0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
76 tayangan1 halaman
Dokumen ini menjelaskan prosedur pengadaan obat insidentil dan mendesak di RS Graha Medika untuk menghindari kekosongan obat. Prosedur tersebut meliputi pelaporan obat yang habis, persetujuan pembelian darurat dari rumah sakit lain atau apotek, dan pembayaran secara tunai serta hanya untuk pemakaian sementara sampai kiriman dari distributor resmi.
Dokumen ini menjelaskan prosedur pengadaan obat insidentil dan mendesak di RS Graha Medika untuk menghindari kekosongan obat. Prosedur tersebut meliputi pelaporan obat yang habis, persetujuan pembelian darurat dari rumah sakit lain atau apotek, dan pembayaran secara tunai serta hanya untuk pemakaian sementara sampai kiriman dari distributor resmi.
Dokumen ini menjelaskan prosedur pengadaan obat insidentil dan mendesak di RS Graha Medika untuk menghindari kekosongan obat. Prosedur tersebut meliputi pelaporan obat yang habis, persetujuan pembelian darurat dari rumah sakit lain atau apotek, dan pembayaran secara tunai serta hanya untuk pemakaian sementara sampai kiriman dari distributor resmi.
GRAHA MEDIKA PENGADAAN OBAT INSIDENTIL DAN MENDESAK
No. Dokumen No. Revisi Halaman
022/SPO/FARM/III/2020 00 1/1 Ditetapkan Oleh : Direktur RS Graha Medika Tanggal Terbit SPO 02 Maret 2020 dr.Yesi Kurnia Daliyanti, ST PENGERTIAN Tata cara pengadaan obat yang harus segera dilakukan untuk menghindari kekosongan obat TUJUAN Tersedianya obat yang dibutuhkan pasien dan mencegah obat tidak terlayani di Instalasi Farmasi KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur No.003.1/SKEP.DIR/RSGM/II/2020 Tentang Pedoman Pelayanan Instalasi Farmasi Rumah Sakit Graha Medika PROSEDUR 1. Obat yang habis atau menipis di pelayanan disampaikan kepada petugas gudang farmasi 2. Petugas gudang farmasi melaporkan kepada petugas pengadaan dan menuliskan dalam Buku Defecta 3. Dalam keadaan segera dibutuhkan obat tertentu sedangkan persediaan di gudang farmasi kosong maka petugas pengadaan melaporkan kepada PPTK pengadaan obat untuk meminta persetujuan bisa melakukan pembelian obat kepada Rumah Sakit lain atau apotek dengan sistem UP (Usus Propius / untuk pemakaian sendiri) 4. Apoteker / petugas pengadaan obat mendelegasikan pembelian obat dengan sistem UP kepada Tenaga Teknis Kefarmasian ke Rumah Sakit atau Apotek yang ditunjuk 5. Proses pembayaran pengadaan obat dengan sistem UP dilakukan secara GU (Ganti Uang) 6. Pengadaan obat dengan sistem UP hanya untuk pemakaian selama masa tunggu pengiriman dari distributor resmi. UNIT TERKAIT -