UNTUK
Sekitar 90% kargo dunia diangkut melalui peti kemas laut, tetapi hanya kurang dari
2% yang diperiksa secara fisik oleh otoritas pabean, sehingga membuka peluang
adanya kegiatan terlarang, seperti upaya-upaya untuk menghindari bea cukai,
menghindari kuota atau perdagangan berbagai barang terlarang, seperti obat-obatan,
bahan kimia prekursor (untuk obat-obatan dan bahan peledak), senjata api, senjata
pemusnah massal, bahan nuklir, barang strategis dan berfungsi ganda, hasil hutan
dan kejahatan terhadap satwa liar, barang yang melanggar hak kekayaan intelektual
dan bentuk-bentuk lain dari kegiatan kejahatan terorganisir.
Saat ini, diyakini secara luas bahwa satu-satunya cara yang dapat dilakukan untuk
mengendalikan kargo peti kemas adalah melalui analisis risiko berbasis informasi
yang diikuti dengan teknologi pendeteksian. Dengan cara ini, kita menjadi mampu
menargetkan kiriman berisiko tinggi yang kemudian dilanjutkan dengan
pemeriksaan fisik, dan pada saat yang sama memfasilitasi proses perdagangan yang
sah.
Panduan praktik ini menyajikan informasi dasar tentang berbagai aspek terkait peti
kemas. Panduan ini diperuntukkan bagi aparat penegak hukum operasional,
khususnya bagi aparat yang melakukan seleksi pada tahap pra kedatangan,
berdasarkan analisis risiko dan indikator risiko dari dokumen-dokumen komersial,
baik dalam bentuk kertas maupun elektronik, dan bagi mereka yang melakukan
pemeriksaan fisik.
1
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
Daftar Isi
2
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
6.2. Pembajakan Identitas .......................................................................... 78
7. BAHAN KIMIA PREKURSOR ................................................................. 80
7.1. Apa itu bahan kimia prekursor?? ........................................................ 80
7.2. Kerangka Hukum: Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 1988
tentang Pemberantasan Peredaran Gelap Narkotika dan Psikotropika80
7.3. Kategori bahan kimia prekursor ......................................................... 81
7.4. Nomor Registri CASAS...................................................................... 83
7.5. Penanganan dan penyimpanan bahan kimia yang aman .................... 84
7.6. Simbol Bahaya Kimia ......................................................................... 86
7.7. Peraturan keselamatan ........................................................................ 88
7.8. Langkah-Langkah Pertolongan Pertama............................................. 89
7.9. Prekursor tidak terdaftar ..................................................................... 89
7.10. Zat Psikoaktif Baru atau New Psychoactive Substances (NPS)........ 90
LAMPIRAN I: Zat yang Termasuk Dalam (ISSL) ................................... 92
8. FUMIGASI PADA PETI KEMAS ............................................................. 97
8.1. Surat keterangan fumigasi .................................................................. 98
8.2. Indikator pada gas berbahaya ............................................................. 99
8.3. Kesehatan dan keselamatan .............................................................. 101
9. WCO COPES (Compendium of Customs Operational Practices for
Enforcement and Seizures) ......................................................................... 103
9.1. Lacak balak ....................................................................................... 103
9.2. Prinsip Pertukaran Locard ................................................................ 104
9.3. Menjaga lacak balak ......................................................................... 104
9.4. Penanganan barang bukti .................................................................. 105
9.5. Penanganan khusus untuk zat yang dikendalikan............................. 105
9.6. Penanganan senjata api ..................................................................... 106
10. Pengaplikasian WCO lainnya ....................................................... 108
10.1. CEN Suite ................................................................................... 108
10.2. Regional Intelligence Liaison Offices (RILO) ........................... 110
10.3. Kompendium Manajemen Risiko Kepabeanan WCO ............... 111
10.4. Instrumen Bantuan Administratif Bersama ................................ 111
10.5. Panduan Penerapan Pengendalian Perdagangan Strategis WCO 112
10.6. Proyek Strategic Trade Control Enforcement (STCE) .............. 112
10.7. Programme Global Shield .......................................................... 113
10.8. Daftar periksa Penilaian Mandiri SAFE ..................................... 114
10.9. Sistem Penargetan Kargo WCO ................................................. 115
10.10. IPM (Intellectual Property Management) .................................. 116
3
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
1. PETI KEMAS
Malcolm McLean, seorang supir truk Amerika, menemukan peti kemas pada tahun
1930-an, ketika ia duduk di dermaga di Hoboken (AS). Sembari menunggu kargo di
truknya dimuat ulang ke kapal, ia menyadari bahwa daripada bongkar muat truk,
truk itu sendiri (dengan sedikit modifikasi) bisa menjadi peti kemas yang dapat
diangkut.
Intermodalisme adalah sistem yang didasarkan pada teori bahwa efisiensi akan
sangat meningkat ketika peti kemas yang sama,
dengan muatan yang sama, dapat diangkut dengan
gangguan minimum melalui moda transportasi yang
berbeda dari tempat penerimaan awal ke titik
pengiriman akhir. Artinya, peti kemas akan berpindah
dengan lancar di antara kapal, truk, dan kereta api.
M/v "Ideal X" disebut-sebut sebagai kargo peti kemas pertama. Kapal ini
meninggalkan Newark pada 26 April 1956 dengan membawa 58 peti kemas dengan
tujuan Houston. Kapal pertama yang dirancang untuk
hanya membawa peti kemas adalah m/v "Maxton", kapal
tanker yang dapat membawa 60peti kemas sebagai kargo
dek.
Ukuran peti kemas perlu distandarisasi agar peti kemas dapat ditumpuk secara
efisien satu sama lain, dan agar kapal, kereta api, truk, dan derek di pelabuhan dapat
dipasang atau dibangun secara khusus dengan satu spesifikasi ukuran tertentu.
Standarisasi ini sekarang berlaku di seluruh industri global, berkat hasil kerja
International Organization for Standardization (ISO) yang pada tahun 1961
menetapkan ukuran standar untuk semua peti kemas.
Dua ukuran yang paling penting dan paling umum digunakan saat ini adalah panjang
20 kaki dan 40 kaki. Peti kemas 20 kaki yang disebut sebagai Twenty-foot
Equivalent Unit (TEU) menjadi acuan standar industri, sehingga saat ini volume
kargo dan kapasitas kapal biasanya diukur dalam satuan TEU. Peti kemas sepanjang
40 kaki, secara harfiah disebut 2 TEU, dikenal sebagai Forty-foot Equivalent Unit
(FEU) dan merupakan peti kemas yang paling umum digunakan saat ini.
Transportasi laut adalah tulang punggung globalisasi dan terletak di jantung jaringan
transportasi lintas batas yang mendukung rantai pasokan dan memungkinkan
terjadinya perdagangan internasional.
Perdagangan peti kemas lewat laut secara global diyakini mencapai sekitar 60% dari
semua perdagangan lewat laut di seluruh dunia.
1
Tinjauan Transportasi Laut Tahun 2016 (UNCTAD)
5
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
0,6% terhadap peningkatan global 2,4%.
Perdagangan peti kemas global, 1996-2016 (Jutaan TEU dan % perubahan tahunan).
Persentase perubahan
Jutaan TEU tahunan
Sumber: Perhitungan sekretarian UNCTAD, berdasarkan Clarksons Research, Containter Intelligence Monthly, berbagai
terbitan, dan Konsultan Pelayaran Drewry, 2008
Volume yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini adalah volume peti kemas
bermuatan yang dikirim dari negara asal ke negara tujuan saja. Peti kemas kosong
tidak diikutsertakan, dan setiap peti kemas hanya dihitung sekali sepanjang
perjalanannya, terlepas dari berapa kali peti kemas mungkin telah dilakukan
penanganan.
Prospek perdagangan lintas laut tetap tidak pasti dan menghadapi risiko penurunan,
termasuk dari sisi permintaan dan investasi global yang lemah, ketidakpastian
6
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
politik, seperti krisis migrasi yang sedang berlangsung, keraguan atas kecepatan dan
arah integrasi Eropa di masa depan, serta hilangnya momentum lebih lanjut di
negara berkembang.
Rute pengiriman peti kemas dapat dibagi menjadi tiga kelompok utama:
• Perdagangan Timur-Barat, yang mengelilingi dunia di Belahan Bumi Utara
yang menghubungkan pusat-pusat industri utama Amerika Utara, Eropa Barat
dan Asia;
• Perdagangan Utara-Selatan, yang menghubungkan pusat-pusat produksi dan
konsumsi utama di Eropa, Asia dan Amerika Utara dengan negara-negara
berkembang di Belahan Bumi Selatan;
• perdagangan intraregional yang beroperasi dalam jarak yang lebih pendek dan
dengan kapal yang lebih kecil.
Perkiraan arus kargo peti kemas pada rute perdagangan peti kemas utama pada
tahun 2015, berdasarkan rute perdagangan (dalam juta TEU)2:
Asia-Eropa
Rute perdagangan
Eropa-Asia
Eropa-Amerika Utara
Amerika Utara-Eropa
2
Statista
7
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
1.4. KAPAL PENGANGKUT PETI KEMAS.
Sejak permulaan kontainerisasi pada pertengahan 1950-an, kapal peti kemas
mengalami enam gelombang perubahan umum, masing-masing mewakili generasi
baru peti kemas:
17 teluk
24 teluk
Sumber: Ashar dan Rodrigue. (Kapal peti kemas biasanya membawa lebih sedikit peti kemas karena batasan berat.)
8
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
1.5. DEFINISI PETI KEMAS
• Boks tahan cuaca dan awet untuk mengangkut barang, yang akan digunakan
lebih dari satu kali;
• Dirancang untuk transportasi kargo antar moda (kapal peti kemas - rel kereta api
- truk);
9
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
Komponen menarik dari peti kemas.
Cross members bawah: komponen dalam "struktur dasar" peti kemas yang
menopang lantai. Dalam peti kemas kargo secara umum, komponen ini biasanya
diletakkan melintang.
Pengunci (Lock Protection): pelat baja yang mencegah seseorang dapat membuka
pintu kiri sebelum membuka pintu kanan.
