Anda di halaman 1dari 4

PENDIDIKAN PANCASILA – Menetapkan dan mensyahkan Undang-Undang Dasar

1945
– Mengangkat sebagai Presiden : Ir. Soekarno, dan
sebagai Wakil Presiden : Drs. Muhammad Hatta
--SEJARAH PANCASILA-- –Pekerjaan Presiden untuk sementara waktu dibantu
oleh sebuahkomite nasional (KNIP)
PANCASILA NILAI LUHUR INDONESIA
Pancasila :
" Kristalisasi nilai-nilai luhur bangsa --FILSAFAT PANCASILA--
Indonesia,"
Artinya pengkristalan atau mengerasan dari budaya,
PANCASILA FILSAFAT NEGARA
agama dan nilai luhur bangsa Indonesia dari jaman
Filsafat adalah tentang kebenaran sesuatu atau
dulu.
usaha mencari kebijaksanaan. Secara etimologis istilah
filsafat adalah berasal dari bahasa Yunani : Filos
PANCASILA – KERAJAAN KUTAI
artinya cinta dan Sofia artinya kebijaksanaan Jadi
Kutai adalah kerajaan tertua diIndonesia
filsafat cinta kebijaksanaan atau ilmu pengetahuan.
bercorak Hindu. Nilai sosial politik dan Ketuhanan
telah ada di kerajaan Kutai dan juga Bentuk kerajaan
Filsafat menurut beberapa ahli :
dengan agama dijadikan sebagai pengikat. Nilai
1. Plato : ilmu pengetahuan yang bersifat untuk
Pancasila dalam kerajaan kutai :
mencapai kebenaran yang asli.
1. Nilai Ketuhanan: Memeluk agama Hindu
2. Aristoteles : ilmu pengetahuan yang meliputi
2. Nilai Kerakyatan : Rakyat Kutai hidup
kebenaran yang terkandung didalam ilmu-ilmu
sejahtera dan Makmur
metafisika, logika, retorika, ekonomi dan
3. Nilai Persatuan : Wilayah kekuasaannya
politik.
meliputi hampir seluruh kawasan Kalimantan
3. Cicero : ibu dari semua ilmu pengetahuan
Timur
lainnya
4. Descartes : kumpulan segala pcngetahuan
PANCASILA – KERAJAAN SRIWIJAYA (VII-
dimana Tuhan, alam dan manusia menjadi
VIII) & MAJAPAHIT (VIII-XVI)
pokok penyelidikan
Mpu prapanca : Karyanya Negara Kartagama
yang menjelaskan tentang musyawarah dan hubungan
Sistematika filsafat :
dengan negara lain (Kerajaan sriwijaya)
1. Logika, merupakan ilmu pendahuluan bagi
Mpu tantular : Karyanya Sutasoma yang
filsafat.
menjelaskan kehidupan beragama pada waktu itu
2. Filsafat Teoritis, ada 3 yaitu : Ilmu Fisika,
adalah Hindu dan Budha (Kerajaan majapahit)
mempersoalkan dunia materi alam nyata. Ilmu
Matematika, mempersoalkan benda alam
PANCASILA – JAJAHAN BELANDA (1596-1942)
kwalitasnya, jumlahnya . Ilmu Metafisika,
Lahirnya Pancasila sejak bangsa Indonesia
yang mempersoalkan hakekat segala sesuatu.
ada, pemberian nama Pancasila tanggal 1 Juni 1945
3. Filsafat Praktis, ada 3 yaitu : Ilmu Etika,
yang dimana tanggal 18 Agustus 1945 resmi sebagai
mengatur kesusilaan dan kebahagiaan hidup
dasar negara Indonesia oleh sida PPKI.
perseorangan. Ilmu Ekonomi, mengatur
kesusilaan dan kemakmuran rumah tangga.
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
Ilmu Politik, mengatur kesusilaan dan
Dasar Negara berarti segala yang ada dalam
kemakmuran negara.
negara tersebut haruslah taat asas (konsisten). Segala
4. Filsafat Poetika (kesenian), ada 9 yaitu :
peraturan yang berlaku dalam kegiatan kehidupan
Matematika, Logika, Filsafat Mengenal,
harus bersumber dari Pancasila yang merupakan
Filsafat Pengetahuan, Filsafat Alam, Filsafat
“Sumber dari segala sumber hukum”.
