Anda di halaman 1dari 10

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN SENI

MUSIK PADA MATERI MUSIK TRADISIONAL MELALUI MEDIA AUDIO


VISUAL DI SMA NEGERI 1 KUALA KAMPAR

ARLAN ATTAHJUDIN,S.Pd
SMA Negeri 1 Kuala Kampar

Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengungkapkan peningkatan hasil
belajar seni Tari pada materi Tari tradisional di kelas X MIA 1 di SMA Negeri 1 Kuala
Kampar dengan menggunakan Media Audio visual. Jenis penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas (PTK). Instrumen penelitian adalah seorang peneliti dan dibantu oleh
pengamat yaitu kolega dan juga didukung oleh alat-alat lain seperti laptop, speaker, musik,
video dan audiovisual. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan penelitian
kepustakaan, observasi, tindakan dan mengambil dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa penggunaan media audiovisual dalam pembelajaran seni Tari di kelas X MIA 1 di
SMA Negeri 1 Kuala Kampar dapat meningkatkan hasil belajar seni Tari . Pada siklus
pertemuan kognitif yang pertama, skor rata-rata adalah 56,76%, sedangkan pada siklus
pertemuan psikoomotor yang pertama, skor rata-rata 59,12% dan pada siklus pertemuan
kognitif yang kedua, skor rata-rata 83,82. %, sedangkan pada siklus psikomotor kedua, skor
rata-rata pertemuan 83,24%. Jadi, dapat dilihat bahwa ada peningkatan hasil belajar seni
music dengan menggunakan media audiovisual dan target yang dicapai telah berhasil.
Kata kunci: Peningkatan, Hasil Studi, Media Audiovisual, Seni Tari

1
PENDAHULUAN

Pendidikan adalah suatu wadah untuk meningkatkan sumber daya manusia di


Indonesia dengan kemampuan dasar yang dimiliki setiap insan berbeda-beda baik dibidang
pengetahuan, ilmu, sikap, budaya maupun keterampilan. Dalam sistem pendidikan nasional
juga menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran
Untuk mewujudkan proses pembelajaran yang baik, diperlukan peranan seorang guru
yang mampu melakukan evaluasi untuk mengetahui kemampuan siswa dan ketercapaian
tujuan pembelajaran yang telah direncanakan, serta guru adalah sebagai komponen utama
dalam memegang peran penting dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan dan
mampu merangsang siswa belajar aktif sehingga hasil belajar siswa menjadi baik dan sesuai
yang diharapkan.
Pembelajaran seni Tari harus banyak didominasi oleh kegiatan praktek, tetapi selama ini
guru hanya mengisinya dengan ceramah dan sedikit praktek. Hal ini membuat siswa menjadi
kurang berminat mengikuti pelajaran seni Tari. Maka dari itu guru ingin meningkatkan
pengetahuan siswa tentang seni Tari tradisional.
Menurut Soeleman (2007: 112) kemampuan seni adalah sifat yang dibawa sejak lahir
atau dipelajari yang memungkinkan seseorang dapat menyelesaikan pekerjaannya,baik secara
mental maupun fisik. Kemampuan dan keterampilan memainkan peranan utama dalam
prilaku dan kinerja individu. Menurut Pekerti (2015: 4.5) kemampuan seni adalah proses
kerja dan gagasan manusia yang melibatkan kemampuan fisik motorik halus dan motorik
kasar, terampil, kreatif, kepekaan indera, kepekaan hati dan pikir untuk menghasilkan suatu
karya yang memiliki kesan keindahan yang bernilai seni.
Setiap guru memiliki pandangan yang berbeda dalam menyatakan suatu proses
belajar mengajar dinyatakan berhasil atau tidak. Kurikulum merupakan salah satu pedoman
yang dapat digunakan untuk menyelaraskan berbagai macam persepsi itu. Hasil belajar adalah
sesuatu yang didapat setelah melalui proses belajar itu sendiri. Gerlanch & Ely (1971) dalam
Arsyat Azhar (2016:3) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah
manusia,materi,atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu
memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.
Audio visual adalah video yang menampilkan bentuk suara dan gambar, Aristo
Rahadi (dalam Setiani 2008: 24). Djamarah (dalam Sutrisno 2007: 28) mengatakan bahwa
metode bervariasi adalah metode pembelajaran yang dalam proses belajar mengajar meliputi
variasi dalam gaya mengajar, variasi dalam menggunakan media dan bahan pengajaran, serta