10
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
Penahan Gagang Pintu(Door Handle Retainer): komponen tempat seal
dipasang ke peti kemas. Bisa juga ditempatkan di Bubungan (Cam) dan
Pengunci Bubungan (Cam Keeper).
11
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
1.7.2. Peti Kemas Serbaguna Kubus Tinggi (High Cube General Purpose Container)
20’/40’: untuk semua kargo normal.
Tanda kuning dan hitam di tepi atas peti kemas
kubus tinggi berfungsi sebagai peringatan atas
ketinggiannya.
1.7.3. Peti Kemas Sisi Atas Terbuka (Open Top Container) 20’/40’:
• Cocok untuk semua jenis kargo umum, tetapi terutama untuk beban berat
yang tidak dapat dimuat/dibongkar melalui pintu.
• Atapnya bisa dilepas, jadi bisa dikemas dari atas.
• Penutup atap terdiri dari terpal atau hard-top padat yang bisa dilepas total.
Peti kemas ini dikenal sebagai hard-top open-top containers.
12
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
1.7.4. Peti kemas rak datar (Flat rack container) 20’/40’
• Rak datar dengan dinding ujung atau rangka ujung yang dapat dilipat,
umumnya dikenal sebagai alas yang dapat dilipat (collapsible flats) atau rak
datar yang dapat dilipat (collapsible flat racks).
13
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
1.7.5. Peti Kemas Platform (Platform Container) 20’ / 40’
14
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
1.7.7. Peti Kemas Tangki ISO (ISO Tank Container) 20’/40’
.
• Dapat membawa cairan, gas, dan bubuk berbahaya maupun yang tidak
berbahaya sebagai kargo curah
• Tangki harus diisi tidak kurang dari 80% dari kapasitasnya agar tidak
membesar/menggembung yang dapat menimbulkan bahaya selama
pengangkutan.
• Tangki tidak boleh diisi hingga 100% dari kapasitasnya. Harus ada sisa ruang
ullage yang cukup yang ditentukan berdasarkan ekspansi termal dari produk
yang akan dibawa.
• Alternatif peti kemas tangki ISO untuk pengiriman minyak, jus, anggur,
cairan food grade, dan bahan kimia tidak berbahaya.
• Flexi bag biasanya dimuat ke dalam general purpose container 20 '.
15
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
1.7.9. Peti Kemas Berinsulasi (Insulated Container) 20’/40’
• Untuk kargo yang membutuhkan suhu konstan di atas atau di bawah titik
beku.
• Mengandalkan sifat insulasi untuk menjaga suhu tetap stabil.
• Tidak seperti peti kemas berpendingin (refrigerated container), yang
memiliki sumber daya dan rentang suhu terkontrol, pendingin atau pemanas
udara yang dihasilkan dari luar dapat disuplai. Peti kemas berinsulasi tidak
memiliki kompartemen mekanis!
16
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
• udara dingin mengalir melalui dan di sekeliling barang-barang di dalam peti
kemas. Udara ini dihembuskan melalui kisi-kisi di lantai dan kemudian ditarik
kembali ke bawah langit-langit peti kemas. Kipas sirkulasi kemudian
menekan udara melalui pendingin udara, yang juga berfungsi sebagai
evaporator di sirkuit dingin, dan kembali melalui kisi-kisi ke dalam kargo.
Panel Akses
Motor Kipas
Pertukaran Udara Segar Evaporator
17
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
Panel aluminium atas dapat dibuka tutupnya sehingga memberikan akses ke unit pendingin.
18
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
1.8. Dimensi Peti Kemas.
Dimensi peti kemas ditentukan oleh standar internasional ISO (International
Standard Organisation), yang juga memeriksa sealing dan kekuatan peti kemas serta
pendaftarannya. Penting untuk mengetahui dimensi-dimensi ini agar dapat
memeriksa kebenaran informasi pada dokumen pengangkutan. Dimensi ini
dinyatakan dalam kaki. Satu kaki berukuran 0,3048 m.
19
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
1.9.1. Nomor peti kemas
Terdiri atas :
• kode pemilik (owner code) (juga disebut 'prefiks' (prefix) terdiri atas 4 huruf,
huruf terakhirnya adalah «U» untuk semua peti kemas. Kode perlu disetujui
dan didaftarkan di BIC di Paris untuk memastikan keunikannya di seluruh
dunia;
Pengecualian (tetapi tidak berlaku untuk peti kemas kargo laut):
« J » untuk peralatan terkait peti kemas pengiriman yang dapat dilepas;
«Z» untuk trailer dan casis;
• nomor urut 6 angka arab, terserah pilihan pemilik/operator;
• digit ketujuh (check digit): ada check digit untuk mendeteksi kesalahan yang
mungkin disebabkan oleh kesalahan transkripsi nomor registrasi. Di mana
pun Anda berada, jika check digit yang Anda miliki salah, nomor peti kemas
Anda tidak akan valid dan nomor peti kemas yang tidak valid tidak akan
dapat dilacak.
Hal ini menjamin keunikan identifikasi peti kemas. Tidak akan ada lebih dari
satu peti kemas yang memiliki nomor yang sama.
Prosedur perhitungan untuk mendapatkan nomor check digit adalah sebagai berikut:
Nilai ekuivalen diberikan untuk setiap huruf dalam alfabet, dimulai dengan 10
untuk huruf A (11 dan kelipatannya dihilangkan):
20
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
Nilai ekuivalen berikut ini diperoleh dengan sesuai untuk contoh dengan prefiks
(kode pemilik) "HLXU":
H L X U 4 6 9 1 9 2
18 23 36 32 4 6 9 1 9 2
H L X U 4 6 9 1 9 2
= = = = = = = = = =
21
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
BIC-Code Register dapat ditanyakan untuk identifikasi kode pemilik di situs web
BIC:
https://www.bic-code.org/official-register-containers-bic-code.html
Salinan cetak BIC-Code Register diterbitkan setiap tahun dan disimpan di pustaka
(library) di ContainerCOMM, sedangkan versi Internet diperbarui setiap bulan. Jadi
ingatlah bahwa Anda harus mengaksesnya secara online untuk mendapatkan daftar
kode pemilik terbaru.
22
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
• Jika tidak ada kode pemilik, pemilik peti kemas tidak dapat diidentifikasi. Peti
kemas semacam ini disebut sebagai “Peti Kemas Milik Pengirim” (Shippers
Owned Containers). Tentunya peti kemas ini tidak terdaftar dalam BIC-Code
Register, dan oleh karena itu eti kemas semacam ini tidak dapat dilacak maupun
ditelusuri;
• Biasanya peti kemas yang lebih tua, dijual oleh perusahaan pelayaran ke
perusahaan kecil atau orang pribadi. Setelah peti kemas berganti pemilik, kode
pemilik harus dihapus, namun terkadang penghapusan kode pemilik diabaikan,
baik tidak sengaja maupun sengaja, sehingga peti kemas tersebut terlihat seperti
peti kemas terdaftar normal;
• Pengangkut akan menyebutkan pada bill of loading bahwa peti kemas adalah
“milik pengirim” untuk menginformasikan pelabuhan akhir tujuan bahwa peti
kemas kosong belum dikembalikan;
• Pengangkut juga dapat menganggap peti kemas milik perusahaan pelayaran lain
(yaitu kapal MSC yang membawa peti kemas Maersk) sebagai peti kemas milik
pengirim, tetapi dari perspektif penegakan hukum, peti kemas ini tidak dianggap
sebagai “milik pengirim.”;
• Agar dapat diterima dalam sistem atomisasi yang digunakan oleh sebagian besar
operator terminal, jumlah peti kemas yang dimiliki pengirim harus sesuai dengan
format normal: 4 huruf dan 7 digit. Oleh karena itu, kode pemilik berikut sering
muncul untuk peti kemas milik pengirim: NONE - NONU - XXXX - XXXU -
SOCU diikuti dengan 7 digit.
• Terkait dengan peti kemas milik pengirim, perlu disebutkan bahwa perusahaan
lepas pantai besar dan perusahaan multinasional kimia menggunakan peti kemas
mereka sendiri, terutama untuk mengirimkan peralatan dari satu tempat ke
tempat lain. Meskipun peti kemas ini juga dimiliki pengirim, dari perspektif
penegakan hukum, peti kemas semacam ini berisiko rendah.
23
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
1.9.1.2. Sewa Peti Kemas.
Sebagian besar perusahaan pelayaran juga beroperasi dengan peti kemas sewaan.
Mayoritas perusahaan penyewaan peti kemas menawarkan halaman pelacakan dan
penelusuran peti kemas mereka di situs web mereka yang berisi informasi
perusahaan pelayaran mana yang menyewakan peti kemas mereka. Setelah
mengidentifikasi siapa yang menyewakan peti kemas, kita dapat melacak dan
menelusuri peti kemas tersebut di situs web masing-masing perusahaan pelayaran.
Pada peti kemas baru, mencetak kode negara tidak lagi diwajibkan.
24
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
1.9.4. Tanda Berat dan Volume (dalam kilogram dan dalam pound)
25
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
1.9.5.2. Simbol Peringatan Bahaya
Semua peti kemas yang dilengkapi dengan tangga (tank container) harus
dilengkapi dengan simbol peringatan, yang menunjukkan bahaya yang
ditimbulkan dari kabel saluran listrik udara.
Semua peti kemas yang tingginya lebih dari 2,6 m (8'6") harus memiliki
tanda wajib berikut:
Tanda ketinggian di setiap sisi.
Garis kuning dan hitam, dapat dilihat dari bagian atas dan
samping, yang harus ditempelkan di bagian atas setiap sisi dan
ujung.
26
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
Tujuan dari persetujuan ini adalah untuk menyatakan bahwa peti kemas tersebut
dibuat dan diperlengkapi sedemikian rupa sehingga:
• tidak ada barang yang dapat dikeluarkan dari, atau dimasukkan ke dalam,
bagian yang disegel tanpa meninggalkan jejak kerusakan yang terlihat
atau tanpa membuka segel bea cukai;
• tidak memiliki ruang tersembunyi di mana barang dapat disembunyikan;
• semua ruang yang dapat menampung barang mudah diakses untuk
pemeriksaan pabean;
• segel bea cukai dapat ditempelkan dengan mudah dan efektif.
