Anda di halaman 1dari 8

Jurnal online mahasiswa Arsitektur Universitas Tanjungpura

TAMAN WISATA KULINER PONTIANAK

Lisna Adela

Mahasiswa, Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura, Indonesia


lisnaadela@gmail.com

ABSTRAK

Pontianak memiliki kuliner yang beragam mulai dari makanan kecil hingga makanan utama yang
beragam jenis dan memiliki kenikmatan tersendiri. Trend kuliner sebagai promosi komersial saat
ini sedang menjamur dan memunculkan bisnis baru yang praktis seperti yang ada pada restoran
ataupun cafe di beberapa tahun terakhir. Akan tetapi kondisi tempat makan yang ada di
Pontianak memiliki lahan parkir yang terbatas, sehingga sering menggunakan badan jalan sebagai
lahan parkir. Selain itu, tempat makan yang ada di Pontianak sebagian besar hanya berfungsi
sebagai area untuk makan, tidak terdapat objek wisata dan rekreasi di dalamnya. Adapun tujuan
dalam judul proyek tugas akhir ini adalah merancang tempat makan yang memadukan unsur
kuliner dengan unsur wisata dalam satu tempat. Metode yang digunakan untuk mengkaji data
yang berkaitan dengan Taman Wisata Kuliner Pontianak yaitu melalui pengumpulan data atau
survei, yang kemudian dianalisis untuk mendapatkan konsep desain. Berlokasi di Jalan Letkol
Soegiono atau yang biasa dikenal dengan kawasan GOR, dengan ukuran lahan ±7.900 m². Area
tersebut dibuat menjadi indoor dan outdoor, di area indoor terdapat counter-counter foodcourt
dan di area outdoor terdapat taman dan kios-kios jajanan sehingga pengunjung dapat menikmati
bersantap di area taman atau di dalam foodcourt yang dibuat terbuka agar tetap berkaitan erat
dengan nuansa taman.

Kata kunci: Taman, Wisata, Kuliner, Ruang Terbuka, Pontianak

ABSTRACT

Pontianak has a variety of culinary ranging from snacks to main dishes of various types and has its
own enjoyment. Culinary Trend as a commercial promotion currently being proliferated and led
to new business that practically like in a restaurant or cafe in the last few years. However, the
condition of eating places in Pontianak has a limited parking space, so often use the road as a
parking lot. . In addition, the eating places in Pontianak mostly only serves as an area for dining,
there are no attractions and recreation in it. The purpose of the title of this final project is to
design a place to eat that combines culinary elements with elements of tourism in one place. The
method used to study data relating to Pontianak Culinary Tourism Park is through data collection
or surveys, which are then analyzed to get the design concept. Located on Jalan Letkol Soegiono
or commonly known as the GOR area, with a land size of ± 7,900 m². The area is made into indoor
and outdoor, in the indoor area there are counters foodcourt and in outdoor areas such as garden
and street food stalls so that visitors can enjoy dining in the garden area or inside foodcourt made
open to remain closely associated with the feel of the park.

Keywords: Park, Tourism, Culinary, Open Space, Pontianak

1. Pendahuluan
Kota Pontianak memiliki berbagai potensi wisata mulai dari wisata sejarah, wisata budaya, dan
salah satunya berpotensi dalam pengembangan wisata kuliner, Pontianak sempat digadang-gadang
berpotensi menjadi “Pontianak Sebagai Kota Wisata Kuliner”. Pontianak memiliki kuliner yang
beragam mulai dari makanan kecil hingga makanan utama yang beragam jenis, cita rasa dan tampilan
yang memiliki ciri khas dan kenikmatan tersendiri. Hal ini dapat menjadi dukungan kuat dalam
mengembangkan Pontianak sebagai Kota Kuliner, dengan adanya pernyataan dari Wali Kota Pontianak
Edi Rusdi Kamtono yang berencana membangun sentra kuliner di beberapa titik di Kota Pontianak,
hal itu dilakukan mengingat tingginya minat pecinta kuliner akan masakan dan cita rasa dari Kota
Pontianak yang ada saat ini, bahkan kuliner bukan hanya sekedar untuk makan menghilangkan lapar
tetapi dapat menjadi wisata. Beberapa titik yang direncanakan antara lain di Jalan Paralel Sungai Jawi,
Jalan Paralel Sungai Raya Dalam, dan Paralel Parit Tokaya. Selain tiga titik tersebut, kawasan

