Anda di halaman 1dari 9

IBTIDA’: Media Komunikasi Hasil Penelitian

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah p-ISSN: 2722-8452 (Print)


Volume 01, No. 01, April 2021, Hal. 71-80 e-ISSN: 2722-8290 (Online)

DOI: https://doi.org/10.37850/ibtida’.
https://journal.stitaf.ac.id/index.php/ibtida

PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MENINGKATKAN


MINAT BELAJAR PADA PEMBELAJARAN TEMATIK

Dian Eka Lestari1, Allinda Hamidah2, Annisa Rahmaniyah3


1 SMP Negeri 5 Lamongan
2,3 STIT Al-Fattah Siman Lamongan, Pon. Pes Al-Fattah Siman Sekaran Lamongan,
Telp.0322-3382086, Fax.0322-3382086
Pos-el : dianekal27@gmail.com 1)
allindahamida@stitaf.ac.id2)
annisarahmaniyah@gmail.com3)

Received 15 February 2020; Received in revised form 22 March 2020; Accepted 18 April 2020

Abstrak
Tujuan penelitian tindakan ini adalah untuk mendeskripsikan: minat belajar tematik dengan
menggunakan media audio visual diam, minat belajar tematik dengan menggunakan media
audio visual gerak, perubahan minat belajar siswa kelas II SDN Bulutengger Kecamatan
Sekaran Kabupaten Lamongan. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Metode
analisis yang digunakan adalah metode kuantitatif. Pengumpulan data dengan mengadakan
pengamatan (observasi) dan dokumentasi. Pada penelitian ini dilaksanakan sebanyak 2
siklus, yang mana di dalam siklus terdapat perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan
refleksi. Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan oleh peneliti, pada
tahap siklus 1 tidak mengalami peningkatan, sedangkan pada siklus 2 mengalami
peningkatan. Adapun rinciannya sebagai berikut: Indikator minat pada siklus 1 memperoleh
59%, sedangkan indikator minat pada siklus 2 memperoleh 93%. Hasil keseluruhan pre tes
siklus 1 memperoleh nilai 59, sedangkan hasil keseluruhan post tes pada siklus 2
memperoleh 89. Rata-rata nilai kognitif pada siklus 1 memperoleh 56,4, sedangkan rata-
rata nilai kognitif pada siklus 2 memperoleh 90. Rata-rata nilai afektif pada siklus 1
memperoleh 50,6, sedangkan rata-rata nilai afektif pada siklus 2 memperoleh 89,8. Rata-
rata nilai psikomotorik pada siklus 1 memperoleh 54,4, sedangkan rata-rata nilai
psikomotorik pada siklus 2 memperoleh 87,4, dan pada katagori siklus 2 dinyatakan sangat
berminat.

Kata kunci: Media Audiovisual; Minat Belajar.

Abstract
The purpose of this action research is to describe: the thematic learning interest using silent
audio visual media, the thematic learning interest using motion audio visual media, the
change in learning interest of students in grade II at SDN Bulutengger, Sekaran District,
Lamongan. This type of research is classroom action research. The analytical method used is
a quantitative method. Data collection by holding observations (observations) and
documentation. In this study carried out as many as 2 cycles, which in the cycle there are
planning, implementation, observation and reflection. Based on the research class action that
has been carried out by researchers, in the cycle 1 phase did not experience an increase,
whereas in cycle 2 it had increased. The details are as follows: The interest indicator in cycle
1 gained 59%, while the interest indicator in cycle 2 gained 93%. The overall results of the
pre-cycle 1 test scored 59, while the overall post-test results in cycle 2 gained 89. The average
cognitive value in cycle 1 gained 56.4, while the average cognitive value in cycle 2 gained 90.
The average score affective in cycle 1 gained 50.6, while the average affective value in cycle 2

71
72 Ibtida’, Volume 01, No. 01, April 2020, Hal. 071-080

https://journal.stitaf.ac.id/index.php/ibtida

gained 89.8. The average psychomotor value in cycle 1 was 54.4, while the average
psychomotor value in cycle 2 was 87.4, and in cycle 2 the category was stated to be very
interested.

Keywords: Audiovisual Media; Study Interest.