2
variasi dalam interaksi antara guru dan siswa. dalam pelaksanaanya guru sudah melakukan 7
macam gaya mengajar menurut Marno dan Idris, yaitu (1) variasi suara guru, (2) variasi
mimik dan gerak, (3) perubahan posisi, (4) kesenyapan atau diam sejenak, (5) pemusatan
perhatian, (6) pemusatan perhatian, (7) kontak pandang .
Variasi lain yang dilakukan guru yaitu menggunakan variasi media selain penggunaan
media audio visual sebagai media utama, guru juga menggunakan media lain berupa Properti
Tari. Variasi lain yang tidak kalah penting yaitu variasi pola interaksi. Guru menggunakan
lebih dari satu variasi pola interkasi salah satunya yaitu demonstrasi dan tanya jawab.
Media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar
seperti laptop, infocus dan speaker. Dengan adanya media audio visual yang digunakan dapat
berpengaruh dan merangsang kreatifitas siswa dalam proses belajar. Sehingga siswa lebih
mengetahui Tari yang dipahami dan diminati oleh siswa.
Berdasarkan fenomena yang terjadi di SMA Negeri 1 Kuala Kmpar, peneliti
membahas masalah peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan media audio
visual pada peningkatan hasil belajar siswa dikelas X MIA 1 melalui media audio
visual

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitalif dan deskriptif kualitatif
model penelitian tindakan kelas (PTK). Elfanany Burhan (2013:21) bahwa PTK adalah suatu
pendekatan untuk memperbaiki pendidikan melalui perubahan dengan mendorong para guru
untuk memikirkan praktik mengajarnya sendiri agar lebih krisis terhadap praktik tersebut dan
agar mau untuk merubahnya PTK bukan hanya sekedar mengajar.
Teknik analisis data merupakan upaya untuk mengolah data yang telah diperoleh dari
hasil tes, observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik tes digunakan untu mengetahui
hasil belajar siswa. Sedangkan observasi, wawancara dan dokumentasi digunakan untuk
mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran.
Lokasi penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kuala Kampar kelas X MIA 1, pada
hari Rabu sampai pada hari Jum’at, tanggal 08 – 10 September 2021. Subjek pada penelitian
ini adalah Siswa di kelas X MIA 1 SMA Negeri 1 Kuala Kampar dengan siswa yang
berjumlah 33 siswa yang terdiri dari 15 Siswi perempuan dan 18 Siswa laki-laki.
Penelitian ini akan dilakukan 2 siklus, untuk siklus I dilakukan 3 kali pertemuan dan siklus ke
II dilakukan 2 kali pertemuan,pada akhir siklus diberikan tes pengetahuan (kognitif) dan tes
keterampilan (psikomotor) serta alur penelitian. Instrumen penelitian ini adalah penelitian sendiri dan

3
peneliti dibantu dengan instrumen pendukung seperti laptop, speaker, musik, video dan audi visual.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara studi kepustakaan, observasi dan dukumentasi

Siklus I
Pelaksanaan
Pelaksanaan dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung di kelas. Pembelajaran yang
dilakukan guru saat pelaksanaan meliputi apersepsi / memotivasi siswa, penyampaikan
kompetensi dasar / indikator pembelajaran dan tujuan pembelajaran, menginformasikan
langkah – langkah kegiatan, guru memperlihatkan video yang berisi materi yang akan
diajarkan, siswa memperhatikan penjelasan guru dan mencatat hal – hal yang penting saat
melihat tayangan audio visual, dan pada akhir siklus I guru memberikan tes siklus I.

