Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah sakit (RS) diakui merupakan institusi yang sangat kompleks
dan berisiko tinggi, terlebih dalam kondisi lingkungan regional dan global
yang sangat dinamis perubahannya. Keberadaan tenaga kesehatan lain dalam
rumah sakit merupakan suatu keniscayaan karena kualitas pelayanan rumah
sakit salah satunya sangat ditentukan oleh kinerja para tenaga kesehatan
professional lain rumah sakit tersebut. Yang lebih penting lagi kinerja tenaga
kesehatan lain akan sangat mempengaruhi keselamatan pasien di rumah sakit.
Untuk itu rumah sakit perlu menyelenggarakan tata kelola klinis (clinical
governance) yang baik untuk melindungi pasien. Hal ini sejalan dengan
amanat peraturan perundang-undangan yang terkait dengan kesehatan dan
perumahsakitan. Undang-undang tentang Rumah Sakit yang baru ditetapkan
menuntut rumah sakit untuk melindungi keselamatan pasien, antara lain
dengan melaksanakan clinical governance tersebut bagi para klinisnya.
Untuk menjaga kualitas mutu tenaga kesehatan lain, Rumah Sakit KH.
Abdurrahman Syamsuri membentuk Panitia Tenaga Kesehatan Lain yang
terdiri dari beberapa sub panitia, salah satunya yaitu Sub Panitia Kredensial
yang tugasnya yaitu mendapatkan dan memastikan tenaga kesehatan lain
yang profesional dan akuntabel bagi pelayanan di Rumah Sakit KH.
Abdurrahman Syamsuri. Dengan terkendalinya tindakan medis di Rumah
Sakit KH. Abdurrahman Syamsuri maka pasien lebih terlindungi dari
tindakan medis yang dilakukan oleh tenaga kesehatan lain yang tidak
kompeten.
Demi meningkatkan mutu pelayanan, rumah sakit perlu mengambil
langkah-langkah pengamanan dengan cara pemberian kewenangan klinis
melalui mekanisme kredensial yang dilaksanakan oleh Panitia Tenaga
Kesehatan lain.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Panduan ini diterbitkan dengan tujuan utama untuk melindungi
kesehatan pasien melalui mekanisme kredensial tenaga kesehatan lain di
rumah sakit.
2. Tujuan khusus
a. Memberikan panduan mekanisme kredensial dan re-kredensial tenaga
kesehatan lain di rumah sakit.
b. Memberikan panduan bagi panitia tenaga kesehatan lain untuk
menyusun kewenangan klinis (clinical privilege) bagi setiap tenaga
kesehatan lain yang melakukan tindakan medis di rumah sakit.
c. Memberikan panduan bagi direktur rumah sakit untuk menerbitkan
kewenangan klinis (clinical privilege) bagi setiap tenaga kesehatan
lain untuk melakukan tindakan medis dan tindakan lain yang sesuai
profesinya di rumah sakit.
d. Rekredensial adalah proses re-evaluasi terhadap tenaga kesehatan lain
yang telah memiliki kewenangan klinis (clinical privilege) dan surat
penugasan klinis (clinical appointment) untuk menentukan kelayakan
kembali pemberian kewenangan klinis tersebut. Surat penugasan
klinis dapat berakhir setiap saat bila tenaga kesehatan lain tersebut
dinyatakan tidak kompeten untuk melakukan tindakan medis tertentu.

C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup kredensial dan rekredensial staf penunjang medis, yaitu :
1. Tenaga kesehatan lain yaitu apoteker, asisten apoteker, analis, ahli gizi,
yang akan bergabung di Rumah Sakit KH. Abdurrahman Syamsuri.
2. Tenaga kesehatan lain yang sudah bekerja di Rumah Sakit KH.
Abdurrahman Syamsuri yang masa SPKK dan RKK berakhir sesuai
kebijakan divisi medis yaitu selama 3 tahun.

D. LANDASAN HUKUM
1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2013 Tentang Registrasi
Tenaga Kesehatan
2. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 370/MENKES/SK/III/2007
tentang Standar Profesi Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan
3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 374/MENKES/SK/III/2007
tentang Standar Profesi Gizi
4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 573/MENKES/SK/VI/2008
tentang Standar Profesi Asisten Apoteker
5. Surat Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia Nomor :
058/SK/PP.IAI/IV/2001 tentang Standar Kompetensi Apoteker Indonesia
BAB II
DEFINISI