PENDAHULUAN Dengan menganalisis media


Belajar adalah suatu proses yang melalui bentuk penyajian dan cara
kompleks yang terjadi pada diri setiap penyajiannya, kita mendapatkan suatu
orang sepanjang hidupnya. Proses format klasifikasi yang meliputi tujuh
belajar itu terjadi karena adanya kelompok media penyaji,yaitu: grafis,
interaksi antar seseorang dengan bahan cetak, dan gambar diam; media
lingkungannya. Oleh karena itu, proyeksi diam; media audio; media
belajar dapat terjadi kapan saja dan audio visual diam; media Audio visual
dimana saja. Salah satu pertanda hidup atau film; media televisi;
bahwa seseorang itu telah belajar multimedia (Nurseto, 2011).
adalah adanya perubahan tingkah laku Media audio visual adalah media
pada diri orang itu yang mungkin kombinasi antara audio dan visual
disebabkan oleh terjadinya perubahan yang dikombinasikan dengan kaset
tingkat pengetahuan, ketrampilan audio yang mempunyai unsur suara
atau sikapnya (Arsyad, 2014). dan gambar yang biasa dilihat,
Belajar yang efektif harus misalnya rekaman video, slide suara
dimulai dari pengalaman langsung dan sebagainya (Purwono, 2014).
atau pengalaman abstrak dan menuju Media audio visual merupakan
kepada pengalaman yang lebih media yang melibatkan indera
kongkrit. Belajar akan lebih efektif jika pendengaran serta penglihatan dalam
dibantu dengan alat peraga dalam satu proses. Tingkat retensi (daya
pengajaran dari pada tanpa dibantu serap dan daya ingat) siswa terhadap
dengan alat pengajaran. Agar proses materi pelajaran dapat meningkat
belajar mengajar dapat berhasil secara signifikan jika proses
dengan baik, siswa sebaiknya diajak pemerolehan informasi awalnya lebih
untuk memanfaatkan semua alat besar melalui indera pendengaran dan
inderanya. Guru berusaha untuk penglihatan. Contoh media audio
menampilkan rangsangan (stimulus), visual yang digunakan dalam
yang dapat diproses dengan berbagai pembelajaran ini adalah video dalam
indera. Semakin banyak alat indera bentuk CD.
yang digunakan untuk menerima dan Salah satu fungsi dari media
mengolah informasi, maka semakin pembelajaran adalah fungsi psikologis,
besar kemungkinan informasi yakni fungsi yang berkaitan dengan
tersebut dimengerti dan dapat aspek psikologis yang mencakup:
dipertahankan dalam ingatan. fungsi atensi (menarik perhatian),
fungsi afektif (menggugah perasaan