Pengamatan
Pengamat mengamati jalannya proses belajar mengajar. Pengamatan dilakukan bersamaan
dengan pelaksanaan penelitian tindakan kelas, dengan aspek – aspek yang diamati yaitu (1)
Peneliti mengamati sikap siswa dalam memperhatikan guru saat diberi penjelasan dengan
menggunakan media Audio Visual, (2) Peneliti mengamati senang tidaknya siswa dalam
mengikuti pelajaran, (3) Peneliti mengamati keseriusan sikap siswa dalam pelajaran, (4)
Peneliti mengamati keaktifan siswa dalam bertanya, (5) Peneliti mengamati semangat siswa
dalam pembelajaran dan menyelesaikan soal.

Refleksi
Refleksi merupakan analisis hasil pengamatan dan evaluasi dari tahapan– tahapan dalam
siklus 1. Refleksi dilaksanakan segera setelah pelaksanaan dan pengamatan siklus 1 selesai
oleh peneliti dan guru kolaborator. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan perlakuan agar
dapat dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya.

Hasil Belajar
Nilai rata-rata psikomotor kelas X MIA 1 SMA Negeri 1 Kuala Kampar pada siklus I
dengan menggunakan media audio visual adalah 69,7 dengan kriteria “belum tuntas”, dengan
jumlah ketuntasan 10 orang dari 33 siswa.

Nilai rata rata kognitif siswa kelas X MIA 1 SMA Negeri 1 Kuala Kampar pada siklus
I dengan menggunakan media audiovisual yaitu 56,76 dengan Kriteria Belum tuntas

4
sedangkan batas KKM 78,Jumlah siswa yang mencapai nilai KKM yaitu 15 siswa dari 33
siswa.

Siklus II
Pelaksanaan

Pelaksanaan yang dibuat pada dasarnya sama dengan pelaksanaan siklus I. Pada siklus II ini,
peneliti mengamati sikap siswa dalam memperhatikan guru saat diberi penjelasan dengan
menggunakan metode Bervariasi dan media Audio Visual. Pembelajaran yang dilakukan guru
saat pelaksanaan yaitu (1) Apersepsi / memotivasi siswa, (2) Guru mengingatkan kembali
materi pada pertemuan sebelumnya, (3) Guru menyampaikan kompetensi dasar / indikator
pembelajaran dan tujuan pembelajaran, (4) Menginformasikan langkah – langkah kegiatan,
(5) Guru memperlihatkan video yang berisi materi yang akan diajarkan, (6) Guru
mengutamakan menggunakan metode bervariasi dalam memberi penjelasan dan
menyampaikan informasi, (7) Guru menggunakan media lain berupa lembar partitur, (8) Guru
menerangkan menggunakan papan tulis, (9)Guru memberikan latihan soal, (10) Pada akhir
siklus II guru memberikan tes siklus II.

Pengamatan

Pengamat mengamati jalannya proses belajar mengajar. Pengamatan dilakukan bersamaan


dengan pelaksanaan penelitian tindakan kelas, dengan aspek – aspek yang diamati yaitu (1)
Peneliti mengamati sikap siswa dalam memperhatikan guru saat diberi penjelasan dengan
menggunakan media Audio Visual, (2) Peneliti mengamati senang tidaknya siswa dalam
mengikuti pelajaran, (3) Peneliti mengamati keseriusan sikap siswa dalam pelajaran, (4)
Peneliti mengamati keaktifan siswa dalam bertanya, (5) Peneliti mengamati semangat siswa
dalam pembelajaran dan menyelesaikan soal.

Refleksi

Refleksi Dilakukan analisis pengamatan dan evaluasi dari tahapan – tahapan siklus II. Segera
setelah pelaksanaan dan pengamatan siklus II selesai.