27
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
Referensi
28
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
LAMPIRAN 1: 100 PELABUHAN TERATAS TAHUN 2015
Throughput tahunan Throughput tahunan
Peringkat Pelabuhan Negara Kawasan 2015 (teu) 2014 (teu) % perubahan tahunan
1 Shanghai China Asia 36.537.000 35.304.000 ▲3,5%
29
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
Throughput tahunan Throughput tahunan
Peringkat Pelabuhan Negara Kawasan 2015 (teu) 2014 (teu) % perubahan tahunan
52 ▲5 Mundra India Asia 2.895.046 2.720.000 ▲6,4%
30
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
LAMPIRAN 2: 30 PERUSAHAAN PETI KEMAS TERATAS TAHUN 2016
Desember 2016, terdapat 6.016 kapal yang aktif menyediakan jasa pengiriman laut,
dengan volume 20.693.233 TEU dan 256.276.986 TDW.
Termasuk 5.117 kapal fully cellular dengan volume total 20.268.081 TEU.
Dimiliki Disewa
Kapal Kapal Kapal %Sewa
Sumber: Alphaliner
31
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
32
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
2. MELACAK DAN MENELUSURI PETI KEMAS DAN KAPAL
Anda hanya dapat melacak dan menelusuri peti kemas di situs web perusahaan
pelayaran yang memiliki atau menyewa peti kemas tersebut. Misalnya, peti kemas
MSC hanya dapat dilacak di situs web pelacakan MSC, dan tidak di situs web
perusahaan pelayaran lainnya!!
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui pemilik peti kemas sebelum memulai
melacak dan menelusuri peti kemas yang akan Anda cari.
Anda dapat mengidentifikasi pemilik peti kemas dengan kode pemiliknya (prefiks).
Anda dapat menanyakan identifikasi kode pemilik ke BIC-Code Register di situs
publik mereka:
http://www.bic-code.org/official-register-containers-bic-code.html
Perlu diingat bahwa kita tidak dapat melacak dan menelusuri peti kemas milik
pengirim, kecuali Anda tahu siapa pengangkutnya.
Setelah kita mengidentifikasi pemilik peti kemas, kita harus mencari situs web
masing-masing pemilik agar dapat melacak peti kemas tersebut. Untuk mencari situs
web, kita menggunakan "mesin pencari". Mesin pencari paling populer adalah:
Google: http://www.google.com
Yahoo: http://search.yahoo.com
Wikipedia: http://search.wikia.com
33
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
2.2. MELACAK DAN MENELUSURI PETI KEMAS MILIK PERUSAHAAN
PELAYARAN.
Sebagian besar perusahaan pelayaran menawarkan opsi beragam untuk melacak
dan menelusuri peti kemas:
• nomor peti kemas
• nomor bill of lading;
• referensi pemesanan.
Tergantung pada asing-masing perusahaan pelayaran, informasi minimum yang
mereka tawarkan adalah rute pelayaran peti kemas saat ini: pelabuhan muat,
pelabuhan alih muat (transshipment), nama kapal dan estimasi waktu tiba (ETA) di
pelabuhan tujuan akhir.
2.3. MELACAK DAN MENELUSURI PETI KEMAS SEWAAN.
Sebagian besar perusahaan pelayaran juga beroperasi dengan peti kemas sewaan.
Mayoritas perusahaan penyewaan peti kemas menawarkan halaman pelacakan dan
penelusuran peti kemas mereka di situs web mereka yang berisi informasi
perusahaan pelayaran mana yang menyewakan peti kemas mereka. Setelah
mengidentifikasi siapa yang menyewakan peti kemas, kita dapat melacak dan
menelusuri peti kemas tersebut di situs web masing-masing perusahaan pelayaran.
http://www.track-trace.com/container
Lainnya:
http://shipping-container-info.com/track-trace/track-and-trace-by-container-number
http://www.k-industries.com/tracking/
http://www.shipmentlink.com/servlet/TDB1_CargoTracking.do
http://www.seacargotracking.net
Perlu dipahami bahwa jika situs pelacakan umum ini tidak memberikan hasil untuk
kueri Anda, bukan berarti Anda tidak dapat menemukan infomasi rencana
perjalanan atau nomor peti kemas tidak ada. Hal ini biasanya berarti bahwa operator
peti kemas bukan anggotanya. Oleh karena itu, Anda harus selalu mencari opsi
pelacakan di situs web operator!
34
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
2.5. JADWAL BERLAYAR KAPAL
Selain opsi pelacakan dan penelusuran peti kemas, sebagian besar perusahaan
pelayaran menawarkan pula opsi untuk mengetahui jadwal pelayaran kapal mereka
di situs web publik mereka.
Sama seperti opsi pelacakan dan penelusuran, setiap perusahaan pelayaran memiliki
caranya sendiri dalam menawarkan layanan ini, jadi terkadang kita harus mencari
opsi tersebut di situs masing-asing.
Anda dapat menemukan daftar beserta tautan langsung ke situs web untuk melacak
dan menelusuri peti kemas dan kapal di pustaka ContainerCOMM.
35
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
36
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
3. DOKUMEN MARITIM KOMERSIAL
Untuk analisis risiko pada fase pra-kedatangan, Bill of Lading dan manifes kargo
adalah dokumen maritim komersial yang paling penting. Untuk manual ini, hanya 2
dokumen ini yang dibahas secara umum.
B/L mengakui:
▪ penerimaan barang oleh pengangkut;
▪ pengiriman barang dari pelabuhan muat ke pelabuhan tujuan (kontrak
pengangkutan);
▪ B/L yang tidak dapat dinegosiasikan (Non-negotiable B/L): pengangkut
diwajibkan untuk menyediakan pengiriman barang hanya kepada penerima
barang yang disebutkan dalam dokumen.
▪ B/L yang dapat dinegosiasikan (Negotiable B/L): pengangkut harus
memberikan pengiriman barang kepada orang yang menunjukkan B/L asli
(diberikan terlebih dahulu kepada pengirim).
▪ pemegang B/L asli memiliki hak kepemilikan barang dan hak untuk
mengubah rute pengiriman (negotiable B/L).
37
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
3.1.2. Data pada B/L
Nomor Bill of
Lading
Pengirim
(Shipper)
Penerima Barang
(Consignee)
Pemberitahuan
pertama:
Agen pelayaran di
pelabuhan tujuan.
Nama Kapal
Pemberitahuan
kedua Tempat
Pelabuhan muat
(Port of Loading) Delivery
Pengiriman
Pelabuhan bongkar
(Port of Discharge)
Pengawalan bea
cukai dan/atau
Polisi untuk Tanggal Pemuatan Sebenarnya
(Actual Loading)
barang-barang
khusus dibayarkan
oleh penerima
barang (consignee)
"Full container
load": satu
eksportir untuk satu
single consignee
penerima barang
38
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
Secara umum, data pada B/L ditulis dalam bahasa Inggris. Namun beberapa
perusahaan Amerika Selatan dan Tengah memberikan data dalam bahasa Spanyol,
dan perusahaan Afrika Utara dan Barat dapat memberikan data dalam bahasa
Prancis.
Tata letak B/L dapat berbeda-beda, tergantung masing-masing perusahaan
pelayaran, tetapi data berikut selalu tersedia:
41
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
3.1.1.14. Berat Kotor (Gross Weight)
Berat barang.
Berkenaan dengan perdagangan berpeti kemas (containerized trade), pada 1 Juli
2015, persyaratan verifikasi berat diadopsi di bawah Convention for the Safety of
Life at Sea (SOLAS), yang mewajibkan pengirim untuk memverifikasi massa
kotor peti kemas yang dikirim dengan menimbang peti kemas beserta isinya atau
masing-masing item dalam peti kemas.
42
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
43
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
4. INDIKATOR RISIKO MARITIM
Pada sebagian besar pelabuhan, pengendalian 100% tidak dapat dilakukan karena
volume yang tinggi dan sumber daya yang terbatas. Di sisi lain, pengendalian 100%
akan memperlambat perdagangan dan merugikan industri secara signifikan.
Secara historis, bea cukai tidak pernah terlalu tertarik dengan ekspor. Namun
serangan 11 September 2001 menjadi sorotan pentingnya penyaringan pengiriman
ekspor sebelum keberangkatan juga.
Indikator risiko berikut adalah yang diketahui oleh lembaga penegak hukum saat ini.
Jelas, ketika trennya berubah, indikator risiko juga dapat berubah, begitu pula daftar
lemgkapnya.
Jika dalam nomor B/L disebutkan kode pelabuhan muat dan pelabuhan tujuan, maka
pelabuhan ini harus sesuai dengan alamat pengirim dan penerima serta dengan
tempat penerbitan B/L.
Tidak ada informasi lainnya yang dapat digunakan untuk analisis risiko.
4.1.4. Notify Party (sering akan dicantumkan "sama dengan penerima barang"”)
▪ fiktif (tidak dapat dilacak)
▪ baru saja didirikan
▪ kurang dikenal (sejarah)
▪ tidak ada alamat
▪ alamat tidak lengkap atau salah
▪ hanya nama pribadi dan nomor telepon atau faks atau alamat email
▪ nomor HP (sulit dilacak)
45
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
4.1.5. Rute
Pada B/L dan/atau manifes biasanya hanya disebutkan pelabuhan muat dan
pelabuhan tujuan. Rute lengkap sebagian besar peti kemas, termasuk pelabuhan alih
muat, dapat ditemukan di internet (pelacakan dan penelusuran). Rute yang tidak
biasa dapat menjadi indikator yang kuat, yaitu ketika sebuah peti kemas melakukan
perjalanan keliling setengah dunia sebelum tiba di pelabuhan tujuan. Ini merupakan
modus operandi yang digunakan misalnya pada produk farmasi palsu.
Perlu diketahui bahwa sebagian besar perusahaan pelayaran menggunakan
pelabuhan penghubung (hub ports) di semua wilayah di dunia: peti kemas
dikirimkan dengan kapal pengumpan (feeder vessel) dari pelabuhan muat ke
pelabuhan penghubung di wilayah tersebut, di mana mereka dialihmuat dengan
kapal laut dalam dengan tujuan ke pelabuhan penghubung di wilayah lain..