Copyright © 2020, STIT Al-Fattah Siman Lamongan


Lestari, Penerapan Media Audio … 73

https://journal.stitaf.ac.id/index.php/ibtida

atau emosi), fungsi kognitif mudah difahami serta dapat


(mengembangkan kemampuan daya menambah minat belajar siswa.
pikir), fungsi imajinatif dan fungsi Telah disebutkan media yang
motivasi (mendorong siswa terkadang diterapkan pada kelas II
membangkitkan minat belajar). SDN Bulutengger, menggunakan
Keunggulan dari media audio visual media visual, sedangkan disini peneliti
yang berupa video adalah dapat memilih ingin mengaplikasikan media
menumbuhkan minat dan motivasi audio visual agarmeningkatkan minat
belajar siswa, memperjelas hal-hal belajar siswa, sehingga pembelajaran
yang abstrak dan memberikan tersebut terasa sangat menyenangkan.
gambaran yang lebih realistik serta Maka dari itu dalam penelitian
sangat baik menjelaskan suatu proses tindakan kelas ini peneliti membuat
dan keterampilan, menunjukkan judul penerapan media audio visual
rangsangan yang sesuai dengan tujuan gerak dalam meningkatkan minat
dan respon yang diharapkan dari belajar pada pembelajaran tematik
siswa (Utami, 2013).
Berdasarkan hasil observasi METODE PENELITIAN
awal yang dilakukan di kelas II SD Penelitian ini merupakan
Negeri Bulutengger menyatakan penelitian tindakan (action research),
bahwasanya kegiatan belajar yang karena penelitian dilakukan untuk
telah berlangsung juga menggunakan memecahkan masalah pembelajaran
media, akan tetapi hal tersebut jarang di kelas. Penelitian ini juga termasuk
diaplikasikan. Hasil wawancara dari penelitian deskriptif, sebab
guru kelas mengatakan bahwa siswa menggambarkan bagaimana suatu
lebih senang dan muncul minat teknik pembelajaran diterapkan dan
belajarnya Ketika pembelajarannya bagaimana hasil yang diinginkan
disertai dengan media, akan tetapi dapat dicapai. Penelitian ini bertempat
yang diterapkan di kelas II ini jarang di Kelas II SDN Bulutengger Sekaran
sekali menggunakan media, hanya Lamongan.
sekedar menggunakan media visual Penelitian ini menggunakan
saja. Sedangkan menurut hasil model penelitian tindakan dari
wawancara sebagian siswa kelas II Kemmis dan Taggart (dalam Sugiarti,
mengatakan bahwa pembelajaran 1997), yaitu berbentuk spiral dan
terasa sangat jenuh, membosankan siklus yang satu ke siklus yang
dan tidak ada minat belajar, jika tanpa berikutnya. Setiap siklus meliputi
menggunakan media, akan tetapi planning (rencana), action (tindakan),
apabila pembelajarandisertai dengan observation (pengamatan), dan
media, maka pembelajaran terasa reflection (refleksi). Langkah pada
menyenangkan dan nyaman, sehingga siklus berikutnya adalah perncanaan
materi yang disampaikan dapat yang sudah direvisi, tindakan,
pengamatan, dan refleksi. Sebelum
74 Ibtida’, Volume 01, No. 01, April 2020, Hal. 071-080

https://journal.stitaf.ac.id/index.php/ibtida

masuk pada siklus 1 dilakukan keminatan belajar pada kelas II.


tindakan pendahuluan yang berupa Dengan pengamatan ini peneliti akan
identifikasi permasalahan. menerapkan penggunaan media
Sumber data dalam penelitian ini audio visual yang berupa video
ada dua yaitu sumber data primer dan pembelajaran. Dokumentasi dalam
sekunder. Data primer dalam penelitian ini antara lain: data
penelitian ini adalah dokumentasi mengenai hasil pre tes yang terjadi
yang berupa nilai pre tes dan post tes, pada siklus I dan hasil post tes pada
nilai indikator minat dan nilai dari siklus II, hasil observasi ketercapaian
segi kognitif, afektif dan psikomotorik. indikator minat siswa kelas II, hasil
Sedangkan sumber data sekundernya kognitif, afektif dan psikomotorik.
yakni sumber data yang diperoleh Untuk menganalisis tingkat
secara langsung baik informasi dari keberhasilan atau persentase
guru kelas dan siswa kelas II. Peneliti keberhasilan siswa setelah proses
menggunakan data sekunder ini untuk belajar mengajar setiap putarannya
memperkuat informasi, dengan dilakukan dengan cara memberikan
demikian juga peneliti mengetauhi evaluasi berupa soal tes tertulis pada
permasalahan dalam kegiatan, bahwa setiap akhir putaran. Analisis ini
siswa kelas II keminatan belajarnya dihitung dengan Berdasarkan Kriteria
sangat kurang, dikarnakan kurangnya Ketuntasan Minimal (KKM) dalam
penerapan media. penelitian tindakan kelas ini adalah
Teknik pengumpulan data mencapai nilai 70, siswa yang
dalam penelitian ini berupa tes, mendapat nilai 70 tersebut setelah
wawancara, observasi, dokumentasi. adanya penerapan media audio visual
Tes yang dilakukan berupa tes awal dan pemberian pre tes dan post tes
(pre tes) yang diberikan sebelum terhadap meningkatkan minat belajar
penerapan media audio visual, tes kelas II SDN Bulutengger. Jika setelah
yang dilakukan berupa tes akhir penerapan media audio visual siswa
(post tes) yang dilakukan setelah mayoritas mendapatkan nilai lebih
penerapan media audio visual. Tes dari 70 maka penerapan media
yang diberikan berupa dalam bentuk tersebut dikatakan berhasil (sukses),
tes pilihan ganda. Wawancara yang dan jika sebaliknya, siswa kelas II
dilakukan peneliti adalah wawancara mayoritas mendapatkan nilai kurang
kepada guru dan siswa guna dari 70 maka penerapan media
mengetahui permasalahan dalam tersebut dikatakan tidak berhasil.
kegiatan, bahwasannya siswa kelas II
keminatan belajarnya sangat kurang, HASIL DAN PEMBAHASAN
dikarnakan kurangnya penerapan Siklus I
media. Observasi yang dilakukan Pada siklus I tahap analisis dan
dalam penelitian ini peneliti akan refleksi dimana peneliti yang bertugas
melakukan pengamatan terhadap sebagai kolaborator dan observer

