Anda di halaman 1dari 20

Cara Menanam Durian Supaya Cepat

Berbuah

Agribisnis
Eri Satria. S.AB | April | 2020

P a g e 1 | 20
DAFTAR ISI:
Lokasi 2
Bibit durian 2
Penanaman 3
Perawatan pohon durian 5
Hama tanaman durian dan cara pengendaliannya 11

I. Pendahuluan
Jika anda sekarang ini sedang mencari ide peluang usaha, durian juga
merupakan komoditas yang sangat baik untuk dijadikan pilihan ladang bisnis.
Ada berbagai macam jenis buah Durian yang bisa anda jumpai, ada durian
merah, durian monthong, durian bawor, durian musang king, durian pelangi,
manoreh kuning, duri hitam dan banyak lagi jenis durian unggul lainnya.

II. Lokasi
Menentukan lokasi penanaman atau lahan kebun buah durian merupakan hal
yang sangat penting. Karena durian memiliki beberapa syarat agar bisa tumbuh
dengan subur, seperti:
 Penanaman dilakukan pada lahan dengan ketinggian 50-1000 m diatas
permukaan laut.
 Tipe tanah lempung berpasir yang memiliki banyak kandungan organik dan
unsur hara.
 Suhu lahan berkisar antara 21 sampai 30 derajat Celcius.
 Memiliki curah hujan 1.500 hingga 2.500 mm per tahun.
 Lahan memiliki pH tanah sebesar 6-7.

P a g e 2 | 20
III. Bibit Durian
Langkah pertama yang harus anda perhatikan dalam cara menanam durian yaitu
memilih bibit yang berkualitas dan layak tanam akan lebih mudah jika anda
mendapatkan bibitnya dari toko ataupun petani durian.
Bibit durian di pasaran biasanya sudah berbentuk stek dan siap tanam, sehingga
sangat praktis dan anda juga tidak perlu bersusah payah menyiapkan bibitnya.

IV. Penanaman
Setelah Anda mendapatkan bibit unggulan, sebaiknya jangan langsung ditanam
tetapi ditaruh dulu di dekat lokasi tanam agar dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungannya yang baru. Sementara itu bersihkanlah lahan dari gulma atau
tanaman liar yang mengganggu kemudian dicangkul agar gembur lalu
campurkan pupuk dan diamkan selama kurang lebih seminggu agar pupuk
terserap sempurna oleh tanah. Setelah itu buatlah lubang dengan jarak antar
lubang kurang lebih 8x8m.
Tahapan Penanaman:
P a g e 3 | 20
A. Persiapan Lobang Tanam
Gali lubang tanam dengan ukuran minimum 50x50x50 cm untuk bibit tanaman
berukuran kecil (tinggi 0,5 meter), ukuran 80x80x80 cm untuk bibit tanaman
berukuran sedang (tinggi 1 meter)
Taburkan pupuk fosfat dalam bentuk Rock Phosphate (RP), Triple Super
Phosphat (TSP), atau SP36 (Super Phosphat 36), di bagian bawah lubang tanam
sebanyak 100 gram untuk lubang tanam ukuran 50x50x50 cm, sebanyak 150
gram untuk lubang tanam ukuran 80x80x80 cm

B. Pemupukan Sebelum Tanam


Aduk tanah galian dengan pupuk kandang yang sudah disiapkan. Pupuk kandang
(pukan) dalam bentuk kotoran hewan (kohe) matang dan terfermentasi sempurna
dalam jumlah secukupnya 30 kg/lubang , tergantung pada jenis-jenis tanah
setempat. Pemberian pupuk kandang terlalu banyak bisa mengakibatkan akar
menjadi busuk dan tanaman mati karna efek panas pada media tanah. Apabila
tanah galian terlalu padat tambahkan dengan pasir secukupnya.
Masukkan kembali tanah yang sudah dicampur pupuk kandang dan pasir ke
dalam lubang tanam hingga batas tinggi leher akar bibit atau 2/3 tinggi lobang
yang akan ditanam. Padatkan tanah pada semua bagian sisi samping lubang
untuk menghindari efek longsor jika tersiram air atau terkena hujan deras, agar
bibit yang ditanam tidak berubah posisi setelah bibit di tanam.
Taburkan kapur dolomit yang mengandung unsur Calsium dan Magnesium
untuk menjaga kestabilan pH (derajat kemasaman) tanah sekaligus memberi
asupan nutrisi bagi tanaman muda yang ditanam di lahan terbuka. Pemberian
kapur dolomit adalah hal yang penting bagi tanaman, khususnya pada proses
pembentukan tunas-tunas baru bagi tanaman muda serta memasok hara
magnesium yang menjadi penyusun utama klorofil di daun. Diharapkan dengan
segera agar tanaman mampu untuk berfotosintesis secara sempurna sehingga
tanaman dapat tumbuh dengan baik di lahan.

