Anda di halaman 1dari 52

SYSTEMA MUSCULARE

• musculus axiale
• musculus apendiculare

NELSIANI TO’BUNGAN, S.Pd.,M.Sc


Systema Musularis
(Sistem Otot)

• Sistem Otot: sistem tubuh yang berfungsi


untuk alat gerak, menyimpan glikogen dan
menentukan postur tubuh

• Otot: jaringan yang terdiri atas sel-sel otot


yang terspesialisasi untuk melaksanakan
konstraksi dan berkonduksi
(menghantrakan implus)
KLASIFIKASI OTOT

Parameter Otot

Lokasi Somatik & visceral

Aktivitas/ fungsi Fleksor & ekstensor

Struktur Seran lintang, otot polos,


otot jantung
Bentuk Pinnate, paralel, sirkuler,
konvergen, fusiformis
Kontrol syaraf Voluntary & involuntary

Warna Merah, putih, intermediate


OTOT SOMATIK

Otot Somatik
• menggerakkan tulang

• orientasi tubuh hewan  Lingkungan luar

• Memungkinkan hewan bergerak (cari makan,


pasangan, hindarkan diri dari bahaya)
Contoh otot somatik :

~ Otot hypobranchial

~ Otot ekstrinsik bola mata

~ Otot Apendikular (penyusun lengan tubuh)


OTOT VISCERAL

• Membantu mengatur lingkungan dalam tubuh

• Contoh otot visceral:

• Otot organ-organ berongga, bersaluran, bentuk


tabung, pembuluh darah

•Otot Intrinsik bola mata

•Otot Erektor Bulu dan rambut

•Otot Jantung
OTOT BERDASARKAN
FUNGSI/AKTIVITAS
Extensor  meluruskan 2 segmen tungkai Depressor  menurunkan

Flexor  menarik satu segmen kearah lain Rotator  rotasi pada axis

Adductor  menarik suatu bagian ke garis Supinator  rotasi, membalik telapak


tengah tangan ke atas

Abductor  menjahi garis tengah Pronator  membalik ke arah bawah

Protractor  menyebabkan suatu bagian Constrictor  menekan bagian-bagian


terdorong ke arah luar/depan, misal : lidah dalam

Sphincter  constrictor, sehingga lubang >


Retractor  menarik kembali
kecil

Levator  mengangkat Dilator  lubang menjadi lebih besar


OTOT BERDASARKAN STRUKTUR
OTOT BERDASARKAN BENTUK
OTOT BERDASARKAN WARNA

 Otot Merah

 Mioglobin dan sitokrom dalam jumlah besar  warna


merah

 Kecepatan Kontraksi lebih lambat dari otot putih, dapat


melakukan kegiatan yang hebat dan kontinyu

 Energi diperoleh dari fosforilasi oksidatif, dan otot ini


mempunyai mitokondria dalam jumlah >>>

 Contoh: otot dada burung migrasi

otot longitudinalis

otot ekstremitas mamal


 Otot Putih

• Mioglobin dan sitokrom dalam jumlah kecil

• Kecepatan kontraksi lebih cepat daripada otot merah, tapi


tidak dapat melakukan kerja berat secara kontinyu

• Energi diperoleh dari glikolisis anaerobik, mitokondria

• Contoh : otot dada ayam

otot dada kalkun

 Otot Intermediate

 Mempunyai sifat-sifat antara otot merah dan otot putih

 Contoh : otot skelet pada manusia


ONTOGENI

 Otot dibentuk dari lapisan benih


mesoderm
 Lapisan mesoderm mengalami
diferensiasi menjadi:
Epimere, berdiferensiasi membentuk
dermatom, miotom, sclerotom.
Mesomere, berdiferensiasi membentuk
genital ridge dan nefrotom
Hypomere, berdiferensiasi membentuk
splanchnic dan lapisan somatic
Lapisan splanchnic akan membentuk
lapisan otot pada organ-organ visceral
Lapisan somatic hipomere bersama-sama
myotom dengan akan membentuk otot
dinding tubuh (otot skeletal).
otot dinding tubuh dapat dibedakan menjadi
2 yaitu
 otot axial, yang tersusun sepanjang
sumbu tubuh
 otot apendiculare, yang tersusun pada
lengan-lengan tubuh (melekatkan
ekstremitas. ada 2, yaitu Origo: di sisi luar
extremitas & insertio: di sisi dalam
extremitas
Musculus Pada vertebrata
• Pada Ikan
Sistem otot metamerik. Otot axial tersusun
segmental terdiri dari myotom-myotom atau
vomere yang satu sama lain dipisahkan oleh
myocoma atau myosepta.
• Sebagian besar ikan, otot putih lebih dominan
dan beratnya dapat mencapai 90% atau lebih
dari keseluruhan berat tubuh.
• Otot putih: serabut yang relatif tebal, tidak
mengandung lemak atau mioglobin (jenis protein
yang dapat mengikat oksigen), dan berperan
penting pada metabolisme anaerobik.
• Otot merah terdiri dari serabut otot dengan
diameter yang tipis, mengandung lemak dan
mioglobin, dan berperan penting pada
metabolisme aerobic
Amphibi

