Anda di halaman 1dari 3

Definisi Aset Biologis

Menurut IAS 41, aset biologis didefinisikan sebagai tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan
yang hidup yang dikendalikan atau dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari
kejadian masal lampau. Pengendalian atau penguasaan tersebut dapat melalui
kepemilikan atau jenis perjanjian legal lainnya. Aset biologis merupakan jenis aset
berupa hewan dantumbuhan hidup, seperti yang didefinisikan dalam IAS 41:
“Biological asset is a living animal or plant”
Jenis Aset Biologis
Aset biologis dapat dibedakan kedalam dua jenis aset biologis (PSAK 69, 2016), yaitu:
a. Aset biologis yang dapat dikonsumsi (consumable assets) adalah aset biologis yang
akan dipanen sebagai produk agrikultur atau dijual sebagai aset biologis. Contohnya adalah
kambing yang dimaksudkan untuk memproduksi daging, ternak yang dimiliki untuk
dijual, ikan yang dibudidayakan, tanaman panen seperti jagung dan gandum.
b. Aset biologis produktif (bearer assets) adalah aset selain aset biologis yang dapat
dikonsumsi, sebagai contoh, sapi yang diternak untuk menghasilkan susu, ayam diternak
untuk menghasilkan telur untuk dijual, dan pohon buah yang menghasilkan buah untuk
dipanen. Aset produktif bukan merupakan produk agrikultur, tetapi dimiliki untuk
menghasilkan produk agrikultur.
Aset biologis dapat juga diklasifikasikan ke dalam aset biologis menghasilkan atau aset
biologis yang belum menghasilkan (PSAK 69, 2016). Berikut penjelasan mengenai aset
biologis yang menghasilkan dan aset biologis yang belum menghasilkan, yaitu:
a. Aset biologis menghasilkan adalah aset biologis yang telah mencapai spesifikasi untuk
dipanen (untuk aset biologis yang dapat dikonsumsi) atau mampu menghasilkan panen yang
berkelanjutan (untuk aset biologis produktif)
b. Aset biologis yang belum menghasilkan dapat diartikan sebagai aset biologis yang
masih dalam masa pertumbuhan dan belum dewasa atau belum memasuki usia produktif
Agricultural activities
Kegiatan pertanian diartikan sebagai pengelolaan transformasi biologis dan panen aset
biologis (hewan dan tumbuhan hidup) untuk dijual atau diubah menjadi produk pertanian
(produk yang dipanen dari aset biologis) atau menjadi aset biologis tambahan.
Aset biologis yang memenuhi definisi 'tanaman pembawa' (bearer plant) diukur pada biaya
perolehan atau jumlah yang dinilai kembali, dikurangi akumulasi penyusutan dan kerugian
penurunan nilai di bawah PSAK 16.
Semua aset biologis lainnya, termasuk produksi yang tumbuh pada tanaman produktif,
biasanya diukur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk dijual, dengan perubahan nilai tercatat
dilaporkan sebagai: bagian dari laba atau rugi dari aktivitas operasi.
Pertanian hasil panen dari aset biologis entitas adalah diukur pada nilai wajar dikurangi biaya
untuk menjual pada titik memanen. Nilai wajar diukur dalam PSAK 68
Pengakuan Aset Biologis
Dalam IAS 41 (Greuning, Hennie Van. 2008) perusahaan dapat mengakui Biological Asset
jika, dan hanya jika:
1. perusahaan mengontrol aset tersebut sebagai hasil dari transaksi masa lalu;
2. memungkinkan diperolehnya manfaat ekonomi pada masa depan yang akan mengalir ke
dalam perusahaan; dan
3. mempunyai nilai wajar atau biaya dari asset bisa diukur dengan andal
Pengukuran Aset Biologis
Aset biologis harus diukur pada saat pengakuan awal (initial recognition) dan pada setiap
tanggal neraca sebesar nilai wajarnya dikurangi dengan estimasi biaya pada saat
penjualan (point-of-sale cost).
Meskipun demikian, jika pada pengakuan awal ternyata dianggap nilai wajar tidak dapat
diukur sebesar biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi depresiasi dan akumulasi
kerugian penurunan nilai, jika ada. Begitu nilai wajar aktiva tersebut dapat diukur dengan
andal, maka aktiva itu harus diukur pada nilai wajarnya dikurangi dengan estimasi
biaya pada saat penjualan.
Jika terdapat sebuah pasar aktif bagi Biological Asset atau hasil panen, harga penawaran yang
terdapat dipasar tersebut merupakan dasar yang memadai untuk menentukan nilai wajar
aktiva. Jika tidak terdapat pasar aktif, maka perusahaan menggunakan satu atau
lebih dasar berikut ini untuk menentukan nilai wajar
1. Harga transaksi pasar terkini
2. Harga pasar untuk aktiva sejenis
3. Patokan sektor atau industri, seperti nilai hasil kebun dinyatakan perexport tray, lot
(bushel), atau hektar.
-----
apa itu aset biologis karena topiknya tentang aset biologis aset biologis adalah aset yang
tumbuhan atau hewan hidup yang dimiliki oleh suatu usaha untuk kegiatan pertanian
sehingga itu baik tumbuhan atau hewan hidup jadi apa yang kita bicarakan di sini kita
berbicara tentang tanaman ganja ayam jagung sapi kuda tomat semua ini dianggap sebagai
aset biologis sekarang dimiliki oleh bisnis untuk tujuan tersebut kegiatan pertanian
sekarang kita perlu mendefinisikan apa itu kegiatan pertanian ketika kegiatan pertanian
adalah manajemen oleh suatu entitas untuk tujuan tersebut transformasi biologis yang
pertumbuhan aset biologis kita sudah tahu keuntungan aset biologis untuk tujuan penjualan
misalnya Anda mungkin menanam tanaman ganja untuk dijual jadi itu adalah aset biologis
dalam prosesnya adalah proses transformasi transitif proses pertumbuhannya adalah pertanian
aktivitas atau Anda memiliki biologis transformasi yang merupakan bentuk reproduksi aset
biologis untuk tujuan membuat tambahan aset biologis jadi itu yang lain
transformasi biologis menghasilkan kualitatif juga kuantitatif jadi kuantitatif berarti kamu
memiliki lebih banyak unit kualitatif misalnya sapi ini mungkin tumbuh atau bahkan
mungkin nanti dalam hal ini ketika kualitatif dan perhatikan di sini kualitas tanamannya akan
berubah jadi transformasi biologis menghasilkan baik kualitatif maupun kuantitatif

Biological asset dianggap sebagai current asset karena mereka diharapkan untuk dijual ke
depannya untuk diubah menjadi uang tunai dalam 12 bulan ke depan.
Biological asset bukan termasuk ke property, plant and equipment.
Kewajiban hukum timbul dari:
 Sebuah kontrak (melalui persyaratan eksplisit atau implisit) atau,
 Perundang-undangan atau,
 Operasi hukum lainnya

Kewajiban konstruktif = kewajiban yang berasal dari tindakan entitas di mana:


 Dengan pola praktik masa lalu yang mapan, kebijakan yang dipublikasikan atau
pernyataan terkini yang cukup spesifik, entitas telah mengindikasikan kepada pihak
lain bahwa entitas akan menerima tanggung jawab tertentu;
 Akibatnya, entitas telah menciptakan ekspektasi kuat dari pihak lain tersebut bahwa
entitas akan melaksanakan tanggung jawabnya.

Equitable obligation = adalah kewajiban yang tidak dikuatkan kontrak dan hanya karena
kewajiban moral atau kewajiban demi kewajaran atau keadilan

Anda mungkin juga menyukai