A. Proses kredensial (credentialing)


Proses kredensial (credentialing) : proses evaluasi suatu rumah sakit
terhadap seorang untuk menentukan apakah yang bersangkutan layak diberi
kewenangan klinis (clinical privilege) menjalankan tindakan medis tertentu
dalam lingkungan rumah sakit tersebut untuk suatu periode tertentu.
B. Proses Re-Kredensial (Re-Credentialing)
Proses Re-Kredensial (Re-Credentialing): proses re-evaluasi oleh rumah
sakit terhadap tenga kesehatan lain yang telah bekerja dan memiliki kewenangan
klinis (clinical privilege) di rumah sakit tersebut untuk menentukan apakah yang
bersangkutan masih layak diberi kewenangan klinis tersebut untuk suatu periode
tertentu.
C. Kewenangan klinis (clinical privilege)
Kewenangan klinis (clinical privilege) : kewenangan klinis untuk
melakukan tindakan medis sesuai profesinya dalam lingkungan rumah sakit
tertentu berdasarkan penugasan yang diberikan direktur Rumah Sakit.
D. Surat Penugasan (clinical Appointment)
Surat Penugasan (clinical Appointment) : surat yang diterbitkan oleh
direktur rumah sakit kepada tenaga kesehatan lain untuk melakukan tindakan
yang sesuai dengan profesi masing-masing di rumah sakit tersebut berdasarkan
daftar kewenangan klinis yang ditetapkan baginya.
E. Tenaga kesehatan professional
Tenaga kesehatan professional : apoteker, asisten apoteker, analis, ahli
gizi, radiografer, fisioterapi, perekam medis, teknisi elektromedis.
F. Mitra bestari (Peer Group)
Mitra bestari (Peer Group) adalah sekelompok orang dengan reputasi tinggi
yang memiliki kesamaan profesi, spesialisai dengan seorang dokter yang sedang
menjalani proses kredensial dan atau dianggap dapat menilai kompetensi untuk
melakukan tindakan medis tertentu.
BAB III
TATA LAKSANA

A. Proses Kredensial
Secara garis besar proses kredensial di Rumah Sakit KH.
Abdurrahman Syamsuri yaitu sebagai berikut:
1. Tenaga kesehatan Lain yang telah dinyatakan baik hasil psikotest dan
interview oleh kepala divisi medis diajukan kepada direktur untuk
dilakukan kredensial.
2. Direktur membuat surat kepada Panitia Tenaga Kesehatan Lain dan
diteruskan ke Sub Panitia Kredensial perihal permohonan untuk
mengkredensial tenaga kesehatan lain.
3. Berkas permohonan tenaga kesehatan lain yang telah lengkap
disampaikan oleh direktur rumah sakit kepada Panitia Tenaga Kesehatan
melalui sekretariat Panitia Tenaga Kesehatan Lain.
4. Sekretariat Panitia Tenaga Kesehatan Profesional Lain melakukan
pengecekan berkas verifikasi berkas tenaga kesehatan professional lain
yang terdiri dari :
 Ijasah pendidikan
 Surat Tanda Registrasi (STR)
 Sertifikat kompetensi
 Surat Ijin Praktek / Kerja
5. Sebelum kredensial dimulai tenaga kesehatan professional lain
mengajukan permohonan kewenangan klinis kepada ketua Panitia Tenaga
Kesehatan Lain dengan mengisi form daftar kewenangan klinis yang telah
disediakan Rumah Sakit KH. Abdurrahman Syamsuri.
6. Ketua Panitia Tenaga Kesehatan Lain menugaskan sub panitia kredesial
untuk melakukan proses kredensial.
7. Sub panitia kredensial membentuk Tim Audit dan Asesor sesuai dengan
profesi masing-masing dengan kewenangan klinis yang diminta.
8. Permohonan kewenangan klinis yang diajukan oleh tenaga kesehatan
professional lain tersebut dikaji oleh Tim Audit dan Asesor yang meliputi
cakupan derajat kompetensi dan praktik.
9. Sub Panitia kredensial memberikan laporan hasil kredensial kepada ketua
panitia Tenaga Kesehatan Lain sebagai bahan rapat menentukan
kewenangan klinis bagi setiap tenaga kesehatan lain.
10. Panitia Tenaga Kesehatan Lain merekomendasikan kewenangan klinis
tenaga kesehatan lain kepada direktur.
11. Direktur menerbitkan surat penugasan klinis (clinical appointment) dan
rincian kewenangna klinis kepada tenaga kesehatan lain.