C. Penanaman Bibit Durian


P a g e 4 | 20
Bibit durian sebaiknya dimasukkan dalam posisi tegak, lalu timbun dengan
tanah hingga lobang rata.
Durian membutuhkan banyak air sehingga perlu penyiraman secara teratur setiap
hari pada awal masa tanam. Oleh karena penyiraman secara rutin ini, tanah
seringkali menjadi padat sehingga perlu digemburkan dan disiangi agar
peresapan air dan sirkulasi udara kembali lancar.

Dalam membersihkan gulma atau tanaman liar yang tumbuh kemudian,


sebaiknya jangan menggunakan cangkul karena dapat merusak akar tanaman.
Setelah kurang lebih 3 bulan ditanam, berikanlah pupuk buatan sebanyak 200g
per pohon dengan rutin setiap 4 bulan sekali hingga tanaman berusia 3 tahun.
Selain itu jangan lupa memberikan pupuk kompos atau pupuk kandang yang
sudah matang setiap tahunnya.
Sebaiknya pupuk yang anda gunakan adalah pupuk organik seperti pupuk
kompos atau pupuk kandang, penggunaan pupuk organik tidak akan
menyebabkan perubahan tekstur ataupun kandungan tanah.

V. Perawatan Pohon Durian


Cara merawat tanaman durian yang sudah anda tanam supaya bibit durian
mampu bertahan dalam cuaca dan kondisi apapun, perawatannya lebih mudah
dan hemat. Berikut penjelasannya:
1. Merawat Pohon Durian Setelah Tanam
Sebelum melakukan pemupukan pada tanaman durian sebaiknya melihat terlebih
dahulu keadaan tanah, kebutuhan tanaman akan pupuk, unsure hara yang
terkandung didalam tanah tempat durian tersebut tumbuh. Pengetahuan tentang
kondisi tanah ini penting agar kita mengetahui dosis dan jenis pupuk yang akan
digunakan. Jenis pupuk yang digunakan untuk memupuk durian diantaranya,
pupuk kandang, kompos, pupuk hijau serta pupuk buatan.
Pemupukan yang tepat dapat membuat tanaman tumbuh subur. Setelah tiga
bulan ditanam, durian membutuhkan pemupukan susulan yang berupa NPK
(15:15:15) 200 gr per pohon. Kemudian pupuk susulan yang berupa NPK harus

P a g e 5 | 20
dilakukan rutin seiap 4 bulan sekali hingga umur tanaman durian mencapai 3
tahun. Selanjutnya setahun sekali tanaman bisa dipupuk dengan pupuk organic
berupa kompos atau pupuk kandang berkisar anatara 60-100 kg per pohon di
musim kemarau. Pemupukan dilakukan dengan cara menggali lubang
mengelilingi batang bawah di bawah mahkota tajuk paling luar dari tanaman.
Tanaman durian yang telah berumur 3 tahun biasanya mulai membentuk batang
dan tajuk. Setelah itu, setiap tahun durian membutuhkan tambahan 20–25%
pupuk NPK dari dosis sebelumnya. Apabila pada tahun ke-3, durian diberi
pupuk 500 gram NPK per pohon maka pada tahun ke-4 dosisnya menjadi 600-
625 gram NPK per pohon. Kebutuhan pupuk kandang juga meningkat, berkisar
antara 120-200 kg/pohon menjelang berbunga durian membutuhkan NPK
10:30:10. Pupuk ini ditebarkan pada saat tanaman selesai membentuk tunas baru
(menjelang tanaman akan berbunga).
Cara Memupuk:
Buatlah lubang melingkari tanaman yang sudah disesuaikan dengan lebar tajuk
pohon. Kedalaman lubang dibuat antara 20-30 cm. Tanah bekas galian tersebut
disisihkan untuk menutup kembali lubang setelah disebarkan secara merata ke
dalam lubang. Setelah itu tanah diratakan kembali, bila tanah dalam keadaan
kering segera lakukan penyiraman.

