(*)
(e-mail) athariharvy1@gmail.com1, yuliasma@fbs.unp.ac.id2,
Abstrak
Tujuan penelitian untuk mengetahui dan mendeskripsikan media audio visual bisa
menambah hasil belajar siswa dalam pembelajaran Seni Tari di kelas XI IPS/2 SMA PGRI 1
Padang. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini menggunakan
2 siklus, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Teknik pengumpulan
data memakai teknik observasi dan tes tertulis (kognitif). Data dianalisis dengan
menggunakan rumus presesntase. Hasil penelitian dengan penggunaan media audio
visual di pelajaran seni tari dapat menambah minat belajar dan membuat proses blajar
menjadi aktif. Peningkatan aktivitas belajar siswa dengan indikator. Secara keseluruhan
kegiatan belajar siswa pada siklus I mengalami kenaikan dengan rata-rata presentase
kegiatan siswa pada siklus I sebesar 39.9%. Setetelah dilakukan pada siklus II aktivitas
belajar siswa mengalami peningkatan meski belum optimal dengandengan rata-rata
presentase kegiatan siswa pada siklus 2 menjadi 70%. Penggunaan media audio visual
didapat dalam hasil belajar siswa melalui tes tertulis siswa menunjukan peningkatan
sanagat baik, rata-rata hasil belajar tes tertulis siswa pada siklus I adalah 59.09%.
Kemudian hasil belajar tes tertulis siswa pada siklus II menjadi 81,81%. Menggunakan
media audio visual pada pembelajaran seni tari bisa menambah minat belajar siswa.
Abstract
Meningkatkan Hasil Belajar Seni Tari Menggunakan Media Audio Visual - Athari Dwika Wulan Harvy
The study aims to find out and describe audio-visual media can improve student learning
outcomes in the learning of Dance in class XI social studies / 2 SMA PGRI 1 Padang. This
type of research is classroom action research. This study used 2 cycles, consisting of
planning, implementation, observation and reflection. The data were analyzed by using
the prescedentage formula. The results showed that the use of audio-visual media in
dance learning can improve learning outcomes and make learning activities active.
Increased student learning activity with indicators. Overall, student learning activities in
the first cycle increased with an average percentage of student activity in the first cycle
of 39.9%. After being carried out in cycle II, student learning activities have increased
although not optimally with the average percentage of student activity in cycle 2 to 70%.
The use of audio-visual media obtained from student learning outcomes through
student written tests showed a good improvement, the average student written test
learning outcomes in the first cycle was 59.09%. Then the student's written test learning
results in cycle II became 81.81%. Based on data analysis and discussion, there is an
increase in student learning outcomes by applying audio-visual media to dance learning.
2
Jurnal Sendratasik Vol. xx No. xx. Thn.xxxx
Pembelajaran seni tari di kelas XI IPS 2 SMA PGRI 1 guru memberikan materi melalui buku ajar,
pada praktek dibebaskan dalam pencarian tari. Hal ini mengakibatkan siswa bisa berekspresi dalam
gerak tetapi memilki tingkat pemahaman materi pembelajaran yang rendah. Disamping itu dengan
hanya membaca LKS tersebut membuat siswa menjadi bosan dan sering berbicara dengan teman
sehingga kondisi kelas menjadi gaduh. Cara seperti ini menjadi pembelajaran kurang bermakna
karena banyak siswa yang kurang tertarik dengan pembelajaran mereka meribut dan menggangu
teman yang sedang belajar. Diminta guru untuk membaca buku mereka banyak bermain-main hp
sehingga pembelajaran kurang kondusif. Kesulitan lain yang dialami yaitu keterbatasannya waktu
yakni 35 menit pada satu jam pelajaran dalam satu minggu cuma ada satu kali tatap muka setiap dua
jam pelajaran saja pada kelas. Membuat hampir semua siswa tidak ingat tentang materi yang sudah
diberikan pada pertemuan sebelumnya.
Sanaky dalam Nunuk Suryani, dkk. (2018: 17) mendefenisikan media pembelajaran sebagai
sebuah alat yang berfungsi dan diapakai untuk memberikan pesan pembelajaran. Penggunaan media
pembelajaran yang kurang bervariasi mengakibatkan siswa menjadi mudah bosan, dan media cetak
yang mudah rusak dan robek. Dan dibutuhkan pula kemampuan bahasa yang tinggi dalam
memahami materi pembelajaran. Selain itu kurangnya contoh untuk gerak tari dalam media cetak
membuat rendahnya pemahaman siswa tentang materi seperti membedakan teknik gerak kaki,
tangan, badan yang sangat dibutuhkan dalam karya tari. Untuk mengatasi peristiwa demikian harus
diusahakan ialah penggunaan media pembelaran secara optimal serta arahan guru pada kegiatan
belajar mengajar, mengoptimalkan media pembelajaran dapat berupa penggunakan media
Audiovisual seperti alat proyeksi LCD (Liquid Crystal Display). Media audio visual dalam
pembelajaran tari memiliki kelebihan tersendiri, dikarenakan penggunaan dua indra yaitu melihat
dan mendengar. Menjadikan siswa lebih mudah mengamati tari khususnya tari kreasi. Selain itu
media audio visual juga mampu menarik minat peserta didik dalam mengikuti pembelajaran karena
mendorong siswa untuk lebih banyak mengamati dan mamperhatikan guru diwaktu menjelaskan
materi.