Ketahuilah bahwa B/L baru dapat diterbitkan selama perjalanan. Hal ini dapat
terjadi ketika peti kemas berubah dari perusahaan pelayaran di pelabuhan
penghubung: yaitu kapal pengumpan MSC dan kapal laut dalam MAERSK. Dalam
hal ini MAERSK akan mengeluarkan B/L baru di pelabuhan penghubung. Alasan
lain adalah untuk menyembunyikan asal pengiriman yang sebenarnya. Jadi
pelabuhan muat harus sesuai dengan tempat penerbitan B/L dan dengan alamat
pengirim.
Pelabuhan tujuan harus sesuai dengan alamat penerima barang.
4.1.6. Barang
4.1.8. Berat
▪ berat tidak sesuai dengan jenis barang (berat total dibagi jumlah paket)
4.1.9. Pengukuran
Volume (dalam m³) tidak sesuai dengan jumlah kemasan dan/atau berat
barang)
47
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
4.2. Indikator risiko pada fase kedatangan
4.3.1. Segel
▪ segel terpasang pada pintu sebelah kiri peti kemas atau tidak pada baut las
bundar dari sistem penutup di pintu sebelah kanan
▪ segel telah dirusak
▪ nomor segel berbeda dari yang disebutkan pada dokumen komersial
▪ tidak ada segel
▪ digembok (terutama untuk barang-barang bernilai rendah)
48
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
4.3.2. Barang
▪ kualitas barang buruk
▪ barang kedaluwarsa (terutama untuk bahan makanan)
▪ barang dibuat di negara yang berbeda dari negara asal
▪ kemasan tidak profesional
▪ tanda yang berbeda-beda pada kemasan
▪ perbedaan dalam kemasan (yaitu karton dan drum)
▪ perbedaan berat
▪ barang berlebih
▪ barang atau kemasan berbeda dari yang disebutkan pada dokumen komersial
49
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
50
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
5. PEMERIKSAAN PETI KEMAS
Keselamatan Anda adalah prioritas utama, dan oleh karena itu sangat penting untuk
mengenakan pakaian pelindung yang sesuai selama pemeriksaan: jaket reflektif,
seragam pelindung (overall), helm proyek (hard hat), pelindung mata dan telinga,
sarung tangan, masker debu serta sepatu pelindung.
alat penutup
telinga (earmuffs)
jaket neon
DILARANG:
• Merokok, makan atau minum selama pemeriksaan;
• Berjalan di bawah peti kemas;
• Melakukan pencarian sendirian.
51
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
5.2. Peralatan yang dibutuhkan selama inspeksi
Selalu catat segala sesuatu yang terjadi selama pemeriksaan (tunjuk setidaknya satu
petugas untuk melakukan pencatatan). Data dan prosiding standarnya adalah:
• Tanggal, waktu dan lokasi pemeriksaan;
• Orang-orang yang hadir selama pemeriksaan (catat ID eksternal dan minta
mereka menandatangani berita acara pemeriksaan setelah pemeriksaan
selesai);
• Nomor peti kemas, nama kapal dan tanggal kedatangan;
• Kondisi peti kemas (jika ada tanda perbaikan atau kerusakan, ambil foto);
• Tetapkan status fumigasi/ventilasi peti kemas;
• Periksa nomor segel (cari jejak manipulasi);
• Ambil foto segel yang masih utuh pada peti kemas;
• Ambil foto kargo setelah pintu peti keas dibuka. Hal ini dapat membantu Anda
jika peti kemas perlu dimuat ulang dengan cara aslinya (misal pengiriman
terkendali);
• Deskripsi barang (kondisi, sampel yang diambil, jumlah, kerusakan, dll.)
• Catat dan foto kerusakan yang ditemukan;
• Nomor/tanda penerima yang dibuka untuk diperiksa;
• Tanda pada kargo (apakah ada tanda atau warna yang berbeda?).
52
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
5.4. Pemeriksaan peti kemas dan kargo
• Periksa segel;
• Mulai dari sisi pintu dan telusuri sekitar sisi peti kemas sampai kembali ke
pintu;
• Periksa atap (gunakan tangga dan hindari berjalan di atap);
• Periksa (jika memungkinkan) bagian bawah dan pastikan balok penyangga
terlihat (TAPI JANGAN PERNAH BERJALAN DI BAWAH PETI
KEMAS);
Buka pintu dengan hati-hati (muatan di dalam mungkin telah bergeser dan
bersandar pada pintu).
53
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
5.4.2. Inspeksi kargo
54
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
• Perbedaan kemasan (yaitu karton dan drum);
• Tanda atau tanda yang berbeda pada kemasan. Berikan perhatian khusus pada:
➢ Paket yang ditandai dengan salib atau tanda lainnya;
➢ Paket yang berbeda warna;
55
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
➢ Kemasan dengan tanda luar yang berbeda dari tanda komersial pada
kemasan lain;
➢ Ikatan paket berbeda.
• Barang tidak dikemas dengan cara biasa (yaitu tekstil dalam drum, semua
barang ditutupi dengan satu plastik);
• Perbedaan berat;
• Barang atau kemasan yang berbeda dari yang disebutkan pada dokumen
komersial;
• Volume barang ringan di dalam peti kemas;
56
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
• Cairan dalam kaleng (saat Anda mengocoknya, Anda akan mendengar bunyi
cairannya);
• Selidiki tas dan karung (misalnya gula, beras,…);
• Adanya bau lem setelah peti kemas dibuka, terutama saat diisi dengan
kayu/kayu lapis, merupakan indikasi yang baik bahwa ada sesuatu yang telah
direkatkan kembali;
57
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
• Carilah potongan kayu yang lurus. Ini adalah indikator kuat bahwa kayu
telah dilubangi.
➢ Di dalam karton;
58
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
➢ Alas ganda di dalam drum;
5.4.3. Pemeriksaan bagian dalam peti kemas serbaguna (general purpose container)
• Pastikan bahwa mur dari sistem pengunci di bagian dalam pintu kanan telah
diketatkan (untuk lebih jelasnya lihat modul tentang “manipulasi segel dan
sistem pengunci”);
• Carilah:
➢ Jejak cat (baru) untuk menyembunyikan perubahan;
➢ Jejak pengelasan;
➢ Paku keling/baut baru atau baru dicat atau teroksidasi (terutama pada
sistem pengunci);
➢ pekerjaan perbaikan baru-baru ini;
➢ Penomoran ulang (apakah nomor peti kemas pada bagian luar dan bagian
dalam sama);
➢ Hal-hal tidak normal lainnya.
59
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
• Semua balok penyangga yang digunakan dalam konstruksi peti kemas
berlubang, sehingga ada ruang yang akan digunakan untuk penyelundupan;
• Lantai dinaikkan di dalam peti kemas sehingga terbentuk anak tangga (tidak terlalu
umum);
• Cara paling umum untuk membuat lantai palsu adalah dengan mengelas pelat
logam dari luar ke lantai. Ketika Anda melihat ke bawah peti kemas, Anda
harus melihat cross members bawah:
60
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
Barang selundupan akan ditempatkan di antara cross members, dan pelat
logam dilas di lantai dari luar (cross members tidak lagi terlihat):
Pada foto berikut, salah satu pelat dilepas untuk menemukan barang
selundupan:
Lantai palsu mudah dideteksi jika peti kemas tidak berdiri di atas tanah (yaitu di
trailer atau tergantung di derek). Jika peti kemas berdiri di atas tanah, dan tidak akan
mampu mengangkatnya, ada dua opsi:
➢ Pemindaian (perhatikan bahwa saat peti kemas dipindai dengan posisi
berdiri di tanah, bagian 20 cm terendah mungkin tidak terlihat pada
gambar pemindaian!);
➢ Bor lantai kayu dari bagian dalam peti kemas (maks Ø 4 mm).
61
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
Cara mendeteksi sekat (dinding) palsu dalam peti kemas konvensional!
• Ukur panjang bagian luar peti kemas dan bandingkan dengan panjang
bagian dalam;
• Hitung jumlah rusuk keluar dari bagian luar dan bandingkan dengan jumlah
rusuk keluar dari bagian dalam (juga ventilasi, jika ada, dapat membantu
penghitungan);
• Mengetok peti kemas dapat memberikan indikasi adanya sekat palsu;
• 2 lubang sudut HARUS terlihat dari dalam peti kemas:
62
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
Ketika pembuatan sekat palsu, biasanya akan dibuatkan dua lubang sudut tiruan.
Biasanya lubang sudut palsu ini memiliki sudut yang tajam, tidak membulat!!
Seringnya Anda juga akan melihat jejak pengelasan dan cat baru.
Beberapa contoh lubang sudut palsu (perhatikan sudut tajam):
Sekat palsu yang sangat kecil dapat dibentuk dengan meletakkan panel peti kemas
lain di dinding sedemikian rupa sehingga rusuk yang keluar saling berhadapan.
Barang selundupan kemudian ditempelkan di ruang yang dibuat. Anda masih dapat
melihat lubang sudut asli, hanya sekitar maksimum 2 cm lebih pendek.
MO ini juga dapat digunakan untuk membangun atap palsu dalam peti kemas
konvensional.
63
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
5.4.4. Pemeriksaan peti kemas tangki (tank container)
Pemeriksaan peti kemas tangki tidak selalu mudah, namun bukan berarti mustahil.
Semua balok rangka baja memiliki lubang, jadi ada tempatnya! Cari sambungan dan
bekas perbaikan pada kerangka.
Tangki itu sendiri terbuat dari baja tahan karat yang dikelilingi oleh lapisan
insulasi yang biasanya terbuat dari poliuretan. Insulasi ini dilindungi oleh
pelat penutup aluminium yang dilekatkan satu sama lain dengan paku keling.
Dengan melepas insulasi, seseorang dapat menciptakan ruang untuk
menyelundupkan barang.
64
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
Sekat palsu juga bisa dibuat di dalam tangki:
65
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
• Di belakang dua panel atas kompartemen mekanis, terdapat kipas evaporator.
Kipas evaporator mensirkulasikan udara ke seluruh peti kemas dengan
menarik udara dari atas unit pendingin dan mengarahkannya melalui
kumparan evaporator di mana udara akan dipanaskan atau didinginkan dan
kemudian dibuang keluar di bagian bawah unit pendingin ke dalam peti
kemas.