• Sistem otot masih metamerik seperti ikan


• Sekat horizontal membagi otot dorsal dan otot
ventral
• Otot dorsal (epaksial) mempengaruhi bagian
kepala
• Otot ventral menunjukkan pembagian otot setiap
segmen tubuh
• Otot hipaksial terbagi membentuk oblique
eksternal, oblique internal dan otot transversus.
Reptil
• Sistem otot pada reptil mengalami modifikasi untuk
mendukung organ-organ vissera, berat badan, dan juga
untuk memungkinkan beberapa jenis gerakan.
• Begitu juga dengan otot-otot respirasi telah teradaptasi
untuk kehidupan di darat dan berkembang dengan baik.
Kadal dan buaya memiliki kekuatan pada rahang karena
didukung oleh otot adduktor pada rahang.
• Otot ini muncul dari fossa temporal dan menyisip pada
sudut kanan untuk membuka rahang.
• Otot-otot adduktor memanjang dari daerah temporal
menuju rahang bawah. Otot adduktor yang utama
adalah otot pterigoideus, yang muncul dari tulang-tulang
pterigoid pada langit-langit dan menyisip pada bagian
posterior rahang bawah.
interhiodeus
Aves
• Otot-otot leher dan rahang menunjukkan banyak
spesialisasi yang dikaitkan dengan kebiasaan makan,
fungsi paruh dan mobilitas gerakan leher.
• Vertebra di bagian tubuh burung banyak yang menyatu,
sehingga menyebabkan adanya pengurangan otot di
bagian dorsal.
• Otot perut pada burung juga kurang berkembang,
sedangkan otot sayap ekstrinsik terutama otot pektoralis
mayor, berkembang baik terutama pada burung-burung
yang dapat terbang.
• Otot pektoralis mayor merupakan otot depressor dan
berkaitan dengan gerakan menurunkan sayap saat
terbang.Otot pektoralis minor berperan dalam
mengangkat sayap pada saat burung sedang terbang
Mamalia

• Otot-otot pada mamal yang sangat berkembang meliputi otot ekpresi


wajah, otot kelopak mata, otot hidung dan otot bibir. Otot-otot tersebut
mampu bergerak atau menggerakkan kulit dan menegakkan rambut
Otot Kulit
 Ikan dan Amfibi berekor :

Kulit tidak bebas bergerak  kulit melekat erat pada jaringan di bawahnya

 Amfibi tidak berekor :

Kulit hanya melekat pada bagian tertentu dengan jaringan di bawahnya  kulit
dapat bergerak

 Reptil dan mamal :

♠ Otot kulit dapat menggerakkan kulit

♠ Otot leher (m. sphincter colli) pada Lacertilia menjadi otot platisma pada
mamal

♠ Ke daerah muka, otot platisma membentuk otot mimik pada kulit muka

♠ M. hypaxiales pada ular  m. costocutaneus  menggerakkan sisik ventral


 melata
♠ Pada mammal, otot kulit berkembang baik 
membungkus seluruh tubuh ( m. paniculus
carnosus)
♠ Armadillo, menggulung tubuh atas kerja musculus
paniculus carnosus
♠ Pada sapi dan kuda, otot kulit dapat menggerakkan
kulit (mengusir lalat)
♠ Otot kulit intrinsik melekat pada bulu (m. arrectores
plumorum) dan yang melekat pada rambut (m.
arrectores pilorum)  menegakkan bulu dan rambut
STRUKTUR OTOT RANGKA
Jaringan otot rangka terdiri atas
sel-sel otot rangka yang
panjang (panjangnya sampai 4
cm), diameter 10 – 100m,
berinti banyak dan disebut
serabut otot. Sel otot
merupakan sinsitium (gabungan
sel dengan batas antar sel tidak
jelas) dari beberapa sel.
Summary: skeletal muscle fibers

