Anda di halaman 1dari 4

NAMA: Amelia

NIM : 1810313120043

Analisis Penerapan PSAK 69 pada Laporan Keuangan PT. Dharma Satya Nusantara

PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSN) didirikan pada tanggal 29 September


1980. Perusahaan ini merupakan perusahaan agrikultural yang mana sektor industri dan
segmen usaha utamanya adalah perkebunan, pabrik kelapa sawit serta produk kayu.
Dikarenakan sektor perusahaan bergerak di bidang agrikultural , maka secara otomatis PT
Dharma Satya Nusantara merupakan salah satu perusahaan yang ikut terkena dampak akan
adanya pemberlakuan PSAK 69 mengenai agrikultural.
PSAK 69 yang berlaku efektif pada 1 Januari 2018, memberikan pengaturan akuntansi
atas hibah pemerintah tanpa syarat yang terkait dengan aset biologis untuk diukur pada nilai
wajar dikurangi biaya untuk menjual dan diakui dalam laba rugi jika, dan hanya jika, hibah
pemerintah tersebut menjadi piutang.
Jika diabandingkan pada Laporan Posisi Keuangan tahun 2017 dan tahun-tahun
sebelumnya, mulainya perusahaan tidak mengakui dan menyajikan terkait akun aset biologis
baik pada aset lancar maupun aset tidak lancar, sehingga laporan yang disajikankurang
relevan karena tidak disajikan secara tepat. Berbeda halnya dengan Laporan Posisi Keuangan
untuk periode 2018 yang menambahkan akun terkait aset biologis perusahaan yang mana
"Aset biologis terdiri dari produk agrikultur yang bertumbuh, yang berupa pohon dalam hutan
kayu dan produk panen yang tumbuh pada tanaman produktif sampai dengan saat untuk
dipanen, yaitu berupa Tandan Buah Segar (”TBS”). Aset biologis diukur pada nilai wajar
dikurangi dengan biaya untuk menjual. Keuntungan atau kerugian yang timbul saat
pengakuan awal dan perubahan nilai wajar dicatat dalam laba rugi pada saat periode
terjadinya.
Namun karena PSAK 69 diterapkan secara retrospektif. Oleh karena itu, informasi
komparatif tanggal 31 Desember 2017 dan 1 Januari 2017 (yang berasal dari laporan
keuangan tanggal 31 Desember 2016) telah disajikan kembali. Sehingga terjadi pengukuran
dan penyajian akun aset bilogis tahun 2017 di laporan keuangan periode 2018. Dimana nilai
wajar aset biologis TBS diestimasi berdasarkan proyeksi jumlah panen buah selama satu
bulan setelah tanggal pelaporan dan harga pasar TBS pada tanggal laporan posisi keuangan,
dengan dikurangi biaya pemeliharaan dan biaya panen serta estimasi biaya untuk menjual.
Aset biologis TBS disajikan sebagai bagian dari aset lancar dalam laporan posisi keuangan
konsolidian. Dan akibatnya terjadi kerugian dari perubahan nilai wajar aset biologis karena
dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian masing-
masing sebesar Rp 26.470 dan Rp 12.502 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2018 dan
2017.

Sumber Informasi Laporan Keuangan PT Dharma Satya Nusantara:

https://dsn.co.id/wp-content/uploads/2021/01/AR-DSNG-2017-OK.pdf

https://dsn.co.id/wp-content/uploads/2021/01/AR-DSNG-2018-OK.pdf
i
1

Anda mungkin juga menyukai