B. Proses Rekredensial
Rekredensial adalah proses re-evaluasi terhadap tenaga kesehatan lain
yang telah memiliki kewenangan klinis (clinical privilege) dan surat
penugasan klinis (clinical appointment) untuk menentukan kelayakan
kembali pemberian kewenangan klinis tersebut. Surat penugasan klinis dapat
berakhir setiap saat bila Tenaga Kesehatan Lain tersebut dinyatakan tidak
kompeten untuk melakukan tindakan medis tertentu.
secara garis besar proses rekredensial di Rumah Sakit KH.
Abdurrahman Syamsuri yaitu sebagai berikut :
1. Direktur rumah sakit mengajukan permohonan kepada Panitia Tenaga
Kesehatan Lain untuk merekredensial tenaga kesehatan lain.
2. Sebelum kredensial dimulai tenaga kesehatan professional lain
mengajukan permohonan kewenangan klinis kepada ketua Panitia Tenaga
Kesehatan Lain dengan mengisi form daftar kewenangan klinis yang telah
disediakan Rumah Sakit KH. Abdurrahman Syamsuri.
3. Ketua Panitia Tenaga Kesehatan Lain menugaskan Sub Panitia
Kredensial untuk melakukan rekredensial kepada tenaga kesehatan lain.
4. Sub Panitia Kredensial dan sekretariat panitia Tenaga Kesehatan Lain
mengumpulkan berkas para kandidat rekredensial yaitu :
a) STR yang masih berlaku
b) Surat sehat atau hasil Medical Check Up
c) Surat rekomendasi dari Sub panitia Etik
d) Sertifikat terbaru sesuai kompetensi 3 (tiga) tahun terakhir.
e) Kandidat rekredensial mengajukan permohonan kewenangan klinis
kembali kepada direktur dengan mengisi formulir daftar kewenangan
klinis yang telah disediakan Rumah Sakit KH. Abdurrahman
Syamsuri.
5. Berkas di evaluasi oleh Tim Audit dan Asesor.
6. Tim Audit dan Asesor mengajukan rekomendasi penambahan atau
pengurangan kewenangan klinis tenaga kesehatan lain tersebut kepada
Ketua Panitia Tenaga Kesehatan Lain
7. Panitia Tenaga Kesehatan Lain merekomendasikan kewenangan klinis
tenaga kesehatan lain kepada direktur.
8. Direktur RS. KH. Abdurrahman Syamsuri menetapkan dan menerbitkan
kembali surat penugasan klinis (clinical appointment) kepada para tenaga
kesehatan lain tersebut
BAB V
DOKUMENTASI

LAMPIRAN
Form 1
FORMULIR PERMOHONAN KREDENSIAL / RE-KREDENSIAL

Bagian 1 : Rincian Data Peserta


a. Data Pribadi
Nama Lengkap : ...………………………………………………………….
Tempat/Tgl. Lahir : ...…………………………………………………..……...
Jenis Kelamin : …………………………………………………...…….....
Kebangsaan : ...……………………………………………………….....
Alamat Rumah : ……………...………………………………………….....
No. Telp : …………………………………...……………………….
e-Mail : ……………...…………………………………………….
Jenjang Karier Saat Ini (bila ada) : ……...………………………………………..
b. Data Pendidikan (Diisi dengan pendidikan formal pada jenjang tertinggi)
Nama Institusi
Pendidikan Tahun Lulus
Pendidikan

c. Data Pekerjaan
Nama Rumah Sakit / Unit Pindah / Rotasi / Mutasi Jabatan
Mulai (Bln/Th) Sampai (Bln/Th)

Lamongan,……………
Pemohon

( )
Bagian 2 : Bukti Pendukung

BUKTI PENDUKUNG Kelengkapan Bukti


(STR, SIP, Ijasah, Sertifikat Pelatihan, Training
Ada Tidak
Record, Log Book, Clinical Privilege)
STR
SIP/SIK
Ijazah
Sertifikat Pelatihan :
1.
2.
3.
4.
5.
Training Record
Clinical Privilege
SPKK Sebelumnya (Re-Kredensial)

Rekomendasi Peserta Kredensial /


□ Bukti-bukti pendukung telah sesuai dengan Rekredensial
persyaratan sehingga dapat mengikuti tahap Nama
pelaksanaan asesmen Tanda Tangan
□ Bukti-bukti pendukung belum sesuai dengan
persyaratan sehingga peserta diminta untuk
melengkapi sesuai persyaratan dan belum dapat Tanggal
mengikuti tahap pelaksanaan asesmen
catatan Tim asesor dan Audit
Nama
Tanda Tangan

Tanggal
Form 2

FORMULIR KONSULTASI PRA ASESMEN

Nama asesi : Tanggal :