Copyright © 2020, STIT Al-Fattah Siman Lamongan


Lestari, Penerapan Media Audio … 75

https://journal.stitaf.ac.id/index.php/ibtida

menganalisis serta mengevaluasi media slide, serta siswa masih ada


proses pembelajaran pada siklus 1, yang ramai atau tidak antusias dalam
apakah tindakan yang telah diberikan pelaksanaan pembelajaran terjadi.
sudah sesuai atau belum, dengan Setelah dijumlah dari seluruh
konsep penelitian yang telah hasil indikator minat dinyatakan
direncanakan. Kemudian hasil bahwa silus 1 mendapatkan jumlah
penelitian siklus 1 dibanding dengan 59%, dengan kategori bahwa pada
indikator keberhasilan. Tahap refleksi pembelajaran menggunakan media
ini dilakukan dengan tujuan untuk audio visual diam yang berupa slide
memperbaiki dan menyempurnakan ini dinyatakan cukup berminat,
tindakan yang akan diberikan pada dengan kategori tersebut bahwa
siklus berikutnya. Melalui refleksi, menggunakan media slide kurang
berbagai kendala yang muncul di kelas efektif dikarnakan pada saat
pada saat pemberian tindakan, maka pembelajaran berlangsung siswa kelas
didiskusikan untuk dicari solusi yang II masih tidak bisa dikondisikan dan
lebih baik pada mutu pembelajaran. masih ada sebagian siswa yang tidak
Kendala yang muncul pada saat proses mendengarkan penjelasan dari guru.
pembelajaran diantaranya beberapa Dan jumlah keseluruhan dari pre tes
siswa tidak menyaksikan media slide pada silkus satu menyatakan bahwa
dengan sungguh-sungguh dan tidak siswa kelas II mendapatkan nilai <
memperhatikan penjeasan dari guru. dari 70, yakni mendapatkan nilai 59.
Ketika guru meminta siswa untuk Sedangkan nilai kognitif, afektif dan
memberikan kesimpulan dari media psikomotorik siswa tidak mencapai
slide pembelajaran yang disaksikan KKM yang ditentukan. Berdasarkan
masih terlihat ragu dan kurang hasil nilai rata-rata kognitif kelas II
percaya diri dalam menyampaikan mendapatkan 56,4, hasil nilai ratarata
pendapatnya, masih adaptasi terhadap afektif mendapatkan 50,6, sedangkan
media yang telah diberikan hasil nilai rata-rata psikomotorik
dikarnakan ketidak biasaan pada mendapatkan nilai 54,4.
pembelajaraan yang menggunakan

