Kelompok 10 A
i
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
berkatnya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan wawancara bank sampah ini dengan
baik dan lancar. Laporan wawancara ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah
pengauditan.
Dalam hal ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa
2. Ibu Ida Ariastuti selaku narasumber kami
3. YFM Gien Agustinawansari selaku dosen mata kuliah Pengauditan
4. Teman-teman sekalian
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan
ini. Oleh karena itu, demi kesempurnaan laporan ini kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan penulisan laporan di masa mendatang.
penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
iv
BAB I
IDENTITAS BANK SAMPAH
1
B. Struktur Bank Sampah
Berikut adalah struktur organisasi Bank Sampah Surolaras
KETUA
Akhmad Sumitro
SEKRETARIS BENDAHARA
Bank Sampah ini di buka pada setiap hari Senin-Jumat, pukul 08.00 - 13.00.
Kegiatan setoran Bank Sampah rutin dilaksanakan setiap satu minggu sekali tepatnya
setiap hari Senin, pada pukul 08.00 – 13.00 WIB, di Utara Masjid Taqwa Suronatan,
Notoprajan, Ngampilan.
C. Tujuan Bank Sampah Surolaras
Tujuan didirikan bank sampah surolaras adalah agar sampah yang sudah dipilah oleh
masyarakat memiliki nilai ekonomi yang tinggi ,karena setelah dipilah ternyata
sampah sampah tersebut dapat diolah menjadi barang barang yang memiliki kegunaan
salah satunya ialah sabun enzim penghilang noda pakaian, selain itu agar dapat
membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan walaupun nilainya tidak sebesar
yang diharapkan.
2
BAB II
SEJARAH BANK SAMPAH
Bank Sampah Surolaras berdiri pada tahun 2012. Bank Sampah Suronatan dikenal dengan
Surolaras. Bank Sampah “Surolaras” merupakan tempat yang digunakan dalam
mengumpulkan sampah yang sudah dipilah-pilah untuk kemudian disetorkan pada pembuatan
kerajinan atau pengepul sampah.
" Kita mulai dulu tahun 2012 tanggal 7 Januari. Tahun berdiri 2012, tapi kami merintis dari
2011, terus di kembangkan menjadi bank sampah. Dulu itu cuma sederhana saja, di lakukan
pemilihan sampah . Dalam pemilahan itu di kasih kantong kantong pilah oleh DLH ,untuk
memisahkan sampah kertas, plastic ,logam, dan sampah organik kami membuat pupuk, lalu
kami pikir pikir, misalnya sampah di pilah aja terus di buang lagi, sama aja gak ada
manfaatnya. Sementara kalau di jual di tempat rongsok cuma sedikit gak ada harganya.
Dulu itu Bank Sampah jarang, nasabah cuma 4, kemudian kita sosialisasi ke RT-RT , RW
dan pengurus kampung tentang Bank sampah , tentang cara pemilahan, kemudian sistemnya
kita ada potongan 10% kita sampaikan juga. kemudian setelah itu Alhamdulillah tambah
terus, bahkan dari RW yang lain ikut mendaftar jadi bisa nyampe 248 nasabah. lalu kami
minta ijin untuk mendirikan bank sampah biar ada nilai ekonominya. Kemudian sama masjid
di pinjami tempat. Bayangan nya kalau bank sampah itu kotor, bau, lalu dari masjid di
berikan tantangan ,boleh membuka bank sampah di sini dan di pinjami tempat dengan syarat
harus bersih, kondisi dan lingkungan harus bersih. Nah kami bingung gimana caranya bank
sampah itu gak bau,, solusi nya warga memilah di rumah,lalu di timbang nya di Bank sampah
ini,kita penimbangan seminggu sekali. Jadi tempat Bank sampah ini tetap bersih. Kemudian
Setelah kegiatan ,di ambil sama pelapah, setelah di ambil lalu di bayar upahnya langsung ".
Tutur Bu Ida selaku sekretaris Bank Sampah Surolaras.
Bank sampah Surolaras resmi berdiri 07 januari 2012, dimana pada tahun itu masih
beranggotakan 4 orang termasuk nasabah dan pengurusnya. pada awalnya bank sampah ini
masih belum diketahui banyak oleh masyakat, kemudian para pengurus bank sampah
melakukan sosialisasi ke RT ,RW dan pengurus kampung agar masyarakat mengetahui
tentang bank sampah dan cara pemilahannya.