Nama asesor : Waktu :
Jenjang Karir : Tempat :
Tim Asesor dan Audit menjelaskan, mendiskusikan dan mengklarifikasi rencana asesmen
yang meliputi tujuan asesmen, bulti-bukti yang akan dikumpulkan, metote, perangkat yang
terkait dengan pelaksanaan asesmen.
Kesesuaian Bukti Penilaian Lanjut
( diisi oleh Tim asesor ( diisi oleh Tim
bukti pendukung dengan chek list (√) asesor dengan chek Ket
sebagai tanda valid, Asli, list (√) sebagai tanda
Terkini, Memadai ) harus dilengkapi
STR
SIP/SIK
Ijazah
Clinical previlege
Training Record
Pelatihan (3 tahun terakhir)
Rekomendasi Asesi
□ Bukti-bukti pendukung telah sesuai dengan persyaratan Nama :
sehingga dapat mengikuti tahap pelaksanaan asesmen Tanda Tangan :
□ Bukti-bukti pendukung belum sesuai dengan persyaratan
sehingga peserta diminta untuk melengkapi sesuai
Asesor
persyaratan dan belum dapat mengikuti tahap
Nama :
pelaksanaan asesmen
Tanda tangan :
Catatan : Pelaksanaan asesmen akan dilaksanakan :
Tanggal : Jam : Tempat :
Metode :
Form 3
PELAKSANAAN ASESMEN DAN REKOMENDASI

Nama asesi : Tanggal :


Nama asesor : Waktu :
Jenjang Karir : Tempat :
Penjelasan untuk asesor :
1. Asesor mengorganisasikan pelaksanaan asesmen berdasarkan metode dan
instrument yang ditentukan.
2. Asesor melaksanakan pengumpulan bukti serta mendokumentasikan seluruh
bukti pendukung yang dapat ditunjukkan oleh peserta sesuai dengan yang
dipersyaratkan.
3. Bukti langsung berupa kegiatan praktek secara langsung atau simulasi, bukti
tidak langsung berupa sertifikat pelatihan, training record, bukti tambahan
berupa jawaban secara tertulis atau lisan.
4. Asesor membuat keputusan apakah peserta sudah kompeten (K), belum
kompeten (BK), atau penilaian lamjut (PL) untuk setiap unit kompetensi
berdasarkan buti-bukti.
5. Asesor memberikan umpan balik kepada peserta mengenai pencapaian unit
kompetensi dan peserta juga diminta untuk memberikan umpan balik terhadap
proses asesmen yang dilaksanakan.
6. Asesor dan peserta bersama-sama menandatangani pelaksanaan asesmen.
7. Beri tanda (√ ) untuk kolom yang dipilih dengan symbol *
Bukti-bukti * Keputusan*
Uraian Elemen
Bukti Bukti tidak Bukti
kompetensi kompetensi K BK PL
langsung langsung tambahan
Asesi telah diberikan umpan balik / Nama asesor :
masukan dan diinformasikan hasil Tanda tangan :
asesmen kompetensi serta keputusan
yang dibuat.
Berdasarkan hasil asesmen tersebut, Hari / Tgl / Bln/ Th :
peserta (direkomendasikan / tidak
direkomendasikan*) untuk
mendapatkan pengakuan terhadap unit
kompetensi yang diajukan
Saya menginformasikan bahwa peserta Nama tenaga ahli :
telah melaksanakan asesmen pada unit Tanda tangan :
kompetensi ini dan saya menyatakan
Setuju Tidak setuju Hari/Tgl/Bln/Th :
Saya telah mendapatkan umpan balik / Nama asesi :
masukan terhadap bukti yang telah saya Tanda tangan :
berikan serta informasi mengenai hasil Hari/Tgl Bln/Th :
penilaian dan penjelasan untuk
keputusan yang dibuat
Catatan :
Form 4
FORMULIR KEPUTUSAN ASESMEN

Nama asesi : Tanggal :


Nama asesor : Waktu :
Jenjang Karir saat ini : Tempat :
Kegiatan Keputusan
pengumpulan Bukti pendukung ( sebagai lampiran ) Belum
Kompeten
bukti kompeten
Bukti Hasil chek list observasi
langsung
Bukti tidak Clinical privilege yang sudah divalidasi
langsung oleh asesor
Bukti Uji lisan : hasil jawaban asesi
tambahan Hasil uji tulis
Asesi telah diberikan umpan balik / masukan dan Nama asesor :
diinformasikan hasil asesmen kompetensi serta keputusan Tanda tangan :
yang dibuat. Hari/Tgl/Bln/Th :
Berdasarkan hasil penilaian tersebut, asesi dinyatakan
kompeten
Saya telah mendapatkan umpan balik / masukan terhadap Nama asesi :
bukti yang telah saya berikan serta informasi mengenai Tanda tangan :
hasil penilaian dan penjelasan untuk keputusan yang Hari/Tgl/Bln/Th :
dibuat
Catatan :
RINCIAN KEWENANGAN KLINIS APOTEKER