P a g e 6 | 20
2. Merawat Pohon Durian yang Sedang Berbunga
Masa berbunga biasanya merupakan masa yang ditunggu-tunggu oleh para
petani karena hal itu menandakan bahwa pohon akan segera berbuah. Tetapi, ada
kemungkinan besar dimana bunga-bunga pohon akan rontok, sehingga panen
menjadi gagal. Maka kita akan membahas cara merawat pohon durian yang
sedah berbunga.
Faktor Kerontokan
Ada beberapa faktor dimana bunga buah ini bisa rontok, yaitu sebagai berikut:
 Faktor Fisiologis Kimiawi
Faktor fisiologi kimiawi adalah nutrisi yang didapat dari tanah. Tanah ideal
untuk menanam pohon durian adalah tanah yang memiliki kandungan nutrisi
yang tinggi. Unsur hara atau nutrisi yang diperlukan berupa fosfat dan kalium.
Terbatasnya kandungan unsur hara dalam tanah dapat menjadi faktor kerontokan
bunga dan bakal buah. Jika kandungan kalium di tanah dan pasokan air sangat
terbatas, maka kerontokan pun akan semakin parah. Maka tanah pertanian harus
subur untuk menanam pohon durian ini.
 Faktor Biologis
Faktor biologis biasanya berupa serangan hama dan penyakit. Bunga yang baru
muncul sering mengalami kerontokan karena serangan hama ataupun penyakit
buah. Hama yang menyerang tanaman harus dibasmi secara teratur seperti ulat
yang memakan buah baru, hama penggerek yang menghisap cairan sel buah
baru, dan beragam jenis kutu penghisap cairan sel yang bisa mengeluarkan
sejenis cairan madu yang disukai oleh semut.
Perpaduan antara semut dan kutu ini bisa menimbulkan gejala lapisan hitam
(embun jelaga) dimana lapisan hitam ini terlihat mengotori tanaman. Embun
jelaga ini juga bisa menghalangi daun untuk berfotosintesis dengan normal dan
mengurangi jumlah fotosintat yang terbentuk sebagai cadangan bahan kering
dalam tubuh tanaman.
 Faktor Fisik
Faktor fisik yang bisa menyebabkan kerontokan berupa kondisi bunga yang
tidak bisa melakukan penyerbukan karena cuaca. Saat musim hujan, pohon
P a g e 7 | 20
durian kerap mendapat masalah penyerbukan dan menyebabkan bunga terus
rontok. Hal ini disebabkan karena benangsari (alat kelamin jantan bunga) yang
basah akan menjadi lengket karena terikat air, maka tidak bisa bertemu dengan
putik (alat kelamin betina bunga).
Sebaliknya saat musim kemarau, suhu panas ini membuat daya hidup benangsari
menjadi lebih pendek sehingga tidak mampu membuahi kepala putik. Akibatnya,
bunga akan layu dan akhirnya rontok karena proses persarian bunga karena tidak
berhasil karena faktor cuaca.
 Kesehatan Pohon
Pohon durian akan berbuah dengan baik apabila pohonya sehat. Lakukan
pemupukan dan pengendalian hama sebelum pohon berbunga secara intensif.
Hindari menggunakan pupuk kimia terlalu banyak, sebaiknya gunakan pupuk
kandang atau pupuk cair organik seperti pupuk cair organik dari buah busuk.
 Gagal Penyerbukan
Kegagalan dalam penyerbukan juga merupakan salah satu faktor penyebab
rontoknya bunga, Putik bunga dari pohon durian harus diserbuki oleh benangsari
dari pohon lain. Penyerbukan hanya dapat dilakukan saat bunga bermekar penuh
pada jam 5 sore hingga 3 dini hari.
Penyerbukan ini juga bergantung pada serangga malam. Jadi jika tidak ada
serangga atau pohon lain, maka penyerbukan akan gagal danpunya rontok.
 Umur dan Diameter Cabang
Tanaman durian akan berbunga saat berumur 3 tahun. Dengan ukuran cabang
atau dahan pohon yang semakin besat, maka semakin besar pula kemampuan
pohon untuk menimbun makanan yang dibutuhkan untuk menghasilkan bunga.
Diameter minimal batang pohon yang mampu berbunga adalah sekitar 2 cm.
 Penyemprotan Bahan Kimia
Bunga pada pohon durian ini sangat rentan pada bahan kimia seperti pupuk
daun, pupuk buah, insektisida, dan fungisida. Hal ini menyebabkan kerontokan
bunga karena bahan kimia tersebut merupakan bahan asing bagi bunga, sehingga
mengganggu proses pembungaan. Selain itu pupuk kimia juga membahayakan
lingkungan. Maka dari itu, jika ingin menyemprot bahan kimia, lakukan sebelum
berbunga atau setelah penbungaan selesai.
P a g e 8 | 20
Tips Mengatasi Kerontokan Bunga
Setelah mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kerontokan bunga, inilah
saatnya untuk mengetahui cara merawat pohon durian yang sedang berbunga
supaya tidak rontok. Berikut adalah tips nya.
 Rajin Melakukan Penyiraman
Meskipun kelebihan air tidak baik untuk bunga dan menyebabkan kerontokan,
tetapi tanaman durian tidak boleh kekurangan air. Jika sudah musim berbunga,
maka sebaiknya lebih sering menyiraminya supaya tanah tidak kekeringan,
terutama pada musim kemarau. Saat tanaman sedang berbunga, justru lebih
membutuhkan nutrisi dan air supaya dapat membuat bunga menajdi sehat dan
kuat.

