Anda di halaman 1dari 9

LENTERA: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah

STKIP PGRI Bandar Lampung


http://jurnal.stkippgribl.ac.id/index.php/lentera

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK SEJARAH TERHADAP HASIL


BELAJAR SEJARAH MATERI MASA PRA AKSARA PADA KELAS X IPS

Rizki Ramadani, Putut Wisnu Kurniawan, Yulia Siska


123
STKIP PGRI Bandar Lampung
1
rizkiramadani1706@gmail.com, 2pututbukanbali@gmail.com,
3
yuliasiska1985@gmail.com

Abstrak: Permasalahan dalam penelitian ini adalah 1) Masih rendahnya hasil belajar
sejarah peserta didik kelas X IPS SMA Negeri 1 Tulang Bawang Udik. 2) Penggunaan
media Komik Sejarah belum digunakan dalam pembelajaran. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui : “Pengaruh penggunaan media Komik Sejarah terhadap hasil
belajar sejarah materi pra aksara pada peserta didik kelas X IPS semester ganjil SMA
Negeri 1 Tulang Bawang Udik Tahun Pelajaran 2021/2022.”

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksprimen, analisis data
menggunakan rumus statistik, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik
kelas X IPS SMA Negeri 1 Tulang Bawang Udik tahun pelajaran 2021/2022.Yang
tersebar dalam 2 kelas dengan keseluruhan berjumlah 59 peserta didik. Dari populasi
tersebut diambil keseluruhan sebagai sampel yaitu kelas X IPS-1 yang berjumlah 32
peserta didik sebagai kelas eksperimen dan X IPS-2 yang berjumlah 27 peserta didik
sebagai kelas control dengan menggunakan teknik clouster random sampling. Untuk
mengukur variable belajar penulis menggunakan tes yang berbentuk tes pilihan jamak
sebanyak 40 item soal yang terlebih dahulu diuji validitasnya dan reabilitasnya.Analisis
data menggunakan analisis statistik sederhana dengan rumus t-tes.

Berdasarkan hasil uji hipotesis kesamaandua rata-rata, dengan menggunakan didapat


nilai = 20,83 dengan kriteria uji yang digunakan adalah terima jika
selain itu ditolak. Dengan mengambil taraf nyata 5%
( didapat ini berarti > sehingga ditolak dengan
diterima. Dengan demikian “Ada pengaruh penggunaanmedia Komik Sejarah terhadap
hasil belajar sejarah materi masa pra aksara pada peserta didik kelas X IPS semester
ganjil SMA Negeri 1 Tulang Bawang Udik tahun pelajaran 2021/2022.”

Kata kunci : Hasil Belajar Sejarah, Media Komik Sejarah.

Abstract: The problems in this study are 1) The low learning outcomes of history class X
IPS students at SMA Negeri 1 Tulang Bawang Udik. 2) The use of Historical Comics
media has not been used in learning. The purpose of this study was to determine: "The
influence of the use of historical comics media on the learning outcomes of the history of
literacy material in the odd semester students of class X Social Sciences SMA Negeri 1
Tulang Bawang Udik in the 2021/2022 academic year."

1
The method used in this study is the experimental method, the data analysis uses
statistical formulas, the population in this study is all students of class X Social Sciences
SMA Negeri 1 Tulang Bawang Udik in the 2021/2022 academic year. . The whole
population was taken as a sample, namely class X IPS-1 which amounted to 32 students
as the experimental class and X IPS-2 which amounted to 27 students as the control class
by using cluster random sampling technique. To measure the learning variables, the
writer uses a test in the form of a multiple choice test as many as 40 items which are
tested for validity and reliability. Data analysis uses simple statistical analysis with the t-
test formula.

Based on the results of the two-average similarity hypothesis test, using t_hit, the value
t_hit = 20.83 with the test criteria used is accept HO_1 if -t〗_((1 1/2 α))<t<t_((1 1/ 2 ))
otherwise HO_1 is rejected. By taking the 5% level of significance (α=0.05) we get
t_daf=2.00 this means t_hit>t_daf so that HO_1 is rejected with Ha_1 accepted. Thus
"There is an effect of using historical comics media on the learning outcomes of the
history of the Pre-aksara material for students of class X Social Sciences in the odd
semester of SMA Negeri 1 Tulang Bawang Udik in the 2021/2022 academic year."

Keywords: History Learning Outcomes, Historical Comic Media.