(CLINICAL PRIVILEGE)

Nama :
Unit kerja :
Kualifikasi :
Penilaian Tim asesor dan
No Penilaian audit
PARAMETER
Mandiri Tingkat Hasil
kemampuan Kredensial
1 Kemampuan Dasar
a. Peraturan Perundangan / Kebijakan /
SPO
b. Etika keprofesian
c. Kemampuan komunkasi
2 Pengelolaan
a. Pemilihan Sediaan farmasi, alkes dan
BMHP
b. Perencanaan Sediaan farmasi, alkes
dan BMHP
c. Pengadaan Sediaan farmasi, alkes
dan BMHP
d. Penerimaan Sediaan farmasi, alkes
dan BMHP
e. Penyimpanan Sediaan farmasi, alkes
dan BMHP
f. Distribusi Sediaan farmasi, alkes dan
BMHP
g. Pemusnahan Sediaan farmasi, alkes
dan BMHP
h. Penarikan Sediaan farmasi, alkes dan
BMHP
i. Pengendalian Sediaan farmasi, alkes
dan BMHP
j. Manajemen Risiko Sediaan farmasi,
alkes dan BMHP
3 Pelayanan Farmasi Klinik
a. Pengkajian dan Pelayanan Resep
b. Pemberian/penyerahan dan Edukasi
Obat
c. Penelusuran Riwayat penggunaan
Obat
d. Rekonsiliasi Obat
e. Pelayanan Informasi Obat
 Pelayanan Informasi Obat
Tenaga kesehatan
 Pelayanan Informasi Obat
Pasien/keluarga
f. Visite
g. Pemantauan Terapi Obat
 Monitoing Efek Terapi
 Monitoring Efek Samping
Obat
h. Evaluasi Penggunaan Obat
4 Pengembangan Farmasi
Sistem pelayanan kefarmasian yang
mengandung nilai pengembangan

PENILAIAN MANDIRI
1) Nilai 1 : Tidak disetujui karena tidak kompeten atau bukan kewenangannya
Tingkat kemampuan = tingkat 1
2) Nilai 2 : Disetujui untuk melakukan di bawah supervisi
Tingkat kemampuan = tingkat 2
3) Nilai 3 : Disetujui berwenang penuh / melakukan secara mandiri
Tingkat kemampuan = tingkat 3 atau 4

TINGKAT KEMAMPUAN
1) Tingkat 1 : Pemahaman
Lulusan apoteker memiliki pengetahuan teoritis, mampu
mendeskripsikan dan menjelaskan mengenai pelayanan farmasi di
rumah sakit.
2) Tingkat 2 : Mampu memperagakan pelayanan farmasi di Rumah Sakit
Lulusan apoteker memiliki pengetahuan teoritis, mampu
mendeskripsikan, menjelaskan dan memperagakan mengenai
pelayanan farmasi di rumah sakit.
3) Tingkat 3 : Mampu melakukan pelayanan farmasi di Rumah Sakit secara
mandiri
Lulusan apoteker memiliki pengetahuan teoritis, mampu
mendeskripsikan, menjelaskan, mendemonstrasikan dan
melakukan pelayanan farmasi di Rumah Sakit secara mandiri.
4) Tingkat 4 : Mampu mengembangkan pelayanan farmasi di Rumah Sakit
Lulusan apoteker memiliki pengetahuan teoritis, mampu
mendeskripsikan, menjelaskan, mendemonstrasikan, melakukan
dan mengembangkan pelayanan farmasi di Rumah Sakit secara
mandiri.

HASIL KREDENSIAL
1) Nilai 1 : Tidak disetujui karena tidak kompeten atau bukan kewenangannya
Tingkat kemampuan = tingkat 1
2) Nilai 2 : Disetujui untuk melakukan di bawah supervisi
Tingkat kemampuan = tingkat 2
3) Nilai 3 : Disetujui berwenang penuh / melakukan secara mandiri
Tingkat kemampuan = tingkat 3 atau 4
RENCANA KEWENANGAN KLINIK
AHLI GIZI
Nama :
Unit kerja :
Kualifikasi :
Penilaian Tim asesor dan
Penilaian audit
NO KOMPETENSI
Mandiri Tingkat Hasil
kemampuan Kredensial
A. Kegiatan Asuhan Gizi
1. Melakukan asuhan gizi terstandar
a. Mengkaji dan mencatat data
pada buku status pasien
b. Mendatangi pasien untuk
mengetahui data antropometri
c. Menanyakan riwayat nutrisi dan
riwayat penyakit pasien
d. Membuat nota pasien konsultasi
gizi rawat inap
e. Menulis kebutuhan diet pasien
sesuai dengan kebutuhan pasien
f. Memberikan konsultasi pada
pasien mengenai tujuan, prinsip,
syarat diet, serta bahan makanan
yang boleh dan tidak boleh
dikonsumsi
2. Mengikuti Ronde Tim Kesehatan
dan memberikan arahan mengenai
intervensi Gizi Pasien rawat inap
dan rawat jalan
3. Mengumpulkan, menyusun dan
menggunakan materi dalam
memberikan edukasi gizi
4. Interpretasi dan menggunakan hasil
penelitian terkini yang berkaitan
dengan asuhan gizi
5. Melihat data- data pasien pada buku
status pasien
6. Menulis permintaan makanan
pasien rawat inap serta melakukan
pemesanan untuk permintaan
makanan pasien pada petugas dapur