Volume 7 / Nomor 2 / September 2019 Hal 39


Jurnal online mahasiswa Arsitektur Universitas Tanjungpura
Waterfront City yang terletak di pinggir Sungai Kapuas juga akan dijadikan sebagai sentra kuliner.
Rencana dari pemerintah Kota Pontianak yang akan menata lahan menjadi lebih produktif, salah
satunya menata kawasan GOR tepatnya disamping taman Gita Nada disepanjang jalur parit tokaya
menjadi kawasan kuliner telah direstui dan didukung oleh Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji,
dalam wawancara bersama tribun beliau menegaskan apabila lokasi tersebut ditata dengan baik,
dapat dimanfaatkan oleh lebih banyak masyarakat, beliau mencontohkan seperti misalnya
dimanfaatkan untuk jogging track dipagi hari dan kuliner malam hari, sehingga kedepannya kawasan
GOR akan lebih hidup.
Pengadaan Wisata Kuliner di Pontianak ini merupakan proyek yang bertujuan untuk
meningkatkan daya Tarik Kota Pontianak, diharapkan dapat membantu dalam bidang perekonomian,
mendukung daya tarik wisata sekaligus mengoptimalkan potensi kuliner di Pontianak. Sehingga
diharapkan kawasan ini dapat menjadi pusat dalam mewadahi aktivitas promosi dan penjualan
kuliner, juga berbelanja oleh-oleh. Dapat menjadi wadah bagi wisatawan maupun penduduk local
untuk menikmati kuliner dan berbelanja beragam oleh-oleh dengan mudah karena sudah terdapat
dalam suatu kawasan yang sudah menampung aktivitas tersebut.
2. Kajian Literatur
Definisi taman menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2002) adalah kebun yang ditanami
dengan bunga-bunga dsb (tempat bersenang-senang); tempat (yang menyenangkan dsb). Disebutkan
juga taman adalah suatukawasan/daerah/tempat (terbuka) yang bersifat Khusus. Taman merupakan
sebuah area yang berisikan komponen material keras dan lunak yang saling mendukung satu sama
lainnya yang sengaja direncanakan dan dibuat oleh manusia dalam kegunaanya sebagai tempat
penyegar dalam dan luar ruangan. Taman dapat dibagi dalam taman alami dan taman buatan. Taman
dapat dijadikan sebagai area 1dimana para penggunanya sebagai tempat untuk bersantai, melepas
penat dari aktivitas sehari-hari .
Pengertian kuliner adalah sebagai sesuatu yang berhubungan dengan, atau tersambung dengan,
memasak atau dapur2. Suatu bagian hidup yang erat kaitannya dengan konsumsi makanan sehari-hari.
Tapi sebenarnya, kata kuliner belum terlalu akrab pada telinga masyarakat kita. Masih banyak
masyarakat yang belum tahu akan arti sebenarnya dari kata kuliner tersebut. Untuk sebagian
masyarakat, secara harafiah kuliner diartikan pula sebagai makanan. Hanya sedikit orang yang
mengetahui lebih dalam apa yang dimaksud dengan kuliner. Dari sini dapat diambil kesimpulan
bahwa kuliner merupakan segala sesuatu yang berkaitan atau berhubungan dengan dunia memasak.
Ini tentulah sebuah pengertian yang sangat luas. Kuliner tak hanya terkait dengan makanan hasil
olahan dapur rumah tangga saja, tapi juga telah berkembang kepada industri peralatan dapur,
industri makanan olahanyang melayani kebutuhan rumah tangga hingga kebutuhan industri seperti
restoran, katering, bakery dan pariwisata3.
Taman Kuliner dapat didefinisikan sebagai suatu kawasan/tempat terbuka dimana pengunjung
dapat bersenang-senang, bersantai dan menikmati suasana 4serta sajian makanan sebagai kegiatan
utamanya dengan memanfaatkan beragam fasilitas yang ada . Karena masih sedikit yang membahas
tentang taman kuliner, untuk prinsip perancangan maka akan menggunakan prinsip perancangan area
utama yaitu Foodcourt karena paling dekat hubungannya.
3. Lokasi Perancangan

sumber: (Google earth; dimodifikasi penulis, 2019)