PENDAHULUAN Berdasarkan latar belakang masalah yang


Rendahnya hasil belajar peserta didik di penulis paparkan seperti di atas, maka
SMA Negeri 1 Tulang Bawang Udik masalah yang diteliti melalui penelitian
dikarenakan beberpa hal diantaranya ini sebagai berikut:
siswa tidak aktif saat proses belajar, 1. Masih rendahnya hasil belajar sejarah
prasana yang tidak memadai dan fasilitas peserta didik kelas X IPS SMA Negeri
belajar yang masih rendah. Penggunaan 1 Tulang Bawang Udik.
media buku cetak sebagai bahan ajar 2. Penggunaan media Komik Sejarah
membuat hasil belajar siswa masih belum digunakan dalam pembelajaran.
tergolong rendah, dan di SMA Negeri 1
Tulang Bawang Udik adalah 46 peserta Berdasarkan masalah yang telah
didik dari 2 kelas pada tahun 2020. dirumuskan diatas, maka tujuan penelitian
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ini secara umum untuk mengetahui
ditetapkan oleh SMA Negeri 1 Tulang ”Pengaruh Penggunaan Media Komik
Bawang Udik adalah 75. Sejarah Terhadap Hasil Belajar Sejarah
Materi Masa Praaksara Pada Kelas X IPS
Maka diperlukan usaha agar pembelajaran Semester Ganjil SMA Negeri 1 Tulang
sejarah ini dapat meningkatkan hasil Bawang Udik Tahun Pelajaran
belajar sejarah kususnya pada materi 2021/2022”.
masa praaksara pada kelas X.
Berdasarkan asumsi dan latar belakang KAJIAN TEORI
diatas maka penulis tertarik untuk Pengetian Belajar
mlakukan penelitian dengan judul Menurut Wina Sanjaya (2010:112),
”Pengaruh Penggunaan Media Komik Belajar merupakan suatu proses mental
Sejarah Terhadap Hasil Belajar Sejarah yang terjadi dalam diri seseorang,
Materi Masa Praaksara Pada Kelas X Ips sehingga menyebabkan munculnya
Semester Ganjil SMA Negeri 1 Tulang perubahan perilaku. Aktivitas mental itu
Bawang Udik Tahun Pelajaran terjadi karena adanya interkasi individu
2021/2022”. dengan lingkungan yang disadari. Belajar
1
Rizki Ramadani, 2Putut Wisnu Kurniawan, 3Yulia Siska
LENTERA: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarahi

merupakan proses melibatkan manusia menurut Gegne (dalam buku Dina


secara orang per orang sebagai satu Indriana, 2012:14) media merupakan
kesatuan organisme sehingga terjadi wujud dari adanya berbagai jenis
perubahan pada pengetahuan, komponen dalam lingkungan siswa yang
keterampilan, dan sikap. Menurut Trianto dapat merangsang siswa untuk belajar.
(2014:18), Belajar adalah perubahan pada Menurut Dina Indriana, (2011:15) Media
individu yang terjadi melalui pengalaman, pengajaran merupakan suatu alat
dan bukan karena pertumbuhan atau komunikasi dalam proses pembelajaran.
perkembangan tubuhnya atau
karakteristik seseorang sejak lahir. Dari berbagai pengertian tersebut dapat
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dipahami bahwa media merupakan alat
(KBBI), Belajar ialah beursaha bantu yang bermanfaat bagi para siswa
memperoleh kepandaian atau ilmu. dan pendidik dalam proses belajar dan
Berdasarkan pernyataan Hilgard dan mengajar.
Bowner (1987 :12), Belajar adalah
sebagai proses yang mana suatu kegiatan Menurut Amir Hamzah Suleman media
berasal atau berubah lewat reaksi dari pembelajaran dapat diklasifikasikan
suatu situasi yang dihadapi dengan sebagai berikut :
karakteristik-karakteristik dari perubahan- A. Alat-alat audio, yaitu alat-alat yang
perubahan aktifitas tersebut tidak dapat menghasilkan bunyi atau suara.
dijelaskan dengan dasar kecenderungan- Contoh :cassette, tape recorder dan
kecenderungan reaksi asli, kematangan radio.
atau perubahan-perubahan sementara dari B. Alat-alat visual yaitu alat-alat yang
organisme. dapat memperlihatkan rupa atau
bentuk, yang kita kenal sebagai alat
Pengertian Media Pembelajaran peraga. Alat-alat visual atau alat
Perkembangan ilmu pengetahuan dan peraga ini terbagi atas:
teknologi semakin mendorong upaya- 1) Alat-alat visual dua dimensi
upaya pembaruan dalam pemanfaatan Alat-alat visual dua dimensi
hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. terbagi dua yaitu:
Para guru dituntut agar mampu a) Alat-alat dua dimensi pada
menggunakan alat-alat yang dapat bidang yang tidak transparan.
disediakan oleh sekolah, dan tidak Contoh : Gambar diatas kertas
menutup kemungkinan bahwa alat-alat atau karton, gambar yang
tersebut sesuai dengan perkembangan dan diproyeksikan dengan opaque
tuntutan zaman.Di samping mampu projector, lembar balik,
menggunakan alat-alat yang tersedia guru wayang beber, grafik,
juga dituntut supaya dapat diagram, bagan, poster,
mengembangkan keterampilan membuat gambar hasil cetak saring, dan
media. Menurut Hamalik (dalam Azhar foto.
Arsyad, 2013:2), Guru harus memiliki b) Alat-alat visual dua dimensi
pengetahuan dan pemahaman yang cukup pada bidang yang transparan.
tentang media pembelajaran yang Contoh: slide, filmstrip,
meliputi : Media sebagai alat komunikasi lembar transparan untuk
guna lebih mengidentifikasi proses belajar overhead projector.
mengajar.Menurut Criticos (dalam buku 2) Alat-alat visual tiga dimensi
Daryanto (2016:4), Media merupakan a) Alat-alat visual tiga dimensi.
salah satu komponen komunikasi, yaitu Disebut tiga dimensi karena
sebagai pembawa pesan dari komunikator mempunyai ukuran pangjang,
menuju komunikasikan. Sedangkan lebar dan tinggi.

3
Pengaruh Penggunaan Media Komik Sejarah Terhadap Hasil Belajar Sejarah Materi Masa
Praaksara Pada Kelas X IPS

Contoh : benda asli, model, berhubungan dengan teks bacaan di


contoh barang atau specimen, komik sejarah.
alat tiruan sederhana atau Kegiatan prabaca ini dilakukan oleh
mock up. Termasuk guru pada pertemuan ke-1.
didalamnya diorama, pameran
dan bak pasir. 2. Kegiatan Membaca
b) Alat-alat audio visual yaitu Pada kegiatan membaca juga
alat-alat yang dapat dilakukan pada pertemuan ke-1
menghasilkan rupa dan suara setelah setelah siswa selesai membuat
dalam satu unit. Contoh : film pertanyaan dan memprediksi cerita,
bersuara dan televisi. dimana guru menyuruh dan
membimbing siswa untuk membaca
Komik yang digunakan dalam penelitian secara intensif seluruh bacaan yang
ini adalah jenis komik ringan (comic ada pada komik.
simple). Komik yang satu ini adalah Kegiatan ini dilakukan untuk
komik yang biasanya dibuat dari hasil membuat pertanyaan bagi masing-
karya sendiri yang kemudia dibuat dalam masing siswa.
bentuk pdf berhubung keadaan sekolah 3. Kegiatan Pascabaca
yang menerapkan pelajaran jarak jauh Kegiatan pascabaca dilakukan pada
atau online dikarenkan adanya wabah pertemuan ke-2.Sebelum kegiatan
Covid 19 sehingga peneliti menggunakan pascabaca guru membimbing siswa
media komik yang telah dibentuk untuk membaca secara intensif
kedalam pdf. Media komik ini digunakan seluruh bacaan komik dan setelah itu
untuk melihat pengaruh hasil belajar guru member lembar evaluasi untuk
siswa yang ditunjukkan dengan nilai hasil mengukur hasil belajar siswa tentang
posttest yang diberikan kepada siswa menyimpulkan isi bacaan.
setiap akhir pembelajaran.Peningkatan
hasil pembelajaran yang dinilain adalah Kelebihan Media Komik Sejarah
hasil belajar kognitif siswa yang telah - Berdasarkan penelitian yang
diajar dengan menggunakan media dilakukan Thorndike, diketahui bahwa
pembelajaran komik. Untuk itu perlu anak yang membaca komik lebih
dilakukan penelitian untuk mengetahui banyak misalnya dalam sebulan
tentang pengaruh penggunaan media minimal satu buah buku komik maka
komik sejarah terhadap hasil belajar siswa sama dengan membaca buku pelajaran
kelas X IPS semester ganjilSMA Negeri dalam setiap tahunnya, hal ini
1 Tulang Bawang Udik Tahun Pelajaran berdampak pada kemam[uan
2021/2022. membaca siswa dan penguasaan kosa
kata jauh lebih banyak dari siswa yang
Proses penggunaan komik sejarah dalam tidak menyukai komik.
penelitian ini menggunakan prsosedur - Kelebihan lainnya yaitu penyajian
membaca yakni dengan langkah-langkah : komik sejarah mengandung unsure
1. Kegiatan Prabaca visual dan cerita yang kuat.
Kegiatan prabaca dilakukan oleh guru - Pembaca mampu terlibat secara
sebelum kegiatan pembelajaran emosional sehingga membuat
kepada siswa agar siswa berminat pembaca untuk terus membaca komik
untuk membaca dan guru dapat hingga selesai.
mengarahkan perhatian pada - Dapat mengembangkan minat baca
pengaktifan skemata siswa yang siswa.

