Anda di halaman 1dari 3

ABOUT VLAD DRACULA

Vlad III atau dikenal sebagai Vlad Ţepeş atau Vlad Dracula adalah pangeran Wallachia yang berkuasa
pada tahun 1448. Wallachia adalah kerajaan yang sekarang dikenal sebagai Rumania.

Vlad sangat terkenal di masanya karena merupakan penguasa yang bengis dan haus darah. Saat
berkuasa, ia mendapatkan julukan "The Impaler" atau "Sang Penyula".

Ia mendapatkan julukannya karena senang menghukum orang dengan disula atau ditusuk. Saking
melegendanya nama Vlad menginspirasi Bram Stoker, seorang penulis menggunakan namanya untuk
judul buku karangannya pada tahun 1897.

Buku tersebut berjudul "Dracula" yang dalam bahasa Indonesia diubah menjadi Drakula. Fiksi yang
menceritakan karakter vampir haus darah yang sosoknya terinpirasi dari Vlad yang haus darah.

Saat memerintah, Vlad tidak hanya terkenal karena kekejamannya, tapi juga dikenal anti dengan
Kekaisaran Ottoman atau Kesultanan Utsmaniyah.

Sultan Murad II yang saat itu memimpin Kekaisaran Ottoman benar-benar kerepotan berusaha
"menjinakkan" Vlad. Mereka butuh Vlad, tapi Vlad bertingkah dan sulit diatur.

Kekaisaran Ottoman membutuhkan Vlad untuk menguasai Wallachia. Hal itu karena, setelah naik
takhta pada tahun 1436, Vlad digulingkan oleh faksi saingannya yang bersekutu dengan Hongaria,
yaitu Vladislav II yang juga telah membunuh ayahnya.

Vladislaus Dracula, karya Nikolaus Ochsenbach pada 1600. Nama balakangnya Drăculea atau
Dracula, merujuk 'anak sang naga'. Ayahnya, Vlad II Dracul, telah bergabung dengan Ordo Naga
(Order of the Dragon).Württembergische Landesbibliothek Stuttgart

Vladislaus Dracula, karya Nikolaus Ochsenbach pada 1600. Nama balakangnya Drăculea atau
Dracula, merujuk 'anak sang naga'. Ayahnya, Vlad II Dracul, telah bergabung dengan Ordo Naga
(Order of the Dragon).

Vlad the Impaler, potongan kayu Jerman oleh Ambrosius Huber, 1499.Britannica

Vlad the Impaler, potongan kayu Jerman oleh Ambrosius Huber, 1499.

Kesultanan Utsmaniyah memberi jaminan kepada Vlad untuk mendapatkan takhtanya kembali,
namun menjadi suzerenitas Ottoman di wilayah tersebut. Vlad harus membayar pajak kepada
Ottoman sebagai gantinya.
Vlad juga sebenarnya didikan Ottoman saat masih muda. Ia diserahkan keluarganya untuk dididik
dalam sains, filsafat, Islam dan bahasa Turki hingga sastra. Tapi Vlad benar-benar tidak senang
berada di tangan Turki.

Vlad cemburu dengan adiknya Radu yang dianakemaskan kesultanan yang kemudian memeluk
agama Islam. Radu juga diizinkan masuk ke pergaulan Kesultanan Utsmaniyah karena sikapnya yang
baik dan ksatria.

Sementara adik Vlad bersahabat dengan anak Sultan Murad II, Mehmed II (kemudian dikenal dengan
nama Al-Fatih atau "Sang Penakluk"), Vlad justru nanti akan menjadi pembenci. Mereka juga yang
kemudian berperan dalam penaklukan konstatinopel nantinya.

Vlad dan adiknya didik oleh Sultan Murad II, tapi kemudian menjadi pembenci Kekaisaran
Ottoman.Public domain

Vlad dan adiknya didik oleh Sultan Murad II, tapi kemudian menjadi pembenci Kekaisaran Ottoman.

Iklan untuk Anda: Banyak Pasien Diabetes Indonesia Nyesal Tak Cepat Tau Ini

Advertisement by

Hal itulah yang diduga kuat menjadi dasar Vlad begitu benci dengan Ottoman. Sementara Ottoman,
bagaimanapun sangat membutuh Vlad meski sangat sulit diatur dan terus membangkang.

"Mereka (Vlad dan Radu) diperlakukan dengan cukup baik menurut standar saat ini," kata Elizabeth
Miller kepada Live Science. Miller adalah seorang sejarawan penelitian dan profesor emeritus di
Memorial University of Newfoundland di Kanada.

"Tetap saja, Vlad kesal, sedangkan saudaranya menyetujui dan pergi ke pihak Utsmani. Tapi Vlad
memusuhi, dan saya pikir itu adalah salah satu faktor motivasinya untuk melawan Utsmani,
membalas dendam dengan mereka karena telah menahannya."

Baca Juga: Lima Fakta Penting yang Kerap Terlewat tentang Kekaisaran Ottoman

Baca Juga: Cerita Gigi Hitam Elizabeth I & Persekutuan dengan Kekaisaran Ottoman

Baca Juga: Perang Siprus, Ketika Kekaisaran Ottoman Memerdekakan Jajahan Venesia
Baca Juga: Enderun Mektebi: Sekolah Istana Tersohor Sepanjang Kekaisaran Ottoman

Saat jatuh dari kekuasaannya, Vlad mendapatkan dukungan dari gubernur-gubernur Ottoman untuk
mengambil kembali takhtanya. Tentu Sultan mendukung Vlad agar Wallachia kembali menjadi
wilayah kekuasaan Ottoman.

Pada Juli 1456, ketika pasukan Utsmaniyah dan Hungaria terkunci dalam pertempuran, Vlad
memimpin pasukan kecil bangsawan yang diasingkan.

Tentara bayaran Hungaria dan Rumania melawan musuh lamanya Vladislav II di Târgoviște, menurut
McNally dan Florescu dalam "Dracula, Prince of Many Face " (Little, Brown and Company, 1990).

"Dia puas membunuh musuh bebuyutannya dan pembunuh ayahnya dalam pertarungan jarak
dekat," tulis mereka.

Vlad, yang telah memantapkan posisi anti-Ottomannya, dinyatakan sebagai pemimpin atau voivode
Wallachia pada tahun 1456.

Tapi setelah berhasil kembali berkuasa, salah satu perintah bisnis pertamanya dalam peran barunya
adalah berhenti membayar upeti tahunan kepada sultan Ottoman, tindakan mengakhiri perdamaian
antara Wallachia dan Ottoman.

Anda mungkin juga menyukai