 Upayakan Menanam Lebih Dari Satu Tanaman


Salah satu faktor yang menyebabkan rontoknya bunga adalah tidak adanya
penyerbukan silang. Jika selama ini tanaman durian yang ditanam hanya satu
dan sering mengeluarkan bunga tetapi sering gugur dan tidak bisa berbuah, maka
mungkin inilah faktor penyebabnya. Maka, sebaiknya usahakan untuk menanam
lebih dari satu pohon supaya penyerbukan silang bisa terjadi.
 Penuhi Nutrisi Tanaman
Jika kerontokan bunga disebabkan oleh faktor kurangnya nutrisi, maka berilah
pupuk kalium baik dalam bentuk tunggal maupun majemuk. Atau pemupukan
juga bisa dilakukan dengan memberikan pupuk fosfat yang dikombinasikan
dengan kalium. Kombinasi kedua pupuk ini akan sangat bermanfaat untuk
tanaman supaya berbuah dan berbunga secara normal. Pupuk yang mengandung
kalium sebaiknya diberikan pada tahap awal sebelum penbungaan berlangsung
dan pasca persarian selesai sehingga nutrisi ini dapat dimanfaatkan oleh tanaman
secara optimal.
Selain pemupukan kalium dan fosfat, memberikan pasoka air yang cukup juga
penting sehingga proses pembentukan dan pengisian buah akan berlangsung
baik. Selain itu, kondisi tanah disekeliling juga harus lembab dan bukan becek

P a g e 9 | 20
atau tergenang. Hal ini dilakukan supaya tanaman tetap mendapatkan pasokan
air yang cukup selama proses persarian, pembesaran, dan pemasakan buah.

3. Pemupukan dan Perawatan Masa Berbuah


Pemupukan utama dilakukan 3x dalml setahun, yaitu setelah masa panen
puncak, sebelum masa berbunga dan saat pembesaran buah. Patokan
pemupukan pohon durian adalah masa panen puncak, karena musim buah durian
berbeda-beda di setiap lokasi agroekosistem dan pergeseran musim berbuah
karena pengaruh pergeseran iklim.
Berikut ini waktu pemupukan, dosis dan jenis pupuk untuk tanaman durian:
a). Pemupukan Pertama
Pemupukan pertama dilakukan setelah buah habis dipanen,
Tunas air, cabang, dan ranting terlalu rimbun atau terinfeksi penyakit dipangkas,
Jenis dan dosis pupuk yang digunakan adalah kompos/pupuk kandang 2 – 2,5
kg/m2, NPK 15–25 gr/m2 dan dolomit 50–100 gr/m2,Pemupukan dilakukan
dengan cara ditabur dibawah tajuk tanaman.