4
1
Rizki Ramadani, 2Putut Wisnu Kurniawan, 3Yulia Siska
LENTERA: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarahi

Kelebihan Media Komik Sejarah METODE


- Tidak semua siswa bisa belajar efektif Metode Penelitian
dengan gaya visual. Dalam penelitian ini peneliti
- Terkadang dalam komik terdapat gaya menggunakan metode penelitian
bahasa yang kurang baik. eksperimen semu (quasi experiment).
Pengertian Hasil Belajar Penelitian ini juga dilakukan dengan
Pengertian hasil belajar menurut Ahmad memberikan perlakuan kepada kelompok
Susanto (2013:5), Hasil belajar ialah suatu eksperimen. Penetapan jenis penelitian
perubahan-perubahan yang terjadi pada quasi experiment (eksperimen semu) ini
diri siswa baik yang menyangkut aspek dengan alasan bahwa penelitian ini berupa
kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai penelitian pendidikan yang menggunakan
hasil dari kegiatan belajar, hasil belajar manusia sebagai subjek penelitian.
juga dapat diartikan sebagai tingkat Penelitian ini dilakukan secara online
keberhasilan siswa dalam mempelajari dalam kegiatan pembelajaran pada siswa
materi pelajaran di sekolah yang Kelas X IPS SMA Negeri 1 Tulang
dinyatakan dalam skor yang diperoleh Bawang Udik.
dari hasil tes mengenal sejumlah materi
pelajaran tertentu. Sedangkan menurut Populasi, Sampel, dan Teknik
Dimyati dan Mujiono (2009:200), Hasil Sampling
belajar merupakan hasil dari suatu intraksi Populasi dalam penelitian ini adalah
tindak belajar dan tindak mengajar. seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1
Purwanto (2016:44), Hasil belajar ialah Tulang Bawang Udik Tahun Pelajaran
dapat dijelaskan dengan memahami dua 2020/2021.
kata yang membentuk yaitu „‟hasil‟‟ dan Sampel menggunakan 2 kelas yang terdiri
„‟belajar‟‟. Hasil belajar dapat dilihat dari dari kelas eksperimen dan kelas kontrol
peserta didik atau murid yang sudah dengan jumlah keseluruhan 59 siswa.
melakukan kegiatan-kegiatan pembelaja- Pengambilan sampel pada penelitian ini
ran tersebut, hasil belajar tersebut di teliti menggunakan teknik Cluster Random
oleh seorang guru dan dilihat apakah hasil Sampling dengan prosedur undian. Dari
belajar tersebut berhasil atau tidak. hasil undian tersebut terpilih kelas X IPS-
Menurut Hamalik (2004: 31), Hasil 1 sebagai kelas eksperimen yang
belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai- menggunakan media sejarah yang terdiri
nilai, pengetahuan-pengetahuan, sikap- dari 32 peserta didik dan kelas X IPS-2
sikap, apresiasi, abilitas, dan ketermpilan. sebagai kelas kontrol yang menggunakan
Berdasarkan keterangan dari Sudjana pembelajaran konvensional dengan media
(2009 : 3) yakni mendefinisikan hasil buku cetak.
belajar siswa pada hakikatnya adalah
perubahan tingkah laku sebagai hasil HASIL DAN PEMBAHASAN
belajar dalam pengertian yang lebih luas Hasil Penelitian
mencakup bidang kognitif, efektif dan Data Hasil Belajar Sejarah Kelas
psikomotorik. Eksperimen
Hasil belajar sejarah yang menggunakan
Hasil belajar sendiri menurut Sudjana media komik sejarah dapat dilihat pada
terdapat limas faktor yang mempengaruhi tabel dibawah ini :
hasil belajar siswa anatar lain : Tabel
1) Bakat siswa; 2) Waktu yang tersedia Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen (Peserta
Didik Kelas X IPS-1) Yang Menggunakan
ubagi siwa; 3) Waktu yang diperlukan Media Komik Sejarah
guru untuk menjelaskan materi; 4) Interval Frekuensi Presentasi
Kualitas pengajaran; dan 5) Kemampuan 90-99 10 32%
siswa. 80-89 12 37%