B. Kegiatan Manejemen
Penyelenggaraan Makanan
1. Merencanakan,mengontrol dan
mengevalusi pelayanan makanan
2. Mengelola sumber dana dan
sumber daya lainnya
3. Menetapkan standar sanitasi,
keselamatan dan keamanan
4. Merencanakan dan
mengembangkan menu
5. Menyusun spesifikasi untuk
pengadaan makanan
6. Memantau dan mengevalusi
penerimaan pasien/klien terhadap
pelayanan makanan
7. Merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi pengawasan mutu
makanan
8. Merencanakan, dan menentukan
tata letak ruang pengolahan
PENILAIAN MANDIRI
1) Nilai 1 : Tidak disetujui karena tidak kompeten atau bukan kewenangannya
Tingkat kemampuan = tingkat 1
2) Nilai 2 : Disetujui untuk melakukan di bawah supervisi
Tingkat kemampuan = tingkat 2
3) Nilai 3 : Disetujui berwenang penuh / melakukan secara mandiri
Tingkat kemampuan = tingkat 3 atau 4

TINGKAT KEMAMPUAN
1) Tingkat 1 : Pemahaman
Lulusan apoteker memiliki pengetahuan teoritis, mampu
mendeskripsikan dan menjelaskan mengenai pelayanan farmasi
di rumah sakit.
2) Tingkat 2 : Mampu memperagakan pelayanan farmasi di Rumah Sakit
Lulusan apoteker memiliki pengetahuan teoritis, mampu
mendeskripsikan, menjelaskan dan memperagakan mengenai
pelayanan farmasi di rumah sakit.
3) Tingkat 3:Mampu melakukan pelayanan farmasi di Rumah Sakit secara
mandiri
Lulusan apoteker memiliki pengetahuan teoritis, mampu
mendeskripsikan, menjelaskan, mendemonstrasikan dan
melakukan pelayanan farmasi di Rumah Sakit secara mandiri.
4) Tingkat 4 : Mampu mengembangkan pelayanan farmasi di Rumah Sakit
Lulusan apoteker memiliki pengetahuan teoritis, mampu
mendeskripsikan, menjelaskan, mendemonstrasikan,
melakukan dan mengembangkan pelayanan farmasi di Rumah
Sakit secara mandiri.

HASIL KREDENSIAL
1) Nilai 1 : Tidak disetujui karena tidak kompeten atau bukan kewenangannya
Tingkat kemampuan = tingkat 1
2) Nilai 2 : Disetujui untuk melakukan di bawah supervisi
Tingkat kemampuan = tingkat 2
3) Nilai 3 : Disetujui berwenang penuh / melakukan secara mandiri
Tingkat kemampuan = tingkat 3 atau 4
RINCIAN KEWENANGAN KERJA KLINIS
AHLI TENAGA LABORATORIUM MEDIK