Menurut Arsyad (2010: 91) pengajaran audio visual mempunyai karakteristik pemakaian
perangkat keras selama kegiatan belajar, seperti penggunaan proyektor, tape recorder, proyektor
visual yang lebar. Dengan menggunakan media audio visual guru dapat menambah perhatian, minat,
dan motivasi dan kreativitas belajar siswa serta dapat meningkatkan keterampilan (Psikomotorik)
siswa (Yulia Suarty, Yuliasma dan Susmiati, 2019: 60).
Media audio visual adalah media yang memiliki unsur suara (audio) dan gambar (visual).
Dengan media audio visual penggunaan dan penyerapan materi melalui pandangan dan
pendengaran siswa sehingga dapat membangun kondisi yang dapat membuat siswa menyerap
materi secara maksimal. Selain itu media audio visual juga memudahkan guru dalam memberi
materi pembelajaran dan mempermudah siswa untuk menerima materi pembelajaran. karena fungsi
media dalam aktifitas tersebut sebagai penyaji stimulus informasi, sikap dan lain-lain. Dengan
melihat video tari serta arahan dari guru yang mampu membantu siswa untuk meningkatkan
pemahaman dan menambah wawasan siswa mengenai suatu tari kreasi.
Berdasarkan observasi yang dilakukan penulis di SMA PGRI 1 Padang, Guru belum
menggunkan media audio visual seperti alat proyeksi LCD (Liquid Crystal Display) dalam
menyampaikan materi ajar yang dapat dipergunakan saat jam pelajaran Seni Budaya dikelas sebagai
sarana pendukung pembelajaran Seni Budaya di kelas. Hal ini dikarenakan kurangnya keterampilan
dalam penggunaan alat-alat tersebut. Guru hanya mengandalkan buku ajar dan Lembar Kerja Siswa
(LKS) dalam proses pembelajaran tari.
Berdasarkan penjelasan di atas, untuk menambah tingkat hasil belajar siswa kelas XI IPS/2
maka penulis tertarik untuk memakai media audio visual pada proses pembelajaran. Hal ini
dilakukan dengan maksud memakai audio visual hendaknya menarik perhatian siswa sehingga siswa
dapat fokus pada materi pembelajaran dan memahami materi yang diperoleh dari guru.
3
ISSN: 2302-3201
Meningkatkan Hasil Belajar Seni Tari Menggunakan Media Audio Visual - Athari Dwika Wulan Harvy
Dengan adanya media pembelajaran audio visual siswa dapat melihat materi pembelajaran
dengan lebih jelas sehingga mudah dipahami, selain itu proses pembelajaran menjadi lebih
bervariasi tidak sematamata komunikasi secara verbal tetapi siswa lebih banyak melakukan aktifitas
belajar yaitu mengamati, melakukan demnstrasi dan lain sebagainya.
Metode
Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian tindakan kelas (classroom action research).
Penelitian tindakan kelas yaitu suatu usaha melihat kegiatan belajar sekelompok peserta didik
dengan membagikan sebuah tindakan (Treatment) yang sengaja ditampilkan. Tindakan itu dilakukan
oleh guru beserta peserta didik, atau oleh peserta didik di bawah bimbingan guru, dengan arti untuk
memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran (Mulyasa, 2016: 11).
Penulis melakukan penelitian kelas XI IPS/2 yang berjumlah 22 orang dengan 11 siswa
perempuan dan 11 siswa laki-laki. Penelitian ini menggunakan 2 siklus, yang terdiri dari
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri
dan dibantu oleh guru sebagai observer. Pada siklus I dilaksanakan 2 kali pertemuan dan Siklus II
juga dilaksanakan 2 kali pertemuan. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan
tes tertulis (kognitif). Data dianalisis dengan menggunakan rumus presesntase.