b). Pemupukan Kedua


Dilakukan 4 bulan setelah pemupukan pertama atau pada akhir musim hujan dan
diperkirakan 1 – 2 bulan kemudian musim berbunga,
Pupuk yang diberikan mengandung unsur P tinggi, K sedang dan N sangat
rendah,
Jenis dan dosis pupuk yang digunakan adalah SP-36 15 – 20 gr/m2 dan NPK 7 –
10 gr/m2,
Pemupukan kedua dilakukan untuk menyiapkan nutrisi dalam pembentukan
bunga.

c). Pemupukan Ketiga


Dilakukan 4 bulan setelah pemupukan kedua atau pada masa pembesaran buah,
Pemupukan dilakukan sekitar 60 – 67 hari setelah bunga mekar,
Pupuk yang diberikan mengandung unsur P sedang, K tinggi dan N sangat
P a g e 10 | 20
rendah atau 0 (tanpa N),
Jenis dan dosis pupuk yang digunakan adalah SP-36 3 – 6 gr/m2 dan KCl 7 – 10
gr/m2,
Pemupukan ketiga dilakukan untuk menyiapkan nutrisi dalam pengisian buah.

4. Pemeliharaan Tanaman
Pada pohon durian juga perlu dilakukan penjarangan buah, hal ini untuk
mengantisipasi kematian durian dan agar tidak menghabiskan energi saat proses
pembuahan. Penjarangan ini juga berpengaruh pada kelangsungan hidup, rasa,
ukuran buah dan frekuensi pembuhan pada tiap tahun. Juga penyiangan perlu
dilakukan untuk menghindari persaingan dengan tanaman lain seperti rumput
yang tumbuh disekeliling pohon terutama selama masa pertumbuhan.
Penyiangan ini dilakukan pada diameter 1 m di tiap tanaman. Juga perlu
dilakukan pemangkasan untuk akar pohon sehingga menghambat pertumbuhan
vegetatif tanaman sampai 40% selama ± 1 musim. Selama itu pula tanaman tidak
dipangkas. Pemangkasan akar selain membuat tanaman menjadi cepat berbuah
juga meningkatkan kualitas buah, yang bisa lebih keras dan lebih tahan lama.
Tanaman durian juga perlu peremajaan, khususnya untuk tanaman yang sudah
tua dan kurang produktif, tapi dengan cara tidak membongkar atau
menggantikan dengan tanaman baru yaitu dengan cara melakukan pemangkasan.
Setelah 2-3 minggu maka akan tumbuh tumbuh tunas-tunas baru.

VI. Hama Tanaman Durian dan Cara Pengendaliannya

1. Hama Penggerek buah (Hypopereqa sp) atau Gala-gala


Pada hama penggerek buah adalah serangga yang menyerang tanaman dengan
cara menggerek biji dan daging buah sehingga seringkali mengakibatkan buah
jatuh sebelum tua. Serangga ini biasanya menyebar dengan cara terbang dari
pohon durian satu ke pohon durian lainnya dan bertelur pada buah yang
dihinggapinya.

P a g e 11 | 20
Hama ini biasanya menyerang pada waktu kemarau. Hama penggerek buah ini
dapat dikendalikan dengan cara menyemprotkan insektisida seperti Basudin,
Sumithion 50 AC, Thoidan 35 EC, dengan dosis 2–3 cc/liter air.

penggerek buah durian

2. Hama Penggerek Bunga (Prays Citrys)

Sedangkan pada hama penggerek bunga yang biasanya dilakukan oleh ulat. Ulat
ini menyerang kuncup bunga dan calon buah durian. Umumnya ulat ini
menyerang tanaman durian yang baru berbunga. Tanda-tanda tanaman durian
terkena hama ini adalah rusaknya kuncup bunga sehingga putik bunga akan
berguguran. Tidak hanya merusak putik, ulat ini juga merusak benang sari dan
tajuk bunga.
Ulat penggerek bunga berwarna hijau dengan kepala berwarna coklat, ketika
menjdi kupu-kupu akan berwarna merah agak kecoklatan.
Hama ini bisa dikendalikan dengan cara menyemprotkan insektisida seperti
Supracide 40 EC, nuvacrom SWC, Perfekthion 400 EC (Eimetoat 400
gram/liter).