• Panel dapat dengan mudah dilepas dengan membuka baut 8 x Ø 11 mm (untuk
peti kemas berpendingin Thermo King, ini adalah satu panel atas panjang
yang dipasang dengan baut Ø 10 mm dan Ø 13 mm). Di belakang kipas
terdapat ruang untuk menyembunyikan, sekitar 50 x 1 kg balok di setiap
kompartemen tanpa mengganggu kinerja pendinginan.
• Di belakang panel akses pemanas, tidak ada banyak ruang yang tersedia,
tetapi ada akses ke kolom aluminium yang menuju ke lantai peti kemas.
Kolom aluminium ini dapat digunakan untuk menyembunyikan barang
selundupan. Dalam banyak kasus, pelaku akan menempelkan selundupan ke
tali atau pita yang ujungnya akan terlihat saat Anda melepas panel akses
66
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
pemanas. Saat Anda menarik tali atau pita tersebut, barang selundupan akan
muncul.
• Kiri dari kipas kondensor adalah dua panel (tergantung pada konstruksi
masing-masing peti kemas berpendingin, terkadang hanya ada satu panel).
Di belakang panel-panel ini, yang mana dapat dengan mudah dilepas dengan
membuka baut 11 mm, terdapat ruang untuk menyembunyikan selundupan.
67
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
• Saat Anda berada di dalam peti kemas berpendingin, Anda dapat melihat
dua panel aluminium yang memisahkan kompartemen mekanis dari ruang
kargo.
Panel aluminium biasanya dipasang dengan sekrup dan paku keling sehingga
tidak mudah dilepas, namun orang dapat mengakses semua kompartemen di
belakang panel ini dari luar. Di setiap sudut kiri dan kanan dari panel ini
terdapat kolom yang digunakan untuk mengukur suhu. Setiap kolom tidak ada
isinya sehingga dapat dijadikan ruang untuk sekitar 80 x 1 kg blok
selundupan. Biasanya kolom mudah diperiksa karena terbuka seperti pintu.
68
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
Jika kolom permanen dan tidak ada pintu, kolom dapat terkontaminasi melalui
bagian atas. Dalam hal ini, setelah melepas penutup di bagian atas kolom,
Anda akan menemukan ujung tali tempat selundupan diletakkan.
69
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
• Atapnya juga diisolasi. Dengan melepas insulasi, tercipta ruang untuk barang
selundupan. Cari bekas perbaikan, warna silikon baru atau yang berbeda, paku
keling baru…
Ketahuilah fakta bahwa dalam kasus pemindaian, 30 cm pertama atap dari sisi
pintu mungkin tidak terlihat pada gambar pemindaian (tergantung pada
pengaturan pemindai). Pelaku kejahatan menyadari hal ini dan terkadang
hanya menaruh selundupan di strip tepat di belakang pintu.
• Untuk memastikan sirkulasi udara dingin yang memadai, lantai peti kemas
berpendingin tidak rata, melainkan terdiri dari profil aluminium berbentuk T
yang disebut kisi-kisi. Profil yang masing-masing memiliki lebar sekitar 40
cm, memiliki panjang satu bagian tanpa terputus untuk peti kemas
berpendingin 20' dan 40', dan saling dilas dengan mesin las (las datar).
70
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
Cari terutama apakah ada sambungan dan pengelasan manual (lebih tebal
dari pengelasan mesin) di kisi-kisi, dan jika ragu, bor kisi aluminium
dengan Ø 4 mm.
Di bawah kisi-kisi terdapat insulasi. Dengan mengangkat kisi-kisi dan
melepaskan insulasi, tercipta ruang untuk barang selundupan.
71
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
72
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
6. MODUS OPERANDI KHUSUS
Selama satu dekade terakhir, ancaman keamanan rantai pasokan muncul dari modus
operandi “Rip-on – Rip off” sebagai modus operandi yang paling sering digunakan
oleh Kelompok Kriminal Terorganisir untuk menyelundupkan kokain dan barang
selundupan lainnya dari negara-negara sumber dan transit di Amerika Selatan dan
Latin menuju negara tujuan, khususnya ke pelabuhan AS dan Eropa.
“Rip on – rip off” adalah nama modus operandi di mana kiriman peti kemas yang
sah dimanfaatkan untuk menyelundupkan barang selundupan (biasanya obat-obatan
terlarang) dari negara asal ke negara tujuan. Pelabuhan alih muat dimanfaatkan
sebagai tempat asal maupun tujuan barang selundupan. Pengirim maupun penerima
barang menyadari bahwa kiriman mereka terkontaminasi oleh penyelendupan kargo
gelap. Agar metode ini berhasil, hampir selalu ada persekongkolan dari orang-orang
setempat, baik di negara asal atau di pelabuhan maupun di negara tujuan.
Secara umum dan mengingat waktu merupakan elemen penting untuk menghindari
barang selundupan terdeteksi selama proses kontaminasi atau pemindahan, barang
selundupan tidak disembunyikan dengan baik, biasanya di dekat pintu peti kemas.
Kadang-kadang barang selundupan tidak disembunyikan sama sekali dan hanya
diletakkan di atas kargo yang sah tepat di belakang pintu. Dalam beberapa kasus
barang selundupan ditemukan disembunyikan di baris ke-4 dan ke-5 dari kargo yang
sah.
Seringkali segel baru sebagai duplikat dari nomor segel asli yang ditetapkan untuk
peti kemas, dan dicatat pada dokumen komersial, diltempelkan ke salah satu tas
yang membawa barang selundupan di dalam peti kamas. Ketika barang selundupan
sampai di negara tujuan atau pelabuhan alih muat, oknum setempat membuka segel
asli, membuka pintu, mengambil barang selundupan, menutup pintu, dan
menempelkan segel duplikat ke peti kemas. Tidak ada kargo yang sah yang dicuri
dan nomor segel asli ada di kontainer! Dalam beberapa kasus segel asli yang rusak
dimanipulasi atau dirusak dan dipasang kembali ke pintu peti kemas.
73
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
• Ketika proses pemuatan barang di tempat pengirim: persekongkolan antara
para petugas dari pihak pengirim;
• Selama pengangkutan dari tempat pengirim ke pelabuhan muat:
persekongkolan antara perusahaan angkutan dan/atau pengemudi;
• Di terminal di pelabuhan muat: persekongkolan antara petugas pelabuhan
setempat: petugas yang mengetahui rencana perjalanan peti kemas (barang
selundupan harus tiba di pelabuhan tujuan yang tepat), serta lokasi peti kemas
di terminal;
• Di kapal selama pelayaran: persekongkolan oleh awak kapal. Skenario ini
hanya dapat dilakukan jika peti kemas dapat diakses di kapal.
• Di kapal selama pelayaran: persekongkolan oleh awak kapal. Skenario ini hanya
dapat dilakukan jika peti kemas dapat diakses di kapal.
• Di terminal di pelabuhan tujuan: persekongkolan antara pekerja pelabuhan
setempat: petugas yang mengetahui lokasi peti kemas di terminal;
• Selama pengangkutan dari pelabuhan tujuan ke alamat pengiriman:
persekongkolan antara perusahaan angkutan dan/atau pengemudi;
• Selama pembongkaran kargo di tempat penerima barang: konspirasi petugas
setempat penerima barang.
74
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
6.1.1. Dampak dari fenomena “Rip on – rip off”
Pada presentasi praktik terbaik para ahli, dipaparkan isu-isu mengenai teknik “Rip
on – rip off” yang paling sering digunakan oleh kelompok kejahatan terorganisir.3
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dalam kerangka EU EMPACT (European
Multidisciplinary Platform Against Criminal Treats), ditetapkan bahwa risiko “Rip
on – rip-off” bervariasi di Pelabuhan Eropa antara 30% hingga 60% dari semua
kasus penyitaan kokain yang memanfaatkan modus operandi ini.
Selama periode 2012-2015, 196 penyitaan kokain dilaporkan oleh Unit Kontrol
Pelabuhan Program CCP; total berat kokain yang disita adalah 2.1603 kilogram.
Pada periode 2012-2016, Unit Kontrol Pelabuhan di San Jose (Costa Rica), Kinston
(Jamaika) dan Paramaribo (Suriname) juga melaporkan 9 kasus rip on – rip off
ganja herbal dengan total berat 2.970 kilogram.
3
Sumber: https://www.europol.europa.eu/latest_news/europol-conference-cocaine-trafficking-containers
75
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
Statistik Unit UNODC-WCO 2012-2015 CPP
Berat kokain pada kasus rip-on-off satuan
kilogram
Kasus rip off Kasus rip off Kasus rip off Kasus rip off Kasus rip off Kasus rip off
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Berat 2010 Berat 2011 Berat 2012 Berat 2013 Berat 2014 Berat 2015
Hanya angka dari open source; berat kokain dari kasus penyitaan yang menggunakan modus
operandi rip on dan rip off
76
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
Metode berikut digunakan untuk modus operandi "rip on and rip off"”:
Meskipun beberapa negara melaporkan lebih banyak kasus “rip on-rip off” di web
publik (misalnya Belgia, Brasil, Republik Dominika, Ekuador, Spanyol, Belanda,
Panama, dan Italia), bukan berarti mereka adalah pelabuhan/negara yang paling
terdampak. Sebenarnya negara-negara ini mungkin lebih waspada dan lebih efektif
dalam menangani modus operandi ini melalui kontrol yang lebih terfokus untuk
melawan fenomena ini.
Tren: Dari penyitaan yang dilaporkan dalam kerangka CCP, terlihat bahwa
organisasi kriminal menggunakan peti kemas asal AS yang diangkut di pelabuhan
Panama. Selama fase alih muat, kokain ditempatkan di peti kemas yang ditujukan
untuk pelabuhan Eropa dan/atau akan diangkut di pelabuhan Eropa. Oleh karena itu,
direkomendasikan untuk melacak setiap peti kemas yang dipilih untuk mendapatkan
informasi tentang rute lengkapnya (termasuk pelabuhan alih muat).