Nama :
Unit kerja :
Kualifikasi :
Penilaian Tim Asesor dan
Penilaian audit
No KOMPETENSI
Mandiri Tingkat Hasil
kemampuan Kredensial
1 Ahli Madya Teknologi Laboratorium
Medik dalam menyelenggarakan atau
menjalankan praktik di bidang
pelayanan kesehatan di laboratorium
pada fasilitas pelayanan kesehatan
mempunyai kewenangan:
a. Mempersiapkan pasien untuk
pemeriksaan di laboratorium
b. Melakukan pengambilan dan
penanganan spesimen darah serta
penanganan cairan dan jaringan
tubuh lainnya.
c. Mempersiapkan, memilih serta
menguji kualitas bahan/reagensia.
d. Mempersiapkan, memilih, meng-
gunakan, memelihara,
mengkalibrasi, serta menangani
secara sederhana alat
laboratorium
e. Memilih dan menggunakan
metode pemeriksaan
f. Melakukan pemeriksaan dalam
bidang hematologi, kimia klinik,
imunologi, imunohematologi,
mikrobiologi, parasitologi,
mikologi, virologi, toksikologi,
histoteknologi, sitoteknologi.
g. Mengerjakan prosedur dalam
pemantapan mutu
h.  Membuat laporan hasil
pemeriksaan laboratorium
i. Melakukan verifikasi terhadap
proses pemeriksaan laboratorium
j. Menilai normal tidaknya hasil
pemeriksaan untuk
dikonsultasikan kepada yang
berwenang
k. Melaksanakan kegiatan kesehatan
dan keselamatan kerja di
laboratorium
l. Memberikan informasi hasil
pemeriksaan laboratorium secara
analitis
2 Sarjana Terapan Teknologi
Laboratorium Medik atau Sarjana
Teknologi Laboratorium Kesehatan
selain berwenang melaksanakan
praktik ATLM juga berwenang:
a. Mempersiapkan pasien untuk
pemeriksaan laboratorium khusus
dan canggih
b. Melakukan pengambilan,
penanganan serta menilai kualitas
spesimen laboratorium untuk
PENILAIAN MANDIRI
1) Nilai 1 : Tidak disetujui karena tidak kompeten atau bukan kewenangannya
Tingkat kemampuan = tingkat 1
2) Nilai 2 : Disetujui untuk melakukan di bawah supervisi
Tingkat kemampuan = tingkat 2
3) Nilai 3 : Disetujui berwenang penuh / melakukan secara mandiri
Tingkat kemampuan = tingkat 3 atau 4

TINGKAT KEMAMPUAN
1) Tingkat 1 : Pemahaman
Lulusan apoteker memiliki pengetahuan teoritis, mampu
mendeskripsikan dan menjelaskan mengenai pelayanan farmasi di
rumah sakit.
2) Tingkat 2 : Mampu memperagakan pelayanan farmasi di Rumah Sakit
Lulusan apoteker memiliki pengetahuan teoritis, mampu
mendeskripsikan, menjelaskan dan memperagakan mengenai
pelayanan farmasi di rumah sakit.
3) Tingkat 3:Mampu melakukan pelayanan farmasi di Rumah Sakit secara
mandiri
Lulusan apoteker memiliki pengetahuan teoritis, mampu
mendeskripsikan, menjelaskan, mendemonstrasikan dan
melakukan pelayanan farmasi di Rumah Sakit secara mandiri.
4) Tingkat 4 : Mampu mengembangkan pelayanan farmasi di Rumah Sakit
Lulusan apoteker memiliki pengetahuan teoritis, mampu
mendeskripsikan, menjelaskan, mendemonstrasikan, melakukan
dan mengembangkan pelayanan farmasi di Rumah Sakit secara
mandiri.

HASIL KREDENSIAL
1) Nilai 1 : Tidak disetujui karena tidak kompeten atau bukan kewenangannya
Tingkat kemampuan = tingkat 1
2) Nilai 2 : Disetujui untuk melakukan di bawah supervisi
Tingkat kemampuan = tingkat 2
3) Nilai 3 : Disetujui berwenang penuh / melakukan secara mandiri
Tingkat kemampuan = tingkat 3 atau 4

RINCIAN KEWENANGAN KLINIK (CLINICAL PREVILEGE)

ASISTEN APOTEKER
Nama :
Unit kerja :
Kualifikasi :
NO Penilaian Tim Asesor dan
Penilaian Audit
KOMPETENSI
Mandiri Tingkat Hasil
kemampuan Kredensial
1 Melaksanakan pencatatan dan
dokumentasi perencanaan dan
pengadaanseiaan farmasi dan
perbekalan kesehatan sesuai SPO
a. Membantu apoteker / pimpinan
unit membuat dokumen
perencanaan
b. Mengarsipkan dokumen
2 Melaksanakan prosedur pencatatan
pengadaan farmasi dan perbekalan
kesehatan yang bersifat droping,
hibah dan produksi
a. Mencatat kebutukan yang sudah
ditetapkan
b. Membantu apoteker/pimpinan unit
dalam produksi obat
c. Membantu persiapan pelaksanaan
prosedur sesuai SPO
d. Melakukan produksi dibawah
pengawasan apoteker
e. Mengirim produk ke gudang dan
membuat dokumentasi
f. Membimbing AA muda dalam
melaksanakan pekerjaan tersebut
diatas
3 Melaksanakan penerimaan sediaan
farmasi dan perbekalan kesehatan
sesuai SPO
a. Mengevaluasi kualitas fisik barang
sesuai SPO
b. Mencatat dalam buku penerimaan
c. Membuat surat pengantar
pengiriman ke gudang
d. Membimbing AA muda dalam
melaksanakan pekerjaan tersebut
diatas
4 Melaksanakan penyimpanan sediaan
farmasi dan perbekalan kesehatan
sesuai SPO
a. Mengecek barang yang datang ke
gudang sesuai SPO
b. Melakukan penempatan barang
sesuai SPO
c. Membuat dokumentasi sesuai SPO
d. Membimbing AA muda dalam
melaksanakan pekerjaan tersebut
diatas
PENILAIAN MANDIRI
1) Nilai 1 : Tidak disetujui karena tidak kompeten atau bukan kewenangannya
Tingkat kemampuan = tingkat 1
2) Nilai 2 : Disetujui untuk melakukan di bawah supervisi
Tingkat kemampuan = tingkat 2
3) Nilai 3 : Disetujui berwenang penuh / melakukan secara mandiri
Tingkat kemampuan = tingkat 3 atau 4