P a g e 12 | 20
3. Hama Penggerek Batang

Hama penggerek batang menyerang tanaman durian dengan cara mengeluarkan


kotoran dibawah batang sehingga mengakibatkan tanaman yang terserang akan
layu dan mati.
Hama ini dapat dikendalikan dengan cara mekanis/kultur teknis yaitu dengan
cara memotong batang sebanyak 5 cm atau dapat pula dilakukan dengan cara
kimiawi yaitu dengan menyemprotkan cairan insektisida jenis Tamaron 0,3 %
dan Diazinon 0,5 % yang disemprotkan sesuai dosis.

Penggerek Batang durian

4. Kutu Loncat Durian

Kutu loncat durian adalah serangga yang mirip dengan kutu loncat yang
menyerang tanaman lamtoro. Kutu loncat menyerang tanaman durian secara
P a g e 13 | 20
bergerombol. Bagian yang diserang adalah bagian pucuk daun yang masih
muda. Kutu ini menyerang dengan cara menghisap cairan pada tulang-tulang
daun sehingga menghambat pertumbuhan, selain itu serangga ini mengeluarkan
cairan getah bening yang berwarna pekat dan rasanya manis. Rasa manis getah
ini akan mengundang semut untuk bergerombol.
Hama kutu loncat durian ini dapat dikendalikan dengan cara memangkas daun
dan ranting-ranting yang terserang hama, atau hama ini juga dapat dikendalikan
secara kimia dapat dilakukan dengan menyemprotkan insektisida Supracide 40
EC dosis 100–150 gram/5 liter air.

5. Lebah Mini

Lebah yang tergolong dalam hama yang menyerang tanaman durian ini
mempunyai ciri-ciri tubuhnya berwarna coklat kehitaman dan mempunyai sayap
bergaris putih dan lebar. Hama ini menyerang tanaman hanya pada saat lebah
berada dalam fase ulat, bagian tanaman yang diserang adalah ranting dan daun-
daun muda.
Hama ini dapat dikendalikan dengan menggunakan parvasida, seperti Hostathion
40 EC (Triazofos 420 gram/liter), dan insektisida, seperti Supracide 40 EC dosis
420 gram/liter dan Temik 106 (Aldikarl 10%).

6. Phytophthora Palmivora (kanker bercak)

Penyakit ini adalah penyakit yang paling banyak menyerang tanaman durian.
Penyakit ini menyerang hampir semua bagian tanaman durian mulai dari akar,
batang, daun dan buah. Phytopora Palmivora banyak ditemukan di negara
tropika basah seperti negara-negara Asia Tenggara. Di Indonesia, penyakit ini
banyak ditemukan di Riau, Sumatera Barat, Sumatera Utara dan jawa Barat.
Penyakit ini sulit dikendalikan karena jumlah inang yang beragam dan kondisi
lingkungan yang kondusif untuk perkembangannya. Sifat lain dari penyakit ini
adalah penyakit ini dapat menimbulkan berbagai gejala penyakit pada tanaman
terutama tanaman durian.

P a g e 14 | 20
Phytopora Palmivora adalah cendawan yang sangat berbahaya bagi tanaman
durian, penyakit ini dapat menyebabkan kematian pada bibit, timbulnya bercak
pada daun tanaman, busuk akar, busuk buah baik itu sebelum ataupun sesudah
panen, serta kanker batang. Menurut penelitian kematian pohon durian akibat
penyakit ini diperkirakan mencapai 20–25% (Drenth dan Sendall dalam Emilda,
2007).
Tanaman durian yang terkena penyakit kanker bercak ditandai dengan adanya
luka pada kulit batang pohon yang dekat dengan tanah dan mengeluarkan lendir
yang berwarna merah. Jika tidak segera dicegah batang pohon akan membusuk
dan pucuk-pucuk tanaman akan mengering, tidak hanya itu daun-daun akan layu
dan rontok sebelum akhirnya mati.
Pengendalian yang dapat kita lakukan untuk mencegah penyakit kanker bercak
salah satunya adalah dengan cara menjaga keseimbangan ekosistem dengan
menggunakan pengendali hayati seperti bakteri antogonis yang ramah
lingkungan seperti Bacillus subtilis, Bacllus cereus dan Bacillus mageterium.
Jika penyakit Phytophthora Palmivora ini menyerang bagian akar maka gejala
awal yang muncul adalah tanaman terlihat layu, daun muda terlihat menguning,
pertumbuhan tanaman menjadi terganggu dan jaringan akar menjadi lunak dan
berwarna coklat gelap. Biasanya akar-akar muda yang lebih mudah terserang
penyakit ini.
Sedangkan jika Phytophthora Palmivora menyerang daun maka pada pada
permukaan daun akan terlihat flek kecil yang makin lama akan semakin
membesar dan akan tumbuh spora berwarna putih disekitar bawah daun.

