Anda di halaman 1dari 4

Nama : Reni Oskaurina

Nim : B1031181113

Makul : Akuntansi Keuangan Menengah C

Tugas 8
1. Pengakuan, Entitas mengakui aseti bioligisa sebagai akibat dari masa lalu yang
berkemungkinan besar memiliki manfaat ekonomi di masa depan yang akan mengalir
ke entitas dan nilai wajarnya atau biaya perolehan asset biologis dapat diukur secara
andal. Pada saat pengakuan tanggal 31 Desember 2014 memiliki asset biologis berupa
sapi muda 1.237 yang dipelihara untuk menghasilkan susu di masa depan, dan
memiliki sapi sebagai asset tetap karena sudah bias menghasilkan susu sebesar 12.419
dan dari 12.419 sapi tersebut ada 20 sapi yang melahirkan dengan jumlah 24 ekor.
Dari 20 api tersebut ada 2 ekor sapi yang dkawinkan dengan sapi Australia dan
melahirkan 2 ekor sapi kombinasi pertengahan Desember, diperkirakan nilai wajarnya
sebesar 16.750.200 sapi yang baru saja dilahirkan akan msuk kedalam asset biologis.
Dan hasil dari sapi yang berupa susu sebesar 157.584 kg dengan nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual sebesar 12.518.240. Selain itu perusahaan juga mengolah hasil
panen menjadi susu botol dan susu murni dengan menghasilkan 195.670 susu botol
dan 17.860 susu kaleng yang nantinya akan didistribusikan kembali yang berarti di
akui sebagai persediaan.
Dan pada perusahaan ini memiliki 130.250 bibit kelapa sawit, dan kelapa sawit yang
sudah berumur 1 tahun sebesar 16.240 dianggap sebagai asset lancar. Dan kelapa
sawit yang sudah bisa di panen sebanyak 14.000 yang di akui sebagai asset tetap,
karena masa manfaatnya sudah lebih dari setaun dan sudah bisa dipanen.

Pengukuran, pada saat pengukuran asset biologis diukur pada saat pengakuan awal
pada setiap akhir periode pelaporan pada nilai wajar dan dikurangi biaya untuk
menjual. Terdapat 6 ekor sapi yang tidak dapat diukur secara andal , dikarenakan sapi
tersebut cacat. Jadi set biologis pada sapi tersebut di ukur dengan biaya perolehan,
dikurangi penurunan nilai dan depresiasi. Untuk hasil dari produk agrikultur diukur
pada nilai wajr dikurangi estimasi biaya penjualan pada titik panen.
Dan untuk pengukuran pada kelapa sawit asset tetap dan asset lancar diukur pada saat
pengakuan awal dan pada akhir periode pelaporan berdasarkan nilai wajar dikurangi
dengan estimasi biaya penjualan