Hasil belajar

Dengan mengatasi permasalahan yang ditimbulkan pada siklus I perlu diperbaiki cara
mengajar.Serta guru juga harus lebih maksimal lagi dalam menampilkan materi pembelajaran

5
praktek Tari dan lebih menekan kepada peserta didik untuk lebih fokus dan serius dalam
mengikuti pembelajaran baik itu teori maupun praktek psikomotor pada siklus I dikelas kelas
X MIA 1 SMA Negeri 1 Kuala Kampar sebesar 59,12% dengan kriteria “tuntas”. Mengalami
kenaikan pada siklus II yaitu sebesar 83,24% dengan kriteria “sangat baik”.
Dan juga dapat dilihat peningkatan pada nilai rata-rata kognitif siswa pada
pembelajaran seni Tari dikelas X MIA 1 SMA Negeri 1 Kuala Kampar pada siklus I yaitu
56,76% dengan kriteria “belum tuntas”mengalami kenaikan pada siklus II sebesar 83,82%
dengan kriteria “ sangat baik”diatas KKM dan juga dapan dilihat perbandingan siswa yang
tidak tuntas dari siklus I ke siklus II mengalami penurunan.

Serta dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan media audio visual dalam
pembelajaran seni Tari dikelas X MIA 1 SMA Negeri 1 Kuala Kampar berdampak baik,serta
dapat menimbulkan minat siswa dalam pembelajaran seni Tari sehingga berdampak pada
hasil belajar yang meningkat.

Aktivitas Siswa

Dari hasil observasi menunjukan bahwa terjadi peningkatan mulai dari siklus 1 dengan
kualifikasi cukup. Pada siklus 1, siswa terlihat lebih tertarik, aktif bertanya, bersemangat dan
antusias mengikuti pembelajaran. Meski belum cukup maksimal, namun dibanding
pembelajaran sebelum tindakan, suasana pembelajaran lebih kondusif dan cukup interaktif.
Pada siklus 2, suasana pembelajaran terlihat tidak canggung. Siswa terlihat lebih nyaman.
Siswa juga tidak sungkan lagi untuk bertanya jika ada yang belum jelas. Rasa keingintahuan
siswa juga meningkat, terbukti saat mengerjakan soal latihan, siswa lebih bersemangat dan
sangat antusias.

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas, pembelajaran menggunakan audio visual


pada mata pelajaran seni budaya khusnya seni Tari dapat meningkatkan hasil belajar siswa
dan aktivitas siswa kelas X MIA 1 SMA Negeri 1 Kuala Kampar. Dengan demikian hipotesis
penelitian telah terbuti. Seperti telah disebutkan pada bab terdahulu bahwa media
pembelajaran adalah alat, metode dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih
mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan
pengajaran di sekolah (Hamalik dalam Setiani, 2008: 26), tingkat aktivitas siswa terbukti
meningkat menjadi lebih baik. Dalam hal ini, media pembelajaran yang digunakan adalah
audio visual yang dapat menampilkan gambar dan suara. Dengan media ini siswa dapat
menangkap informasi lebih baik karena melibatkan dua indra yaitu indra penglihatan dan

6
indera pendengaran. Aktivitas ini disebut juga dengan visual aktivitas dan listening akivitas
(Haryanto 2008 :31).

Pembelajaran dapat berjalan dengan baik jika terjadi interaksi, interaksi yang
dimaksud tidak hanya satu arah atau hanya dari guru kepada siswa. Namun terjadi interaksi
dua arah, yaitu antara guru dan siswa, antar siswa, serta siswa dengan lingkungan. Maka dari
itu, guru perlu memfasilitasi siswa. Sesuai pendapat Mulyasa (dalam Setiani 2008 : 26) yang
mengatakan bahwa pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu proses interaksi antara peserta
didik (siswa) dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku kearah lebih baik.
Tugas utama guru adalah mengkondisikan pembelajaran sehingga terjadi interaksi antara
lingkungan (faktor eksternal) dengan peserta didik (faktor internal) agar menghasilkan
perubahan perilaku yang diharapkan. Perubahan perilaku inilah yang sering disebut – sebut
sebagai hasil dari proses belajar. Namun proses belajar itu tidak semuanya berjalan dengan
sendirinya. Skiner berpendapat bahwa proses belajar memerlukan usaha menimbulkan dan
mengembangkan respons sebagai usaha memperoleh “ penguatan”. Usaha ini salah satunya,
melalui penggunaan audio visual dan metode bervariasi, yang telah terbukti memberikan jalan
keluar untuk mengkondisikan interaksi yang diinginkan. Siswa menjadi lebih bersemangat
suasana belajar menjadi sangat mendukung dan kondusif. Kondisi ini sesuai dengan
pengamatan dan wawancara peneliti dengan siswa. Siswa merasa senang saat pembelajaran.
Hal ini berbanding searah dengan hasil belajar siswa yang juga ikut meningkat. Kenyataan ini
didukung teori perkembangan alamiah, (dalam Mulyati 2005: 71) yang mengatakan belajar
baru akan terjadi dan mendatangkan hasil apabila muncul dari dalam diri anak sendiri ketika
ia merasakan kebutuhan untuk belajar. Pada saat itu mereka akan melakukannya dengan
penuh kegembiraan sehingga mereka mendapatkan pengalaman yang akan melekat pada diri
mereka sebagai suatu kecakapan atau ketrampilan.