5
Pengaruh Penggunaan Media Komik Sejarah Terhadap Hasil Belajar Sejarah Materi Masa
Praaksara Pada Kelas X IPS

70-79 5 15%
60-69 3 10%
50-59 2 6%
Jumlah 32 100%
Berdasarkan table diatas diketahui jumlah
sampel 32 peserta didik, yang mendapat
skor yang terletak diinterval 90 - 99
sebanyak 10 peserta didik, skor yang
terletak pada interval 80 - 89 sebanyak 12
peserta didik, skor yang terletak pada Gambar
interval 70-79 sebanyak 5 peserta didik, Diagram kriteria hasil pembelajaran yang
skor yang teletak pada interval 60-69 menggunakan Media Komik Sejarah
sebanyak 3 peserta didik, dan skor yang
terletak pada interval 50-59 sebanyak 2 Gambar dengan lingkaran diatas dapat
peserta didik. menjelaskan bahwa kriteria “sangat baik”
hasil belajar sejarah mencapai presentase
Dari penjelasan hasil belajar sejarah 32% sebanyak 10 peserta didik, kriteria
peserta didik kelas X IPS-1 yang “baik” hasil belajar sejarah dengan
menggunakan media Komik Sejarah SMA presentase 36% sebanyak 12 peserta
Negeri 1 Tulang Bawang Udik diatas didik, kriteria “cukup” hasil belajar
maka dapat diambarkan dalam bentuk sejarah dengan presentase 15% sebanyak
diagram batang sebagai berikut: 5 peserta didik, kriteria “kurang” hasil
belajar sejarah dengan presentase 10%
sebanyak 3 peserta didik, dan kriteria
belajar sejarah dengan presentase 8%
sebanyak 2 peserta didik.

Data Hasil Belajar Sejarah Kelas


Kontrol
Hasil belajar sejarah menggunakan media
buku cetak dapat dilihat pada table
Gambar dibawah ini :
Diagram hasil belajar sejarah yang menggunakan Tabel
media komik sejarah Data Hasil Belajar Kelas Kontrol ( Peserta
Didik Kelas X IPS-2)
Berdasarkan diagram batang diatas dapat Yang Menggunakan Media Buku Cetak
disimpulkan bahwa presentase hasil Interval Frekuensi Presentasi
belajar sejarah yang menggunakan media 70-79 5 19%
Komik Sejarah yang terletak pada interval 60-69 8 30%
90-99 sebesar 32%, interval 80-89 sebesar 50-59 7 7%
37%, interval 70-79 sebesar 15%, interval 40-49 6 22%
60-69 sebesar 10%, dan interval 50-59 30-39 1 3%
sebesar 6%. Jumlah 27 100%
Kemudian berdasarkan data tersebut jika Berdasarkan tabel diatas diketahui jumlah
dikategorikan dalam criteria sangat baik, sampel sebanyak 25 peserta didik, yang
baik, cukup, kurang, sangat kurang.
mendapat skor yang terletak di interval
Dengan data tersebut diperoleh interval 70-79 sebanyak 5 peserta didik, skor yang
criteria sebagai berikut :
terletak di interval 60-69 sebanyak 8
peserta didik, skor yang terletak di