P a g e 15 | 20
kanker bercak daun durian
Apabila menyerang batang penyakit ini akan menimbulkan bekas luka pada
batang yang terlihat seperti blendok berwarna coklat kemerahan. Kondisi ini
biasanya disebut kanker batang. Jika batang tanaman durian terkena penyakit ini
bagian akar akan membusuk dan berwarna kehitaman. Serangan ringan akan
menyebabkan daun menguning dan gugur tetapi pada serangan berat akan
mengakibatkan kematian pohon dan pohon menjadi rebah.
Jika menyerang buah, gejala yang muncul pada tanaman yaitu ditandai dengan
daun durian yang terserang menguning dan gugur mulai dari daun yang tua,
cabang pohon kelihatan sakit dan ujung- ujungnya mati, diikuti dengan
berkembangnya tunas-tunas dari cabang di bawahnya; kulit di atas permukaan
tanah menjadi coklat dan membusuk; pembusukan pada akar hanya terbatas
pada akar-akar sebelah bawah, tetapi dapat meluas dari ujung akar lateral sampai
ke akar tunggang; dilihat dari luar akar yang sakit tampak normal, tetapi jaringan
kulitnya menjadi colat tua dan jaringan pembuluh menjadi merah jambu.
Untuk mengendalikan penyakit Phytophthora Palmivora tidak dapat dilakukan
seperti menghilangkan hama. Oleh karena itu pemberian fungisida tidak
mempan terhadap penyakit ini. Oleh karena itu lebih disarankan untuk
P a g e 16 | 20
melakukan pengendalian secara terintegrasi dengan penggunaan varietas tahan
dan bebas penyakit, kultir teknis yang sehat, pendalian hayati dan kimia yang
ramah.
Untuk pencegahan awal penyakit ini dapat dilakukan dengan cara menanam
benih yang sehat. Selain itu pencegahan penyakit ini dapat juga dilakukan
dengan cara menghindari penanaman diareal yang tergenang karena tempat
seperti ini merupakan tempat berkembang biaknya penyakit ini. Hindari
memupuk dengan menggunakan cangkul, pemupukan sebaiknya dilakukan
dengan cara disebar merata diarea bawah tajuk kemudian ditutup dengan mulsa.
Hindari menggunakan pupuk N dari sumber pupuk tunggal.
Pengendalian penyakit ini juga dapat dilakukan dengan menggunakan bahan
organik seperti pupuk kandang dan kompos. Dari beberapa penelitian
menyatakan bahwa pupuk kandang ayam merupakan sumber bahan organik
yang paling mampu menekan pertumbuhan protista pada tanaman durian karena
bahan ini dapat menstabilkan pH tanah dan berkembangnya mikroorganisme
yang dapat menekan pertumbuhan penyakit ini.
Pada kanker batang, pengendalian penyakit dapat dilakukan dengan beberapa
cara antara lain dengan cara kulturteknis yaitu memperbaiki drainase tanaman
dengan cara mencegah air hujan agar tidak mengalir dipermukaan tanah,
mengurangi kelembaban kebun dengan cara memangkas daun yang tidak
produktif, dan memupuk tanaman dengan menggunakan pupuk organik atau
pupuk kandang yang sudah dicampur dengan kapur. Selain kultur teknis,
pengendalian juga dapat dilakukan dengan menghilangkan bagian tanaman yang
sakit dengan cara memotong bagian kulit yang sakit sampai bagiam yang sehat.
Luka pada batang diolesi dengan fungisida dan ditutup dengan karbolinum.
Sedangkan untuk mencegah P. Palmivora menyerang buah, hindarkan buah
bersentuhan dengan tanah secara langsung. Buah yang sudah matang sebaiknya
diikat atau dipasangin jaring sehingga buah tidak jatuh langsung ketanah.