Gambar 1. Hasil Observasi Dari Indikator Minat Siklus 1


76 Ibtida’, Volume 01, No. 01, April 2020, Hal. 071-080

https://journal.stitaf.ac.id/index.php/ibtida

Siklus II indikator keberhasilan dan penelitian


Hasil penelitian siklus II dihentikan pada siklus II.
dibanding dengan indikator Setelah dijumlah dari seluruh
keberhasilan menunjukkan nilai baik, hasil indikator minat dinyatakan
proses pembelajaran dengan bahwa silus II mendapatkan jumlah
menggunakan media audio visual 93%, dengan kategori bahwa pada
video sudah berjalan dengan baik pembelajaran menggunakan media
karena semua siswa telah mengikuti audio visual gerak yang berupa video
pembelajaran denagn baik. Baik dalam ini dinyatakan Sangat Minat, dengan
menyaksikan video yang ditampilkan kategori tersebut bahwa
dan dalam mengungkapkan pendapat menggunakan media video sangat
ataupun kesulitan belajarnya, serta efektif. Dan jumlah keseluruhan dari
mengumpulkan pertanyaan pada guru pre tes pada silkus satu menyatakan
meskipun belum mencapai bahwa siswa kelas II mendapatkan
kesempurnaan dan guru dianggap nilai > dari 70 yakni dengan
sudah berhasil dalam melaksanakan mendapatkan nilai 89. Sedangkan nilai
proses pembelajaran menggunakan kognitif, afektif dan psikomotorik
media audio visual video siswa mencapai KKM yang ditentukan.
pembelajaran. Hal tersebut dibuktikan Berdasarkan hasil nilai rata-rata
dengan meningkatnya hasil indikator kognitif kelas II mendapatkan 90, hasil
minat siswa, sehingga peneliti merasa nilai rata-rata afektif mendapatkan
tindakannya sudah berhasil mencapai 89,8, sedangkan hasil nilai rata-rata
psikomotorik mendapatkan nilai 87,4.

Gambar 2. Hasil Observasi Dari Indikator Minat Siklus 2

Berdasarkan hasil penelitian pembelajaran pada siklus I dan II


menunjukkan bahwa penerapan dapat meningkatkan minat belajar

Copyright © 2020, STIT Al-Fattah Siman Lamongan


Lestari, Penerapan Media Audio … 77

https://journal.stitaf.ac.id/index.php/ibtida

siswa dan hasil belajar kognitif, afektif menimbulkan minat, interaksi yang
dan psikomotorik siswa. Hal tersebut lebih langsung antara siswa dengan
sejalan dengan pengujian yang lingkungannya dan kemungkinan
menunjukkan perbedaan yang siswa untuk belajar sendiri-sendiri
signifikan antara sebelum intervensi dengan kemampuannya.
tindakan dilakukan dan setelah Ha ini sesuai dengan penelitian
dilakukan berbagai desain-desain yang dilakukan oleh Nisa’ mengatakan
tindakan dalam pembelajaran. bahwa media pembelajaran dapat
Pemanfaatan media audio visual membantu memudahkan dalam
video pembelajaran yaitu proses megajar, media pembelajaran yang
pembelajaran dengan menggunakan menyenangkan sangat relevan, media
kolaborasi antara indera penglihatan pembelajaran dapat membuat siswa
dan indera pendengaran, dan nilai sangat aktif di kelas, media
praktis disisipkan dalam rencana pembelajaran bisa membantu dalam
pembelajaran baik pada kegiatan memantapkan pemahaman siswa,
awal, inti, maupun penutup. Proses dengan media pembelajaran ini siswa
pembelajaran dengan meggunakan bisa termotivasi dalam mengikuti
kolaborasi indera penglihatan dan pembelajaran tematik (Nisa’, 2015).
indera pendengaran yaitu diwujudkan Media dapat menanamkan
melalui video, sebagaimana yang konsep dasar yang benar, konkrit dan
tertera dalam RPP disisipkan pada realistis penggunaan media, seperti:
kegiatan inti. gambar, film, model, grafik dan
Sedangkan untuk nilai praktis lainnya dapat memberikan konsep
pada penelitian ini peneliti dasar yang benar (Rahmawati, 2011).
menyisipkan pada kegiatan diskusi, Dengan demikian, untuk mencapai
siswa menunjukkan antusiasme tinggi minat yang tinggi penelitian memilih
ketika kegiatan diskusi berlangsung, media audio visual video
meningkatkan rasa ingin tahu dan pembelajaran. Hal ini ditunjukkan
berfikir kritis siswa. Sehubungan dengan meningkatkan kualitas
dengan hasil penelitian diatas, maka pembelajaran setelah rangkaian-
sepatutnya guru meningkatkan rangkaian kegiatan dilakukan, kualitas
kualitas pembelajaran bagi peserta pembelajaran tersebut mencakup
didik, seperti kompetensi pedagogik, peningkatan keberhasilan minat,
kepribadian, sosial dan profesional. penilaian hasil kognitif, afektif dan
Guru harus mampu memilih media, psikomotorik siswa.
metode dan memilih bahan ajar yang
tepat dan disesuaikan dengan kondisi KESIMPULAN DAN SARAN
dan keadaan peserta didik. Berdasarkan hasil pembahasan
Media pembelajaran mampu yang telah diuraikan sebelumnya,
meningkatkan dan mengarahkan dapat ditarik kesimpulan pada
perhatian siswa sehingga dapat penelitian ini adalah sebagai berikut:
78 Ibtida’, Volume 01, No. 01, April 2020, Hal. 071-080