6
1
Rizki Ramadani, 2Putut Wisnu Kurniawan, 3Yulia Siska
LENTERA: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarahi

interval 50 -59 sebanyak 7 peserta didik, Gambar diagram lingkaran diatas dapat
skor yang terletak di interval 40-49 menjelasakan bahwa kriteria-kriteria
sebanyak 6 peserta didik, dan skor yang “sangat baik” hasil belajar sejarah
terletak di interval 30-39 sebanyak 1 mencapai presentasi 19% sebanyak 5
peserta didik. peserta didik, kriteria “baik” hasil belajar
sejarah dengan presentasi 30% sebanyak
Dari penjelasan hasil belajar sejarah 7 peserta didik, kriteria “cukup” hasil
peserta didik kelas XI IPS-2 yang belajar sejarah dengan presentasi 22%
menggunakan media buku cetak SMA sebanyak 6 peserta didik, kriteria
Negeri 1 Tulang Bawang Udik dapat “kurang” hasil belajar sejarah dengan
digambarkan dalam bentuk diagram presentasi 22% sebanyak 6 peserta didik,
batang sebagai berikut : dan kriteria “sangat kurang” hasil belajar
sejarah dengan presentasi 3% sebanyak 1
peserta didik.

Pembahasan
Berdasarkan rumusan masalah dalam
penelitian, yaitu “Apakah ada pengaruh
penggunaan media Komik Sejarah
terhadap hasil belajar sejarah materi masa
praaksara pada siswa kelas X IPS
Gambar semester ganjil SMA Negeri 1 Tulang
Diagram Hasil Belajar Sejarah
Media Buku Cetak
Bawang Udik tahun pelajaran
2021/2022”.
Berdasarkan diagaram batang diatas dapat
disimpulkan bahwa presentasi hasil Sehingga dapat disimpulkan bahwa “Ada
belajar sejarah yang menggunakan media pengaruh penggunaan media komik
buku cetak yang terletak pada interval 70- sejarah terhadap hasil belajar sejarah
79 sebanyak 19%, interval 60-69 materi masa praaksara pada siswa kelas X
sebanyak 30%, interval 50 -59 sebanyak IPS semester ganjil SMA Negeri 1 Tulang
7%, interval 40-49 sebanyak 22%, dan Bawang Udik tahun pelajaran 2021/
interval 30-39 sebanyak 3%. 2022”, dengan nilai rata-rata yang didapat
yaitu 78 dari 32 peserta didik yang
Kemudian berdasarkan data tersebut jika menggunakan media komik sejarah kelas
dikategorikan dalam criteria sangat baik, X IPS-1.
baik, cukup, kurang, dan sangat kurang.
Berdasarkan KKM (Kriteria Ketuntasan
Dengan data tersebut diperoleh interval Minimum) yang ditetapkan oleh sekolah
criteria sebagai berikut : untuk mata pelajaran sejarah yaitu 75,
maka penggunaan media komik sejarah
ini memiliki pengaruh terhadap hasil
belajar sejarah pada materi masa
praaksara dengan nilai rata-rata yang
didapatkan adalah 78.

Berdasarkan analisis data hasil penelitian


diatas, didapat nilai : dengan
Gambar Kriteria uji yang digunakan adalah terima
Diagram Kriteria Hasil Belajar Sejarah Yang jika selain
Menggunakan Buku Cetak