TINGKAT KEMAMPUAN
1) Tingkat 1 : Pemahaman
Lulusan apoteker memiliki pengetahuan teoritis, mampu
mendeskripsikan dan menjelaskan mengenai pelayanan farmasi di
rumah sakit.
2) Tingkat 2 : Mampu memperagakan pelayanan farmasi di Rumah Sakit
Lulusan apoteker memiliki pengetahuan teoritis, mampu
mendeskripsikan, menjelaskan dan memperagakan mengenai
pelayanan farmasi di rumah sakit.
3) Tingkat 3:Mampu melakukan pelayanan farmasi di Rumah Sakit secara
mandiri
Lulusan apoteker memiliki pengetahuan teoritis, mampu
mendeskripsikan, menjelaskan, mendemonstrasikan dan
melakukan pelayanan farmasi di Rumah Sakit secara mandiri.
4) Tingkat 4 : Mampu mengembangkan pelayanan farmasi di Rumah Sakit
Lulusan apoteker memiliki pengetahuan teoritis, mampu
mendeskripsikan, menjelaskan, mendemonstrasikan, melakukan
dan mengembangkan pelayanan farmasi di Rumah Sakit secara
mandiri.

HASIL KREDENSIAL
1) Nilai 1 : Tidak disetujui karena tidak kompeten atau bukan kewenangannya
Tingkat kemampuan = tingkat 1
2) Nilai 2 : Disetujui untuk melakukan di bawah supervisi
Tingkat kemampuan = tingkat 2
3) Nilai 3 : Disetujui berwenang penuh / melakukan secara mandiri
Tingkat kemampuan = tingkat 3 atau 4
BAB VI
PENUTUP

Rumah sakit memiliki proses efektif untuk mengumpulkan, memverifikasi


dan mengevaluasi kredensial (lisensi, pendidikan, pelatihan, kompetensi dan
pengalaman) oleh tenaga kesehatan lain yang diizinkan untuk memberikan
pelayanan pasien tanpa pengawasan. Untuk itu rumah sakit perlu menyelenggarakan
tata kelola klinis yang baik untuk melindungi pasien. Demi menjaga
keselamatan pasien dari tindakan medis yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
lain yang kurang kompeten, rumah sakit perlu mengambil langkah-langkah
pengamanan dengan cara pemberian kewenangan klinis melalui mekanisme
kredensial yang dilaksanakan oleh Panitia Tenaga Kesehatan lain. Untuk menjaga
kualitas mutu pelayanan yang diberikan oleh oleh tenaga kesehatan lain, maka
Rumah Sakit KH. Abdurrahman Syamsuri melakukan kredensial dan rekredensial
untuk para staf nya.
Kredensial dilakukan untuk tenaga kesehatan lain. Tujuannya membantu
Direktur Rumah Sakit KH. Abdurrahman Syamsuri untuk menentukan
kewenangan klinis hingga diterbitkan surat penugasan klinis yang sesuai dengan
kompetensinya. Selain itu dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun atau sesuai dengan
masa diberlakukannya surat penugasan klinis sebelumnya, tenaga kesehatan lain
tersebut di evaluasi kembali melalui proses rekredensial. Sehingga diharapkan dapat
tercapai dan terjaganya mutu pelayanan medis yang baik untuk diberikan kepada
pasien.

PANDUAN
KREDENSIAL / REKREDENSIAL
TENAGA KESEHATAN LAIN
RS. KH. ABDURRAHMAN SYAMSURI
PACIRAN LAMONGAN
2016

Anda mungkin juga menyukai