Gambar 1: Lokasi Site Taman Wisata Kuliner Pontianak

1
https://id.wikipedia.org berjudul “Taman” berisikan tentang definisi taman, diakses tanggal 20 Februari 2019.
2
https://en.wikipedia.org berjudul “Culinary Art” berisikan tentang pengertian kuliner, diakses tanggal 20
Februari 2019.
3
https://www.kanalinfo.web.id berjudul “Pengertian Kuliner” berisikan tentang pengertian kuliner secara
umum, diakses tanggal 20 Februari 2019.
4
https://e-journal.uajy.ac.id berjudul “Tinjauan Hakikat Objek Studi” berisikan tentang definisi taman kuliner,
diakses tanggal 20 Februari 2019.

Volume 7 / Nomor 2 / September 2019 Hal 40


Jurnal online mahasiswa Arsitektur Universitas Tanjungpura
Lokasi Taman wisata Kuliner Pontianak terletak di Jalan Letkol Soegiono atau yang biasa dikenal
dengan kawasan GOR, dengan ukuran lahan ±7.900 m². Hal tersebut semakin dikuatkan dengan
adanya pernyataan dari Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono yang berencana membangun sentra
kuliner di beberapa titik di Kota Pontianak, Rencana dari pemerintah Kota Pontianak akan menata
lahan, salah satunya menata kawasan GOR tepatnya disamping taman Gita Nada disepanjang jalur
parit tokaya menjadi kawasan kuliner telah didukung oleh Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji,
sehingga kedepannya akan lebih menghidupkan kawasan GOR5.

4. Landasan Konseptual
Taman wisata kuliner merupakan suatu kawasan/tempat terbuka dimana pengunjung dapat
bersenang-senang, bersantai, dan mnikmati suasana serta berbagai sajian makanan dan jajanan
sebagai kegiatan utamanya dengan memanfaatkan beragam fasilitas yang ada. Fungsi pada Taman
wisata kuliner antara lain; tempat untuk berkumpul dengan keluarga baik di hari kerja atau akhir
pekan, menjadi tempat refreshing dan menghilangkan penat untuk semua kalangan, tempat yang
ramah untuk anak, disabilitas dan lansia; tempat berkumpul ketika jam istirahat siang, dapat
berkumpul sambil bertukar pikiran bersama teman dan rekan kerja; tempat berkumpul para
pembisnis kuliner untuk menjual produk makanan dan jajanan. Sehingga menu menjadi lebih
bervariatif
Taman Wisata Kuliner Pontianak secara garis besar merupakan taman wisata berupa taman dan
foodcourt dengan konsep greenspace. Taman merupakan area berisi komponen material keras dan
lunak yang saling mendukung satu sama lain dan sengaja dibuat oleh manusia sebagai tempat
penyegar baik di dalam maupun luar ruangan. Foodcourt/Pujasera merupakan sebuah tempat makan
yang didalamnya terdiri dari gerai-gerai (counter) dengan berbagai macam menu makanan dan
minuman yang variatif.
Masyarakat dapat menikmati berbagai olahan pangan dengan penataan ruang yang maksimalkan
ruang terbuka hijau berupa taman dan bangunan yang juga menghadirkan “taman” sehingga dapat
menjadi salah satu unsur rekreatif. Kehadiran taman wisata kuliner ini memberikan suasana nyaman,
tenang, tentram, sejuk, san asri di tengah padatnya kota Pontianak. Selain itu dapat menjadi
“penghijauan”dari padatnya bangunan sekitar.