Kebudayaan, Etika, Estetika dan Antropologie.
BPUPKI
PANCASILA SEBAGAI ONTOLOGIS
Upacara pembukaan BPUPKI tanggal 28 Mei
Ontologis dari kata Yunani “on”, “ontos”
1945 di gedung Cuo Sangi In. BPUPKI melakukan
(=ada, keberadaan), dan logos = teori, ilmu tentang
sidang pada tanggal 29 Mei s/d 1 Juni 1945 dan 10 Juli
eksistensi. Ontologis adalah mengupas yang dikaji
s/d 16 Juli 1945. Bubarnya BPUPKI ditandai dengan
Bidang ontologi menyelidiki tentang makna yang ada
lahirnya PPKI.
(eksistensi dan keberadaan) manusia, benda, alam
semesta (kosmologi), metafisika.
PPKI
Secara ontologis, Pancasila memiliki satu
Dibentuk pada tanggal 7 Agustus 1945. Hasil
kesatuan dasar yang hakikatnya adalah manusia, yang
sidang 18 Agustus 1945 :
memiliki hakikat mutlak yaitu monopluralis, atau
– Menetapkan dan mensyahkan Pembukaan UUD
1945
monodualis, karena itu juga disebut sebagai dasar 2. Soepomo : Persatuan, Kekeluargaan,
antropologis. Keseimbangan lahir dan batin, Musyawarah
dan Keadilan rakyat.
PANCASILA SEBAGAI EPISTOMOLOGIS 3. Soekarno : Kebangsaan Indonesia,
Epistomologis berasal dari kata Yunani yaitu Internasionalisme atau peri kemanusiaan,
espisteme = pengetahuan, dan logos= teori informasi. Mufakat atau demokrasi, Kesejahteraan social
Secara sederhana Jujun S. Suriasumantri mengatakan dan Ketuhanan yang berkebudayaan.
bahwa epistemologi adalah cara mendapatkan
pengetahuan yang benar. PIAGAM JAKARTA
Piagam Jakarta disebut juga Jakarta Charter,
PANCASILA SEBAGAI AKSIOLOGIS disusun oleh Panitia sembila/Panitia kecil yang
Aksiologis dalam bahasa Inggris: Axiology dibentuk tanggal 1 Juni 1945 berisikan Ir. Soekarno
dari kata Yunani Axio (layak, pantas) dan logos (Ketua), Moh Hatta (Wakil), AA Maramis, Abikoesno
(ilmu,studi mengenai). Secara sederhana Jujus S. Tjokrosoejoso, Abdoel Kahar Moezakir, Agus Salim,
Suriasumantri mengemukakan bahwa aksiologis Achmad Soebardjo, KH Abdul Wahid Hasjim dan M
adalah sebagai teori nilai yang berkaitan degan yamin.
kegunaan dan pengetahuan yang diperoleh. Sejarah perumusan Piagam Jakarta dimulai
Pancasila sebagai pengetahuan hakikatnya dari dibentuknya BPUPKI hingga sidang mengenai
sumber dan susunan pengetahuan. Ini adalah nilai perumusan Pancasila yang nantinya dijadikan
bangsa Indonesia merupakan kausa materialis pedoman rakyat Indonesia. Namun sampai akhir
Pancasila. Tentang susunan, Pancasila memiliki sidang belum ditemukan titik terang terkait rumusan
susunan formal logis, dalam arti susunan sila-sila dasar negara Indonedia maka dibentuklah Panitia
Pancasila maupun arti dari sila Pancasila Sembilan yang menghasilkan rumusan dasar negara
dalam naskah Piagam Jakarta, yaitu :
PANCASILA SUMBER PENGETAHUAN 1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan
Pancasila obyek pengetahuan pada hakikatnya syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
sumber pengetahuan dan susunan pengetahuan. 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
Sumber pengetahuan Pancasila, sebagaimana adalah 3. Persatuan Indonesia
nilai-nilai yang ada pada bangsa Indonesia. Nilai-nilai 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat,
tersebut merupakan kausa materialis Pancasila. kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
PANCASILA SEBAGAI KESATUAN 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Susunan Pancasila sebagai sistem Pada 11 Juli 1945, panitia perancang undang
pengetahuan, Pancasila memiliki susunan yang bersifat undang menyetujui isi preambule (Pembukaan UUD)
formal logis, baik arti susunan sila-sila Pancasila yang diambil dari Piagam Jakarta, yang kemudian
maupun isi arti dari sila-sila itu. Susunan kesatuan sila- disahkan oleh PPKI pada 18 Agustus 1945.