7
Pengaruh Penggunaan Media Komik Sejarah Terhadap Hasil Belajar Sejarah Materi Masa
Praaksara Pada Kelas X IPS

itu ditolak. Dengan mengambil taraf 3) Sebaiknya peserta didik harus lebih
nyata 5% ( didapat aktif mempelajari materi pelajaran
: ini berarti : yang diberikan guru, dan harus lebih
tanggung jawab pada saat
sehingga dan diterima. Dengan
mengerjakan tugas atau soal yang
demikian dapat disimpulkan bahwa “Ada
diberikan guru.
pengaruh penggunaan Media Komik
4) Peserta didik hendaknya dapat lebih
Sejarah terhadap hasil belajar sejarah
memanfaatkan waktu yang ada untuk
materi Masa Praaksara pada peserta didik
mempelajari kembali matei-materi
kelas X IPS semester ganjil SMA Negeri
pelajaran dan soal-soal yang telah
1 Tulang Bawang Udik Tahun Pelajaran
diberikan.
2021/2022”.
5) Sebaiknya sekolah harus lebih dapat
menciptakan lingkungan belajar yang
Sedangkan untuk kelas kontrol yang
mendukung dan dengan memberikan
menggunakan media buku cetak pada
sarana dan prasarana yang memadai
kelas X IPS-2 dengan jumlah peserta
guna kelancaran proses pembelajaran.
didik 27 memiliki nilai rata-rata yaitu
6) Sekolah harus lebih meningkatkan
58,62, sehingga hasil belajar sejarah
kedisiplinan bagi guru dan peserta
menggunakan media buku cetak masih
didik agar terciptanya suasana
tergolong rendah.
kondusif dalam proses pembelajaran
yang dapat meningkatkan mutu dalam
SIMPULAN
dunia pendidikan, khususnya dalam
Berdasarkan analisis data dan uji hipotesis
bidang pendidikan ekonomi.
yang telah penulis uraikan diperoleh:
dengan melihat kriteria uji
DAFTAR PUSTAKA
dengan taraf signifikan 5% ( Buku :
didapat sehingga Ahmad, R. (1997). Media Pendidikan
sehingga hipotesis ditolak, berarti Ha Edukatif. Jakarta: Grafika.
diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa
“Ada Pengaruh Penggunaan Media Daryanto. (2016). Media Pembelajaran.
Komik Sejarah Terhadap Hasil Belajar Yogyakarta. Gava: Media.
Sejarah materi Masa Praaksara Pada
Peserta Didik Kelas X IPS Semester Dimyati, dan Mudjiono.(2009). Belajar
Ganjil SMA Negeri 1 Tulang Bawang dan Pembelajaran. Jakarta:
Udik Tahun Pelajaran 2021/2022.” PT Rineka Cipta.

Beberapa saran yang dapat diberikan G.H, Hilgard and H.R, Bowner. (1987).
berdasarkan hasil penelitian ini adalah Theories Of Learning. Princtice
sebagai berikut : Hall.
1) Seorang guru harus bisa menggunakan
Hamalik, Oemar. (2004). Proses Belajar
media yang tepat saat pembelajaran
Mengajar.Jakarta: Bumi Aksara.
yaitu media yang sesuai dan menarik
bagi peserta didik. Hamzah, U. (2007). Perencanaan
2) Untuk meningkatkan hasil belajar Pembelajaran. ________________.
peserta didik, dibutuhkan suasana
belajar yang mendukung terjadi proses Indriana, D. (2011). Ragam Alat Bantu
pembelajaran, sehingga peserta didik Pembelajaran. Yogyakarta: DIVA
tertarik untuk melaksanakan proses Press.
pembelajaran.

8
1
Rizki Ramadani, 2Putut Wisnu Kurniawan, 3Yulia Siska
LENTERA: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarahi

Lestari, S..(2009). Media Komik. Jakarta: Prasetyo, N. D. (2018).Pengaruh


Media. Penggunaan Media Komik Sejarah
Terhadap Minat BelajarSiswa Kelas
Majid, A. (2014). Strategi Pembelajaran. XI IPS di SMA Negeri 1 Cepogo
Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Tahun Pelajaran 2018/2019 Pokok
Bahasan Kerajaan Singhasari.34-
Oemar, H. (2013). Proses Belajar 35.
Mengajar. Jakarta: PT. Bumi
Aksara. Taufik, N. A. (2017). Pengembangan
Komik Sebagai Media
Sofiyan, S. (2013).Statistik Parametik Pembelajaran Sejarah Kebudayaan
untuk Penelitian Kuantitatif. Islam Berbasis Karakter Untuk
Jakarta: PT Bumi Aksara. Siswa Kelas VII MTs Negeri 3
Sleman Yogyakarta. 27-39.
Sudjana. (2005). Metoda Statistika.
Bandung: Tarsito.

_______. (2009). Penilaian Hasil Proses


Belajar Mengajar.Bandung. PT.
Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian


Pendidikan, Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.

Sundayana, R. (2018). Statistika


Penelitian Pendidikan. Jakarta:
Alfabeta.

Susanto, A. (2013). Teori Belajar dan


Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.

Trianto.(2010). Model Pembelajaran


Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

Wina, S. (2013). Peneltian Pendidikan:


Jenis, Metode, dan Prosedur.
Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.

Jurnal :
Prasetyo, A. E. et al. (2013). Pengaruh
Penggunaan Media Komik
Terhadap Peningkatan Hasil
Belajar Sejarah.Jurnal Pengaruh
Penggunaan Media Komik
Terhadap Peningkatan Hasil
Belajar Sejarah.2-4.

Anda mungkin juga menyukai