muscle myofibril

fascicle

fiber
Myofilaments :actin & myosin
Bagian-bagian otot:
• Sarkolema, merupakan membran plasma sel
otot
• Sarkoplasma, merupakan sitoplasma sel
otot
• Retikulum sarkoplasma, merupakan
retikulum endoplasma sel otot
• Nukleus, jumlahnya banyak dan terletak di
sepanjang tepi sel otot
• Mitokondria
Miofibril
• Miofilamen Tebal, terdiri dari benang-benang
miosin. Filamen miosin membentuk sebuah
kepala yang membesar diujungnya. Kepala-
kepala molekul miosin membentuk jembatan
silang. Setiap setiap jembatan silang memiliki
memiliki dua tempat penting yaitu tempat
mengikat aktin dan tempat enzim ATPase
miosin.
• Miofilamen Tipis, terdiri atas 3 protein yaitu
protein aktin, troponin dan tropomiosin
• Filamen aktin dan miosin sejajar dan tersusun
berdampingan.
• Filamen aktin dan miosin saling tumpang tindih tersusun
menurut pola tertentu sehingga menghasilkan pandangan
garis-garis seran lintang.
• Masing-masing satuan pola berulang yang disebut daerah
sarkomer dan setiap sarkomer dipisahkan oleh dua garis Z.
• Sarkomer merupakan unit fungsional otot rangka karena
mampu berkontraksi. Garis Z merupakan tempat
menempelnya filamen-filamen aktin.
• Daerah terang disebut pita I (isotrop), hanya memiliki filamen
tipis (filamen aktin), daerah gelap disebut pita A (anisotrop)
memiliki filamen tipis dan tebal (miosin).
• Pita I dibagi dua oleh garis Z dan pita A dibagi dua oleh zona H.
Pada zona H hanya terdapat filamen tebal (miosin).
Peranan Jaringan Penyambung pada
Otot Rangka

• Mempersatukan serabut-serabut otot dan


memungkinkan sejumlah gerakan bebas
• Mengingatkan jaringan-jaringan otot ke
struktur-struktur yang berhubungan
dengannya
• Tempat keluar masuknya pembuluh
darah, pembuluh limfe dan saraf
Sarkomer
unit fungsional dasar dari otot, atau dengan kata lain,
sarkomer adalah bahan bangunan dasar dari sebagian besar
sel-sel otot
.
OTOT POLOS
Ciri otot polos:
• selnya pendek, berbentuk gelendong/kumparan, dengan ukuran
• panjang 30 – 200 m dan diameter 5-10 m.
• setiap sel memiliki satu nukleus pipih yang terletak di tengah
• Terdapat organel-organel seperti mitokondria, retikulum
endoplasma dan benda golgi.
• Terdapat jaringan ikat yang membungkus sel, berkas dan kumpulan
berkas (endomisium, perimisium dan epimisium)
• Kontraksinya lambat dan diatur oleh saraf tak sadar (saraf simpatis
dan para simpatis dari saraf otonom).
• Terdapat aktin dan miosin, yang merupakan unit fungsional untuk
kontraksi otot.
OTOT JANTUNG
CIRI OTOT JANTUNG
• Ciri khas otot jantung yaitu:
• Sel-selnya bercabang-cabang
• Pada sel ada garis-garis gelap dan terang seperti otot
rangka.
• Pada sel terdapat garis-garis transversal yang gelap,
dinamakan diskus interkalaris
• inti sel 1-2 dan terletak di tengah.
• Pada jantung ada 3 hubungan khusus pada diskus
interkalaris yaitu:
• Fascia adherens : tempat perlekatan filamen aktin pada
sarkomer terminal,
• Maskula adherens : mempersatukan otot jantung agar
tidak terpisah pada saat kontraksi terus menerus
(hubungan antar sarkomer),
• Gap junction : kontinuitas ionik di antara sel-sel yang
berdekatan.
RELAKSASI OTOT
KONTRAKSI OTOT

• Impuls saraf memicu pelepasan asetilkolin dari titik sinaps ke celah


sinaps.
• Asetilkolin akan berikatan dengan reseptor pada ujung saraf yang
berhubungan dengan otot. Proses tersebut menginisiasi impuls pada
sarkolema serabut otot.
• Impuls menyebar dari sarkolema menuju Tubulus-T, ion kalsium
dikeluarkan dari terminal cisterna retikulum sarkoplasmik ke
sarkoplasma.
• Ion kalsium akan terikat pada troponin, menyebabkan
troponin berubah bentuk.
• Perubahan bentuk troponin menggerakkan tropomiosin
yg ada pada aktin untuk membuka sisi aktif aktin yang
ada pada filamen tipis.
• Sisi aktif yang terbuka memungkinkan kepala dari
filamen tebal miosin dapat berikatan dengan filamen
tipis.
• Kepala miosin menggerakkan/memindahkan filamen
tipis menuju bagian tengah sarkomer. Menyebabkan
sarkomer memendek (berkontraksi).
• ATP yang terikat pada kepala miosin akan dipecah
menjadi ADP + P.
• Siklus akan dipertahankan selama ion kalsium tetap
berikatan pada troponin. Hal ini memastikan sisi aktif
filamen tipis terbuka.
• Saat impuls berhenti, kalsium akan di transfer kembali
menuju retikulum sarkoplasmik, tropomiosin kembali
menutup sisi aktif filamen tebal. Filamen kembali
mengalami relaksasi.

Anda mungkin juga menyukai