Akhirnya setelah melakukan sosialisasi banyak nasabah yang mendaftar bahkan warga
dari RW lain ikut mendaftar karena di RW lain belum ada bank sampah, sehingga warga
yang mendaftar mencapai 248 nasabah. Sejak saat itu Bank sampah Surolaras berkembang
menjadi bank sampah yang diketahui oleh banyak orang dan bahkan sudah terdafar di Dinas
Lingkungan Hidup (DLH ).
3
BAB III
AKUNTANSI DAN PERPAJAKAN
A. Akuntansi
Pencatatan dan pelaporan yang dilakukan oleh bank sampah surolaras berupa
setoran sampah dari anggota/nasabah , penjualan sampah, tabungan anggota bank
sampah, penerimaan kas, pengeluaran kas. Sedangkan piutang ,biaya-biaya,gaji /
honorarium, catatan lain yang diselenggarakan tidak dicatat dalam pencatatan
transaksi.
Buku catatan yang digunakan oleh bank sampah surolaras berupa buku tabungan
anggota/nasabah bank sampah, buku penjuaan sampah, buku kas, sedangkan buku
catatan yang tidak digunakan adalah buku piutang,buku gaji/honorarium, dan buku
lainnya. lalu untuk periode pencatatannya dilakukan setiap ada transaksi.
Adapun laporann yang disajikan/dibuat oleh bank sampah surolaras yaitu laporan
tabungan anggota/nasabah, laporan jenis sampah dari anggota, laporan kas masuk dan
keluar,laporan biaya gaji/honorarium. sedanggakan laporan yang tidak disajikan/
dibuat yakni laporan posisi keuangan/neraca,laporan laba rugi. Tujuan membuat
laporan untuk memberikan informasi ke pengurus desa dan bank sampah, untuk
mengambil keputusan.
B. Perpajakan
Bank sampah Surolaras sejauh ini belum memiliki NPWP dan bank sampah tidak
ingin memiliki NPWP ,alasannya karena pendapatan yg diperoleh belum mencapai
penghasilan yang besar dan terbilang masih kecil.
4
BAB IV
INFORMASI LAIN
5
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Keterbatasan wawancara
6
kurangnya persiapan dalam mewawancarai karena waktu yang mepet.
C. Saran
Pewawancara
7
LAMPIRAN
8
tetap bersih. Kemudian Setelah kegiatan ,di ambil sama pelapah, setelah di ambil lalu
di bayar upahnya langsung.
Pewawancara : apakah Bank Sampah Surolaras memiliki struktur organisasi ?
Narasumber : ada mbak
Pewawancara : bagaimana struktur Bank sampah ini?
Narasumber : struktur nya ada mbak,ada ketua , Ketuanya pak Ahmad,mau saya
tunjukkin struktur nya tapi kunci Bank Sampah nya lagi di pegang sama pak Ahmad.
Pewawancara : baik buk, siapa yang menjadi nasabah Bank Sampah ini?? Apakah
warga desa, khusus ibu-ibu PKK??
Narasumber : semua warga itu nasabah, bahkan dari sekolah sampahnya kesini ,di
jual, kemudian dari sekolah sekitar seperti Muhammad lima , ada Paud,TK, semua
pada kesini
Pewawancara : berarti ada warga dari luar desa boleh buk nasabah di bank sampah
ini??
Narasumber : ada ,ada mbak,dari Kasian Bantul ada, dari gamping ada,beda RW
ada,,jadi kita itu terbuka mbak, siapapun boleh,mau di ambil tunai bisa,mau di jadikan
tabungan bisa. Di bank sampah ini bisa mbak tabungannya di tukarkan emas,kan ada
emas yang kecil,kan itu lumayan mbak, semisal setahun dua tahun belum terasa,tapi
kalau udah 5 tahun - 10 tahun itu akan berkembang
Pewawancara : apa syarat menjadi anggota bank sampah ini??
Narasumber : syarat nya cuma bawa sampah aja mbak, nanti kalau mau di buatkan
tabungan akan di buat.
Pewawancara : periode waktu pengumpulan sampah nasabah ke Bank Sampah tadi
kan udah di jelasin seminggu sekali. Nah Jenis sampah yang diterima Bank Sampah
ini apa ya buk.