sumber: (Analisis penulis, 2019)


Gambar 2: Konsep Taman Wisata Kuliner Pontianak

5. Hasil Perancangan
Tahap analisis internal dan eksternal menghasilkan gambaran berupa tata ruang luar dan tata
ruang dalam. Kemudian dari tata ruang luar dan tata ruang dalam ini dikembangkan menjadi siteplan
Taman Wisata Kuliner Pontianak. Tapak dirancang agar mudah diakses dari jalan utama dan jalan
sekitar tanpa menimbulkan permasalahan berupa kemacetan.
Siteplan Taman Kuliner menjelaskan mulai dari arah sirkulasi masuk dan keluar site. Sirkulasi
pengunjung dibedakan beradasarkan jenis kendaraan. kendaraan roda 4 masuk melalui JalanLetkol
Soegiono dan keluar kearah jalan yang sama. Kendaraan roda 2 pengunjung tepisah dari kendaraan
roda 4, kendaraan masuk dari Jalan Letkol Soegiono bagian tengah, memarkirkan kendaraan di
pinggir site dan keluar kearah jalan yang sama dengan arah masuk. Kendaraan pengelola dan servis

5
https://kalbarupdates.com berjudul “Kawasan Ini Bakal Jadi Sentra Kuliner Kota Pontianak” berisikan tentang
pernyataan walikota Pontianak yang berencana membangun sentra kuliner di beberapa titik di Kota Pontianak,
diakses tanggal 15 Februari 2019.

Volume 7 / Nomor 2 / September 2019 Hal 41


Jurnal online mahasiswa Arsitektur Universitas Tanjungpura
masuk melalui belakang site dan keluar ke jalan yang berhadapan dengan belakang site. Area parkir
mobil menghadap Jl. Jendral Ayani kemudian terdapat taman dan air mancur sebagai pengarah ke
entrance bangunan. Bagian kiri site yang berhadapan dengan sungai menjadi area taman outdoor dan
terdapat area makan yang rindang agar bersantap lebih nyaman.

sumber: (Penulis, 2019)


Gambar 3: Siteplan Taman Wisata Kuliner Pontianak

Bangunan taman Wisata Kuliner terdiri dari 2 lantai dengan lantai dasar sebagai area counter
foodcourt, area makan, penunjang, pengelola dan servis, sedangkan lantai 1 khusus sebagai area
makan indoor dan outdoor serta dilengkapi fasilitas penunjang.

sumber: (Penulis, 2019)


Gambar 4: Denah Lantai Dasar Taman Wisata Kuliner Pontianak

Volume 7 / Nomor 2 / September 2019 Hal 42


Jurnal online mahasiswa Arsitektur Universitas Tanjungpura
Entrance pada lantai dasar terdapat di depan bagian tengah bangunan. Kanan dan kiri entrance
terdapat area makan outdoor dengan kapasitas total 48 kursi. Masuk ke dalam bangunan langsung
berhadapan dengan counter makana dan minuman pada area tengah dan kanan, total 14 counter
makanan dan minuman. Area makan bagian kanan terdapat 18 meja makan dan 56 kursi, dan area
makan bagian kiri juga terdapat 18 meja dan 56 kursi. Terdapat musholla pada sebelah kiri entrance,
wastafel dan toilet serta tempat wudu. Bagian belakang area makan juga terdapat wastafel, toilet,
tangga menuju area makan lantai 1. Area pengelola berada di lantai dasar, terdapat pintu khusus yang
tidak dapat diakses pengunjung. Pengelola dan servis dapat masuk melalui teras belakang.

sumber: (Penulis, 2019)


Gambar 5: Denah Lt. 1 Taman Wisata Kuliner Pontianak

Tampak bangunan terdiri dari empat sisi, yaitu tampak depan, tampak belakang, tampak
samping kiri dan kanan. Tampak memperlihatkan bagaimana bentukan fasade bangunan, serta
material yang digunakan.

sumber: (Penulis, 2019)