77
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
6.2. Pembajakan Identitas
Organisasi kriminal kurang lebih menyadari bahwa aparat penegak hukum membuat
pilihan berdasarkan analisis risiko dan indikator risiko. Mereka sangat menyadari
bahwa perusahaan yang sah yang berpartisipasi dalam perdagangan internasional
untuk beberapa waktu tidak ditargetkan oleh bea cukai, dan kemungkinan kecil
pengiriman mereka akan diperiksa secara fisik.
masalah keuangan;
❑ perusahaan yang disebutkan dalam hal ini mengetahui pengiriman,
Modus operandi ini sangat sulit dideteksi. Indikator yang dapat diterapkan:
➢ perusahaan mengekspor/mengimpor komoditas yang berbeda dari
sebelumnya;
➢ perusahaan mengimpor komoditas dari asal yang berbeda dari sebelumnya;
➢ alamat pengiriman tidak ada hubungannya dengan penerima barang yang
disebutkan di B/L
78
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
79
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
7. BAHAN KIMIA PREKURSOR
Bahan kimia prekursor, juga dikenal sebagai zat terdaftar atau prekursor obat adalah
bahan kimia yang diketahui digunakan dalam pembuatan obat-obatan narkotika dan
zat psikoaktif ilegal.
Bahan kimia prekursor ini juga digunakan dalam produk komersial yang sah dan
digunakan secara legal dalam berbagai proses industri dan produk konsumen, seperti
obat-obatan, perasa dan wewangian.
The United Nations Convention against Illicit Traffic in Narcotic Drugs and
Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Pemberantasan Peredaran Gelap
Narkotika dan Psikotropika, yang diadopsi di Wina pada 19 Desember 1988,
menjadi dasar perumusan undang-undang bahan kimia prekursor.
Selain itu, Pasal 12 Konvensi menetapkan dua kategori zat prekursor obat terlarang
yang dikendalikan, Tabel I dan Tabel II.
Tabel I Tabel II
Anhidrida asetat Cairan aseton tidak berwarna
cairan tidak berwarna yang berbau kuat bahan aktif untuk menghapus cat
seperti cuka kuku dan sebagai pengencer cat
digunakan dalam produksi heroin yang digunakan dalam produksi
heroin dan kokain
a-alfa fenil aseto asetonitril (APAAN)
bubuk kristal putih hingga putih pucat Asam antranilat
yang digunakan dalam produksi digunakan dalam produksi
amfetamin metakualon
Asam lisergat
digunakan dalam produksi LSD
81
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
3,4-metilendioksifenil-2-propanon Cairan piperidin tidak berwarna
(PMK) digunakan dalam produksi PCP
cairan kekuningan yang berbau seperti
adas manis yang digunakan dalam Asam sulfur
produksi MDMA (XTC) cairan kental tidak berwarna
hingga agak kuning
Norefedrin digunakan dalam produksi kokain
digunakan dalam produksi amfetamin dan lain-lain
Kalium permanganat
jarum perunggu keunguan, magenta–
naik dalam larutan
digunakan dalam produksi kokain
Pseudoefedrin
digunakan dalam produksi amfetamin
Safrole
digunakan dalam produksi MDMA (XTC)
* tampilan dan penggunaan bahan kimia mungkin tidak terbatas pada apa yang
dijelaskan
Daftar terbaru zat yang sering digunakan dalam pembuatan obat-obatan gelap
narkotika dan zat psikotropika di bawah kendali internasional dimuat dalam edisi
terbaru "Red List" INCB”:
https://www.incb.org/incb/en/precursors/Red_Forms/red-list.html
82
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
Prekursor dan bahan kimia muncul dengan berbagai nama, terutama dalam
perdagangan dan literatur teknis. Hal ini dapat memperumit tugas otoritas
pengawasan obat nasional dan internasional. UNODC telah mengembangkan
Kamus Multibahasa Prekursor dan Bahan Kimia yang Sering Digunakan dalam
Pembuatan Gelap Narkotika dan Zat Psikotropika di bawah Kontrol Internasional
(Multilingual Dictionary of Precursors and Chemicals Frequently Used in the Illicit
Manufacture of Narcotic Drugs and Psychotropic Substances under International
Control) yang mencakup zat terdaftar yang tercantum dalam tabel Konvensi 1988,
sebagai pedoman untuk lembaga penegak hukum:
https://www.unodc.org/documents/scientific/MLD_precursors_Ebook.pdf
Nomor Registri CAS (CAS Registry Number), juga disebut sebagai Nomor CASRN
atau CAS, adalah pengidentifikasi numerik unik yang ditetapkan oleh Chemical
Abstracts Service (CAS) untuk setiap zat kimia yang dijelaskan dalam literatur
ilmiah terbuka.
Dengan kata lain, nomor CAS diberikan untuk setiap bahan kimia. Setiap
pengidentifikasi nomor CAS:
• Adalah pengidentifikasi numerik unik,
• Hanya untuk satu zat,
• Tidak memiliki signifikansi kimia,
• Merupakah tautan ke banyak informasi tentang zat kimia tertentu.
Saat ini Registri CAS mengidentifikasi lebih dari 123 juta zat organik dan anorganik
dan 66 juta urutan. Sekitar 15.000 zat baru ditambahkan setiap hari.
83
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
7.5. Penanganan dan penyimpanan bahan kimia yang aman
Penanganan dan penyimpanan dan pembuangan bahan kimia sitaan secara aman
memunculkan masalah khusus bagi penegak hukum dan otoritas regulator. Bahan
kimia yang digunakan dalam produksi obat-obatan terlarang biasanya
diselewengkan dari perdagangan yang sah dan dapat ditemui pada setiap tahap
rantai distribusi 'sah', atau di lokasi laboratorium rahasia.
Lokasi penyitaan bahan kimia beserta karakteristik, jumlah, dan kondisinya akan
menjadi faktor penentu bagaimana cara penanganannya.
a. Saat menangani bahan kimia sitaan, selalu gunakan peralatan keselamatan
yang tepat. (overall, masker wajah, helm proyek, sepatu pelindung, kacamata
pelindung).
b.Jangan pernah menangani bahan kimia sendirian; harus ada minimal orang lain
yang akan membantu.
Penjelasan
Formula, risiko/keselamatan
Nomor Batch berat molekul Ukuran Kemasan
g. Bahan kimia tidak boleh disimpan atau ditangani lebih dari yang diperlukan.
h. Bahan kimia tidak boleh disimpan di area atau bangunan tempat personel
bekerja atau makan rutin, misalnya kantor.
i. Jika bahan kimia harus disimpan dalam waktu lama; bahan kimia tersebut
tidak boleh disimpan dalam peti kemas plastik. Plastik sifatnya tidak tahan
bahan kimia untuk penyimpanan jangka panjang.
k. Jaga jumlah minimum bahan kimia yang diperlukan untuk tujuan pembuktian
(dengan pelabelan yang sesuai untuk mempertahankan lacak balak). Jangan
pernah mencampur bahan kimia yang tidak diketahui.
m. Gunakan unit/peti kemas dan alat terpisah untuk melakukan netralisasi kimia
dan pengolahan bahan kimia yang berbeda untuk menghindari reaksi
ketidakcocokan dari residu kimia yang ada dari operasi pengolahan
sebelumnya. Bersihkan alat dan peti kemas di sela dua kegiatan ini untuk
mencegah kontaminasi silang.
85
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
7.6. Simbol Bahaya Kimia
Terdapat berbagai simbol bahaya bahan kimia, termasuk yang ditetapkan oleh
Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang dikenal sebagai Sistem Harmonisasi Global
Klasifikasi dan Label pada Bahan Kimia (System of Classification and Labelling of
Chemicals). Negara yang berbeda, dan lembaga pemerintah yang berbeda, mungkin,
secara historis, memilih untuk mengadopsi pendekatan yang berbeda pila dalam
menetapkan simbol yang mereka gunakan.
Untungnya, simbol-simbol ini sangat mirip, meskipun warna dan tata letaknya
mungkin berbeda.
Jenis bahaya
Simbol-simbol yang berkaitan dengan bahaya yang terkait dengan bahan kimia di
bawah ini biasanya digunakan di Amerika Utara dan Selatan, termasuk bahan kimia
yang sering ditemui dalam pembuatan obat rahasia.
BERBAHAYA
Tindakan pencegahan:
hindari kontak dengan tubuh manusia;
jangan hirup uap; dapat menyebabkan
masalah kesehatan; lakukan penanganan
di area yang berventilasi baik;
terapkan pengukuran kebersihan yang
memadai.
Berbahaya Iritan
86
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
BERACUN
Tindakan pencegahan:
hindari kontak dengan tubuh manusia;
dapat menyebabkan kerusakan parah
atau mematikan; lakukan penanganan
di area yang berventilasi baik;
terapkan pengukuran kebersihan yang
memadai.
Beracun Sangat Beacun
MUDAH
TERBAKAR Tindakan pencegahan:
jauhkan dari sumber panas apa pun;
mudah terbakar; lakukan penanganan
di area yang berventilasi baik;
jauhkan dari oksidator;
JANGAN MEROKOK.
KOROSIF
Tindakan pencegahan:
bereaksi kuat dengan bahan lain termasuk air atau
kelembaban;
jangan hirup uap, lakukan penanganan di area yang berventilasi baik;
hindari kontak dengan tubuh manusia;
kontak dengan tubuh manusia menyebabkan iritasi dan luka bakar yang
parah;
zat akan menyerang atau menggerogoti kulit, logam, dll.
87
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
EKSPLOSIF
Tindakan pencegahan:
jauhkan dari sumber panas dan penyulutan apa pun;
hindari benturan, gesekan, panas; lindungi dari sinar matahari;
hindari percikan api; JANGAN MEROKOK.
SEMUA bahan kimia dapat berbahaya (beracun). Kecuali Anda seorang ahli
kimia dan Anda tahu apa yang Anda lakukan, Anda harus memperlakukan bahan
kimia apa pun yang Anda temui sebagai bahaya bagi kesehatan Anda.
Bahan kimia menjadi beracun ketika terlalu banyak zat masuk ke dalam tubuh.
• Beberapa bahan kimia agak beracun. Harus masuk dalam jumlah yang banyak
ke dalam tubuh untuk menyebabkan kerusakan.
• Beberapa bahan kimia sangat beracun. Dalam jumlah sedikit saja masuk
tubuh dapat menyebabkan kerusakan parah.
Bahan kimia dapat masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan dan kontak kulit.
Bahan kimia masuk secara tidak sengaja saat makan, minum, merokok, dan
menyentuh mata.