Narasumber : jenisnya itu botol- botol, plastik,kertas, buku-buku lama,gardus mbak.
Pewawancara : periode penjualan sampah oleh Bank Sampah ke pengepul?
Narasumber : gak menentu mbak,kadang 1 bulan atau 2 Minggu sekali
Pewawancara : Sampah di jual ke satu pengepul atau memiliki beberapa pengepul?
Narasumber : jadi mbak,kami itu jualnya ke pelapa,na dia itu warga yang jual disini
dan tinggal di sini,jadi gak perlu jauh-jauh,kami jualnya yang dekat aja,kami hanya ke
satu pelapa aja mbak.
Pewawancara : apa jenis buku catatan yang di selenggarakan,dan mencatat untuk
transaksi apa??
Narasumber : kita ada buku tabungan untuk tabungan nya,,dan kita juga pake laptop
untuk pembukuan nya,tpi kadang kami pake manual,karena agak bingung
Pewawancara : pada saat kapan buk melakukan pencatatan?
Narasumber : langsung mbak, langsung pada saat setoran Bank Sampah, nanti ada
semacam nota, nanti di catat barang nya apa aja, di hitung setoran nya berapa
aja,nanti di hitung dan di kalikan .
Pewawancara : apakah membuat laporan keuangan?
Narasumber : nggak,kami nggak buat,cuma buat buku tabungan aja
Pewawancara : periode pelaporan ada nggak buk??
9
Narasumber : nggak ada mbak, kami kalo pelaporan di DLH cuma berapa ton
sampah nya,, berat'sampah-sampahnya,nah nanti di rupiahkan, tapi ad catatan keluar
masuknya, hanya belum tertata, soalnya belum ada yang menangani.
Pewawancara : apakah ada hibah atau bantuan dari pemerintah atau pihak lain untuk
memajukan bank sampah ini??
Narasumber : ada mbak,kami mendapat bantuan dari DLH, seperti alat pelindung
diri mbak, yg masing- masing paket APD terdiri atas: sepatu boots, kacamata, masker,
kaos tangan karet, dan topi.
Pewawancara : Omzet yang di terima bank sampah ini secara peraturan pajak
menjadi salah satu objek pajak yaitu pajak penghasilan atau PPH bagaimana menurut
pendapat ibu tentang hal ini?
Narasumber: belum mbak,belum ada soal kek gitu,,karena kegiatan sosial kami
masih kurang
Pewawancara : apakah bank sampah ini telah memiliki NPWP?
Narasumber : belum mbak
Pewawancara : apakah Bank sampai ini ingin memiliki NPWP salah satu kewajiban
yang dilakukan adalah melaporkan kewajiban perpajakannya walaupun belum harus
membayar pajak misal karena omzet yang masih kecil?
Narasumber : kalau untuk sekarang belum ingin memiliki NPWP mbak,karena
omzet masih di bilang kurang
Pewawancara : apakah ada hasil lain yang dikelola bank sampah ini misalnya
mengolah sampah menjadi hiasan atau yang lainnya sehingga bernilai jual
Narasumber : ada mbak,kami mengolah tas dari bahan bekas,ad yang dari plastik,
kain, plastik bungkusan minuman seperti ABC,dll,kami juga mengolah sabun
cuci,sabun mandi, minyak jelantah (anti noda) kami juga membuat tempat cuci tangan
dan masih banyak lagi mbak. Hasil olahan kami ini banyak yang beli,kami juga titip
di toko-toko kecil,warung,kios, tentang hasil tangan kami,,,
Pewawancara : apa mimpi-mimpi ke depan dalam mengelola bank sampah ini
Narasumber : mimpi kedepan nya,,kami ingin memiliki usaha yang cukup besar, di
mana banyak yang membeli kerajinan tangan kami
Pewawancara : Baik buk terimakasih sudah meluangkan waktu dan bersedia menjadi
narasumber untuk wawancara kami. Maaf juga buk untuk tutur kata kami tadi yang
kurang berkenan.
Narasumber : nggih,sami-sami mbak,nggk kok mbak ,gk ada salah,,,
10
2. Foto pelaksanaan wawancara (paling banyak 3 buah foto)
11