Saat dilaksanakan tindakan, guru menggunakan variasi gaya mengajar yang meliputi
variasi suara guru, mimik dan gerak, perubahan posisi, kesenyapan, pemusatan perhatian,
kontak pandang. Selain itu juga menggunakan variasi media baik media audio visual maupun
media Grafis. Dan yang juga tidak kalah penting, guru menggunakan variasi pola interaksi
dengan menggunakan variasi pola interaksi demonstrasi dan pola interaksi tanya jawab.
Suasana baru yang dimunculkan guru dengan menggunakan metode bervariasipun semakin
menambah semangat siswa mengikuti pelajaran, yang telah terbukti dengan meningkatnya
aktivitas siswa. Teori Bervariasi dalam pembelajaran menurut Sabri (2007: 94) terbukti, yang
mengatakan bahwa bervariasi adalah suatu kegiatan guru dalam mengenal konteks interaksi

7
belajar mengajar yang ditunjukan untuk mengatasi kebosanan murid, sehingga dalam situasi
belajar mengajar, murid senantiasa menunjukan ketekunan, antusiasme, serta penuh
partisipasi. Dengan didapatnya hasil dari penelitian ini, maka semakin menguatkan teori –
teori yang telah ada sebagai bukti bahwa peningkatan aktivitas dan hasil belajar dapat
dilakukan dengan menggunakan media audio visual yang menarik dan metode bervariasi.

Kesimpulan
Berdasarkan pelaksanaan penelitian tindakan kelas maka dapat disimpulkan bahwa
penggunaan media audio visual dalam pembelajaran seni Tari di kelas X MIA 1 SMA Negeri
1 Kuala Kampar dapat meningkatkan hasil belajar dan mampu membuat siswa terlibat
langsung dalam pembelajaran apalagi pembelajaran praktek Tari . Dengan media juga dapat
menghindari kejenuhan pada siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar, dapat
menumbuhkan kreativitas siswa, dan pembelajaran lebih menyenangkan karena melibatkan
media pembelajaran yang digunakan guru. Walaupun pada siklus I belum ditemukannya
peningkatan hasil belajar siswa yang signifikan namun demikian hal itu tidak cukup sampai
disitu dan dilanjutkan pada siklus II dengan memperbaiki cara mengajar dalam penggunaan
media, yang mana sebelumnya hanya menjelaskan garis besar materi pelajaran dan
memberikan contoh dalam bentuk video yang hanya sedikit dan lebih menekan kepada
peserta didik untuk lebih fokus dan serius dalam mengikuti pelajaran.
Dengan melihat hasil belajar pada siklus 1 yang dimana hanya diputarkan media Audio
vidual,ternyata belum bisa membuat siswa termotivasi dalam belajar sehimgga berdampak pada hasil
belajar yang rendah,Dengan melikat demikian maka peneliti melakukan sedikit perubahan pada siklus
2 yaitu melakukan pengulangan - pengulangan pada video yang diputar serta menanyakan bagian
mana yang sulit kepada siswa agar dapat diulang kembali,dan ternyata cara yang dilakukan pada
siklus 2 ini berhasil dan mampu membuat siswa termotivasi dan terlihat hasil belajar pada siklus 2
jadi meningkat.