Pengungkapan, pada saat pengungkapan PT Anugrah menungkapkan asset biologis


dibagian asset lancar pada laporan posisi keuangan, dan asset tetap diungkapkan di
laporan posisi keuangan, persediaan juga diungkapkan dalam asset lancar pada
laporan posisi keuangan. Sedangkan asset biologis yang tidak dapat diukur secara
andal diungkapkan pada cataatan atas laporan keuangan, karena asset biologis
tersebut cacat. Dan PT Anugrah juga meungkapkan asset biologis pada catatan atas
laporan keuangan dengan mengungkapkan setiap asset yang ada. Dan produk
agrikultur diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan sebesar 4.231.960
(16.750.200-12.518.240) yang di catat sebagai keuntungan.
Sedangkan pengunkapan asset biologis untuk kelapa sawit diungkap pada laporan
posisi keuangan pada asset lancar sebesar 460.437.500 (13.250 x 34.750) dan
diungkapkan juga pada catatan atas laporan keuangan sebesar 447.986.900
(460.437.500-12.450.600). Aset tetap diungkap pada laporan posisi keuangan. Dan
pada saat sawit dijual pada 15 Desember 2014 diungkapkan sebagai keuntungan atau
pendapatan pada laporan keuangan sebesar 253.160.470 (268.900.670-15740.200).
2. a. PT Palma Serasih Tbk.
Pengakuan, pada PT Palma Serasih Tbk. Membagi asset biologis menjadi 2
bagian yaitu produk agrikultur dan tanaman produktif yang terutama dari Tandan
Buah Segar (TBS) Aset biologis dinyatakan sebesar nilai wajar dikurangi biaya untuk
menjual. Keuntungan atau kerugian yang timbul akibat pengakuan awal produk
agrikultur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual asset biologis pada setiap
tanggal pelaporan dimasikan kedalam laba rugi pada saat periode pelaporan. Tanaman
produktif kelapa sawit memerlukan waktu sekitar 4 tahun sejak penanaman bibit
menjadi tanaman menghsilkan. Asset biologis terdiri dari produk agrikultur yang
tumbuh pada tanaman produktif yang disajikan dalam akun asset tidak lancarn
Tanaman Produktif dalam laporan posisi keuangan. Pada 31 Desember 2019 nilai
wajar asset biologis sebesar 23.702325.946 meningkat di banding pada tahun 2018
yaitu sebesar 13.610.547.401. Pada tahun 2018, GPM melakukan rekonsiliasi asset
tetap ketanaman yang belum menghasilkan sebesar Rp. 119.360.000. Tanaman
Produktif yang masuk kedalam Tanaman menghasilkan beban amortisasi tanaman
menghasilkan dicatat pada beban pokok penjualan. Dan pada tanggal 31 Desember
2018 dan 2019 tanaman menghasilkan tidak di asuransikan dan tanaman
menghasilkan dijadikan sebagai jaminan atas utang jangka panjang. Sedangkan
tanaman belum menghasilkan juga dijadikan jaminan atas utang jangka panjang dan
belum diasuransikan juga. Dan pada tanggal 31 Desember 2019 tanaman produktif
tidak mengalami penurunan nilai. Perusahan juga mengolah hasil kelapa sawit
menjadi Minyak kelapa sawit dan inti kelapa sawit
Pengukuran, Nilai wajar atas produk agrikultur termasuk produk yang msih
tumbuh dan yang sudah dipanen dari produk kelapa sawit ditentukan menggunakan
pendekatan pasar (market approach) berdasarkan harga pasar dari produk sebagimana
diterapkan pada estimasi volume produk dengan estimasi harga pasar pada saat
pelaporan. Biaya untuk menjual adalah biaya incremental yang di atribusikan secara
langsung untuk pelepasan asset tidak termasuk beban pembiayaan dan pajak
penghasilan. Asset tetap pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan, yang terdiri
atas biaya perolehan dan biaya-biaya tambahan yang dapat di atribusikan langsung.
Setelah pengakuan awal asset tetap dinyatakan pada biaya perolehan dikurangi
akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai.
Pengungkapan dan Penyajian, PT Palama Serasih Tbk mengungkapakan dan
menyajikan asset biologis pada laporan posisi keuangan bagian asset lancar sebesara
23.702.325.946 dan diungkapkan juga pada catatan atas laporan keuangan. Tanaman
produktif yang menghasilkan dan yang belum menghasilkan diungkapkan pada asset
tidak lancar / asset tetap pada laporan posisi keuangan. Sedangkan hasil minyak
kelapa sawit (MKS), Inti kelapa sawit (IKS), dan Tandan buah segar (TBS)
diungkapan pada catatan atas laporan keuangan bagian penjualan neto sebesar
728.562.875.731.
b. PT Estika Tata Tiara Tbk.
Pengakuan, Pada PT Estika Tata Tiara asset biologis merupakan persediaan sapi
hidup yang dalam proses penggemukan yang dimiliki oleh entitas dan diukur pada
nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual. Sapi hidup mengalami transformasi
biologis selama 1 sampai 4 bulan atau sampai mencapai berat 500kg. yang tujuan
selanjutnya sapi hidup akan dipotong sebagai bahan baku produksi olahan (Produk
agrikultur) dan sebagian juga dijual sebagai sapi hidup. Dari masa Cut-off
penggemukan tersebut terdapat perubahan nilai wajar, terkait dengan perubahan nilai
dari periode pemnbelian dengan selama pemeliharaan. Perubahan nilai wajar tersebut
sebagaimana telah dicatat dalam laporan Laba rugi dan penghasilan komperhensif
lainnya sebagai pendapatan (beban) lain-lain. Nilai wajar asset biologis sebesar
100.250.825.673 dan asset biologis ini diajdikan sebagai jaminan utang bank entitas,
dan sapi yang sudah dipotong dan menjadi olahan produk agrikultur dijadikan sebagai
persedian yang berupa daging, jeroan, dan produk sapi lainnya. Persediaan telah
diasuransikan dengan nilai pertanggungan Rp. 27.000.000.000 yang berlaku sejak 8
November 2018 sampai 8 November 2019. Pada saat penjualan sapi dalam bentuk
sapi hidup ataupun produk agrikultur dijadikan keuntungan.
Pengukuran, menentukan nilai wajar perusahaan mengestimasikan asset biologis
berdasarkan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual. Perubahan nilai wajar terkait
dengan perubahan nilai dari periode pembelian dengan selama pemeliharaan dicatat
sebagai keuntungan atau kerugian. Manajemen melakukan penggemukan terhadap
asset biologis selama 1 sampai 4 bulan. Dalam menentukan nilai wajar dari asset
biologis (persediaan sapi hidup) grup menggunakan pendekatan data pasar dengan
menggunakan metode presentase.
Pengungkapan dan Penyajian, PT Estika Tata Tiara mengungkapkan dan
menyajikan asset biologis pada asset lancar dalam laporan posisi keuangan sebesar
100.250.825.673 dan pada catatan atas laporan keuangan. Sedangkan untuk produk
agrikultur dan asset biologis juga diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan
bagian penjualan sebesar 903.250.564.397.

Anda mungkin juga menyukai