Gambar 6: Tampak Taman Wisata Kuliner Pontianak

Tampak kiri menghadap ke anak sungai, dan area makan taman, dibuat terbuka agar
terconnecting dengan taman dan tidak menghilangkan konsep taman kuliner ini. Selain itu, dibuat
terbuka untuk mengoptimalkan pencahayaan dan penghawaan alami. Tampak kanan menghadap ke
Volume 7 / Nomor 2 / September 2019 Hal 43
Jurnal online mahasiswa Arsitektur Universitas Tanjungpura
jalan Letkol Soegiono. Tampak depan menghadap ke jalan Jend A.Yani sehingga diberikan bentukan
yang berundak, dan tangga naik tepat di tengah sebagai main entrance bangunan.

sumber: (Penulis, 2019)


Gambar 7: Tampak Taman Wisata Kuliner Pontianak

Suasana eksterior dari Taman Wisata Kuliner ini maksimalkan ruang terbuka hijau berupa taman
dan bangunan yang juga menghadirkan “taman” sehingga dapat menjadi salah satu unsur rekreatif.
Kehadiran taman wisata kuliner ini memberikan suasana nyaman, tenang, tentram, sejuk, dan asri di
tengah padatnya kota Pontianak.

sumber: (Penulis, 2019)


Gambar 8: Suasana Eksterior Taman Wisata Kuliner Pontianak

sumber: (Penulis, 2019)


Gambar 9: Suasana Eksterior Taman Wisata Kuliner Pontianak

Volume 7 / Nomor 2 / September 2019 Hal 44


Jurnal online mahasiswa Arsitektur Universitas Tanjungpura

sumber: (Penulis, 2019)


Gambar 10: Suasana Eksterior Taman Wisata Kuliner Pontianak

sumber: (Penulis, 2019)


Gambar 11: Suasana Eksterior Taman Wisata Kuliner Pontianak

sumber: (Penulis, 2019)


Gambar 12: Suasana Eksterior Taman Wisata Kuliner Pontianak

Suasana interior Taman Wisata Kuliner Pontianak ini dibuat terbuka. Hal ini bertujuan agar
pengunjung tetap dapat menikmati suasana nan asri sembari menyantap berbagai makanan dan
jajanan.

sumber: (Penulis, 2019)


Gambar 13: Suasana Interior Taman Wisata Kuliner Pontianak

Volume 7 / Nomor 2 / September 2019 Hal 45


Jurnal online mahasiswa Arsitektur Universitas Tanjungpura

sumber: (Penulis, 2019)


Gambar 14: Suasana Interior Taman Wisata Kuliner Pontianak

sumber: (Penulis, 2019)


Gambar 15: Suasana Interior Taman Wisata Kuliner Pontianak

6. Kesimpulan
Pada Taman Wisata Kuliner Pontianak, masyarakat dapat menikmati berbagai olahan pangan
dengan penataan ruang yang maksimalkan ruang terbuka hijau berupa taman dan bangunan yang
juga menghadirkan “taman” sehingga dapat menjadi salah satu unsur rekreatif. Kehadiran taman
wisata kuliner ini memberikan suasana nyaman, tenang, tentram, sejuk, dan asri di tengah padatnya
kota Pontianak. Selain itu dapat menjadi “penghijauan”dari padatnya bangunan sekitar.
Ucapan Terima Kasih
Ucapan terima kasih kepada kelompok dosen pembimbing yaitu kepada Bapak Irwin, ST, MT
selaku pembimbing utama, Bapak Hamdil Khaliesh, ST, MT selaku pembimbing pendamping, Bapak
Dr. techn. Zairin Zain, ST, MT selaku penguji utama dan Bapak Dr. Uray Fery Andi, ST, MT selaku
penguji pendamping, Serta ucapan terima kasih kepada seluruh Civitas Akademik Fakultas Teknik
Universitas Tanjungpura yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan ini.
Referensi
Balai Pustaka Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ke-3. Gramedia. Jakarta

Volume 7 / Nomor 2 / September 2019 Hal 46

Anda mungkin juga menyukai