Hal ini terbukti dengan adanya hasil belajar siswa kelas X MIA 1 SMA Negeri 1
Kuala Kampar siklus I pertemuan kognitif dengan nilai rata-rata 56,76% pertemuan
psikomotor siklus I dengan nilai rata-rata 59,12% dan pada siklus II pertemuan kognitif
dengan nilai rata-rata 83,82% pertemuan psikomotor Siklus II dengan nilai rata-rata 83,24%
jadi telah ada peningkatan hasil belajar seniTari dengan menggunakan media audio visual dan
target yang ingin dicapai telah berhasil.

8
Saran
Saran yang perlu diperhatikah sehubungan dengan menggunakan media audio visual sebagai
salah satu upaya meningkatkan hasil belajar seni Tari sebagai berikut:
1) Siswa X MIA 1 SMA Negeri 1 Kuala Kampar hendaknya lebih aktif dalam mengikuti
pembelajaran dikelas, kreatif untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang diberikan guru,
dan kritis dalam pelaksanaan proses pembelajaran`
2) Kepada kepala sekolah SMA Negeri 1 Kuala Kampar maupun tenaga kependidikan yang
terkait agar dapat meningkatkan kinerja dan kualitas guru seni melalui keterampilan dalam
penerapan media pembelajaran sehingga dapat digunakan dalam proses pembelajaran demi
peningkatan kualitas pendidikan`
3) Guru hendaknya bisa menjadi motivator bagi siswa`
4) Saat pembelajaran dimulai, minat siswa tidak sama. Oleh karena itu, dihimbau kepada guru
untuk selalu memberikan motivasi kepada siswa sebelum pembelajaran berlangsung, `
5) Diharapkan kepada guru seni budaya untuk selalu menggunakan media audio visual dalam
pembelajaran seni Tari seterusnya.
6) Masalah keter sediaan media pembelajaran harap dimaksimalkan lagi
7) Orang tua hendaknya selalu mengetahui seberapa penting kemampuan seni anak yang
harus dimiliki sesuai usianya. Selain itu juga agar anak meningkatkan dan menggali
potensi diri yang ada sehingga dapat meningkatkan kemampuan seninya serta dapat
mengembangkan bakat seni anak.

Teluk Dalam, 10 Desember 2021


Menyetujui/mengesahkan Peneliti
Kepala sekolah

NORAL, S.S, S.Pd ARLAN ATTAHJUDIN S.Pd


NIP ; 19790702 200604 1 017 NIP ;

9
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 2016. Media Pembelajaran.


Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Elfanany, Burhan. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Araska.

Haryanto. 2008 . Upaya peningkatan hasil Belajar Ansambel Musik Melalui metode Belajar
Kelompok pada Siswa Kelas VIIIA SMP Muhammaddiyah Terpadu Moga Pemalang, Skripsi.
Semarang: Fakultas Bahasa dan seni Universitas Negeri Semarang.

Hasibuan, J.J, Ibrahim dan Toenlioe, A.J.E. 1988. Proses Belajar Mengajar Ketrampilan
Dasar Pengajaran Mikro . Bandung: Penerbit Remadja Karya CV.

Irianawati Erli Setiani. 2008. Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP
Negeri 5 Pemalang dalam Pembelajaran Apresiasi Seni Musik dengan Memanfaatkan Media
Audio dan Audio Visual, Skripsi. Semarang: Fakultas Bahasa dan seni Universitas Negeri
Semarang.

Sedyawati, Edi. 1986. Pengetahuan Elementer Tari dan Beberapa Masalah Tari.Jakarta:
Direktorat Kesenian, Proyek Pengembangan Kesenian Jakarta. DepartemenPendidikan dan
Kebudayaan

Soeleman. 2007. Pengertian Kemampuan seni, (online), tersedia:


http://www.google.co.id/search?q: kajianteori+pengertian+kemampuan
+seni&oq=kajianteori+&aqs. Diunduh pada 07 Desember 2021

10

Anda mungkin juga menyukai