▪ Perlakukan setiap bahan kimia seolah-olah itu berbahaya.
▪ Jangan merokok, makan atau minum saat menangani bahan kimia.
▪ Setelah menangani bahan kimia, selalu cuci tangan sebelum makan, minum
atau merokok.
▪ Jangan mengendus atau mencicipi bahan kimia.
▪ Jauhkan bahan kimia dari sumber panas dan pengapian, misalnya korek api,
motor, ….
▪ Tangani bahan kimia di tempat terbuka atau berventilasi baik.
▪ Tangani bahan kimia dengan hati-hati selama pengangkutan karena
penanganan yang kasar dapat menyebabkan tumpahan.
▪ Saat kontak dengan bahan kimia, lepaskan pakaian yang terkontaminasi dan
bilas tubuh yang terkena bahan kimia dengan banyak air.
▪ Simpan bahan kimia di ruangan terpisah yang berventilasi baik, sejuk, dan
kering.
88
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
7.8. Langkah-Langkah Pertolongan Pertama
KONTAK KULIT
• Bersihkan sisa bahan dari kulit, lalu segera bilas kulit dengan
• banyak air setidaknya selama 15 menit sambil melepaskan pakaian
dan sepatu yang terkontaminasi.
• Dapatkan penanganan medis jika diperlukan.
• Cuci pakaian sebelum digunakan kembali.
• Bersihkan sepatu secara menyeluruh sebelum digunakan kembali.
KONTAK MATA
• Segera basuh mata dengan banyak air selama minimal 15 menit,
sesekali angkat kelopak mata bawah dan atas.
• Dapatkan penanganan medis jika diperlukan.
TERTELAN
• Jika tertelan, jangan dimuntahkan.
• Berikan air dalam jumlah banyak.
• Jangan pernah memberikan apapun melalui mulut kepada orang yang
tidak sadar.
• Dapatkan penanganan medis jika diperlukan.
TERHIRUP
• Pindahkan orang yang terdampak ke area dengan udara segar.
• Dapatkan penanganan medis jika diperlukan.
Mengingat semakin banyak Negara yang menerapkan ketentuan Konvensi PBB 1988
dan pemantauan prekursor telah meningkat secara signifikan, para pedagang gelap
mencari zat-zat yang tidak terdaftar yang dapat digunakan sebagai pengganti zat-zat
yang diawasi secara lebih ketat (bahan kimia prekursor terdaftar) . Beberapa zat tidak
terjdaftar ini dirancang khusus untuk menghindari pengendalian yang saat ini
diterapkan.
NPS sedang dikembangkan pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Per
Desember 2015, 643 zat psikoaktif baru terdaftar di UNODC Early Warning
Advisory on NPS.
Pada 2015, munculnya 75 zat dilaporkan untuk pertama kalinya. Dari jumlah
tersebut, sebagian besar zat masuk ke dalam jenis cannabinoids sintetis (21),
cathinones sintetis (20) dan phenethylamines (9). Selain itu, 21 zat lain dilaporkan
untuk pertama kalinya pada tahun 2015, yang secara struktural beragam dan tidak
sesuai dengan salah satu kelompok yang disebutkan di atas.
Meskipun NPS terkadang diiklankan sebagai obat-obatan legal, zat tersebut dapat
menimbulkan risiko signifikan terhadap kesehatan masyarakat yang sebanding
dengan zat-zat yang tercantum dalam Konvensi. Mengingat kecepatan obat baru
muncul, sulit untuk mengetahui efek umum dari obat ini dan dosis apa yang
menyebabkan efek apa. NPS biasanya tidak disertai dengan dosis yang
direkomendasikan yang tercetak pada label. NPS tidak diatur dan belum teruji.
Mengingat bahan kimia dalam obat-obatan ini terus berubah untuk mencoba untuk
tetap selangkah lebih maju di hadapan hukum, ada kemungkinan untuk menerima
produk yang sangat berbeda dari batch ke batch, sekalipun jika kemasan dan
namanya sama.
90
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
Referensi
➢ Wikipedia;
91
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
LAMPIRAN I. ZAT YANG TERMASUK DALAM DAFTAR
PENGAWASAN KHUSUS INTERNASIONAL TERBATAS (ISSL)
Asetonitril [75-05-8]
Amonia (termasuk larutan berair) [7664-41-7]
Format amonium [540-69-2]
Benzaldehida [100-52-7]
Benzil klorida [100-44-7]
Benzil sianida [140-29-4]
1,4-Butanadiol [110-63-4]
γ- Butirolakton [96-48-0]
Kloroefedrin [110925-64-9, 1384199-95-4]
Kloropseudoefedrin [73393-61-0, 771434-80-1]
Etil fenilasetat [101-97-3]
Formamida [75-12-7]
Asam format [64-18-6]
Asam hidroiodik [10034-85-2]
Asam hidrobromat [10035-10-6]
Asam hipofosfat [6303-21-5]
Yodium [7553-56-2]
Lithium aluminium hidrida [16853-85-3]
Metilamin (monometilamin)) [74-89-5]
N-Metilformamida [123-39-7]
Metil 3-[3’,4’-( metilendioksi)fenil]-
2-metil glisidat (“3,4-MDP-2-P metil glisidat”) [13605-48-6]
Metil fenilasetat [101-41-7]
Nitroetana [79-24-3]
l- Fenilasetilkarbinol [90-63-1]
Fosfor (Merah) [7723-14-0]
Propiofenon (1-fenil-1-propanon)) [93-55-0]
Asam tartarat [526-83-0]
Tionil klorida [7719-09-7]
o-Toluidin [95-53-4]
92
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
2. Katalis
93
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
5. Pelarut yang digunakan untuk pemrosesan gelap kokain dan heroin
Benzena [71-43-2]
Etil asetat [141-78-6]
Metil isobutil keton [108-10-1]
n-Propil Asetat [109-60-4]
Otoritas berwenang dan industri terkait diingatkan akan keberadaan zat tertentu
yang terkait erat dalam struktur kimianya dengan zat dalam Tabel I dan II Konvensi
1988 dan yang dapat dengan mudah diubah menjadi zat terdaftar. Secara kimia, zat-
zat ini termasuk turunan umum serta zat terkait lainnya, yang juga dapat disebut
sebagai prekursor langsung untuk zat dalam Tabel I atau II dari Konvensi 1988, atau
sebagai 'prekursor bertopeng'.
Berbeda dengan daftar zat individu dalam Tabel Konvensi 1988 dan pada sebagian
besar undang-undang prekursor nasional, konsep 'definisi yang diperluas' mencakup
kelompok zat yang terkait secara kimia dan, dalam penerapannya yang paling luas,
setiap zat tidak terdaftar yang dapat diubah menjadi zat terdaftar dengan modifikasi
yang dapat dilakukan dengan mudah. Beberapa kelompok zat kimia yang relevan
dan lebih umum termasuk:
• Ester, termasuk ester siklik
• Asetal dan ketal (termasuk asetal dan ketal siklik)
• Turunan asam glisidat
• Klorida asam
• (karboks) amida
• Imina
• Oksim
• Turunan asam beta-ketokarboksilat, seperti beta-ketonitril (senyawa siano) dan beta-
ketoasetamida
• Aditif bisulfit
Daftar di atas menggambarkan kisaran zat yang berasal dari, atau terkait secara
kimia dengan, prekursor terdaftar yang, jika dipesan oleh pelanggan yang tidak
dikenal dan/atau dalam jumlah yang mencurigakan, harus menjadi alarm bagi
industri dan otoritas yang berwenang. Selain itu, dan serupa dengan zat dalam Tabel
I dan II Konvensi 1988,
94
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
kita juga harus mewaspadai garam-garam dari zat-zat yang tercakup dalam
kelompok-kelompok di atas, bilamana ada kemungkinan keberadaan garam-garam
tersebut. Contoh zat yang memenuhi definisi yang diperluas di atas dan yang telah
ditemui di pasar gelap, yaitu pasar ATS gelap, termasuk:
Kelompok zat lain yang memenuhi kriteria 'definisi yang diperluas' adalah produk
setengah jadi dalam sintesis obat-obatan yang dikendalikan, khususnya ketika obat-
obatan tersebut hanya selangkah lagi sebelum menjadi produk akhir. Contoh
kelompok ini adalah chloroephedrine dan chloropseudoephedrine (lihat di atas).
95
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
96
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
8. FUMIGASI PADA PETI KEMAS
Untuk menghindari kerusakan muatan oleh jamur, serangga dan hama lainnya, peti
kemas sering diberi pestisida. Pestisida atau residu ini sering ditemukan dalam
muatan yang dipasok oleh kapal dari Timur Jauh dan Afrika.
Ada kemungkinan bahwa Anda akan menghadapi peti kemas yang masih
mengandung pestisida, bahkan setelah muatan fumigasi awal telah dikeluarkan dan
peti kemas digunakan kembali. Terutama produk yang mengandung pelarut,
misalnya pada perekat yang digunakan dalam produk, sehingga menimbulkan uap
selama transportasi. Zat-zat ini secara akut tidak mengancam jiwa, tetapi tentu saja
menimbulkan risiko bagi kesehatan karena bersifat karsinogenik.
97
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
8.1. Surat keterangan fumigasi
Secara umum risiko harus dinilai dan, jika ada, risiko tersebut harus dihilangkan atau
dikurangi ke tingkat yang dapat diterima terlebih dahulu.
Periksa apakah ada surat keterangan fumigasi sebelum Anda membuka peti kemas.
98
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
8.2. Indikator pada gas berbahaya
99
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
• lubang ventilasi ditutupi dengan selotip
100
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
8.3. Kesehatan dan keselamatan
101
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
102
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
9. WCO COPES (Compendium of Customs Operational
Practices for Enforcement and Seizures)
Tujuan ambisius yang dibayangkan oleh pencipta Proyek COPES WCO adalah
untuk memulai dialog yang mencerminkan metode kerja yang digunakan untuk
memerangi penipuan, mulai dari identifikasi pelanggaran hingga penyimpanan aset
sitaan, termasuk pelaporan, pengumpulan, dan penyimpanan barang bukti.
