Bab Iv Metode Analisis: B. Rasilitas Sanitasi Komunal Yang Illclayani 0,2°1 Pcnuuuuk
Bab Iv Metode Analisis: B. Rasilitas Sanitasi Komunal Yang Illclayani 0,2°1 Pcnuuuuk
METODE ANALISIS
sebagai berikut :
penduduk,
Pengolahan air limbah terpusat terdiri dari sambungan mmah tangga dan
Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang mengolah air limbah yang dikumpulkan dari
jaringan tersebllt.
individual biasanya terdiri dari unit jamban pribadi yang mengalirkan tinja ke
tangki septik dengan fasilitas infiltrasi bawah tanah atau langsung ke cubluk. Sisa
48,8 % yang tidak menggunakan sistem terpusat, komunal atau individual, masih
32
33
dibangun pada zaman pemerintahan Belanda, antara tahun 1925 dan 1938.
Kebersihan dan Perta\l.1anan (DKP), semen tara kawasan UGM dikelola sendiri.
Sementara air limbah yang ada sekarang terdiri atas komponen sebagai berikut :
a. Jaringan pipa lateral dengan panJang kllrang lebih 113.695 1tl dan pipa
pipa penggelontor dengan total panjang kurang lebih 19.433 m, dan pintu
.penggelontor.
penduduk (25 % penduduk kota) pada tahun 2002 dan 273.000 penduduk (58 %
-
J
Sambungan perumahan 17.330 42.650
pllpuk sehanyak ± 3.300 rn 3 per tahun, dan hesarnya debit air limbah yang keluar
saat ini endapan lumpur tersebut belmTI dimanfaatkan atan hanya dibuang, begitu
juga dengan air limbah yang keluar dari Qutfe! IPAL hanya dibuang l<e sungai. Hal
ini memberikan petunjuk bahwa perlll adanya pemanfaatan limbah agar dapat
lebih memberikan manfaat atau nilai tam bah baik dari segi ekonomi maupun
limbah cair domcstik yang ditampung pada bak pengering lumpur. Tempat
pengeringan lumpur diisi kolam demi kolam. Kapasitas efektif dari satu kolam
3
sekitar 240 m , jika konsentrasi lumpur 20 %, maka kapasitas unit pembuangan
lumpur adalah 20 mJ/jam. Sehingga, satu kolam pengering akan penuh dalam 2
sebagai pupuk adalah endapan lumpur kering, setelah lumpur dikeringkan dengan
Pupuk yang biasa digunakan adalah pupuk organik dan pupuk anorganik.
Endapan lumpur lPAL tcrmasuk dalam jcnis pupuk organik, karcna endapan
lumpur terscbut terdapat beberapa unsur lcngkap walaupun dalam jumlah yang
36
sedikit. Untuk memperoleh data unsur yang ada pada endapan lumpur IPAL maka
diambil sampel dari endapan lumpur tersebut, yang kemudian diteliti di BTKL
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat susunan fisik dan
kimia pada endapan lumpur yang mempunyai nilai pemupukan. Hal tersebut telah
1. lIlt::uia lanuh - A
uuuu A B c D
37
I
Jenis· Mulai tumbuh Tinggi batang setelah
I
Media 2 minggu
,., 1 •
A j nan 16,7 em
I
I r-----.---~
B 7 hari 12,6em
f----
C 5 hari 16,3 em
i
D 2 hari 19,2 em
Sumber : Pengamatan 2002
dapat mcnjadikan tanaman tidak bisa tumbuh seeara optimal / terhambat, hal ini
dapat dilihat pada pereobaan C, demikian pula tanaman yang ditanam pacta media
yang seluruhnya terdiri dari pupuk juga dapat menghambat pertumbuhan atau
bahkan tanaman akan mati (percobaan B). Oleh karena itu dapat disimpulkan
bahwa pem~lkaian pupuk hnrus discslIniknn dengan kebutuhan atau dengan kata
lain komposisi haru5 tepat dan seimbang baik dahlm jumlahnya maupun
dengan tanah seberat 1 kg, tanamnn lntllai tumbuh setelah tiga hari tanam