Aktivitas belajar siswa disaat proses belajar seni tari dengan memakai media audio visual
masih kurang sempurna. Karena banyaknya siswa masih kurang fokus dan tidak memperhatikan
video yang ditampilkan guru. Kurangnya keinginan siswa untuk mau bertanya yang belum
dimengerti dan masih saling menunjuk satu sama lain. Kegiatan belajar mengajar dengan media
audio visual dan masih banyak siswa yang tidak fokus saat proses belajar mengajar. Aktivitas belajar
siswa pada siklus I masih kurang optimal, pada rata-rata presentase dari setiap indicator aktivitas
belajar siswa, indicator memperhatikan dengan visuall activitie menunjukan presentase 75%,
bertanya dengan oral activities dipresentasikan masih rendah 18.18% , mengeluarkan pendapat
berkaitan dengan oral activities menunjukan presentase 13.63%, diskusi berkaitan dengan listening
activities menunjukan presentase 72.72%, dan menanggapi yang berkaitan dengan mental activities
dengan presentase adalah 15.90%. Jika dilihat dari data, secara keseluruhan aktivitas belajar siswa
belum optimal. Dari aktivitas yang dilakukan guru pada pembelajaran memakai media audio visual
telah dilakukan langkah-langkah yang direncanakan. Dan guru bersama siswa mengamati materi
4
Jurnal Sendratasik Vol. xx No. xx. Thn.xxxx
yang diberikan guru. Masih terdapatnya kekurangan dari segi media audio visual yang digunakan,
seperti media power point yang kurang bervariasi sehingga ada siswa yang masih kurang tertarik
dengan pembelajaran. Dari aktivitas yang dilakukan guru dalam penggunaan media audio visual
telah dilakukan sesuai dengan langkah-langkah yang direncanakan namun masih terdapat
kekurangan.
Dari data hasil tes belajar siswa dengan materi konsep dan teknik tari kreasi dengan
ketuntasan klasikal posttest = 59.09%, sementara rata rata nilai yang harus dicapai pada penelitian
ini sesuai KKM yaitu 75. Dengan presentase ketuntasan klasikal sebanyak minimal 80%. Jadi,
ketuntasan klasikal siswa tidak memenuhi ketentuan, dan harus diperbaiki pada siklus
selanjudnyanya.
Data dibuat dalam bentuk grafik dapat melihat peningkatan yang dibuat siswa dalam posttest
yang tuntas dan yang tidak tuntas.
5
ISSN: 2302-3201
Meningkatkan Hasil Belajar Seni Tari Menggunakan Media Audio Visual - Athari Dwika Wulan Harvy
Aktivitas dan hasil belajar siswa pada silus II telah terjadi peningkatan dari siklus I. Proses
belajar siswa pada siklus II sudah mengalami peningkatan meski belum optimal, pada rata-rata
presentase dari setiap indicator aktivitas belajar siswa, indicator memperhatikan dengan visuall
activitie menunjukan presentase 100%, bertanya dengan oral activities dipresentasikan 43% ,
mengeluarkan pendapat berkaitan dengan oral activities menunjukan presentase 48%, diskusi
berkaitan dengan listening activities menunjukan presentase 100%, dan menanggapi yang berkaitan
dengan mental activities dengan presentase adalah 60%. Jika dilihat dari data, aktivitas belajar pada
siklus II terjadi peningkatan walaupun belum signifkan.
Pengamatan yang telah dilaksanakan oleh peneliti pada siklus II berlangsung, maka terdapat
data hasil belajar siswa 81.81 %. kelemahan pada siklus I juga telah diperbaiki dengan kegiatan siswa
yang telah meningkat, maka media audio visual dalam Seni Tari sudah menambah hasil belajar siswa.
Pada siklus ini, proses belajar dihentikan karena nilai ketuntasan sudah diperoleh.
Dilihat pencapaian tuntas tersebut maka ketuntasan klasikal siswa tercapai, lebih dari 80%.
Data dibuat dalam bentuk grafik dibawai ini.
6
Jurnal Sendratasik Vol. xx No. xx. Thn.xxxx
45
40 39.9
35
30 30.9
25
20 Aktivitas Belajar Siswa
15
10
5
0
SIKLUS I SIKLUS II
Siklus I Siklus II
7
ISSN: 2302-3201
Meningkatkan Hasil Belajar Seni Tari Menggunakan Media Audio Visual - Athari Dwika Wulan Harvy
Amriyeni, M., Syarif, I., & Iriani, Z. (2013). Pengaruh Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Siswa dalam
Pembelajaran Tari Daerah Setempat Kelas X SMA Negeri 8 Padang. Jurnal Sendratasik, 2(1),
56-62.
Arifin, Zainal. (2010). Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik, Prosedur, Bandung: Remaja.
Rosdakarya.
Kurnita, Tata. (2018). Pendidikan Seni Tari, Banda Aceh: Syiah Kuala Univerity Press.
Muhibbin Syah. (2010). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:PT. Remaja
Rosdakarya.
Mulyasa. (2016). Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja Rosakarya.
Oktira, Y. S., Ardipal, A., & Toruan, J. L. (2013). Penggunaan Media Audio Visual untuk Meningkatkan
Kemandirian Siswa Belajar Seni Budaya. Jurnal Sendratasik, 2(1), 63-72.
Suarty, Yulia, Yuliasma, Susmiati. (2019). Penggunaan Media Audiovisual Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Pembelajaran Seni Tari di SMP Negeri 15 Padang. E-jurnal Sendratasik. Vol
7 No.3 Seri B
Suryani, dkk. (2018). Media Pembelajaran Inovatif dan Pengembangannya. Bandung: Remaja Rosda
karya.
8
Jurnal Sendratasik Vol. xx No. xx. Thn.xxxx