan oleh kurangnya kesadaran remajaitu sendiri akant
indakanya, dan bahwa remajatersebut masih dalam kondisi labil, dalam
arti belum mampu mengendalikan diri dengan baik.
d. Tindakan remaja yang sering kali menampakan aurat, dapat memicu
terjadinya tindakan yang tidak baik, ( pemerkosaan )
e. Hidup yang sehat adalah hidup yang teratur, dekat dengan orang tua, dan
rajin beribadah, sehinggaiman seseorang akan baik jika diimbangi dengan
tindakan baik pula.
B. Saran
Dalam penggulangan permasalahan remaja tidak hanya dituntut pribadi
remaja itu sendiri untuk berubah. Akan tetapi perlu bantuan dan dukungan baik
dari orang tua, guru dan lingkungan masyarakat.

20
DAFTAR PUSTAKA

Atkinson (1999). Pengantar Psikologi. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Direktorat Kesehatan Jiwa Masyarakat (2001). Buku Pedoman Umum Tim


Pembina, Tim Pengarah & Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa. Direproduksi oleh
Proyek Peningkatan Kesehatan Khusus APBD 2002.

Hurlock, E.B (1998). Perkembangan Anak. Alih bahasa oleh Soedjarmo &
Istiwidayanti. Jakarta: Erlangga.

Kozier, B (1991). Fundamental of Nursing : Concept, Process, and Practice.


Fourth Edition. California : Addison-Wesley Publishing Company.

Mappiare, A. (1992). Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.

Stuart & Sundeen (1998). Principle and Practice of Psychiatric Nursing. 6 th. Ed.
Philadelphia: The C V Mosby.

Azwar, S. 2002. Sikap Manusia, Teori Dan Pengukurannya. Yogyakarta. Pustaka


Pelajar Offset

Kaplan dan Sadock.1997. Sinopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri


Klinis (Edisi ke 7, Jilid 1). Jakarta. Binarupa Aksara.

BKKBN. 2001. Remaja Mengenai Dirinya. Jakarta. BKKBN

Dep. Kesehatan RI. 1997. AIDS di Tempat Kerja. Jakarta

21
UNESCO and UNAIDS. 2002. HIV/AIDS and Education: A Too/kit for
Ministries of Education

22

Anda mungkin juga menyukai