Selain fakta bahwa tidak semua administrasi Kepabeanan menikmati hak prerogatif
yang sama dan kemampuan yang sama dalam hal penegakan hukum, setiap negara
menangani pelanggaran hukum dengan menggunakan prosedur khusus masing-
masing. Dengan kata lain, prosedur dan praktik untuk menyelidiki, mengidentifikasi
dan menuntut pelanggaran Kepabeanan – baik pidana maupun perdata – diatur
hanya dalam undang-undang nasional.
Tujuan WCO bukan untuk mengadvokasi cara tertentu dalam menegakkan undang-
undang atau mengelola tindakan penyitaan, tetapi untuk menyajikan berbagai
metode dan praktik yang saat ini digunakan oleh berbagai Anggota WCO (berlaku
untuk berbagai sistem hukum), dan untuk mendorong pemerintah untuk meninjau
kembali efektivitas prosedur dan praktik masing-masing dalam hal kemudahan
operasional dan wewenang yang diberikan kepadanya oleh hukum.
Tujuan dari modul ini adalah untuk membuat Anda sadar akan pentingnya cara
menangani barang bukti dan menjelaskan beberapa dasar-dasarnya.
103
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
9.2. Prinsip Pertukaran Locard
"Setiap Kontak Meninggalkan Jejak.” Nilai bukti forensik jejak (atau kontak)
pertama kali diakui oleh Edmund Locard pada tahun 1910. Beliau adalah direktur
laboratorium kriminal pertama yang pernah ada, berlokasi di Lyon, Prancis.
Prinsip Pertukaran Locard menyatakan bahwa " setiap
kontak antara dua benda, selalu akan ada pertukaran
(perpindahan)." Misalnya, pencuri akan meninggalkan jejak
kehadirannya dan juga ia akan membawa jejak dari benda
yang ia sentuh. Pelaku kejahatan mungkin meninggalkan
rambut dari tubuh mereka atau serat dari pakaian mereka di
belakang dan serat karpet mungkin terbawa oleh pelaku
kejahatan.
Prinsip ini sangat penting bagi kita sebagai penegak hukum
agar kita melihat bahwa semua bukti dikumpulkan dengan
cara yang tepat sehingga kasus melalui semua uji yudisial terkait dengan rantai
bukti.
Lacak balak diperlukan untuk menetapkan kecukupan bukti hukum setelah masuk
ke dalam tahanan lembaga kepolisian. Artinya, barang bukti tidak hilang, tidak
terjadi perusakan barang bukti, dan barang bukti tidak tercemar, baik oleh barang
bukti lain yang disimpan di dekatnya, maupun wadah tempat barang bukti itu
disimpan.
105
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
9.6. Penanganan senjata api
Semua senjata api harus dianggap selalu berisi peluru dan harus diperlakukan
sesuai dengan asumsi tersebut.
Jika Anda tidak terlatih untuk menangani senjata api, minta seorang ahli untuk
membongkar senjata api dan amankan untuk dibawa selama transportasi.
Ingat bahwa bisa jadi ada sidik jari pada amunisi juga sehingga harus ditangani
dengan hati-hati
Harus dicantumkan pada kantong barang bukti bahwa senjata api tersebut aman;
semua amunisi dikosongkan dan dilepas.
PISTOL, MAGASIN, DAN AMUNISI YANG TIDAK DITEMBAKKAN TIDAK
BOLEH DIMASUKKAN KE DALAM AMPLOP BUKTI YANG SAMA.
SETIAP PERSONEL YANG MENYERAHKAN SENJATA API KE BAGIAN
PROPERTI HARUS MEMASTIKAN BAHWA SENJATA API TERSEBUT
TELAH DIKOSONGKAN DAN SENJATA API DIBONGKAR DAN SUDAH
AMAN.
AMPLOP BUKTI HARUS ADA TULISAN DI BALIK AMPLOP "SENJATA API
SUDAH DIBONGKAR DAN DIKOSONGKAN", SEBELUM MENYERAHKAN
SENJATA API KE BAGIAN PROPERTI.
PISTOL, MAGASIN, DAN AMUNISI YANG TIDAK DITEMBAKKAN TIDAK
BOLEH DIMASUKKAN KE DALAM AMPLOP BUKTI YANG SAMA
PISTOL DAN MAGASIN KOSONG DAPAT DITEMPATKAN KE DALAM
AMPLOP BUKTI YANG SAMA, ASALKAN MAGASIN TERTUTUP DALAM
KANTONG PLASTIK YANG LEBIH KECIL.
SENJATA API YANG DITEMPATKAN DI BAGIAN PROPERTI HARUS
MEMILIKI NOMOR SERI SENJATA YANG TERCATAT PADA AMPLOP
BUKTI LAPORAN PROPERTI DAN TAG PROPERTI.
106
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
107
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
10. Pengaplikasian WCO lainnya
108
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
10.1.2. National Customs Enforcement Network (nCEN)
109
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
10.2. Regional Intelligence Liaison Offices (RILO)
Sifat unik dari jaringan RILO menawarkan tambahan lapisan pertukaran informasi
ke pertukaran intelijen yang sudah ada yang berlangsung antara Sekretariat dan
administrasi Anggota di tingkat strategis. Masing-masing dari 11 kantor RILO
mencakup sejumlah Negara Anggota WCO dan menanggapi kebutuhan intelijen
masing-masing di tingkat regional.
Di antara alat WCO yang digunakan oleh jaringan RILO adalah Customs
Enforcement Network (CEN) WCO yang merupakan basis data global yang berisi
informasi penyitaan Bea Cukai, dan platform komunikasi aman kelompok pengguna
tertutup berbasis CEN, CENcomm. Jaringan RILO sering menggunakan database
CEN untuk menganalisis penyitaan dan mengembangkan produk intelijen regional,
sedangkan platform CENcomm berfungsi untuk bertukar informasi operasional dan
memfasilitasi komunikasi yang aman di antara para Anggota dan mitra.
110
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
10.3.Kompendium Manajemen Risiko Kepabeanan WCO
Terdapat kebutuhan yang terus meningkat untuk menentukan pendekatan umum
yang memungkinkan administrasi Bea Cukai di seluruh dunia untuk memiliki
keselarasan akan metodologi yang mereka gunakan dalam mengidentifikasi dan
menangani potensi risiko. Metodologi ini diuraikan dalam Kompendium
Manajemen Risiko WCO, yang penerapannya cukup fleksibel untuk memenuhi
lingkungan operasi dan kondisi masing-masing Anggota WCO.
Kompendium ini terdiri dari dua volume yang terpisah tetapi saling terkait. Volume
1 menetapkan kerangka kerja organisasi untuk manajemen risiko dan menguraikan
proses manajemen risiko. Volume 2, tersedia untuk Anggota saja, berkaitan dengan
penilaian risiko, profil dan alat penargetan yang menjadi basis informasi bagi
kriteria seleksi untuk mengidentifikasi kiriman, penumpang dan alat angkut berisiko
tinggi untuk diintervensi oleh Bea Cukai.
Bagian utama dari kerjasama ini terdiri dari berbagi informasi. Administrasi bea
cukai telah menjadi sumber informasi utama selama bertahun-tahun. Baru-baru ini,
nilai berbagi informasi dengan kalangan bisnis dan lembaga penegak hukum lainnya
telah diakui, di saat yang sama, sumber informasi yang tersedia secara umum
dimanfaatkan dengan lebih baik.
FoS terdiri dari dua Pilar1 yang berisi 17 standar keamanan dan fasilitasi yang
diharapkan diikuti oleh anggota WCO yang bergabung dengan FoS. Untuk
membantu implementasi FoS di negara berkembang, WCO juga telah
mengembangkan komponen pengembangan kapasitas. Anggota WCO dapat
menyampaikan minat mereka untuk bergabung dengan FoS dengan menandatangani
surat yang menyatakan niat untuk memulai proses penerapan FoS. Sementara bagian
dari FoS dapat dilaksanakan tanpa bantuan pembangunan, banyak administrasi akan
membutuhkan peningkatan kapasitas agar dapat mematuhi prinsip-prinsip FoS
dengan memadai.
3. Hasil
• Administrasi pabean yang mengadopsi CTS WCO dapat melakukan
penilaian risiko yang komprehensif dan efektif dari kargo impor,
ekspor dan alih muat; mengidentifikasi pengiriman berisiko tinggi di
berbagai risiko Bea Cukai dan memfasilitasi perdagangan.
• Penggunaan sumber daya Bea Cukai yang lebih efisien dan efektif
IPM adalah alat online yang dikembangkan oleh WCO untuk memerangi pemalsuan oleh:
• Membantu petugas bea cukai membedakan antara yang ASLI dan PALSU.
• Memperkuat komunikasi dan kolaborasi antara Bea Cukai dan pemegang
hak.
IPM dapat diakses pada versi web dan seluler.
116
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
Pemain utama di IPM adalah:
• Anggota WCO: sekitar 4000 petugas bea cukai dari 93 Administrasi Anggota
WCO memiliki akses ke IPM dan dapat mengakses informasi tentang produk
(misalnya gambar, deskripsi, rute, tips dan trik).
• Pemegang Hak (dengan mengunggah informasi produk di IPM). Sekitar 80
pemegang hak utama telah bergabung dengan IPM, terhitung sekitar 470
merek dan sekitar 20.000 produk.
• Penyedia Solusi Keamanan – Security Solutions Providers (SSP) yang dapat
menghubungkan solusi teknologi mereka (yaitu kode numerik alfa atau kode
RFID) dengan IPM yang mengizinkan petugas penegak hukum untuk
memverifikasi keaslian barang secara instan dengan memindai kode unik. 21
SSP sejauh ini telah menyelesaikan perjanjian dengan WCO dan sekitar 5
telah mengintegrasikan solusi mereka dengan IPM.
117
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS
Sebagian besar foto dalam panduan ini dibuat sendiri dengan gambar tambahan yang diunduh dari
web. Jika saya melanggar hak cipta apa pun dengan ini, email saya ke dirk.delanghe@unodc.org.
Gambar akan segera dihapus.
118
UNITED NATIONS OFFICE ON DRUGS AND CRIME dan WORLD CUSTOMS ORGANISATION
PROGRAM PENGENDALIAN PETI KEMAS
PADUAN PRAKTIK BAIK UNTUK PENGENDALIAN PETI KEMAS