Disusun oleh :
JURUSAN PSIKOLOGI
2023
PROPOSAL
Disusun oleh :
JURUSAN PSIKOLOGI
2023
I. Latar Belakang
Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk keterampilan dan
kecakapan seseorang untuk memasuki dunia kerja. Pendidikan yang dilakukan di perguruan
tinggi masih terbatas pada pemberian teori dan praktek dalam skala kecil. Agar dapat
memahami dan memecahkan setiap permasalahan yang muncul di dunia kerja, maka
mahasiswa perlu melakukan kegiatan pelatihan kerja secara langsung di instansi/lembaga
yang relevan dengan program pendidikan yang diikuti. Sehingga setelah lepas dari ikatan
akademik di perguruan tinggi yang bersangkutan, mahasiswa/mahasiswi bisa memanfaatkan
ilmu dan pengalaman yang telah diperoleh selama masa pendidikan dan masa pelatihan kerja
untuk menerapkannya di dunia kerja yang sebenarnya. Salah satu program yang dapat
ditempuh untuk dapat mewujudkan hal tersebut diatas adalah dengan melaksanakan praktek
kerja atau magang. Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah kerja praktek dengan mengikuti
semua aktifitas di lokasi kerja.
Salah satu program yang dapat dilaksanakan untuk mendapatkan praktek dalam dunia
kerja adalah dengan melaksanakan praktik magang. Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah
kerja praktik dengan mengikuti semua aktifitas di lokasi kerja. Pelaksanaan praktik kerja
lapangan akan membawa mahasiswa untuk memasuki dunia yang sebenarnya, yaitu dunia
kerja dengan profesi yang sesuai dengan Program Studi Psikologi. Proses praktik magang
akan membuka suatu pemikiran baru dikarenakan teori yang didapatkan di jenjang Perguruan
Tinggi akan diimplementasikan ke dalam bentuk praktik di dunia kerja. Sehingga mahasiswa
yang baru memulai dunia kerja akan dengan mudah beradaptasi. Praktik magang dalam
Program Studi Psikologi merupakan salah satu proses pembinaan bagi mahasiswa agar
menjadi tenaga yang siap. Praktik magang yang dilakukan berkaitan dengan ilmu industri,
sosial, pendidikan maupun klinis yang diberikan selama berada di jenjang perkuliahan.
Praktik magang dimaksudkan agar mahasiswa dapat menjadi tenaga yang siap dan terserap
dalam lingkungan pekerjaan baik di perusahaan maupun instansi terkait yang berkontribusi
dalam perbaikan masyarakat sesuai dengan ilmu psikologi. Untuk itu maka kami sebagai
Mahasiswa Fakultas Sosial Humaniora Studi Psikologi, Universitas Bina Darma Palembang
merencanakan untuk melaksanakan kerja praktik di SLB C Autis Pelita Hati yang berlokasi
di Kota Palembang agar dapat mengimplementasikan ilmu yang telah di dapat di perkuliahan.
Kegiatan praktek kerja atau magang ini merupakan salah satu bentuk kegiatan pelatihan
yang dihadapkan langsung pada praktek kerja sebagai pengaplikasian kemampuan
pendidikan yang diperoleh mahasiswa/mahasiswi baik dari bangku perkuliahan maupun dari
kegiatan lain di luar kuliah. Selain itu, mahasiswa juga dapat menambah pengetahuan,
pengalaman dan wawasan di lapangan mengenai dunia kerja. Dasar Pemikiran Praktek kerja
atau magang adalah kegiatan akademik yang dilakukan oleh mahasiswa dengan melakukan
praktek kerja secara langsung pada lembaga/instansi yang relevan dengan pendidikan yang
diambil mahasiswa dalam perkuliahan. Praktek kerja atau magang ini diadakan agar
mahasiswa/mahasiswi mengenal dunia kerja yang sebenarnya. Selain itu
mahasiswa/mahasiswi dapat langsung mempraktekan ilmu yang di dapatkan di perguruan
tinggi.
II. Tujuan Kegiatan Praktik Magang
Kegiatan magang ini direncanakan akan dijalani oleh mahasiswa selama 14 minggu dengan
batasan jam kerja ketentuan instansi tempat pemagangan.
V. PROGRAM KERJA
Pemahaman pendidikan Khusus saat ini terus berkembang menuju arah yang lebih
baik yang berlandaskan pada hak-hak dasar anak untuk memperoleh layanan pendidikan yang
baik. Konsep Anak Berkebutuhan Khusus memiliki makna yang luas dibandingkan dengan
Anak Luar Biasa, anak berkebutuhan khusus adalah anak yang secara pendidikan
memerlukan layanan kompensatoris yang disesuaikan dengan hambatan yang dimilikinya
baik hambatan dalam belajar maupun hambatan dalam perkembanganya.
Program Pengembangan Diri merupakan hal yang sangat penting untuk anak tunagrahita
dalam melakukan pengembangan dirinya sendiri yang meliputi : Merawat diri, mengurus diri,
menolong diri, komunikasi, bersosialisasi, keterampilan hidup dan mengisi waktu luang
dilingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Program Pengembangan Diri diarahkan
untuk mengembangkan kemampuan anak tunagrahita dalam melakukan aktifitas yang
berhubungan dengan kehidupan dirinya sendiri sehingga mereka tidak tergantung dan
membebani orang lain.
Berikut ini ialah 5 program yang akan diterapkan pada siswa tunagrhita yaitu :
Merupakan keterampilan dasar pada seseorang dalam hal merawat diri sendiri. Keterampilan
ini berkaitan dengan kemampuan memelihara badan seperti mandi, menggosok gigi, mencuci
tangan,kemudian keselamatandiri seperti melindungi diri dari bahaya.
Merupakan keterampialan yang berkaitan dengan kemampuan memelihara diri secara praktis,
kemudian kebutuhan yang bersifat pribadi seperti makan, minum, , berpakaian, mencuci
rambut, dan menyeterika.
Merupakan keterampilan dalam hal menyatakan keinginan secara lisan maupun tertulis dan
kemampuan menjawab sesuatu hal seperti menjawab nama, alamat rumah, atau identitas
lainnya seperti keluarga.
1. Modelling, yakni dengan memberikan contoh yang harus dikerjakan anak. Misal
mencontohkan menggunakan sikat dan pasta gigi agar anak mengerti cara menyikat
gigi.
2. Promting, mendorong maupun menuntun atau memberi instruksi agar anak mengerti,
serta dapat melakukan.
3. Fading, mengurangi bantuan kepada anak secara bertahap sejalan dengan peningkatan
kemampuan yang dikuasai anak.
4. Shaping, yakni membagi kegiatan dalam beberapa tahapan dengan prinsip dari yang
paling mudah ke tahap yang lebih sulit.