https://journal.stitaf.ac.id/index.php/ibtida

kegiatan pembelajaran dengan adalah sebagai berikut: bahwasannya


menggunakan pemanfatan media penerapan media audio visual yang
audio visual diam yang berupa slide berupa video pembelajaran yang telah
pembelajaran pada mata pelajaran dilaksanakan oleh peneliti harus
tematik, minat siswa mengalami diterapakan sebagai sarana untuk
cukup berminat pada siklus I yakni meningkatakan minat belajar siswa;
sebesar 59%. Hal ini menunjukkan bagi guru, penerapan pemanfaatan
efektivitas pemanfaatan media audio media audio visual yang berupa video
visual diam yang berupa slide pembelajaran membutuhkan kesiapan
pembelajaran harus dilanjut pada bagi pihak guru maupun siswa yang
siklus II, karena belum sesuai target akan terlibat dalam proses
dan KKM yang telah ditentukan; pembelajaran; pemanfaatan media
setelah kegiatan pembelajaran pada audio visual video pembelajaran bagi
siklus II dengan menggunakan siswa harus disimak baik-baik agar
pemanfaatan media audio visual gerak pembelajaran mudah difaham dan
yang berupa video pembelajaran pada dapat menumbuhkan minat siswa.
mata pelajaran tematik, siswa
mengalami sangat berminat yakni DAFTAR PUSTAKA
sebesar 93%. Hal ini menunjukkan Arsyad. (2014). Media Pembelajaran.
efektivitas video pembelajaran dapat Raja Grafindo Persada. Jakarta
meningkatkan minat belajar siswa; Nisa’, Rofiatun. (2015). Pengembangan
setelah penerapan media audio visual Media Monopoli 3 Dimensi untuk
pada kelas II dinyatakan ada Meningkatkan Hasil Belajar
peningkatan. Penggunaan media audio Subtema Makananku Sehat dan
visual pada siklus I menggunakan Bergizi Siswa Kelas 4 SDI Surya
media slide pembelajaran dinyatakan Buana Malang. Universitas Islam
Negeri Maulana Malik Ibrahim.
harus dilanjut pada siklus II, yang
mana pada siklus II menggunakan Nurseto. (2011). Membuat Media
media audio visual yang berupa video Pembelajaran yang Menarik.
pembelajaran, pada tahap ini siswa Jurnal Ekonomi dan Pendidikan 8
(1).
nampak lebih tertarik mendengarkan
dan memperhatikan pembelajaran Purwono, dkk. (2014). Penggunaan
yang disampaikan lewat video Media Audio-Visual Pada Mata
pembelajaran. Dapat disimpulkan Pelajaran Ilmu Pengetahuan
bahwa dengan penerapan media audio Alam Di Sekolah Menengah
Pertama Negeri 1 Pacitan. Jurnal
visual terhadap pembelajaran tematik
Teknologi Pendidikan dan
dapat meningkatkan minat belajar Pembelajaran 2 (2).
siswa.
Dengan mengetahui hasil Rahmawati. (2011). Efektivitas
penelitian yang telah dilakukan, saran Pemanfaatan Media Audio Visual
Video Pembelajaran Dalam
yang dapat diberikan oleh peneliti
Upaya Peningkatan Motivasi dan

Copyright © 2020, STIT Al-Fattah Siman Lamongan


Lestari, Penerapan Media Audio … 79

https://journal.stitaf.ac.id/index.php/ibtida

Hasil Belajar Siswa Pada Meningkatkan Pemahaman


Pembelajaran Sejarah. Konsep Siswa Di Sekolah Dasar.
Universitas Islam Negeri Jakarta. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah
Dasar 1(2).
Utami, dkk. (2013). Penggunaan Media
Audio Visual Untuk

Anda mungkin juga menyukai