sila Pancasila bersifat hirarki dan berbentuk pyramidal. Namun sebelum disahkan, kelompok
nasionalis dari Indonesia Timur keberatan dengan sila
pertama Piagam Jakarta, yang berbunyi “ dengan
--RUMUSAN PANCASILA-- kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya”, sehingga Piagam Jakarta mengalami
PIDATO 1 JUNI 1945 perubahan
1 Juni sebagai hari lahirnya Pancasila dimana Isi dari Piagam Jakarta terdiri dari empat
tanggal tersebut Soekarno mengusulkan rumusan dasar alinea yang kemudian menjadi Pembukaan Undang-
negara pada sidang BPUPKI. BPUPKI melakukan Undang Dasar 1945, selain itu Piagam Jakarta juga
sidang resmi sebanyak 2 kali, I (29 Mei - 1 Juni 1945: termasuk ke dalam lima poin yang kemudian salah satu
membahas tentang dasar Negara) dan II (10 - 17 Juli poinnya yang kemudian diganti menjadi “Ketuhanan
1945: membahas rancangan Undang-Undang Dasar). Yang Maha Esa” di dalam Pancasila.
Sidang untuk rumusan dasar negara yang
disampaikan oleh M Yamin, Soepomo dan Soekarno,
berisikan masing-masing : --PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT--
1. M Yamin : Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kebangsaan persatuan Indonesia, Rasa Menurut KBBI, filsafat adalah pengetahuan
kemanusiaan yang adil dan beradab, dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya. Filsafat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan Pancasila adalah penggunaan nilai-nilai pancasila
/perwakilan dan Keadilan sosial bagi seluruh sebagai dasar negara dan pandangan hidup bernegara.
rakyat Indonesia. Filsafat Pancasila mempunyai fungsi dan
peranan sebagai pedoman dan pegangan dalam sikap,
tingkah laku dan perbuatan dalam kehidupan sehari-
hari, dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
bagi bangsa Indonesia Pancasila sebagai way of life berarti nilai
Filsafat Pancasila didefinisikan sebagai Pancasila sebagai pedoman hidup sehari-hari dan
refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai pegangan dasar bagi masyarakat Indonesia dalam
dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, bertujuan menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai
untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang yang terkandung dalam Pancasila ialah nilai
mendasar dan menyeluruh. ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan
keadilan.
LANDASAN FILSAFAT PANCASILA
Landasan Ontologis 1. Ketuhanan yang maha esa
Ontologi, menurut Aristoteles adalah ilmu Merupakan sila pertama Pancasila dan Alinea
yang meyelidiki hakikat sesuatu atau tentang ada, ketiga dalam Pembukaan UUD 1945 “Atas berkat
keberadaan atau eksistensi dan disamakan artinya rahmat allah yang maha kuasa…”. Dalam sila ini dapat
dengan metafisika. Secara ontologis, penyelidikan diartikan bahwa dalam negara Indonesia yang
Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya menganut 6 agama memberi jaminan warganya untuk
untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila beragama dan beribadah sesuai kepercayaannya sesuai
Pancasila. Dasar ontologis Pancasila pada hakikatnya dengan pasal 9 UUD 1945 tentang agama. Penerapan
adalah manusia, sebagai subyek pendukung pokok dari sila ini :
sila-sila Pancasila. - Menghormati dan mentoleransi setiap umat
beragama dan keyakinan yang dipercaya
Landasan epistemologis - Tidak memaksanakan kehendak untuk
Epistemologi adalah cabang filsafat yang menganut agama tertentu
menyelidiki asal, syarat, susunan, metode, dan
validitas ilmu pengetahuan. Secara epistemologis 2. Kemanusiaan yang adil dan beradap
kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai Merupakan sila kedua Pancasila dan Alinea kesatu
upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu dalam Pembukaan UUD 1945 “ Perikemanusian dan
sistem pengetahuan. Maka, dasar epistemologis perikeadilan”. Dalam sila ini dapat diartikan bahwa
Pancasila sangat berkaitan erat dengan konsep setiap warga harus memiliki potensi pikir, rasa, karsa,
dasarnya tentang hakikat manusia. cipta serta sopan, berbudi luhur dan bermoral juga
sepadan antara setiap hak dan kewajiban. Penerapan
Landasan Aksiologis sila ini :
Istilah aksiologi berasal dari kata Yunani - Memiliki sifat tenggang rasa
"axios” yang artinya nilai atau manfaat, dan logos yang - Aktif dalam organisasi sosial
artinya pikiran, ilmu, atau teori. Sila-sila Pancasila - Membela kebenaran & keadilan
sebagai suatu sistem filsafat memiliki satu kesatuan - Menghargai perbedaan yang ada
dasar aksiologis, yaitu nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila pada hakikatnya juga merupakan 3. Persatuan Indonesia
suatu kesatuan. Secara aksiologis, bangsa Indonesia Merupakan sila ketiga Pancasila dan Alinea
merupakan pendukung nilai-nilai Pancasila keempat dalam Pembukaan UUD 1945 “…melindungi
(subscriber of value Pancasila), yaitu bangsa yang segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia”.
berketuhanan, yang berkemanusiaan, yang Dalam sila ini diartikan bahwa persatuan Indonesia
berpersatuan, yang berkerakyatan dan berkeadilan mencakup idiologis, politik, ekonomi sosial budaya
social dan keamanan bangsa yang mendiami wilayah
Indonesia. Serta dikenal juga dengan Bhinneka tunggal
NILAI DALAM FILSAFAT PANCASILA ika yang artinya berbeda-beda tetap satu jua.
Nilai Dasar yang sifatnya tidak akan berubah Penerapan sila ini :
dari waktu ke waktu. Nilai-nilai dasar dari Pancasila - Menempatkan persatuan sebagai kepentingan
adalah nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai bersama diatas kepentingan pribadi
persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan. - Mengembangkan rasa cinta tanah air
Nilai instrumental merupakan pelaksanaan dari - Mengembangkan rasa bangga berbangsa
nilai dasar yang berbentuk norma sosial dan norma Indonesia
hukum yang terkristalisasi dalam peraturan Lembaga
negara. 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
Nilai praksis merupakan nilai sesungguhnya kebijaksanaan dalam permusyawaratan
yang kita laksanakan dalam kenyataan. Nilai ini /perwakilan
menjadi tolak ukur apakah nilai dasar dan nilai Merupakan sila keempat Pancasila dan Alinea
instrumental benar hidup dalam masyarakat Indonesia. kesempat dalam Pembukaan UUD 1945 yang dapat
diartikan bahwa indonesia menganut dua demokrasi
(langsung&tidak langsung). Dimana kekuasaan
--NILAI NILAI PANCASILA-- tertinggi berada ditangan rakyat/kedaulatan rakyat
dengan penggunaan pikiran yang sehat jujur dan
bertanggung jawab, musyawarah yang menjadi cara
khas rakyat indonedia dalam tercapainya keputusan
kebulatan mufakat. Penerapan sila ini :
- Ikut dalam pemilihan umum dengan memakai
hak pilihnya
- Mengawasi & memberi saran atas
penyelenggaraan kedaulatan rakyat
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Merupakan sila kelima Pancasila dan Alinea kedua
dalam Pembukaan UUD 1945 “… Bersatu, berdaulat,
adil dan Makmur”, yang dapat disebut sebagai cita cita
nasional. Dalam sila ini dapat diartikan bahwa keadilan
& kemakmuran dalam masyarakat mencakup dalam
bidang hukum, politik, sosial, ekonomi dan
kebudayaan agar tercapainya keseimbangan kehidupan
pribadi dan masyarakat. Penerapan sila ini :
- Mengembangkan sikap adil ke sesama
manusia
- Menjaga seimbangnya hak & kewajiban
- Membantu orang yang sedang kesulitan

Anda mungkin juga menyukai