7. Jamur Upas

Gejala: pada cabang-cabang dan kulit kayu terdapat benang-benang jamur


mengkilat seperti sarang laba-laba. Jamur berkembang menjadi kerak berwarna
merah jambu dan masuk ke dalam kulit dan kayu sehingga cabang mati.
P a g e 17 | 20
Pengendalian:
 Serangan jamur yang masih pada tingkat sarang laba-laba dapat dikendalikan
dengan cara melumasi cabang yang terserang dengan fungisida, misalnya calizin
RM
 Jika jamur sudah membentuk kerak merah jambu, sebaiknya dilakukan
pemotongan cabang kira-kira lebih 30 cm ke bawah bagian yang berjamur.
 Dengan menyemprotkan Antrocol 70 WP (propineb 70,5%), dosis 100–200
gram/liter air atau 1–1,5 kg/ha aplikasi.

Penyakit Penyimpangan Fisiologis Pada Durian


Selain hama dan penyakit yang telah dipaparkan diatas, ada pula penyakit
fisiologis yang menyerang tanaman durian. Penyakit ini bukan berasal dari
hewan maupun jamur tetapi biasanya dikarenakan faktor lingkungan, cuaca dan
kurangnya prasyarat tumbuh.
Beberapa penyakit fisiologis yang sering menyerang tanaman durian
antara lain:

1. Inti basah

Penyakit fisiologis inti basah disebabkan oleh cuaca yaitu satu hari sebelum
panen terjadi hujan yang sangat lebat sehingga mengakibatkan air masuk dan
meresap kedalam buah durian yang siap panen. Hal ini menyebabkan buah
durian menjadi berair dan sangat lembek, kondisi ini juga mengakibatkan daging
buah durian menjadi busuk.
Inti basah dapat dicegah dengan cara membuang air yang menggenangi tanaman
sehingga air tidak meresap ke batang dan buah durian.

P a g e 18 | 20
Inti basah durian

2. Buah Masak Tidak Merata

Terkadang pada buah durian terjadi ketidakseimbangan nutrisi dan mineral,


ketidakseimbangan ini menyebabkan buah masak tidak merata. Selain karena
ketidakseimbangan nutrisi ada beberapa kejadian buah masak tidak merata juga
disebabkan oleh kurangnya ketersediaan air.
Penyakit fisiologis ini biasanya terjadi pada buah yang berukuran besar. Jika
anda menemukan dalam buah durian terdapat bagian yang masih keras serta
tidak berbau, maka bisa dipastikan durian tersebut terkena penyakit fisiologis
buah matang tidak merata. Penyakit ini dapat diatasi dengan cara melakukan
pemupukan dengan dosis yang seimbang, siramlah tanaman durian sesuai
dengan waktunya dan dengan jumlah air yang tepat.

3. Ujung Daun yang mengering

P a g e 19 | 20
Pada beberapa kasus tanaman durian terdapat kondisi dimana ujung daun
mengering dan berwarna coklat. Kondisi ini disebabkan oleh tanaman yang
kekurangan unsur mikro Zn atau kekurangan air. Hal ini dapat dicegah dengan
cara menyemprotkan unsur mikro Zn atau memenuhi kebutuhan air yang
dibutuhkan.

4. Tip Burn
Penyakit tip burn ditandai dengan bagian ujung buah durian terdapat titik atau
bercak coklat kehitaman. Hal ini dikarenakan karena proses masaknya buah
terlalu cepat dan pada saat pembentukan buah tanaman kekurangan nutrisi dan
air.

Disusun dan dirangkum dari berbagai sumber oleh: Eri Satria. S.AB
Hp: 081291210902
Website:
http://www.andalasfarm.com/
http://www.benihbibit.com/
http://www.erisatria.com/

P a g e 20 | 20

Anda mungkin juga menyukai