--'- - ---I
38
dengan Linggi uatang 16,7 em pada minggu kedua dari masa tanam. Setelah
setelah tujuh hari tanam dengan tinggi batang 12,6 em pada minggu kedua dari
lumpur / 1: 1 (pereobaan C) dengan tanah seberat 0,5 kg dan sludge seberat 0,5
kg , tanaman mulai tumbuh setelah lima hari tanam dengan tlnggi batang 16,3
cm pada minggu kcdua dari masa tana111. Sctelah satu bulan masa tanam
0,33 kg, tanaman mulai tumbuh sctelah dua hari tanam dcngan tinggi batang
19,2 em pada minggu kedua dad masa tanam. Setelah satu bulan masa tanam
menggunakan air sungai Winongo dita111hah suplai air dad limbah Madukismo
---------- ------~-~-
- --I
39
untuk tanaman tebu yang disubsidi pada bulan Mei sampai Agustus. Desa
Pendowoharjo terbagi menjadi 16 dusun dengan luas areal pertanian 362 ha yang
Luas areal sawah yang berada di sekitar lokasi IPAL seluas 150 ha yang
terdiri dari empat dusun. Debit air limbah yang keluar dari IPAL (outlet) sebesar
18.605,9 m3/hari (= 215,3 liter/detik). Pemberian air untuk lahan pertanian (padi)
3
pada umumnya sebesar 1 liter/detik/ha (86,4 m /hari) sampai 1,5 liter/detik/ha.
Menurut Valera dan Wickham dalclln Suhardjo. D (1988), kebutuhan air untuk
pndi di dacrah Asia Tcnggara antma 1,5 liter/dctik/ha sampai dengan 2,4
liter/detik/ha.
Padi atau dengan tanarnan lain yang hasilnya sarna dengan padi. Untuk
rnengetahui skemajaringan irigasi limbah IPAL dapat dilihat pacta gambar 4.2.
40
dengan total pendapatan sesudah ada proyek. Total pendapatan adalah hasil kali
antara luas areal dengan pendapatan bersih rata-rata per hektar tiap tabun.
a. Tanaman Padi-Padi-Palawija
41
pelanggan yang diambil dari biaya OM dan kemudian dibagi dengan jumlah
pelanggan, sehingga didapat tarif retribusi per bulan serta pendapatan IP AL setiap
tahunnya. Pada analisis yang dilakukan, pendapatan IPAL diperoleh dari tarjf
retribusi dan hasil penjualan pupuk. Analisis pendapatan dilakukan dengan eara
mengasumsikan biaya produksi pupuk dan hasil produksi pupuk per tahun.
Dalam satu tahun IPAL menghasilkan pupuk seb'esar 3.300 m 3 sludge. Dari
't"
analisis tersebut akan diperoleh pendapatan penjualan pupuk dalam satu tahun
dikurangi dengan biaya produksi pupuk, maka akan diperoleh pendapatan bersih
R =Dxh
dengan:
R " - pemlapalan
adalah:
.6.R = RI + R z
dengan:
RI = Pendapatan retribusi
~R=~R+R3
dengan:
~R = Pendapatan total
Titik impas dapat dicapai apabila pcndapatan lebih besar atau sama
pendapatan yang diperoleh dengan biaya yang dikeluarkan. Titik impas dicapai
pada saat garis pendapatan dan garis biaya total bertemu pada satu titik.
teori yaitu teori harga tetap dan teori harga berlaku. Dari hasil anal isis titik impas .
dapat diketahui percepatan titik impas yang dicapai antara analisis sebelumnya
dengan anali.si.s setelah pemanfaatan limbah. Pada analisis sebelumnya titik impas
dicapai pada tahun ke-24 dari saat IPAL bcropcrasi. Diharapkan dengan adanya
pemanfaatan limbah fPAL titik impas dapat diperoleh kurang dari 24 tahun.
43
DESA PENDOWOHARJO
DO
IPAL
BANGMALANG
PALlNGGAN ±22 Ha
±45 Ha
!:i:f I I
::.~:ii;
;j~(
PIRINGAN
± 36 Ha
r
DAGEN
+47 Ha \0
)o"\i;
.<;:;
;;::i? .....
:~it t(:
Keterangan :
~ = Output IPAL